TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
a. Tujuan Umum
Tujuan umum yang akan dicapai dalam Praktik Kerja Lapangan ini yaitu
mengtahui dan memahami proses pelaksanaan suatu kegian proyek /industri
konstruksi sehingga memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas sehingga
dapat mempersiapkan diri pada dunia industri konstruksi.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai adalah :
- Mahasiswa mampu menjelaskan data-data produksi tempat kerja praktik
kerja.
- Mahasiswa mampu menjelaskan proses pelaksanaan proyek/industri
konstruksi.
- Mahasiswa mampu mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari di materi
perkuliahan pada saat praktik kerja lapangan.
- Mahasiswa mampu berinteraksi dengan staf proyek di lokasi tempat
praktik kerja lapangan.
- Mahasiswa mampu menjelaskan struktur organisasi didalam
proyek/industri konstruksi.
- Mahasiswaa mampu menjelaskan pembagian tugas (Job Description)
staf proyek
- Mahasiswa ampu menjalankan tugas proyek sesuai dengan mutu dan
ketelitian yang berlaku diproyek.
Penulisan laporan kerja praktik ini secara keseluruhan dibagi dalam bab-bab.
Agar penulisan laporan ini teratur dan tersistematik maka penulis perlu membuat
sistematika penulisan laporan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, yang terdiri dari Latar Belakang yang meliputi proyek
yang diamati dan lokasi proyek, Tujuan Praktik Kerja Lapangan, dan
Sistematika Penulisan Praktik.
Bab III Pengenalan Proyek, yang terdiri dari Prosedur Mendapatkan Proyek,
Gambaran Umum Proyek, Personalia dan Organisasi Proyek, dan Proses
Pelaksanaan Proyek.
Ahmad Fadi (1113030029)
Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
2
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Bab IV Kegiatan yang Diamati, yang terdiri dari Pekerjaan yang Diamati,
Lingkup Pekerjaan, Tugas Selama Praktik, dan Studi Kasus.
Bab V Penutup, Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran dari uraian
laporan kerja praktik tersebut.
BAB II
PENGENALAN PERUSAHAAN
Bila ada proses yang tidak dapat dilakukan oleh perusahaan, maka
proses tersebut akan diberikan kepada Sub-Kontraktor dengan dipantau
selama proses berlangsung. Sesuai dengan persyaratan Standar Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001-2008 karena tidak melakukan desain dan
pengembangan, disebabkan semua proses produksi dapat diverifikasi dan tidak
mengelola milik pelanggan.
1. Visi
Menjadi kontraktor yang terbaik bagi mitra kerja
2. Misi
1. Menjalain kerjasama yang baik dan saling menguntungkan dengan mitra
kerja.
2. Secara terus menerus meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang jujur
dan profesional
4. Memiliki komitmen terhadap lingkungan kerja yang bersih, sehat, dan aman
5. Terus menerus mengikuti dan menerapkan perkembangan teknologi
3. Motto :
Turning vision into reality
4. Corporate Values :
Integritas
membangun kepercayaan dengan kejujuran, tanggung jawab, serta satu kata
dengan perbuatan
Komitmen
Menjunjung tinggi nilai-nilai yang disepakati, dan bertanggung-jawab sepenuh
hati
Kerjasama
Semangat saling menghargai dan menghormati, untuk mencapai hasil yang
terbaik
Kepemimpinan
Membimbing dan memotivasi, dalam rangka pencapaian target kerja
Perbaikan berkelanjutan
Beerkomitmen, untuk melakukan penyempurnaan pekerjaan, secara terus
menerus, sehingga mampu melihat manfaatperubahan, baik bagi diri sendiri,
unit kerja maupun perusahaan
5. Prinsip Kerja
Prinsip 1 : Untuk mendapatkan hasil yang luar biasa diperlukan cara-cara yang
luar biasa
Prinsip 5 : Bukan bisa atau tidak bisa yang penting mau atau tidak mau
Lamanya jam kerja uuntuk proyek/ lapangan adalah 7 jam sehari dan 40
jam seminggu dengan memperhtikan Undang-undang Ketenagakerjaandan
Ketentuan Pemerintah yang berlaku.
Waktu kerja tersebut dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi/ tuntutan
pekerjaan dilapangan.
2.3.4. Absensi
- Karyawan wajib hadir pada waku kerja yang ditetapkan oleh perusahaan
kecuali pada hari libur
- Ketidak hadiran karyawan dengan suatu alasan yang sah harus diperkuat
dengan bukti-bukti yang sah dan harus disetujui oleh atasan/ Manager dengan
membubuhkan tanda tangan paraf pada surat iijin.
