Anda di halaman 1dari 29

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Kegiatan Umum


Dalam kegiatan praktik industri kegiatan umum adalah kegiatan yang
dilakukan untuk mengamati identitas dan manajemen perusahaan pelaksana
proyek. Hal yang perlu dilakukan oleh peserta praktik industri dalam kegiatan
umum adalah melakukan pengamatan mengenai beberapa hal yang meliputi
informasi proyek, struktur organisasi, organisasi pelaksana proyek, mekanisme
rekruitmen tenaga kerja, sistem kesejahteraan dan pengupahan tenaga kerja, sistem
pengendalian proyek (bahan/tenaga kerja/peralatan), pengembangan kerjasama
dengan instansi lain, administrasi proyek dan evaluasi proyek.
2.1.1 Data Informasi Proyek

Pembangunan Apartemen Begawan dikerjakan oleh PT. PP (PERSERO)


Tbk. Proyek ini berlokasi di Jalan Raya Tlogomas 1-3 Lowokwaru, Kota
Malang, Jawa Timur. Apartemen Begawan merupakan hunian apartemen yang
terletak di arteri primer, yaitu jalur utama antara Kota Malang dan Kota Batu.
Pembangunan Apartemen Begawan ini terdiri dari 25 lantai dengan luas ±
56.669 m². Dengan waktu pelaksanaan 487 hari, (16 bulan). Pekerjaan ini
dimulai dari 6 Agustus 2018 s/d 6 Desember 2019. Proyek pembangunan
Apartemen Begawan ini merupakan bagian proyek pembangunan yang
ownernya adalah PT. PP Properti.
(Gambar 1 Perspektif Proyek Apartemen Begawan)
Sumber : Data Proyek Apartemen Begawan, 2018

Data proyek yang diperoleh dari bagian administrasi selama observasi antara
lain sebagai berikut:
1. Kegiatan : Pembangunan Apartemen Begawan
2. Lokasi : Jl. Raya Tlogomas No.1, Tlogomas, Kec.
Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 651144
3. Pemilik (Owner) : PT. PP Properti
4. Consultant Management : PT. MANAJEMEN KONTRUKSI UTAMA
Jl. Ruko Rungkut Makmur No. 27 Blok C 33
Surabaya
Telp. (031) 8722178,
E-mail : mku_ukpetra@yahoo.com
5. Consultant Architecture : PT. ARSINERGI GRAHA CIPTA
Pakuwon Town Square AA1 – 9, Pakuwon City
E-mail : arsitek@amega.co.id
6. Consultant Struckture : PT. PAGUPON STRUKTUR INTI
Dukuh Kupang XXV/61 Surabaya
E-mail : paguponengineering@gmail.com
7. Piling Contractor : PT. TENO
Graha Teno
Jl. Kertajaya Indah 153/P – 116, Surabaya
Telp. (031)5936242 / Fax. (031) 5936243, E-mail :
tenoindo@gmail.com
8. Main Contractor : PT. MITRA KONTRUKSI
Jl. Ruko North Junction Blok RA Kav. 23, Surabaya
Telp. (031) 99161699 / Fax : (031) 99161677
9. Financial
 Type of Contract : Lump Sum Fixed Price
 Payments : Mounthly Progress Payment
10. Main Project Data
 Land Total Area : ± 10.430 m2
 Building Total : ± 56.669 m2
 Contruction Period : ± 16 bulan

2.1.2 Lokasi Proyek

(Gambar 2: Lokasi Proyek Pembangunan Apartemen Begawan)


Sumber : http://apartemenbegawan.com/location/ (2019)
2.1.3 Struktur Organisasi Proyek
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan di inginkan. Oleh
karena itu dalam pembangunan Apartemen Amega Crown Residence Sidoarjo
dibentuk suatu struktur organisasi sebagai berikut :

Legend

__ __ __ __ Jalur koordinasi quantity dan price

Gambar 2. Struktur Organisasi Proyek

2.1.3.1 Unsur Organisasi Pengelola Proyek


Dalam pengelolaan suatu proyek diperlukan adanya suatu organisasi yang
baik dan terstruktur, hal ini mengingat organisasi sendiri merupakan kumpulan
beberapa individu yang saling bekerja sama sesuai dengan kemampuan dan
keahliannya masing-masing untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Berikut
merupakan penjelasan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab dari
masing-masing komponen dari struktur organisasi pengelola proyek pembangunan
Apartemen Amega Crown Residence Sidoarjo.
(a) Pemilik
Pemilik Proyek/Owner adalah instasi atau seseorang baik pemerintah
maupun swasta yang memiliki proyek dan memberikan pekerjaan serta
membiayai seluruh biaya proyek dalam proses pembangunan proyek dan
dilaksanakan sesuai perjanjian kontrak kerja, nantinya gedung tersebut akan
difungsikan sebagai tempat tinggal atau hunian.

