Anda di halaman 1dari 14

BAB II

TINJAUAN PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan

PT. Waskita Karya adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang
bergerak dalam bidang konstruksi. PT. Waskita Karya berasal dari nasionalisasi
perusahaan Belanda Volker Aannemings Maatschappij N.V. pada tahun 1961 dan
berubah bentuk menjadi persero pada tahun 1973 sesuai UU NO 62 tahun 1961.
Pada awalnya PT. Waskita Karya bergerak dalam proyek yang berhubungan
dengan perairan seperti reklamasi, irigasi, pelabuhan, dan lain-lain.

Sejak berubah menjadi Persero pada tahun 1973, PT Waskita Karya


memulai usaha menjadi kontraktor umum yang memperluas cakupan proyek
konstruksi seperti jalan tol, jembatan, bandara udara, pabrik , dan fasilitas industri
lainnya. Pada tahun 1980 PT. Waskita Karya mulai mengembangkan proyek
yang menggunakan teknologi canggih melalui transfer of technology dengan
perusahaan asing yang ternama. Bandara Udara Soekarno – Hatta, BNI City
(gedung tertinggi di Indonesia), Hotel Shangri - La, Tambang Batu Bara Muara
Karang merupakan contoh karya membanggakan yang dibangun PT. Waskita
Karya.
Nama PT. Waskita Karya Persero
Menjadi perusahaan Indonesia yang
terkemuka dibidang indsutri
Visi konstruksi, rekayasa, investasi,
infrakstruktur, dan properti/reality
Misi Meningkatkan nilai perusahaan yang
berkelanjutan melalui:
1. SDM yang kompeten
2. Sistem dan teknologi
terintegritas
3. Sinergi dengan mitra usaha
4. Inovasi
5. Diverisifikasi usaha
Bidang Kerja Konstruksi
Bentuk Perusahaan Perseroan Terbatas
Tahun Berdiri 1961
Alamat Perusahaan Jl. M.T. Haryono NO 10 Jakarta
Jasa Konstruksi, Sewa Gedung
Jumlah Pegawai 1509 orang (2016)
Jumlah Cabang 39 Cabang
Moto Maju dengan karya bermutu
Tabel 2.1 Data umum PT Waskita Karya

2.2 Proyek Rumah Susun Sewa Tingkat Tinggi Pasar Rumput


Proyek Rumah Susun Sewa Tingkat Tinggi Pasar Rumput merupakan
proyek pembangunan rumah susun sewa tingkat tinggi (RSWTT) yang berlokasi
di Jl. Sultan Agung, Kelurahan Pasar Manggis, Jakarta Selatan. Hal-hal yang
mendasari pembangunan proyek ini adalah program 1 juta rumah Jakarta,
penataan dan normalisasi kali ciliwung, revitalisasi pasar tradisional. Proyek
dengan luas lantai bangunan 159.031 m2 ini dibangun mulai tanggal 1 September
2016 dan dijadwalkan akan selesai pada 20 Desember 2018. Proyek ini memiliki
nilai kontrak Rp 912.519.944.00 .

Gambar 2.1 Data umum PRSSTT Pasar Rumput


Gambar 2.2 Gambaran besar proyek

Proyek ini terdiri dari pembangunan hunian rumah susun sewa tingkat
tinggi dan pasar modern yang akan dibangun satu atap. Bangunan yang akan
dibangun berjumlah 3 tower yang akan terkoneksi satu sama lain melalui
jembatan.

Gambar 2.3 Fasilitas hunian PRSSTT Pasar Rumput


Gambar 2.4 Fasilitas pasar modern PRSSTT Pasar Rumput

2.2.1 Struktur Organisasi

Proyek Rumah Susun Sewa Tingkat Tinggi Pasar Rumput memiliki


struktur organisasi sebagai berikut:

Gambar 2.5 Struktur organisasi PRSSTT Pasar Rumput


2.2.2 Prosedur Pembangunan Proyek

Dalam pembangunan PRSSTT Pasar Rumput maupun proyek lainnya PT.


Waskita Karya memiliki standar prosedur yang disusun sesuai peraturan
pemerintah dan standar K3LMP (Kesehatan, Keselamatan Kerja, Lingkungan,
Mutu, Pengamanan).

Secara umum prosedur pembangunan proyek PT. Waskita Karya dibagi


menjadi 3 tahapan umum, yaitu tahap perencanaan proyek, tahap pelaksanaan
proyek, tahap pengendalian proyek.

