Anda di halaman 1dari 14

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI DAN MANAJEMEN


PROYEK

2.1 Umum
Proyek adalah gabungan dari berbagai sumber daya, yang dihi,mpun
dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai suatu sasaran
tertentu (Cleand, 1987).

Proyek merupakan kegiatan yang bersifat sementara (waktu terbatas), tidak


berulang, tidak bersifat rutin, mempunyai waktu awal dan waktu akhir, sumber
daya terbatas/ tertentu, dan dimaksudkan untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan.

Manajemen proyek adalah suatu sistem interaksi antara dua individua atau
lebih yang bekerja sama dalam mencapai tujuan, dimana masing-masing pihak
mempunyai hak dan tanggung jawab yang jelas. Manajemen proyek didefinisikan
sebagai semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan koordinasi suatu
proyek dari awal (gagasan) sampai selesainya proyek untuk menjamin bahwa
proyek dilaksanakan tepat waktu, tepat biaya, dan tepat mutu.
Penyelenggaraan suatu proyek membutuhkan suatu organisasi yang
teratur dan rapih, sehingga dapat melaksanakan proyek secara keseluruhan.
Tujuan adanya organisasi adalah agar pekerjaan dapat berjalan sesuai rencana
dan dapat diperoleh suatu hasil kerja yang sesuai dengan rencana yang telah
disepakati bersama.

2.2 Unsur Pengelola Proyek


Dalam pengelolaan proyek terdapat orang atau badan hukum yang
berperan dan terlibat dalam dalam proses pelaksanaan proyek yang disebut
sebagai unsur-unsur pelaksanaan pembangunan proyek. Masing-masing unsur
mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung jawab dengan kepentingan yang
berbeda-beda dengan kedudukan serta kegiatan yang dilakukannya.
Keberhasilan suatu pembangunan proyek konstruksi sangat tergantung dari
koordinasi dan kerja sama yang diciptakan oleh unsur-unsur pengelola proyek.
Secara umum hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam proyek ini,

II-6
dapat dilihat pada struktur organisai berikut ini :

Pemilik Proyek
Dinas PUPR
Kabupaten Kupang Bidang
Bina Marga

Perencana Pelaksana Pengawas


PT. Detikom PT. Hutama Mitra
PT. Detikom Teknik
Teknik Konsultan Nusantara Konsultan

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Proyek


Sumber : PT. HMN

2.2.1 Pemilik Proyek (Owner)


Pemilik Proyek (owner) adalah orang atau badan hukum yang memiliki
proyek dan memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan pekerjaan
kepada pihak penyedia jasa dan yang membayar biaya pekerjaan tersebut.
Pengguna jasa dapat berupa perseorangan, badan/ lembaga pemerintah
maupun swasta. (Ervianto, 2005). Dalam hal ini, pemilik proyek Peningkatan
Jalan Fatubraon-Pantai Teres, Kecamatan Amarasi Selatan adalah Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kupang.

II-7
Struktur Organisasi Pemilik Proyek

PEMILIK PROYEK
DINAS PUPR KABUPATEN
KUPANG BIDANG BINA MARGA

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


JEFFRY Y. M. ROTTE, ST

KOORDINATOR LAPANGAN ADMINISTRASI KEGIATAN


DJEMRIS DANIEL PANDIE DONISIUS MIHA BALO

KOORDINATOR PENGAWAS
HERSON YOHANIS KOLI, ST

PENGAWAS LAPANGAN
HENDRIK NATUN, SST

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Pemilik Proyek


Sumber : Dinas PUPR Kab. Kupang Bidang Bina Marga

Tugas dan wewenang pemilik proyek adalah sebagai berikut :


1. Menunjuk Penyedia Jasa (konsultan dan kontraktor);
2. Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
telah dilakukan olej penyedia jasa;
3. Memberi fasilitas baik berupa sarana maupun prasarana yang dibutuhkan
oleh pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaaan;
4. Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan;
5. Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia jasa;
6. Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan
cara menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak
atas nama pemilik;

