KELAS X MIA
IKATAN KIMIA
SANTA ANGELA
Page | 1
IKATAN KIMIA
BAB 3
Selain gas mulia, hampir semua unsur yang ada di alam terdapat sebagai
senyawa (gabungan dua unsur atau lebih yang terikat secara ikatan kimia).
Semua ini menunjukkan bahwa di alam unsur-unsur tidak stabil dalam keadaan
unsur bebas. Ketidakstabilan unsur-unsur ini ada hubungannya dengan
konfigurasi elektron yang dimilikinya.
Konsep ikatan kimia pertama kali dikemukakan oleh Gilbert Newton Lewis
dan Langmuir dari Amerika Serikat, serta Albrecht Kossel dari Jerman pada
tahun 1916.
Adapun konsep tersebut sebagai berikut:
Kenyataan bahwa gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn) sukar membentuk
senyawa (sekarang telah dapat dibuat senyawa dari gas mulia Kr, Xe, dan
Rn), merupakan bukti bahwa gas-gas mulia memilki susunan elektron yang
stabil.
Setiap atom memiliki kecenderungan untuk mempunyai susunan elektron
yang stabil seperti gas mulia, dengan cara melepaskan elektron, menerima
elektron, atau menggunakan pasangan elektron secara bersama-sama.
Mereka mengemukakan bahwa jumlah elektron pada kulit terluar dari dua
atom yang berikatan akan berubah sedemikian rupa sehingga konfigurasi
elektron kedua atom tadi sama dengan konfigurasi elektron gas mulia yaitu
mempunyai 8 elektron pada kulit terluarnya. Oleh karena itu pernyataan
Kossel-Lewis ini disebut aturan oktet.
Page | 1
Aturan oktet ini tidak berlaku untuk hidrogen sebab atom H akan
membentuk konfigurasi elektron seperti He yaitu mempunyai 2 elektron pada
kulit terluarnya pada saat membentuk ikatan yang disebut aturan duplet.
Ne 10 2 8
Ar 18 2 8 8
Kr 36 2 8 18 8
Xe 54 2 8 18 18 8
Gambar 3.1 G. N. Lewis
(1875 - 1946) Rn 86 2 8 18 32 18 8
B. Struktur Lewis
Kimia X MIA | 2
Tabel 3.2 Struktur Lewis unsur – unsur
C. Ikatan Ion
Ikatan ion (elektrovalen) adalah ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik
– menarik elektrostatik antara ion positif dan ion negatif, ini terjadi karena kedua
ion tersebut memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar. Ikatan ion
terbentuk antara atom yang melepaskan elektron (logam) dengan atom yang
menerima elektron (non logam). Atom yang melepas elektron berubah menjadi
ion positif, sedangkan atom yang menerima elektron menjadi ion negatif. Antara
ion-ion yang berlawanan muatan tersebut, terjadi tarik-menarik (gaya
elektrostatik) yang disebut ikatan ion.
Ikatan ion merupakan ikatan yang relatif kuat. Pada suhu kamar, semua
senyawa ion berupa zat padat kristal dengan struktur tertentu. Perhatikan
beberapa contoh pembentukan senyawa ion beikut:
Kimia X MIA | 3
1. Pembentukan NaCl
Garam dapur (NaCl) merupakan senyawa ionik yang penting dalam
kehidupan sehari-hari. Petani garam memperoleh kristal NaCl secara tradisional
yaitu dengan cara menguapkan air laut dengan bantuan sinar matahari.
Na → Na+ + e
Cl + e → Cl-
Kimia X MIA | 4
Cl + e → Cl-
Na+ + Cl- → NaCl
2. Pembentukan MgCl2
Mg : 2, 8, 2 (melepas 2 elektron untuk mencapai konfigurasi elektron stabil)
Cl : 2, 8, 7 (menangkap 1 elektron untuk mencapai konfigurasi elektron stabil)
Mg → Mg+2 + 2e
Cl + e → Cl- x 2
Mg+2 + 2Cl- → MgCl2
3. Pembentukan MgO
Mg : 2, 8, 2 (melepas 2 elektron)
O : 2, 6 (menangkap 2 elektron)
Mg → Mg+2 + 2e
O2- + 2e → O2-
Mg+2 + O-2 → MgO
Kimia X MIA | 5
Soal Latihan!
