Anda di halaman 1dari 11

Bab 4

IKATAN KIMIA
Atom – atom di alam cenderung bergabung dengan atom yang lain membentuk
molekul atau membentuk ion-ion. Pada proses bergabungnya atom-atom tersebut
terdapat gaya yang bekerja sehingga antara atom-atom atau ion-ion tersebut dapat
terikat satu sama lain. Gaya yang bekerja pada gabungan atom atau ion disebut
dengan ikatan kimia.

Atom – atom yang sukar mengalami perubahan disebut sebagai atom stabil , karena
untuk bergabung atom harus berubah dahulu maka atom-atom yang stabil sukar
bergabung dengan atom yang lain,

Atom tersusun dari inti atom yang sangat kecil dan jauh di pusat atom yang dikelilingi
elektron-elektron, jadi pada saat atom-atom bergabung yang berubah adalah elektron-
elektron-nya..

A. Kesetabilan Atom

Diantara atom – atom di alam hanya atom gas mulia yang stabil, dan telah
disebutkan diatas bahwa dalam proses penggabungan atom-atom yang mengalami
perubahan adalah elektron-elektronnya.

Karena pada dasarnya elektron mempunyai sifat yang sama maka dapat
disimpulkan bahwa kesetabilan suatu atom ditentukan oleh konfigurasi elektron
atom tersebut.

Konfigurasi (susunan elektron) yang bagaimanakah yang merupakan susunan


elektron dari atom yang stabil itu, untuk itu perlu kita ditinjau susunan elektron
atom - atom gas mulia yang merupakan atom-atom stabil.

2He : 2
10Ne : 2 8
18Ar : 2 8 8
36Kr : 2 8 18 8
54Xe : 2 8 18 18 8

Dari konfigurasi elektron tersebut Kossel dan Lewis membuat kesimpulan bahwa
konfigurasi elektron atom-atom akan stabil bila elektron terluarnya 2 (duplet) atau 8
(oktet).

Untuk mencapai keadaan stabil seperti gas mulia maka atom tersebut memebentuk
konfigurasi elektron seperti gas mulia. Untuk membentuk konfigurasi seperti gas
mulia dapat dilakukan dengan cara

1. Membentuk Ion
Dalam membentuk ion suatu atom akan melepas atau mengikat elektron. Atom
– atom yang mempunyai energi ionisasi rendah, misalnya atom-atom dari unsur
golongan IA dan IIA dalam sistem periodik unsur akan mempunyai
kecenderungan melepaskan elektronnya, sedangkan atom-atom yang
mempunyai affinitas elektron yang besar misalnya atom-atom unsur golongan
VIA dan VII dalam sistem periodik unsur akan cenderung mengikat elektron.

Ilmu Kimia - 1 80
Contoh :
a). Atom 11Na : 2 8 1 (konfigurasi tidak stabil),
agar stabil atom Na melepas sebuah elektronnya sehingga konfigurasi
elektronnya sama dengan atom Ne (konfigurasi elektron 10Ne : 2 8 )

11 Na  Na+ + e
( 2. 8. 1) ( 2. 8)

Peoses pembentukan ion positip (ionisasi) tersebut mudah terjadi


karena atom Na mempunyai energi ionisasi yang rendah.

b). Atom 17Cl : 2 8 7 ( konfigurasi tidak stabil), agar stabil cara yang
memungkinkan adalah menjadikan konfigurasi elektron seperti 18Ar :
2 8 8 dengan mengikat sebuah elektron menjadi ion Cl –
17Cl + e -  Cl –
( 2. 8. 7 ) ( 2. 8. 8)

Proses penangkapan elektron tersebut mudah terjadi dikarenakan


affinitas elektron atom klor besar.

Jadi untuk mencapai kesetabilan atom-atom yang energi ionisasinya rendah


cenderung melepaskan elektron sedangkan atom-atom yang mempunyai
affinitas elektron yang besar cenderung mengikat elektron.

2. Menggunakan Pasangan Elektron Bersama


Atom atom yang energi ionisasinya tinggi akan sukar melepaskan
elektronnya, sehingga didalam mencapai kesetabilan akan sukar membentuk
ion positip, demikian pila atom-atom yang mempunyai affinitas elektron yang
rendah didalam mencapai kesetabilan tidak membentuk ion negatif.