II-8
7. Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan yang telah sesuai dengan yang
dikehendaki.
2.2.2 Perencana
Perencana adalah perseorangan yang berbadan hukum atau badan yang di
tunjuk oleh pemilik proyek untuk membuat perencanaan lengkap dari suatu
pekerjaan konstruksi (Abrar Husen, 2009) .Dalam proyek ini, pihak yang menjadi
perencana adalah PT. Detikom Teknik Konsultan.
Tugas dan wewenang dari konsultan perencana :
1. Membuat perencanaan secara lengkap, yang terdiri dari gambar rencana,
rencana anggaran biaya, dsb;
2. Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan pihak
kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan;
3. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal yang
kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja dan syarat-syarat.
2.2.3 Pengawas
Konsultan pengawas adalah orang/ badan yang ditunjuk pengguna jasa
untuk membantu dalam pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pembangunan
mulai dari awal hingga berakhirnya pekerjaan tersebut. (Ervianto, 2005). Dalam
proyek ini, pihak yang menjadi pengawas adalah PT. Detikom Teknik Konsultan.
Tugas dan wewenang konsultan pengawas :
1. Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam
pelaksanan pekerjaan;
2. Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan ;
3. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan, bulanan);
4. Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan tambah atau
berkurangnya pekerjaan.
2.2.4.Pelaksana
Pelaksana adalah perseorangan atau suatu badan usaha yang menerima
dan menyelesaikan pekerjaan menurut biaya yang telah tersedia dan
melaksanakan sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat serta gambar-gambar
rencana yang telah ditetapkan (Abrar Husen, 2009). Pelaksana dapat berupa
badan atau perusahaan dan ahli dalam bidang pelaksanaan pekerjaan jalan.
Dalam proyek ini, kontraktor pemenang tender adalah PT. Hutama Mitra
Nusantara yang dibawahnya terdapat beberapa sub yang bekerja sama dalam

II-9
melaksanakan kegiatan proyek. Berikut ini adalah struktur organisasi kontraktor
serta gambaran umum tugas dari masing-masing bagian.

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Pelaksana PT. Hutama Mitra Nusantara


Sumber : PT. HMN

Uraian Tugas :
a) Direktur
Tugas direktur adalah sebagai berikut :
1. Pengambil keputusan tertinggi dalam perusahaan
2. Membuat keputusan dan kebijakan atas semua masalah / persoalan yang
dihadapi oleh level yang dibawahnya
3. Melaksanakan Manajemen Perusahaan
4. Penanda tanganan terhadap seluruh yang berhubungan dengan kontrak
kerja.
b) Manager Keuangan/Administrasi (Admin)
Tugas tenaga Administrasi dan Keuangan :
1. Menyusun arus kas proyek (Cash flow).
2. Menyelenggarakan tata usaha surat menyurat dan tata usaha pimpinan.
3. Menyiapkan berita acara angsuran pembayaran harga kontrak.
4. Melakukan pengendalian likuiditas proyek dengan mengusahakan sumber
dana dan mengendalikan penggunaan dana proyek.

