Anda di halaman 1dari 36

TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG

TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Politeknik adalah salah satu lembaga pendidikan tinggi yang lulusannya
diharapkan memiliki keahlian dan keterampilan yang sangat dibutuhkan, sehingga
keberadaannya dapat mendukung kualitas sumber daya mansia dalam menunjang
pembangunan.
Program studi konstruksi bangunan gedung adalah salah satu program studi
yang terdapat pada Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dengan
waktu penyelesaian enam semester. Sebagai ahli madya, lulusan politeknik dapat
menjebatani antara lulusan perguruan tinggi (Strata 1) dengan lulusan sekolah
kejuruan teknik. Oleh karena itu Jurusan Teknik Sipil harus memenuhi tujuan
pendidikan Politeknik Negeri Jakarta yaitu menghasilkan lulusan yang kompeten
dalam bidang teknik sipil dan siap terjun ke lapangan guna memenuhi kebutuhan
tenaga kerja konstruksi profesional dan kompeten.
Pada program studi konstruksi bangunan gedung, mahasiswa diharapkan
mampu merencanakan, melaksanakan, serta memberikan solusi praktis suatu
konstruksi bangunan gedung sesuai dengan taraf ilmu pengetahuan dan keahlian
ahli madya politeknik.
Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jurusan Teknik Sipil Program Studi D-III
Tenik Konstruksi Gedung pada akhir semester V dan awal semester VI diwajibkan
mengikuti program Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama 8 (delapan) minggu
dalam rangka memenuhi syarat kelulusan dengan waktu pelaksanaan dimulai sejak
tanggal 18 Januari 2016 hingga 17 Maret 2016.
Berdasarkan program tersebut, maka mahasiswa melakukan Praktik Kerja
Lapangan dengan pengamatan dan peninjauan langsung pada proyek GALLERY
WEST dalam pembangunan 1 Tower Office dan Hotel berjumlah 37 lantai + 2
basement, Car Park 10 lantai + Condotel, dan 1 Tower Apartemen 39 lantai. Proyek
berada di Jl. Raya Panjang No.5 Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dimana PT.
TATAMULIA NUSANTARA INDAH selaku kontraktor dan PT. AKR Land
Development sebagai pihak owner.
1.2. Tujuan
Tujuan Praktik Kerja Lapangan dibagi menjadi 2 bagian yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus, adalah sebagai berikut :

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
1
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

a. Tujuan Umum
Tujuan umum yang akan dicapai dalam Praktik Kerja Lapangan ini yaitu
mengtahui dan memahami proses pelaksanaan suatu kegian proyek /industri
konstruksi sehingga memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas sehingga
dapat mempersiapkan diri pada dunia industri konstruksi.

b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai adalah :
- Mahasiswa mampu menjelaskan data-data produksi tempat kerja praktik
kerja.
- Mahasiswa mampu menjelaskan proses pelaksanaan proyek/industri
konstruksi.
- Mahasiswa mampu mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari di materi
perkuliahan pada saat praktik kerja lapangan.
- Mahasiswa mampu berinteraksi dengan staf proyek di lokasi tempat
praktik kerja lapangan.
- Mahasiswa mampu menjelaskan struktur organisasi didalam
proyek/industri konstruksi.
- Mahasiswaa mampu menjelaskan pembagian tugas (Job Description)
staf proyek
- Mahasiswa ampu menjalankan tugas proyek sesuai dengan mutu dan
ketelitian yang berlaku diproyek.

1.3. Sistematika Penulisan

Penulisan laporan kerja praktik ini secara keseluruhan dibagi dalam bab-bab.
Agar penulisan laporan ini teratur dan tersistematik maka penulis perlu membuat
sistematika penulisan laporan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, yang terdiri dari Latar Belakang yang meliputi proyek
yang diamati dan lokasi proyek, Tujuan Praktik Kerja Lapangan, dan
Sistematika Penulisan Praktik.

Bab II Pengenalan Perusahaan, yang berisi tentang Sejarah Singkat


Perusahaan, Struktur Organisasi Perusahaan dan Pelaksanaan Disiplin
Kerja dll.

Bab III Pengenalan Proyek, yang terdiri dari Prosedur Mendapatkan Proyek,
Gambaran Umum Proyek, Personalia dan Organisasi Proyek, dan Proses
Pelaksanaan Proyek.
Ahmad Fadi (1113030029)
Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
2
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Bab IV Kegiatan yang Diamati, yang terdiri dari Pekerjaan yang Diamati,
Lingkup Pekerjaan, Tugas Selama Praktik, dan Studi Kasus.

Bab V Penutup, Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran dari uraian
laporan kerja praktik tersebut.

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
3
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

BAB II
PENGENALAN PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

2.1.1. Profil Perusahaan PT. TATAMULIA NUSANTARA INDAH

PT. TATA NUSANTARA INDAH terdaftar sebagai sebuah perusahaan


sejak tanggal 17 Desember 1984. Bisnis diawali dengan menyewakan sebuah
kantor tersederhana seluas 70 meter persegi dengan hanya beranggotakan lima
karyawan.

Ir. Gunawan Djojoutomo dan Fransiscus Bing Aryanto merupakan dua


pengusaha cemerlang yang mendirikan ini. Keduanya memulai bisnis ini dengan
kepercayaan diri yang sangat besar untuk mencapai kesuksesan di masa depan.
Pada Maret tahun 1985, Ir. OongIrianto bergabung dengan perusahaan dan
dengan kehadirannya dalam jajaran pemimpin, TATA berhasil mencapai posisi
sebagai kontraktor yang terkemuka.

Semangat yang tinggi merupakan aset terbesar yang membentuk


perusahaan ini. Seiring berjalan nya waktu, jumlah dari karyawan pun
bertambah, dan begitupun dengan jumlah proyek konstruksi yang dikerjakan.
Namun, bukan berarti TATA tidak pernah mengalami jatuh bangun, TATA juga
pernah melalui masa-masa yang sulit. Akan tetapi dengan komitmen dan
ketekunan, TATA berhasil melewati segala tantangan. Tantangan-tantangan
tersebutlah yang membuat TATA menjadi perusahaan yang besar seperti ini. Hal
ini dikarenakan perusahaan selalu bertujuan mencapai mimpinya dengan
berpegang teguh pada visi dan misi serta bekerja dengan enam prinsip utama.

2.1.2. Ruang Lingkup

PT. Tatamulia Nusantara Indah menerapkan Quality Management


System ISO 9001-2008, dengan bertujuan fokus kepada kepuasan pelanggan
dan terus berusaha menghasilkan produk dengan kualitas terbaik serta sesuai
persyaratan Perusahaan dan Peraturan Pemerintah.

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
4
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Ruang Lingkup Sistem Mutu meliputi : Proses Penanganan Order,


Proses Produksi, sampai dengan pengiriman/ penyerahan produk kepelanggan.