Atom - atom yang sukar melepas elektron atau mempunyai energi ionisasi
yang tinggi dan atom yang sukar menarik elektron atau mempunyai affinitas
elektron yang rendah mempunyai kecenderungan untuk membentuk
pasangan elektron yang dipakai bersama.

Pasangan elektron yang dibentuk oelh atom-atom yang berikatan dapat


berasal dari kedua atom yang bergabung atau dapat pula berasal dari salah
satu atom yang bergabung.

Ltihan 7.1.
Bagaimana kecenderungan atom-atom berikut ini didalam mencapai kesetabilan, jika
ditinjau dari konfigurasi elektronnya ?
a. 4C c. 19K e. 16S
b. 9F d. 20Ca f. 13Al

B. Ikatan Ion

Ikatan ion terjadi karena adanya tarik menarik elektrostatis antara ion postip dengan
ion negatip.
Ikatan ion pada umumnya terjadi antara atom-atom yang mempunyai energi ionisasi
rendah dengan atom-atom yang mempunyai affinitas elektron yang besar. Unsur -
unsur logam umumnya mempunyai energi ionisasi yang rendah sedangkan unsur-
unsur non logam mempunyai affinitas elektron yang tinggi. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa antara unsur-unsur logam dengan unsur-unsur non logam
umumnya akan membentuk ikatan ion.
81 Ilmu Kimia - 1
Contoh : Gb. 4.1. Pembentukan
1. Senyawa NaCl Senyawa NaCl
11Na : 2 8 1
17Cl :2 8 7
atom K akan melepas sebuah elektron
Na  Na+ + e-
( 2 8 1) (2 8 )
atom Cl akan mengikat sebuah elektron
yang dilepaskan oleh atom Na tersebut
sehingga menjadi,
Cl + e–  Cl –
( 2 8 7 ) ( 2 8 8)

Setiap ion Na+ menarik sebuah ion Cl–


membentuk senyawa netral NaCl.
Na+ + Cl –  NaCl

2. Senyawa CaCl2
20Ca : 2 8 8 2
17 Cl : 2 8 7
atom Ca akan melepaskan 2 elektronnya menjadi,
Ca  Ca2+ + 2e
( 2 8 8 2) (2 8 8)
dua atom Cl masing-masing akan mengikat sebuah elektron yang dilepas
atom kalsium tersebut menjadi,
Cl + e--  Cl--
(2 8 7) (2 8 8)
sebuah ion Ca2+ akan mengikat 2 ion Cl-- untuk membentuk senyawa netral
CaCl2
Ca2+ + 2 Cl--  CaCl2
Gb. 4.2. Kristal NaCl
Umumnya ikatan ion merupakan ikatan yang kuat,
senyawanya merupakan kristal yang besar dari
beberapa ion postip dengan beberapa ion negatif,
misalnya senyawa NaCl membentuk kristal dengan
titik didih dan titik lebur yang tinggi dengan
struktur kristal kubus, dimana setiap sebuah ion
Na+ akan dikelilingi oleh enam ion Cl – dan
sebaliknya setiap sebuah ion Cl– akan dikelilingi
oleh enam ion Na+ (lihat gambar 7.1), oleh karena
itu rumus molekul NaCl tidak dapat ditentukan
yang dapat diketahui hanya perbandingan ion-ion
dalam setiap kisi kristalnya dan dikenal dengan
rumus empiris.

Umumnya senyawa ion mempunyai sifat mudah larut dalam air , larutannya dan
leburannya dapat menghantar arus listrik, tetapi dalam wujud padat tidak
menghantar listrik.

Ilmu Kimia - 1 82
Latihan 4.2.
Bagiamankah terjadinya ikatan ion pada senyawa berikut ?
a. K2S ( nomor atom K = 19 dan S =18)
b. MgF2 (nomor atom Mg = 12 dan F =9)
C. Ikatan Kovalen

Ikatabn kovalen merupakan ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan


elektron bersama. Pasangan elektron ini dapat berasal dari masing-masing atom
yang saling berikatan dan ikatannya disebut sebagai ikatan kovalen saja,
sedangkan bila pasangan elektron yang digunakan berasal dari salah satu atom
yang berikatan disebut dengan ikatan kovalen koordinasi.