II-10
5. Menyelenggarakan verifikasi bukti pembayaran dan melakukan
pembayaran kepada pihak yang terkait.
c) Manager Pelaksana / Manager Proyek
Tugas Kepala Proyek:
1. Pemimpin pelaksanaan kegiatan pekerjaan di proyek secara optimal dan
memenui syarat Biaya, Mutu dan waktu.
2. Melakukan Perencanaan dan pengendalian pelaksanaan di lapangan
agar tercapai hasil yang efisien dan produktif.
3. Mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan pekerjaan dibandingkan
dengan rencana pelaksanaan proyek
4. Menghadiri rapat koordinasi proyek antara pemberi kerja, pengawas
proyek dan mitra usaha.
5. Memberikan keputusan terhadap masalah di proyek dan solusinya
6. Penandatangan laporan bulanan, S-Curve, MC proyek .
7. Koordinasi dengan pihak-pihak eksternal proyek terkait
8. Mempertanggung jawabkan perhitungan rugi laba serta metoda
penyelesaian proyek.
d) Material Engineer Manager Kendali Mutu :
Tugas highway Engineer adalah sebagai berikut :
1. Membuat rencana (schedulle), mengkoordinasi dan memantau bahan
yang akan diuji, peralatan dan tenaga yang diperlukan.
2. Membuat laporan hasil pengendalian mutu.
Tanggung Jawab :
1. Terlaksananya kegiatan Quality Control agar mutu pekerjaan sesuai
dengan rencana
2. Terselenggaranya Pengadministrasian kegiatan – kegiatan yang
berkaitan dengan pengujian – pengujian bahan dan hasil pekerjaan
3. Menyiapkan metode kerja, bahan, alat dan tenaga kerja yang tepat
4. Mempelajari, menganalisa dan memahami semua kegiatan quality
control sesuai yang disyaratkan dalam spesifikasi.
e) Pelaksana Lapangan (Site Engineering)
Tugas pelaksana lapangan :
1. Mempelajari sepenuhnya gambar-gambar (shop drawing) yang telah
approved oleh pihak konsultant.

II-11
2. Mempersiapkan gambar-gambar kerja/shop drawing untuk persiapan
dimulainya pekerjaan.
3. Menghitung semua kebutuhan material. Untuk teknis pendataan di
lapangan, material diatut sesuai kebutuhan/bertahap.
4. Memberi penjelasan-penjelasan gambar pada mandor mengenai teknis
dan pelaksanaan proyek yang akan dilaksanakan sesuai dengan
rencana/schedule.
5. Membuat metode kerja untuk suatu pekerjaan yang akan diterapkan pada
keadaan lapangan sehingga mencapai sasaran sesuai rencana.
6. Melaksanakan opname seminggu sekali terhadap progress pekerjaan
mandor/sub.
7. Mengatur material terutama penggunaan/permintaan sudah sesuai
dengan pelaksanaan lapangan atau belum apabila terjadi penyimpangan
yang tidak sesuai permintaan maka segera cepat diketahui mulai dini.
8. Memberikan laporan harian maupun mingguan pada pimpinan baik
material maupun kesulitan-kesulitan pelaksanaan atau masalah-masalah
lainnya.

f) Logistik
Tugas logistik adalah sebagai berikut :
1. Melakukan survey dan memberi informasi kepada kepala proyek
tentang jenis dan jumlah peralatan yang dibutuhkan di lapangan.
2. Bersama bagian teknik administrasi kontrak membuat jadwal
pengadaan bahan dan peralatan di lokasi.
3. Menyelenggarakan pembelian bahan yang telah diputuskan oleh
Kepala Proyek sesuai dengan hasil pengetesan Material Engineer.
4. Melaksanakan administrasi pergudangan tentang penerimaan,
penyimpanan dan pemakaian bahan.
5. Melaksanakan mobilisasi dan demobilisasi peralatan sesuai jadwal
penggunaan alat.
6. Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan alat dan perlengkapannya
sehingga selalu dalam keadaan siap pakai.
7. Melaksanakan inventarisasi dan pemeliharaan alat, termasuk
kendaraan pengangkut barang, perlengkapan kerja dan bengkel.

II-12
8. Membantu peningkatan efisiensi pemakaian bahan dan produktifitas
alat.
9. Membuat laporan tentang penggunaan alat, persediaan dan
pemakaian bahan.
g) Surveyor
Tugas Surveyor adalah sebagai berikut :
1. Menetukan titik-titik batas area proyek
2. Membaca gambar dengan melihat bentuk dan ukuran bangunan untuk
diaplikasikan dilapangan.
3. Memastikan bahwa hasil survey lapangan sesuai dengan syarat-syarat
teknis yang ditentukan.
4. Melaporkan dan berkomunikasi langsung dengan Site Engineering
Manager (SEM), bila terjadi ketidak sesuaian gambar dan atau ke
lapangan.

