Pembangunan Infrastruktur Berbasis Masyarakat Utama Jenjang :6 Nama Asesi : ALBERT BOYKE KOYANSOW NIK Asesi : 3511111707990001 Tgl. Asesmen : 03 Februari 2024 TUK : P3SM Pusat Nama Asesor : Pengertian Manajemen Proyek Konstruksi • Konstruksi adalah tatanan/susunan dari elemen-elemen suatu bangunan yang kedudukan setiap bagian-bagiannya sesuai dengan fungsinya. • Manajemen proyek konstruksi adalah usaha manajemen meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan proyek dari awal sampai akhir dengan mengalokasi sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.
◊ Tujuan manajemen proyek Konstruksi
1. Memaksimalkan potensi SDM Keberhasilan sebuah proyek berbanding lurus dengan SDM (manusia) yang terlibat dalam proyek tersebut. Disinilah manajemen proyek konstruksi mengambil peran untuk mengerakkan potensi SDM yang terlibat secara optimal
2. Memanfaatkan peluang yang ada dalam proyek
Ketepatan dalam mengelola proyek konstruksi akan membantu dalam pengembangan proyek dan mendapatkan peluang baru tanpa mengurangi nilai utama yang ingin dicapai oleh pihak perusahaan Pengertian Manajemen Proyek Konstruksi 3. Mengelola risiko kegagalan proyek Dalam proyek manapun tidak luput dari trial and error sehingga kecermatan dalam melihat potensi resiko akan mengurangi potensi proyek gagal 4. Membuat perencanaan yang tepat Sebuah proyek konstruksi akan berhasil berbarengan dengan proses perencanaan proyek yang tepat dari awal. Disinilah manajemen proyek konstruksi perlu mengambil peran besar menjaga ritme perencanaan hingga eksekusi berjalan dengan baik. 5. Mengelola integritas Dengan adanya manajemen proyek konstruksi akan meningkatkan rasa percaya dari semua stakeholder yang terlibat selama proyek berlangsung bahkan pasca proyek konstruksi selesai. Daur Hidup Proyek A. Pemilik/Pimpro (Bouwheer) Adapun hak dan kewajiban Bouwheer yaitu 1. Memeriksa dan menyetujui hasil pekerjaan pelaksana 2. Mnerima hasil pekerjaan 3. Membayar hasil pekerjaan B. Pelaksana (Kontraktor) Tanggung jawab pelaksana adalah sebagai berikut: 1. Melaksanakan sarana penunjang bagi kelancaran pekerjaan 2. Mempersiapkan bahan yang berkualitas dan memenuhi persyaratan bestek 3. Mengadakan tenaga kerja yang berpengalaman serta peralatan yang diperlukan 4. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar bestek dan peraturan yang tercantum dalam RKS 5. Menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian/kontrak 6. Mengadakan pemeliharaan selama proyek tersebut masih dalam tanggung jawabnya 7. Bertanggung jawab terhadap fisik bangunan selama dalam masa pemeliharaan Daur Hidup Proyek C. Konsultan (Perencana/Pengawas) Tugas dan tanggung jawab konsultan sebagai perencana: 1. Membuat rencana lengkap yaitu arsitektur, rencana struktur, instalasi listrik dan air, serta tata cara dalam pelaksana bangunan 2. Mengumpulkan data lapangan, lingkungan dan uraian tentang persyaratan setempat 3. Membuat gambar pra rencana, rencana dan detail 4. Menyusun RKS, daftar perhitungan volume pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya 5. Mempersiapkan seluruh dokumen proyek yang berisi: Syarat-syarat umum dan khusus, bestek, petunjuk pelelangan dan waktu perkiraan proyek 6. Menyerahkan seluruh dokumen proyek kepada pemilik proyek Daur Hidup Proyek Tugas dan tanggung jawab konsultan sebagai pengawas: 1. Mengawasi jalannya pekerjaan di lapangan apakah sudah sesuai dengan metode konstruksi yang benar atau tidak 2. Meminta laporan progress dan penjelasan pekerjaan tiap item dari kontraktor secara tertulis 3. Manajemen proyek konstruksi berhak menegur dan menghentikan jalannya pekerjaan apabila tidak sesuai dengan kesepakatan 4. Mengadakan rapat rutin baik mingguan maupun bulanan dengan mengundang konsultan perencana, wakil owner dan kontraktor. 5. Berhubungan langsung dengan owner atau wakil owner dalam menyampaikan segala sesuatu di proyek 6. Menyampaikan progress pekerjaan kepada owner langsung. Daur Hidup Proyek Tugas dan tanggung jawab konsultan sebagai pengawas: 7. Mengesahkan material yang akan digunakan apakah sesuai dengan spesifikasi kontrak atau tidak 8. Mengelola, mengarahkan dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor dalam aspek mutu dan waktu juga biaya. 9. Mengesahkan adanya perubahan kontrak yang diajukan oleh kontraktor. 10. Memeriksa gambar shop drawing dari kontraktor sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan . 11. Selalu meninjau ulang metode pelaksanaan oleh kontraktor agar memenuhi syarat K3LMP “Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan, Mutu dan Pengamanan”. 12. Memberikan Site Instruction secara tertulis apabila ada pekerjaan yang harus dikerjakan namun tidak ada di kontrak untuk mempercepat jadwal. LAMPIRAN FOTO-FOTO LAPANGAN
• Refinary Tarjun PT. Smart
Tahun 2013 LAMPIRAN FOTO-FOTO LAPANGAN
• Astra Honda Motor di Indotaisei
Tahun 2013 LAMPIRAN FOTO-FOTO LAPANGAN
• Astra Honda Motor di Indotaisei
Tahun 2013 LAMPIRAN FOTO-FOTO LAPANGAN
• Astra Honda Motor di Indotaisei
Tahun 2013 LAMPIRAN FOTO-FOTO LAPANGAN
• Astra Honda Motor di Indotaisei
Tahun 2014 LAMPIRAN FOTO-FOTO LAPANGAN
PROYEK PT INTERBAT INDUSTRI FARMASI - SIDOARJO
LAMPIRAN FOTO-FOTO LAPANGAN
PROYEK PT INTERBAT - SIDOARJO
PROYEK PT INTERBAT INDUSTRI FARMASI - SIDOARJO LAMPIRAN FOTO-FOTO LAPANGAN
PROYEK PT INTERBAT - SIDOARJO
PROYEK PT INTERBAT INDUSTRI FARMASI - SIDOARJO LAMPIRAN FOTO-FOTO LAPANGAN