PENDAHULUAN
Materi terdiri atas atom, oleh karena itu kimia mempelajari materi dan teori
atom. Namun, kimia tidak berbasiskan atom saja. Kimia pertama akan muncul ketika
hubungan atom dengan atom, yakni pembentukan ikatan kimia sangat berperan
dukungan mekanika kuantum. Kini mekanika kuantum merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari kimia. Jadi, mekanika kuantum sangat diperlukan bagi yang ingin
mempelajari betapa pentingnya ikatan kimia. Teori atom adalah suatu teori untuk
konsep ikatan kimia. Namun, teori afinitas lebih disukai kimiawan abad 18 mungkin
dapat dianggap sebagai asal teori ikatan kimia modern, walaupun afinitas kimia
merupakan teori reaksi kimia. Dasar teori afinitas adalah konsep like attrack like,
membuat tabel dengan enam belas jenis zat didaftarkan di dalam aturan afinitasnya
Konsep fundamental dalam kimia organik modern, yakni rantai atom karbon,
suatu ikatan (Takeuchi, 2006). Oleh karena itu, percobaan ikatan kimia perlu
perbedaan ikatan elektrovalen dan ikatan kovalen serta mengetahui dan memahami
kovalen.
Prinsip percobaan ini adalah pengamatan pada perbedaan antara ikatan ion
dan ikatan kovalen dengan mengamati endapan yang dihasilkan ketika mereaksikan
NaCl, CCl4 dan CHCl3 dengan AgNO3, mereaksikan HCl, CH3COOH dan C2H5OH
dengan Metil Orange (MO), dan pengamatan pada perbedaan antara senyawa
kompleks dan bukan kompleks dari perubahan warna yang dihasilkan ketika
mereaksikan CuSO4 dengan NH4OH, BaCl2 dan K4Fe(CN)6, dan mereaksikan FeCl3
TINJAUAN PUSTAKA
ahli kimia untuk pembentukan molekul dan senyawa. Penjelasan ini, dirumuskan
oleh Gilbert Lewis, yaitu bahwa atom bergabung agar mencapai yang konfigurasi
elektron lebih stabil. Ketika atom berinteraksi membentuk ikatan kimia, hanya
daerah luarnya yang berhubungan. Pada alasan ini, ketika kita mempelajari ikatan
kimia, kita sangat prihatin dengan elektron valensi atom. Melacak elektron valensi
dalam reaksi kimia dan untuk memastikan bahwa jumlah elektron tidak ada
perubahan, ahli kimia menggunakan sistem titik-titik yang dirancang oleh Lewis
Kossel. Dalam pembentukan ikatan kimia, golongan gas mulia (VIII A) sangat sukar
atau sulit membentuk ikatan kimia. Diduga bila gas mulia tersebut bersenyawa
dengan unsur lain, tentunya ada suatu keunikan dalam konfigurasi elektronnya yang
mencegah persenyawaaan dengan unsur lain. Bila dugaan tersebut benar, maka suatu
atom yang bergabung dengan atom lain membentuk suatu senyawa mungkin
satu atom ke atom lain sehingga menjadi ion positif dan negatif yang saling
tarik menarik.
c. Serah terima elektron dan pemakaian bersama pasangan elektron tersebut terjadi
bingung oleh fakta beberapa senyawa kimia bersifat ionik, tetapi molekul lain sama
sekali nonpolar. Lewis berpendapat bahwa konsep krusial adalah kestabilan yang
melekat pada oktet penuh elektron. Lewis melihat atom natrium dan klorin oleh atom
elektron mencapai natrium klorida ini dengan transfer elektron, sedangkan dalam
halogen (X2), setiap atom X mencapai ini dengan berbagai elektron (Logan, 2001).
Proses penelitian ikatan kimia salah satunya adalah struktur Lewis. Struktur
Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom dalam suatu
bahwa atom-atom bergabung untuk mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil.