2.3 Hubungan Kerja Unsur-unsur Pelaksana Proyek


Dalam pengelolaan suatu proyek perlu dijamin adanya hubungan yang baik
antara unsur-unsur yang terkait. Untuk menjamin hasil yang sesuai dengan
rencana, maka koordinasi dan kerja sama yang serasi antar unsur pelaksana
sangat diperlukan. Koordinasi dan kerjasama didasarkan pada ketentuan dan
persyaratan teknis maupun administratif yang harus dipatuhi dan ditaati bersama,
agar tugas dan tanggung jawab masing-masing unsur tidak saling tumpang
tindih.
Hubungan kerja antara unsur-unsur pelaksana proyek digambarkan dalam
skema berikut :

Pemilik Proyek =`Hubungan


Dinas PUPR
Kabupaten Kupang Kontrak
= Hubungan Kerja

Proyek Peningkatan
Jalan Fatubraon-
Pantai Teres

Konsultan Kontraktor
PT. Detikom Teknik PT. Hutama Mitra
Konsultan Nusantara

II-13
Gambar 2.4. Skema Hubungan Kerja Unsur-unsur Pengelola Proyek
2.3.1. Hubungan kerja antara Pemilik Proyek dengan Perencana
1. Ikatan : Kontrak (Surat Perjanjian Pemborongan Kerja);
2. Pemilik Proyek kepada perencana memberikan imbalan jasa atau biaya
perencanaan;
3. Perencana kepada Pemilik Proyek memberikan jasa atau pekerjaan
perencanaan.
2.3.2. Hubungan Kerja antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor
1. Ikatan : Kontrak (Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan);
2. Pemilik Proyek memberikan biaya pelaksanaan pekerjaan pada kontraktor;
3. Kontraktor kepada Pemilik Proyek melaksanakan pekerjaan proyek.
2.3.3. Hubungan Kerja antara Pemilik Proyek dengan Pengawas
1. Ikatan : Kontrak Pengawasan ;
2. Pemilik Proyek kepada konsultan pengawas mewakilkan pengawasan serta
memberikan biaya pengawasan;
3. Konsultan pengawas kepada Pemilik Proyek memberikan hasil produksi
pengawasan (berupa laporan mingguan, bulanan).
2.3.4. Hubungan Kerja antara Perencana dengan Kontraktor
1. Ikatan Kontrak;
2. Konsultan perencana memberikan tugas kepada kontraktor/ pelaksana untuk
dapat memenuhi persyaratan teknis terhadap proyek;
3. Pelaksana/ kontraktor merealisasikan perencanaan konsultan perencana.
2.3.5. Hubungan Kerja antara Kontraktor dengan Konsultan Pengawas
1. Pelaksana/ Kontraktor mengadakan konsultasi dengan konsultan pengawas;
2. Konsultan Pengawas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
pekerjaan.

2.4 Tugas, Hak, dan Kewajiban Masing – Masing Pihak Berdasarkan


Pengamatan di Lapangan
Seperti yang dijelaskan pada sub bab diatas bahwa dalam suatu proyek
ada berbagai macam pihak yang terlibat. Pihak-pihak yang terlibat tersebut
seperti pemilik proyek, konsultan perencana, konsultan pengawas, dan juga
kontraktor. Semua pihak tersebut memiliki tugas masing-masing yang dikerjakan
namun biasanya dalam suatu proyek terkadang tugas-tugas tersebut tidak selalu
sesuai dengan teori karena ada berbagai macam alasan atau hal-hal yang terjadi

II-14
diproyek. Oleh sebab itu berikut ini akan dijelaskan tugas, hak dan tanggung
jawab dari semua pihak berdasarkan pengamatan dilapangan.

