Anda di halaman 1dari 10

Ikatan Ion : Pengertian, Ciri, Dan Syarat

Terjadinya, Beserta Contohnya Lengkap


By bitarPosted on 04/01/2017
Ikatan Ion : Pengertian, Ciri, Dan Syarat Terjadinya, Beserta Contohnya Lengkap – Tahukah
anda apa yang dimaksud dengan ikatan ion ??? Jika anda belum mengetahuinya anda tepat sekali
mengunjungi gurupendidikan.com. Karena pada kesempatan kali ini akan membahas tentang
pengertian ikatan ion,ciri-ciri ikatan ion, syarat terjadinya ikatan ion dan contoh ikatan ion secara
lengkap. Oleh karena itu marilah simak ulasan yang ada dibawah berikut ini.

Pengertian Ikatan Ion


Ikatan ion merupakan suatu ikatan yang terjadi pada atom yang memiliki muatan yang besarnya
sama tapi mempunyai muatan yang berlawanan tanda. Ikatan ion terbentuk sebagai akibat adanya
gaya tarik menarik antara ion positif dan ion negatif. Ion positif terbentuk karena unsur logam
melepaskan elektronnya, sedangkan pada ion negatif terbentuk karena unsur nonlogam menerima
elektron.

Ikatan ion terjadi karena adanya serah terima elektron. Atom-atom membentuk suatu ikatan ion
karena masing-masing atom ingin mencapai keseimbangan/kestabilan seperti struktur elektron gas
mulia.

Ciri-Ciri Ikatan Ion


Keberadaan ikatan ion mempengaruhi sifat kimia dan fisik dari senyawa yang dihasilkan. Ada ada
beberapa karakteristik menonjol dari ikatan ion dan di sini yaitu daftar dari beberapa karakteristik
berikut:

 Karena dari kenyataan bahwa logam cenderung kehilangan elektron dan non-logam
cenderung untuk mendapatkan elektron, ikatan ion yang umum antara logam dan non-logam.
Oleh sebab itu, tidak seperti ikatan kovalen yang hanya bisa terbentuk antara non-logam,
ikatan ion bisa terbentuk antara logam dan non-logam.

 Sementara penamaan senyawa ion, nama logam selalu datang pertama dan nama non-
logam datang kedua. Misalnya, dalam kasus natrium klorida (NaCl), natrium adalah logam
sedangkan klorin adalah non-logam.

 Senyawa yang mengandung ikatan ion mudah larut dalam air serta beberapa pelarut polar
lainnya. Ikatan ion, dengan demikian, mempunyai efek pada kelarutan senyawa yang
dihasilkan.

 Ketika senyawa ion dilarutkan dalam pelarut untuk membentuk larutan homogen, larutan
cenderung untuk menghantarkan listrik.

 Ikatan ion mempunyai efek pada titik leleh senyawa juga, karena senyawa ion cenderung
mempunyai titik leleh yang lebih tinggi, yang berarti bahwa ikatan ion tetap stabil untuk
rentang suhu yang lebih besar.

Syarat Terjadinya Ikatan Ion


 Ikatan ion terjadi antara atom logam (yang akan membentuk ion positif) dengan atom bukan
logam (yang akan membentuk ion negatif).
 Dengan kata lain, ikatan ion terjadi antara atom-atom yang mempunyai suatu energi ionisasi
rendah dengan atom-atom yang mempunyai afinitas elektron tinggi. Dapat pula dikatakan
bahwa ikatan ion terjadi antara atom-atom dengan perbedaan keelektronegatifan tinggi.

Contoh Ikatan Ion


Contoh yang paling umum dari ikatan ion yaitu pembentukan natrium klorida di mana sebuah atom
natrium menggabungkan dengan atom klorin.

Mari kita lihat pada konfigurasi elektronik masing-masing.

Natrium (Na): 2,8,1 dan Klorin (Cl): 2, 8, 7.

Dengan demikian, kita melihat bahwa sebuah atom klorin membutuhkan satu elektron untuk
mencapai konfigurasi terdekat yakni gas mulia Argon (2,8,8). Sebuah atom natrium, di sisi lain,
membutuhkan untuk menyingkirkan elektron tunggal di kulit terluar untuk memperoleh konfigurasi
terdekat mulia yaitu gas Neon (2,8).