1. Ikatan Kovalen

Untuk menggambarkan bagaimana ikatan kovalen terjadi digunakan rumus titik


elektron Lewis, yang menggambarkan bagaimana peranan elektron valensi
mengadakan ikatan.

Rumus Lewis merupakan tanda atom yang disekilingnya terdapat titik, silang
atau bulatan kecil yang menggambarkan elektron valensi atom yang
bersangkutan.

Contoh :

1. 1 H :1 (elektron valensi 1) dilambangkan dengan :

2. 7 N : 2. 5 (elektron valensi 5) dilambangkan dengan :

3. 8 O : 2. 6 (elektron valensi 6) dilambangkan dengan :

4. 17 Cl : 2. 8. 7 (elektron valensi 7) dilambangkan dengan:

Bila dua atom hidrogen membentuk ikatan maka masing-masing atom


menyumbangkan sebuah elektron dan membentuk sepasang elektron yang
digunakan bersama.

Dengan membentuk pasangan elektron maka masing-masing atom akan


mempunyai konfigurasi yang sama dengan atom helium dengan dua elektron
pada kulit terluarnya.
H x
+ Ho  H : H

Sepasang elektron dapat digantikan dengan sebuah garis yang disebut dengan
tangan ikatan, sehingga pada molekul H2 dapat digambarkan dengan

H  H

Jumlah tangan ikatan dapat menggambarkan jumlah ikatan dalam suatu


senyawa kovalen, dalam molekul H 2 diatas ikatannya disebut ikatan kovalen
tunggal.

83 Ilmu Kimia - 1
Molekul O2 terjadi dari dua atom oksigen dengan ikatan kovalen rangkap,
sedangkan ikatan pada molekul N2 terjadi tiga ikatan kovalen yang disebut
dengan ikatan ganda tiga.

Gb. 4.3. Ikatan Rangkap

Dalam pembentukan ikatan kovalen belum tentu semua elektron valensi


digunakan untuk membentuk pasangan elektron bersama. Pasangan elektron
yang digunakan bersama oleh dua atom yang berikatan disebut dengan
pasangan elektron ikatan, sedangkan pasangan elektron yang tidak digunakan
bersama oleh kedua atom disebut pasangan elektron bebas.

Contoh :
Senyawa NH3
7N : 2 5
1 H : 1
atom nitrogen memerlukan 3 elektron untuk
mendapatkan susunan elektron gas mulia
sedangkan setiap atom hidrogen
memerlukan sebuah elektron untuk
mempunyai konfigurasi elektron gas mulia,
oleh karena itu setiap atom nitrogen
memerlukan tiga atom hidrogen
Gb. 4.4. Rumus titik elektron
molekul NH3
2. Ikatan Kovalen Koordinasi

Didepan telah dibahas bahwa ikatan kovalen koordinasi terjadi bila pada
pembentukan ikatan terdapat pasangan elektron yang hanya berasal dari salah
satu atom yang berikatan, ikatan kovalen koordinasi umumnya terjadi pada
molekul yang juga mempunyai ikatan kovalen.

Contoh :
Senyawa SO3

16 S : 2 8 6 8 O : 2 6

xx oo
x S x + 3 o O o 
xx oo

3. Menggambarkan Rumus Titik Elektron (Lewis) untuk molekul Poliatom

Penggambaran rumus titik elektron (Struktur Lewis) dari molekul beratom


banyak (poliatom) kadang-kadang menimbulkan kesulitan. Untuk mengatasi
Ilmu Kimia - 1 84
hal tersebut perlu dibuat beberapa kemungkinan . Beberapa catatan berikut
dapat berguna dalam meramalkan struktur Lewis dari molekul yang beratom
banyak.
(1) Semua elektron terluar (elektron valensi) dari masing-masing atom yang
berikatan harus dihitung.
(2) Umumnya atom-atom didalam struktur Lewis akan mempunyai delapan
elektron valensi, kecuali atom hidrogen yang hanya akan mempunyai 2
elektron (duplet).
(3) Jumlah elektron yang diterima oleh suatu atom akan sama dengan yang
diberikan kecuali terjadi ikatan koordinasi dimana suatu atom hanya
memberi atau menerima saja pasangan elektron .
(4) Umumnya di dalam struktur Lewis semua elektron berpasangan,
termasuk pasangan elektron bebas (tidak untuk berikatan)

