UMUM
A. LOKASI PELAKSANAAN PEKERJAAN
Proyek pembangunan apartemen The Pakubuwono Menteng yang berlokasi di Jl. KH. Wahid
Hasyim No 110-112, Jakarta Pusat merupakan sebuah masterpiece dari perusahaan
pengembang The Pakubuwono. Letak Proyek The Pakubuwono Menteng sangat strategis
dikarenakan terletak di jantung kota Jakarta yang merupakan titik lokasi tersibuk di kota
Jakarta
Proyek Pembangunan Apartemen The Pakubuwono Menteng ini berbatasan dengan jalan
yang akan dijelaskan sebagai berikut :
Peta Lokasi The Pakubuwono Menteng tersebut menunjukan bahwa dilokasi tersebut terdapat
banyak bangunan-bangunan penting seperti Monumen Nasional, Istana Negara, Bank
Indonesia, kedutaan Amerika, kedutaan Jepang, kedutaan Spanyol, Plaza Indonesia maupun
Grand Indonesia. Dengan demikian lokasi The Pakubuwono Menteng sangat strategis.
menunjukkan tampak depan dari Proyek Pembangunn Apartemen The Pakubuwono Menteng
jika dilihat dari arah JL. KH. Wahid Hasyim. Gambar 2.3 menunjukkan tampak depan dari
Proyek Pembangunan Apartemen The Pakubuwono Menteng jika dilihat dari arah JL. H.
Agus Salim. Gambar 2.4 menunjukkan Site Plan Proyek Pembangunan Apartemen The
Pakubuwono Menteng.
Data Proyek :
Berikut ini merupakan data-data proyek yang dibagi menjadi antara lain sebagai berikut:
a. Data Umum
2. Lokasi Proyek : Jl. KH. Wahid Hasyim No. 110-112, Menteng, Jakarta Pusat
4. Jumlah Lantai : 3 Basement; 1 Lantai Podium Ground FL; Tower (36 lapis)
16. Lingkup Pekerjaan : Struktur(+Retail), Basic Arsitek, Koordinasi Direct Contractor (DC)/
Direct Supplier (DS)
b. Data Teknis
d. Lantai GF Berfungsi sebagai resto area, private room, ruang tunggu dan juga
toilet.
f. Lantai 36 Berfungsi sebagai gym area, ruang massage serta kolam renang
outdoor.
1. Fungsi perencanaan teknis dan keuangan, yang menjalankan fungsi spesifik. Perencanaan
rekayasa teknik (engineering) seperti jadwal pelaksanaan, perencanaan bahan, alat dan sub-
sub kontraktor, perencanaan metode pelaksanaan, perencanaan mutu dan perencanaan K3.
Perencanaan administrasi dan keuangan, meliputi pembuatan cash flow, perencanaan
penagihan, sistem akuntansi dan administrasi pengelolaan sumber daya.
2. Fungsi pelaksanaan atau operasional, yang meliputi kegiatan pelaksanaan konstruksi di
lapangan untuk mewujudkan fisik bangunan sesuai perencanaan teknis dan keuangan.
Berikut menjelaskan bagan struktur organisasi secara umum pada projek pembangunan
apartemen The Pakubuwono Menteng.
Berikut ini merupakan tugas dan tanggung jawab antar pihak yang ada di lapangan antara
lain:
1. Pemilik Proyek (owner) Pemilik Proyek adalah orang atau instansi yang memiliki proyek
dan sebagai penyedia dana untuk berjalannya proyek. Pemilik proyek mempunyai tugas dan
kewajiban sebagai berikut:
a. Membuat perencanaan lengkap meliputi gambar bestek, Rencana Kerja dan Syarat
(RKS),perhitungan struktur ,serta perencanaan anggaran biaya.
d. Memberikan usulan, saran dan pertimbangan kepada pemberi tugas (owner) tentang
pelaksanaan proyek.
k. Bertanggungjawab kepada pemilik proyek, yang dalam hal ini diwakili oleh
pimpinan proyek akan segala rancangan struktur maupun arsitektur yang akan
dilaksanakan.