Bila ada proses yang tidak dapat dilakukan oleh perusahaan, maka
proses tersebut akan diberikan kepada Sub-Kontraktor dengan dipantau
selama proses berlangsung. Sesuai dengan persyaratan Standar Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001-2008 karena tidak melakukan desain dan
pengembangan, disebabkan semua proses produksi dapat diverifikasi dan tidak
mengelola milik pelanggan.

Dengan semakin banyak perkembangan yang dialami serta tuntutan akan


profesionalisme, maka perusahaan menspesialisasikan diri dalam pekerjaan
bangunan gedung dan bangunan industri. Oleh karena itu, seluruh perangkat
keras dan perangkat lunak yang dimiliki dan dikembangkan, dipusat kan
sepenuhnya pada pembangunan gedung agar profesionalismenya terjaga dan
diharapkan akan mempercepat terhadap gerak roda perusahaan sehingga mampu
menjadi yang terbaik dibidang yang dipilih ini.

2.1.2. Visi, Misi, Motto, dan Budaya Perusahaan PT. TATAMULIA


NUSANTARA INDAH

1. Visi
Menjadi kontraktor yang terbaik bagi mitra kerja

2. Misi
1. Menjalain kerjasama yang baik dan saling menguntungkan dengan mitra
kerja.
2. Secara terus menerus meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang jujur
dan profesional

3. Membentuk tim kerja yang handal dan mempunyai semangat kerjasama


dalam memenuhi target pelanggan

4. Memiliki komitmen terhadap lingkungan kerja yang bersih, sehat, dan aman
5. Terus menerus mengikuti dan menerapkan perkembangan teknologi

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
5
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

3. Motto :
Turning vision into reality
4. Corporate Values :
Integritas
membangun kepercayaan dengan kejujuran, tanggung jawab, serta satu kata
dengan perbuatan

Komitmen
Menjunjung tinggi nilai-nilai yang disepakati, dan bertanggung-jawab sepenuh
hati

Kerjasama
Semangat saling menghargai dan menghormati, untuk mencapai hasil yang
terbaik

Kepemimpinan
Membimbing dan memotivasi, dalam rangka pencapaian target kerja

Perbaikan berkelanjutan
Beerkomitmen, untuk melakukan penyempurnaan pekerjaan, secara terus
menerus, sehingga mampu melihat manfaatperubahan, baik bagi diri sendiri,
unit kerja maupun perusahaan

5. Prinsip Kerja
Prinsip 1 : Untuk mendapatkan hasil yang luar biasa diperlukan cara-cara yang
luar biasa

Prinsip 2 : Satu-satunya yang bertanggung jawab menjaga semangat saya


adalah diri saya sendiri

Prinsip 3 : Fokus saya didalam bekerja adalah menabung keterampilan


sebanyak-banyaknya

Prinsip 4 : Fokus pada tujuan dan kelola rintangan

Prinsip 5 : Bukan bisa atau tidak bisa yang penting mau atau tidak mau

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
6
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Prinsip 6 : Bila gagal, coba lagi dengan cara berbeda

2.2. Struktur Organisasi

2.1. Management Team

2.3. Pelaksanaan Disiplin Kerja

2.3.1. Jam Kerja

Lamanya jam kerja uuntuk proyek/ lapangan adalah 7 jam sehari dan 40
jam seminggu dengan memperhtikan Undang-undang Ketenagakerjaandan
Ketentuan Pemerintah yang berlaku.

1. Jam kerja hari Senin-Kamis :


- Waktu Kerja : 08.00 - 16.00
- Istirahat : 12.00 - 13.00

2. Jam kerja hari Jumat :


- Waktu Kerja : 08.00 - 16.00
- Istirahat : 11.30 - 13.00

3. Jam kerja hari Sabtu :


- Waktu Kerja : 08.00 - 12.00

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
7
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Waktu kerja tersebut dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi/ tuntutan
pekerjaan dilapangan.

2.3.2. Jam Lembur

Pada prinsipnya pekerjaan harus dapatdiselesaikan dalam jam kerja yang


telah ditetapkan. Kerja lembur pada dasarnya dilakukan atas dasar sukarela,
kecuali diwajibkan dalam hal :

- Pekerjaan harus diselesaikan dengan segera dan apabila tidak segera


diselesaikan akan menimbulkan kerugian atau menghambat operasional
perusahaan
- Apabila pada suatu waktu atau biasanya pada tiap-tiap waktu pada masa-
masa tertetu ada pekerjaan yang menumpuk yang harus diselesaikan
- Dalam hal darurat seperti kebakaran, kecelakaan, banjir, pencapaian target
waktu kerja, dan lain-lain apabila ada pekerjaan yang tidak segera
diselesaikan akan membahayakan kesehatan, keselamatan, dan keamanan
orang dan dapat merugikan perusahaan
- Apabila sifatpekerjaannya mengharuskan kerja lembur seperti : sopir,
satpam, mekanik, supervisor storing, dan lainnya.

Perusahaan melalui manager masing-masing dapat memerintahkan


karyawan untuk melakukan kerja lembur dengan menerbitkan Surat Perintah
Lembur (SPL).

2.3.3. Tidak Masuk Kerja

Karyawan diberikan ijin meninggalkan pekerjaan dengan tetap


mendapatkan upah, dengan terlebih dahulu menyampaikan atau mengajukan
permohonan tertulis pada Bagian HRD dan disetujui atasan langsung,
permohonan tersebut diajukan paling lama 7 (tujuh) hari sebelumnya, kecuali
untuk ijin kematian.

Ijin meninggalkan pekerjaan dengan upah penuh antara lain :

- Karyawan menikah diberikan ijin selama 3 (tiga) hari


- Menikahkan anak diberikan ijin selama 2 (dua) hari
- Suami/ istri, orang tua/ mertua, anak/ menantu meninggal diberikan ijin
selama 2 (dua) hari
- Istri melahirkan/ keguguran kandungan diberikan ijin selama 2 (dua) hari
Ahmad Fadi (1113030029)
Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
8
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

- Mengkhitankan dan membaptiskan anak diberikan ijin selama 2 (dua) hari


- Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia diberikan ijin
selama 1 (satu) hari

Apabila karyawan harus menjalankan kewajiban yang telah diharuskan


oleh pemerintah atau undang-undang antara lain panggilan siding, saksi, dan
lain-lain yang waktunya setiap kali ditentukan berdasarkan kebutuhan, wajib
mengajukan surat permohonan secara tertulis kepada Bagian HRD dan disetujui
atasan langsung dengan disertai surat-surat atau bukti yang sah.

Ijin melaksanakan ibadah keagamaan misalnya ibadah haji hanya


diberikan 1 (satu) kali dan lama pelaksanaan ibadah keagamaan ibadah tersebut
harus sesuai dengan jadwal perjalanan yang ditentukan oleh pemerintah
Departemen Agama Republik Indonesia.