2.4.1 Pemilik Proyek


Pemilik Proyek Peningkatan Jalan Fatubraon – Pantai Teres, Kecamatan
Amarasi Selatan adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang
Bina Marga Kabupaten Kupang. Pemilik proyek di lapangan telah menjalankan
tugas, hak, dan kewajibannya sebagai berikut :
A. Tugas
Pemilik telah menyiapkan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan
proyek.
B. Hak
1. Pemilik telah menunjuk Penyedia jasa (kontraktor dan konsultan) yang
dalam proyek ini memilih PT. Hutama Mitra Nusantara sebagai
kontraktor dan PT. Detikom Teknik Konsultan sebagai konsultan
pengawas dan Perencana;
2. Pemilik menerima laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang telah dilakukan;
3. Pemilik Proyek ikut mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan
di lapangan.

C. Kewajiban

1. Pemilik telah menyediakan lokasi pelaksanaan pekerjaan yang berada


di Desa Fatubraun-Pantai Teres, Kecamatan Amarasi Selatan;
2. Pemilik menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak
penyedia jasa sejumlah biaya yang diperlukan untuk kebutuhan
proyek.

2.4.2 Konsultan Perencana


Perencana dalam proyek ini adalah PT. Detikom Teknik Konsultan.
Perencana di lapangan telah menjalankan tugas, hak, dan tanggung jawabnya
sebagai berikut:

A. Tugas

1. Perencana menyediakan gambar kontrak pelaksanaan proyek;

II-15
2. Perencana membuat rencana anggaran biaya atau yang disebut
engineering estimate (EE);
3. Perencana membuat spesifikasi atau syarat – syarat pelaksanaan
pembangunan.

B. Hak

Perencana telah menerima imbalan jasa sesuai peraturan atau kontrak


yang telah disepakati.

C. Kewajiban

Melakukan penjelasan mengenai gambar kerja pada saat terjadi masalah


dalam pengerjaan pasangan batu yang dikomplain oleh warga sekitar.

2.4.3 Konsultan Pengawas


Pengawas dalam proyek ini adalah PT. Detikom Teknik Konsultan.
Pengawas di lapangan telah menjalankan tugas, hak dan kewajibannya sebagai
berikut :
A. Tugas
1. Melaksanakan pengawasan selama 6 hari kerja dalam seminggu
selama perjalanan pelaksanaan proyek;
2. Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai
dengan kontrak kerja yang telah disepakati.
B. Hak
1. Berhak menerima imbalan jasa sesuai dengan peraturan;
2. Berhak memeriksa gambar kerja pelaksana proyek;
3. Berhak untuk melakukan perubahan pada pekerjaan dengan
menerbitkan berita acara perubahan atas ijin pemilik proyek.
C. Kewajiban
1. Melakukan back up data untuk mengetahui adanya kemungkinan
bertambah dan berkurangnya volume perkerjaan;
2. Melakukan komunikasi dengan kontraktor untuk menambah tenaga
kerja karena pekerjaan mengalami keterlambatan.
2.4.4 Kontraktor / Pelaksana
Kontraktor atau pelaksana dalam proyek ini dikerjakan oleh PT. Hutama
Mitra Nusantara, dimana yang menjalankan tugas, hak dan tanggung jawab
sebagai berikut :

II-16
A. Tugas
1. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
sesuai dengan persyaratan waktu, mutu, dan biaya yang telah
ditetapkan
2. Melakukan suatu tindakan apabila terjadi keterlambatan pekerjaan di
lapangan yaitu dengan menambah dan melakukan pergantian tenaga
kerja dan waktu kerja (lembur)
3. Menyediakan tenaga kerja, bahan material, peralatan dan alat
pendukung lainnya sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan
4. Menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan jadwal tenaga kerja dan
mengatur pelaksanaan tenaga dan perlatan proyek
B. Hak
1. Menerima bayaran sesuai dengan kesepakatan melalui beberapa
tahap hingga proyek telah diselesaikan;
2. Kontraktor bebas memilih sub kontraktor .