3. Kontraktor Pelaksana Kontraktor pelaksana adalah badan hukum atau perorangan yang
ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan keahliannya. Atau dalam
definisi lain menyebutkan bahawa pihak yang penawarannya telah diterima dan telah diberi
surat penunjukan serta telah menandatangani surat perjanjian pemborongan kerja dengan
pemberi tugas sehubungan dengan penawaran proyek. Kontraktor bertanggung jawab
langsung pada pemilik proyek (owner) dan dalam melaksanakan pekerjaannya diawasi oleh
tim pengawas dari owner serta dapat berkonsultasi secara langsung dengan tim pengawas
terhadap masalah yang terjadi dalam pelaksanaan. Perubahan desain harus segera
dikonsultasikan sebelum pekerjaan dilaksanakan. Tugas, wewenang dan tanggung jawab
pelaksana adalah sebagai berikut :
f. Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja, peralatan, dan alat
pendukung lain yang digunakan sesuai dari spesifikasi dan gambar yang telah
ditentukan dengan memperhatikan beberapa faktor penting yaitu waktu, biaya,
kualitas dan keamanan pekerjaan.
h. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal atau time schedule yang telah
disetujui bersama.
4. Sub Kontraktor Sub kontraktor merupakan badan usaha yang ikut serta dalam pelaksanaan
sebuah proyek. Pekerjaan sub kontraktor di bawah kendali kontraktor pelaksana. Adanya sub
kontraktor dikarenakan adanya pekerjaan yang bersifat khusus atau spesialis agar pekerjaan
dapat dikerjakan secara lebih efektif dan efisien, seperti contohnya pekerjaan pondasi. Tugas
dari Sub Kontraktor adalah sebagai berikut:
1. Hubungan Kerja Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana Pemilik proyek langsung
menunjuk kontraktor pelaksana untuk mengerjakan proyek yang dimiliki. Pemilik proyek
berkewajiban memberikan imbalan kepada kontraktor pelaksana atas jasa yang sudah
diberikan. Pihak kontraktor harus bertanggungjawab untuk melaksanakan pekerjaan proyek.
Antara pemilik proyek dengan kontraktor pelaksana mengatur kontrak perjanjian yang
disepakati bersama.
2. Hubungan Kerja Owner dengan Kontraktor Pondasi Owner menunjuk kontraktor pondasi
untuk mengerjakan bagian pondasi sesuai dengan perencanaan yang dilakukan kontraktor
pelaksana. Hubungan antar kedua belah pihak diikat oleh suatu kontrak perjanjian.
Kontraktor struktur bawah di proyek ini adalah dari PT. Indopora. Kontraktor pondasi
berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan pondasi sesuai dengan perencanaan yang sudah
ada. Owner berkewajiban untuk memberikan imbalan kepada kontraktor pondasi sesuai
dengan nilai kontrak yang sudah disepakati bersama. 3. Hubungan Kerja Owner dengan
Kontraktor Struktur Atas. Owner menunjuk kontraktor untuk mengerjakan pekerjaan struktur
atas. Kontraktor struktur atas di proyek ini adalah dari PT. TOTAL Bangun Persada Tbk.
owner bertanggungjawab untuk memberikan imbalan sesuai nilai kontrak yang disepakati
kepada kontraktor struktur atas. Untuk kontraktor struktur atas sendiri bertanggungjawab
untuk melaksanakan tugasnya menyelesaikan pekerjaan struktur atas di proyek ini.
Berikut penjelasan lebih mengenai beberapa pihak yang ada dalam struktur organisasi
internal Proyek Pembangunan Apartemen The Pakubuwono Menteng.