Tugas dan kewajiban Pemilik / Owner adalah


(1) Mengendalikan proyek secara keseluruhan untuk mencapai sasaran baik
segi kualitas fisik proyek maupun batas waktu yang telah ditetapkan.
(2) Mengadakan kontrak dengan kontraktor yang memuat tugas dan kewajiban
sesuai prosedur. Menunjuk kontraktor pemenang tender untuk
melaksanakan proyek tersebut.
(3) Menyediakan dana yang diperlukan untuk merealisasikan proyek.
(4) Menandatangani surat perjanjian pemborongan dan surat perintah kerja.
(5) Menetapkan pekerjaan tambahan atau pengurangan pekerjaan.
(6) Mengeluarkan semua instruksi dan menyerahkan semua dokumen
pembayaran kepada kontraktor
(7) Menerima hasil pekerjaan dari pelaksanaan proyek atau kontraktor.

(b) Perencana Arsitektur


Perencana arsitektur yang ditunjuk oleh owner, berada langsung di bawah
owner karena memegang peranan penting untuk perencanaan awal desain dari
segi arsitektur dan estetika ruangan.
Tugas dari perencana arsitektur adalah
(1) Membuat gambar atau desain dan dimensi bangunan secara lengkap dengan
spesifikasi teknis, fasilitas dan penempatannya.
(2) Menentukan spesifikasi bahan bangunan untuk finishing pada bangunan
proyek ini.
(3) Membuat gambar-gambar rencana dan syarat-syarat teknis secara
administrasi untuk pelaksana proyek.
(4) Membuat perencanaan dan gambar-gambar ulang atau revisi bilamana
diperlukan.
(5) Bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil perencanaan yang dibuatnya
apabila sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan.

(c) Perencana Struktur


Perencana struktur bertugas merencanakan dan merancang struktur
yang sesuai dengan keinginan pemilik proyek melali kontraktor utama, baik
struktur atas maupun struktur bawah.
Tugas dan wewenang perencana struktur antara lain adalah
(1) Membuat perhitungan seluruh proyek berdasarkan teknis yang telah
ditetapkan sebelumnya.
(2) Membuat rancangan detail yang meliputi pembuatan gambar-gambar detail
serta rincian volume pekerjaan.
(3) Memberikan penjelasan atas permasalahan yang timbul selama masa
konstruksi.

(d) Manajemen Konstruksi


Sebagai pelaksana pembangunan manajemen konstruksi memilki berbagai
peran yang terbagi dalam tahapan pelaksananya yaitu sebagai koordinator,
sebagai kontraktor, sebagai penanggung jawab terhadap manajemen proyek,
dan bertindak lebih kearah kontraktor umum dari pada sebagai wakil pemilik.
Tugas dan wewenang manajemen konstruksi antara lain adalah
(1) Perencanaan, menentukan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana
mengerjakannya.
(2) Mengorganisasi, menetapkan jenis-jenis kegiatan yang perlu dilakukan.
(3) Penempatan Orang, meliputi usaha pengembangan dan penempatan orang-
orang yang tepat di dalam jenis-jenis pekerjaan yang sudah direncanakan.
(4) Mengarahkan, pembinaan motivasi dan pemberian bimbingan kepada
bawahan untuk pelaksanaan yang sesuai perencanaan.
(5) Mengontrol, untuk menjamin bahwa perencana bisa diwujudkan secara
pasti.
(e) Quantity Surveyor
Quantity Surveyor (QS) adalah sebuah profesi yang mempunyai keahlian
dalam perhitungan volume, penilaian pekerjaan konstruksi, administrasi
kontrak sedemikian sehingga suatu pekerjaan dapat dijabarkan dan biayanya
dapat diperkirakan, direncanakan, dianalisa, dikendalikan dan dipercayakan.
Tugas dan wewenang Quantity Surveyor (QS) antara lain adalah
(1) Memberikan saran yang berkaitan dengan pengendalian biaya
pembangunan/proyek agar tidak melampaui rencana anggaran yang
ditetapkan oleh pemilik proyek (owner)
(2) Menangani aspek legal pelaksanaan proyek
(3) Membantu pekerjaan Kontraktor sebagai estimator atau manager kontrak.