1
Kimia X MIA | 6
Perhatikan contoh berikut:
1. Ikatan kovalen tunggal pada molekul CH4
Atom C memiliki konfigurasi elektron 2 4 , sehingga elektron valensinya
4. Adapun konfigurasi elektron atom H adalah 1 sehingga elektron valensinya
adalah 1. Jadi, dapat digambarkan struktur Lewis berikut:
Dan struktur ikatan kovalen tunggal yang terbentuk dapat dituliskan sebagai
berikut:
Kimia X MIA | 7
E. Ikatan kovalen rangkap
Dalam mencapai konfigurasi stabil gas mulia, dua atom tidak saja dapat
memiliki ikatan melalui sepasang elektron tetapi juga dapat 2 atau 3 pasang.
Ikatan dengan dua pasang elektron milik bersama disebut ikatan rangkap dua
(dilambangkan dengan dua garis). Ikatan dengan tiga pasang elektron milik
bersama disebut ikatan rangkap tiga (dilambangkan dengan tiga garis).
Perhatikan contoh berikut:
Kimia X MIA | 8
F. Ikatan Kovalen Koordinat
Ikatan kovalen terbentuk antara atom nonlogam dan atom nonlogam lainnya
dengan cara pemakaian elektron bersama sehingga setiap atom yang
terlibat memenuhi kaidah oktet/duplet. Akan tetapi, aturan itu ternyata banyak
dilanggar dan gagal dalam meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur-unsur
transisi dan postransisi.
Pengecualian aturan oktet dapat dibagi dalam tiga kelompok sebagai berikut:
1. Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet.
Senyawa yang atom pusatnya mempunyai elektron valensi kurang dari 4
termasuk dalam kelompok ini. Hal ini menyebabkan setelah semua elektron
valensinya dipasangkan tetap belum mencapai oktet. Contohnya adalah
BeCl2, BCl3, dan AlBr3.
Kimia X MIA | 9
2. Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil.
Contohnya adalah NO2, yang mempunyai elektron valensi (5 + 6 + 6) = 17.
Kepolaran atau pengkutuban dalam ikatan kimia adalah suatu keadaan yang
disebabkan distribusi (penyebaran) elektron tidak merata atau elektron lebih
cenderung tertarik pada salah satu atom. Kepolaran erat kaitannya dengan
keelektronegatifan dan bentuk molekul.
Kimia X MIA | 10
Contoh: Dalam pembentukan molekul HF, kedua elektron dalam ikatan
kovalen digunakan tidak seimbang oleh inti atom H dan inti atom F sehingga
terjadi pengutuban atau polarisasi muatan.
HF 1,9
HCl 0,9
HBr 0,7
HI 0,4
Pada ikatan kovalen nonpolar, distribusi elektron pada kedua atom yang
saling berikatan merata. Artinya, tarikan elektron dari tiap – tiap atom sama
besar (harga keelektronegatifan sama), sehingga tidak membentuk polarisasi
muatan serta bentuk molekul akan menjadi simetris.
Contoh: Dalam pembentukan molekul I2, kedua elektron dalam ikatan
kovalen digunakan secara seimbang oleh kedua inti atom iodin tersebut. Oleh
karena itu, tidak akan terbentuk muatan (tidak terjadi pengutuban atau polarisasi
muatan).
Kimia X MIA | 11
Soal Latihan!
2
1. Jelaskan pengertian ikatan kovalen tunggal, rangakap dua, rangkap tiga dan
koordinasi!
2. Jelaskan perbedaan ikatan kovalen polar dan nonpolar!
3. Gambarkan struktur Lewis dan tentukan jenis ikatan kovalen yang terbentuk
pada senyawa – senyawa berikut:
Kimia X MIA | 12
a. H2S c. SiO2 e. C2H4 g. PCl3 i. C2H5OH
b. CS2 d. C2H6 f. C2H2 h. NH3 j. H2CO3
I. Ikatan Logam
Kimia X MIA | 13
Elektron-elektron valensi dari atom-atom logam bergerak dengan cepat
(membentuk lautan elektron) mengelilingi inti atom (neutron dan proton). Ikatan
yang terbentuk sangat kuat sehingga menyebabkan ikatan antaratom logam
sukar dilepaskan. Unsur-unsur logam pada umumnya merupakan zat padat pada
suhu kamar dan kebanyakan logam adalah penghantar listrik yang baik.
Kimia X MIA | 14
K. Bentuk Molekul
Sebelumnya telah dipelajari jenis ikatan kimia, yaitu ikatan ion dan ikatan
kovalen. Ikatan ion merupakan ikatan yang terbentuk akibat serah terima
elektron membentuk senyawa ion, sedangkan ikatan kovalen terbentuk karena
pemakaian elektron bersama antar atom-atom dalam suatu molekul. Antara
molekul yang satu dengan molekul lainnya, terdapat suatu interaksi atau gaya
tarik-menarik yang mempengaruhi sifat fisis zat tersebut. Gaya tarik-menarik
antar molekul yang satu dengan molekul yang lainnya disebut gaya
antarmolekul. Gaya antarmolekul tesebut dipengaruhi oleh geometri/ bentuk
molekul yang terlibat di dalamnya.
1. Geometri/Bentuk Molekul
Geometri/ bentuk molekul berkaitan dengan susunan ruang atom-atom
dalam molekul. Berikut ini merupakan geometri molekul dari beberapa
molekul:
Tipe Geometri
PEI PEB Bentuk Molekul
Molekul Elektron
AX2 Linear 2 0 Linear
AX3 Segitiga 3 0 Segitiga Planar
Planar
AX2E1 Segitiga 2 1
Planar
Bengkok
Kimia X MIA | 16
(SO2, O3)
AX4 Tetrahedral 4 0 Tetrahedral
AX3E1 Tetrahedral 3 1
Segitiga
Piramida/Trigonal
Piramida
(NH3)
AX2E2 Tetrahedral 2 2
Bengkok/ Bent
(H2O)
AX5 Trigonal 5 0 Trigonal
Bipiramida Bipiramida
AX4E1 Trigonal 4 1
Bipiramida
Jungkat-
Jungkit/see-saw
(SF4)
Kimia X MIA | 17
AX3E2 Trigonal 3 2
Bipiramida
Bentuk T/ T-
Shape
(ClF3)
AX2E3 Trigonal 2 3
Bipiramida
Linear
(XeF2)
AX6 Oktahedral 6 0 Oktahedral
AX5E1 Oktahedral 5 1
Segiempat
Piramida
AX4E2 Oktahedral 4 2
Segiempat datar/
segiempat planar
Kimia X MIA | 18
AX3E3 Oktahedral 3 3 Bentuk T
AX2E4 Oktahedral 2 4 Linear
Kimia X MIA | 19
3. Susunan elektron valensi gas mulia di bawah ini adalah oktet, kecuali . . .
a. Xe b. Ne c. Kr d. He e. Ar
4. Di antara ion-ion berikut, yang tidak mirip dengan konfigurasi elektron gas
mulia terdekat adalah . . . .
a. N3– b. Al3+ c. F– d. Mg2+ e. S2–
5. Ion berikut yang tidak memiliki konfigurasi elektron yang sama dengan ion
O2– adalah . . . .
a N3– b Al3+ c F– d Mg2+ e S2–
6. Pasangan ion berikut yang memiliki jumlah elektron valensi tidak sama
adalah . . . .
a. Mg2+ dan Na+ c. Ne+ dan O– e. O– dan Na+
b. O2– dan Mg2+ d. N– dan F+
7. Senyawa yang terbentuk akibat ikatan ion adalah . . . .
a. H2O dan NaCl c. MgCl2 dan KF e. CaF2 dan HCl
b. KCl dan CH4 d. NaBr dan SO2
8. Jika unsur 19X bereaksi dengan 17Y akan terbentuk . . . .
a. senyawa kovalen dengan rumus XY
b. senyawa kovalen dengan rumus XY2
c. senyawa ion dengan rumus XY
d. senyawa ion dengan rumus XY2
e. senyawa ion dengan rumus X2Y
9. Pasangan senyawa yang mempunyai ikatan kovalen adalah . . . .
a. CH4 dan H2O c. NH3 dan KI e. H2O dan NaCl
b. CH4 dan NaCl d. KCl dan CCl4
10. Berikut ini adalah diagram elektron valensi pada molekul YZ2. Unsur Y dan
Z adalah . . . .
