Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem periodik kimia adalah tampilan unsur-unsur kimia yang tertera dalam tabel.
Jumlah unsur yang terdapat pada tabel sistem periodik adalah sebanyak 118 unsur. Jumlah
unsur yang terdapat di alam lebih dari 118 unsur. Hal ini disebabkan karena atom-atom dapat
bereaksi antara satu atom dengan atom yang lain membentuk substansi baru yang disebut
dengan senyawa. Bila dua atau lebih atom-atom berikatan dan membentuk ikatan kimia
menghasilkan senyawa yang unik yaitu memiliki sifat kimia dan sifat fisika yang berbeda
dari sifat asalnya (sifat dari unsur-unsur sebelum bereaksi).
Ada beberapa hal yang kita dapat perhatikan, yaitu terdapat banyak contoh penerapan
unsur-unsur kimia dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya contohnya adalah air. Air
merupakan materi yang penting bagi kehidupan. Sebagian besar kebutuhan pokok kita
menggunakan air. Bahkan dalam tubuh, air penting untuk menjaga DNA dari kerusakan,
mengantarkan nutrisi ke seluruh bagian tunuh, dan menjaga keseimbangan suhu tubuh. Kita
mengetahui air memiliki rumus senyawa H2O.
Pada akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18, para ahli kimia melakukan ekstraksi,
pemurnian dan analisis zat-zat dari hewan dan tumbuhan. Motivasi dari para ahli ialah karena
keingintahuan tentang jazat hidup dan disamping itu juga untuk memeroleh bahan-bahan
untuk obat-obatan, pewarna dan maksud-maksud lain dengan melakukan ekstraksi dan
pemurnian-pemurnian lain. Lama-kelamaan menjadi jelas bahwa kebanyakan senyawa yang
ada pada hewan dan tumbuhan terdapat banyak segi yang berbeda dengan benda mati, seperti
mineral.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan pengertian ikatan kimia dan senyawa organik?
2. Apa sajakah jenis-jenis ikatan kimia?
3. Bagaimanakah proses terbentuknya ikatan kimia?

1.3 Tujuan Dan Manfaat

1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari ikatan kimia.


2. Untuk mengetahui seluruh jenis-jenis ikatan kimia.
3. Untuk mengetahui dan memahami proses terbentuknya ikatan kimia.
4. Untuk mengetahui apa itu kimia organik dan bagaimana peranannya dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Melatih dan mendorong mahasiswa agar lebih kreativitas dalam mengolah dan
menuangkan ide yang dimiliki.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ikatan Kimia Menurut Para Ahli


Dikemukakan pada tahun 1916 oleh Gilbert Newton Lewis (1875-1946) dari Amerika
dan Albrecht Kossel (1853-1927) dari Jerman (Martin S. Silberberg, 2000) Ikatan Kimia
Adalah gaya yang mengikat atom-atom dalam molekul atau gabungan ion dalam setiap
senyawa.
Ikatan kimia adalah gaya tarik-menarik antara atom-atom sehingga atom-atom tersebut
tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan. Gagasan tentang
pembentukan ikatan kimia dikemukakan oleh Lewis dan Langmuir (Amerika) serta Kossel
(Jerman). Dalam pembentukan ikatan kimia, golongan gas mulia (VIII A) sangat sulit
membentuk ikatan kimia.
Diduga bila gas mulia bersenyawa dengan unsur lain, tentunya ada suatu keunikan dalam
konfigurasi elektronnya yang mencegah persenyawaan dengan unsur lain. (Elida,
1996). Menurut Elida (1996) mengatatakan bahwa, berdasarkan gagasan tersebut, kemudian
dikembangkan suatu teori yang disebut Teori Lewis :

1. Pembentukan ikatan kimia mungkin terjadi dengan 2 cara :


2. Karena adanya satu atau lebih elektron dari satu atom ke atom yang lain sedemikian
rupa sehingga terdapat ion positif dan ion negatif yang keduanya saling tarik-menarik
karena muatannya berlawanan, membentuk ikatan ion.
3. Karena adanya pemakaian bersama pasangan elektron di antara atom-atom yang
berikatan. Jenis ikatan yang terbentuk disebut ikatan kovalen.
4. Perpindahan elektron atau pemakaian bersama pasangan elektron berlangsung
sedemikian rupa sehingga setiap atom yang diberikan mempunyai suatu konfigurasi
elektron mantap, yaitu konfigurasi dengan 8 elektron valensi.

