Menerangkan tentang:
Lambang Lewis
Ikatan Ion
Ikatan Kolven
Ikatan Kolven Koordinator
LAMBANG LEWIS
Lambang Lewis
Lambang Lewis merupakan lambang atom yang dikelilingi oleh sejumlah titik yang
menyatakan elektron. Lambang Lewis untuk unsur golongan utama dapat disusun dengan
mengikuti tahapan berikut:
2. Satu titik ditempatkan untuk tiap atom dengan jumlah maksimum empat titik. Titik
kedua dan selanjutnya berpasangan hingga mencapai aturan oktet
Penulisan Struktur Lewis
Langkah-langkahnya :
1. Semua elektron valensi ( electron di kulit terluar) harus muncul dalam struktur Lewis
2. Semua elektron dalam struktur Lewis umumnya berpasangan
3. Semua atom umumnya mencapai konfigurasi oktet (khusus untuk H, duplet)
Kadang-kadang terdapat ikatan rangkap 2 atau 3 (umumnya ikatan rangkap 2 atau 3 hanya
dibentuk oleh atom C, N, O, P dan S)
Struktur Lewis
1. Lambang Lewis
Lambang Lewis dibuat dengan cara menuliskan lambang atom dikelilingi oleh sejumlah titik
atau garis untuk menyatakan atom valensi. Contoh, unsur Hidrogen mempunyai satu elektron
dalam kulit valensinya, maka diberi lambang •H. Cara membuat lambang lewis untuk unsur
golongan utama adalah sebagai berikut :
Ikatan ion (atau ikatan elektrokovalen) adalah jenis ikatan kimia yang dapat terbentuk
antara ion-ion logam dengan non-logam (atau ion poliatomik seperti amonium) melalui gaya
tarik-menarik elektrostatik. Dengan kata lain, ikatan ion terbentuk dari gaya tarik-menarik
antara dua ion yang berbeda muatan.
Misalnya pada garam meja (natrium klorida). Ketika natrium (Na) dan klor (Cl) bergabung,
atom-atom natrium kehilangan elektron, membentuk kation (Na+), sedangkan atom-atom klor
menerima elektron untuk membentuk anion (Cl-). Ion-ion ini kemudian saling tarik-menarik
dalam rasio 1:1 untuk membentuk natrium klorida.
\
Ikatan kovalen
Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara
bersama oleh 2 atom yang berikatan. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1
atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
Pembentukan ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron
tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion. Atom non logam
cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam berikatan maka
ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan
akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama. Pembentukan ikatan
kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan
konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).
Berdasarkan jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama-sama dalam satu ikatan,
ikatan kovalen dibedakan menjadi
Merupakan ikatan kovalen dengan jumlah pasangan elektron yang digunakan bersaam
berjumlah satu pasang. Contohnya ikatan pada beberapa senyawa diatomik dari unsur
golongan 7 seperti Cl2, Br2, dan F2. Berikut mekanisme pembentukan ikatan kovalen tunggal
pada Cl2
2. Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Kalau kovalen tunggal jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama adalah sepasang (2
buah elektron), dalam ikatan kovalen rangkap dua ada dua pasang (4 buah) elektron yang
digunakan bersama. Contohnya pada senyawa oksigen (O2)
Kalau ditanya berpa jumlah pasangan elektron yang digunakan dalam ikatan kovalen rangkap
3 jawabannya adalah 3 pasang (6 buah elektron). Contohnya pada pembentukan senyawa
diatomik dari N2.
Ikatan Kovalen Koordinasi
Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang
berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom
yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.
Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ digambarkan dengan tanda
anak panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan elektron.
Pada diagram yang sederhana, ikatan kovalen koordinasi ditunjukkan oleh tanda panah. Arah
panah berasal dari atom yang mendonasikan pasangan elektron mandiri menuju atom yang
menerimanya.
Terjadi sesuatu hal yang mirip. Ion hidrogen (H+) ditransferkan dari klor ke salah satu
pasangan elektron mandiri pada atom oksigen.
Ion H3O+ sering kali disebut dengan ion hidroksonium, ion hidronium atau ion oksonium.
Pada pelajaran pengantar kimia, meskipun kamu berbicara tentang ion hidrogen (sebagai
contoh pada asam), kamu sesungguhnaya membicarakan mengenai ion hidroksonium. Ion
hidrogen secara sederhana adalah sebuah proton, dan terlalu reaktif untuk eksis dalam bentuk
yang sebenarnya pada tabung reaksi.
Jika kamu menuliskan ion hidrogen dengan H+(aq), “(aq)” menunjukkan molekul air yang
mana ion hidrogen tertarik pada molekul air tersebut. Ketika ion hidrogen bereaksi dengan
sesuatu (alkali, misalnya), secara sederhana ion hidrogen menjadi terlepas dari molekul air
lagi.
Catatan bahwa sekali saja ikatan kovalen koordinasi terbentuk, semua atom hidrogen yang
menempel pada oksigen semuanya sepadan. Ketika ion hidrogen diuraikan kembali, ion
hidrogen dapat menjadi yang tiga.
Jika kedua gas tak berwarna tersebut dicampurkan, maka akan terbentuk padatan berwarna
putih seperti asap amonium klorida.
Ion amonium, NH4+, terbentuk melalui transfer ion hidrogen dari hidrogen klorida ke
pasangan elektron mandiri pada molekul amonia.
Ketika ion amonium, NH4+, terbentuk, empat hidrogen ditarik melalui ikatan kovalen dativ,
karena hanya inti hidrogen yang ditransferkan dari klor ke nitrogen. Elektron kepunyaan
hidrogen tertinggal pada klor untuk membentuk ion klorida negatif.