- Ketidak hadiran karyawan tanpa suatu alasan yang sah selama 5 (lima) hari
kerja secara berturut-turut dan telah dipanggil 2 (dua) kali secara layak oleh
Perusahaan, karyawan tersebut dikualifikasikan mengundurkan diri dan dapat
diputuskan hubungan kerjanya sessuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
- Rambu-Rambu Keselamatan
Rambu-rambu peringatan, larangan, perintah maupun pemberitahuan
wajib dipasang di lokasi maupun kantor dalam proses konstruksi. Rambu-rambu
dipasang sesuai pada tempat yang tepat dengan arti rambu tersebut dan lokasi
yang strategis. Agar para pekerja maupun karyawan mengetahui resiko apa saja
yang ada di sekitarnya.
BAB III
PENGENALAN PROYEK
a. Pelelangan umum
Dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui
media massa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga
masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat
mengikutinya.
b. Pelalangan terbatas
Pelelangan terbatas merupakan pelelangan untuk pekerjaan dengan
teknologi pelaksanaan konstruksi yang tidak dimiliki oleh semua kontraktor
karena memerlukan teknologi tinggi. Pelelangan ini hanya dapat diikuti
sekurang-kurangnya 5 rekanan yang tercantum dalam Daftar Rekanan Mampu
(DRM). Kontraktor yang ikut dalam pelelangan dan kemampuan yang sesuai
dengan sifat dan nilai pekerjaan yang ditawarkan.
c. Pemilihan langsung
d. Penunjukan langsung
Penunjukan langsung adalah metode yang dapat dilaksanakan saat
keadaan tertentu dan keadaan khusus terhadap satu penyedia barang dan jasa.
Pemilihan penyedia barang dan jasa dapat dilangsungkan dengan cara
melakukan negosiasi, baik teknis maupun biaya. Pengadaan barang/jasa dengan
cara menujuk langsung kepada satu penyedia barang/ jasa.
a. Prakualifikasi
Untuk mengidentifikasi kemampuan dan ruang lingkup pekerjaan, maka
diperlukan prakualifikasi badan-badan atau organisasi seperti konsultan
perencana, pengawas maupun pemborong. Kemampuan dapat dijabarkan seperti
modal kerja, jumlah tenaga ahli, jumlah peralatan, pengalaman kerja dan
fasilitas kerja. Sedangkan ruang lingkup pekerjaan meliputi bidang-bidang
keahlian pekerjaan yang dikuasai.
b. Pengumuman pelelangan
Cara yang dipakai untuk mengumumkan pelelangan sebuah proyek
biasanya memakai iklan di media massa yang ditujukan kepada publik misalnya
lewat surat kabar, majalah teknis profesi dan sebagainya. Bila proyeknya
bersifat internasional, maka iklannya dibuat dalam bahasa inggris dan juga
lewat bantuan kedutaan asing yang ada.
c. Penjelasan pekerjaan
Pertemuan ini diadakan untuk tatap muka antara para peminat pekerjaan
atau calon kontraktor dengan pihak pemilik. Dalam hal ini pemilik diwakili oleh
konsultan perencana. Biasanya untuk proyek proyek pemerintah. Rapat ini
Bidang Administratif
Pada bidang administratif dijelaskan akan persyaratan persyaratan yang
tercantum dalam dokumen tender seandainya terdapat hal-hal yang masih
meragukan misalnya tentang syarat-syarat pelelangan, bentuk surat
penawaran, referensi bank, NPWP dan lain-lain.
Bidang Teknis
Pada bidang teknis proyek dijelaskan antara lain modifikasi baru atau
ukuran-ukuran gambar yang tidak cocok dengan yang tertulis dalam
spesifikasi teknis pelaksanaan, gambar-gambar konstruksi yang sulit
dimengerti atau dibaca serta kesalahan menulis yang terjadi.
Hasil dari pertemuan ini dibuatkan Berita Acara Penjelasan dan ditanda
tangani oleh dua wakil dari calon peserta pekerjaan, tergantung dari peraturan
pelelangan setempat. Dokumen Berita Acara ini kemudian menjadi bagian yang
mengikat sebagai dokumen tender tambahan (addendum).
d. Pembukaan tender
Pada hari yang telah ditentukan, semua calon peserta membawa
penawarannya dan dimasukkan ke dalam kotak pelelangan yang telah
disediakan dan dilakukan sebelum tender dibuka. Pada jam yang telah
ditentukan dimana pemasukan surat-surat penawaran dinyatakan ditutup, baru
masing-masing amplop penawaran dibuka satu persatu dihadapan yang hadir.