Melalui ikatan kimia unsur-unsur kemudian membentuk molekul ataupun benda-benda


yang selanjutnya menyusun dan menjadi bagian dari alam semesta. Ikatan kimia dapat terjadi
karena adanya interaksi elektronik, dalam berbagai wujud dan mekanisme. Sebuhungan
dengan itu maka dikenal beberapa jenis ikatan kimia antara lain (Hanapi, dkk., 2013) :

TABEL STRUKTUR ELEKTRON GAS MULIA

Nomor
Periode Unsur K L M N O P
Atom
1 He 2 2
2 Ne 10 2 8
3 Ar 18 2 8 8
4 Kr 36 2 8 18 8
5 Xe 54 2 8 18 18 8
6 Rn 86 2 8 18 32 18 8

Tahun 1916 G.N. Lewis dan W. Kossel menjelaskan hubungan kestabilan gas mulia
dengan konfigurasi elektron. Kecuali He; mempunyai 2 elektron valensi; unsur-unsur gas

2
mulia mempunyai 8 elektron valensi sehingga gas mulia bersifat stabil. Atom atom unsur
cenderung mengikuti gas mulia untuk mencapai kestabilan. Jika atom berusaha memiliki 8
elektron valensi, atom disebut mengikuti aturan oktet.
Unsur-unsur dengan nomor atom kecil (seperti H dan Li) berusaha mempunyai electron
valensi 2 seperti He disebut mengikuti aturan duplet. Cara yang diambil unsur supaya dapat
mengikuti gas mulia, yaitu:

1. Melepas atau menerima elektron;


2. Pemakaian bersama pasangan elektron.
Jadi kecenderungan atom-atom untuk memiliki struktur atau konfigurasi elektron seperti
gas mulia atau 8 elektron pada kulit terluar disebut ”kaidah oktet”. Sementara itu atom-atom
yang mempunyai kecenderungan untuk memiliki konfigurasi electron seperti gas helium
disebut ”kaidah duplet”.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya yang mengikat atom-atom dalam molekul atau
gabungan ion dalam setiap senyawa disebut ikatan kimia. Konsep ini pertama kali
dikemukakan pada tahun 1916 oleh Gilbert Newton Lewis (1875-1946) dari Amerika
dan Albrecht Kossel (1853-1927) dari Jerman (Martin S. Silberberg, 2000). Konsep tersebut
adalah:

1. Kenyataan bahwa gas-gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn) sukar membentuk
senyawa merupakan bukti bahwa gas-gas mulia memiliki susunan elektron yang
2. Setiap atom mempunyai kecenderungan untuk memiliki susunan elektron yang stabil
seperti gas mulia. Caranya dengan melepaskan elektron atau menangkap
3. Untuk memperoleh susunan elektron yang stabil hanya dapat dicapai dengan cara
berikatan dengan atom lain, yaitu dengan cara melepaskan elektron, 3menangkap
elektron, maupun pemakaian elektron secara bersama-sama.
Contoh gambar ikatan-ikatan kimia

Contoh model titik Lewis yang menggambarkan ikatan kimia


anatara karbon C, hidrogen H, dan oksigen O. Penggambaran titik lewis adalah salah satu
dari usaha awal kimiawan dalam menjelaskan ikatan kimia dan masih digunakan secara luas
sampai sekarang.

