Anda di halaman 1dari 9

STUDY LITERATUR Bima Zahra -

10416003

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kota Bandung merupakan destinasi wisata favorit yang berada di Jawa Barat, bahkan merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia. Setiap tahun turis-turis lokal maupun mancanegara
selalu berdatangan ke Kota Bandung, tercatat dari tahun 2011 sampai 2016 tak kurang dari 32 juta orang datang berwisata ke kota ini (sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung). Hal
ini merupakan sesuatu yang positif untuk perkembangan wisata di kota Bandung mengingat masyarakat Kota Bandung yang cenderung kreatif dan didukung dengan kondisi alam yang sejuk dengan
dikelilingi pegunungan menjadikan poin utama wisata di kota Bandung dan sekitarnya.
Wisatawan yang berkunjung ke kota ini tentu berasal dari berbagai daerah di Indonesia oleh karena itu, dibutuhkanlah tempat menginap untuk beristirahat. Persaingan jasa penginapan di Kota
Bandung (terutama hotel) pasti sangat ketat mengingat banyaknya wisatawan yang datang. Namun, Seiring berkembangnya jaman, fungsi hotel bukan hanya sebagai tempat menginap untuk tujuan
wisata, namun juga untuk menjalankan kegiatan bisnis, mengadakan seminar, acara keluarga hingga sekedar mendapatkan ketenangan dari rutinitas keseharian yang padat.
Dalam menjalankan kegiatan tersebut, pengunjung hotel menginap dalam jangka waktu yang relative singkat, sehingga lokasi hotel juga sangat mempengaruhi kualitas hinga kuantitas
terhadap pengunjung yang datang. Keberadaan hotel yang dekat dengan pusat kota, gedung-gedung pertemuan, pusat perbelanjaan dan juga landmark kota tersebut akan sangat mempengaruhi
jumlah pengunjung yang akan berkunjung dan menginap di hotel tersebut.
Dengan demikian, penyediaan jasa hotel haruslah menyesuaikan dengan konteks lingkungan tempat hotel itu berada. Sehingga, terciptalah interaksi antara Hotel, Alam sekitar, dan
Pengguna/masyarakat yang berada disekitar lokasi hotel itu dibangun. “A Green Place is A Safe Place”

B. MASALAH PERANCANGAN  Solusi alternative merefresh pikiran, communal & destinasi wisata baru di Kota
Masalah-masalah yang muncul dalam Perancangan Arsitektur 5 (hotel) dirumuskan sebagai Bandung
berikut:  Ramah terhadap semua usia, dari lansia hingga millenials
 Kebutuhan hotel disebuah kawasan.
 Lokasi tapak berada di tanah kontur.
 Budget disesuaikan. D. METODE
1. Metode Kepustakaan
Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari literatur – literatur dan tulisan – tulisan
C. TUJUAN yang mempunyai kaitan erat dengan Perancangan hotel.
 Merancang hotel yang iconic & efisien di Kota Bandung. 2. Metode Lapangan
 Desain hotel eyecathing & menyatu dengan alam serta lingkungan sekitar. Metode lapangan yaitu dengan melakukan penelitian langsung ke hotel-hotel yang akan
dijadikan pembanding atau acuan dalam proses mendesain.

Perancangan Arsitektur V
1
BAB II
LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN C. JENIS HOTEL