2.3.4. Absensi

- Karyawan wajib hadir pada waku kerja yang ditetapkan oleh perusahaan
kecuali pada hari libur

- Setiap karyawan wajib mengisi mencatatkan kehadiran dengan alat pencatat


waktu (mesin absensi) atau menggunakan kartu hadir yang ditandatangani
karyawan pada waktu masuk dan pulang kerja

- Pencatatan kehadiran harus dilakukan oleh karyawan sendiri; pencatatan


kehadiran olehorang lain/ karyawan lain merupakan pelamggaran
kedisiplinan.Sanksi keras akan dikenakan bagi karyawan tersebut dan juga
bagi karyawan yang mengabsenkan kartu orang lain.

- Ketidak hadiran karyawan dengan suatu alasan yang sah harus diperkuat
dengan bukti-bukti yang sah dan harus disetujui oleh atasan/ Manager dengan
membubuhkan tanda tangan paraf pada surat iijin.

- Ketidak hadiran karyawan tanpa suatu alasan yang sah selama 5 (lima) hari
kerja secara berturut-turut dan telah dipanggil 2 (dua) kali secara layak oleh
Perusahaan, karyawan tersebut dikualifikasikan mengundurkan diri dan dapat
diputuskan hubungan kerjanya sessuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
9
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

- Keterlambatan hadir atau meninggalkan tempat kerja sebelum jam kerja


berakhir, tanpa ijin dari atasan langsung/ Manager dibagiannya/ pimpinan
setempat dianggap pelanggaran kedisiplinan.

- Karyawan yang masuk kerja tetapi pulang sebelum waktunya, misalnya :


setelah istirahat tidak kembali karena sebab apapun tanpa ijin atasan atau
manager dibagiannya maka karyawan tersebut dianggap tidak masuk kerja.

2.3.7. Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L)

Untuk mencapai sasaran ZERO ACCIDENT dalam pelaksanaan


program keselamatan dan kesehatan kerja PT.TATAMULIA NUSANTARA
INDAH, terletak pada kemauan yang sungguh-sungguh dari semua pihak yang
terlibat dan merencanakan serta menerapkan program di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Setiap manager bertanggung jawab atas pelaksanaan K3 ini secara


konsisten, yang berarti pula bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan
setiap karyawan yang berada di bawah pengawasannya.

Setiap karyawan bertanggung jawab atas tindakannya sendiri dan harus


memperhatikan peraturan dan instruksi keselamatan kerja yang berlaku. Semua
kondisi dan tindakan yang tidak aman harus segera dilaporkan kepada pengawas
langsung. Memiliki sebuah tempat kerja yang aman adalah merupakan dambaan
bagi setiap karyawan. Setiap karyawan diharapkan dapat membuat tempat kerja
yang aman untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain.

Berikut ini adalah contoh penerapan k3 di lokasi proyek maupun hal-hal


yang mendukung dalam pelaksanaannya :

- Kebijakan Mutu dan K3L Perusahaan


Setiap perusahaan wajib membuat kebijakan mutu dan perencanaan K3
di perusahaan secara konsisten demi kelancaran proses konstruksi, guna
menjamin keselamatan kerja serta mengurangi resiko kecelakaan kerja. Hal
tersebut mengacu pada peraturan serta undang-undang sebagai berikut :

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
10
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

1. Undang Undang No. 1 Tahun 1970 tentangkeselamatan kerja.


2. Peraturan Menaker No. 01/Men/1979 tentang keseamatan dan kesehatan
kerja pada proyek konstruksi.
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per. 05/Men/1986
4. Keputusan bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga Kerja
No. 104/KPTS/1986 tentang keselamatan kerja pada tempat kegiatan
konstruksi.
5. Undang-Undang ketenaga kerjaan No. 13 tahun 2003 tentang keselamatan
dan kesehatan kerja.
6. Kebijakan / Peraturan peraturan perusahaan tentang keselamatan dan
kesehatan kerja.
7. Kebijakan / peraturan perusahaan tentang tata tertib dan larangan
melakukan tindakan kriminal di dalam lingkungan proyek.

- Rambu-Rambu Keselamatan
Rambu-rambu peringatan, larangan, perintah maupun pemberitahuan
wajib dipasang di lokasi maupun kantor dalam proses konstruksi. Rambu-rambu
dipasang sesuai pada tempat yang tepat dengan arti rambu tersebut dan lokasi
yang strategis. Agar para pekerja maupun karyawan mengetahui resiko apa saja
yang ada di sekitarnya.

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
11
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

BAB III
PENGENALAN PROYEK

3.1. Prosedur Mendapatkan Proyek

3.1.1. Pelelangan proyek

Pelelangan atau pelakasanaan suatu bangunan atau sering disebut tender


dalam bidang pemborong jasa konstruksi adalah salah satu sistem pengadaan
bahan dan jasa. Tender pelaksanaan dilakukan oleh pemberi tugas/ pemilik
proyek dengan mengundang beberapa perusahaan kontraktor untuk
mendapatkan satu pemenang yang mampu melaksanakan pekerjaan sesuai
persyaratan yang ditentukan dengan harga yang wajar dan dapat
dipertanggungjawabkan baik segi mutu maupun segi waktu pelaksanaan

Proses cara mendapatkan proyek diatur oleh Keputusan Presiden


Republik Indonesia Nomor 80 tahun 2003. Pengadaan barang dan jasa dalam
proyek konstruksi dapat dilakukan dengan berbagai metode, yaitu:

a. Pelelangan umum
Dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui
media massa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga
masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat
mengikutinya.

b. Pelalangan terbatas
Pelelangan terbatas merupakan pelelangan untuk pekerjaan dengan
teknologi pelaksanaan konstruksi yang tidak dimiliki oleh semua kontraktor
karena memerlukan teknologi tinggi. Pelelangan ini hanya dapat diikuti
sekurang-kurangnya 5 rekanan yang tercantum dalam Daftar Rekanan Mampu
(DRM). Kontraktor yang ikut dalam pelelangan dan kemampuan yang sesuai
dengan sifat dan nilai pekerjaan yang ditawarkan.

c. Pemilihan langsung

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
12
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Pemilihan langsung merupakan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa


tanpa melalui pelelangan dan hanya diikuti oleh penyedia barang/ jasa yang
memenuhi syarat. Pemilihan langsung dilakukan dengan cara membandingkan
penawaran baik teknik maupun harga, sehingga diperoleh harga yang wajar dan
secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.

d. Penunjukan langsung
Penunjukan langsung adalah metode yang dapat dilaksanakan saat
keadaan tertentu dan keadaan khusus terhadap satu penyedia barang dan jasa.
Pemilihan penyedia barang dan jasa dapat dilangsungkan dengan cara
melakukan negosiasi, baik teknis maupun biaya. Pengadaan barang/jasa dengan
cara menujuk langsung kepada satu penyedia barang/ jasa.