2.2 Jenis Ikatan KIMIA


1. Ikatan Primer
Ikatan primer adalah ikatan kimia dimana ikatan gata antar atomnya relatif besar.
Ikatan primer ini terdiri atas ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam

3
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu atom ke
atom lain (James E. Brady, 1990). Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan electron
(logam) dengan atom yang menangkap elektron (bukan logam). Atom logam,
setelah melepaskan elektron berubah menjadi ion positif.
Sedangkan atom bukan logam, setelah menerima elektron berubah
menjadi ion negatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya
elektrostastis) yang disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen). Senyawa yang memiliki ikatan
ion disebut senyawa ionik. Senyawa ionik biasanya terbentuk antara atom-atom unsur logam
dan nonlogam.

Proses terbentuknya ikatan ionik dicontohkan dengan pembentukan


NaCl. Natirum (Na) dengan konfigurasi elektron (2,8,1) akan lebih stabil jika melepaskan 1
elektron sehingga konfugurasi elektron berubah menjadi (2,8). Sedangkan Klorin (Cl), yang
mempunyai konfigurasi (2,8,7), akan lebih stabil jika mendapatkan 1 elektron sehingga
konfigurasinya menjadi (2,8,8). Jadi agar keduanya menjadi lebih stabil, maka natrium
menyumbang satu elektron dan klorin akan kedapatan satu elektron dari natrium.
Ketika natrium kehilangan satu elektron, maka natrium menjadi lebih kecil.
Sedangkan klorin akan menjadi lebih besar karena ketambahan satu elektron. Oleh karena itu
ukuran ion positif selalu lebih kecil daripada ukuran sebelumnya, namun ion negatif akan
cenderung lebih besar daripada ukuran sebelumnya. Ketika pertukaran elektron terjadi, maka
Na akan menjadi bermuatan positif (Na+) dan Cl akan menjadi bermuatan negatif (Cl–).
Kemudian terjadi gaya elektrostatik antara Na+ dan Cl– sehingga membentuk ikatan ionik.
Ikatan ion terbentuk antara:

1. ion positif dengan ion negatif,


2. atom-atom berenergi potensial ionisasi kecil dengan atom-atom berafinitas elektron
besar (Atom-atom unsur golongan IA, IIA dengan atom-atom unsur golongan VIA,
VIIA),
3. atom-atom dengan keelektronegatifan kecil dengan atom-atom yang mempunyai
keelectronegatifan besar

Menurut Wibowo (2013) ada beberapa yang perlu diperhatikan, biasanya terjadi
kesalahan konsep dalam materi ikatan kimia ini, seperti contoh sebagai berikut :

1. Ikatan ionik hanya dapat terjadi antara kation dan anion sederhana,
2. Senyawa ionik hanya dapat terbentuk secara langsung dari ion-ion, dll

Pada formula atau rumus ionik. Senyawa ion itu tidak ada sebagai molekul, sehinga kita tidak
dapat mengetahui tentang rumus molekul dari senyawa ion. Sebagai gantinya, rumus ionik
suatu senyawa ialah rumus empiris senyawa tersebut. Seperti contoh, natrium klorida
rumusnya NaCl.

4
Menurut Saunders (2007) ada beberapa jumlah yang sama dengan ion tersebut dalam
kisi ioniknya, seperti contoh :

1. Magnesium Oksida berisi Mg2+ dan O2- ion, dan rumusnya itu MgO
2. Kalsium Klorida berisi Ca2+ dan cl2- ion, dan rumusnya itu CaCl2
3. Alumunium Oksida berisi Al3+ dan O2- ion, dan rumusnya itu Al2O3

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara
bersama-sama oleh dua atom (James E. Brady, 1990). Ikatan kovalen terbentuk di antara dua
atom yang sama-sama ingin menangkap elektron (sesama atom bukan logam).

Pasangan elektron yang dipakai bersama disebut pasangan electron ikatan (PEI) dan
pasangan elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen disebut
pasangan elektron bebas (PEB). Ikatan kovalen umumnya terjadi antara atom-atom unsur
nonlogam, bisa sejenis (contoh: H2, N2, O2, Cl2, F2, Br2, I2) dan berbeda jenis (contoh:
H2O, CO2, dan lain-lain). Senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen disebut senyawa
kovalen.

