MANAJEMEN PROYEK
Kemajuan dalam kegiatan industri pada beberapa aspek memerlukan manajemen atau
kecepatan, ketepatan, ketelitian serta keamanan yang tinggi dalam rangka mendapatkan hasil
terhadap sumber-sumber daya yang terbatas dalam mencapai tujuan dan sasaran yang efektif
dan efisien. Manajemen bertujuan mendapatkan metode atau cara teknis yang paling baik
agar dengan sumber-sumber daya yang terbatas diperoleh hasil maksimal dalam hal
Proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis
yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang
telah ditentukan agar mendapat hasil yang optimal dalam hal kinerja biaya, mutu dan waktu,
Proyek gabungan dari sumber-sumber daya seperti manusia, material, peralatan dan
modal atau biaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai
Dari semua uraian di atas, dapat diartikan bahwa manajemen proyek adalah penerapan
ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber
daya yang terbatas, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan agar mendapat
hasil yang optimal dalam hal kinerja biaya, mutu dan waktu, serta keselamatan kerja.
Masing-masing proyek biasanya mempunyai karakteristik tersendiri dalam hal kegiatan
yang dilakukan, tujuan dan sasaran, serta produk akhir, yang dalam hal ini proyek yang
pelabuhan, jalan raya dan sebagainya, yang biasanya menyerap kebutuhan sumber daya yang
besar serta dapat dimanfaatkan oleh orang banyak. (Abrar Husen, 2008)
Unsur-unsur manajemen :
akan dibangun, termasuk gambar-gambar rencana lengkap dengan persyaratan teknis yang
diperlukan.
pembangunan, termasuk mengatur hubungan kerja antara unsur-unsur organisasi yang antara
lain terdiri dari : Pemilik Proyek, Konsultan Perencanaan, Konsultan Pengawas dan
Kontraktor Pelaksana.
pekerjaan, dimana dalam pengawasan bisa dibuat laporan-laporan yang menerangkan tentang
kemajuan pekerjaan.
Organisasi proyek adalah sebagai sarana dalam pencapaian tujuan dengan mengatur
dan mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja, material, peralatan dan modal secara efektif
dan efisien dengan menerapkan sistem manajemen sesuai kebutuhan proyek. (Abrar Husen,
2008).
Agar proses pelaksanaan pembangunan proyek dapat berlangsung dengan baik, dibutuhkan
suatu wadah dalam bentuk struktur organisasi. Struktur ini akan menggambarkan hubungan
formal, tetapi tidak melukiskan hubungan informal yang umumnya timbul bila ada interaksi
c. Adanya hierarki, wewenang, dan tanggung jawab bagi kelompok dan pimpinan.
d. Pengaturan kerjasama, jalur pelaporan, dan komunikasi, meliputi jalur vertikal dan
dijalankan selama jangka waktu tertentu/terbatas yang mempunyai titik awal saat dimulai dan
titik akhir saat selesai. Adapun pihak-pihak yang ikut serta dalam struktur organisasi
pelaksanaan proyek ini terdiri atas Pemilik Proyek, Konsultan Perencana, Konsultan
A. Pemilik Proyek
Pemilik Proyek adalah seseorang atau perusahaan yang mempunyai dana, memberi
tugas pada seseorang atau perusahaan yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan hasil proyek sesuai sasaran dan tujuan yang ditetapkan. (Abrar Husen,
2008).
Pada proyek Pembangunan Jalan ini yang berkedudukan sebagai Pemilik Proyek adalah
Pemkab Pulau Punjung melalui Dinas Pekerjaan Umum. Hak dan kewajiban Pemilik Proyek
tertulis kepada Kontraktor Pelaksana jika telah terjadi hal-hal diluar kontrak yang ditetapkan.
3. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana atau
Penyedia Jasa.
4. Menerima hasil pekerjaan yang telah selesai sesuai kontrak kerja dari Kontraktor
Pelaksana.
