PESERTA DIDIK
(LKPD)
Nama :
Kelas :
Kelompok :
Kompetensi Dasar :
Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan
kovalen koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom,
ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
Indikator :
TEORI SINGKAT
Kestabilan unsur
Atom-atom dapat dikelompokkan menjadi atom logam, non logam,
metaloid, dan gas mulia. Atom-atom gas mulia bersifat stabil, sedangkan
atom-atom lainnya bersifat tidak stabil. Atom-atom gas mulia bersifat
stabil karena kulit terluarnya terisi penuh oleh elektron.
Pada dasarnya, sifat unsur ditentukan oleh konfigurasi elektronnya.
Bagaimana konfigurasi elektron dari atom yang stabil itu? Simak
konfigurasi elektron atom-atom gas mulia yang merupakan atom-atom
stabil berikut:
2He: 2
10Ne: 2 8
18Ar: 2 8 8
36Kr: 2 8 18 8
54Xe: 2 8 18 18 8
Ikatan ion
Ikatan ion terjadi karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis
anatar ion positif dengan ion negative. Ikatan ion terjadi antara unsur-
unsur logam dan non-logam. Ikatan ion terbentuk antara atom yang
melepaskan elektron dengan atom yang menangkap elektron. Biasanya antara
atom logam dan non logam. atom logam, setelah melepaskan elektron, berubah
menjadi ion positif, elektron tersebut diterima oleh atom bukan logam, sehingga
atom bukan logam menjadi ion negatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan
ini terjadi tarik menarik (gaya elektrostatis) yang disebut ikatan ion.
Untuk menjelaskan terbentuknya senyawa ionis, sebagai contoh
misalnya pada garam meja (natrium klorida). Ketika natrium (Na) dan klor
(Cl) bergabung, atom-atom natrium kehilangan elektron, membentuk
kation (Na+), sedangkan atom-atom klor menerima elektron untuk
membentuk anion (Cl-). Ion-ion ini kemudian saling tarik-menarik dalam
rasio 1:1 untuk membentuk natrium klorida.
1 Kegiatan 1
3. 15P
4. 17Cl
5. 18Ar
6. Li
7. Na
8. K
9. Br
2 Kegiatan 2
a. K dan S F. K dan Br
b. Mg dan F
c. Ca dan Cl
d. Al dan O
e. Na dan I