Pada penyusunan struktur Lewis dari suatu unsur atau atom, dapat dengan cara
menuliskan simbol titik pada sekeliling atom. Setiap titik mewakili satu elektron
yang terdapat pada kulit valensi atom tersebut. Elektron yang terlibat dalam ikatan ini
hanya elektron-elektron yang terdapat pada kulit terluar (Dwinata dkk., 2016).
kehilangan
elektron, atom tersebut akan menjadi kation yang memiliki jumlah elektron yang
sama
dengan gas mulia terdekat, sementara bila atom mendapatkan elektron, atom tersebut
akan menjadi anion yang memiliki jumlah elektron yang sama dengan atom gas
mulia terdekatnya. Atom selain gas mulia cenderung mendapatkan elektron dari luar
atau memberikan elektron keluar, bergantung apakah jumlah elektron kulit terluarnya
lebih sedikit atau lebih banyak dari atom gas mulia terdekat. Albrecht Kossel
elektrostatik antara kation dan anion. Ikatan kimia yang dibentuk disebut dengan
Garam dapur yang disebut natrium klorida, NaCl merupakan contoh yang
mudah untuk memahami terjadinya ikatan ion. Disini terjadi serah terima elektron,
yaitu atom natrium melepaskan sebuah elektron valensinya sehingga terjadi ion
natrium, yakni Na+ dan elektron ini diterima oleh atom klor sehingga terjadi ion
Selanjutnya ion klorida dan ion natrium saling tarik menarik dengan gaya
dan ada beberapa zat berupa padatan tersusun atas atom-atom yang menggunakan
pasangan elektron bersama. Hampir semua senyawa kovalen terbentuk dari atom-
atom yang bersifat non-logam. Dalam hal ini, dua atom non-logam masing-masing
elektron yang
dijadikan milik bersama. Senyawa yang berikatan kovalen juga dapat disebut
senyawa
Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi ketika dua atom saling berbagi
ikatan kovalen saja. Untuk menyederhanakan notasi, pasangan elektron biasa ditulis
dengan 1 garis lurus. Sebagai contoh, ikatan kovalen antar atom hidrogen dapat
hanya melibatkan elektron valensi. Dimana elektron valensi ini yang akan mengalami
Teori oktet menjelaskan untuk gas mulia (selain He), delapan elektron dalam
kulit valensinya disusun seolah mengisi kedelapan pojok kubus sementara untuk
atom lain, beberapa sudutnya tidak diisi elektron. Pembentukan ikatan kimia dengan
rusuk atau bidang kubus. Dengan cara ini dimungkinkan untuk memahami ikatan
kimia yang membentuk molekul hidrogen. Namun, pertanyaan tentang mengapa dua
konfigurasi elektronnya penuh seperti gas mulia helium maka hidrogen memerlukan
satu elektron lagi. Gas hidrogen yang merupakan molekul H 2 terdiri dari dua atom
hidrogen yang saling menyumbangkan elektronnya sehingga masing-masing atom
hidrogen memiliki konfigurasi elektron yang stabil Air mengandung molekul H2O.
agar seperti gas mulia. Kedua elektron itu diperoleh dari dua atom hidrogen. Jadi
atom oksigen dapat membentuk 2 ikatan kovalen dalam molekul H2 (Sugiarto, 2004).
tunggal mengandung dua elektron, ikatan kovalen rangkap dua mengandung empat
elektron,
sedang dalam ikatan rangkap tiga terdapat enam elektron. Pada molekul karbon
dioksida, CO2 terdapat dua buah ikatan rangkap dua. Ketiga atomnya sekarang
dari sumbangan atom-atom yang membentuk ikatan. Beberapa molekul ada yang
pasangan elektronnya berasal dari salah satu atom saja, sedang atom lainnya
menggunakan pasangan elektron itu untuk berikatan. Ikatan yang terbentuk ditandai
dengan garis berpanah yang menujukan adanya donor pasangan elektron dari atom
yang memiliki pasangan elektron bebas menuju atom yang kekurangan elektron
berpasangan dimana pasangan elektron tersebut berasal dari salah satu atom yang
berikatan. Jadi ikatan kovalen koordinat adalah Ikatan yang terjadi karena adanya
pemakaian bersama pasangan elektron yang berasal dari salah satu atom yang
berikatan. Molekul NH3 mempunyai satu pasang elektron yang belum digunakan
bersama, sedang ion H+ dapat menerima satu pasang elektron untuk menjadi lebih
stabil karena mempunyai konfigurasi elektron helium. Oleh karena itu, pasangan
elektron tersebut dapat digunakan bersama oleh molekul NH3 dan ion H+ sehingga
terbentuk ion amonium, NH4+. Ikatan antara NH3 dengan ion H+ ini juga merupakan
ikatan kovalen yang diberi nama ikatan kovalen koordinasi (Sugiarto, 2004).