HOTEL berasal dari bahasa latin "HOSPES", yang memiliki arti orang asing yang
1. BERDASARKAN LOKASI
menginap di rumah seseorang ( teman, keluarga, dan kenalan ), Dan berkembang menjadi a. City Hotel adalah hotel yang berada di tengah kota besar yang kebanyakan disewa
kata HOSTEL dalam bahasa prancis, hingga sampai akhirnya menjadi Hotel yang berarti untuk keperluan bisnis. City hotel juga dapat dibagi lagi menjadi Downtown
Hotel yaitu hotel yang terletak di keramaian kota. Biasanya dekat dengan tempat
rumah penginapan. bisnis, belanja, dan sejenisnya.
Berdasarkan ketetuan UU no 14 tahun 1947 Rumah penginapan(HOTEL) adalah b. Inn adalah hotel yang dibangun di pinggir kota yang memiliki fasilitas sederhana
yang disewakan untuk para pedagang keliling. Biasanya memiliki harga yang relative
usaha perusahaan yang menyiapkan ruang penginapan untuk tamu. Berdasarkan lebih murah dari tipe hotel lain.
MENPARPOSETEL dikemukaan bahwa Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang c. Motel atau motor hotel adalah hotel yang terletak di pinggir jalan raya dan biasanya
tepat diperbatasan antara dua atau lebih kota besar dibangun atau disewakan untuk
menpergunakan sebagian atau seluruh bangunanya untuk menyewakan jasa pelayanan orang yang ingin menginap atau sekedar beristirahat sementara karena belum bisa
penginapan, makan dan minuman serta jasa lainya yang dikelola secara komersial, serta melanjutkan perjalanan ke suatu tempat. Hotel ini menyediakan fasilitas kamar yang
dilengkapi parkir yang luas untuk tempat memarkirkan kendaraan tamu.
memenuhi ketentuan persyaratan yang ditentukan dalam keputusan ini.
d. Country Hotel adalah hotel yang dibangun di daerah yang sepi dan jauh dari
keramaian kota. Biasanya terletak di desa, pegunungan, atau tempat terpencil.
B. FUNGSI DAN PERANAN e. Resort Hotel adalah hotel yang berada dekat dengan tujuan wisata yang biasanya
Fungsi utama dari hotel adalah sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan tamu disewakan untuk orang yang ingin holiday. Resort Hoteldapat dibagi lagi menjadi
(wisatawan atau pelancong) sebagai tempat tinggal sementara selama jauh dari tempat beberapa subkategori yaitu:
asalnya. Pada umumnya kebutuhan utama para tamu dalam hotel adalah istirahat, tidur, f. Beach Hotel adalah hotel yang dibangun dekat atau dipinggir pantai yang biasaya
mandi, makan, minum, hiburan dan lain-lain. menyediakan fasilitas yang sesuai dengan pantai seperti water sport.
g. Amusement Hotel adalah hotel yang dibangun di kawasan hiburan atau rekreasi
seperti dream land.
Namun dengan perkembangan dan kemajuan hotel sekarang ini, fungsi hotel bukan saja
h. Cliff Hotel adalah hotel yang dibangun dilokasi yang tinggi yang memiliki view
sebagai tempat menginap atau istirahat bagi para tamu, namun fungsinya bertambah
indah.
sebagai tujuan konferensi, seminar, lokakarya, musyawarah nasional dan kegiatan lainnya i. Mountain atau Hill Hotel adalah hotel yang dibangun di daerah pegunungan.
semacam itu yang tentunya menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap. Biasanya menyediakan fasilitas yang mengandung unsur adventure.
j. Ravine Hotel adalah hotel yang dibangun di kemiringan seperti jurang atau lembah.
Dengan demikian fungsi hotel sebagai suatu sarana komersial berfungsi bukan hanya untuk k. Riverside Hotel adalah hotel yang dibangun di daerah sungai.
menginap, beristirahat, makan dan minum tetapi juga sebagai tempat melangsungkan l. Lake Hotel adalah hotel yang dibangun dekat dengan danau. Hotel ini biasanya
berbagai macam kegiatan sesuai dengan tujuan pasar hotel tersebut. Dalam menunjang menyediakan fasilitas seperti water sport atau yang mengandung unsur adventure.
pembangunan negara, usaha perhotelan memiliki peran antara lain : m. Forest Hotel adalah hotel yang dibangun di daerah hutan yang mengandalkan
ketenangan atau natural.
 Meningkatkan industri rakyat. n. Airport Hotel adalah hotel yang dibangun dekat dengan bandar udara. Biasanya
 Menciptakan lapangan Kerja disewa oleh penumpang pesawat yang delay atau sekedar istirahat sebelum
 Membantu usaha pendidikan dan latihan. melanjutan perjalanan yang jauh.
o. Railway Station Hotel adalah hotel yang dibangun dekat dengan stasiun kereta api.
 Meningkatkan pendapatan daerah dan negara.
p. Harbour Hotel adalah hotel yang dibangun dekat dengan pelabuhan laut.
 Meningkatkan hubungan antar bangsa.
q. Transit Hotel adalah hotel yang dekat dengan stasiun bis.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR
V

