Anda di halaman 1dari 21

BAB II

DESKRIPSI KEGIATAN PEMBANGUNAN

2.1. Latar belakang proyek


Pembangunan yang selama ini dilaksanakan dituntut untuk
menyelaraskan dengan kebutuhan masyarakat sehingga pelaksanaan
pembangunan yang dilaksanakan tidak menjadi pembangunan yang sia-sia
ataupun mempunyai manfaat yang terbatas, salah satu permasalahan
pembangunan adalah sulitnya menyelaraskan pembangunan dengan tingkat
keperluan masyarakat secara luas.
Salah satu bidang pembangunan yang sedang dilaksanakan sekarang
ini adalah pembangunan sarana dan prasarana lantamal XIII, sebagai
aplikasi dari sistem pengendalian banjir di kota Tarakan
Seiring dengan kebutuhan akan hal tersebut, maka di laksanakanlah
kegiatan pembangunan ini untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

2.2. Data-data teknis proyek


Adapun data umum proyek pada pelaksanaan pembangunan ini
adalah sebagai berikut :
Nama Kegiatan

: Pematangan lahan markas komando lantamal XIII

Pekerjaan

: Pembangunan Sarana Dan Prasarana Lantamal

Lokasi

: Kota Tarakan

Pelaksana

: PT. BANGUN KARYA PERKASA JAYA

Nilai Kontrak

: Rp. 4,862,651,000,-

XIII

Nomor Kontrak

: 01/92/PPK-SPPP/PSDA-DPUTR/CK/II/2013

Tanggal Kontrak

: 11 Maret 2013

Tahun Anggaran

: 2013-2014

Waktu Pelaksanaan

: 640 Hari kalender

Sumber Dana

: APBD Kota Tarakan

2.3. Struktur bangunan proyek


Struktur bangunan adalah suatu susunan dari bagian-bagian atau
komponen-komponen bangunan sehingga membentuk suatu susunan yang
kokoh dan kuat untuk menahan gaya-gaya yang bekerja, baik gaya-gaya
yang berasal dari dalam maupun dari luar.
Pelaksanaan suatu proyek pembangunan akan senantiasa melibatkan
beberapa pihak, dimana pihak yang satu dengan pihak lainnya sangat erat
hubungannya dan harus dapat saling bekerjasama dengan baik sehingga
dapat tercapai hasil yang diinginkan dengan efisiensi yang setinggitingginya.
Sebagaimana yang telah diketahui bahwa struktur bangunan terdiri
dari dua bagian utama, yaitu :

2.3.1. Bagian sub struktur


Bagian bawah konstruksi bangunan yang berada di bawah
permukaan tanah yang berfungsi meneruskan beban di atasnya ke
bagian bawahnya maupun yang berada di sisi-sisinya. Bagian utama
dari sub struktur adalah pondasi. beton serta untuk memperkuat daya
dukung tanah digunakan tiang pancang mini pile dengan kedalaman

2 m sesuai dengan perencanaan, kemudian pada lantai kerja


digunakan beton campuran 1 : 4 dengan tebal 5 cm.

2.3.2. Bagian Upper Struktur


bagian konstruksi bangunan yang terletak di atas permukaan
tanah/lantai kerja. Proyek ini menggunakan konstruksi pasangan
batu gunung dengan struktur bangunan sebagai berikut :
1. Lantai saluran dari konstruksi beton bertulang.
2. Dinding saluran dari kontruksi pasangan batu gunung.

2.4. Unsur-unsur pelaksana proyek


Suatu proyek dapat berjalan apabila didukung oleh adanya unsurunsur pelaksana proyek. Adapun unsur-unsur tersebut adalah :

2.4.1. Pemberi Tugas (Owner)


Pemberi tugas atau pemilik pekerjaan adalah suatu badan
perorangan atau pemerintah yang memberikan tugas pekerjaan, dan
membayar hasil pekerjaaan kepada pelaksana proyek dalam hal ini
kontraktor.
Pemilik proyek pada Pembangunan Saluran Sungai
Persemaian Damai Bhakti adalah Dinas Pekerjaan Umum Kota
Tarakan sub bidang Pengairan & Sumber Daya Air.
Adapun wewenang pemberi tugas antara lain :
a.
b.
c.
d.