BAB III
METODE PERCOBAAN
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah pipet tetes, tabung reaksi,
CHCl3, KCNS, CH3COOH, C2H5OH, HCl, Metil Orange (MO), BaCl2, K4Fe(CN)6,
AgNO3. Dimasukkan larutan NaCl ke dalam tabung (1) sebanyak 3 tetes. Kemudian
terjadi.
Disiapkan 3 buah tabung reaksi. Tabung (1) diisi dengan HCl, tabung (2)
dengan CH3COOH dan tabung (3) dengan C2H5OH, masing-masing tabung reaksi
dimasukkan kedalam sebanyak 2,5. Selanjutnya, dari setiap tabung reaksi ditetesi
suatu indikator yakni, metil orange (MO), sebanyak 2-3 tetes. Kemudian diamati dan
Disiapkan 2 buah tabung reaksi yang diisi dengan CuSO 4 sebanyak 1 mL.
Tabung reaksi (1) ditambah dengan larutan BaCl2, tabung reaksi (2) ditambahkan
yang terjadi.
berlebih. Tabung reaksi (1) ditambah dengan larutan BaCl2, tabung reaksi (2)
Disiapkan 2 buah tabung reaksi yang diisi dengan CuSO 4 sebanyak 1 mL.
Tabung reaksi (1) ditambah dengan larutan BaCl2, tabung reaksi (2) ditambahkan
yang terjadi.
Pada tabung (1) dan (2) ditambahkan larutan KCNS sebanyak 3 tetes. Diamati dan
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. senyawa yang memiliki ikatan ion dan ikatan kovalen dapat dibedakan pada saat
pengendapan garam nitrat, senyawa yang memiliki ikatan ion, yakni NaCl
dengan terbentuknya endapan putih dan senyawa yang memiliki ikatan kovalen,
yakni C2H5OH dan CHCl3 dengan tidak terbentuknya endapan. Dalam reaksi
menunjukkan asam kuat, yakni senyawa HCl dengan perubahan warna menjadi
merah tua dan asam lemah, yakni CH3COOH dan CH3CH2OH, masing masing
K4Fe(CN)6 dan terbentuk endapan putih larutan biru ketika penambahan BaCl 2
dan senyawa yang bukan kompleks, yakni CuSO4 tanpa penambahan NH4OH
BaCl2. Dalam reaksi dengan KCNS, yang termasuk dalam senyawa kompleks,
5.2 Saran
dan tata penyusunannya dibuat serapi mungkin agar praktikan tertarik dan merasa
IKATAN KIMIA
AGNES ALDORA
H031 19 1053
Asisten, Praktikan,
Chang, R., 2010, Chemistry 10th Edition, The Mc-Graw-Hill Companies, NewYork.
Dwinata, R.A., Efendi, R. dan Yudha, S.P., 2016, Racang Bangun Aplikasi Tabel
Periodik Unsur dan Perumusan Senyawa Kimia Dari Unsur Kimia Dasar
Berbasis Android, Jurnal Rekursif, 4(2): 1-8.
Logan, S.R., 2001, The Role of Lewis Structures in Teaching Covalent Bonding,
Journal of Chemical Education, 11(78): 1457.
NaCl 3 tetes
Hasil
Catatan : Dalam percobaan pengendapan garam nitrat, NaCl diganti dengan C2H5OH
Hasil
CuSO4 1 mL
- Dimasukkan ke dalam 2 tabung reaksi
Hasil \
FeCl3 1 mL K4Fe(CN)6 1 mL
- Dimasukkan ke dalam - Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi 1 tabung reaksi 2
Hasil