1. Project Manager (Pimpinan Proyek) Project Manager adalah pihak yang memimpin dan
mengkoordinir jalannya suatu proyek, dengan kata lain merupakan wakil dari kontraktor dan
bertanggung jawab sepenuhnya dalam menjalankan suatu proyek. Adapun tugas, kewajiban
dan wewenang Project Manager antara lain:
a. Menyusun Buku Perencanaan Proyek, antara lain: cost plan, metode kerja,
procurement plan, kebutuhan bahan dan alat, dan schedule pelaksanaan.
3. Pelaksana Pelaksana adalah pihak yang bertugas untuk mengawasi setaip detail pekerjaan
di suatu proyek. Pelaksana juga bertugas untuk mengkoordinir mandor agar bekerja dapat
bekerja secara efektif dan efisien. Tugas pelaksana antara lain:
b. Mengamati detail pekerjaan yang ada di lapangan agar tidak terjadi kekeliruan.
c. Memeriksa kualitas hasil pekerjaan yang sudah dilaksanakan. d. Membuat
laporan pertanggungjawaban untuk hasil pekerjaan kepada Project Manager.
4. Logistik Lapangan (Komersial) Logistik adalah pihak yang mengontrol keluar dan
masuknya peralatan dan material bahan yang diperlukan di proyek. Tugas logistik lapangan
adalah sebagai berikut :
c. Melakukan kegiatan atas semua proses pengadaan dan pengendalian barang atau
alat.
C.PERALATAN
Peralatan kerja dan alat berat merupakan perlengkapan dalam pembangunan suatu proyek.
Penggunaan peralatan dan alat berat ditujukan untuk mempermudah dan mempercepat waktu
pengerjaan proyek. Selain itu juga berfungsi untuk mengoptimalkan hasil pekerjaan.
Spesifikasi serta merk peralatan dan alat berat yang digunakan dalam pembangunan proyek
mempengaruhi kualitas pengerjaan proyek. Peralatan dan alat berat yang digunakan dalam
pembangunan proyek ini antara lain sebagai berikut.
1. Peralatan Berikut ini merupakan peralatan yang digunakan pada proyek ini.
a. Bar bender merupakan alat yang berfungsi untuk membengkokkan tulangan baja.
Biasanya bar bender digunakan untuk pembuatan sengkang dan pembengkokan ujung
tulangan. Kapasitas maksimal pembengkokan adalah tulangan baja berdiameter 32
mm.
b.Gerinda potong merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengasah atau
memotong suatu benda kerja dengan tujuan kebutuhan tertentu. Cara kerja dari mesin
gerinda potong yaitu batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga
dihasilkan suatu pengikisan maupun pemotongan.
c.Scaffolding adalah perancah untuk menopang bekisting pada pengecoran pelat lantai
dan balok. Scaffolding berfungsi untuk menahan bekisting pada saat pengecoran
kemudian dilepas pada saat beton yang dicor sudah cukup kuat untuk memikul beban
sendiri dan beban yang bekerja di atasnya. Scaffolding yang digunakan pada proyek
ini terbuat dari pipa besi.
d. Concrete Bucket & Pipa Tremi, Concrete Bucket berfungsi sebagai wadah penyalur
beton dan biasanya di angkat oleh tower crane. Pada ujung bawah Concrete Bucket
biasanya diberi pipa tremi. Pipa tremi yang digunakan yaitu jenis hoist tremie pipe
dengan diameter 8”. Pipa Tremi tersebut flexible sehingga mudah diarahkan ke lokasi
yang mau dituju.
e. Concrete Vibrator merupakan alat yang digunakan untuk menggetarkan beton
sehingga di dalam rongga beton tersebut tidak terdapat gelembung udara yang dapat
mengurangi kekuatan beton tersebut. Jenis vibrator ada 2 jenis yaitu vibrator internal
dan vibrator eksternal. Fungsi dari kedua jenis vibrator tersebut sama hanya beda pada
penempatanya, vibrator internal dimasukan kedalam beton itu sendiri sedangkan
vibrator eksternal dikenakan pada bekisting. Pada Gambar… merupakan contoh
vibrator internal.