Sebagai pemilik proyek


Penyedia dana pembangunan
Mengesahkan atau menolak pekerjaan
Mengurus ijin mendirikan bangunan (IMB)

e. Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang sudah dikerjakan.

2.4.2. Konsultan Perencana


Konsultan perencana adalah orang atau badan hukum yang
ditunjuk oleh pemberi tugas melaksanakan perencanaan, baik
perencanaan arsitektural, struktural maupun Mekanikal dan
Elektrikal, dalam hal ini dilaksanakan oleh CV. KALTICONS
DESAIN. tugas dan tangung jawab dari konsultan perencana
meliputi :
1. Membuat perencanaan lengkap dari bangunan yang akan
dibangun sesuai keinginan pemberi tugas, antara lain meliputi :
a. Gambar-gambar arsitektural dan gambar-gambar struktural.
b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
c. Anggaran biaya / estimasi biaya.
2. Memberikan penjelasan tentang hasil perencanaan bila
diperlukan.
3. Membuat revisi jika ada yang diperlukan pada gambar rencana.
4. Menyetujui gambar-gambar pelaksana yang dibuat Kontraktor.

2.4.3. Konsultan pengawas


Konsultan pengawas yaitu badan atau lembaga yang bekerja
mengawasi pelaksanaan pekerjaan proyek dan sekaligus mewakili
pemberi tugas di lapangan sejak awal pelaksanaan sampai akhir
serah terima proyek. Pada proyek Pembangunan Saluran Sungai
Persemaian Damai Bhakti ini yang bertindak sebagai konsultan

pengawas adalah CV. KALTICONS DESAIN. Adapun wewenang


konsultan pengawas antara lain:
a. Mengkoordinir, mengarahkan dan mengadakan pengawasan
secara terus menerus selama pelaksanaan pembangunan
berlangsung sampai pada saat penyerahan terakhir baik teknis
maupun administrasi.
b. Meneliti dan memberikan rokemndasi tentang material yang
digunakan.
c. Memeriksa gambar kerja dari kontraktor pelaksana
d. Berhak menolaj pekerjaan yang dinilai tidak sesuai dengan
dokumen kontrak.
e. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan berdasarkan pekerjaan
yang dilaksanakan kontraktor pelaksanaan pekerjaan
dilapangan.
f. Memberikan instruksi dan koreksi kepada kontraktor jika terjadi
penyimpangan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

2.4.4. Kontraktor pelaksana


Kontraktor pelaksana yaitu badan atau lembaga yang telah
menerima dan menyelenggarakan pekerjaan pembangunan sesuai
kontrak yang telah disepakati antara kontraktor pelaksana dengan
pemberi tugas (owner).
Pada proyek ini yang bertindak sebagai kontraktor pelaksana
adalah PT. PILAR PERSADA, Adapun tugas dan kewajiban
kontraktor adalah sebagai berikut :

10

a. Melaksanakan pekerjaan berdasarkan gambar yang sesuai


rencana, peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan,
risalah pekerjaan dan syarat-syarat yang tercantum dalam
dokumen kontrak.
b. Mencari rekanan kerja untuk kelancara pekerjaan dalam hal
suplai material yang digunakan.
c. Membuat gambar detail pelaksanaan.
d. Membuat laporan perkembangan pekerjaan maupu tenaga kerja
secara periodik, dan merencanakan program kerja harian dan
mingguan,
e. Menghitung perubahan volume pekerjaan jika terjadi perubahan
gambar.
f. Membangun direksi kit dan fasilitasnya termasuk gudang bahan
dan barak pekerja.
g. Menghadiri rapat koordinasi unsur-unsur pengelola proyek.
h. Bertanggung jawab atas keselamatan karyawan dan pekerja.
i. Menyerahkan pekerjaan kepada pemilik jika proyek selesai
secara keseluruhan.

