Anda di halaman 1dari 40

IKATAN KIMIA KIMIA DASAR

SUB POKOK BAHASAN:

Konsep Ikatan Kimia


Macam-macam ikatan kimia
1. Ikatan ion
2. Ikatan kovalen:
3. Ikatan Logam
KONSEP IKATAN KIMIA

 Ikatan kimia merupakan interaksi antar atom-atom yang berikatan


sehingga terbentuk suatu molekul
 Ikatan kimia menggambarkan cara atom-atom bergabung membentuk
molekul, senyawa atau ion.
 Ikatan kimia merupakan daya tarik-menarik antara atom yang
menyebabkan suatu senyawa kimia dapat Bersatu.
TERJADINYA IKATAN

 Ikatan antar atom dapat terjadi karena ada interaksi elektron antara atom
yang satu dengan yang lain sehingga terbentuk suatu molekul, senyawa
atau gugusan atom.

 Untuk mencapai kestabilan, atom-atom unsur saling membentuk ikatan


yang disebut Ikatan kimia. Pembentukan ikatan kimia dapat terjadi
berdasarkan serah terima atau pemasangan elektron, bergantung pada
jenis unsur yang berikatan.
PERANAN ELEKTRON DALAM IKATAN
KIMIA
Menurut Lewis (Teori oktet)
Atom-atom unsur memiliki kecenderungan ingin stabil seperti gas mulia
terdekat yang memiliki susunan 8e pada kulit terluar (oktet), kecuali helium
dengan 2e‑ pada kulit terluar (duplet).
TABEL KONFIGURASI ELEKTRON GAS
MULIA (VIIIA)
Jumlah Elektron pada Kulit
Lambang Jumlah Elektron
Atom K L M N O P Valensi

He
2 2 2

10 Ne 2 8 8

18 Ar 2 8 8 8

36 Kr 2 8 18 8 8

54 Xe 2 8 18 18 8 8

86 Rn 2 8 18 32 18 8 8
KECENDERUNGAN UNSUR MELEPAS ATAU
MENERIMA ELEKTRON

a. Melepas Elektron
Kecenderungan melepaskan elektron terjadi pada unsur logam yang mempunyai
energi ionisasi relatif kecil (bersifat elektropositif).
Atom unsur logam cenderung melepas elektron valensinya membentuk ion +x
dengan x = nomor golongan utama.
Atom-atom melepaskan elektron agar elektron valensinya menjadi 8 (oktet) atau
agar elektron valensinya menjadi 2 (duplet), seperti gas mulia (golongan VIIIA/ gas
inert).
 Atom yang melepas elektron dari golongan IA dan IIA
 Atom yang menangkap elektron dari golongan IVA, VA, VIA,
VIIA
 Gol IA -> elektron valensi = 1 -> melepas satu elektron,
membentuk ion +1, yaitu: Li+, Na+, K+
 Gol IIA -> elektron valensi = 2 -> melepas 2 electron,
membentuk ion +2, yaitu: Mg+2, Ca+2, Sr+2, Ba+2, Ra+2
CONTOH
OKTET
Na (2. 8. 1)  ion Na+ (2 . 8) melepas 1e
11

19 K (2.8.8.1)  melepas 1 elektron


 ion K+: 2.8.8 sesuai struktur 18Ar

12 Mg (2. 8. 2)  ion Mg2+ (2 . 8) melepas 2 e

20 Ca (2.8.8.2)  melepas 2 elektron


 ion Ca+2 : 2.8.8 sesuai struktur 18Ar
b. Menangkap Elektron
Pencapaian kestabilan dengan menangkap elektron
dilakukan oleh unsur non logam karena mempunyai
afinitas elektron atau kelektronegatifan yang relatif besar
(bersifat elektronegatif).
Atom-atom mengikat elektron supaya memiliki elektron
valensi 8 (oktet) atau 2 (duplet) seperti gas mulia (gas
inert/ golongan VIIIA).
CONTOH

9F (2.7) + 1e  ion F- (2.8) struktur Ne


8O (2. 6) + 2 e  ion O-2 (2 . 8) struktur Ne
16S (2.8.6) + 2 e  ion S -2
(2.8.8) struktur Ar
7N (2. 5) + 3 e  ion N-3 (2 . 8) struktur Ne
ELEKTRON VALENSI

Elektron valensi berperan pada pembentukan ikatan


antar atom dalam membentuk senyawa. Sehingga
sifat kimia unsur banyak ditentukan oleh elektron
valensinya.
Elektron valensi pada suatu atom digambarkan
dengan lambang titik (•) atau silang kecil (x) disebut
struktur Lewis.
MACAM-MACAM IKATAN KIMIA
(Berdasarkan cara atom dari berbagai unsur untuk mencapai kestabilan)