3.1.2. Proses Pelelangan (Tender)

a. Prakualifikasi
Untuk mengidentifikasi kemampuan dan ruang lingkup pekerjaan, maka
diperlukan prakualifikasi badan-badan atau organisasi seperti konsultan
perencana, pengawas maupun pemborong. Kemampuan dapat dijabarkan seperti
modal kerja, jumlah tenaga ahli, jumlah peralatan, pengalaman kerja dan
fasilitas kerja. Sedangkan ruang lingkup pekerjaan meliputi bidang-bidang
keahlian pekerjaan yang dikuasai.

b. Pengumuman pelelangan
Cara yang dipakai untuk mengumumkan pelelangan sebuah proyek
biasanya memakai iklan di media massa yang ditujukan kepada publik misalnya
lewat surat kabar, majalah teknis profesi dan sebagainya. Bila proyeknya
bersifat internasional, maka iklannya dibuat dalam bahasa inggris dan juga
lewat bantuan kedutaan asing yang ada.

c. Penjelasan pekerjaan
Pertemuan ini diadakan untuk tatap muka antara para peminat pekerjaan
atau calon kontraktor dengan pihak pemilik. Dalam hal ini pemilik diwakili oleh
konsultan perencana. Biasanya untuk proyek proyek pemerintah. Rapat ini

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
13
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

diselenggarakan oleh panitia pelelangan. Pembicaraan berkisar kepada dua


bidang yaitu bidang administratif dan bidang teknis proyek.

Bidang Administratif
Pada bidang administratif dijelaskan akan persyaratan persyaratan yang
tercantum dalam dokumen tender seandainya terdapat hal-hal yang masih
meragukan misalnya tentang syarat-syarat pelelangan, bentuk surat
penawaran, referensi bank, NPWP dan lain-lain.

Bidang Teknis
Pada bidang teknis proyek dijelaskan antara lain modifikasi baru atau
ukuran-ukuran gambar yang tidak cocok dengan yang tertulis dalam
spesifikasi teknis pelaksanaan, gambar-gambar konstruksi yang sulit
dimengerti atau dibaca serta kesalahan menulis yang terjadi.

Hasil dari pertemuan ini dibuatkan Berita Acara Penjelasan dan ditanda
tangani oleh dua wakil dari calon peserta pekerjaan, tergantung dari peraturan
pelelangan setempat. Dokumen Berita Acara ini kemudian menjadi bagian yang
mengikat sebagai dokumen tender tambahan (addendum).

d. Pembukaan tender
Pada hari yang telah ditentukan, semua calon peserta membawa
penawarannya dan dimasukkan ke dalam kotak pelelangan yang telah
disediakan dan dilakukan sebelum tender dibuka. Pada jam yang telah
ditentukan dimana pemasukan surat-surat penawaran dinyatakan ditutup, baru
masing-masing amplop penawaran dibuka satu persatu dihadapan yang hadir.

Rekanan yang ikut dalam penawaran pekerjaan pemborongan ini


diharuskan untuk memberikan jaminan tender (Tender/ Bid-Bond) kepada
pemilik. Pada dasarnya jaminan ini merupakan pernyataan bahwa mereka
sungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaan ini dan bilamana mereka
mengundurkan diri, maka jaminan tender tersebut akan masuk ke kantong
Pemilik. Besarnya jaminan berkisar 1% - 3% dari biaya total pekerjaan fisik
proyek.

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
14
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

e. Proses Evaluasi Tender


Pada proyek-proyek yang besar, kadang-kadang terdapat data penawaran
yang meragukan dan umumnya calon kontraktor dimintai keterangan secara
tertulis (clarification letters). Jangka waktu evaluasi bisa memakan waktu
beberapa hari atau lebih. Sistem evaluasi bisa bermacam-macam caranya dan
umumnya cara yang banyak dipakai yaitu dengan cara sistem bobot atau sistem
skoring.

Masing masing aspek dari calon kontraktor diberi nilai misalnya :


metode kerjanya, peralatan yang dipakai, kwalifikasi personil yang akan dipakai,
bonafiditas perusahaan, harga penawarannya, kelengkapan administrasinya dan
lain-lain. Calon kontraktor yang paling banyak mengumpulkan angka biasanya
yang ditunjuk sebagai calon pemenang.

f. Penetapan dan pembukaan pemenang.


Untuk proyek-proyek pemerintah, berdasarkan hasil evaluasi diatas,
maka Panitia pelelangan menetapkan calon-calon pemenang yang diusulkan
kepada instansi yang berwenang, yang kemudian menetapkan pemenangnya.
Dari hasil keputusan pemenang tadi, panitia Pelelangan mengumumkan
hasilnya. Bila tidak ada sanggahan atau penolakan atau apabila semua
sanggahan telah dijawab maka tugas panitia Pelelangan telah selesai.

Untuk proyek Non-Pemerintah ( Swasta ) calon peserta yang telah


diputuskan untuk me-menangkan tender ini oleh panitia evaluasi kemudian
diberitahu secara tertulis, dan sifat pemberitahuannya dapat terdiri dari dua hal
yaitu:

- Dengan memakai SPK (Surat Perintah Kerja).


- Dengan memakai Surat Pemberitahuan (Let-ter of Award) yang isinya
menjelaskan bahwa calon kontraktor telah menang.

Proses pelelangan dapat diartikan sebagai penentuan kontraktor dan


memberikan kesempatan kepada pihak-pihak jasa konstruksi dalam memberikan
penawaran rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan. Dengan kata lain tujuan
pelelangan adalah menentukan kontraktor yang memenuhi syarat untuk
melaksanakan pembangunan proyek tersebut.
Ahmad Fadi (1113030029)
Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
15
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Pada saat proyek pembangunan GALLERY WEST, pihak owner


melakukan penunjukan langsung kepada PT. TATAMULIA NUSANTARA
INDAH sebagai kontraktor utama. Owner melakukan penunjukan langsung
tersebut sebagai bentuk repeat order dari proyek sebelumnya yang dilaksanakan
oleh PT. TATAMULIA NUSANTARA INDAH di proyek yang berbeda yang
dinilai sangat memuaskan oleh pihak owner.

Dari penunjukan langsung tersebut PT. TATAMULIA NUSANTARA


INDAH selaku kontraktor utama dalam proyek GALLERY WEST menerima
LoA (Letter of Award) yang berisi :

1. Accepted Contract Amount

2. Commencement and Completion

3. Scope of Work

4. Direct Contactors and Suppliers

5. Main Contractors General Attendance upon Direct Contractors

6. Main Contractors Responsibility for Work Executed by Direct Contractors

7. Liquidated and Ascertained Demages

8. Payment

9. Defects Liability Period

10. Performence Bond

11. CAR and TPL Insurance

12. Site Office and Fence

13. Contract Documents

3.1.3. Sistem Kontrak dan pembayaran

1. Sistem Kontrak

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
16
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Kontrak adalah suatu perjanjian kerja antara dua belah pihak yang
terlibat secara langsung dengan pemilik proyek sebagai pihak pertama dan
penerima perkerjaan sebagai pihak kedua. Ketentuan mengenai hak dan
kewajiban yang mengikat kedua belah pihak seperti nilai imbalan kegiatan atau
masa kerja proyek yang telah sesuai dengan kesepakatan berikut, sanksi-
sankinya dinyatakan sesuai dengan dokumen kontrak. Kontrak ini baru dibuat
setelah pemberi tugas menetapkan pemenang lelang.