2.5.Struktur organisasi

11

Struktur organisasi adalah kerangka hubungan antara suatu


organisasi yang didalamnya terdapat jabatan, tugas serta wewenang, yang
masing-masing mempunyai peranan tertentu dalam kesatuan yang utuh.
Struktur organisasi unsur-unsur proyek pembangunan Sistem
Penyediaan Air Minum kota tarakan dapat dilihat pada sub bab berikut ini:

2.5.1.

Struktur Organisasi Owner

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan


(PPTK)

Pengelola Administrasi

Pejabat Pembuat Komitmen


( PPK )
Teknis Kegiatan

Pengawas Lapangan

Gambar 2.1. Struktur organisasi owner

Adapun kewajiban pemilik proyek dalam melaksanakan


tugasnya antara lain adalah:

12

a. PPTK bertugas sebagai mengendalikan pelaksanaan kegiatan


dan menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran
kegiatan.
b. PPK bertugas untuk menetapkan rencana pelaksanaan
spesifikasi teknis barang/jasa, membuat HPS dan rencana
kontrak, melaksanakan kontrak dengan penyedia barang/jasa,
mengendalikan pelaksanaan kontrak membuat laporan
kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran dan
hambatan pelaksanaan pekerjaan serta menetapkan tenaga ahli
pelaksana teknis.
c. Administrasi bertugas untuk mengatur arus uang sebagai
pembayaran kepada penyedia barang/jasa.
d. Teknis kegiatan bertugas sebagai mengendalikan kuantitas
pekerjaan yang dilaksanakan, berdasarkan ketentuan dan
persyaratan yang telah ditentukan dalam dokumen kontrak.
e. Pengawas lapangan bertugas mengawasi dan memberi
pengarahan dan pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan
prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.

2.5.2. Struktur Organisasi Konsultan Pengawas


Direktur
Hadriyani, ST

13

Team leader
Ahmad Jaini, ST

Administrasi
Hasim Wasa, SE

Site Engineer
Pileo Tandi Allo, ST.
Inspector
Rasyidi

Gambar 2.2. Struktur organisasi konsultan


Adapun kewajiban tiap - tiap bidangnya adalah sebagai berikut :
a. Team leader bertugas sebagai pembinaan dan pengawasan
terhadap

site

engineer

beserta

bagian-bagiannya

yang

tercantum dalam struktur organisasi proyek tersebut.


b. Administrasi

bertugas

untuk

melaksanakan administrasi

proyek dari awal hingga akhir mengenai kontrak pengawasan


serta menejemen pengawasan.
c. Site engineer bertugas membantu pejabat pelaksana teknis
kegiatan dalam penyelesaian administrasi kemajuan proyek.
Bantuan ini termasuk mengumpulkan data proyek seperti
kemajauan

pekerjaan,

kunjungan

pekerjaan,

kunjungan

lapangan, rapat-rapat koordinasi dilapangan, data pengukuran


kuantitas,

pembayaran

kepada

kontraktor.

Semuanya

dikumpulkan dalam dalam bentuk laporan kemajuan bulanan


dan memberikan saran-saran untuk mempercepat pekerjaan

14

serta memberikan penyelesaian terhadap kesulitan yang timbul


baik secara teknis maupun kontraktual untuk menghindari
keterlambatan pekerjaan.
d. Chief inspector bertugas sebagai pengendalian terhadap
kuantitas bahan dan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
kontraktor berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah
ditentukan dalam dokumen kontrak.
e. Tugas dan kewajiban inspector adalah membantu chief
inspector mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari aspek
prosedur dan kuantitas pekerjaan berdasarkan dokumen
kontrak. Bertanggung jawab pada chief inspector untuk
mengawasi kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor.
Memeriksa gambar kerja kontraktor berdasarkan gambar
rencana serta memeriksa dan memberi ijin pelaksanaan
pekerjaan kontraktor. Mengawasi dan memberi pengarahan
dan pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan prosedur
berdasarkan spesifikasi teknis. Membuat laporan harian
mengenai aktivitas kontraktor untuk kemajuan pekerjaan,
terdiri dari cuaca, material yang datang (masuk), perubahan
dan bentuk dan ukuran pekerjaan, peralatan di lapangan.
2.5.3. Struktur Organisasi Kontraktor

General Superintendent
Drs. Arsad Dinata

15

Pelaksana Struktur
Sutiyo, ST.