1. Ikatan ion
2. Ikatan kovalen:
a. Ikatan kovalen rangkap (dua dan tiga)
b. Ikatan kovalen polar
c. Ikatan kovalen nonpolar
d. Ikatan kovalen koordinasi
3. Ikatan logam
1. IKATAN ION
Adalah ikatan kimia yang terjadi antara unsur logam dan nonlogam dengan cara
serah terima elektron valensi sehingga terjadi ion positif dan negatif yang berikatan
dengan gaya elektrostatis
Misal:
1. Logam IA dan IIA (kecuali H dan Be) dengan nonlogam VIA dan VIIA
2. Logam IA dan IIA (kecuali Be, Mg) dengan H
Contoh :
Pembentukan NaCl dari unsur natrium dan klorin dapat digambarkan dengan rumus
elektron ( rumus Lewis ) sebagai berikut :
Contoh

Bagaimana ikatan ion yang terjadi antara unsur K dan O ?


Jawab:
19 K = 2.8.8.1  K+
8O = 2.6  O2-
K  e + K+ ) x2
2e + O  O2-
2K + O  2K+ + O2-  K2O
Latihan

1. Bagaimana ikatan ion yang terjadi pada unsur:


a. Mg dan Cl
b. Al dan O
c. Na dan Br
SIFAT SENYAWA ION

 Titik didih dan titik leleh tinggi


 Keras tapi mudah patah
 Penghantar panas yang baik
 penghantar listrik (elektrolit)
 Larut dalam air tapi tidak larut dalam senyawa organik.
2. IKATAN KOVALEN
Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron yang
berasal dari atom-atom yang berikatan. Ikatan ini terjadi antara unsur
nonlogam dengan nonlogam yang sama-sama ingin menangkap elektron.
Contoh :
Pada senyawa FCl

Perhatikan elektron ikatan (bonding electron) yang berada di antara F dan Cl.
Pasangan elektron ikatan ini berasal dari F dan Cl. Sepasang elektron ikatan
tersebut digunakan bersama sehingga setelah berikatan elektron valensi
kedua atom “seolah-olah” menjadi 8 ( oktet ) seperti gas mulia.
Ikatan kovalen rangkap

 Ikatan ini melibatkan pemakaian bersama lebih dari satu


pasang elektron oleh dua atom yang berikatan.
 Ikatan kovalen rangkap/ganda dibedakan menjadi dua
yaitu ikatan kovalen rangkap dua dan ikatan kovalen
rangkap tiga.
Contoh ikatan kovalen rangkap
Ikatan rangkap 2
Ikatan rangkap 3
IKATAN KOVALEN POLAR
 Jika dua atom ( dwiatomik ) yang berbeda berikatan kovalen, maka molekulnya
memiliki kutub (positif dan negatif), disebut polar. Hal ini akibat momen dipol.
 Momen dipol ialah perkalian jarak ikatan antar atom yang berikatan dengan
perbedaan keelektronegatifan antar dua atom yang berikatan. Makin besar
momen dipolnya, makin polar senyawanya. Senyawa yang memiliki momen dipol
nol (0), disebut senyawa non polar.
 Molekul polar memiliki bentuk molekul (struktur ruang) yang tidak simetris :
atom yang elektronegatifitasnya besar tidak berimpit dengan atom yang
elektronegatifnya kecil. Sehingga seakan-akan molekul tersebut bermuatan.
IKATAN KOVALEN POLAR

Ikatan kovalen dikatakan polar jika pasangan eletron yang digunakan bersama tertarik
lebih kuat ke salah satu atom.
Contoh:
Ciri-ciri ikatan kovalen polar:
 Momen dipol ≠ 0
 Bersifat asimetris, mengandung pasangan elektron bebas pada atom
pusat atau memiliki atom dengan elektronegativitas berbeda yang
terikat.
 Hal ini karena pasangan elektron bebas lebih kuat dibanding
pasangan elektron ikatan sehingga menimbulkan elektronegatifitas
yang besar. Beda nilai elektronegativitas ≤ 1,7
Contoh : H2O, NH3, HF,
IKATAN KOVALEN NON-POLAR

Ikatan kovalen non-polar: jika pasangan electron yang


digunakan bersama tertarik sama kuat ke semua atom,
karena tidak ada perbedaan keelektronegatifan pada atom-
atom tersebut.