(f) Kontraktor Upper Strukture


Kontraktor sebagai pelaksana proyek pasti mempunyai tugas dan tanggung
jawab dalam hal ini pada bagian struktur atas seperti kolom, balok, plat, dan
tangga.
Tugas dan wewenang Kontraktor Upper Strukture antara lain adalah
(1) Melaksanakan pembangunan bekerja sesuai dengan peraturan dan
spesifikasi yang telah direncanakan dan ditentukan di dalam kontrak
Perjanjian Pemborongan.
(2) Memberikan laporan kemajuan proyek meliputi laporan harian, mingguan,
dan bulanan kepada pemilik proyek yang berisi antara lain yaitu
Pelaksanaan pekerjaan, Prestasi kerja dicapai, Jumlah tenaga kerja yang
digunakan, Jumlah bahan-bahan yang masuk, Keadaan cuaca dan lain-lain.
(3) Menyediakan tenaga kerja, bahan, peralatan, tempat kerja, dan alat-alat
pendukung lainnya yang digunakan mengacu pada gambar dan spesifikasi
set memperhatikan waktu, biaya, kualitas dan pekerjaan keamanan.
(4) Sepenuhnya bertanggung jawab atas kegiatan pembangunan dan metode
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
(5) Menjalankan pekerjaan sesuai dengan jadwal (schedule) yang telah
disepakati.
(6) Melindungi semua peralatan, bahan, dan bekerja terhadap kerugian dan
kerusakan sampai dengan serah terima pekerjaan.
(7) Kontraktor dapat meminta kepada pemilik proyek untuk memberikan
perpanjangan waktu penyelesaian proyek dengan memberikan alasan yang
masuk akal dan sesuai dengan kenyataan yang menyebabkan perlunya
waktu tambahan tersebut.
(8) Mengganti semua kerusakan yang disebabkan oleh kecelakaan selama
pelaksanaan pekerjaan, serta menyediakan perlengkapan wajib pertolongan
pertama pada kecelakaan.

(g) Kontraktor MEP


Rincian tugasnya adalah mampu melaksanakan penugasan sebagai
pelaksana lapangan pekerjaan mekanical dan elektrikal bangunan gedung
bertingkat tinggi yang meliputi pekerjaan instalasi plambing, pemanas,
ventilasi dan pengkondisian udara (HVAC), pemadam Kebakaran (APR,
Sprinkler, alat pengendali asap, Deteksi dan alarm kebakaran). Transportasi
vertikal dalam gedung (elevator, Escalator, Dump Waiter, Pengolah air bersih,
pengolah limbah (cair, padat) dan instalasi listrik tenaga dan penerangan,
penangkal petir, dan telepon.
Tugas dan wewenang kontraktor MEP antara lain adalah
(1) Mempelajari dokumen teknis kontrak pelaksanaan proyek sesuai
bidangnya
(2) Mempelajari gambar kerja (shop drawing)
(3) Memberi masukan untuk membuat rencana pelaksanaan pekerjaan
(4) Melakukan persiapan pelaksanaan pekerjaan
(5) Mengatur pelaksanaan pekerjaan
(6) Mengawasi memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan sub
kontraktor
(7) Koordinasi dengan bidang terkait (struktur dan arsitektur)
(8) Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan dilapangan agar berjalan efisien
dan efektif
(9) Memeriksa hasil pelaksanaan pekerjaan pada bidangnya sesuai shop
drawing spesifikasi teknis yang dipersyaratkan dan manajemen mutu
yang diharapkan
(10) Mengukur hasil pekerjaan dilapangan meliputi kualitas, kuantitas dan
waktu testing
(11) Menyiapkan data untuk pembuatan gambar yang telah dilaksanakan (as
built drawing)
(12) Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan secara berkala
(13) Menyiapkan bahan pedoman operasi dan pemeliharaan berikut
pelatihannya

(3) Struktur Organisasi Pelaksana Proyek


Struktur organisasi pelaksana proyek secara umum dapat diartikan suatu
perusahaan kontruksi yang melaksanakan suatu ruang lingkup pekerjaan secara
bersama – sama dengan kemampuan dan keahlianya masing – masing untuk
mencapai suatu tujuan sesuai yang direncanakan. Dengan adanya organisasi kerja
yang baik diharapkan akan memberikan hasil efisien, tepat waktu serta dengan
kualitas tinggi. Oleh karena itu dalam pembangunan Apartemen Amega Crown
Residence Sidoarjo dibentuk suatu struktur organisasi pelaksana proyek dapat
dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Unsur Struktur Organisasi Proyek