a. argon dan krypton
b. kalsium dan klor
c. belerang dan klor
d. oksigen dan hidrogen
e. karbon dan oksigen
11. Ikatan rangkap dapat terjadi pada senyawa kovalen berikut kecuali pada . .
Kimia X MIA | 20
a. O2 b. CO2 c. C2H2 d. CH4 e. N2
12. Senyawa yang mengandung ikatan kovalen polar adalah . . . .
a. BCl3 b. CH4 c. H2O d. CCl4 e. CO2
13. Hidrogen dapat membentuk senyawa kovalen polar dengan unsur golongan
halogen. Berikut ini yang paling polar adalah . . . .
a. HF b. HCl c. HBr d. HI e. HAt
14. Atom X memiliki nomor atom 20 dan atom Y memiliki nomor atom 9,
senyawa yang terbentuk antara X dan Y adalah . . . .
a. X2Y b. XY2 c. X2Y3 d. XY e. X2Y2
15. Unsur A terdapat dalam golongan nitrogen dan unsur B memiliki nomor
atom 12 maka senyawa yang akan terbentuk dari kedua unsur tersebut
adalah . . . .
a. AB b. A2B c. A2B3 d. A3B2 e. A3B
16. Suatu atom X memiliki konfigurasi elektron 2 8 8 3. ika unsur X berikatan
maka senyawa yang mungkin terbentuk adalah . . . .
a. X2(SO4)3 b. BaX c. X3Br d. HX3 e. HX4
17. Atom 6C dapat berikatan dengan atom 17Cl menurut aturan Lewis. Senyawa
tersebut adalah . . . .
a. CCl3 b. CCl2 c. CCl4 d. C2Cl3 e. C3Cl5
18. Suatu unsur dengan nomor atom 35 paling mudah membentuk ikatan ionik
dengan unsur yang memiliki nomor atom . . . .
a. 19 b. 16 c. 17 d. 20 e. 28
19. Pasangan berikut ini merupakan senyawa kovalen adalah . . . .
a. NaBr dan MgBr2 c. HCl dan H2O e. P2O5 dan Al2O3
b. NaCl dan HF d. CaCl2 dan MgO
20. Gas karbon dioksida yang dibutuhkan tumbuhan hijau untuk berfotosintesis
terdiri atas satu atom karbon dan 2 atom oksigen. Keduanya berikatan secara
....
a. ionik c. kovalen rangkap e. hidrogen
b. kovalen tunggal d. kovalen koordinasi
21. Jika keelektronegatifan Br, H, dan F masing-masing adalah 2,8; 2,1; dan
4,0. Manakah deret senyawa di bawah ini yang tersusun dengan urutan
kepolaran semakin besar . . . .
Kimia X MIA | 21
a. BrF, HBr, HF c. HF, BrF, HBr e. HF, HBr, BrF
b. HBr, BrF, HF d. HBr, HF, BrF
22. Unsur A (nonlogam) memiliki keelektronegatifan tinggi dan unsur B
(nonlogam) memiliki satu elektron di kulit terluar. Ikatan antara A dan B
adalah ikatan . . . .
a. ionik d. kovalen rangkap tiga
b. kovalen nonpolar e. kovalen polar
c. kovalen rangkap dua
23. Unsur dengan konfigurasi elektron: 2, 8, 8, 2, jika akan mengikat unsur lain
untuk membentuk senyawa, maka langkah terbaik dengan . . . .
a. pelepasan 1 elektron, sehingga bermuatan 1+
b. pelepasan 2 elektron, sehingga bermuatan 2+
c. penangkapan 1 elektron, sehingga bermuatan 1–
d. penangkapan 2 elektron, sehingga bermuatan 2–
e. memasangkan 2 elektron dengan 2 elektron lainnya
24. Suatu unsur dengan konfigurasi elektron: 2, 6. Kecenderungan unsur
tersebut bila akan berikatan dengan unsur lain adalah . . . .
a. pelepasan 2 elektron, sehingga bermuatan 2+
b. pelepasan 4 elektron, sehingga bermuatan 4+
c. penyerapan 2 elektron, sehingga bermuatan 2–
d. penyerapan 4 elektron, sehingga bermuatan 4–
e. memasangkan 6 elektron
25. Unsur-unsur berikut membentuk ion positif, kecuali . . . .
a. 11Na b. 19K c. 20Ca d. 35Br e. 37Rb
26. Diketahui data suatu senyawa adalah:
(i) berikatan ion
(ii) rumus ikatan XY2
(iii) jika dilarutkan dalam air menghantarkan listrik
Dari data tersebut, X adalah unsur golongan . . . .