Rumus Kimia Senyawa Kovalen


Dengan mengacu pada aturan oktet, kita dapat memprediksikan rumus molekul dari
senyawa yang berikatan kovalen. Dalam hal ini, jumlah elektron yang dipasangkan harus
disamakan. Akan tetapi, perlu diingat bahwa aturan oktet tidak selalui dipatuhi, terdapat
beberapa senyawa kovalen yang melanggar aturan oktet.

Contohnya adalah ikatan antara H dan O dalam H2O. Konfigurasi elektron H dan O
adalah H memerlukan 1 elektron dan O memerlukan 2 elektron. Agar atom O dan H
mengikuti kaidah oktet, jumlah atom H yang diberikan harus menjadi dua, sedangkan atom O
satu, sehingga rumus molekul senyawa adalah H2O.

2. Ikatan Sekunder (Gaya Tarik Antarmolekul)


Ikatan sekunder adalah ikatan antar molekul. Gaya ikatan sekunder timbul dari dipol
atom atau molekul. Pada dasarnya dipol listrik timbul jika ada jarak pisah antara bagian
positif dan negatif dari sebuah atom dan molekul. Perlu diingat bahwa gaya tarik
antarmolekul berikatan dengan sifat-sifat fisis zat, seperti titik leleh dan titik didih.

5
Semakin kuat gaya tarik antarmolekul, semakin sulit untuk memutuskannya, sehingga
mengakibatkan semakin tinggi titik leleh maupun titik didih suatu senyawa.

1. Gaya London / Gaya Dispersi


Gaya London atau gayadispersi adalah gaya tarik menarik antara molekul-molekul dalam
zat yang nonpolar. Fritz London, seorang ilmuwan Jerman mengungkapkan teori tentang
gaya ini, sehingga gaya ini bisa disebut gaya London. Gaya London adalah gaya dimana
elektron senantiasa bergerak dalam orbital. Perpindahan elektron dari suatu daerah ke daerah
lainnya menyebabkan suatu molekul yang secara normal bersifat nonpolar menjadi polar
sesaat, membentuk dipol sesaat.
Dipol yang terbentuk dengan cara ini disebut dipol sesaat karena dipol ini dapat berubah
secara banyak dalam satu detik. Dipol sesaat pada suatu molekul dapat mengimbas molekul
di sekitarnya sehingga membentuk suatu dipol terimbas.
Gaya London merupakan gaya yang relatif lemah. Zat yng molekulnya bertarikan hanya
berdasarkan gaya London mempunyai titik leleh dan titik didih yang rendah dibandingkan
dengan zat lain yang massa molekulnya relatif kira-kira sama. Jika molekul-molekulnya
kecil, zat-zat itu biasanya berbentuk gas pada suhu kamar. Contohnya adalah hidrogen (H2),
nitrogen (N2), metana (CH4), gas-gas mulia seperti helium (He), dan sebagainya.
Kekuatan gaya London bergantung pada beberapa faktor, antara lain kerumitan molekul dan
ukuran molekul.
Kerumitan Molekul

 Lebih banyak terdapat interaksipada molekul kompleks dari molekul sederhana,


sehingga Gaya London lebih besar dibandingkan molekul sederhana.
 Makin besar Mr makin kuat Gaya London.

Ukuran Molekul

 Molekul yang lebih besar mempunyai tarikan lebih besar dari pada molekul berukuran
kecil. Sehingga mudah terjadi kutub listrik sesaat yang menimbulkan Gaya London
besar.
 Dalam satu golongan dari atas ke bawah, ukurannya bertambah besar, sehingga gaya
londonnya juga semakin besar.

