MANAJEMEN PROYEK
22
tetapkan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa permasalahan manajemen berkaitan
dengan usaha untuk memelihara kerja sama sumber daya terutama sekelompok orang
dalam suatu kesatuan serta usaha memanfaatkan sumber daya tersebut.
Proyek adalah berupa rangkaian kegiatan panjang yang dimulai sejak
direncanakan, kemudian dilaksanakan sampai benar-benar memberikan hasil-hasil atau
keluaran-keluaran sesuai dengan perencanaannya. Proyek barudi katakan selesai apabila
telah berhasil memberikan keluaran-keluaran yang dapat ditunjukan guna mencapai
harapan-harapan yang lebih penting lagi, yaitu tujuan fungsional proyek. Suatu proyek
pada umumnya tidaklah berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian dari strategi
pengembangan program luas yang mungkin harus didukung oleh beberapa proyek.
Perencanaan proyek berawal dan dimulai dari masalahmasalah pokok dalam
pembangunan, pembangunan sektor misalnya, lalu menyusun strategi pengembangan
yang lebih luas dan kemudian menetapkan proyek-proyek yang diharapkan dapat untuk
mencapai tujuan-tujuan program yang lebih luas lagi. Dengan demikian suatu proyek
merupakan bagian dari strategi pengembangan program tertentu, atau dengan kata lain
suatu program dapat dijabarkan menjadi sekelompok proyek-proyek yang satu dengan
yang lain saling berkaitan.
Manajemen Proyek adalah suatu usaha merencanakan, mengorganisasi,
mengarahkan, mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan agar sesuai dengan mutu,
jadwal atau waktu dan anggaran yang telah ditetapkan. Adapun manfaat dari
manajemen proyek yaitu:
a. Mengidentifikasi fungsi tanggung jawab
b. Meminimalkan tuntutan pelaporan rutin
c. Mengidentifikasi batas waktu untuk penjadwalan
d. Mengidentifikasi metode analisa peramalan
e. Mengukur prestasi terhadap rencana
f. Mengidentifikasi masalah dini dan tindakan perbaikan
g. Meningkatkan kemampuan estimasi untuk rencana
23
dalam proyek yang akan dilaksanakan. Di dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemeliharaan pada proyek Rekonstruksi Ruas Jalan Lilana – Noebesi, dibagi
dalam beberapa bagian yaitu:
Sumber : Dinas PU
24
b. Pada rapat atau pertemuan tersebut pemilik proyek memperkenalkan
semua personil-personilnya yang berkaitan dengan pelaksana proyek
pembangunan Ruas jalan Lilana – Noebesi.
c. Meminta konsultan untuk membuat rencana pengawasan atau mengecek
lokasi proyek dilapangan.
d. Membuat Job Mix Desain.
3.2.1 Konsultan Pengawas
Konsultan adalah badan usaha atau badan hukum yang ditetapkan oleh
pimpinan proyek untuk mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan, agar
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diisyaratkan dalam kontrak dan
spesifikasi. Konsultan pengawas pada Proyek Pembangunan Ruas Jalan Lilana –
Noebesi telah ditetapkan oleh panitia melalui pelelangan. Dengan demikian maka
menurut hasil evaluasi sebagai pengawas dalam pelaksanaan proyek tersebut.
Berikut struktur organisasi Konsultan :
Direktur
IRWAN ARDANA, ST
Site Engineer
DONNY RIHI BIHA, ST
Chief
NOH S. KARBEKA, ST
25
c. Mengontrol atau mengawasi pengangkutan material dari lokasi
pengambilan sampai ke lokasi proyek.
d. Mengawasi saat penghamparan agregat kelas A di lokasi.
Melakukan pemeriksaan bersama setelah selesai melaksanakan pekerjaan
(Sand Cone).
3.2.3 Kontraktor Pelaksana
Kontraktor adalah badan usaha dalam hal ini sebagai penawar pekerjaan
yang ditetapkan oleh pemilik proyek Pembangunan Ruas Jalan Lilana – Noebesi
kontraktor dalam pelayanan jasa dilakukan melalui pelelangan terbatas dan panitia
menetapkan PT. ADHI PERKASA MITRA PRATAMA sebagai pelaksana
proyek tersebut.