Dalam pemborongan secara garis besar kontrak terbagi atas dua macam yaitu :

1. Fixed price Contract


Fixed price Contract adalah kontrak yang berdasarkan persetujuan harga
dan pelaksanaan betek. Pengertian fixed yaitu pelaksanaan tidak berubah lagi,
semua yang akan dilaksanakan sudah jelas dan harga sudah ditentukan. Fixed
price contract terbagi menjadi dua macam, yaitu:

a) Kontrak Lump Sum (Lumpsum contract)


Kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian pekerjaan tersebut
dalam batas waktu tertentu dalam jumlah harga yang pasti dan tetap serta
semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan
terseebut sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang/jasa. (Sumber:
Perpres RI No. 70 tahun 2012)

Kontrak ini merupakan gambaran kerja yang jelas dan akurat dimana
kedua belah pihak mempunyai interpretasi yang sama terhadap isi dan
maksud dari dokumen tersebut.

b) Kontrak Harga Satuan (Unit price contract)


Kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian pekerjaan dalam batas
waktu tertentu berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap
satuan atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume
pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara, sedangkan pembayarannya
akan didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang
benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa. (Sumber: Perpres
RI No. 70 Tahun 2012)

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
17
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Kontrak yang menitik beratkan pada biaya per unit pekerjaan, volume
dan lain-lain.

c) Kontrak Putar Kontrak (Turn key contract)


Kontraktor menyelesaikan pekerjaan sampai selesai dan biayanya akan
dikeluarkan oleh owner setelah pekerjaan rampung diselesaikan atau dengan
kata lain owner hanya tahu bersih, setelah pekerjaan selesai baru dibayar
(pembayaran terakhir).

2. Prime cost contract


Pada kontrak ini kontraktor melaksanakan pekerjaan dengan
menggunakan biaya pribadi terleih dahulu. System ini apabila tidak
terkontrol dengan baik dapat terjadi pembengkakan harga.

Berdasarkan data yang diperoleh, pembangunan proyek pembangunan


super blok GALLERY WEST ini menggunakan jenis kontrak lump sum fixed
price (Lump Sum Contract). Oleh sebab itu, untuk menjaga agar proyek ini tidak
mengalami kerugian, maka perlu pengawasan dan pengendalian biaya yang
ekstra ketat dari pihak kontraktor.

2. Sistem Pembayaran
Pada proyek ini sistem pembayaran yang digunakan adalah sistem
pembayaran bertahap menurut persentase tertentu (Monthly Progress Payment).
Dengan sistem pembayaran uang muka sebesar 20% dari nilai kontrak.

3.2. Gambaran Umum Proyek

Gambaran umum proyek terdiri dari Data Kontrak dan Definisi Proyek. Pada
data kontrak berisi kesepakatan antara dua orang atau lebih mengenai hal tertentu
yang disetujui oleh kedua belah pihak. Pada Proyek ini menggunakan sistem
kontrak Lump Sum, karena penyelesaian pekerjaan pada proyek ini memiliki batas
waktu tertentu dalam jumlah harga yang pasti dan tetap serta semua resiko yang
mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan terseebut sepenuhnya
ditanggung oleh penyedia barang/jasa. Uraian mengenai data kontrak dan data
teknik sebagai berikut :

3.2.1. Data Kontrak


Ahmad Fadi (1113030029)
Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
18
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Data kontrak adalah data yang berisikan nilai-nilai kontrak. Data kontrak
proyek GALLERY WEST sebagai berikut :

1. Nama Proyek : GALLERY WEST KEBON JERUK

2. Alamat Proyek : Jl. Raya Panjang No. 5, Kebon Jeruk Jakarta

Barat

3. Jenis Bangunan : Office, Hotel, Apartement, Condotel & Parkir

4. Jenis Pekerjaan : Struktur & Arsitektur

5. Jenis Kontrak : Lump sum

6. Nilai Kontrak : Rp. 439.045.000.000,-*

7. NO. SPK : Q.11/475

8. Luas Lahan : 20.102 m2

9. Luas Bangunan Total : 142.650 m2

10. Waktu Pelaksanaan : 994 hari

11. Tanggal mulai

a. Office Building : 7 Mei 2013

b. Carpark Building : 7 Mei 2013

c. Apartement Building : 10 Maret 2014

12. Tanggal selesai

a. Office Building : 30 September 2015 (R_0)

Office Building : 10 Juli 2016 (R_1)

b. Carpark Building : 31 Januari 2015 (R_0)

CarPark Building : 21 Februari 2016 (R_1)

c. Apartement Building : 6 Januari 2016 (R_0)

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
19
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Apartement Biliding : 17 Mei 2017 (R_1)

13. Sistem Pembayaran Uang muka : 20% dari nilai kontrak

14. Cara pembayaran : Monthly Progress Payment

15. Defect Liability Period : 12 Bulan

16. Konsultan

a. Perencanaan Struktur : WHL Asia Consultans ltd

b. Perencana Struktur Lokal : PT. Biro Design Wardhana

b. Perencanaan Arsitektur : PT. Arkipuri Intra Nasional /ARK Design

c. Perencanaan M/E : PT. Asdi Swasatya

d. Perencanaan Lansekap : Oemardi Zain

e. Perencana Quantity Surveyors : Langdon & Seah Indonesia

17. Manajemen Konstruksi : PT. Enam Prakarsajaya Mandiri

18. Subkontraktor

1. Pekerjaan Struktur

- Pekerjaan Tanah : PT. Indra Mandiri

- Ready Mix : PT. Pionir Beton

PT. Mulia MAH

- Pekerjaan Bore Pile : PT. Catur Pile


PT. Pakubumi
- Pekerjaan Anti Rayap : PT. Tatanan Estetik
- Pekerjaan Dewatering : PT. Putra Mataram

2. Pekerjaan Finishing

- Cat : PT. Kharisma Adhitama Sejati

- Bata Ringan : PT. Broco

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
20
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

- Waterproofing : PT. Catur Tunggal

PT. Gresindo

PT. Procon

- Pintu Cubicle : PT. Spectra Utama Makmur


- Pintu Kayu : PT. Mitra Graha Selaras
- Plafond : PT. Biru International
PT. Interdesign
- Hardware : PT. Sukses Kurnia Alam
- Batu Alam : Pancayasa Primatangguh
Indogranit Tunggal Perkasa
Royal Mahagony Granits
Gradiera
- Homogeneous tile : Eleganza, Mega Glazer
- Lantai Kayu : PT. Lantera Karya Aditama
- Precast : PT. Dusaspun
- Landscape : CV. Anugrah Alam Makmur
PT Roda Prima
- Pintu Besi : PT Mescomitra