2. Ikatan Hidrogen
Suatu gaya antarmolekul yang relatif kuat terdapat dalam senyawa hidrogen yang
mempunyai keelektronegatifan besar, yaitu fluorin (F), oksigen (O), dan nitrogen (N).
Misalnya dalam HF, H20, dan NH3. Hal ini tercermin dari titik didih yang menyolok tinggi
dari senyawa-senyawa tersebut dibandingkan dengan senyawa lain yang sejenis.
Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegativitas antara atom-
atom dalam molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin besar ikatan hidrogen
yang terbentuk.
Ikatan hidrogen memengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin besar ikatan
hidrogennya, semakin tinggi titik didihnya. Namun, khusus pada air (H2O), terjadi dua ikatan
hidrogen pada tiap molekulnya. Akibatnya jumlah total ikatan hidrogennya lebih besar
daripada asam florida (HF) yang seharusnya memiliki ikatan hidrogen terbesar (karena paling
tinggi perbedaan elektronegativitasnya) sehingga titik didih air lebih tinggi daripada asam
florida.

6
Ikatan hidrogen yang terjadi antar molekul air, dimana muatan parsial positif berasal dari
atom H yang berasal dari salah satu molekul air. Ikatan hidrogen dapat terjadi inter molekul
dan intra molekul. Jika ikatan terjadi antara atom-atom dalam molekul yang sama maka
disebut ikatan hidrogen intramolekul atau didalam molekul, seperti molekul H2O dengan
molekul H2O. Ikatan hidrogen, juga terbentuk pada pada antar molekul seperti molekul NH3,
CH3CH2OH dengan molekul H2O, ikatan yang semacam ini disebut dengan ikatan hidrogen
intermolekul.

3. Ikatan / Gaya Van Der Waals


Gaya-gaya antarmolekul secara kolektif disebut juga gaya van der Waals. Jadi, bisa dikatakan
bahwa gaya London, gaya dipol-dipol, dan gaya dipol-dipol terimbas, semuanya tergolong
gaya van der Waals. Namun demikian, ada kebiasaan untuk melakukan pembedaan yang
bertujuan untuk memperjelas gaya antarmolekul dalam suatu zat berikut.

 Istilah gaya London atau gaya dispersi digunakan, jika gaya antarmolekul itulah satu-
satunya, yaitu untuk zat-zat yang nonpolar. Misalnya untuk gas mulia, hidrogen, dan
nitrogen.
 Istilah gaya van der Waals digunakan untuk zat yang mempunyai dipol-dipol selain
gaya dipersi, misalnya hidrogen klorida dan aseton.
Geometri Molekul
Geometri molekul berkaitan dengan susunan ruang atom-atom dalam molekul. Molekul
diatomik memiliki geometri linear; Molekul triatomik dapat bergeometri linear atau bengkok;
Molekul tetraatomik bergeometri planar (datar sebidang) atau piramida. Semakin banyak
atom penyusun molekul, semakin banyak pula geometrinya.

Geometri molekul dapat ditentukan melalui percobaan. Namun demikian, molekul-molekul


sederhana dapat diramalkan geometrinya berdasarkan pemahaman tentang struktur elektron
dalam molekul.

Teori Domain Elektron


Teori domain elektron adalah suatu cara meramaikan geometri molekul berdasarkan tolak-
menolak elektron-elektron pada kulit luar atom pusat. Domain elektron berarti kedudukan
elektron atau daerah keberadaan elektron, dalam hal ini pada atom pusat. Jumlah domain
elektron ditentukan sebagai berikut.

1. Satu pasangan elektron ikatan (PEI), baik ikatan tunggal, rangkap, atau rangkap tiga,
merupakan satu domain.
2. Satu pasangan elektron bebas (PEB) merupakan satu domain.

