PENDAHULUAN
Pemilik Proyek
(Yayasan RSU ANWAR MEDIKA)
Gambar 2.1
Konsultan Pengawas Konsultan Perencana
(CV.ASIA KONSTRUKSI RAYA) (PT.ADYA GRAHA)
Pelaksana Proyek
(PT. TATA BUMI RAYA)
Project Manager
Mekanik dan
Peralatan Proyek
Gudang
2.3.4 Drafter
Tugas dan Tanggung jawab Drafter :
Tugas drafter pada perusahaan kontraktor Membuat gambar
pelaksanaan / gambar shop drawing gambar shop drawing
adalah gambar detail yang disertai ukuran dan bentuk detail
sebagai acuan pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan
pembangunan dilapangan sesuai dengan gambar perencanaan
yang sudah dibuat sebelumnya.
Menyesuaikan gambar perencana dengan kondisi nyata
dilapangan seringkali apa yang sudah direncanakan oleh
perencana tidak memungkinkan untuk dilaksanakan dilapangan
karena kondisi kenyatanya ternyata berbeda atau bisa jadi telah
ada perubahan bentuk struktur pekerjaan sebelumnya yang
menyebabkan pekerjaan selanjutnya harus berubah, disinilah
tugas seorang drafter untuk membuat gambar kerja yang dapat
dilaksanakan.
Menjelaskan kepada pelaksana lapangan/ surveyor Gambar shop
drawing yang sudah dibuat adakalanya kurang dipahami oleh
pelaksana lapangan baik dari segi bentuk detail struktur maupun
ukuran bangunansehingga diperlukan koordinasi yang baik
dengan pihak lapangan agar struktur bangunan yang dibuat
sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.
Membuat gambar akhir pekerjaan / asbuilt drawing Gambar
asbuilt drawing adalah gambar laporan hasil pelaksanaan yang
sudah dibuat dilapangan untuk dijadikan pertanggung jawaban
kepada pemilik proyek/owner, gambar asbuilt drawing dibuat
setelah pekerjaan selesai dan tidak ada perubahan dilapangan.
Tugas drafter pada perusahaan konsultan Bersamasama arsitek
membuat gambar pra rencana bangunan, gambar perencanaan
bangunan, serta gambar for construction yang diserahkan
kepada owner/pemilik proyek untuk dijadikan pedoman dalam
menghitung rencana anggaran biaya bangunan serta pelaksanaan
pembangunan
Supply Aluminium
Supply Galvalum
dan Kaca
PT. Pembangunan Jaya
PT. Roofmart Indonesia
Supply Realing
Supply Plafond
Tangga
Bengkel Las Ragil Jaya CV. Anugrah Pluster Indo
Supplay Pintu
Supplay ACP
Tangga Darurat
CV. Kreasi Indah Abadi PT. Smart Urban
Supplay Panel
Supplay Marmer
Listrik
Andika Jaya Marmer CV. Surya Elektrikal
Supply Tiang
Sewa Skafolding Supply Cat Supply Lift
Pancang
CV. Sinergia Makmur PT. Wahana Concreate
CV. Dharma Sentosa PT. Balista Tindo
3. Bar Bender
Alat yang berupa besi kotak yang terhubung dengan
listriksebagai tenaganya untuk membengkokkan besi. Digunakan
untuk membengkokan besi beton besi, sehingga mempermudah
dalam proses perakitan besi beton untuk struktur.
Gambar 3.3 Bar Bender
4. Compressor Cleaner
Compressor Cleaner adalah salah satu dari alat yang diperlukan
untuk dalam proses Pembersihan lahan sebelum proses pengecoran
pencampuran beton. Alat ini berbentuk tabung besar dengan mesin
diesel yang terletak di bawah tabung kompresor tersebut. Alat ini
membersihkan dengan cara menyalurkan angin yang dikeluarkan
kompresor melalui selang-selang menuju bagian atau yang akan
dibersihkan atau yang akan dicor.
5. Concrete Vibrator
Suatu alat yang berbentuk lonjong terbuat dari besi yang
terhubung dengan listrik sebagai tenaganya untuk memadatkan
campuran beton. Cara kerja mesin ini untuk meratakan pengecoran,
sehingga tidak terjadi pori.
6. Scaffolding
Suatu alat yang berupa besi rancangan yang berfungsi sebagai
penahan atau perancah yang digunakan untuk menahan bekisting,
maupun sebagai alat bantu tangga untuk membantu para pekerja
untuk naik ke lantai atasnya.
3.5.1 Semen
Material semen yang digunakan kebanyakan menggunakan tipe
standart. Untuk pekerjaan non struktural misalnya pasangan bata,
keramik, plesteran dan lain-lain menggunakan semen tipe standart,
Sedangkan untuk pekerjaan yang struktural misalnya kolom, balok,
plat, pondasi,dan lain-lain menggunakan semen tipe mutu tinggi.
Untuk cara penyimpanannya yaitu ditaruh diruangan kosong
alasnya diberi terpal dan atasnya tumpukan semen ditutup dengan
terpal untuk menghindari apabila semen terkena hujan, dan juga
hindarkan dari air.
Gambar 3.9 Semen Gresik
3.5.2 Pasir
3.5.4 Air
Pada material air ini haruslah bersih, tidak mengandung
lumpur, garam-garaman dan material lain yang dapat mengurangi
mutu yang direncanakan. Air yang digunakan berasal dari air tanah
disekitar proyek.
3.5.5 Kayu
Material kayu dipergunakan sebagai gelagar maupun suri-suri
untuk penyangga bekisting pada pekerjaan cor beton. Untuk kayu
yang dipakai adalah kayu dengan mutu sedang atau kayu kelas III.
Untuk penyimpanannya disimpan pada ruangan.
3.5.6 Multiplex
Multiplex adalah suatu bahan dari sari kayu yang digunakan
sebagai bekisting untuk kolom, balok dan plat sebelum dicor.
Untuk penyimpanannya ditaruh pada ruangan.
Progres yang terjadi pada lapangan yaitu tidak sesuai dengan yang
direncakan karena beberapa faktor antara lain yaitu :
1. Keterlambatan material
2. Jumlah pekerja yang tidak memenuhi
3. Kondisi cuaca yang berubah ubah
4. Keterlambatan alat berat
5. Koordinasi yang kurang tepat
6. Perencanaan yang tidak sesuai
7. Lemahnya kontrol waktu
8. Pengawasan yang tidak memadahi
9. Komunikasi yang lemah
10. Metode pelaksanaan yang tidak sesuai
BAB IV
PELAKSANAAN PROYEK
6.2 Saran
Setelah kurang lebih dua bulan kerja praktek pada perusahaan
PT. TBR diproyek gedung STIKES RSU. ANWAR MEDIKA,
Bypass Krian. Kami menemukan ternyata masih banyak hal hal
yang belum kami ketahui didalam proyek misalnya cara
menghadapai dan memberi masukan ketukang harus dengan cara
yang sopan dan dengan beberapa trik khusus supaya pihak tukang
tersebut dapat dengan mudah kita arahkan.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Sipil