2. BERDASARKAN TAMU YANG MENGINAP


4. BERDASARKAN MAKSUD KUNJUNGAN
a. Individual Hotel adalah hotel yang dibangun dan disewakan untuk tamu yang
dating secara individu tanpa mengajak rekan, keluarga atau grup. a. Casino Hotel adalah hotel yang dibangun dengan tempat perjudian, biasanya terdapat
b. Family Hotel adalah hotel yang dibangun dan disewakan untuk para keluarga. di Las Vegas.
Biasanya dilengkapi dengan fitness center, business center,Children Play b. Business Hotel adalah hotel yang dibangun dan disewakan untuk tamu yang sedang
Ground. melakukan perjalanan bisnis ke suatu tempat dan hanya ingin bersantai sejenak.
c. Group Hotel adalah hotel yang disewa kebnyakan oleh tamu dalam jumlah c. Convention Hotel adalah hotel yang dibangun dan disewakan untuk tamu yang ingin
yang bnyak. mengadakan rapat, pertemuan, ataupun acara sepertilaunching.
d. Traveller Hotel adalah hotel yang dibangun dan disewakan untuk tamu yang d. Tourism Hotel adalah hotel yang dibangun dan disewakan untuk tamu yang ingin
sedang melakukan perjalanan jauh dan ingin sekedar beristirahat. berekreasi atau sedang mengadakan tour ke suatu tempat.
e. Businessman Hotel adalah hotel yang dibangun dan disewakan untuk orang yang
sedang melakukan perjalanan bisnis kesuatu tempat dan ingin sekedar 5. BERDASARKAN LAMA OPERASIONAL
beristirahat. a. Seasonal Hotel adalah hotel dengan opersiaonalnya tergantung pada musim.
f. Official Hotel adalah hotel yang dibangun dan disewakan untuk tamuVIP b. Full length Operation Hotel adalah hotel dengan operasional 1×24 jam yang biasanya
seperti presiden, owner, perdana mentri. tutup karena alasan tertentu, seperti sedang terjadi bencana alam, perbaikan, dan
g. Incentive Hotel adalah hotel yang diperuntukkan kepada staf ataupun anggota kebangkrutan.
dari suatu lembaga atau organisasi.
h. Walk in Hotel adalah hotel yang dibangun dengan proses check in yang 6. BERDASARKAN KEPEMILIKAN
sangat mudah, hanya perlu datang dan menanyakan ketersediaan kamar.
 Chain Hotel adalah hotel yang tidak berdiri sendiri dan memiliki hubungan
kepemilikan serta aturan terhadap perusahaan lain.
 Parent Company adalah perusahaan induk yang memiliki jaringan hotel yang wajib
tunduk terhadap peraturannya.
3. BERDASARKAN LAMA TAMU TINGGAL o Management Contract adalah hotel dengan kepemilikan yang pengelolaannya yang
terpisah.
a. Residential Hotel adalah hotel yang dibangun dan disewakan untuk tamu yang o Waralaba adalah hotel dengan kepemilikian perseorangan namun memiliki pola
ingin menginap dalam kurun waktu 1 bulan ataupun lebih dan dimana kebanyakan manajemen hotel yang dibeli dari perusahaan lain.
disewa oleh 1 keluarga. Hotel tipe ini biasana sudah dilengkapi dengan fasilitas o Referal Group adalah gabungan 1 hotel dengan hotel lain yangindependent yang
seperti di rumah. memiliki kerjasama dalam hal pemasaran
b. Transient Hotel adalah hotel yang dibangun dan disewakan kepada tamu yang
ingin menginap hanya untuk beberapa hari bahkan jam.