3. Scope of Work
8. Payment
1. Sistem Kontrak
Kontrak adalah suatu perjanjian kerja antara dua belah pihak yang
terlibat secara langsung dengan pemilik proyek sebagai pihak pertama dan
penerima perkerjaan sebagai pihak kedua. Ketentuan mengenai hak dan
kewajiban yang mengikat kedua belah pihak seperti nilai imbalan kegiatan atau
masa kerja proyek yang telah sesuai dengan kesepakatan berikut, sanksi-
sankinya dinyatakan sesuai dengan dokumen kontrak. Kontrak ini baru dibuat
setelah pemberi tugas menetapkan pemenang lelang.
Dalam pemborongan secara garis besar kontrak terbagi atas dua macam yaitu :
Kontrak ini merupakan gambaran kerja yang jelas dan akurat dimana
kedua belah pihak mempunyai interpretasi yang sama terhadap isi dan
maksud dari dokumen tersebut.
Kontrak yang menitik beratkan pada biaya per unit pekerjaan, volume
dan lain-lain.
2. Sistem Pembayaran
Pada proyek ini sistem pembayaran yang digunakan adalah sistem
pembayaran bertahap menurut persentase tertentu (Monthly Progress Payment).
Dengan sistem pembayaran uang muka sebesar 20% dari nilai kontrak.
Gambaran umum proyek terdiri dari Data Kontrak dan Definisi Proyek. Pada
data kontrak berisi kesepakatan antara dua orang atau lebih mengenai hal tertentu
yang disetujui oleh kedua belah pihak. Pada Proyek ini menggunakan sistem
kontrak Lump Sum, karena penyelesaian pekerjaan pada proyek ini memiliki batas
waktu tertentu dalam jumlah harga yang pasti dan tetap serta semua resiko yang
mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan terseebut sepenuhnya
ditanggung oleh penyedia barang/jasa. Uraian mengenai data kontrak dan data
teknik sebagai berikut :
Data kontrak adalah data yang berisikan nilai-nilai kontrak. Data kontrak
proyek GALLERY WEST sebagai berikut :
Barat
16. Konsultan
18. Subkontraktor
1. Pekerjaan Struktur
2. Pekerjaan Finishing
PT. Gresindo
PT. Procon
18. Struktur Bangunan : Raft Foundation, Kolom, Core Wall, Balok, Slab,
-
PROYEK GALLERY WEST
Ahmad Fadi
OPERATION DIRECTOR
Sugehjono Djojo
1. Project Manager
TEKNIK SIPIL
CASHIER
Hanung Suryo H.
(1113030029)
(1113030007)
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
SITE MANAGER
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
Akbar Amiluhur D.
M.Sando Irwan Hermawan Wira Siswandi Hanz Kharisma Agung W. Andri. S.W Sasmito Katam Manto Rusdi Budiantono Manto Rusdi Yudha Ansori Sumali Herwan. S M. H. Hervananda
Edo Tri Ardana
N.A Sultoni Asep Rahmat ....................... Teguh Willy Teguh Willy Sabaryanto
DRAFTER DRAFTER Didi Sugiharto Taufan Nugroho
DRAFTER DRAFTER Firman Kurniawan S
ASS ASS ASS ASS ASS
ASS ASS ASS SUPERVISOR ASS ASS.
Kardiman Wahyu Utama SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR ASS. MECHANIC OFFICE BOY DRIVER SECURITY
SURVEYOR SURVEYOR FINISHING SURVEYOR STOREKEEPER
STRUCTURE Finishing STRUCTURE STRUCTURE FINISHING
Sisworo Subeno Cahyaning B SPV BBS Sugiarto Susanto ................... 2 org Agus Tanto 2 Orang 5 Orang 2 Orang 1 Orang Gilang
Rizal Syamdani Andri Andriana Balmer Agus Sandi Agus Susanto
4. Safety Surveyor
- Membuat perencanaan kegiatan Kesehatan dan keselamatan kerja
- Mengatur kegiatan operasional Kesehatan dan keselamatan kerja
- Melaksanakan kegiatan operasional Kesehatan dan keselamatan kerja
- Mengontrol pelaksanaan operasional Kesehatan dan keselamatan kerja
6. Cashier
- Membuat perencanaan kegiatan operasional kasir
- Mengatur kegiatan operasional kasir
- Melaksanakan kegiatan operasional kasir
- Mengontrol pelaksanaan operasional kasir
7. Chief Engineer
- Membuat perencanaan kegiatan operasional Engineering
- Mengatur kegiatan operasional Engineering
- Melaksanakan kegiatan operasional Engineering
- Mengontrol pelaksanaan operasional Engineering
8. Engineer
- Membuat perencanaan kegiatan operasional Engineering
- Mengatur kegiatan operasional Engineering
- Melaksanakan kegiatan operasional Engineering
- Mengontrol pelaksanaan operasional Engineering
9. Drafter
- Membuat perencanaan kegiatan operasional drawing
- Mengatur kegiatan operasional drawing
18. Surveyor
- Membuat perencanaan kegiatan operasional Survey
- Mengatur kegiatan operasional Survey
- Melaksanakan kegiatan operasional Survey
- Mengontrol pelaksanaan operasional Survey
20. Mechanic
- Membuat perencanaan kegiatan operasional Mekanik
- Mengatur kegiatan operasional Mekanik
- Melaksanakan kegiatan operasional Mekanik
- Mengontrol pelaksanaan operasional Mekanik
22. Storekeeper
- Membuat perencanaan kegiatan operasional permintaan, kedatangan,
penyimpanan, dan pengeluaran
- Mengatur kegiatan operasional permintaan, kedatangan, penyimpanan, dan
pengeluaran
- Memonitor pelaksanaan kegiatan operasional permintaan, kedatangan,
penyimpanan, dan pengeluaran
- Memonitor pelaksanaan kegiatan operasional permintaan, kedatangan,
penyimpanan, dan pengeluaran
26. Driver
- Membuat perencanaan kegiatan operasional transportasi
- Mengatur kegiatan operasional transportasi
- Melaksanakan kegiatan operasional trnportasi
- Mengontrol pelaksanaan operasional transportasi
1. Pekerjaan Persiapan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok suatu proyek konstruksi,
pekerjaan yang pertama yang harus dilakukan adalah pekerjaan persiapan.