Unsur Organisasi Pelaksana Proyek
Dalam suatu proyek pasti memerlukan sistem koordinasi yang efektif dan
efisien, yang bertujuan untuk mewujudkan kelancaran dan lebih terjaminnya
pelaksanaan suatu proyek.
Struktur suatu organisasi juga merupakan bagian dari manajemen atau
pengelolaan suatu proyek, dimana manajemen itu sendiri adalah suatu cara
pengelolaan suatu kegiatan yang memiliki tujuan tertentu. Berikut merupakan
penjelasan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing
komponen dari struktur organisasi pengelola proyek pembangunan Apartemen
Amega Crown Residence Sidoarjo.
(a) Director
Direktur merupakan fungsi jabatan tertinggi dalam sebuah perusahaan,
seperti Perseroan Terbatas (PT) yang secara garis besar bertanggungjawab
mengatur perusahaan secara keseluruhan.
Tugas Direktur Perusahaan adalah sebagai koordinator, komunikator,
pengambil keputusan, pemimpin, pengelola dan eksekutor dalam menjalankan
dan memimpin perusahaan Perseroan Terbatas (PT).
Tugas dari Director antara lain :
(1) Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi
perusahaan
(2) Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan
(3) Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan
termasuk juga keuntungan perusahaan
(4) Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan
dan pembelanjaan kekayaan perusahaan
(5) Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya
dengan dunia luar perusahaan
(6) Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan
misi perusahaan
(7) Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan,
mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.
(8) Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan
(b) Project Manager
Project manager adalah seseorang yang mewakili Direktur atau
perusahaan untuk bertanggung jawab dan memimpin tim proyek yang telah
ditetapkan. Project manager juga mangelola proyek yang terdiri dari 5M
(Money, Man, Machine, Materials, Metods ) untuk mencapai tepat waktu,
biaya, dan mutu.
Project Manager mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
memimpin pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak. Dalam melakukan
tugasnya Project Manager berkoordinasi dengan pemilik/ owner sekaligus
dengan pengawas. Dalam pelaksanaan tugasnya Project Manager harus
memperhatikan kepentingan perusahaan, kepentingan pemilik proyek,
peraturan-peraturan yang berlaku dan situasi lingkungan tempat proyek
dilaksanakan. Project Manager harus mampu untuk mengelola berbagai
macam kegiatan, sejumlah besar tenaga kerja dan tenaga ahli, terutama dalam
aspek perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian untuk mencapai tujuan
proyek. Project Manager harus dapat menggunakan seperangkat alat-alat
manajemen yang tersedia dan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk
mempengaruhi, menyesuaikan dan mengkoordinasikan semua sumber daya
yang ada. Project Manager harus dapat memonitor asumsi-asumsi yang
dipergunakan dan harus menjadi orang pertama yang mengetahui jika terjadi
penyimpangan-penyimpangan dari perencanaan dan dapat mencari jalan
keluarnya.

Tugas dari Project Manager antara lain :


(1) Manajer proyek bertanggung jawab untuk perencanaan , manajemen ,
koordinasi dan kontrol keuangan dari proyek konstruksi .
(2) Seorang manajer proyek membutuhkan keterampilan organisasi dan
komunikasi yang baik , karena tidak ada toleransi untuk melakukan
kesalahan sedikitpun.
(3) Proyek manajer memastikan bahwa kebutuhan klien terpenuhi , proyek
selesai tepat waktu dan sesuai anggaran dan bahwa orang lain melakukan
pekerjaan mereka dengan baik .
(4) Mengorganisir berbagai orang profesional yang bekerja pada sebuah
proyek
(5) Melakukan analisis, penilaian dan kontrol terhadap risiko
(6) Memastikan bahwa semua tujuan proyek terpenuhi
(7) Memastikan standar kualitas terpenuhi
(8) Menggunakan teknologi terbaru IT untuk mengorganisir tenaga kerja dan
kemajuan pekerjaan proyek
(9) Merekrut tenaga professional dan menentukan sub-kontraktor pemenang
tender pekerjaan
(10) Pemantauan sub - kontraktor untuk memastikan pedoman dipertahankan
(11) Bertanggung jawab penuh pada seluruh kegiatan akuntansi , biaya dan
penagihan .
(12) Bertanggung jawab penuh pada kegiatan serah terima pekerjaan kepada
klien.

