Anda di halaman 1dari 14

TUGAS BESAR

RENCANA PELAKSANAAN PROYEK

Disusun Oleh:

1. Panadea Saka Aditya (1741320061)


2. Pandya Godiva (1741320142)
3. Rimadian Nastalia (1741320032)
4. Rizky Setya Efendy (1741320108)
5. Rizqy Sangrama Wijaya (1741320080)
6. Syafira Oktaviani (1741320074)
7. Syahrul Abidin (1741320039)

PROGRAM SARJANA TERAPAN


MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2021
4.1 Deskripsi Proyek
Gedung MTH 27 Office terltak di Jalan MT. Haryono kav 27, Cawang,
Kramat Jati, Jakarta Timur direncanakan menjadi kantor utama PT. Adhi Karya
Tbk. Berlokasi di daerah bandara (Halim Perdana Kusuma) sehingga memiliki
batas ketinggian gedung setara 13 lantai dari dasar tanah yang membuat PT.
Adhi Commuter Properti selaku Owner memutuskan untuk membuat basement
sebanyak 4 lantai yang membuat gedung MTH memiliki keunikan tersendiri
karena rata-rata gedung hanya memiliki 2 basement. MTH 27 sendiri
mempunyai tinggi 17 lantai yang terdiri dari 4 lantai kebawah, dan 13 lantai ke
atas.
Berikut informasi dara kontrak proyek gedung MTH 27 Office suites :
Nama Proyek : Pembangunan kantor pusat PT Adhi
Karya MTH 27 office suites
Lokasi Proyek : Letjen MT. Haryono Kav 27, Kelurahan
Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Kota
Jakarta Timur, 12770
Luas Bangunan : ± 27.570 m2
Pemilik : PT. Adhi Commuter Properti
Kontraktor : PT. Adhi Persada Gedung
Konsultan Perencana Struktur : PT. HAERTE (HRT)
Konsultan Perencana Arsitektur : INDOMEGAH
Konsultan Perencana MEP : PT. Malmass Mitra Teknik
Konsultan Pengawas : PT. Bina Karya
Nilai kontrak : 2.4 Triliun
Tipe konrak : Lump sump
Lingkup pekerjaan : Pekerjaan Struktur, Arsitektur
Jumlah lantai : 4 Basement, LT 1-13 Office
Tinggi bangunan : 60 meter
Waktu pelaksanaan : 15.5 Bulan
Waktu pemeliharaan : 360 Hari
Gambar 4.1 Lokasi Proyek