18. Struktur Bangunan : Raft Foundation, Kolom, Core Wall, Balok, Slab,

dan Drop Panel

* Nilai Kontrak masih menggunakan yang lama

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
21
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

3.1. Site Map Proyek Gallery West

3.2. Tampak Atas Proyek Gallery West

3.3. Tampak Samping Proyek Gallery West

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
22
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

3.4. Hasil Akhir Proyek Gallery West

3.3. Personalia dan Struktur Organisasi

3.3.1. Struktur Organisasi Proyek

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
23
24
STRUKTUR ORGANISASI

-
PROYEK GALLERY WEST

Ahmad Fadi
OPERATION DIRECTOR

Sugehjono Djojo

DEPUTY OPERATION DIRECTOR

HEAD OFFICE Iwan Adi Susanto

PROJECT PROJECT MANAGER

Ir. Iman Samudro

Desy Amalia Fidinillah


SAFETY
QC STAFF
SUPERVISOR

1. Project Manager
TEKNIK SIPIL

Jufri Aliayli Narpan Bayu


Wahyudi Sahbana
Fredy Isasar
ASS SAFETY
SUPERVISOR

Agus Budiyanto QC ASST.


Fajar Nugroho Gelar Satria A.Utama
Saiful Mujab Alfian
Febry Candar A James Iskandar
Hanis Imam Pratama

CASHIER

Hanung Suryo H.

(1113030029)
(1113030007)
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

SITE MANAGER
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG

Akbar Amiluhur D.

CHIEF ENGINEER CHIEF SUPERVISOR CHIEF SUPERVISOR CHIEF SUPERVISOR


STR & ARS OFFICE CARPARK APARTEMENT
Bernada Diana Katam Suripto Suripto

3.3.2. Penjelasan Struktur Organisasi Proyek


PLANNER & ENGINEER ENGINEER ENGINNER QUANTITY SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISO SUPERVISO SUPERVISOR PROJECT ADM
ENGINEER M/E SURVEYOR SURVEYOR SURVEYOR MECHANIC STOREKEEPER
SCHEDULE STRUKTUR FINISHING BBS SURVEYOR STRUKTUR FINISHING STRUKTUR FINISHING R STRUKTUR R FINISHING FORMWORK STAFF

M.Sando Irwan Hermawan Wira Siswandi Hanz Kharisma Agung W. Andri. S.W Sasmito Katam Manto Rusdi Budiantono Manto Rusdi Yudha Ansori Sumali Herwan. S M. H. Hervananda
Edo Tri Ardana
N.A Sultoni Asep Rahmat ....................... Teguh Willy Teguh Willy Sabaryanto
DRAFTER DRAFTER Didi Sugiharto Taufan Nugroho
DRAFTER DRAFTER Firman Kurniawan S
ASS ASS ASS ASS ASS
ASS ASS ASS SUPERVISOR ASS ASS.
Kardiman Wahyu Utama SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR ASS. MECHANIC OFFICE BOY DRIVER SECURITY
SURVEYOR SURVEYOR FINISHING SURVEYOR STOREKEEPER
STRUCTURE Finishing STRUCTURE STRUCTURE FINISHING
Sisworo Subeno Cahyaning B SPV BBS Sugiarto Susanto ................... 2 org Agus Tanto 2 Orang 5 Orang 2 Orang 1 Orang Gilang
Rizal Syamdani Andri Andriana Balmer Agus Sandi Agus Susanto

3.5. Struktur Organisasi Proyek Gallery West


Yudi Aditama Aslam

Siti Utami Dwi Putri

Membuat perencanaan kegiatan operasional pelaksanaan proyek


Jakarta, 30 Oktober 2015
Total Staff = 59 Staff Prepared by,
PT. TATAMULIA NUSANTARA INDAH

Ir. Iman Samudro


Project Manager
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

- Mengatur kegiatan operasional pelaksanaan proyek


- Melaksanakan kegiatan operasional pelaksanaan proyek
- Mengontrol pelaksanaan operasional pelaksanaan proyek

2. Quality Control Staf


- Membuat perencanaan kegiatan operasional Quality Control
- Mengatur kegiatan operasional Quality Control
- Melaksanaan kegiatan operasional Quality Control
- Mengontrol pelaksanaan operasional Quality Control

3. Asst. Quality Control


- Membuat perencanaan kegiatan operasional Quality Control
- Mengatur kegiatan operasional Quality Control
- Melaksanakan kegiatan operasional Quality Control
- Mengontrol kegiatan pelaksanaan Quality Control

4. Safety Surveyor
- Membuat perencanaan kegiatan Kesehatan dan keselamatan kerja
- Mengatur kegiatan operasional Kesehatan dan keselamatan kerja
- Melaksanakan kegiatan operasional Kesehatan dan keselamatan kerja
- Mengontrol pelaksanaan operasional Kesehatan dan keselamatan kerja

5. Asst. Safety Surveyor


- Membuat perencanaan kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja
- Mengatur kegiatan operasional keselamatan dan kesehatan kerja
- Melakukan kegiatan operasional keselamatan dan kesehatan kerja
- Mengontrol pelaksanaan operasional keselamatan dan kesehatan kerja

6. Cashier
- Membuat perencanaan kegiatan operasional kasir
- Mengatur kegiatan operasional kasir
- Melaksanakan kegiatan operasional kasir
- Mengontrol pelaksanaan operasional kasir

7. Chief Engineer
- Membuat perencanaan kegiatan operasional Engineering
- Mengatur kegiatan operasional Engineering
- Melaksanakan kegiatan operasional Engineering
- Mengontrol pelaksanaan operasional Engineering

8. Engineer
- Membuat perencanaan kegiatan operasional Engineering
- Mengatur kegiatan operasional Engineering
- Melaksanakan kegiatan operasional Engineering
- Mengontrol pelaksanaan operasional Engineering

9. Drafter
- Membuat perencanaan kegiatan operasional drawing
- Mengatur kegiatan operasional drawing

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
25
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

- Melaksanakan kegiatan operasional drawing

10. Quantity Surveyor


- Membuat perencanaan kegiatan operasional Quantity Surveyor
- Mengatur kegiatan operasional Quantity Surveyor
- Melaksanakan kegiatan operasional Quantity Surveyor
- Mengontrol pelaksanaan operasional Quantity Surveyor

11. BBS Supervisor


- Membuat perencanaan kegiatan operasional BBS
- Mengatur kegiatan operasional BBS
- Melaksanakan kegiatan oerasional BBS
- Mengontrol pelaksanaan operasional BBS