2.2.2.1 Tahap Perencanaan Proyek

Tahap Perencanaan Proyek PT. Waskita Karya adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan pelaksanaan proyek oleh kepala proyek bersama


kepala bagian pengendalian unit dan bisnis dan calon pengurus inti
proyek.
2. Mempelajari dokumen kontrak, spesifikasi, gambar, dan dokumen
lainnya yang menjadi refrensi serta membuat catatan penting yang
berkaitan dengan mutu produk.
3. Melakukan survey diawal kerja untuk mengidentifikasi sumber
bahaya dan potensi bahaya semua aktifitas yang akan dilaksanakan,
serta membuat catatan penting yang berkaitan dengan kesehatan
dan keselematan kerja.
4. Mengamati dan mengidentifikasi permasalahan, seperti:
perumahan penduduk, jalan umum, tanaman langka dan hewan
yang dilindungi yang akan mempengaruhi lingkungan hidup di
lokasi proyek.
5. Menyusun catatan-catatan yanng telah dibuat menjadi kriteria
keberterimaan produk.hasil kerja, potensi bahaya dan aspek
lingkungan, serta hal yang berkaitan K3LMP yang diatur dalam
undang-undang yang berlaku.
6. Melakukan penilaian resiko
7. Mengidentifikasi undang-undang yang berlaku yang berkaitan
dengan proyek
8. Menetapkan sasaran dan program K3LMP berdasarkan hasil
penilaian resiko
9. Membuat jadwal waktu pelaksanaan proyek termasuk program
kerja bulanan/mingguan, jadwal pemakaian bahan, peralatan dan
tenaga kerja.
10. Membangun rencana fasilitas lapangan sementara terdiri dari:
kantor pelaksanaan konstruksi, kantor pemberi tugas, kantor
pengawas konstruksi, pagar proyek, pos jaga, jalan kerja, papan
nama proyek, washing bay, lapangan penumpukan material,
penempatan rumah bbm, sistim drainase, panel listrik, peralatan
komunikasi, transportasi, alat tanggap darurat.

Gambar 2.6 Kurva schedule pelakasanaan proyek


2.2.2.2 Tahap Pelaksanaan Proyek

Tahap pelaksanaan proyek PT. Waskita Karya adalah sebagai berikut:

1. Penerbitan SPK (Surat Perintah Kerja), atau Surat Perintah Mulai


Pekerjaan (SPMK)
2. Pelaksanaan serah terima lapangan dari pengguna jasa kepada PT.
Waskita Karya
3. Telah dipenuhinya kewajiban masing-masing pihak yang
dipersyaratkan dalam kontrak untuk mulainya kegiatan
pelakasanaan proyek.
4. Pelaksanaan rapat moving-in
5. Melaksanakan kegiatan setting-out yang terdiri dari pekerjaan
pengukuran yaitu menempatkan titik-titik penting dalam gambar
desain, pematokan (staking out), dan marking.
6. Melakukan pengadaan material, alat konstruksi dan tenaga kerja
sesuai dengan prosedur Waskita.
7. Pelaksanaan pekerjaan mengacu pada program pelaksanaan
mingguan/bulanan
8. Koordinasi maupun pengawasan pelaksanaan harus dilakukan
dengan sasaran tercapainya target-target yang ditetapkan.
Gambar 2.7 Pelaksanaan pengerjaan struktur bangunan

2.2.2.3 Tahap Pengendalian Proyek

Kegiatan pengendalian proyek PT. Waskita Karya adalah sebagai berikut

1. Pengendalian progress/pendapatan usaha


2. Pengendalian beban kontrak
3. Pengendalian waktu pelaksanaan
4. Pengendalian cash flow
5. Pengendalian K3LMP

2.2.3 Fasilitas Penunjang Proyek

Fasilitas Penunjang Proyek Rumah Susun Sewa Tingkat Tinggi (PRSSTT)


Pasar Rumput adalah sebagai berikut:
1. Kantor Pelaksana Konstruksi
Kantor pelaksanaan konstruksi merupakan fasilitas yang berfungsi
mengurus hal perkantoran seperti logistik,cash flow, teknik, dan
lain-lain.

Gambar 2.8 Kantor pelaksana konstruksi

2. Tempat Penyimpanan /Alat


Tempat penyimpanan alat adalah fasilitas yang berfungsi sebagai
tempat penyimpanan alat seperti spare part, trafo las, peralatan
keselamatan, dan lain-lain. Alat yang sudah digunakan wajib
dikembalikan ke fasilitas ini.

Gambar 2.9 Tempat penyimpanan alat


3. Tempat Penyimpanan Material
Tempat penyimpnan material merupakan fasilitas yang berfungsi
menyimpan material yang belum akan digunakan.

Gambar 2.10 Tempat penyimpanan material

4. Tempat Fabrikasi
Tempat fabrikasi merupakan fasilitas yang berfungsi untuk
merakit kolom praktis, kolom, pin, dan lain-lain.

Gambar 2.12 Tempat Fabrikasi


5. Workshop
Workshop merupakan fasilitas yang memiliki fungsi untuk
maintenance dan perbaikan dari alat-alat yang ada di proyek.

Gambar 2.13 Workshop


6. Klinik
Klinik merupakan fasilitas yang berfungsi untuk menunjang
K3LMP, dimana apabila terjadi kecelakaan kerja akan ditangani di
fasilitas ini.

Gambar 2.14 Klinik/ruang P3K


7. Peralatan Proyek
Peralatan proyek adalah inventaris perusahaan dan alat sewa yang
berfungsi menunjang pembangunan proyek.

Gambar 2.15 Mixer

Gambar 2.16 Mobile crane


Gambar 2.17 Concrete pump

Gambar 2.18 Forklift

Anda mungkin juga menyukai