(c) Deputy Project Manager


Deputy Project Manager merupakan wakil dari Project Manager yang
bertugas membantu Project Manager dalam mengendalikan jalannya proyek di
lapangan. DPM bertanggung jawab kepada Project Manager yang mempunyai
tugas dan tanggung jawab antara lain :
(1) Menguasai detail dan spesifikasi teknis kontrak sebagai acuan dalam
pelaksanaan proyek.
(2) Membantu Project Manager menyusun bahan / Materi Rencana Mutu
Proyek.
(3) Menyiapkan detail materi penyusunan Rencana Anggaran Proyek.
(4) Menyusun Schedule mingguan/bulanan berdasarkan master schedule
kontrak kerja, menjamin pelaksanaan sehari-hari di lapangan sesuai
schedule yang dibuat.
(5) Menjamin tersedianya tenaga kerja, material, dan alat yang memadai.
(6) Menjamin tersedianya gambar kerja untuk dilaksanakan oleh
mandor/subkontraktor.
(7) Menjamin tersedianya dana pembayaran upah/opname mandor.
(8) Memimpin/mengarahkan secara langsung Koordinator Lapangan untuk
memenuhi persyaratan mutu, waktu, dan biaya yang telah disepakati.
(9) Menyusun detail/materi progress claim untuk disetujui oleh Project
Manager dan Pemberi Tugas.
(10) Tertib administrasi sesuai dengan sistem administrasi perusahaan.
(11) Menyiapkan detail materi laporan bulanan bersama Project Manager.

(d) Kasir / Keuangan


Agar tercapai hasil yang baik maka konsep administrasi keuangan
adalah merupakan Rangkaian kegiatan dalam mengelola keuangan secara
tertib, sah , hemat, berdayaguna dan berhasil guna mengelola keuangan
tersebut meliputi penerimaan-penerimaan dan sumber-sumber serta
pembiayaan - pembiayaannya demi Terselenggaranya administrasi teknik
proyek dengan baik.

Tugas kasir antara lain :

(1) Memimpin semua aktifitas dalam bidang Administrasi, Keuangan dan


Umum
(2) Mencatat dan menata semua karyawan yang di Proyek
(3) Membantu Kepala Proyek untuk mencatat transaksi keuangan di Proyek.
(4) Membantu Kepala Proyek untuk mencatat dan menyimpan surat keluar
dan masuk di Proyek.
(5) Bertanggung jawab penuh semua aktifitas Administrasi, Keuangan dan
Umum.
(6) Bertanggung jawab penuh kelangsungan sernua aktifitas karyawan di
Proyek
(7) Bertangung jawab penuh terhadap bukti dan pencatatan transaksi
keuangan di Proyek.
(8) Memberikan masukan kepada, Kepala Proyek tentang kondisi keungan di
Proyek
(e) Site Manager
Site Manager bertanggungjawab pada pelaksanaan pekerjaan
keseluruhan baik biaya, waktu dan mutu, dapat diuraikan dalam beberapa
bagian seperti tugas perencanaan, controlling pegarahan, laporan dan
pengaturan tenaga.
Tugas site manager antara lain :
(1) Merencanakan “Time Schedule” pelaksanaan proyek sesuai dengan
kewajiban dari perusahaan terhadap pemilik proyek atau kepentingan
perusahaan sendiri.
(2) Merencanakan pemakaian bahan dan alat dan pekerjaan instalasi untuk
setiap proyek yang ditangani sesuai dengan volume dan waktu
penggunaannnya.
(3) Memberikan instruksi pekerjaan dan pengarahan kepada pelaksana dalam
menunjang pelaksanaan proyek. Instruksi-instruksi pekerjaan secara
umum dapat diberikan secara lisan dan yang bersifat khusus dibukukan
dalam buku instruksi pengawas.
(4) Mengadakan kontrol terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
instruksi-instruksi yang diberikan baik segi teknis, kualitas pekerjaan,
maupun time schedulenya.
(5) Mengadakan control disiplin kerja dari pelaksana-pelaksana proyek,
mandor maupun tenaga kerja sesuai dengan tugas, kewajiban dan
wewenang masing-masing.
(6) Membicarakan masalah-masalah khusus dan kesulitan-kesulitan teknis
dengan Direktur.
(7) Membuat laporan mingguan untuk Direktur yang mencakup kegiatan
proyek, kesulitan-kesulitan proyek, dan hal-hal khusus yang perlu
dilaporkan.
(8) Membicarakan kesulitan-kesulitan, rencana detail bangunan dengan
Direktur.
(9) Mengatur penggunaan tenaga pekerja di proyek untuk menunjang rencana
Time Schedule.
(10) Menyetujui dan menerima tenaga pelaksana, mandor, dan pekerja sesuai
dengan target dari kantor dan menugaskan sesuai dengan tujuan masing-
masing.
(11) Mengusulkan hal-hal yang dapat menunjang pengarahan tenaga pelaksana
kepada Direktur.
(12) Memberikan data-data untuk perhitungan upah tenaga untuk dihitung oleh
Budget Control, mencheck ulang perhitungan upah untuk disetujui oleh
Direktur