2. Memberi fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan olehPenyedia Jasa untuk
3. Membayar pekerjaan sesuaidengan harga yang tercantum dalam kontrak yang telah
KPA.BINA MARGA
PELAKSANA KORLAP
PELAKSANA
Gambar 2.1 : Struktur organisasi Pemilik Proyek
B. Konsultan Perencana
Konsultan Perencana adalah seseorang atau perusahaan yang memiliki keahlian dan
perencanaan struktur, perencanaan mekanikal dan elektrikal dan lain sebagainya. (Abrar
1) Menerima pembayaran untuk perencanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
3) Menentukan spesifikasi material yang akan dipakai sesuai dengan persyaratan konstruksi
yang digunakan
dan metode pekerjaan dengan mempertimbangkan segi kekuatan, keamanan, keindahan dan
faktor ekonomis.
C. Konsultan Pengawas
Konsultan Pengawas adalah seseorang atau perusahaan yang memiliki keahlian dan
pengalaman dalam pengawasan proyek. Pada proyek ini Konsultan Pengawas pembangunan
pekerjaan di lapangan.
2. Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan tentang prestasi kerja yangtelah
dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana kepada Pemilik Proyek, yang nantinya menjadi
pembayaran.
D. Kontraktor Pelaksana
Kontraktor Pelaksana adalah seseorang atau perusahaan yang dipilih dan disetujui
Pemilik Proyek dan bertanggung jawab penuh terhadap pembangunan fisik proyek. Biasanya
penentuan Kontrakor Pelaksana dilakukan melalui lelang atau tender atau dapat juga melalui
1. Menerima pembayaran dari Pemilik Proyek untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
2. Menerima fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari Pemilik Proyek
dengan memberikan penjelasan yang logis dan sesuai dengan kenyataan di lapangan
laporan pekerjaan harian, mingguan dan bulanan yang diketahui oleh Konsultan
Pengawas.
3. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung
untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam kontrak.
5. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat akibat kegiatan
Pemilik Proyek.
Direktur
HENDRA
Highway Engineer
ISKANDAR
pelaksana pembangunan. Hubungan tersebut harus jelas dan tegas sehingga unsur-unsur yang
melaksanakan pekerjaan harus mengikuti atau berpedoman pada ketentuan dan persyaratan
yang ada serta peraturan dari pemerintah agar tujuan pembangunan tercapai.
Hubungan kerja antara unsur-unsur pengelola Proyek Pembangunan Jalan dapat dilihat
PEMILIK PROYEK
KONTRAK KONTRAK
PENGGUNA JASA
JASA BANGUNAN
BIAYA BIAYA
PENYEDIA JASA
PERSYARATAN TEKNIS
KONSULTAN KONTRAKTOR
REALISASI
PERATURAN PELAKSANAAN
layanan konsultasi dimana produk yang dihasilkan berupa gambar-gambar rencana dan
peraturan serta syarat-syarat, sedangkan Pemilik Proyek memberikan biaya jasa atas
layanan jasa profesionalnya berupa bangunan sebagai realisasi dari keinginan Pemilik
Proyek yang telah dituangkan kedalam gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat
kontraktor.
