Anda di halaman 1dari 11

Bima Zahra syaifudin

10416004
• LATAR BELAKANG
PT Totalindo Eka Persada Tbk (“TOTALINDO” / “Perseroan”) adalah sebuah perusahaan jasa
konstruksi swasta Indonesia dengan spesialisasi pada konstruksi gedung bertingkat. Kegiatan usaha
konstruksi TOTALINDO telah dimulai oleh pendiri Perseroan sejak tahun 1995 dengan pembangunan
Mall & Condominium Taman Anggrek, Jakarta pada tahun 1995 yang merupakan kawasan superblok
terbesar di Asia Tenggara pada saat itu.
Berdiri secara resmi pada tahun 1996, Totalindo memulai perjalanannya dengan menyelesaikan
konstruksi struktur Hotel Mulia Senayan, Jakarta hanya dalam waktu 6 bulan, suatu rekor yang
belum dipecahkan oleh perusahaan lain untuk bangunan sejenis hingga saat ini. Porftofolio proyek
Perseroan sejak saat itu semakin beragam dengan meliputi pembangunan apartemen, hotel, pabrik,
superblok, pusat perbelanjaan, rusun, hingga fasilitas publik seperti sekolah, tempat ibadah, jalan
tol, jembatan.
• MEMBANGUN BERBAGAI TIPE DAN SEGMEN PROYEK
• STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
• PROFIL STRUKTUR ORGANISASI

Erry Firmansyah Achyat Saut Irianto Rajagukguk Donald Sihombing Joni


Komisaris Utama Komisaris Komisaris Direktur Utama Wakil Direktur Utama
(Komisaris Independen)

Sung Hyun Jim Baik Andre Chandra Biantoro Salomo Sihombing Eko Wardoyo Novita Frestiani
Direktur Direktur Direktur Direktur Sekertaris perusahaan
• PROFIL DEMOGRAFI KARYAWAN PERUSAHAAN
• STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
Sebagai Contoh disini saya meninjau
Struktur organisasi proyek kontraktor
PT.TOTALINDO EKA PERSADA.
• PROSES/METODE PENGERJAAN KONTRAKTOR
Dalam pelaksanaan konstruksi proyek, kontraktor mengacu pada gambar desain yang telah direncanakan oleh
konsultan perencana struktur dikombinasikan dengan gambar desain arsitektur serta MEP. Jika terdapat gambar yang
kurang jelas atau tidak sesuai dengan kondisi lapangan maka dilakukan koordinasi dengan pihak Owner, konsultan
perencana, dan konsultan pengawas melalui rapat mingguan. Hak Kontraktor meliputi:
• Menerima pembayaran atas pekerjaan sesuai dengan kesepakatan bersama pihak owner
• Berkonsultasi dengan konsultan perencana atau dengan tim teknis owner mengenai hal-hal yang kurang jelas
berkaitan dengan gambar desain. Kewajiban Kontraktor meliputi :
I. Menyediakan tenaga kerja, tenaga ahli, bahan serta peralatan yang akan digunakan selama kegiatan
konstruksi.
II. Membuat Shop Drawing yang nantinya digunakan sebagai patokan pengerjaan konstruksi di lapangan.
III. Membuat As Built Drawing yakni gambar yang aktual pelaksanaan di lapangan
IV. Meminta persetujuan konsultan pengawas sebelum mengerjakan hal-hal yang bersifat konstruktif.
V. Membuat rencana kerja, jadwal pelaksanaan pekerjaan serta metode pelaksanaan sehingga dapat
mengurangi kemungkinan keterlambatan kerja yang disebabkan karena kesalahan-kesalahan teknis
pelaksanaan kerja
VI. Menjamin keamanan dan ketertiban di lingkungan proyek sehingga dapat memberi perlindungan bagi
tenaga kerja serta menjaga kebersihan lingkungan.
VII. Melaporkan progres pekerjaan yang dituangkan dalam bentuk laporan pekerjaan harian, mingguan, serta
bulanan kepada konsultan pengawas serta owner
• INOVASI KONTRAKTOR

Dengan menggunakan Aluma System dari Kanada, kontraktor mampu mempersingkat waktu pengerjaan selama
proses konstruksi sehingga lebih efisien, terutama pada pengerjaan bangunan bertingkat (multiple high rise tower).
Salah satu keunggulan kompetitif Kontrakotr adalah penggunaan teknologi sistem Aluma dalam melakukan
pekerjaan pembuatan struktur bangunan tinggi yang terdiri dari satu maupun beberapa menara sekaligus.
Keunggulan sistem ini sudah dibuktikan keberhasilannya oleh Perseroan saat membangun Hotel Mulia di Senayan,
Jakarta dengan menyelesaikan pekerjaan struktur proyek ini dalam kurun waktu 6 bulan.
• INOVASI KONTRAKTOR

Anda mungkin juga menyukai