Ikatan Ion Nacl

Ikatan Ion pada Natrium klorida (NaCl)

Dalam skenario seperti itu, atom natrium menyumbangkan elektron terluar pada atom klorin, yang
hanya membutuhkan satu elektron untuk mencapai konfigurasi oktet. Ion natrium menjadi bermuatan
positif karena kehilangan elektron, sedangkan ion klorida menjadi bermuatan negatif karena
penambahan sebuah elektron tambahan. Ion yang bermuatan berlawanan terbentuk, tertarik satu
sama lain dan mengakibatkan membentuk ikatan ion.
Pengertian Ikatan Ion
Ikatan ion atau ikatan elektrovalen merupakan ikatan yang terjadi karena
adanya gaya tarik-menarik elektrostatik antara ion positif dan ion negatif. Gaya
tarik-menarik ini terjadi karena kedua ion tersebut memiliki perbedaan
keelektronegatifan yang besar.

Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan elektron dengan atom yang
menerima elektron. Atom yang melepas elektron berubah menjadi ion positif
(kation) dan atom yang menerima elektron menjadi ion negatif (anion).
Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa:

Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk karena adanya serah terima
elektron atau perpindahan elektron dari satu atom ke atom lainnya. Atom
yang menyerahkan/melepas elektron membentuk ion positif sedangkan atom
yang menerima/menangkap elektron membentuk ion negatif, sehingga timbul
gaya elektrostatik antara kedua ion yang bermuatan.

Jadi pada dasarnya atom-atom membentuk ikatan ion karena masing-masing


ingin mencapai kesetimbangan/kestabilan seperti struktur elektron gas mulia
(kaidah oktet). Ikatan ion dapat terbentuk antara:

1 Ion positif dengan ion negatif.

2 Atom-atom berenergi ionisasi kecil (atom unsur golongan IA IIA dan IIIA)
dengan atom-atom berafinitas elektron besar (atom unsur golongan VA, VIA
dan VIIA).

3 Atom-atom dengan kelektronegatifan kecil dengan atom-atom yang


memiliki keelektronegatifan besar.
Untuk memahami apa itu energi ionisasi, afinitas elektron dan
keelektronegatifan silahkan kalian baca artikel tentang 7 sifat keperiodikan
unsur dalam sistem periodik modern.

IKATAN KIMIA
Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antara atom-atom yang membentuk molekul-molekul.

1. KESTABILAN UNSUR
1. Kestabilan Unsur Gas Mulia
Atom-atom dapat dikelompokkan menjadi atom logam, nonlogam, metaloid, dan gas mulia. Atom-
atom gas mulia bersifat stabil, sedangkan atom-atom lainnya bersifat tidak stabil. Atom-atom gas
mulia bersifat stabil karena kulit terluarnya terisi penuh oleh electron.

Tabel 2.1 Elektron Valensi Atom-Atom Gas Mulia

Atom Konfigurasi Elektron Elektron Valensi

₂He 2 2

₁₀Ne 28 8

₁₈Ar 288 8

₃₆Kr 2 8 18 8 8

₅₄Xe 2 8 18 18 8 8

₈₆Rn 2 8 18 32 18 8 8

2. Cara Atom-atom uang tidak stabil Mencapai Kestabilannya

Agar setiap atom itu stabil, atom harus berjumlah 8.

Golongan IA melepas 1 elektron

Golongan IIA melepas 2 elektron

Golongan IIIA melepas 3 elektron

Golongan IVA menerima 4 elektron

Golongan VA menerima 3 elektron

Golongan VIA menerima 2 elektron

Golongan VIIA menerima 1 elektron


Golongan VIIIA Stabil

3. Simbol Lewis (Kaidah oktet)

Untuk memudahkan kita dalam mempelajari ikatan kimia antar atom,dengan digunakannya simbol
Lewis yang menggambarkan elektron valensi suatu atom. Cara penulisannya adalah:

1. Tuliskan simbol atomnya

2. Tempatkan titik mengelilingi simbol atomnya maksimum sampai dengan 4 titik. Titik
selanjutnya ditempatkan dengan titik sebelumnya sampai mencapai konfigurasi oktet (8 elektron)

3. Setiap titik mewakili 1 elektron yang ada pada kulit terluar atom tersebut. Tanda titik (.) bisa
diganti oleh tanda silang (x), lingkaran (o) dsb.

Ikatan kimia terdir iatas Ikatan Kimia Ion dan Kovalen.