D. KLASIFIKASI
a. Hotel Bintang Satu

Hotel bintang satu biasanya dikelola langsung oleh si pemilik dan ukurannya relatif
kecil. Namun, berlokasi strategis, di tempat ramai, dan memiliki akses ke transportasi
umum. Tentu aja harganya jauh lebih murah. Kriterianya antara lain:

 Kamar tipe standar dengan jumlah kamar minimal 15


 Kamar mandi dalam
 Luas kamar minimal 20 meter persegi

(Hotel Orlen Yogyakarta)


Miftahul Fadjri – 3
10416021
STUDY LITERATUR STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR
V

b. Hotel Bintang Dua c. Hotel Bintang Tiga

(Hotel The Green Forest Resort Bandung)


Dari hotel bintang tiga, kamu lebih punya akses mudah untuk menjelajah tempat wisata,
(Hotel Red Planet Pasar Baru Jakarta) pusat belanja, dan pusat bisnis. Juga dekat tol, jadi bukan hanya cocok untuk wisatawan,
tapi juga untuk pebisnis. Para karyawannya juga terlihat rapi, profesional, dan siap
Akses menuju hotel bintang dua biasanya bisa dicapai dengan mudah. Berlokasi di melayani kamu dengan ramah. Kriterianya adalah sebagai berikut:
lingkungan yang aman, bersih, dan bebas polusi. Gedungnya juga terawat dan rapi.
Kriterianya seperti ini:  Lobinya memiliki desain yang apik
 Jumlah kamar standarnya minimal 30
 Jumlah kamar standar minimal 20  Jumlah kamar suite minimal 2
 Tipe kamar suite minimal 1 kamar  Kamar mandi dalam
 Kamar mandi dalam  Luas kamar standar minimal 24 meter persegi
 Kamar mempunyai TV dan telepon  Luas kamar suite minimal 48 meter persegi
 Luas kamar standar minimal 22 meter persegi  Ada toilet sendiri
 Luas kamar suite minimal 44 meter persegi  Ada sarana rekreasi sekaligus olahraga
 Pintu kamarnya dilengkapi pengaman  Dilengkapi AC dan jendela
 Ada lobi  Terdapat resto yang menghidangkan makanan untuk makan pagi, makan
 Ada AC dan jendela siang, dan makan malam
 Memiliki fasilitas penerangan 150 lux
 Ada sarana olahraga dan rekreasi
 Ada bar

Miftahul Fadjri – 4
10416021
d. Hotel Bintang Empat
e. Hotel Bintang Lima

(Hotel Amaroossa Royal Bogor)


(Grand Aston City Hall Hotel & Serviced Residences Medan)
Karyawan di hotel bintang empat tentunya lebih profesional. Bahkan, mereka tahu
Merupakan hotel termewah dengan pelayanan multibahasa. Karena sangat
mengenai tempat wisata di sekitar hotel. Pelayanan yang diberikan pastinya di atas rata-
mementingkan tamu, maka setiap tamu yang masuk akan disambut dengan ramah oleh
rata. Hotel ini memiliki bangunan yang luas dan cukup besar, dekat dengan tempat
staf. Setiap tamu juga diberikan welcome drink, bahkan diberikan daftar anggur yang
wisata, tempat belanja, dan pusat hiburan. Kriteria hotel bintang empat adalah sebagai
bisa dipilih saat masuk ke kamar hotel. Kriterianya adalah sebagai berikut:
berikut:
 Jumlah kamar tipe standar minimal 100
 Jumlah kamar tipe standar minimal 50
 Menyediakan minimal 4 kamar suite
 Ada minimal 3 kamar suite
 Kamar mandi dalam dengan air panas/dingin
 Kamar mandi dalam dengan air panas/dingin
 Luas kamar standar minimal 26 meter persegi
 Luas kamar standar minimal 24 meter persegi
 Luas kamar suite minimal 52 meter persegi
 Luas kamar suite minimal 48 meter persegi
 Tempat tidur dan perabotan dalam kamar memiliki kualitas tinggi
 Luas lobi minimal 100 meter persegi
 Fasilitas resto tersedia selama 24 jam dan makanan bisa diantar ke kamar
 Tersedia bar
 Tersedia pusat kebugaran dan valet parking
 Tersedia sarana rekreasi dan olahraga
 Tersedia valet parking
E. Jenis-jenis Kamar City Hotel
Jenis-jenis kamar hotel secara internasional dapat dikelompokan berdasarkan beberapa F. KRITERIA HOTEL BINTANG EMPAT
kriteria, sebagai berikut :