7
Jumlah
Atom
Rumus Domain
No. Senyawa Pusat
Lewis Elektron
PEI PEB

1. H2 O HOH 2 2 4

2. CO2 OCO 2 0 2

3 SO2 OSO 2 1 3
Tabel 1.4

Prinsip Dasar Teori Domain Elektron

1. Antara domain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak-menolak, sehingga
domain elektron akan mengatur diri (mengambil formasi) sedemikian rupa sehingga
tolak-menolak di antaranya menjadi minimum.
2. Pasangan elektron bebas mempunyai gaya tolak yang sedikit lebih kuat daripada
pasangan elektron ikatan. Hal itu terjadi karena pasangan elektron bebas hanya terikat
pada satu atom sehingga gerakannya lebih leluasa.
Pengertian Senyawa Organik
Sebelum membahas lebih rinci dan jelas mengenai kimia organik, maka yang sangat
perlu diketahui adalah pengertian kimia Senyawa organik. Senyawa organik adalah senyawa
yang banyak mengandung unsur karbon dan unsur lainnya seperti hidrogen, oksigen,
nitrogen, belerang, dan fosfor dalam jumlah sedikit.
Berikut ini beberapa contoh senyawa organik yang banyak terdapat dalam kehidupan
sehari-sehari, yaitu :
CH4= Metana (gas alam/ biogas) , C2H2= Etuna (gas karbit) , C2H5OH= Etanol (alkohol) ,
C6H12O6= Glukosa , CH3COOH= Asam asetat (cuka) , C8H18= Oktana (bensin) , C2H6= Etana
, C3H8= Propana , C3H6O= Propana (aseton) .
Dari pengertian yang ada kimia organic memiliki ruang lingkup yag meluas, tidak
hanya meliputi senyawa-senyawa dari alam melainkan jua termasuk senyawa sintesis yakni
senyawa yang dibuat di laboratorium. Senyawa-senyawa karbon, memiliki peranan penting
dalam seluruh organism hidup dalam kehidupan sehari-hari.Kini telah dikenal lebih dari dua
juta senyawa karbon atau senyawa organic dibandingkan dengan ± 100.000 senyawa organik.
Sifat khas dari senyawa organik adalah memiliki kemampuan berikatan dengan atom-atom
umum lainnya.
Atom karbon dalam senyawa karbon dapat membentuk rantai panjang, cincin, dan
susunan lain yang lebih rumit. Senyawa karbon dapat terbentuk dari molekul-molekul besar
seperti polistirena.Berawal dari penjelasan pada pendahuluan terutama latar belakang telah
digambarkan mengenai senyawa organik dan senyawa an-organik maka di sini dapat
ditunjukkan perbedaan-perbedaannya.
Senyawa-senyawa organik sintesis biasanya terdiri dari penggabungan kepingan kecil
dan sederhana menjadi molekul besar yang kompleks. Ikatan kimia dipecahkan melalui
reaksi-reaksi kimia.

8
Ikatan dan Isomer
Atom mengandung inti ( nucleus ) yang kecil dan padat dikelilingi oleh electron-elektron inti
bermuatan positif, dan terdiri dari proton (+) dan neutron ( -). Nomor atom suatu unsur:
jumlah proton dalam inti / jumlah neutron bobot atom ≤ jumlah proton dan neutron.

Orbital adalah electron-elektron terpusat pada daerah tertentu yang dikelilingi inti. Pada
dasarnya bahwa sebelum mengetahui tentang ikatan asam unsur-unsur yang bergabung untuk
membentuk ikatan kimia maka yang perlu diketahui adalah mengenai unsur-unsur kulit
elektron.

Ikatan Ionik dan Kovalen


Ikatan ionik terbentuk melalui pemindahan satu atau lebih electron valensi dari satu atom ke
atom lain. Atom yang menyerahkan electron menjadi bermuatan positif yaitu
kation,sedangkan atom yang menerima electron menjadi bermuatan negative adalah
anion.Contoh : Reaksi antara atom natrium dan klor membentuk natrium klorida (garam
dapur). Dengan reaksinya :

Na + .C: → Na+ + :Cl:–

Atom Atom Kation Anion

Natrium Klor Natrium Klor

Atom-atom seperti natrium yang cenderung menyerakan elektronnya dinamakan


elektropositif, sedangkan atom-atom seperti klor yang cenderug menerima electron
dinamakan elektronegatif.