12. Site Manager


- Membuat perencanaan kegiatan operasional pelaksanaan proyek
- Mengatur kegiatan operasional pelaksanaan proyek
- Melaksanaan kegiatan operasional pelaksanaan proyek
- Mengontrol pelaksanaan operasonal pelaksanaan proyek

13. Chief Supervisor


- Membuat perencanaan kegiatan operasional proyek
- Mengatur kegiatan operasional proyek
- Melaksanakan kegiatan operasional proyek
- Mengontrol pelaksanaan operasional proyek

14. Supervisor (Structure)


- Membuat perencanaan kegiatan konstruksi struktur
- Mengatur kegiatan konstruksi struktur
- Melaksanakan kegiatan konstruksi struktur
- Mengontrol pelaksanaan konstruksi struktur

15. Asst. Supervisor (Structure)


- Membuat perencanaan kegiatan konstruksi struktur
- Mengatur kegiatan konstruksi struktur
- Melaksanakan kegiatan konstruksi struktur
- Mengontrol pelaksanaan konstruksi struktur

16. Supervisor Finishing


- Membuat perencanaan kegiatan pekerjaan finishing
- Mengatur kegiatan pekerjaan finishing
- Melaksanakan kegiatan pekerjaan finishing
- Mengontrol pelaksanaan pekerjaan finishing

17. Asst. Supervisor Finishing


- Membuat perencanaan kegiatan konstuksi struktur
- Mengatur kegiatan komstruksi struktur
- Melaksanakan kegiatan konstruksi struktur
- Mengontrol pelaksanaan konstruksi struktur

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
26
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

18. Surveyor
- Membuat perencanaan kegiatan operasional Survey
- Mengatur kegiatan operasional Survey
- Melaksanakan kegiatan operasional Survey
- Mengontrol pelaksanaan operasional Survey

19. Asst. Surveyor


- Membuat perencanaan kegiatan operasional Survey
- Mengatur kegiatan operasional Survey
- Melaksanakan kegiatan operasional Survey
- Mengontrol pelaksanaan operasional Survey

20. Mechanic
- Membuat perencanaan kegiatan operasional Mekanik
- Mengatur kegiatan operasional Mekanik
- Melaksanakan kegiatan operasional Mekanik
- Mengontrol pelaksanaan operasional Mekanik

21. Asst. Mechanic


- Membuat perencanaan kegiatan operasional Mekanik
- Mengatur kegiatan operasional Mekanik
- Melaksanakan kegiatan operasional Mekanik

22. Storekeeper
- Membuat perencanaan kegiatan operasional permintaan, kedatangan,
penyimpanan, dan pengeluaran
- Mengatur kegiatan operasional permintaan, kedatangan, penyimpanan, dan
pengeluaran
- Memonitor pelaksanaan kegiatan operasional permintaan, kedatangan,
penyimpanan, dan pengeluaran
- Memonitor pelaksanaan kegiatan operasional permintaan, kedatangan,
penyimpanan, dan pengeluaran

23. Project Administration Staff


- Membuat perencanaan kegiatan operasional administrasi di proyek
- Mengatur pelaksanaan kegiatan operasional administrasi di proyek
- Melasanakan kegiatan operasional administrasi di proyek
- Mengontrol pelaksanaan kegiatan operasional administrasi di proyek

24. General Affair Staff (Project)


- Membuat perencanaan kegiatan urusan umum
- Mengatur pelaksanaan kegiatan operasional urusan umum
- Melaksanakan kegiatan operasional urusan umum
- Mengontrol pelaksanaan operasional urusan umum

25. Security (Project)


- Membuat perencanaan kegiatan pengamanan di Proyek

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
27
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

- Mengatur pelaksanaan kegiatan pengamanan di proyek


- Melaksanakan kegiatan pengamanan di Proyek
- Mengontrol pelaksanaan kegiatan pengamanan di Proyek

26. Driver
- Membuat perencanaan kegiatan operasional transportasi
- Mengatur kegiatan operasional transportasi
- Melaksanakan kegiatan operasional trnportasi
- Mengontrol pelaksanaan operasional transportasi

27. Office Boy


- Membuat perencanaan kegiatan pelayanan umum
- Melaksanakan kegiatan pelayanan umum
- Mengontrol pelaksanaan kegiatan pelayanan umum

3.4. Proses Pelaksanaan Proyek

3.6. Ruang Lingkup Pekerjaan Proyek Gallery West

1. Pekerjaan Persiapan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok suatu proyek konstruksi,
pekerjaan yang pertama yang harus dilakukan adalah pekerjaan persiapan.
Pekerjaan persiapan dibuat untuk dapat memperoleh suatu hasil perencanaan

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
28
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

yang efisien. Pekerjaan persiapan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan


proyek konstruksi, antara lain :

1. Pengukuran dan Survey

2. Perencanaan Site Plan

3. Kebutuhan Sumber Daya ( listrik kerja dan air )

4. Pembuatan Gambar Kerja ( Shop Drawing )

5. Pengadaan Material untuk Pekerjaan Persiapan

6. Mobilisasi Peralatan

Demikian pekerjaan persiapan proyek pembangunan GALLERY WEST


dapat dijadikan sebagai informasi.

2. Pembagian Zona Kerja


Pekerjaan pembagian zona kerja dibuat untuk memudahkan cara kerja
pembangunan GALLERY WEST. Pelaksanaan pekerjaan pada proyek
GALLERY WEST direncanakan dibagi menjadi :

1. Area Office lt.basement 2 lt. 6 dibagi menjadi 6 zona kerja pekerjaan


struktur
2. Area Office lt.6 lt.36 dibagi menjadi 3 zona kerja pekerjaan struktur

3. Area Carpark dibagi menjadi 4 zona kerja pekerjaan struktur

4. Area Apartement dibagi menjadi 2 zona kerja pekerjaan struktur

3. Alur Pelaksanaan Pekerjaan


Alur pelaksanaan pekerjaaan dibuat untuk mempermudah pekerjaan
yang dimulai dari pekerjaan bawah, tengah dan berakhir dipekerjaan atas. Cara
pekerjaan tersebut sebagai berikut :

1. Pelaksanaan dimulai dari pekerjaan penggalian untuk pile cap/ Raft


foundation. Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan alat backhoe dan
excavator.

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
29
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2. Pekerjaan yang dilakukan secara manual adalah pekerjaan penggalian diselah-


selah galian yang tertinggal atau yang tidak dapat dijangkau oleh backhoe
dan excavator.

3. Pada saat galian tanah, setelah lubang pondasi selesai digali, dasar dan
dindingnya disemprot dengan larutan Anti Rayap secara merata.