Tabel 3.1. Jenis Kamar Hotel Sesuai Tempat Tidur


Jenis Kamar Jenis Kamar Penjelasan
Penjelasan
Single Room Kamar untuk satu orang tamu dengan satu tempat
tidur (single bed)
Double Room Kamar untuk dua orang tamu dengan satu tempat
tidur besar (double bed)
Twin Room Kamar untuk dua tamu hotel dengan menyediakan
dua tempat tidur (tunggal) twin bed yang mempunyai
ukuran yang sangat besar
Triple Room Kamar untuk dua orang dengan dua tempat tidur
ukuran double, dan ditambah extra bed
Junior Satu kamar besar yang terdiri dari ruang tidur dan
Suite Room ruang tamu

Suite Room Kamar yang mempunyai ukuran yang luas dan


dilengkapi dengan fasilitas tambahan seperti ruang
makan, ruang duduk, dapur kecil, serta minibar.
Tempat tidur pada umumnya adalah double bed,
meskipun kadang-kadang juga dengan twin bed

Presidentia Kamar yang lebih luas dan terdiri dari berbagai ruang
l Room yang besar untuk ruang tidur, ruang tidur tamu, ruang
tamu, ruang kerja, ruang makan, dapur kecil dan mini
bar. Tempat tidur yang ada di dalamnya umumnya
adalah double bed dengan ukuran king bed
Sumber: Akomodasi Perhotelan Jilid 1, 2008
Sumber: PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA
NOMOR PM.53/HM.001/MPEK/2013
TENTANG STANDAR USAHA HOTEL

G. STANDAR GREEN BUILDING


A. GREEN BUILDING COUNCIL INDONESIA
Adalah lembaga mandiri (non government) dan nirlaba (non-for profit) yang
berkomitmen penuh terhadap pendidikan masyarakat dalam mengaplikasikan praktik-
praktik terbaik lingkungan dan memfasilitasi transformasi industri bangunan global
yang berkelanjutan. GBC INDONESIA didirikan pada tahun 2009 dan
diselenggarakan oleh sinergi di antara para pemangku
kepentingannya, meliputi :
 Pemerintah
 Kalangan industri sektor bangunan dan properti,
 Profesional bidang jasa konstruksi
 Institusi pendidikan dan penelitian
Lembaga ini merupakan Emerging Member dari World Green Building Council
(WGBC) yang berpusat di Toronto, Kanada Salah satu program lembaga ini adalah
menyelenggarakan kegiatan Sertifikasi Bangunan Hijau di Indonesia berdasarkan
perangkat penilaian khas Indonesia yang disebut GREENSHIP. Melalui lembaga ini
pemerintah menyatakan dukungannya untuk menyehatkan kembali kondisi gedung-
gedung di perkotaan dari penyakit SBS (sick building syndrome).