f. Pipa Hidrolik Fujibolt merupakan satu pasang alat yang terdiri dari kompresor
hidrolik beserta penjepitnya. Fungsi dari pipa hidrolik Fujibolt adalah untuk
menyambungkan antar tulangan besi dengan cara menjepit coupler yang berada di
tengah antara 2 tulangan besi tersebut.
g. Mesin Clamping berfungsi untuk memperbesar diameter tulangan dengan cara
menekan ke ujung batang tulangan besi dengan hidrolis sehingga ukuran ujung
tulangan besi tersebut pas dengan lubang coupler. Mesin ini bisa dibawa ke lapangan.
h. Air Compresor merupakan suatu tabung yang berisi udara dengan tekanan angin
tertentu dengan mesin penggerak diesel atau bensin atau listrik. Mesin ini biasanya
digunakan untuk grouting pada kepala kolom dengan tekanan 3-7 bar.
i. Alat Pemadam Api merupakan alat yang digunakan ketika terjadi kebakaran.
Kebakaran bisa disebabkan dari tabung pengelasan yang bocor.
j. Bar Cutter merupakan mesin pemotong tulangan besi dengan kemampuan maksimal
memotong tulangan berdiameter 32 mm.
k. Mesin Cut Off besi mesin ini sama seperti mesin pemotong besi lainya hanya yang
menjadi perbedaan yaitu mesin ini hanya memotong besi yang ukuran diameternya
relatif kecil.
l. Alat Las & Mesin Las Mesin las yang digunakan yaitu DC Inverter MMA Welder.
Mesin ini dapat menghasilan daya yang besar sehingga alat las yang digunakan bisa
maksimal. Fungsi dari alat las ini untuk menyambung antar besi maupun baja.
m. Percussion Hammer Alat ini berfungsi untuk menghancurkan aspal, beton, batu.
Merk yang digunakan yaitu Percussion Hammer DZ G10.
n. Concrete Pump Concrete Pump yaitu truk dengan kemampuan memompa beton
ready mix ke tempat yang sulit terjangkau dengan bantuan lengan panjangnya (boom).
o. Trowel Finish merupakan alat yang digunakan setelah masa pengecoran berakhir.
Alat ini berfungsi untuk meratakan dan menghaluskan permukaan beton dengan
bantuan zat aditif.
p. Waterpass & Theodolite merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur beda
tinggi antara titik yang saling berdekatan. Alat ini digunakan sebagai penentu elevasi
saat persiapan Matt Found.
q. Stemper Alat ini berfungsi sebagai pemadat tanah sebelum dilakukan pekerjaan
pemasangan geotekstil dan wiremesh. q. Stemper Alat ini berfungsi sebagai pemadat
tanah sebelum dilakukan pekerjaan pemasangan geotekstil dan wiremesh.
r. Tower Crane merupakan alat berat angkut vertikal yang sering digunakan pada
proyek-proyek besar. Tower Crane yang digunakan berjenis GHP7524-16 yang
merupakan buatan dari Shenyang Baoquan
Business.
s. Excavator merupakan alat berat yang berfungsi untuk menggali material seperti
tanah, pasir dan lainya. Excavator yang digunakan yaitu berjenis PC70UU Komatsu.
v. Dump Truck Penggunaan dump truck berfungsi untuk mengangkut material tanah
galian basement ke tempat pembuangan.
w. Truck Mixer Merupakan alat berat yang di gunakan untuk mengangkut beton ready
mix dari Batching plant dan mengolahnya selama di perjalanan. PT Total Bangun
Persada menunjuk Pionir sebagai supplier tunggal untuk produksi ready mix.
D. MATERIAL/BAHAN
Bahan bangunan merupakan komponen yang diperlukan dalam membangun sebuah gedung.
Dibutuhkan banyak jenis bahan bangunan untuk dapat melengkapi komponen satu sama
lainnya. Dalam penyimpanan bahan bangunan juga harus diperhatikan agar kualitas dari
bahan bangunan tersebut tetap terjaga, karena setiap bahan bangunan memiliki karakter
masing-masing terhadap lingkungan.