Sekali saja ion amonium terbentuk hal ini menjadikannya tidak mungkin untuk membedakan
antara kovalen dativ dengan ikatan kovalen biasa. Meskipun elektron ditunjukkan secara
berlainan pada diagram, pada kenyataannya tidak ada perbedaan diantara keduanya.
Jika sebelumnya kamu membaca halaman sebelumnya mengenai ikatan kovalen, kamu dapat
mengingat bahwa boron trifluorida merupakan suatu senyawa yang tidak memiliki struktur
gas mulia di sekeliling atom boronnya. Boron hanya mempunyai 3 pasangan elektron pada
tingkat ikatannya, sedangkan boron sendiri memiliki ruangan untuk ditempati 4 pasang
elektron. BF3 digambarkan sebagai molekul yang kekurangan elektron.
Pasangan elektron mandiri pada nitrogen dari molekul amonia dapat digunakan untuk
menanggulangi kekurangan ini, dan senyawa yang terbentuk melibatkan ikatan kovalen
koordinasi.
Penggunaan garis untuk menunjukkan ikatan, hal ini dapat digambarkan dengan lebih
sederhana sebagai:
Diagram yang kedua menunjukkan cara lain yang dapat kamu gunakan untuk
menggambarkan ikatan kovalen koordinasi. Ujung nitrogen pada ikatan menjadi positif
karena pasangan elektron bergerak menjauh dari nitrogen menuju ke arah boron ? yang
karena itu menjadi negatif. Kita tidak akan menggunakan metode ini lagi ? metode ini lebih
membingungkan dibandingkan dengan metode yang hanya menggunakan tanda panah.
Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang
berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom
yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.
Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ digambarkan dengan tanda
anak panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan elektron.
Pada diagram yang sederhana, ikatan kovalen koordinasi ditunjukkan oleh tanda panah. Arah
panah berasal dari atom yang mendonasikan pasangan elektron mandiri menuju atom yang
menerimanya.
Terjadi sesuatu hal yang mirip. Ion hidrogen (H+) ditransferkan dari klor ke salah satu
pasangan elektron mandiri pada atom oksigen.
Ion H3O+ sering kali disebut dengan ion hidroksonium, ion hidronium atau ion oksonium.
Pada pelajaran pengantar kimia, meskipun kamu berbicara tentang ion hidrogen (sebagai
contoh pada asam), kamu sesungguhnaya membicarakan mengenai ion hidroksonium. Ion
hidrogen secara sederhana adalah sebuah proton, dan terlalu reaktif untuk eksis dalam bentuk
yang sebenarnya pada tabung reaksi.
Jika kamu menuliskan ion hidrogen dengan H+(aq), “(aq)” menunjukkan molekul air yang
mana ion hidrogen tertarik pada molekul air tersebut. Ketika ion hidrogen bereaksi dengan
sesuatu (alkali, misalnya), secara sederhana ion hidrogen menjadi terlepas dari molekul air
lagi.
Catatan bahwa sekali saja ikatan kovalen koordinasi terbentuk, semua atom hidrogen yang
menempel pada oksigen semuanya sepadan. Ketika ion hidrogen diuraikan kembali, ion
hidrogen dapat menjadi yang tiga.
Jika kedua gas tak berwarna tersebut dicampurkan, maka akan terbentuk padatan berwarna
putih seperti asap amonium klorida.
Ion amonium, NH4+, terbentuk melalui transfer ion hidrogen dari hidrogen klorida ke
pasangan elektron mandiri pada molekul amonia.
Ketika ion amonium, NH4+, terbentuk, empat hidrogen ditarik melalui ikatan kovalen dativ,
karena hanya inti hidrogen yang ditransferkan dari klor ke nitrogen. Elektron kepunyaan
hidrogen tertinggal pada klor untuk membentuk ion klorida negatif.
Sekali saja ion amonium terbentuk hal ini menjadikannya tidak mungkin untuk membedakan
antara kovalen dativ dengan ikatan kovalen biasa. Meskipun elektron ditunjukkan secara
berlainan pada diagram, pada kenyataannya tidak ada perbedaan diantara keduanya.
Jika sebelumnya kamu membaca halaman sebelumnya mengenai ikatan kovalen, kamu dapat
mengingat bahwa boron trifluorida merupakan suatu senyawa yang tidak memiliki struktur
gas mulia di sekeliling atom boronnya. Boron hanya mempunyai 3 pasangan elektron pada
tingkat ikatannya, sedangkan boron sendiri memiliki ruangan untuk ditempati 4 pasang
elektron. BF3 digambarkan sebagai molekul yang kekurangan elektron.
Pasangan elektron mandiri pada nitrogen dari molekul amonia dapat digunakan untuk
menanggulangi kekurangan ini, dan senyawa yang terbentuk melibatkan ikatan kovalen
koordinasi.
Penggunaan garis untuk menunjukkan ikatan, hal ini dapat digambarkan dengan lebih
sederhana sebagai:
Diagram yang kedua menunjukkan cara lain yang dapat kamu gunakan untuk
menggambarkan ikatan kovalen koordinasi. Ujung nitrogen pada ikatan menjadi positif
karena pasangan elektron bergerak menjauh dari nitrogen menuju ke arah boron ? yang
karena itu menjadi negatif. Kita tidak akan menggunakan metode ini lagi ? metode ini lebih
membingungkan dibandingkan dengan metode yang hanya menggunakan tanda panah.