B. GREENSHIP
Dalam pembuatannya, GREENSHIP sebagai perangkat penilaian membutuhkan suatu
acuan dan dukungan dari pemerintah. Dalam pembuatannya pun, GREESHIP
menggunakan kriteria penilaian sedapat mungkin berdasarkan standard lokal baku
seperti Undang-Undang (UU), Keputusan Presiden (Keppres), Instruksi Presiden
(Inpres), Peraturan Menteri (Permen), Keputusan Menteri (Kepmen), dan Standar
Nasional Indonesia (SNI). Beberapa peraturan yang menjadi acuan dalam pembuatan
GREENSHIP adalah :
 Peraturan Menteri PU 30/PRT/M/2006 mengenai Pedoman Teknis Fasilitas dan
Aksessibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
 Peraturan Menteri PU No. 5/PRT/M/2008 mengenai Ruang Terbuka Hijau (RTH)  B/277/Dep.III/LH/01/2009
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung
 UU RI No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
D. KONSEP BANGUNAN HIJAU (GREEN BUILDING)
 UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Keputusan DNA (Designated National Authority ) dalam B-
277/Dep.III/LH/01/2009
 Keputusan Menteri No. 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Kotor Domestik
 Permen PU No. 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung
 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002
 UU No. 18 Tahun 2008
GREENSHIP menggunakan kriteria penilaian sedapat mungkin berdasarkan standar
lokal baku seperti UU, Keppres, Inpes, Permen, Kepmen dan SNI. Green High Rise
Building

C. KONSEP ARSITEKTUR HIJAU (GREEN ARCHITECTURE)


Arsitektur hijau adalah suatu pendekatan perencanaan bangunan yang berusaha
untuk meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan pada kesehatan manusia dan
lingkungan. Elemen-elemen yang terdapat didalamnya adalah lansekap, interior, yang
menjadi satu kesatuan dalam segi arsitekturnya Yang paling ideal adalah menerapkan
komposisi 60 : 40 antara bangunan rumah dan lahan hijau, membuat atap dan dinding
dengan konsep roof garden dan green wall. Tujuan utama dari green architecture adalah
menciptakan eco desain, arsitektur ramah lingkungan, arsitektur alami, dan pembangunan
berkelanjutan. Arsitektur hijau juga dapat diterapkan dengan meningkatkan efisiensi
pemakaian energi, air dan pemakaian bahan-bahan yang mereduksi dampak bangunan
terhadap kesehatan. Perancangan Arsitektur hijau meliputi tata letak, konstruksi, operasi
dan pemeliharaan bangunan. Konsep ini sekarang mulai dikembangkan oleh berbagai pihak
menjadi Bangunan Hijau (green building). Bangunan/gedung adalah penghasil terbesar (lebih dari 30%) emisi global karbon dioksida,
Untuk mengurangi penggunaan energi operasi, penggunaan jendela yang se-efisiensi salah satu penyebab utama pemanasan global. Pertumbuhan penduduk di Cina, India, Asia
mungkin dan insulasi pada dinding, plafon atau tempat masuknya aliran udara ke dalam Tenggara, Brazil dan Rusia menyebabkan emisi CO2 bertambah dengan cepat. Hal ini akan
bangunan gedung. Strategi lain desain bangunan surya pasif, sering dilaksanakan di rumah- memperburuk kondisi lingkungan Indonesia pun kondisi lingkungan global. wacana GBC
rumah rendah energi. Penempatan jendela yang efektif (pencahayaan) dapat memberikan Indonesia menyelenggarakan kegiatan Sertifikasi Bangunan Hijau di Indonesia berdasarkan
cahaya lebih alami dan mengurangi kebutuhan penerangan listrik di siang hari. Adapun perangkat penilaian khas Indonesia yang disebut GREENSHIP GREEN BUILDING
manfaat apabila kita menerapkan konsep Green Building adalah : COUNCIL INDONESIA
 Bangunan lebih awet dan tahan lama, dengan perawatan minimal
 Efisiensi energi menyebabkan pengeluaran uang lebih efektif
 Bangunan lebih nyaman untuk ditinggali
 Mendapatkan kehidupan yang sehat
 Ikut berperan serta dalam kepedulian terhadap lingkungan

Anda mungkin juga menyukai