Contoh :
1. Gambarkan struktur Lewis dari molekul H2O2 (nomor atom O =8 dan H =1)
Jawab:
Ada tiga kemungkinan strukturnya yaitu :
(a) H – O – O – H (b) O – H – O – H (c) O – H – H – O
Struktur (b) dan (c) tidak mungkin sebab bila kondisinya demikian atom H
akan mengikat dua atom yang lain berarti ada 4 pasang elektron yang
dimiliki oleh atom H, sedangkan atom H hanya akan mempunyai elektron
valensi 2, maka kemungkinan yang paling benar adalah (a)
Banyaknya elektron yang ada dalam struktur
(a) adalah 14 ( 12 elektron dari 2 atom O dan
2 elektron dari 2 atom H). Dari struktur
tersebut sudah ada 8 elektron yang tamapak
dua elektron yang lain membentuk pasangan
elektron bebas pada masing-masing atom O)

2. Gambarkan struktur Lewis dari HCN ( 1H , 6C; 7N)


Jawab :
Kemungkinan strukturnya adalah ,

(a) H - C – N (b) H – N – C (c) N – H – C

Kemungkinan ( c ) ditolak sebab atom H hanya akan mempunyai sepasang


elektron saja.
Bila dihitung jumlah elektron keseluruhan ada 10 ( 1 dari atom H, 4 dari
atom C dan 5 dari atom N). Jika atom N ditengah (b) berarti ada sebuah
elektron dari N yang menyendiri (tidak berpasangan) ini tidak lazim, maka
kemungkinannya hanya (a) yang memenuhi syarat.

Bila (a) strukturnya dibuat maka harus ada ikatan rangkap 3 antara C dan
N sebab bila tidak atom C ditengah tidak memenuhi oktet, maka harus
menggeser pasangan elektron bebas dari N ke tengah.

85 Ilmu Kimia - 1
4. Penyimpangan Kaidah Okted

Beberapa molekul kovalen mempunyai


struktur Lewis yang tidak okted atau
duplet. Struktur demikian dapat
dibenarkan karena fakta menunjukkan
adanya senyawa tersebut, misalnya CO,
BF3 .

Pada umumnya molekul yang mempunyai


jumlah elektron valensi ganjil akan
mempunyai susunan tidak okted,
misalnya N2O, PCl5 .

5. Ikatan Campuran Ion dan Kovalen

Di dalam suatu molekul kadang-kadang terjadi ikatan kovalen dan ikatan ion
sekaligus. Bahkan dapat pula ikatannya merupakan ikatan ion, ikatan kovalen
dan ikatan koordinasi . Dalam hal ini dalam menggambarkan struktur
Lewisnya harus jelas mankah yang menjadi ion positip dan yang menjadi ion
negatif.

Contoh :
1. Pada senyawa NaOH terjadi ikatan ion antara
ion Na+ dengan ion OH– sedangkan antara atom
O dan atom H terjadi ikatan kovalen.

2. Pada senyawa NH4Cl terjadi ikatan ion antara


ion NH4+ dengan ion Cl = sedangkan ikatan
koordinasi terjadi antara molekul NH3 dengan
ion H+. Ikatan kovalen terjadi antara atom N
dengan atom H pada NH3.

6. Ikatan Kovalen Polar dan Non Polar

Didalam pembentukan ikatan kovalen tidak terjadi adanya kutub listrik


positip dan negatif seperti pada ikatan ion, sebab terjadinya ikatan karena
pemakaian pasangan elektron bersama.
Meskipun demikian dalam kenyataannya terdapat senyawa yang berikatan
kovalen tetapi dapat tertarik oleh medan listrik, hal ini menunjukkan bahwa
ikatan kovalen ada yang menimbulkan kutub-kutub muatan listrik

Terjadinya kutub listrik dalam ikatan kovalen disebut dengan peristiwa


polarisasi ikatan ( polar (Ing) = kutub). Peristiwa terjadinya polarisasi ikatan
ini disebabkan pada adanya perbedaan kekuatan gaya tarik terhadap

Ilmu Kimia - 1 86
pasangan elektron yang digunakan bersama. Besarnya kekuatan gaya tarik
elektron dari suatu atom dinyatakan sebagai harga ke-elektronegatifan.