1. Semen yang di gunakan ada 3 macam yaitu semen Holcim sebagai bahan perekat
pemasangan batu kali dan bata ringan, semen PCC Tiga Roda sebagai campuran beton ready
mix dan semen PCC Jul Shin Indonesia sebagai campuran bahan tambalan secant pile.
2. Lem Perekat dengan merk Fischer BIS EM Plus digunakan pada penyambungan besi pada
coupler. Lem perekat ini digunakan pada besi berdiameter kecil.
3. Kawat Las yang digunakan ber merk Nikko Steel Welding yang berfungsi
menyambungkan antar besi.
6. Fly Ash yang digunakan berjenis Fly Ash Suralaya yang berfungsi sebagai bahan pengikat,
karakteristik material bewarna cokelat dan ukuranya sangat kecil sehingga tekstur halus. Fly
Ash ini diperoleh dari sisa pembakaran batu bara.
7. Kerikil yang digunakan yaitu kerikil Rumpin
9. Besi Besi ulir yang digunakan yaitu D10, D13, D19, D22, D25 dan D32. Merupakan
material yang tahan terhadap tarik sehingga memiliki peran sebagai tulangan pada beton.
11. Geotekstil yang digunakan yaitu Geotextile non woven yang berfungsi sebagai alat filter
dan proteksi.
12. Mortar Utama merupakan bahan bangunan yang terdiri dari semen dan pasir yang siap
pakai. Mortar utama yang digunakan ada 3 jenis yaitu MU-302 yang berfungsi untuk
pekerjaan pasangan bata ringan, MU-202 yang berfungsi untuk pekerjaan acian (skim coat)
dan MU-422 yang berfungsi untuk pekerjaan dinding, kolom atau lantai sebagai bahan
campuran.
13. Water Proofing yang digunakan yaitu Penetron dan Sika. Fungsi dari water proofing yaitu
mencegah kebocoran pada hasil pengecoran.
14.
Sika
Grout merupakan bahan utama untuk grouting kepala kolom, bahan ini memiliki keunggulan
mudah digunakan, kekentalan untuk penggunaan grouting dapat diatur sendiri, tahan terhadap
getaran dan benturan, penigkatan kekuatan yang
sangat cepat dan kekuatan tinggi.
15. Dinding Penutup Secant Pile yang digunakan untuk menutupi Secant pile menggunakan
Cement Wall dari supplier WSS Cement Wall. Dipilihnya material ini dikarenakan
pemasanganya yang relatif cepat, hemat tenaga kerja, lingkungan kerja yang bersih dan rapi,
juga dapat meredam suara dan panas.
16. Expamet dan Kaki Onta Expamet merupakan kawat ram yang berfungsi sebagai pembatas
area pada pengecoran Matt Foundation, Expamet menyatu dengan kaki onta yang berfungsi
sebagai penopang tulangan Matt Found layer atas. Kaki onta terbuat dari besi kanal C.
II.TAHAPAN PELAKSANAAN
Perencanaan dan Penjadwalan Proyek
Perencanaan merupakan tahapan dalam menjalankan strategi untuk mencapai tujuan yang
telah disusun dan direncanakan. Tujuan dari perencanaan adalah untuk memenuhi
persyaratan spesifikasi proyek yang ditentukan dalam batasan biaya, mutu, waktu ditambah
dengan terjaminnya faktor keselamatan proyek. Penjadwalan dalam proyek konstruksi
merupakan alat untuk menentukan aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu
proyek dalam urutan serta kerangka waktu tertentu, yang mana setiap aktivitas harus 37
dilaksanakan agar proyek selesai tepat waktu dengan biaya ekonomis. Dari penjadwalan kita
akan mendapatkan gambaran lamanya pekerjaan yang dapat diselesaikan, serta bagianbagian
pekerjaan yang saling terkait antara satu dan lainnya. Penjadwalan dilakukan dengan
menentukan urutan-urutan dimana aktifitas dimulai, ditunda, dan diselesaikan sehingga
kebutuhan biaya dan pemakaian sumber daya disesuaikan menurut kebutuhan dan waktu
pelaksanaannya. Ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk merencanakan
penjadwalan pada proyek konstruksi diantaranya Bar Chart, dan Precende Diagram Method
(PDM). Untuk mendukung perencanaan terdapat bebrapa faktor yang mendukung, salah
satunya adalah penjadwalan. Penjadwalan merupakan kegiatan membuat rencana jadwal
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan target yang sudah dibuat telebih dahulu. Penjadwalan
yang dibuat haruslah secara rinci dengan detail pelaksanaan yang jelas sehingga hubungan
antar kegiatan dapat dipahami dengan jelas dan dapat dilaksanakan dengan baik. Pada
pembangunan Apartemen The Pakubuwono Menteng proses perencanaan dan penjadwalan
dilakukan oleh tim quantity surveyor dengan berdiskusi dengan tim engineering dan lapangan
dan disetujui oleh PM.