(f) Quality Control


Quality Control mempunyai tugas mengawasi seluruh metode
pelaksanaan lapangan yang dikeluarkan oleh Production Project Manager dan
mengawasi mutu pelaksanaan pekerjaan. QC berdiri secara independen dan
didalam melaksanakan tugasnya selalu berhubungan dengan konsultan
pengawas. QC bertanggung jawab kepada Project Manager yang mempunyai
tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
(1) Membuat laporan harian dan mingguan.
(2) Check list untuk struktur dan finishing.
(3) Melakukan pengetesan material.
(4) Memonitor hasil pengetesan material.
(5) Membuat Management Review.
(6) Pengambilan foto atau data.

(g) Div. Engineering


Divisi Engineering bertanggung jawab atas pengujian dan penyelidikan
material/bahan di lapangan.Membantu Chief Supervision Engineer dalam
melaksanakan tugas.Mengikuti petunjuk -petunjuk dan persyaratan yang telah
ditentukan terutama sehubungan dengan Inspeksi secara teratur ke paket-paket
pekerjaan untuk melakukan monitoringkondisi pekerjaan dan melakukan
perbaikan-perbaikan agar pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan
ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan.Pemahaman terhadap
spesifikasi. Metode pelaksanaan untuk setiap jenis pekerjaan yang disesuaikan
dengan kondisi dilapangan.

Tugas divisi lapangan antara lain :

(1) Memberikan petunjuk kepada tim, dalam melaksanakan pekerjaan


pengawasan teknis segera setelah kontrak fisik ditandatangani.
(2) Memberikan petunjuk kepada tim dalam melaksanakan pekerjaan, untuk
menyiapkan rekomendasi secara terinci atas usulan desain, termasuk data
pendukung yang diperlukan.
(3) Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan ini akan
dipenuhi dengan baik yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan major
serta pemeliharaan jalan.
(4) Bekerjasama dengan pihak pemberi tugas sehubungan dengan pekerjaan
(5) Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan major tidak
akan terlambat selama masa mobilisasiuntuk masing-masing paket
kontrak dalam menentukanlokasi, tingkat serta jumlah dari jenis-jenis
pekerjaan yang secara khusus disebutkan dalam dokumen kontrak.
(6) Membantu tim di lapangan dalam mengendalikankegiatan-kegiatan
kontraktor, termasuk pengendalian pemenuhan waktu
pelaksanaanpekerjaan.
(7) Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim di lapangan dalam
mencari pemecahan-pemecahan atas permasalahan yang timbul baik
sehubungan dengan teknis maupun permasalahan kontrak.
(8) Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan
penyelidikan bahan/material baik di lapangan maupun laboratorium serta
menyusun rencana kerjanya.
(9) Memeriksa hasil laporan pengujian serta analisanya

(h) Drafter
Drafter adalah sebuah pekerjaan dalam menggambar sebuah denah
yang akan digunakan dalam proses konstruksi untuk semua jenis pekerjaan
manufaktur. Drafter merupakan pekerjaan yang membutuhkan perhitungan dan
ketelitian. Dalam proyek ini ditunjuk team drafter untuk merencanakan gambar
bangunan.
Tugas dan tanggung jawab drafter adalah :
(1) Membuat shop drawing yang siap dilaksanakan dengan dikoordinasi oleh
pelaksana.
(2) Menyiapkan gambar dari revisi desain dan detail desain yang dibutuhkan
untuk kegiatan pelaksanaan dilapangan.
(3) Menghitung volumen berdasarkan data lapangan dan melaporkan pada
administrasi teknik.
(4) Menjaga peralatan gambar yang digunakan dalam kondisi bagus.