1.1 Struktur Organisasi


Struktur organisasi proyek merupakan sarana dalam pencapaian suatu
tujuan yang mengatur dan mengorganisasikan sumber daya, tenaga kerja, material,
peralatan dan modal yang secara efektif dan efisien dengan menerapkan sistem
manajemen sesuai kebutuhan proyek.
Hal yang melatarbelakangi terbentuknya tatanan peran dalam struktur
organisasi ialah karena pentingnya adanya masing-masing peran tersebut untuk
mengawal pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lokasi proyek. Oleh karena itu,
sebelum menyusun struktur organisasi proyek, maka harus diuraikan terlebih
dahulu fungsi peranan apa sajakah yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan
konstruksi pada Pembangunan Gedung MTH 27 OFFICE SUITE.
Dengan adanya struktur organisasi ini, diatur pembagian tugas dan
wewenang setiap bagian. Pembagian tugas dan wewenang harus jelas agar setiap
bagian memiliki pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing serta memiliki
keterkaitan satu dengan lainnya sebagai suatu tim. Masing-masing bagian harus
menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya agar pekerjaan konstruksi dapat selesai
dengan tepat waktu, efisien serta dengan kualitas yang memuaskan. seluruh bagian
dalam organisasi proyek adalah satu kesatuan secara utuh yang apabila salah satu
tidak bekerja dengan baik maka dapat mempengaruhi kelancaran proses
pelaksanaan proyek.
Gambar 4.2 Struktur Organisasi
4.2.1 Tugas dan Tanggung Jawab
Adapun tugas dan tanggung jawab setiap jabatan proyek adalah sebagai
berikut:
1. Project Manager
Project Manager merupakan perwakilan dari pihak pelaksanaan
pekerjaan yang memimpin proyek. Tanggung jawab dari project manager
adalah sebagai berikut :
a. Membuat perencanaan, mengatur, melaksanakan, dan mengontrol
pelaksanaan operasional pelaksanaan proyek.
b. Mengidentifikasi dan menyelesaikan potensi masalah yang akan
timbul agar dapat diantisipasi secara dini.
c. Melaksanakan dan mengontrol operasional proyek sehingga operasi
proyek dapat berjalan sesuai denganrencana (on track).
d. Seorang Project Manager harus mengontrol proyek yang
ditanganinya. Proyek harus selesai sesuai dengan budget, sesuai
dengan spesifikasi, dan waktu.
e. Dibantu semua koordinator menyiapkan rencana kerja operasi
proyek, meliputi aspek teknis, waktu, administrasidan keuangan
proyek.
2. Safety Health Environtment Officer
Wewenang jabatan ini adalah menghentikan seluruh aktifitas proyek
apabila terjadi kondisi berbahaya, insiden khusus, maupun kondisi dimana
perlu penanganan lebih lanjut yang melibatkan pihak ketiga. Tugas dan
tanggung jawab safety health environtment officer ini adalah sebagai
berikut:
a. Melakukan koordinasi bersama dengan safety team dalam
merencanakan sasaran serta menyusun program kesehatan dan
keselamatan kerja.
b. Mengidentifikasi dan membuat laporan tertulis tentang semua
potensi bahaya kejadian kebakaran, kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kondisi kerja.
c. Memberikan penyuluhan mengenai program kesehatan dan
keselamatan kerja proyek melalui program safety induction, safety
morning dan toolbox meeting.
d. Menindaklanjuti dan membuat laporan investigasi seputar
kecelakaan kerja hingga peristiwa luar biasa yang terjadi di lokasi
proyek, serta menyusun penyelesaiannya.
3. Quality Control
Memiliki arti sebagai pengendali mutu, Quality Control sangatlah
diperlukan dalam berbagai sektor industri, mulai dari manufaktur hingga
produksi tangan. Tugas Quality Control yaitu :
a. Memeriksa kualitas hasil pekerjaan yang telah selesai.
b. Memberikan saran kepada pelaksana agar hasil pekerjaan tersebut
sesuai dengan dokumen.
c. Memeriksa kualitas material yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
d. Melakukan analisis serta mendokumentasikan produk yang dapat
digunakan kembali sebagai referensi mendatang.
4. Site Engineer Manager
Seseorang dengan profesi seperti ini harus dapat fokus pada
perhitungan construction engineering, value engineering, pembuatan shop
drawing, time control dan pengawasan pelaksanaan engineering proyek.
Tugas Site Engineer Manager yaitu :
a. Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan akan
dipenuhi dengan baik yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan.
b. Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan
penyelidikan bahan/material baik dilapangan maupun
laboratorium serta menyusun rencana kerjanya.
c. Mengecek dan menandatangani dokumen tentang pengendalian
mutu dan volume pekerjaan.
d. Menyusun laporan bulanan tentang progress fisik.
e. Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi kontraktor
segera melaporkan kepada pejawab pelaksana teknis kegiatan.
f. Memeriksa gambar kerja (shop drawing) dan gambar hasil
terlaksana (as built drawing) yang di ajukan oleh kontraktor.
5. Quantity Surveyor
Quantity Surveyor (QS) adalah sebuah profesi yang mempunyai
keahlian dalam perhitungan volume, penilaian pekerjaan konstruksi,
administrasi kontrak sedemikian sehingga suatu pekerjaan dapat dijabarkan
dan biayanya dapat diperkirakan, direncanakan, dianalisa, dikendalikan dan
dipercayakan. Adapun tugas dan tanggung jawab quantity surveyorini
adalah sebagai berikut:
a. Memahami hal terkait volume, harga satuan, dan tata cara
pembayaran yang dijelasakan dalam dokumen lelang atau
dokumen kontrak.
b. Menghitung jumlah volume, bahan, serta tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan.
c. Membuat bill of quantity sesuai dengan gambar kerja, data teknik
lapangan, dan spesifikasi teknis yang digunakan pada pekerjaan
proyek konstruksi tersebut.
d. Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan kontraktor apakah
sesuai dengan kuantitas yang telah ditentukan.
e. Menolak pekerjaan kontraktor yang kuantitasnya tidak sesuai
dengan ketentuan.
f. Memberikan laporan tertulis pada pelaksanaan kegiatan atas hal-
hal yang menyangkut masalah pengendalian kuantitas.
6. Civil Engineer
Memiliki tanggung jawab dan berperan meliputi kegiatan Fisik
seperti pekerjaan beton, tembok, lantai, atap, sistem ventilasi dan Pemipaan
(Plumbing).
7. Drafter
Drafter adalah orang yang bekerja membuat gambar, membuat atau
menyiapkan gambar-gambar kerja teknik, sehingga gambar tersebut dapat
dengan jelas dan mudah dimengerti orang lain dan mudah dalam proses
pembentukan obyek gambar tersebut. Adapun tugas dan tanggung jawab
drafter adalah sebagai berikut:
a. Memeriksa kesesuaian gambar-gambar for construction yang
didapatkan dari konsultan atau owner sebelum membuat gambar
shop drawing.
b. Membuat gambar shop drawing, yaitu gambar mekanisme
pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang digunakan sebagai
pedoman dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan.
c. Berkoordinasi dengan pihak tim surveyor, pekerja, tukang,
mandor, dan subkontraktor spesialis untuk memberikan penjelasan
terkait gambar shop drawing yang telah dibuat, agar pelaksanaan
pekerjaan konstruksi nantinya sesuai dengan perencanaannya.
d. Membuat gambar as built drawing, yaitu gambar hasil pelaksanaan
pembangunan konstruksi secara nyata, untuk kebutuhan
pemeriksaan di kemudian hari.
8. Logistic
Suatu bagian profesi yang ada dalam rangkaian struktur organisasi
proyek dengan tugas pendatangan, penyimpanan dan penyaluran material
atau alat proyek ke bagian pelaksana lapangan. Tugas Logistic yaitu:
a. Mencari dan mensurvey data jumlah material beserta harga bahan
dari beberapa supplier atau toko material bangunan sebagai data
untuk memilih harga bahan termurah dan memenuhi standar
kualitas yang telah ditetapkan.
b. Melakukan pembelian barang atau alat ke supplier atau toko bahan
bangunan dengan melaksanakan seleksi sebelumnya sehingga bisa
mendapatkan harga material termurah pada supplier terpilih.
c. Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material yang
sudah didatangkan ke area proyek sehingga dapat tertata rapi dan
terkontrol dengan baik jumlah pendatangan dan pemakaianya.
d. Membuat label keterangan pada barang yang disimpan untuk
menghindari kesalahan penggunaan akibat tertukar dengan barang
lain.
e. Melakukan pencatatan keluar masuknya barang serta bertanggung
jawab atas pendatangan dan ketersediaan material yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pembangunan.
9. Site Operasional Manager
Manajer Operasional adalah bertanggung jawab atas manajemen
tenaga kerja, produktivitas, kontrol kualitas dan keselamatan secara efektif
dan efisien sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Tugas Site
Operation Manager yaitu:
a. Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
b. Melaksanakan kegiatan sesuai dokumen kontrak.
c. Memotivasi pelaksana agar mampu bekerja dengan tingkat
efisiensi dan efektifitas yang tinggi.
d. Menetapkan rencana dan petunjuk pelaksanaan untuk keperluan
pengendalian dari pelaksanaan pekerjaan.
10. Supervisor
Supervisor adalah pihak atau orang yang ditingkat pelaksanaan suatu
proyek yang bertugas untuk bertanggungjawab atas pekerjaan secara tepat
dan efisien sesuai dengan tugas yang ditentukan oleh atasannya. Dibawah
supervisor ini dapat berupa subkontraktor pekerjaan tertentu atau juga
mandor. Supervisor ini mempunyai hubungan kerja yang Tugas Supervisor
yaitu:
a. Membuat perencanaan kegiatan konstruksi struktur.
b. Mengatur kegiatan konstruksi struktur.
c. Melaksanakan kegiatan konstruksi struktur.
d. Mengontrol pelaksanaan konstruksi struktur.
11. Surveyor
Surveyor konstruksi mempunyai berbagai tugas dalam pembangunan
sebuah kontruksi. Secara umum, pekerjaan surveyor adalah berhubungan
dengan pengukuran bangunan. Tugas tersebut dapat dikatakan sebagai
kunci pembuka dalam pelaksanaan proyek. Berikut merupakan tugas dan
tanggung jawab surveyor:
a. Menentukan titik benchmark yang berfungsi sebagai titik ikat yang
mereferensikan posisi obyek pada suatu sistem koordinat global
sebagai titik pedoman awal sebelum melaksanakan pemetaan
topografi pada area lahan pembangunan proyek.
b. Melakukan pengukuran elevasi muka tanah eksisting di seluruh
area lahan pembangunan proyek.
c. Melakukan pengukuran elevasi dasar tanah galian untuk
menentukan letak pembuatan lantai kerja pada pembangunan
struktur basement.
d. Melakukan pengukuran untuk memeriksa kedataran penempatan
tulangan balok dan ketegakkan penempatan tulangan kolom
sebelum dilakukan pemasangan bekisting.
12. Mandor
Uraian tugas mandor yaitu:
a. Memahami gambar kerja dan menerjemahkannya ke dalam
langkah-langkah operasional
b. Melakukan peninjauan dan pengukuran lapangan (setting out)
c. Menghitung perkiraan volume pekerjaan, kebutuhan tenaga kerja,
bahan dan alat
d. Menghitung harga satuan ongkos kerja
e. Merundingkan harga borongan pekerjaan
f. Membuat jadwal dan recana kerja
g. Menyiapkan dan mengatur pembagian tugas para tukang dan
pekerja
h. Mengawasi kegiatan para tukang dan pekerja dalam melakukan
pekerjaan
i. Mengawasi kegiatan para tukang dan pekerja dalam melaksanakan
pekerjaan
j. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja
k. Mengukur dan menghitung hasil kerja/opname
l. Melaporkan hasil kegiatan pelaksanaan pekerjaan dan menagih
pembayaran
m. Membayar upah para tukang dan pekerja.