C. Kewajiban
1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan time schedule dan gambar
kontrak;
2. Melakukan pengukuran data rill lapangan untuk pekerjaan – pekerjaan
yang telah dilakukan.
2.5 Manajemen Proyek
Suatu pekerjaan akan berhasil dengan baik apabila didukung oleh sistem
manajemen yang baik dan terkoordinir. Adapun rangkaian manajemen yang
sederhana adalah sebagai berikut :

2.5.1. Perencanaan
Perencanaan adalah proses kegiatan pemikiran , dugaan dan penentuan
prioritas yang harus dilakukan secara umum sebelum melaksanakan tindakan
yang benar. Pada bagian ini dipaparkan tentang kebutuhan penggunaan tenaga
kerja, biaya, waktu, alat dan sumber– sumber lain.

II-17
2.5.2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses penyusunan, pembagian kerja ke dalam
unit – unit kerja dan fungsinya beserta penetapan kewenangan dan tanggung
jawab. Hal ini dilakukan agar mencapai hasil pembagian kerja yang tepat.
2.5.3. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah proses kegiatan yang dilakukan untuk membina dan
mendorong semangat kerja pada karyawan (anggota organisasi) demi
tercapainya tujuan.
2.5.4. Pengendalian
Pengendalian adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk
mengadakan pengawasan, penyempurnaan dan penilaian untuk menjamin
bahwa tujuan akan tercapai sebagaimana yang telah ditetapkan.

2.6 Evaluasi
2.6.1 Pemilik Proyek
Pemilik Proyek Peningkatan Jalan Fatubraon-Pantai Teres, Kecamatan
Amarasi Selatan adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang
Bina Marga Kabupaten Kupang. Salah satu tugas dan wewenang pemilik proyek
adalah mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan.
Hal ini terlihat, beberapa kali Pemilik proyek turun kelapangan untuk
memeriksa pelaksanaan pekerjaan, dan juga melakukan opname hasil kerja
pada beberapa item pekerjaan sesuai atau tidakkah dengan perencanaan,
seperti pekerjaan galian dan timbunan, dan juga pasangan batu agar sesuai
dengan standar dan syarat perencanaan.

2.6.2 Konsultan Perencana


Dalam proyek ini, PT. Detikom Teknik Konsultan merupakan Konsultan
Perencanaannya. Salah satu tugas dan wewenang dari konsultan perencana
adalah memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan pihak
kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan. Hal ini terlihat pada saat pekerjaan di
lapangan tidak dapat dilaksanakan berdasarkan Time Schedule yang telah
direncanakan akibat kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. Oleh karena itu,
dapat dipertimbangkan untuk mengundur pekerjaan sampai kondisi cuaca
memungkinkan untuk dilaksanakan kembali pengerjaan.
2.6.3 Konsultan Pengawas

II-18
Pengawas dalam proyek ini adalah PT. Detikom Teknik Konsultan. Tugas
dan wewenang konsultan pengawas adalah menyusun laporan kemajuan
pekerjaan (harian, mingguan, bulanan). Pada pekerjaan di lapangan, pengawas
selalu mengawasi proyek dan merincikan pekerjaan yang dilakukan setiap
harinya dalam laporan harian, untuk dapat menyesuaikan dengan kurfa S agar
dapat menghitung prestasi kerja.
2.6.4 Kontraktor / Pelaksana
Pelaksana dalam proyek ini adalah PT. Hutama Mitra Nusantara.
Berdasarkan teori, salah satu tugas dari kontraktor adalah mengadakan
pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan di lapangan. Dan benar adanya
bahwa kontraktor mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan
dilapangan, penulis juga ikut andil dalam kegiatan pengukuran dan pemeriksaan
ini.
Pemeriksaan dan pengukuran yang dilakukan oleh penulis dan pihak dari
Kontraktor yakni opname dan Pematokan STA Baru setelah dilakukannya
pengerjaan pembukaan badan jalan pada lokasi proyek. Ini menunjukan realisasi
tugas dan wewenang dari kontraktor di lapangan.

II-19

Anda mungkin juga menyukai