(i) QS
Quantity Surveyor (QS) adalah sebuah profesi yang mempunyai
keahlian dalam perhitungan volume, penilaian pekerjaan konstruksi,
administrasi kontrak sedemikian sehingga suatu pekerjaan dapat dijabarkan
dan biayanya dapat diperkirakan, direncanakan, dianalisa, dikendalikan dan
dipercayakan.
Tugas dan wewenang Quantity Surveyor (QS) antara lain adalah :
(1) Memberikan saran yang berkaitan dengan pengendalian biaya
pembangunan/proyek agar tidak melampaui rencana anggaran yang
ditetapkan oleh pemilik proyek (owner)
(2) Menangani aspek legal pelaksanaan proyek
(3) Membantu pekerjaan Kontraktor sebagai estimator atau manager kontrak.

(j) Surveyor
Pelaksana Survey bertanggung jawab kepada Koordinator Lapangan
yang mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
(1) Bertanggung jawab kepada pekerjaan yang berhubungan marking.
(2) Mengontrol elevasi atau center line.
(3) Pengawasan balok dan kolom.
(4) Pengawasan dinding.
(5) Marking stek finishing.
(6) Memberi informasi bila terjadi ketidaksesuaian gambar terhadap lapangan.

(k) Supervisior
Supervisor merupakan jabatan dalam struktur perusahaan yang
memiliki kuasa dan wewenang untuk mengeluarkan perintah kepada rekan
kerja bawahannya dibawah arahan jabatan atasannya. Bila dilihat dari bahasa
inggris supervisor adalah diambil dari kata supervise (mengawasi,
mengarahkan) jadi bila dideskripsikan maka supervisor merupakan seseorang
yang diberi wewenang atau mempunyai jabatan untuk mnegawasi,
mengarahkan suatu tatacara yang mengendalikan suatu pelaksanaan tatacara
lainnya. Dalam proyek pembangunan Apartemen Amega Crown Residence
Sidoarjo ini terdapat tiga macam Supervisior yaitu Supervisior Struktur,
Supervisior BBS, dan Supervisior MEP.
Tugas supervisior proyek antara lain :
(1) Bertugas untuk mengatur kerjanya para bawahannya (staf)
(2) Bertugas Membuat Job Deskriptions untuk Staf Bawahanya
(3) Bertanggung jawab dalam hasil kerja Staf
(4) Bertugas memberi motivasi kerja kepada Staf Bawahanya
(5) Bertugas membuat Jadwal Kegiatan Kerja untuk karyawan
(6) Bertugas memberikan Breafing bersama Staf
(7) Bertugas membuat Planing Pekerjaan Harian, Mingguan, Bulanan, dan
Tahunan.

(l) Store Keeper


Stone Keeper adalah pengelola gudang proyek konstruksi. Stone
Keeper memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
(1) Menjaga keamanan harta perusahaan dan dokumen penting yang berada
dalam pengelolaannya.
(2) Melakukan pengiriman barang ke relasi sesuai dengan faktur penjualan
tepat waktu.
(3) Menerima barang retur penjualan dan expired date dari relasi untuk
diserahkan ke kepala gudang.
(4) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kerja kepada kepala gudang.
Menjaga keamanan barang sampai tujuan.

(m) Mechanic
Mekanik ialah suatu deskripsi tugas untuk melaksanakan pemeliharaan,
perbaikan, dan juga membuat laporan pekerjaan.

Tugas mekanik proyek antara lain :