Unsur yang melepas e⁻ : Unsur yang elektron valensi 1,2,3 (+)

Contoh:

₁₁Na : 2 8 1 = Na⁺ + e⁻

₁₂Mg : 2 8 2 = Mg²⁺ + 2e⁻

₁₃Al : 2 8 3 = Al³⁺ + 3e⁻

Unsur yang menerima e⁻ : Unsur yang elektron valensi 4,5,6,7 (-)

Contoh:

₆C : 2 4 = C + 4 e⁻ -> C⁴⁻

₇N : 2 5 = N + 3 e⁻ -> N³⁻

= O + 2 e⁻ -> O²⁻

₁₇Cl : 2 8 7 = Cl + e⁻ -> Cl⁻

Contoh pembentukan ion:

1. Na dengan Cl

₁₁Na : 2 8 1

₁₇Cl : 2 8 7

Na -> Na⁺+ e⁻ + Cl + e⁻ -> Cl⁻

Hasilnya: Na + Cl -> Na⁺ + Cl⁻ = NaCl

2. Al dengan O

₁₃Al : 2 8 3

₈O : 2 6

Al -> Al³⁺ + 3e⁻ x 2 = 2Al -> 2Al³⁺+ 6e⁻


O + 2 e⁻ -> O²⁻ x 3 = 3O + 6e⁻ -> 3O²

Hasilnya:

2Al + 3O –> 2Al³⁺ + 3O² = Al₂O₃

3. Al dengan F

₁₃Al : 2 8 3

₉F = 2 7

Al -> Al³⁺ + 3e⁻ x 2 = 2Al -> 2Al³⁺+ 6e⁻

F + 2 e⁻ -> F²⁻ x 3 = 3F + 6e⁻ -> 3F ²

Hasilnya: 2Al + 3F = 2Al³⁺ + 3F ² = Al₂F ₃

4. K dan He

₁₉K : 2 8 8 1

₂He : 2

Hasilnya: tidak dapat membentuk senyawa ion karena K dan He sama-sama melepas e⁻.

5. Ca dengan N

₂₀Ca : 2 8 8 2

₇N : 2 5

Ca -> Ca²⁺+ 2 e⁻ x 3 = 3Ca -> 3Ca²⁺ + 6 e⁻

N + 3 e⁻ -> N³⁻ x 2 = 2N + 6 e⁻ -> 2N³⁻

Hasilnya: 3Ca + 2N -> 3Ca²⁺ + 2N³⁻ = Ca₃N₂

Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya penggunaan elektron secara bersama-
sama

Pada ikatan kovalen tunggal


Ikatan kovalen pada H2

Ikatan kovalen pada F2


Pada ikatan kovalen rangkap dua
Pada ikatan kovalen rangkap dua, ditunjukkan oleh garis rangkap dua (=), yang artinya terdapat
dua pasangan elektron ikatan, contohnya pada ikatan rangkap dua pada molekul CO2.

Pada ikatan ion


Ikatan ion pada NaCl

Atom Na memberikan 1 elektronnya pada atom Cl, sehingga Na bermuatan positif dan Cl
bermuatan negatif. Keduanya telah memenuhi kaidah oktet.

Ikatan ion pada MgO

Atom Mg memberikan 2 elektronnya pada atom O, sehingga Mg bermuatan positif 2 dan O


bermuatan negatif 2. Keduanya telah memenuhi kaidah oktet.

Penggambaran
Langkah – langkah dalam menggambarkan struktur Lewis:

1. Menghitung valensi atom yang akan dibuat struktur Lewisnya, contoh NH3.
2. Membuat kerangka strukturnya, di mana atom pusatnya biasanya adalah atom pertama dalam rumus
kimia molekultersebut.

3. Menempatkan satu elektron pada sisi di mana terdapat atom lain. Jika terdapat sisa elektron, letakkan elektron-
elektron tersebut secara berpasangan.

4. Menulis semua elektron valensi dari atom-atom yang terlibat dengan menggunakan lambang titik (•).

5. Melengkapi bentuk duplet atau oktet dari ikatan atom ke atom pusat.

6. Bila atom pusat masih belum memenuhi kaidah oktet maka dapat digunakan ikatan rangkap agar setiap atom dapat
memenuhi oktet.
7. Jika sudah sesuai, ganti setiap pasangan elektron tersebut dengan garis tunggal (ikatan tunggal). Apabila terdapat
dua pasangan elektron, maka ganti dengan garis rangkap dua (ikatan rangkap dua). Jika terdapat 3 pasangan elektron, ganti
dengan garis rangkap tiga (ikatan rangkap tiga).
Ikatan Kovalen Koordinasi
Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang
berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan
bersama.

Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ digambarkan dengan tanda anak panah kecil yang arahnya dari
atom donor menuju akseptor pasangan elektron.

Contoh 1: Terbentuknya senyawa BF3-NH3

Rumus Lewis

Struktur kimia

Contoh 2: Terbentuknya senyawa NH4+


Contoh 3: Terbentuknya senyawa SO3
16S: 2.8.6
8O: 2.6

Anda mungkin juga menyukai