Berikut struktur organisasi kontraktor :
Direktur
CHARLES
ANGKIRIWANG
Kepala Proyek
DICKY ANGKIRIWANG
26
pelaksanaan diantaranya adalah Motor Grader, Vibroller, dan juga Water
Tank.
c. Membuat sketsa mengenai pelaksanaan agregat kelas A diantaranya adalah
tebal gembur agregat kelas A adalah 25cm, Tebal padat 20cm, dan lebar
jalan 4m dan panjang jalan 1km.
d. Membuat Job Mix Formula (JMF) dengan pedoman pada Job Mix Desain
(JMD) yang diberikan oleh pemilik proyek.
e. Melaksanakan pencampuran atau blending pada agregat kelas A
menggunakan Excavator dengan bahan dasarnya adalah batu dan pasir
yang spesifikasinya yaitu agregat halus 45% dan agregat kasar 55%.
f. Melakukan pengangkutan agregat A dengan menggunakan Dump Truck
dengan jarak tempuhnya kurang lebih 800m dari lokasi pengangkutan
agregat ke lokasi proyek.
g. Agregat kelas A ditumpuk dibahu jalan dengan jarak 2m di sisi kiri jalan.
h. Melaksanakan penghamparan agregat kelas A dengan menggunakan
Motor Grader sesuai dengan ketebalan dan pisau dari alat tersebut disetel
membentuk kemiringan (2%) sesuai dengan ketentuan yang di syaratkan.
i. Melakukan pemadatan agregat kelas A dengan menggunakan Water Tank
dan Vibro Roller.
j. Melakukan pemeriksaan bersama setelah selesai melakukan pekerjaan
agregat A yaitu dengan melakukan Sand Cone bersama.
27
industri. Instansi yang berperan dalam pelaksanaan pekerjaan pada paket pembangunan
Ruas Jalan Lilana-Noebesi yaitu sebagai berikut:
a. Pemilik atau pemberi tugas, yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang.
b. Konsultan pengawas yakni PT.Dwipa Mitra Konsultan.
c. Kontraktor atau pelaksana yakni PT.Adhi Perkasa Mitra Pratama.
Hubungan kerja sama tersebut, secara garis besar dapat diuraikan pada
Gambar 3.5 Bagan Alur Hubungan Kerja Sama Pengelolah Proyek.
PEMILIK
KONSULTAN KONTRAKTOR
Garis koordinasi
28
3.3.2 Hubungan Kerja Antara Pemilik Proyek dan Kontraktor Pelaksana
29
sebagai bahan utama dalam rapat intern kontraktor maupun rapat kordinasi dengan
semua pihak yang terlibat dalam proyek.
1. Request pekerjaan
Sebelum memulai atau melaksanakan pekerjaan proyek konstruksi
merupakan suatu persyaratan yang harus dilakukan kontraktor untuk
mengajukan reguest mulai pekerjaan, dimana reguest ini akan dipahami serta
diteliti oleh pengawas konsultan serta akan diberikan catatan atau arahan atas
pekerjaan yang dimaksud.
Disamping itu diperlukan kecakapan staf quantity/ pelaksana dalam
membuat request tersebut yang membuat rumusan perhitungan koefisien yang
berkaitan dengan volume yang direncanakan sehingga mendapat estimasi
jumlah bahan yang akan digunakan, demikian juga dengan jumlah peralatan,
jangan sampai antara volume, penggunaan tenaga kerja, jumlah bahan rencana
dan pemakaian peralatan tidak sinkron atau terjadi jumlah tidak wajar.
Pengecekan yang akan diperiksa oleh pengawas PU dengan pengawas
Konsultan antara lain ; Volume pekerjaan yang rencana dilaksanakan, lokasi
pekerjaan, penggunaan tenaga kerja, penggunaan bahan, penggunaan peralatan,
lampiran gambar sesuai rencana, lampiran back up sesuai rencana. Dimana
request mulai pekerjaan ini juga akan menjadi catatan dan bahan evaluasi atas
pencapaian hasil kinerja yang dilaksanakan kontraktor, sehingga mengajukan
request sebelum memulai pekerjaan, hal ini sangat penting dan bermanfaat bagi
kontraktor maupun direksi / pengawas konsultan dalam menjalankan suatu
proyek.
30
dibuat oleh kontraktor dan disetujui/ diperiksa oleh konsultaan pengawas dan
pengawas lapangan.
Laporan bulanan berisi data dan kegiatan ringkas selama sebulan dan
dilengkapi dengan foto- foto yang mewakili, antara lain berisi sebagai berikut :
Data cuaca,data teknis dan kemajuan fisik pekerjaan bulan lalu sampai
sekarang dan estimasi kemajuan untuk bulan berikutnya, Tingkatan kemajuan
berdasarkan jadwal pelaksanaan, jumlah jenis barang-barang dan material yang
disuplai dan diguanakan oleh penyedia jasa bulan yang lalu, dan foto-foto
pekerjaan yang dilaksanakan bulan yang lalu data hasil pekerjaan termasuk
progres pekerjaan, hal ini bertujuan untuk audit dari pemilik proyek dan
pengawas konsultan pada saat pencairan dana pakerjaan, Laporan ini dibuat
oleh kontraktor dan disetujui/ diperiksa oleh konsultaan pengawas dan
pengawas lapangan serta mengetahui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
31