Contoh: CO2 BF3


IKATAN KOVALEN NON-POLAR

Ciri-ciri ikatan kovalen nonpolar:


1. Molekul dwiatomik yang sama selalu simetris dan selalu Nonpolar.
Hal ini karena elektron ikatan tertarik ke dua arah dengan kekuatan tarikan
(elektronegatifitas) yang sama besar.
Contoh : H2, O2, F2
2. Molekul simetri poliatomik yang memiliki atom pusat tanpa elektron bebas ( lone
pair electron ) selalu nonpolar.
Contoh : CCl4, CH4, CO2, SF6, PCl5
Apakah senyawa kovalen polar dapat
menghantarkan listrik? Jelaskan!
LATIHAN

1. Gambarkan ikatan kovalen nonpolar pada molekul O2, F2,


CO2, SF6, PCl5 dan CCl4
2. Bagaimana sifat senyawa kovalen?
IKATAN KOVALEN KOORDINASI

Ikatan Kovalen Koordinasi adalah ikatan kovalen yang terjadi jika


pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari salah
satu atom yang berikatan, sedang atom yang lain tidak ikut
menyumbang.
Contoh : H3O+, N2O, SO2, SO3, H2SO4, NH4+
Contoh kovalen koordinasi
LATIHAN

Gambarkan ikatan kovalen koordinasi pada molekul SO3, HNO3


3. IKATAN LOGAM

Model
ikatan logam

 Ikatan logam adalah suatu jenis ikatan kimia yang melibatkan gaya tarik elektrostatik antara elektron
konduksi yang dikumpulkan di dalam suatu awan elektron (lautan electron) dan ion logam bermuatan
positif. 
 Lautan elektron tersebut merupakan elektron-elektron valensi dari masing-masing atom yang saling
tumpang tindih. Masing-masing elektron bergerak bebas mengelilingi inti atom yang ada di dalam kristal
tersebut, tidak hanya terpaku pada salah satu inti atom. Elektron-elektron yang bebas bergerak dari satu
inti atom ke inti atom yang lain disebut elektron terdelokalisasi. Gaya tarikan inti atom-atom logam dengan
lautan elektron mengakibatkan terjadinya ikatan logam.
SIFAT IKATAN LOGAM

 Adanya elektron yang dapat bergerak bebas dari


satu atom ke atom yang lain menjadikan logam
sebagai penghantar listrik dan kalor yang baik.
 Lautan elektron pada kristal logam memegang erat
ion-ion positif pada logam sehingga bila dipukul
atau ditempa, logam tidak akan pecah atau tercerai
berai, tetapi akan bergeser. Hal inilah yang
menyebabkan sifat logam yang ulet dan dapat
ditempa maupun diulur menjadi kawat.
GAYA INTERMOLEKUL
Gaya intermolekul : gaya yang terjadi antar 2 molekul yang akan
mempengaruhi sifat-sifat fisika dari suatu zat.
Jenis-jenis gaya intermolekul :
1. Gaya van der Waals:
- Gaya dispersi London
- Gaya Dipole-dipole
2. Ikatan Hydrogen
Gaya london
Gaya London adalah gaya tarik-menarik antarmolekul nonpolar yang
lemah akibat terbentuknya dipol sesaat (terkena aliran elektron).
Suatu getaran dalam sebuah molekul mengimbas (menginduksi) suatu
geseran elektron-elektron suatu molekul yang disebelahnya.
Molekul -> polarisasi -> gaya London
Ex : pada gas mulia, Br2, I2
Gaya dipol-dipol

Gaya tarik dipol-dipol terjadi pada molekul polar.


Gaya tarik dipol-dipol lebih kuat dibandingkan gaya dispersi (gaya
London)
Contoh : H2O dengan H2O ; H2O dengan C2H5OH
Ikatan hidrogen

Ikatan hidrogen terjadi ketika sebuah molekul memiliki atom N, O, atau


F yang mempunyai pasangan elektron bebas (lone pair electron).
Hidrogen dari molekul lain akan berinteraksi dengan pasangan elektron
bebas ini membentuk suatu ikatan hydrogen.
Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh
perbedaan elektronegativitas antara atom-atom dalam molekul
tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin besar ikatan hidrogen
yang terbentuk.
Ikatan hidrogen memengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin besar
ikatan hidrogennya, semakin tinggi titik didihnya.
Ikatan hidrogen

Ikatan hidrogen lebih kuat dari gaya van der Waals (london dan dipol-dipol),
sehingga molekul yang mempunyai ikatan hidrogen mempunyai titik didih
lebih tinggi.
Contoh : H2O, HF, NH3
Ikatan hydrogen mempengaruhi titik didih

Kenaikan titik didih dari HCl ke HI disebabkan oleh


bertambahnya jumlah elektron dalam atom halogen
saat kita turun golongan. Hal ini menyebabkan
peningkatan gaya van der Waals ketika molekul
menjadi lebih besar.
Jika hidrogen fluorida hanya memiliki gaya van der
Waals di antara molekulnya, kita dapat memperkirakan
titik didihnya sekitar –90 °C.
Namun, titik didih hidrogen fluorida adalah 20 °C,
yang jauh lebih tinggi. Ini karena gaya antarmolekul
Tren titik didih hydrogen halida yang lebih kuat dari ikatan hidrogen antara molekul
HF.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai