Anda di halaman 1dari 21

2

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PELAKSANAAN PEKERJAAN FINISHING ARSITEKTUR


PADA PROYEK PERUMAHAN CLUSTER TAMAN SARI
PT . UTAMA TIGA DIHARJA - LIPPO CIKARANG

Disusun Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan


Program Studi Arsitektur
Universitas Pelita Bangsa

Disusun Oleh :
LUKITO EKO BASUKI
321510032
ARS. 15. C

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
BEKASI 2020
3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pertumbuhan sektor properti terefleksi di Indonesia dari kontribusi sektor
konstruksi terhadap agregat ekonomi nasional yang terus meningkat dalam beberapa
tahun ini telah mengubah wajah kota di Indonesia dan meninggalkan jejak rekam yang
baik bagi lingkungan. Sebagaimana diketahui terdapat sepuluh perusahaan yang
bergerak di bidang konstruksi yang berada di kawasan Lippo Cikarang. Salah satu
diantaranya PT Utama Tiga Diharja
Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang sama, hanya
cara yang berbeda, sehingga diharapkan menciptakan persaingan bisnis yang sehat di
dalam dunia property, serta memberikan kenyamaanan bagi penghuninya . Pada
kesempatan ini penulis akan membahas salah satu proyek yang sedang dibangun oleh
PT Utama Tiga Diharja , yaitu Perumahan Cluster Taman Sari. Cluster ini dibangun
dengan lahan seluas 2,2 hektar dengan jumlah unit rumah 208 unit dengan luas
bangunan Type 36 . Waktu pelaksanaan proyek ini dimulai dari tanggal 15 Mei 2018
sampai dengan tanggal 15 Oktober 2018 .“Perumahan Cluster Taman Sari” ini
menerapkan konsep bangunan rumah minimalis, yang disusun dan direncanakan oleh
perencananya untuk dipergunakan dan dihuni oleh pembeli kelas menengah keatas.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis merumuskan permasalahan
diantaranya:
1. Bagaimanakah pengawasan pekerjaan Arsitektur cluster Taman Sari type 36/75.
2. Bagaimanakah kendala/hambatan dan solusi penanggulangan proyek
pembangunan Cluster Taman Sari.

1.3 Batasan Masalah


Kerja praktik pada proyek pembangunan kawasan Perumahan Cluster Taman
Sari terbatas hanya pada pekerjaan Arsitektur diantaranya : pekerjaan plafond, dinding
dan keramik . Jadwal pengamatan di lapangan dilakukan 5 kali seminggu setiap hari
4

Senin s/d Jumat selama tiga bulan. Lamanya waktu pengamatan tiap harinya 7 Jam,
tergantung pekerjaan yang akan dilaksanakan selama satu hari itu.

1.4 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek


Adapun maksud diadakannya kerja praktek ini sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat memperoleh kesempatan untuk menerapkan ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh dalam perkuliahan untuk diterapkan dalam
lapangan kerja.
2. Mahasiswa dapat mengenal pelaksanaan dan proses desain yang sebenarnya.
3. Mahasiswa dapat membandingkan antara teori yang dikerjakan di kampus
dengan di lapangan.
4. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan serta pengalaman
dalam Pengerjaan desain.
5. Sedangkan bagi perusahaan tempat kerja praktek, analisis dalam karya tulis
ini dapat berguna dan bermanfaat bagi evaluasi kerja, sehingga dapat
mempertahankan hal-hal yang baik dan mengurangi semua kesalahan di
kemudian hari.
Mata kuliah kerja praktek ini bertujuan sebagai berikut :
1. Memberikan gambaran dunia kerja yang sebenarnya kepada mahasiswa
sebagai bekal untuk kemudian hari.
2. Menambah pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang tidak didapat
langsung dalam perkuliahan.
3. Memperoleh pengalaman, pengamatan dan pengenalan visual secara
langsung mengenai kondisi yang ada di lapangan, terutama pengawasan
pekerjaan Arsitektur .
4. Untuk menyiapkan tenaga kerja yang ahli dan siap pakai dalam masyarakat
dan wiraswastawan dalam bidang konstruksi.
5

1.5 Metodologi Penyusunan Laporan Kerja Praktik


Dalam proses penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis menerapkan
beberapa metoda yaitu :
1. Metoda identifikasi yaitu dengan mengamati secara langsung proses
pelaksanaan pekerjaan berdasarkan kegiatan yang terjadi pada saat kegiatan
kerja praktek berlangsung.
2. Metoda wawancara yaitu melakukan wawancara dengan perusahaan
kontraktor untuk mendapatkan informasi mengenai proyek yang ditangani.
3. Mengikuti proses perencanaan proyek yang dilakukan perusahaan
kontraktor terkait.
Data-data yang diperoleh dari metode-metode diatas selanjutnya disusun dalam suatu
laporan yang berisi penjelasan mengenai kegiatan-kegiatan praktikan selama mengikuti
kerja praktek di perusahaan PT. Utama Tiga Diharja .

1.6 Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN
Merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan penulisan kerja praktek.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


Berisi 2 hal yaitu pengenalan perusahaan tempat kerja praktek yang
meliputi lokasi perusahaan, sejarah singkat dan profil perusahaan, struktur
organisasi perusahaan dan deskripsi Jabatan, dan referensi proyek-proyek
yang telah dikerjakan oleh perusahaan dan yang berisi pengenalan
lapangan yang meliputi gambaran dan data umum proyek sampai pada
tahap penyerahan akhir proyek dan masa pemeliharaan proyek.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA


Pembahasan mengenai teori dan Landasan pelaksanaan dan hasil kerja praktek.
6

BAB IV PELAKSANAAN
Merupakan gambaran dari suatu permasalahan dan gambaran umum suatu
obyek yang diamati yaitu mengungkapkan permasalahan yang lebih khusus
dalam suatu proyek pembangunan rumah minimalis.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dan saran dari penulisan.
1

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan


PT. UTAMA TIGA DIHARJA didirikan tanggal 20 Juli 1987 dan
memulai kegiatan usaha pada tanggal 20 Mei 1989. Kantor pusat berdomisili di
Ruko Taman Bougenville Blok A No. 8 Jl Raya Kalimalang- Bekasi – 17412,
Jawa Barat, Indonesia.

2.2 Struktur Organisasi Proyek Cluster Tamansari


Dalam pelaksanaaan proyek pembangunan cluster Taman Sari , di
kawasan Lippo Cikarang, ada beberapa pihak yang terlibat didalamnya, dalam hal
ini adalah pengorganisasian tenaga kerja yang bertujuan agar para pekerja dapat
memahami apa tugas mereka masing-masing.
STRUKTUR ORGANISASI
PT UTAMA TIGA DIHARJA

PROJECT MANAGER

PRIMA LESTARI

SITE MANAGER

WAHYUDI

CIVIL SUPERVISOR ARCHIITECT ADMINISTRATION LOGISTIC


GILANG SIGIT ANWAR BUDI

2.3 Tugas dan Tanggung Jawab Personil


1. Tugas Project Manager :
 Bertanggung jawab dalam menjalankan proyek sesuaing ditentukan
 Melaporkan secara berkala kepada CEO / Presiden Direktur atas
kemajuan dan masalah yang dimiliki dalam sebuah proyek.
2

 Mengkoordinasikan perumusan perencanaan dan pemberdayaan


pegawai ( man power planning), sesuai kebutuhan Perusahaan.
 Memberikan motivasi dan memberikan jalan keluar terhadap
masalah-masalah tim yang harus dipecahkan.
 Mengintegrasikan beberapa kegiatan yang berbeda untuk mencapai
tujuan
 Bertanggung jawab dalam pengadaan dana, fasilitas, tim yang
berkualitas dan negosiasi
 Bertanggungjawab atas pengambilan keputusan dalam proyek
 Mempelopori ide baru dan inovatif
 Merencanakan kegiatan kegiatan dalam proyek, tugas-tugas dan
hasil akhir, termasuk pemecahan pekerjaan, penjadwalan dan
penganggaran.
 Penghentian proyek atau pengerahan kembali sumberdaya bila
tujuan tidak tercapai.
2. Tanggung Jawab Site Manager
 Sebagai penanggung jawab di lapangan dan bertanggung jawab
kepada kepala divisi proyek.
 Selalu berkonsultasi dengan kepala divisi proyek atas masalah
yang terjadi di lapangan.
 Mengorganisasikan, memilih dan menempatkan orang-orang dalam
tim proyek serta mengorganisasikan dan mengalokasikan
sumberdaya.
 Memonitor status proyek.
 Merekomendasikan penghentian proyek atau pengerahan kembali
sumberdaya bila tujuan tidak tercapai.
 Mengidentifikasi masalah-masalah teknis dan non teknis.
3. Administrasi
 Pembuatan laporan keuangan atau laporan kas bank proyek,
laporan pergudangan, laporan bobot prestasi proyek, daftar hutang
dan lain-lain. Membuat dan melakukan verifikasi bukti-bukti
pekerjaan yang akan dibayar oleh owner sebagai pemilik proyek.
3

 Mengurus tagihan kepada pemilik proyek atau jika kontraktor


nasional dengan banyak proyek maka bertugas juga membuat
laporan ke kantor pusat serta menyiapkan dokumen untuk
permintaan dana ke bagian keuangan pusat.
 Membantu project manager terutama dalam hal keuangan dan
sumber daya manusia sehingga kegiatan pelaksanaan proyek dapat
berjalan dengan baik.
 Melayani tamu – tamu intern perusahaan maupun ekstern dan
melakukan tugas umum.
 Mencatat aktiva proyek meliputi inventaris, kendaraan dinas, alat-
alat proyek dan sejenisnya.
 Menerima dan memproses tagihan dari sub kontraktor jika proyek
yang dikerjakan berskala besar sehingga melakukan pemborongan
kembali kepada kontraktor spesialis sesuai dengan item pekerjaan
yang dikerjakan.
 Memelihara bukti-bukti kerja sub bagian administrasi proyek serta
data-data proyek.
4. Supervisor / Pengawas Proyek
 Sebagai penanggung jawab di lapangan dan bertanggung jawab
kepada manager proyek.
 Selalu berkonsultasi dengan Manager Proyek atas masalah yang
terjadi di lapangan.
 Mengawasi kualitas bangunan dan menjaga schedule proyek
agar tidak terlambat.
 Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan
pelaksanaan proyek.
 Pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik
proyek, atau atasan dalam proyek pelaksanaan pekerjaan.
4

2.4 Visi dan Misi Perusahaan


Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan kontraktor dibidang jasa konstruksi , yang meliputi
bidang perumahan , gedung , jalan , inerior serta developer serta dengan
ditunjang Total Quality Management yang memberikan Total Quality
Service bagi pengguna jasa diseluruh Indonesia.
Misi Perusahaan
1. Memberikan pelayanan, mutu , dan kepuasan yang terbaik
kepada pelanggan
2. Membangun serta menciptakan citra terbaik perusahaan .
3. Serta turut berpartisipasi dalam pembangunan negara Republik
Indonesia

2.5 Pengalaman Perusahaan


Proyek perumahan yang sekarang sedang dibangun oleh PT. Utama Tiga
Diharja yaitu:
1. Perumahan Cluster Ambrosia dengan jumlah 50 unit perumahan

Perumahan Cluster Ambrosia


(Sumber: dokumentasi pribadi)
5

2. Perumahan Acacia Extention dengan jumlah 80 unit perumahan

Perumahan Cluster Acacia


(Sumber: dokumentasi pribadi)
3. Perumahan Vassa Terrace

Perumahan Cluster Vassa Terrace


(Sumber: dokumentasi pribadi)

2.6 Tinjauan Proyek


Proyek yang sedang dikerjakan oleh PT. Utama Tiga Diharja sekarang ini
adalah proyek pembangunan Perumahan Cluster Taman Sari , terdiri dari
pembangunan perumahan, jalan, dan saluran dan taman. Berikut ini adalah denah
lokasi dan batas-batas lokasi proyek pembangunan Perumahan Cluster
6

LOKASI
Batas-Batas Lokasi Proyek Cluster Taman Sari :
Sebelah Utara : Pemukiman penduduk Desa Serang
Sebelah Selatan : Pemukiman penduduk Desa Serang
Sebelah Timur : Pemukiman penduduk Desa Serang
Sebelah Barat : Cluster Lembah Hijau
Jumlah Unit : 44 Unit

Data – data Teknis Proyek :

Pekerjaan : Pembangunan Perumahan Cluster Taman Sari


Pemilik : PT.Lippo Cikarang Tbk.
Lokasi Proyek : Jl. Melati 18 , Lippo Cikarang.
Kontraktor : PT. Utama Tiga Diharja
7

Spesifikasi Pekerjaan :
- Pondasi pancang segitiga ukuran
- Dinding , pasangan bata ringan
- Pasangan rangka atap baja ringan
- Kusen pintu dan jendela alumunium
- Pasangan keramik homogeneus 40x40
- Toilet duduk merk toto dan pasangan pipa pembuangan merk wavin
8

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Definisi Proyek Konstruksi


Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu
dengan alokasi sumber daya terbatas, untuk melaksanakan suatu kegiatan yang
telah ditentukan. Pengertian proyek dalam pembahasan ini dibatasi dalam arti
proyek konstruksi, yaitu proyek yang berkaitan dengan bidang konstruksi
(pembangunan). Menurut Cleland ( 1987: 4 ), proyek adalah “gabungan dari
berbagai sumber daya, yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara
untuk mencapai suatu sasaran tertentu.” Kegiatan atau tugas yang dilaksanakan
pada proyek berupa pembangunan/perbaikan sarana fasilitas (gedung, jalan,
jembatan, bendungan dan sebagainya) atau bisa juga berupa kegiatan penelitian,
pengembangan. Dari pengertian di atas, maka proyek merupakan kegiatan yang
bersifat sementara (waktu terbatas), tidak berulang, tidak bersifat rutin,
mempunyai waktu awal dan waktu akhir, sumber daya terbatas/tertentu dan
dimaksudkan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Pengertian proyek
dalam pembahasan ini bidatasi dalam arti proyek konstruksi, yaitu proyek yang
berkaitan dengan bidang konstruksi (pembangunan). Dari pengertian dan batasan
di atas, maka dapat dijabarkan beberapa karakteristik proyek sebagai
berikut.Secara umum ada lima tahapan dalam proyek konstruksi, adapun
tahapannya antara lain:
1. Tahap perencanaan (planning)
Menurut Zainudin ( 2011:4 ) perencanaan adalah “suatu tahapan dalam
manajemen proyek yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran sekaligus
menyiapkan segala program teknis dan administratif agar dapat
diimplementasikan.” Perencanaan merupakan salah satu fungsi vital dalam
kegiatan manajemen proyek. Perencanaan dikatankan baik bila seluruh proses
kegiatan yang ada didalamnya dapat diimplementasikan sesuai dengan sasaran
dan tujuan yang telah ditetapkan dengan tingkat penyimpangan minimal serta
akhir maksimal.
9

2. Tahap perancangan (design).


Merupakan kelanjutan perencanaan yang berupa rancangan kawasan, sarana
dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan konstruksi. Tahap perancangan
meliputi dua sub tahap yaitu tahap Pra-Desain (Preliminary Design) dan tahap
Pengembangan Desain (Development Design) atau Detail Desain (Detail Design).
Tujuan dari tahap ini adalah :
a. Untuk melengkapi penjelasan proyek dan menentukan tata letak, rancangan,
metoda konstruksi dan taksiran biaya agar mendapatkan persetujuan dari
Pemilik proyek dan pihak berwenang yang terlibat.
b. Untuk mempersiapkan informasi pelaksanaan yang diperlukan, termasuk
gambar rencana dan spesifikasi serta untuk melengkapi semua dokumen
tender.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perancangan ini adalah :
a) Mengembangkan rancangan proyek menjadi penyelesaian akhir.
b) Memeriksa masalah teknis.
c) Meminta persetujuan akhir rancangan dari Pemilik proyek.
d) Mempersiapkan rancangan skema (pra-desain) termasuk taksiran
biayanya, rancangan terinci (detail desain), gambar kerja, spesifikasi,
jadwal, daftar volume, taksiran biaya akhir, dan program pelaksanaan
pendahuluan termasuk jadwal waktu.
3. Tahap pengadaan/pelelangan.
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menunjuk kontraktor sebagai pelaksana
atau sejumlah kontraktor sebagai sub-kontraktor yang melaksanakan konstruksi di
lapangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah :
A. Prakualifikasi
Seringkali dalam tahap pelelangan diadakan beberapa prosedur agar
kontraktor yang berpengalaman dan berkompeten saja yang diperbolehkan ikut
serta dalam pelelangan. Prosedur ini dikenal sebagai babak prakualifikasi yang
meliputi pemeriksaan sumber daya keuangan, manajerial dan fisik kontraktor
yang potensial, dan pengalamannya pada proyek serupa, serta integritas
10

perusahaan. Untuk proyek-proyek milik pemerintah, kontraktor yang memenuhi


persyaratan biasanya dimasukkan ke dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM).
B. Dokumen Kontrak
Dokumen kontrak sendiri didefinisikan sebagai dokumen legal yang
menguraikan tugas dan tanggung jawab pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.
Dokumen kontrak akan ada setelah terjadi ikatan kerja sama antara dua pihak atau
lebih. Sebelum hal itu terjadi terdapat proses pengadaan atau proses pelelangan
dimana diperlukan dokumen lelang atau dokumen tender.
4. Tahap pelaksanaan (construction)
Tujuan dari tahap pelaksanaan adalah untuk mewujudkan bangunan yang
dibutuhkan oleh pemilik proyek dan sudah dirancang oleh konsultan perencana
dalam batasan biaya dan waktu yang telah disepakati, serta dengan kualitas yang
telah disyaratkan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah merencanakan,
mengkoordinasikan, dan mengendalikan semua operasional di lapangan.
Pengendalian proyek secara umum meliputi :
a. Pengendalian jadwal waktu pelaksanaan.
b. Pengendalian organisasi lapangan.
c. Pengendalian tenaga kerja.
d. Pengendalian peralatan dan material.
5. Tahap pemeliharaan.
Tujuan pada tahap ini adalah untuk menjamin agar bangunan yang telah sesuai
dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas bekerja sebagaimana mestinya.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
a. Mempersiapkan data-data pelaksanaan, baik berupa data-data selama
pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan (as built drawing).
b. Meneliti bangunan secara cermat dan memperbaiki kerusakan- kerusakan.
c. Mempersiapkan petunjuk oprasional/pelaksanaan serta pedoman
pemeliharaan.
d. Melatih staff untuk melaksanakan pemeliharaan. Pihak yang terlibat
adalah konsultan pengawas/ MK, pemakai, pemilik.
11

3.2 Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi


Pelaksanaan merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu badan atau
wadah secara berencana, teratur dan terarah guna mencapai tujuan yang
diharapkan. Implementasi atau pelaksanaan merupakan aktifitas atau usaha-usaha
yang dilaksanakan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang
telah dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi segala kebutuhan, alat-alat
yang diperlukan, siapa yang melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya mulai
dan bagaimana cara yang harus dilaksanakan.
Pengertian implementasi atau Pelaksanaan merupakan aktifitas atau usaha-
usaha yang dilaksanakan yang dikemukakan oleh Abdullah (1987 : 5) bahwa
Implementasi adalah suatu proses rangkaian kegiatan tindak lanjut setelah
program atau kebijaksanaan ditetapkan yang terdiri atas pengambilan keputusan,
langkah yang strategis maupun operasional atau kebijaksanaan menjadi kenyataan
guna mencapai sasaran dari program yang ditetepkan semula.
Dari pengertian yang dikemukakan di atas dapatlah ditarik suatu
kesimpulan bahwa pada dasarnya pelaksanaan suatu program yang telah
ditetapkan oleh pemerintah harus sejalan dengan kondisi yang ada, baik itu di
lapangan maupun di luar lapangan. Yang mana dalam kegiatannya melibatkan
beberapa unsure disertai dengan usaha-usaha dan didukung oleh alat-alat
penunjang.
Selain itu perlu adanya batasan waktu dan penentuan tata cara pelaksanaan.
Berhasil tidaknya proses inplementasi, Menurut Edward, yang dikutip oleh
Abdullah (1987 : 40), dipengaruhi oleh faktor-faktor yang merupakan syarat
terpenting berhasilnya suatu proses implementasi.
Faktor-faktor tersebut adalah :
Komunikasi, merupakan suatu program yang dapat dilaksanakan dengan
baik apabila jelas bagi para pelaksana. Hal ini menyangkut proses penyampaian
informasi, kejelasan informasi dan konsistensi informasi yang disampaikan.
1. Resouces (sumber daya), dalam hal ini maliputi empat komponen yaitu
terpenuhinya lumlah staf dan kualitas mutu, informasi yang diperlukan
guna pengambilan keputusan atau kewenangan yang cukup guna
12

melaksanakan tugas sebagai tanggung jawab dan fasilitas yang


dibutuhkan dalam pelaksanaan.
2. Disposisi, Sikap dan komitmen daripada pelaksanaan terhadap
program khususnya dari mereka yang menjadi implemetasi program
khususnya dari mereka yang menjadi implementer programS
3. Struktur birokrasi. Yaitu SOP (Standar Operating Procedures).yang
mengatur tata aliran dalam pelaksanaan program. Jika hal ini tidak sulit
dalam mencapai hasil yang memuaskan, karena penyelesaian masalah-
masalah akan memerlukan penanganan dan penyelesaian khusus tanpa
pola yang baku.
Keempat faktor di atas, dipandang mempengaruhi keberhasilan suatu
proses implementasi, namun juga adanya keterkaitan dan saling mempengaruhi
antara factor yang satu dengan faktor yang lain. Selain itu dalam proses
implementasi sekurang-kurangnya terdapat tiga unsure yang penting dan mutlat
menurut Abdullah (1987 : 398) yaitu :
a. Adanya program (kebijaksanaan) yang dilaksanakan.
b. Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran dan manfaat dari program
perubahan dan peningkatan,
c. Unsur pelaksana baik organisasi maupun perorangan yang
bertanggungjawab dalam pengelolaan pelaksana dan pengawasan dari
proses implementasi tersebut.
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan
pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan
sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.Controlling is the process of
measuring performance and taking action to ensure desired results (Schermerhorn,
2002: 12).
Berdasarkan uraian di atas, menurut peneliti pengawasan merupakan
bagian dari fungsi manajemen, di mana pengawasan dianggap sebagai bentuk
pemeriksaan atau pengontrolan dari pihak yang lebih atas kepada pihak di
bawahnya. Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas
yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan. The process of
ensuring that actual activities conform the planned activities. (Stoner, Freeman &
13

Gilbert, 2005: 114). Menurut Winardi (1998: 78) pengawasan adalah suatu upaya
yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk
merancang system umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual
dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi
suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang
diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau
pemerintahan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai
tujuan perusahaan atau pemerintahan. Dari beberapa pendapat tersebut di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan merupakan hal penting dalam
menjalankan suatu perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka perencanaan
yang diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik .

3.3 Pengertian Manajemen Konstruksi


Bagaimana cara penanganan yang tepat, sebenarnya tidak ada suatu cara
yang yang mutlak dan sempurna, dan harus selalu dikembangkan pada setiap saat
sesuai situasi dan kondisi. Pada dewasa ini cara penanganan tersebut dituangkan
dalam suatu ilmu yang dinamakan “MANAJEMEN”. Sedangkan definisi dari
manajemen konstruksi itu sendiri menurut Soehendradjati, (1987) adalah
“kelompok yang menjalankan fungsi manajemen dalam proses konstruksi (tahap
pelaksanaan), suatu fungsi yang akan terjadi dalam setiap proyek konstruksi.”
Tujuan pokok dari manajemen konstruksi ialah mengelola atau mengatur
pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil sesuai
dengan persyaratan (specification). Untuk dapat mencapai tujuan ini, perlu
diperhatikan pula mengenai mutu bangunan, biaya yang digunakan dan waktu
pelaksanaan.Dalam rangka pencapaian hasil ini, selalu diusahakan pelaksanaan
pengawasan mutu (quality control), pengawasan waktu (time control), dan
pengawasan penggunaan biaya (cost control). Ketiga kegiatan pengawasan ini
harus dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan. “Penyimpangan yang terjadi dari
salah satu hasil kegiatan pengawasan dapat berakibat hasil pembangunan tidak sesuai
dengan persyaratan yang telah ditetapkan” (Djojowirono, 1991).
14

3.4 Pengertian Pekerjaan Plafon


Plafon adalah bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai
langit-langit bangunan. Pada dasarnya plafon dibuat dengan maksud untuk
mencegah cuaca panas atau dingin agar tidak langsung masuk ke dalam rumah
setelah melewati atap. Namun demikian dewasa ini plafon tidak lagi hanya
sekedar penghambat panas atau dingin, melainkan juga sebagai hiasan yang akan
lebih mempercantik interior suatu bangunan. Plafon biasanya dibuat dengan
ketinggian tertentu. Namun sebagai variasi ada juga yang dibuat tidak selalu rata.
Variasi tersebut dikenal sebagai plafond drop ceiling. Plafon dibuat lebih tinggi
dari yang lain. Manfaat / kegunaan plafon antara lain sebagai berikut :
1. Supaya ruangan di bawah atap selalu tampak bersih dan tidak tampak kayu
dari rangka atapnya.
2. Untuk menahan kotoran yang jauh dari bidang atap melalui celah-celah
genteng
3. Untuk menahan percikan air, agar seisi ruangan selalu terlindungi
4. Untuk mengurangi panas dari sinar matahari melalui bidang atap
5. Bahan plafon sangat banyak ragamnya, dari kayu, multiplek,lembar semen
asbes, hardbord, softboard, acoustic tile, particle board, aluminimum,
sampai gipsum.Pilihan yang paling murah dan baik adalah papan gipsum,
karena perawatannya mudah. Berikut merupakan beberapa keuntungan
bila memilih papan gipsum :
6. Harga jadi untuk 1 m2 terpasang lebih murah dibandingkan dengan
memakai triplek.
7. Bahannya rata, pertemuan antar papan tidak terdapat celah.
Bila terjadi kerusakan pada bagian tertentu, tidak diperlukan
pembongkaran total, cukup bagian rusak saja yang dipotong. Lalu,potong papan
gypsum yang baru, kemudian tempelkan pada potongan yang rusak tadi dengan
menggunakan semen compound (semen pengikat bahan gipsum), pegang sebentar
lalu dilepas. Tahap selanjutnya adalah pemasangan list plafon. Bahan terbuat dari
gipsum dengan panjang 2,5 meter. Cara pemasangannya pun menggunakan semen
compound. Untuk finishing plafon, cat yang dipakai adalah cat tembok.
15

3.5 Pengertian dan Fungsi Keramik


Pengertian lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran
penting untuk memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang. Fungsi
lantai secara umum adalah: menunjang aktivitas dalam ruang dan membentuk
karakter ruang. Ketika orang berjalan di atas lantai, maka karakter yang muncul
adalah: tahan lama, tidak licin dan berwarna netral (tidak dominan). Lantai rumah
digunakan untuk meletakkan barang-barang seperti kursi, meja, almari, dan
sebagainya serta mendukung berbagai aktivitas seperti berjalan, anak-anak berlari,
duduk di lantai, dan lain-lain.
16

BAB IV
PELAKSANAAN

4.1 Uraian Umum


Pada setiap pembangunan proyek konstruksi. Penyedia jasa perlu
memahami secara menyeluruh tentang bagaimana tahapan pelaksanaan proyek
yang akan dilaksanakan. Dimana setiap proyek memiliki kondisi dan kesulitan
yang berbeda-beda sehingga perlu tatacara pelaksanaan yang berbeda pula.
Sedangkan dalam kontrak kerja penyedia jasa diberikan batas waktu tertentu
untuk menyelesaikan proyek secara tepat waktu. Disamping itu biaya pelaksanaan
dan mutu hasil kerja turut di pertimbangkan agar tercapai target penyelesaian
yang optimal. Oleh karena itu penyedia jasa perlu membuat tahapan metode
pelaksanaan konstruksi yang tepat dan berkesinambungan dengan mempelajari
kondisi aktual lapangan dan gambar kerja. Dalam laporan kerja praktek ini penulis
membahas tentang pelaksanaan pekerjaan plafon gypsum dan pasangan keramik .

Anda mungkin juga menyukai