1).TAHAP PENELITIAN
Dalam penyelesaian untuk mendapatkan metode pelaksanaan dan penjadwalan pada proyek
One East Apartment, terdapat beberapa tahapan-tahapan yang harus dikerjakan terlebih
dahulu. Untuk lebih jelas dan rinci mengenai beberapa tahapan tersebut, maka dibuat
Diagram Air (flowchart) Metodologi. Dari flowchart metodologi di atas dapat diketahui
beberapa tahapan tersebut adalah :
1. Perumusan Masalah
2. Studi Literatur
2. Penjadwalan Proyek
A. Studi Literatur
d. Teori penjadwalan.
Dalam tahap ini didapat tahapan pelaksanaan basement dengan metode top-down.
Dimana pada pembangunan proyek Apartemen One East dilakukan dengan metode
konvensional pada umumnya. Urutan pelaksanaan top-down untuk lokasi proyek
(Howe, J, 1993; Gambin, M. & Chiffoleau, Y, 1991) :
5. Lantai dasar dicor di atas tanah dengan lantai kerja. Untuk wilayah lubang
bukaan tidak dilakukan pengecoran. Kemudian dilakukan penggalian yang
dimulai dari lubang bukaan yang juga dilakukan pengerjaan untuk struktur
atas secara bersamaan. Dalam tahap penggalian dimulai dari lokasi lubang
bukaan, lubang bukaan dimaksudkan untuk menurunkan alat berat dan
mengangkut tanah galian dari atas ke bawah, lalu penggalian dilakukan ke
daerah sekelilingnya.
Dalam menentukan durasi suatu pekerjaan halhal yang perlu diketahui adalah volume
pekerjaan dan produktivitas alat tersebut. Produktivitas adalah perbandingan antara hasil
yang dicapai (output) dengan seluruh sumber daya yang digunakan (input). Produktivitas alat
tergantung pada kapasitas dan waktu siklus alat. Yaitu ada menghitung waktu siklus (CT),
menghitung kebutuhan alat berat untuk tiap-tiap jenis pekerjaan, dan menghitung biaya
penggunaan alat berat.
4).PENJADWALAN
Penjadwalan dibuat berdasarkan data Gantt Chart yang diberikan dari proyek, untuk
melakukan penjadwalan dibutuhkan juga data hubungan keterkaitan (yang didapat dari
wawancara dengan pihak proyek) untuk dapat menentukan lintasan kritisnya. Penjadwalan ini
menggunakan software Microsoft Project. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
5. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan, atau yang disebut jalur kritis,
Biaya Estimasi biaya adalah estimasi yang perhitungannya sesuai dengan metode
penjadwalan eksisting. Adapun biaya-biaya yang akan dihitung karena mengalami perubahan
jumlah akibat perubahan waktu adalah :
2. Biaya peralatan
6). BAGAN ALIR PERHITUNGAN BIAYA dan WAKTU DARI TAHAPAN ANALISA
Perhitungan Waktu dan Biaya Proyek, didapatkan beberapa tahapan untuk pelaksanaan
perhitungan waktu dan biaya pada proyek Apartemen One East.