Atom yang lebih besar harga ke-elektronegatifannya akan menarik pasangan


elektron lebih dekat padanya sehingga atom tersebut menjadi lebih negatif
dari atom yang kurang kuat gaya tariknya.

Makin besar perbedaan harga ke-elektronegatifan antara kedua atom yang


berikatan makin polar ikatannya. Atom – atom yang tidak mempunyai
perbedaan ke-elektronegatifan ikatannya merupakan ikatan non-polar,
misalnya molekul O2 , N2, H2 , Cl2.

7. Ikatan Logam
Logam mempunyai beberapa sifat yang unik, antara lain mengkilat, dapat
menghantarkan arus listrik dan kalor dengan baik, mudah ditempa, ulet, dan
dapat diulur menjadi kawat. Sifat sifat logam tersebut tidak dapat dijelaskan
dengan menggunakan teori ikatan kovalen maupun ikatan ion.

Logam tersusun dalam suatu kisi kristal yang terdiri dari ion-ion positip logam
tersebut dan terusun secara teratur di dalam lautan elektron (Gambar 4.6.a).
Lautan elektron tersebut merupakan elektron - elektron valensi dari masing-
masing atom yang saling tumpang tindih dan masing-masing elektron valensi
tersebut dapat bergerak bebas mengelilingi inti atom yang ada di dalam kristal
tersebut tidak hanya terpaku pada salah satu inti atom. Jumlah elektron yang
menjadikan lautan elektron berasal dari masing-masing atom logam. Gaya
tarikan inti atom-atom logam dengan lautan elektron mengakibatkan terjadinya
ikatan logam. Adanya elektron yang dapat bergerak bebas dari satu atom ke
atom yang lain menjadikan logam sebagai penghantar listrik dan kalor yang
baik.

Lautan elektron pada kristal logam memegang erat ion-ion positip pada logam
sehingga bila dipukul atau ditempa logam tidak akan pecah tercerai berai,
tetapi akan menggeser, hal inilah yang menyebabkan sifat logam yang ulet dan
dapat ditempa maupuin diulur menjadi kawat (Gb. 4.6.b)
87 Ilmu Kimia - 1
Latihan . 4.3.
1. Jelaskan terjadinya ikatan pada molekul PCl 3 dengan menggunakan struktur
Lewis dan tentukanlah jumlah pasangan elektron ikatan dan pasnagan elektron
bebasnya
2. Buatlah struktur Lewis untuk molekul – molekul berikut,
a. H3PO4
b. N2H4
c. H2SO4
d. CO2
e. KOH
3. Diantara molekul-molekul berikut ini manakah yang ikatannya polar dan yang
ikatannya non – polar ?
a. CCl4
b. Br2
c. F2
d. PCl3
4. Jelaskan dengan singkat mengapa pada umumnya logam dapat menghantar listrik
dengan baik!
5. Mengapa logam bersifat ulet, mudah ditempa dan mudah dibuat menjadi kawat?