memberikan gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat, kemudian Kontraktor harus
dokumen lelang termasuk di dalamnya seluruh kriteria dan persyaratan yang lengkap dan
jelas, dokumen kontrak hasil pelelangan, konsep prosedur kerja dan koordinasi terhadap
Dalam jenis-jenis pelelangan yang dapat dilakukan untuk penentuan kontraktor dapat
1. Pelelangan umum adalah metoda pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan secara
terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi
untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi
2. Pelelangan terbatas dapat dilaksanakan apabila dalam hal jumlah penyedia barang/jasa
yang mampu melaksanakan diyakini terbatas, yaitu untuk pekerjaan yang kompleks, dengan
cara mengumumkan secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi dengan
mencantumkan penyedia barang/jasa yang telah diyakini mampu, guna memberi kesempatan
dari penyedia barang/jasa yang telah lulus prakualifikasi serta dilakukan negosiasi baik teknis
maupun biaya serta harus diumumkan minimal melalui papan pengumuman resmi untuk
penerangan umum dan bila memungkinkan melalui internet. Pemilihan langsung dapat
dilaksanakan manakala metoda pelelangan umum atau pelelangan terbatas dinilai tidak
4. Penunjukan Langsung metoda ini dapat dilaksanakan dalam keadaan tertentu dan
keadaan khusus terhadap 1 (satu) penyedia barang/jasa. Pemilihan penyedia barang/jasa dapat
dilangsungkan dengan cara melakukan negosiasi, baik teknis maupun biaya, sehingga
Berdasarkan Perpres No. 70 tahun 2012 tentang Jasa Kontruksi menyebutkan bahwa
langsung. Sedangkan untuk nilai kontrak di atas Rp50.000.000,00- harus dilakukan dengan
Umum.
Pelelangan umum atau terbuka, pelelangan ini dilakukan secara terbuka dan dapat
diikuti oleh secara luas namun mempunyai kualifikasi lingkup bidang usaha, kemampuan
yang sesuai dipersyaratkan. Biasanya pengumuman lelang dilakukan melalui Media Massa
serta pengumuman resmi oleh Pemilik Proyek di instansinya. Pemenang dipilih berdasarkan
sampai dengan 1 (satu) hari kerja sebelum batas akhir pemasukan dokumen kualifikasi.
c. Batas akhir pemasukan dokumen kualifikasi paling kurang 3 (tiga) hari kerja setelah
d. Masa sanggah terhadap hasil kualifikasi dilakukan selama 5 (lima) hari kerja setelah
e. Undangan lelang/seleksi kepada peserta yang lulus kualifikasi disampaikan 1 (satu) hari
lelang/seleksi sampai dengan 1 (satu) hari kerja sebelum batas akhir pemasukan dokumen
penawaran.
g. Pemberian penjelasan dilaksanakan paling cepat 4 (empat) hari kerja sejak tanggal
undangan lelang/seleksi;
h. Pemasukan dokumen penawaran dimulai 1 (satu) hari kerja setelah pemberian penjelasan
sampai dengan paling kurang 7 (tujuh) hari kerja setelah ditandatanganinya berita acara
pemberian penjelasan;
i. Masa sanggah terhadap hasil lelang/seleksi selama 5 (lima) hari kerja setelah
pengumuman hasil lelang/seleksi dan masa sanggah banding selama 5 (lima) hari kerja
j. Surat penunjukan penyedia barang/jasa (SPPBJ) diterbitkan paling lambat 6 (enam) hari
kerja setelah pengumuman penetapan pemenang lelang/seleksi apabila tidak ada sanggahan,
atau setelah sanggahan dijawab dalam hal tidak ada sanggahan banding;
k. Dalam hal sanggahan banding tidak diterima, SPPBJ diterbitkan paling lambat 2 (dua)
hari kerja setelah adanya jawaban sanggahan banding dari menteri/pimpinan lembaga/kepala
l. Kontrak ditandatangani paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya
SPPBJ.
m.
Kunci sukses dari pelaksanaan proyek tidak luput dari kerjasama Kontraktor
Pelaksana dengan para tenaga kerja.Tenaga kerja dalam pelaksanaan proyek ada beberapa
bidang diantaranya dapat dilihat pada gambar 2.5 Struktur tenaga kerja proyek konstruksi
di bawah ini.
Gambar 2.4 : Struktur tenaga kerja proyek konstruksi
Unsur keselamatan kerja menjadi moto utama dalam bekerja, maka disetiap pekerjaan
ada badan usaha yang memakai jasa tenaga kerja harus mengetahui, memberi tahu dan
memberi fasilitas tentang keselamatan dan kesehatan tenaga kerja (K3) sehingga hak dari
tenaga kerja terpenuhi dan mereka bisa bekerja dengan lebih baik.