Reaksinya:

H +H → H: + Klor

Atom Molekul

Hidrogen Hidrogen

 Karbon dan Ikatan Kovalen


Atom karbon tidak mempunyai kecenderungan kuat untuk melepaskan semua elektronnya
atau kecenderungan kuat untuk menerima 4 elektron. Karbon tidak bersifat elektropositif kuat
dan elektronegatif kuat melainkan membentuk ikata kovalen dengan atom lain melalui
penggunaan electron bersama.

Misalnya:
Metana yakni karbon bergabung denga empat atom hidogen (masing-masing
memperjuangkan satu empat electron valensi)

9
 Ikatan tunggal Karbon-karbon
Sifat khas atom karbon yitu memiliki kemampuan yang terbatas untuk menggunakan bersama
elektronnya tidak saja dengan unsur lain tetapi juga dengan atom karbon lain. Misalnya etana
dan heksakloroetana: setiap karbon terikat dengan tiga atom hitrogen atau tiga atom klor.

Kendatipun mereka tidak memiliki satu melainkan dua atom kabon, senyawa-senyawa
ini mempunyai sifat kimia yang serupa dengan (brturut-turut) metana dan karbonnetraklorida.
Ikatan karbon-karbon (molekulnya: karbon dengan karbon) Pada etana, seperti halnya dengan
ikatan hitrogen pada molekul hitrogen adalah ikatan kovalen murni yang electron-elektron
digunakan bersama dianatara dua atom karbon yang identik.

Sebagaimana halnya dengan molekul hidrogen, kalor digunakan untuk memecah-


mecahkan ikatan karbon menjadi dua bagian CH3 (dinamakan radikal metal). Radikal
aialah bagian dengan elektron bebas yang jumlahnya ganjil.

Jumlah atom karbon yang dapat berikatan hamper tak terbatas dan beberapa molekul
dapat mengandung sederet 100 atau lebih ikatan karbon-karbon. Kemampuan unsur untuk
membentuk rantai sebagai hasil ikatan atom sejenis dinamakan katensi (catention). Atom
karbon tidak hanya berikatan dalam rantai yang lurus melainkan juga membentuk cabang dan
melingkar sebagaimana kita lihat sangat seragam.

Penulisan rumus struktur


Dalam penulisan rumus struktur , untuk mempelajari kimia organik maka dapat dilakukan
dengan beberapa cara misalnya untuk rumus molekul C5H12

 Rantai lurus (C-C-C-C-C)

Rantai tersebut menggunakan satu valensi bagi setiap karbon yang berada “diujung” ke
karbon nerikutnya ditengah rantai. karena itu setiap setiap karbon yang memiliki sisa tiga
valensi untuk mengikat hydrogen.

 Rantai bercabang

Misalkan untuk mengurangi trpanjang dari empat karbon dan dihubungkan. karbon kelima
pada salah satu karbon dibagin tengah seperti: C-C-C-C

10
Jika ditambahkan ikatan-ikatan lain pada setiap karbon agar memenuhi valensi empat akan
terlihat ada tiga karbon yang mempunyai tiga hidrogen sedangkan adapula yang mempunyai
satu atau dua hidrogen.

 Singkatan rumus struktur


Untuk memudahkan penulisan rumus struktur maka dapat dilakukan dengan cara disingkat
tampa mengurangi arti dari rumus tersebut. misalnya rumus struktur etil alkohol.

2.3 Peranan Kimia Organik Dalam Kehidupan Sehari-hari


Kimia organik dalam peranannya dalam kehidupan sehari-hari sangatlah banyak melalui
cabang-cabang ilmu yang lain. Hampir sama reaksi dalam jasad hidup melibatkan zat – zat
orgsnik dan bahian utama dari jasad hidup yakni protein, karbohidrat, lipid, (lemak) asam
nukleat (DNA, RNA)membrane sel, enzim, hormone adalah senyawa organik.
Senyawa – senyawa organik kita lihat sehari – hari adalah bensin, pakaian , mebel dari
kayu. kertas untuk buku – buku, obat – obatan , bungkusan – bungkasan palastik, film untuk