Ringkasan Istilah Penting


Atom Stabil : Atom – atom yang mempunyai konfigurasi elektron seperti gas mulia
Ion Positip (Kation) : terjadi apabila suatu atom dalam mencapai kesetabilannya
melepaskan elektron.
Ion Negatif (Anion) : terjadi bila suatu atom dalam mencapai kesetabilannya mengikat
elektron.
Pasangan Elektron Bersama : elektron yang berasal dari dua atom atau salah satu
atom yang digunakan bersama dalam mencapai suatu keadaan stabil.
Ikatan Kimia : Gaya yang bekerja didalam gabungan atom-atom atau ion-ion sehingga
keadaannya menjadi lebih stabil.
Ikatan Ion : Ikatan kimia yang terjadi karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis
antara ion positip dengan ion negatif dalam suatu senyawa kimia.
Ikatan Kovalen : Ikatan yang terjadi antara atom-atom yang bergabung membentuk
senyawa kimia dengan cara memakai pasangan elektron bersama.
Ikatan Kovalen Tunggal : Ikatan kovalen yang melibatkan sepasang elektron untuk
dipakai bersama.
Ikatan Kovalen Rangkap : Ikatan kovalen yang melibatkan dua pasang elektron yang
dipakai bersama.
Ikatan Kovalen ganda tiga : Ikatan kovalen yang melibatkan tiga pasang elektron yang
dipakai bersama.
Ikatan Kovalen Koordinasi : Ikatan kovalen dimana pasangan elektron yang dipakai
bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan.
Rumus Titik Elektron ( Rumus Lewis) : Suatu tanda berupa titik atau silang(x) yang
menggambarkan keadaan elektron valensi suatu atom dalam
membentuk ikatan.
Ikatan Kovalen Polar : Ikatan kovalen dimana pasangan elektron yang dipakai
bersama lebih dekat ke salah satu atom yang mempunyai skala ke-
elektronegatifan lebih besar. Ikatan Kovalen polar terjadi bila dua atom
yang berikatan mempunyai beda ke-elektronegatifan.
Ikatan Kovalen Non-polar: Ikatan kovalen dimana pasangan elektron berada pada
jarak yang sama dari dua atom yang saling berikatan. Ikatan kovalen
Ilmu Kimia - 1 88
non-polar terjadi bila atom-atom yang berikatan tidak mempunyai selisih
skala ke-elektronegatifan.
Soal Latihan Bab-7

1. Gambarkan bagaimana terjadinya ikatan pada senyawa KF dan CaCl2.


2. Mengapa senyawa NaCl tidak benar jika disebut sebagai molekul NaCl ? Jelaskan !
3. Dengan menggunakan rumus titik elektron Lewis gambarkan ikatan yang terjadi
pada molekul - mole-kul berikut ini, dan tentukan berapa jumlah pasangan elektron
ikatan dan pasangan elektron bebas, serta tunjukkan manakah ikatan kovalen dan
ikatan kovalen koordinasinya !
a. NH3
b. PCl3
c. SO3
d. N2O3
4. Diantara senyawa ICl3, SF4 , CO2, CO, NO dan NH4+ , manakah yang tidak
memenuhi aturan oktet ? Jelaskan dengan menggunakan Rumus Lewis !
5. Apa perbedaan dari ikatan kovalen dan kovalen koordinasi ?

Kegiatan Pengalaman Belajar


(Kerja Laboratorium)

Tujuan :
Menyelelidiki kepolaran senyawa.

Alat dan Bahan:


1. Buret (dapat diganti dengan pipet tetes yang
dimodifikasi)
2. Gelas kimia.
3. Penggaris polietilen atau batang kaca
4. kain wool atau kain flanel (dapat diganti dengan
rambut kering/ tak berminyak)
5. air
6. karbontetraklorida (CCl4)
7. aseton
8. cairan bensena.

Cara Kerja :
1. Pasang 4 buret kering pada standarnya.
2. Isikan air pada buret pertama, CCl 4 pada buret
kedua, aseton pada buret ketiga dan cairan
bensena pada buret keempat. (jika tak ada buret
dapat membuat alat modifikasi seperti gambar)
3. Gosokan penggaris politena/ batang kaca, pada
kain wool sampai bermuatan.
4. Alirkan zat cair dari buret dan dekatkan batang
penggaris pada aliran tersebut. Amati aliran cairan
yang keluar dari buret. (perhatikan gambar)

Data Pengamatan :
No Zat Cair Rumus Pengamatan Kesimpulan

89 Ilmu Kimia - 1
Kimia (polar/ non polar)
1 Air H 2O
2 Karbontetraklorida CCl4
3 Aseton HCOH
4 bensena C 6H 6

Pertanyaan Diskusi :
1. Mengapa batang penggaris politena/ kaca bila digosok dapat menarik potongan
kecil kertas yang didekatkan ?
2. Mengapa senyawa polar dapat tertarik oleh medan listrik yang terdapat pada
batang penggaris/ kaca ?
3. Molekul yang diselidiki di atas termasuk senyawa yang berikatan ion atau kovalen?
Jelaskan !
4. Bagaimana senyawa ion dapat mempunyai muatan listrik padahal tidak terjadi
perpindahan elektron antara atom-atom yang berikatan? Jelaskan!

Ilmu Kimia - 1 90

Anda mungkin juga menyukai