Pelaksana Arsitektur
Susanto, ST

Pelaksana Elektrikal
Mei Tugas A.E.,ST

Pelaksana Lapangan
Masueb, A.Md

Gambar 2.3. Struktur organisasi kontaktor


Adapun tugas dan kewajiban dari kontraktor adalah sebagai
berikut:
a.

Project Manager memiliki tugas antara lain mengatur jalannya


proyek, memberi pengarahan dan petunjuk teknis dalam
pelaksanaan pekerjaan dilapangan kepada pengawas lapangan
atau mandor.

b.

Pelaksana Struktur bertugas untuk mengatur segala sesuatu


yang berhubungan dengan pekerjaan struktur dilapangan.

c.

Pelaksana Arsitektur bertugas untuk mengatur segala sesuatu


yang berhubungan dengan pekerjaan arsitektur.

d.

Pelaksana Elektrikal bertugas untuk mengatur segala sesuatu


yang berhubungan dengan pekerjaan elektrikal, biasanya
dilakukan setelah pekerjaan struktur.

e.

Pelaksana Lapangan adalah orang yang bertugas mewakili


pihak kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan proyek dan

16

mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan


di lapangan.

2.6.

Lingkup pekerjaan
Pembangunan Saluran Persemaian Dama Bhakti untuk adalah
pekerjaan struktural, dengan lingkup pekerjaan yang dilaksanakan antara
lain :
a. Pekerjaan Arsitektur
b. Pekerjaan Struktur
Item pekerjaan yang ditinjau oleh penulis adalah pekerjaan
struktural pada bangunan Reservoir, dengan tinjauan sub pekerjaan yaitu
pekerjaan plat beton dan dinding beton.

2.7.

Kebutuhan dan kapasitas pekerjaan


Pembangunan Saluran Persemaian Damai Bhakti ini meliputi
beberapa bagian yang telah dijelaskan pada sub bab 2.6, Lingkup
pekerjaan Pembangunan Saluran Persemaian Damai Bhakti.
Bangunan ini menggunakan kombinasi konstruksi, antara beton
bertulang pada lantai saluran dan pasangan batu gunung pada dinding
saluran.

2.8.

Bahan

17

Spesifikasi bahan adalah komponen yang sangat penting dan


menentukan kelancaran pelaksanaan pembangunan proyek. Bahan
bangunan sebagai komponen penyusun bangunan harus memenuhi syarat
yang ditentukan dalam hal kualitas dan kuantitasnya, karena akan
mempengaruhi struktur suatu bangunan. bahan yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan pembangunan perlu mendapat perhatian khusus.
Bahan yang digunakan harus sesuai dengan kapasitas jenis pekerjaan dan
volume pekerjaan yang dikerjakan.
Adapun spesifikasi bahan bahan yang digunakan dalam
pembangunan Saluran Persemaian Damai Bhakti Kota Tarakan adalah
sebagai berikut :

2.8.1.