Jadi berdasarkan data-data yang diperoleh di lapangan didapat durasi untuk masing-
masing pekerjaan untuk pembangunan gedung menggunakan metode top-down yaitu
sebagai berikut :
Berdasarkan analisa pemakaian alat berat pada pekerjaan basement dan lantai atas
mulai dari tahap pembersihan lahan sampai dengan pekerjaan struktur, maka didapat
durasi pekerjaan adalah sebagai berikut :
Durasi pekerjaan :
1. 43 jam (basement 1)
2. 43 jam (basement 2)
3. 57 jam (basement 3)
Alat yang digunakan : Concrete Bucket, 1 unit Truck Mixer, 3 unit Tower Crane,
1 unit Durasi pekerjaan : 2 jam
Beserta data time schedule yang didapat bisa dilihat dari gambar berikut :
1. Perencanaan Tenaga kerja
Tenaga kerja atau sumber daya menusia dalam suatu pekerjaan proyek merupakan
suatu hal penting. Hal ini dikarenakan tenaga kerja merupakan suatu penggerak, tanpa
adanya tenaga kerja proyek tidak dapat berjalan. Perencanaan tenaga kerja harus
mempertimbangkan lokasi, waktu, dan jenis pekerjaan sehingga jumlah tenaga kerja
yang dibutuhkan dapat diatur dengan baik. Hal ini diperlukan agar tidak menimbulkan
adanya tenaga kerja yang akhirnya tidak bekerja dengan maksimal. Pada pelaksanaan
proyek, cenderung jumlah tenaga kerja dibutuhkan lebih sedikit pada awal pekerjaan
dan akhir pekerjaan. Namun pada pertengahan progres pembangunan, jumlah tenaga
kerja yang dibutuhkan akan naik, hal ini karena jenis dan volume pekerjaan mulai
banyak dan bertambah. Pada proyek pembangunan apartemen The Pakubuwono
Menteng, perencanaan. Tenaga kerja tidak hanya berlaku untuk tukang atau
pelaksana, namun juga berlaku bagi staf kontraktor. Hal ini untuk mempermudah
pembagian kerja setiap sub dalam kontraktor, juga membantu dalam proses
pengawasan.
2. Perencanaan Alat
penggunaan alat pada proyek perlu dipertimbangkan dengan baik sehingga tidak
terjadi penumpukan alat di lapangan tanpa aktifitas, dan hal terburuk adalah terjadi
pembengkakan biaya akibat penyewaan alat. Terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan untuk pertimbangan penyewaan alat, yaitu:
a. Mobilisasi yang dimaksud dalam hal ini adalah pergerakan alat didalam proyek.
Pergerakan ini mulai dari saat alat masuk ke proyek, pada saat bekerja, hingga untuk
keluarnya alat dari proyek. Dalam penentuan ini harus ada infrastruktur yang
mendukung, khususnya penggunaan alat berat, sehingga jangan sampai setelah alat
datang ternyata luas lapangan tidak memadai atau sempit yang akan mempersulit
pergerakan alat dan menghambat pekerjaan lainnya.
b. Dalam hal ini setiap pekerjaan perlu dirincikan terlebih dahulu memerlukan alat
bantu apa dalam pelaksanaannya. Dengan adanya penjadwalan kegiatan atau
rancangan kurva S, maka rincian alat ini dapat diketahui. Selain itu, dengan
mengetahui fungsi alat terlebih dahulu, dapat menghindari pemakaian alat secara
tidak efisien. Dan hal terburuk adalah kesalahan penyewaan alat atau alat tidak bisa
digunakan untuk pekerjaan yang dimaksud.
c. Kondisi alat merupakan hal penting dalam pemesanan alat. Alat yang disewa
haruslah yang layak pakai dan dapat beroperasi dengan baik, sehingga tidak
menimbulkan penambahan waktu atau penundaan pekerjaan yang disebabkan oleh
kerusakan alat. Pada proyek The Pakubuwono Menteng, perencanaan penggunaan alat
dibuat mengacu pada kurva S yang telah dibuat, sehingga penggunaan dapat
dilakukan dengan tepat dan efisien. Contoh penjadwalan alat dapat dilihat pada TabeL
4.1.