Pekerjaan persiapan dibuat untuk dapat memperoleh suatu hasil perencanaan
6. Mobilisasi Peralatan
3. Pada saat galian tanah, setelah lubang pondasi selesai digali, dasar dan
dindingnya disemprot dengan larutan Anti Rayap secara merata.
1. Pekerjaan Kolom
Berikut ini langkah-langkah pekerjaan kolom antara lain :
a) Langkah 1 :
b) Langkah 2 :
Material dari bekisting balok/ pelat harus dilapisi ole bekas (non
expose) atau mould oil dan form oil (expose). Untuk bekisting
bekas harus diberi treatment (dirawat) secara memadai sehingga
layak dipakai kembali.
Jarak scaffolding, jarak horibeam, stood-stood harus sesuai dengan
approval shop drawing.
Periksa jarak form ties dan bracing pada balok yang cukup tinggi
(tergantung dimensi).
Periksa posisi sparing kebutuhan MEP sesuai dengan approval
shop drawing terkait.
Pastikan ukuran dimensi bekisting balok dengan meteran.
Periksa elevasi slab/ pelat lantai dan balok dengan alat ukur,
apakah telah sesuai dengan approval shop drawing dan apakah ada
perbedaan elevasi antara pelat satu dengan lainnya.
Periksa ketegakan sisinya dengan siku logam/ unting-unting.
Periksa kelurusan bekisting dengan tarikan benang pada balok tepi,
sisi bekisting harus sejajar tarikan benang.
Pada balok dan slab/ pelat, periksa kerapatan sambungan/
pertemuan ditutup dengan sealtape/ busa atau sejenisnya.
Sebelum pekerjaan cor, harus diperiksa terlebih kembali semua
perkuatan bekisting scaffolding apakah sudah benar terpasang
dengan baik dan benar.
Dilakukan pengecoran slab/ pelat dan balok sesuai dengan metoda
kerja pengecoran terkait.
5. Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan arsitektur merupakan pekerjaan yang paling lama
pelaksanaannya, macam-macam dari pekerjaan arsitektur adalah sebagai berikut:
Sendok Semen
Waterpass
Peralatan Marking
Benang
Unting-unting
Kotak (Tempat Adukan Mortar)
Ember
BAB IV
KEGIATAN YANG DIAMATI
Pekerjaan struktur yang diamati saat Praktik Kerja Lapangan pada tower
Apartement yaitu meliputi pekerjaan kolom, pekerjaan balok, pekerjaan corewall
dan pekerjaan pengecoran.
1. Pekerjaan Kolom
2. Pekerjaan Balok
3. Pekerjaan Corewall
4. Pekerjaan Pengecoran
Selain pekerjaan struktur, penulis juga mengamati pekerjaan lainnya pada tower
Office dan Car Park seperti mengamati STP, pemasangan dinding bata ringan, dan
mengamati trial mix beton.
1. STP
2. Pekerjaan Finishing
Pekerjaan upper structure terdiri dari pekerjaan struktur dari bangunan yang ada
diatas permukaan tanah. Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan pada
PT.TATAMULIA NUSANTARA INDAH, terdiri dari :
1. Pekerjaan Kolom
2. Pekerjaan Balok
3. Pekerjaan Corewall
Praktik Kerja Lapangan di proyek GALLERY WEST ini penulis mendapat tugas
yaitu sebagai Quality Control.
(penjelasan???)
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR LAMPIRAN