Beton Dan Beton Bertulang


Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil,
batu pecah atau agregat lain yang dicampur menjadi satu dengan
suatu pasta yang terbuat dari semen dan air membentuk suatu
massa mirip-batuan. Terkadang satu atau lebih bahan aditif
ditambahkan untuk menghasilkan beton dengan karakteristik
tertentu, seperti kemudahan pengerjaan, durabilitas, dan waktu
pengerasan (JC. McCormac, 2003).
Beton bertulang merupakan suatu kombinasi antara beton
dan baja di mana tulangan baja berfungsi menyediakan kuat tarik
yang tidak dimiliki oleh beton. Tulangan baja juga dapat menahan
gaya tekan sehingga digunakan pada kolom dan pada berbagai
kondisi lain. Beton bertulang boleh jadi adalah bahan konstruksi

18

yang paling penting karena dapat digunakan dalam berbagai bentuk


untuk hampir semua struktur, besar maupun kecil, bangunan,
jembatan, perkerasan jalan, bendungan, dinding penahan tanah,
terowongan, jembatan yang melintasi lembah, drainase serta
fasilitas irigasi, tangki, dan sebagainya (JC. McCormac, 2003).
Beton bertulang memiliki kuat tekan yang relatif lebih
tinggi dibandingkan dengan kebanyakan bahan lain. Beton
bertulang juga memiliki ketahanan yang tinggi terhadap api dan air,
bahkan merupakan bahan struktur yang baik untuk bangunan yang
bersentuhan dengan air. Struktur beton bertulang juga sangat
kokoh. Dibandingkan dengan bahan lain, beton memiliki usia yang
sangat panjang. Dalam kondisi kondisi normal, struktur beton
bertulang dapat digunakan sampai kapanpun tanpa kehilangan
kemampuannya untuk menahan beban (JC. McCormac, 2003).
Peraturan Beton Bertulang
Dalam pembuatan suatu struktur, khususnya pada saat
pembuatan campuran beton, perlu diketahui peraturan yang
digunakan dalam membuat campuran tersebut. Ada berbagai
macam peraturan beton bertulang yang biasanya digunakan dalam
suatu pembangunan yaitu SKSNI T-15-1991-03, ACI, AASHTO,
dan sebagainya (JC. McCormac, 2003).
Peraturan beton bertulang ini dimaksudkan agar perhitungan
struktur bisa dipertanggung jawabkan dan terdapat keseragaman
gambar gambar struktur beton dari peraturan yang sudah
ditentukan (Gideon.WK, 1993).
2.9.

Spesifikasi Bahan dan peralatan

19

Spesifikasi bahan adalah komponen yang sangat penting dan


menentukan kelancaran pelaksanaan pembangunan proyek. Bahan
bangunan sebagai komponen penyusun bangunan harus memenuhi syarat
yang ditentukan dalam hal kualitas dan kuantitasnya, karena akan
mempengaruhi struktur suatu bangunan. Bahan yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaaan pembangunan perlu mendapat perhatian khusus.
Bahan yang digunakan harus sesuai jenis, kapasitas dan jumlahnya dengan
jenis pekerjaan dan volume pekerjaan yang dikerjakan. Adapun spesifikasi
bahan tersebut yaitu Sebagai berikut :
2.9.1. Semen
Semen yang boleh digunakan untuk pembuatan beton harus
dari jenis semen yang telah ditentukan dalam SII 0013-81 dan
harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam standard
tersebut. Semen - semen yang dikirim harus terlindung dari hujan.
Semen harus disimpan di gudang dalam ventilasi yang baik, tidak
lembab dan diletakkan pada tempat yang tinggi, sehingga aman
dari kemungkinan yang tidak diinginkan. Semen tersebut ditumpuk
tidak boleh lebih dari 10 zak. Semen yang digunakan pada
pembangunan saluran Persemaian Damai Bhakti adalah semen
Bosowa sebagai acian, dan untuk pengecoran struktur
menggunakan mobil Readymix ( semen Tiga Roda ).