4. Pekerjaan Upper Struktur


Pekerjaan upper struktur terdiri dari pekerjaan tengah. Pekerjaan-
pekerjaan tengah yang dilakukan PT. TATAMULIA NUSANTARA INDAH,
terdiri dari :

1. Pekerjaan Kolom
Berikut ini langkah-langkah pekerjaan kolom antara lain :

a) Langkah 1 :

Fabrikasi bekisting kolom


Memindahkan bekisting ke lokasi dibantu dengan TC ( Tower
Crane )
Ditempatkan pada garis marking
Setting sesuai dimensi kolom

b) Langkah 2 :

Memeriksa ketegakan dengan menggunakan unting-unting


Menyetel Push pull prop dan kicker
Cek terakhir bekisting dan ketegakan bekisting
Siap untuk di cor dan dibantu dengan menggunakan vibrator
Pastikan pengecoran sampai dengan bekisting kolom penuh (
level bawah slab ).

2. Pekerjaan Balok dan Plat Lantai


Metode pekerjaan balok dan plat lantai yang dilaksanakan oleh PT.
TATAMULIA NUSANTARA INDAH, adalah sebagai berikut :

Siapkan approval shop drawing slab/ pelat lantai termasuk balok


untuk lantai struktur yang akan dikerjakan.
Material panel-panel bekisting yang telah di fabrikasi, diperiksa
dan dipasang sesuai dengan kode-kode yang ada di dalam approval
shop drawing.
Ahmad Fadi (1113030029)
Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
30
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Material dari bekisting balok/ pelat harus dilapisi ole bekas (non
expose) atau mould oil dan form oil (expose). Untuk bekisting
bekas harus diberi treatment (dirawat) secara memadai sehingga
layak dipakai kembali.
Jarak scaffolding, jarak horibeam, stood-stood harus sesuai dengan
approval shop drawing.
Periksa jarak form ties dan bracing pada balok yang cukup tinggi
(tergantung dimensi).
Periksa posisi sparing kebutuhan MEP sesuai dengan approval
shop drawing terkait.
Pastikan ukuran dimensi bekisting balok dengan meteran.
Periksa elevasi slab/ pelat lantai dan balok dengan alat ukur,
apakah telah sesuai dengan approval shop drawing dan apakah ada
perbedaan elevasi antara pelat satu dengan lainnya.
Periksa ketegakan sisinya dengan siku logam/ unting-unting.
Periksa kelurusan bekisting dengan tarikan benang pada balok tepi,
sisi bekisting harus sejajar tarikan benang.
Pada balok dan slab/ pelat, periksa kerapatan sambungan/
pertemuan ditutup dengan sealtape/ busa atau sejenisnya.
Sebelum pekerjaan cor, harus diperiksa terlebih kembali semua
perkuatan bekisting scaffolding apakah sudah benar terpasang
dengan baik dan benar.
Dilakukan pengecoran slab/ pelat dan balok sesuai dengan metoda
kerja pengecoran terkait.

5. Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan arsitektur merupakan pekerjaan yang paling lama
pelaksanaannya, macam-macam dari pekerjaan arsitektur adalah sebagai berikut:

1. Pekerjaan dinding bata ringan


Alat yang diperlukan :

Sendok Semen
Waterpass
Peralatan Marking
Benang
Unting-unting
Kotak (Tempat Adukan Mortar)
Ember

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
31
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Mixer (Pengaduk Lem)


Tempat Rendaman Bata
Sendok Bergigi
Gergaji Bata Ringan
Steiger

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :


a. Pemasangan hebel harus zig-zag dengan overlap yang diizinkan.
b. Hasil pemasangan bata ringan yang benar ditandai dengan tidak
adanya lubang-lubang sinar yang muncul dari permukaan pasangan
bata ringan.
c. Pemasangan juga harus mengikuti standarisasi dari produk bata ringan
yang digunakan
2. Pekerjaan Kolom Praktis
Pada pekerjaan kolom praktis dalam proyek ini menggunakan tulangan
kolom praktis hasil pabrik yang berukuran (80x80x3000)mm dengan empat
tulangan. Langkah-langkah pekerjaan kolom praktis sebagai berikut :
a. Mempelajari gambar kerja
b. Lakukan bor pada empat titik sedalam 7 cm pada pelat lantai atas dan
bawah sesuai dengan lokasi yang direncanakan
c. Tambahkan epoxy kedalam lubang sebagai perekat antara tulangan
dengan beton.
d. Pasang dan masukan tulangan kolom praktis
e. Rangkai bekisting pada tulangan kolom praktis yang sudah terpasang
f. Cor kolom praktis
3. Pekerjaan Plesteran
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pekerjaan plesteran adalah :
Tebal plesteran harus sesuai dengan yang direncanakan.
Plesteran harus tegak dan rata.
Plesteran harus rapat dan tidak ada celah.

BAB IV
KEGIATAN YANG DIAMATI

4.1. Pekerjaan yang Diamati

Pada pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di proyek GALLERY WEST yang


dilaksanakan selama kurang lebih 8 minggu. Pekerjaan yang diamati penulis saat
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan adalah pekerjaan struktur pada tower
Apartement, pekerjaan finishing pada tower Office dan Car Park.
Ahmad Fadi (1113030029)
Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
32
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Pekerjaan struktur yang diamati saat Praktik Kerja Lapangan pada tower
Apartement yaitu meliputi pekerjaan kolom, pekerjaan balok, pekerjaan corewall
dan pekerjaan pengecoran.

1. Pekerjaan Kolom

2. Pekerjaan Balok

3. Pekerjaan Corewall

4. Pekerjaan Pengecoran

Selain pekerjaan struktur, penulis juga mengamati pekerjaan lainnya pada tower
Office dan Car Park seperti mengamati STP, pemasangan dinding bata ringan, dan
mengamati trial mix beton.

1. STP

2. Pekerjaan Finishing

3. Test Slump pada Beton

4.2. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan adalah batasan


pekerjaan yang diamati pada pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan. Lingkup.
Lingkup pekerjaan tersebut adalah pekerjaan struktur bangunan tower (Upper
Structure).

Pekerjaan upper structure terdiri dari pekerjaan struktur dari bangunan yang ada
diatas permukaan tanah. Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan pada
PT.TATAMULIA NUSANTARA INDAH, terdiri dari :

1. Pekerjaan Kolom

2. Pekerjaan Balok

3. Pekerjaan Corewall

4.3. Tugas Selama Praktik

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
33
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Praktik Kerja Lapangan di proyek GALLERY WEST ini penulis mendapat tugas
yaitu sebagai Quality Control.

(penjelasan???)

4.4. Studi Kasus

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
34
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

5.2. Saran

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
35
TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Permohonan PKL dari Jurusan Teknik Sipil

2. Surat Jawaban dari Perusahaan

3. Surat Keterangan dari Perusahaan yang Menyatakan bahwa Telah Menyelesaikan


PKL

4. Gambar-gambar Proyek yang Diperlukan

5. Laporan Kegiatan Harian (Formulir PKL-2 dan 3)

Ahmad Fadi (1113030029)


Desy Amalia Fidinillah (1113030007)
36

Anda mungkin juga menyukai