11
potret, minyak wangi, karpet, dan lain – lain. sering juga kita mendengar berbagai berita
seperti polietilen, epoksi, “stirofoam”. nikosi, lemak tak jenuh, kolestrol dan bilangan oktan.
Demikian contoh- contoh senyawa organik yang berperan dalam kehidupan sehari – hari
bahwa dari senyawa – senyawa tersebut sangat memiliki arti dalam memenuhi kebutuhan
manusia dan sebagai bukti nyata bentukan senyawa – senyawa yang ada yang berhasil di
produk dari kebudayaan teknologi, sebab cabang ilmu senyawa organik bukan sekedar
cabang ilmu bagi ahli kimia professional atau dokter, ahli fisika, daokter hewan, apoteker,
perawat atau ahli tanaman salah satunya adalah alkohol dalam kehidupan sehari – hari yakni
:
 Metanol
Methanol dapat diubah menjadi methanol yang dugunakan untuk membuat polimer (plastik)
sebagai pelarut untuk membuat senyawa organik.
 Etanol
Etanol adalah alkohol biasa yang merupakan alkohol terpenting, pada suhu kamar etanol
berupa zat cair bening, mudah menguap dan berbau khas.
selain itu banyak senyawa organik yakni:

 polialkohol yang terdiri dari 2 seperti:

1. Etil glikol berupa zat cair tak berwarna , kental dan berasa manis, sebagai gahan antgi
beku, pada radiator mobil, sebagai bahan industry erat sintesis seperti Dacron sebagai
pelarut dan bahan pelunak.
2. Gliserol: sebagai pelembab dan pelembut pada lotion dan bahan-bahan hosmetik juga
sebagai pelarut jenis obat – obatan.

 Eter : kegunaannya sebagai pelarut dan obat bis (anestesi) pada operasi terutama etil
eter
 Aldehid: formaldehid merupakan aldehid yang paling banyak diproduksi dengan
kegunaannya sebagai berikut :

1. untuk membuat formalin yang dugunakan untuk mengawetkan (jangan pada


makanan)
2. untuk membuat berbagai jenis plastik termoset (tidak mudah meleleh pada
pemanasan)
 Keton
banyak digunakan adalah propanon sebagai pelarut untuk lilin, palstik, sirlak, juga dapat
memproduksi rayon pembersih pewarna kuku.
 Ester

1. Ester buah – buahan Ester yang berbau sedap digunakan sebagai penyedap atau esen
2. Lilin dari asam karboksilat berantai panjang dengan alkohol berantai panjang untuk
membatik
3. Lemak dan minyak untuk membuat mentega dan sabun

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mengenai kembali dari latar belakang penulisan sampai pada pembahasan mengenai
Ikatan Kimia Dan Senyawa Organik dalam kehidupan sehari–hari telah ditunjukkan penulis
tentang berbagai kimia organik yang berasal dari senyawa–senyawa yang terdapat di dalam
dan juga sintesi dari penelitian laboratorium.

Berasal dari sekian banyak senyawa dan gugus–gugus karbon yang ada memiliki
peranan penting dalam kehidupan sehari–hari tertutama dalam bidang trasportasi, kesehatan
juga dalam bidang–bidang lain yang bersangkutan dengan kebutuhan hidup manusia.

3.2 Saran

Dalam penulisan makalah ini masih sangat membutuhkan banyak penyempurnaan namun
juga sangat bermanfaat dalam mendalami pengetahuan tentang Ikatan Kimia Dan Senyawa
Organik. Dengan demikian penulis dapat member saran saran sebagai berikut :

 Bagi pembaca yang menemukan kekurangan – kekurangn dalam tulisan ini, perlu
pembenahan denagn mengoleksi banyak sumber demi penyempurnaan
 Tidak hanya sekedar pembaca tulisan terapai bila perlu sangat diharapkan untuk bisa
mempelajari dan mendalaminya sebagai pengetahuan yang penting.

13

Anda mungkin juga menyukai