Gambar 2.3.1a Semen portland


2.9.2. Agregat Kasar

20

Ukuran nominal maksimum agregat kasar(batu pecah mesin)


harus tidak melebihi 1/5 jarak terkecil antara bidang samping dari
cetakan, atau 1/3 dari tebal plat, atau jarak bersih minimum antar
batang tulangan, berkas batang tulangan atau tendon pratekan atau
30 mm. Gradasi dari agregat tersebut secara keseluruhan harus
sesuai dengan yang disyaratkan oleh ASTM agar tidak terjadinya
sarang kerikil atau rongga dengan ketentuan sebagai berikut :

Sisa diatas

(% berat)

Ayakan 31.50 mm

Ayakan 4.00 mm

90-98

Selisih antar dua ayakan

0.-10

Gambar 2.3.1b Agregat Kasar


2.9.3. Agregat Halus
Agregat halus harus terdiri dari butir - butir yang bersih,
tajam dan bebas dari bahan bahan organik, Lumpur dan kotoran
lainnya. Kadar Lumpur harus lebih kecil dari 4 % berat. Agregat
halus harus terdiri dari butir butir beraneka ragam besarnya dan
apabila diayak harus memenuhi syarat syarat sebagai berikut :

Sisa diatas

(% berat)

21

Ayakan 4.00 mm

02

Ayakan 1.00 mm

10

Ayakan 0.25 mm

80-95

Gambar 2.3.1c Agregat Halus


2.9.4. Air
Air yang digunakan untuk campuran beton harus bersih,
tidak boleh mengandung minyak, asam alkali, garam, zat organis
atau bahan lain yang dapat merusak beton atau besi beton. Air
tawar yang dapat diminum umumnya dapat digunakan sebagai
bahan campuran. Air tesebut harus diperiksa pada laboratorium dan
disetujui oleh direksi.

Gambar 2.3.1d Air


2.9.5. Baja Tulangan
Baja tulangan yaitu batang baja silinder yang digunakan
sebagai tulangan beton. Baja tulangan yang digunakan pada proyek
ini ada dua jenis, yaitu baja tulangan deformasi / tulangan ulir dan

22

baja tulangan polos.agar diperoleh hasil pekerjaan yang baik, maka


baja tulangan harus memenuhi syarat sebagai berikut :
Baru, bebas dari kotoran, lapisan minyak, karat, dan tidak

cacat
Mutu sesuai dengan yang ditentukan
Mempunyai penampang yang rata
Merk Hawil Jaya Steel ( HJ )

Gambar 2.3.1e Baja Tulangan


2.9.6. Kayu
Pada proyek pembangunan saluran pembuaangan ini, kayu
dipergunakan antara lain untuk pekerjaan pembuatan bowpalnk

Gambar 2.3.1f Kayu


2.10.

Peralatan
Peralatan yang digunakan pada proyek ini, khususnya pada saat
pekerjaan Struktur Beton, antara lain :
2.10.1. Dump Truck

23

Gambar 2.3.2a Dump Truck


Digunakan untuk mengangkut material berupa agregat
halus dan agregat kasar dari lokasi pengambilan kelokasi proyek
tersebut.
2.10.2. Concrete Mixer
Digunakan untuk mengaduk campuran beton agar
diperoleh campuran beton yang homogen.

Gambar 2.3.2b (Concrete Mixer)

2.10.3. Alat Pemotong Baja


Alat ini di pakai untuk melakukan pekerjaan pemotongan
baja tulangan sesuai dengan yang dibutuhkan.

24

Gambar 2.3.2c Pemotong Baja


2.10.4. Alat Pembengkok Baja Tulangan
Alat ini digunakan untuk membengkokan baja tulangan
sesuai dengan ukurannya.

Gambar 2.3.2d Alat Pembengkok Baja Tulangan


2.10.5. Gerobak Dorong
Alat ini digunakan untuk membantu transportasi secara
harisontal dalam mengangkut campuran beton ketempat
pengecoran.

25

Gambar 2.3.2e Gerobak Dorong


2.10.6. Sekop
Alat ini digunakan untuk membantu mencampur adukan
semen, pasir, air hingga menjadi campuran semen.

Gambar 2.3.2f Sekop


2.10.7. Kawat/ Bendrat
Pengikat antara tulangan satu dan tulangan lainnya untuk
tulangan kolom,balok,dll sehingga membentuk rangka elemen
struktur siap cor.

Anda mungkin juga menyukai