13. Tukang
Uraian tugas tukang yaitu:
a. Melakukan pengawasan terhadap kualitas pekerjaan di lapangan
agar sesuai dengan gambar kerja yang berlaku dan spesifikasi
bahan yang disyaratkan.
b. Mengajukan kebutuhan material dan alat yang dibutuhkan di
lapangan.
c. Ikut bertanggung jawab dalam pengawasan pemakaian bahan.
d. Ikut bertanggung jawab dalam perhitungan volume barang yang
datang ke lapangan
e. Melakukan opname upah prestasi pekerjaan
f. Ikut bertanggung jawab dalam menjaga target upah pekerja.
g. Melakukan pengawasan terhadap target pekerjaan agar proyek
berjalan sesuai dengan schedule waktu yang ditetapkan.
h. Membantu pekerja di lapangan untuk mendapatkan penjelasan dan
solusi mengenai hal-hal teknis pekerjaan
14. Site Administration Manager
Peran seorang Manajer Administrasi adalah untuk mengawasi operasi
administrasi suatu proyek. Tugas Site Admimistration Manager yaitu:
a. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan administrasi di
lapangan.
b. Membuat laporan keuangan mengenai seluruh pengeluaran
proyek.
c. Memeriksa pembukuan arsip-arsip selama pelaksanaan proyek.
d. Menyiapkan urusan administrasi penagihan kepada pemilik
proyek.
15. Staff Sumber Daya Manusia
Tugas Staff Sumber Daya Manusia yaitu:
a. Desain Organisasi
b. Manajemen penilaian kinerja tenaga kerja
c. Pengaturan staff / pekerja
d. Pengaturan sistem penghargaan, asas manfaat, dan kepatuhan
e. Pengembangan organisasi dan kinerja karyawan.
16. Staff Administrasi Keuangan
Tugas Staff Administrasi Keuangan yaitu:
a. Membuat laporan akuntansi proyek dan menyelesaikan perpajakan
serta retribusi.
b. Pembuatan laporan keuangan atau laporan kas bank proyek,
laporan pergudangan, laporan bobot prestasi proyek, daftar hutang
dan lain lain.
c. Mengurus tagihan kepada pemilik proyek.
d. Membuat dan melakukan verifikasi bukti-bukti pekerjaan yang
akan dibayar oleh owner sebagai pemilik proyek.
e. Melayani tamu-tamu intern perusahaan maupun ekstern dan
melakukan tugas umum.

1.2 Site Layout


Hal pertama yang dilakukan untuk membuat dan menganalisa site layout
adalah melakukan survei lapangan dan mengidentifikasi fasilitas di dalam proyek.
Beberapa fasilitas yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Gambar 4.3 Site Layout
1.3 Traffic Management

Gambar 4.4 Traffic Management

Aktifitas lalu lintas di dalam site proyek harus diatur sedemikian


rupa agar aktifitas proyek dapat berjalan dengan lancar dan aman. Pengaturan lalu

lintas dalam proyek ini berupa penetapan pintu masuk dan pintu keluar, area
manuver, area loading dan unloading material, dan area antrian.

Anda mungkin juga menyukai