4. Pengendalian Pekerjaan
Pengendalian proyek merupakan suatu hal yang penting bagi dunia konstruksi.
Pengendalian proyek itu mencakup 3 aspek yaitu pengendalian biaya,
mutu dan waktu. Bila ke tiga aspek tersebut dapat dikendalikan dengan baik
maka proyek tersebut akan berjalan dengan baik.
Dalam suatu proyek pasti terdapat suatu permasalah yang timbul.
Permasalahan ini harus segera ditangani sehingga tidak menimbulkan suatu
masalah yang baru. Pekerjaan yang dilaksanakan diusahakan tidak
menimbulkan repair dan harus dilakukan secara efektif dan efisien sehingga
meminimalisir waste yang terjadi. Oleh sebab itu, pengendalian pekerjaan
harus dilakukan secara ketat untuk menghindari pembengkakan biaya dan
waktu serta mutu pekerjaan yang kurang baik. Pada bab ini akan dibahas
pengendalian dan permasalahan yang terjadi serta solusi untuk mengatasi
permasalahan tersebut.
a.Pengendalian Biaya
b.Pengendalian Mutu
Slump test
Proses pengujian harus segera dilakukan bila benda uji sudah keluar
dari bak perawatan, hal ini supaya benda uji tidak kehilangan
kelembabannya. Pengujian dilakukan untuk empat buat benda uji
disetiap pengujiannya.
Pada proyek The Pakubuwono Menteng, pengujian kuat tekan beton
dilakukan di laboratorium Teknik Sipil Universitas Indonesia. Dengan
cara mendaftarkan benda uji terlebih dahulu sampai waktu pengujian
tiba dan benda uji dibawah untuk dilakukan pegujian. Pengujian ini
disaksikan oleh pihak owner dan kontraktor.
Setelah keluar hasil tes kuat tekan beton kemudian data akan
dimasukkan kedalam laporan hasil pengujian crushing test untuk
dilakukan perhitungan dan konfersi oleh pihak quality control
kontraktor
Hasil tes yang sudah dikonfersi kemudian akan menunjukkan “OK”
bila kuat tekan beton lebih besar dari mutu yang ditetapkan. Bila yang
tertera adalah “NOT OKE” maka akan dilanjutkan dengan pengujian
selanjutnya yaitu hammer test, N&T Test (Kepadatan Beton).
Uji besi tulangan di laboratorium
Tes besi terdiri dari dua jenis, yakni uji tarik besi dan uji tekuk besi.
Pengujian ini dilakukan setiap 25.000kg besi. Artinya, pada saat
pemasokan besi, bila kuantitas telah mencapai 25.000kg
dilakukan pengujian untuk satu set besi begipun kelipatannya. Satu
set besi yang akan diuji terdiri dari tiga buah potongan besi dengan
jenis dan diameter yang sama. Pada proyek The Pakubuwono
Menteng, pengujian ini dilakukan pada Laboratorium DKI Jakarta,
Cempaka Putih. Pengujian dapat dilakukan setelah mengikuti
prosedur pendaftaran dan pembayaran diawal. Pengujian dilakukan
dengan diawasi oleh pihak owner, dan staf quality control dari pihak
kontraktor.
Hasil dari pengujian ini dapat langsung diambil pada hari yang sama
dengan pengujian, kemudian dimasukkan dalam data tes tulangan besi
kontraktor untuk dapat memastikan bahwa besi lulus seleksi. Untuk
uji tekuk besi harus dapat ditekuk hingga 180 derajat tanpa
menimbulkan retak.
Ultrasonic Test (UPV Tes)
c. Pengendalian Waktu