a. IA b. VIA c. IIA d. VIIA e. IIIA
27. Di antara unsur-unsur golongan IVA yang memiliki sifat istimewa karena
dapat membentuk rantai ikatan adalah unsur . . . .
a. silikon b. antimon c. arsen d. bismuth e. karbon
Kimia X MIA | 22
28. Kecenderungan atom bermuatan positif adalah . . . .
a. afinitas elektronnya besar d. energi ionisasinya besar
b. energi ionisasinya kecil e. keelektronegatifannya sedang
c. keelektronegatifannya besar
29. Unsur berikut ini yang cenderung menangkap elektron adalah . . . .
a. 11Na b. 16S c. 12Mg d. 18Ar e. 13Al
30. Unsur 19X bereaksi dengan 16Y membentuk senyawa dengan ikatan … dan
rumus kimia . . . .
a. ion; XY c. ion; X2Y e. kovalen; X2Y
b. ion; XY2 d. kovalen; XY
31. Unsur X dengan konfigurasi: 2, 8, 8, 2, akan berikatan dengan unsur Y
dengan konfigurasi: 2, 8, 18, 7. Rumus kimia dan jenis ikatan yang terjadi
adalah . . . .
a. XY, ion c. XY2, ion e. X2Y, ion
b. XY, kovalen d. XY2, kovalen
32. Diketahui beberapa unsur dengan nomor atom sebagai berikut. 9X, 11Y, 16Z,
19A, dan 20B. Pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah . . .
a. A dan X c. A dan Y e. A dan B
b. X dan Z d. B dan Y
33. Kelompok senyawa berikut ini yang seluruhnya berikatan ion adalah . . . .
a. CaCl2, CaO, H2O, dan N2O d. BaCl2, CaCl2, CaO, dan SF6
b. KCl, NaCl, SrCl2, dan PCl5 e. KCl, CaO, NaCl, dan MgCl2
c. MgCl2, SrO, NO2, dan SO2
34. 17. Pasangan senyawa berikut ini mempunyai ikatan kovalen, kecuali . . . .
a. H2SO4 dan NH3 c. H2O dan HCl e. CH4 dan KCl
b. HNO3 dan CO2 d. SO3 dan PCl5
35. Diketahui unsur-unsur: 8A, 12B, 13C, 16D, dan 17E. Pasangan berikut yang
mempunyai ikatan kovalen adalah . . . .
a. A dan D c. B dan C e. B dan D
b. C dan D d. C dan E
36. Kelompok senyawa di bawah ini yang semuanya berikatan kovalen adalah
a. Cl2O7, CO2, HCl, dan NaCl c. SO2, SO3, CH4, dan CaCl2
b. H2O, HCl, SF6, dan CCl4 d. NH3, NO2, CO, dan MgO
Kimia X MIA | 23
e. Ag2O, N2O3, C2H2, dan CO2
37. Molekul unsur berikut yang mempunyai ikatan kovalen rangkap dua adalah
....
a. H2 (nomor atom H = 1) d. Cl2 (nomor atom Cl = 17)
b. F2 (nomor atom F = 9) e. N2 (nomor atom N = 7)
c. O2 (nomor atom O = 8)
38. Molekul unsur berikut yang mempunyai ikatan kovalen rangkap tiga adalah
....
a. H2 (nomor atom H = 1) d. Cl2 (nomor atom Cl = 17)
b. F2 (nomor atom F = 9) e. N2 (nomor atom N = 7)
c. O2 (nomor atom O = 8)
39. Senyawa berikut mempunyai ikatan kovalen tunggal, kecuali . . . .
a. H2O (nomor atom H = 1 dan O = 8 )
b. HCl (nomor atom H = 1 dan Cl = 17)
c. NH3 (nomor atom N = 7 dan H = 1)
d. CH4 (nomor atom C = 6 dan H = 1)
e. CO2 (nomor atom C = 6 dan O = 8)
40. Senyawa berikut ini bersifat polar, kecuali . . . .
a. CO
b. CO2
c. H2O
d. SO3
e. BF
Kimia X MIA | 24
Kimia X MIA | 25