(1) Menerapkan Keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3-
LH) yang antara lain adalah mengidenifikasi potensi bahaya dan resiko
kecelakaan kerja dengan cermat, menentukan dampak dari kecelakaan
kerja dan menghidarinya, menerapkan semua prosedur K3-LH dan
mengikuti sosialisasi dan penjelasan K3-LH yang diberikan
(2) Menerapkan komunikasi di tempat kerja yang antara lain adalah menerima
dan menyalurkan informasi, menyampaikan dan menerima informasi
dengan baik, menerapkan system pelaporan sesuai prosedur
(3) Menerapkan Kerja sama ditempat kerja yang antara lain adalah
mengidentifikasi tujuan dan peran kelompok serta memberikan kontribusi
efektif dan tepat dalam pertemuan kelompok
(4) Mengidentifikasi komponen utama engine yang antara lain adalah
melakukan identifikasi spesifikasi teknik engine dan mengidentifikasi
struktur dan fungsi system mekanis, system bahan bakar, system
pelumasan, system pendingin dan system udara masuk dan gas buang
engine
(5) Melaksanakan pemeliharaan engine yang antara lain adalah melakukan
identifikasi spesifikasi teknis engine, melakukan identifikasi system pada
engine, meyiapkan tools, suku cadang dan bahan yang dipergunakan serta
melaksanakan pemeriksaan, pengukuran dan penyetelan serta penggantian
suku cadang.
(6) Melaksanakan Perbaikan ringan (minor repair) engine yang antara lain
adalah mempelajari surat perintah kerja perbaikan, menyiapkan buku
panduan/shop manual yang sesuai ,membongkar dan membershkan
komponen yang akan diperbaiki. Memeriksa dan menganalisa kerusakan
komponen, menyusun dan mengajukan suku cadang yang diperlukan,
memeriksa kesesuaian dan memasang suku cadang yang diperlukan dan
menguji hasil perbaikan
(7) Melaksanakan Perbaikan (Major Repair) engine yang antara lain adalah
mempelajari surat perintah kerja perbaikan, menyiapkan buku
panduan/shop manual yang sesuai membongkar engine sesuai prosedur,
memeriksa dan menganalisa kerusakan komponen serta menyusun dan
mengajukan suku cadang yang diperlukan.
(8) Menganalisa dan mengatasi gangguan (trouble shooting) engine alat berat
yang antara lain adalah mempelajari surat perintah kerja perbaikan,
menyiapkan buku panduan/shop manual yang sesuai, membongkar
komponen yang akan diperbaiki, memeriksa dan menganalisa kerusakan
komponen, menyusun dan mengajkan suku cadang yang diperlukan,
memeriksa kesesuaian dan memasang suku cadang yang diperlukan dan
menguji hasil perbaikan
(9) Membuat Laporan Pekerjaan yang antara lain adalah mengkompilasi data
dari semua proses pekerjaan, menyusun data kedalam form laporan dan
menyampaikan laporan pekerjaan kepada atasan.

(n) Safety
Safety Manager adalah orang yang ditunjuk oleh project manager untuk
melaksanakan kebijakan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan
(K3L) di suatu proyek. Safety manager memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut :
(1) Menyiapkan dokumen-dokumen safety pada tahap tender pelaksanaan
K3L.
(2) Membuat surat kebijakan K3L.
(3) Membuar struktur organisasi K3L.
(4) Menyiapkan peraturan safety, spanduk, poster, kotak obat, sarana
safety,Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Alat Perlindungan Diri (APD),
prosedur erection, dll.
(5) Melaksanakan kegiatan safety seperti tool box, meeting safety,
(6) Membuat laporan safety seperti laporan kecelakaan, laporan investigasi
dan penilaian K3L subkontraktor.

(o) Administrasi
Tugas admin proyek di dalam sebuah proyek konstruksi sangatlah
penting dan tidak bisa disepelekan. Biasanya akan dibutuhkan beberapa orang
admin apabila proyek yang dilakukan adalah proyek yang besar dan jangka
panjang. Supaya anda tidak kaget, perlu kami beritahukan kalau biasanya
seorang administrasi proyek menanggung tugas yang multi tasking. Baiklah,
kita langsung saja membahas tugas dari admin proyek ini secara lebih lanjut.
Tugas admin proyek antara lain :
(1) Melakukan proses data entry
(2) Melakukan sesi dokumentasi
(3) Menjaga dan mengecek inventory kantor
(4) Mengecek biaya operasional
(5) Membuat surat jalan
(6) Membuat data absensi dan lembur
(7) Membuat laporan mingguan atau bulanan
(8) Merapikan dokumen dan membuat Salinan dari tiap dokumen

2.1.3.2 Hubungan Kerja Antar Unsur Pengelola Proyek


Hubungan kerja / koordinasi dalam pengelolaan proyek sangatlah
diperlukan adanya suatu ketegasan di dalam pembagian kerja sesuai dengan fungsi
dan tugas masing-masing, dimana satu sama lainnya harus dapat bekerjasama
dengan baik. Agar pelaksanaan pekerjaan dapat teratur dan berjalan lancar, maka
dalam pelaksanaan di lapangan dibuat uraian pekerjaan (job description) sehingga
masing-masing unsur dapat mengetahui tugasnya dengan jelas dan tidak ada tugas
yang tumpang tindih antar pihak yang terkait.
1. Owner dengan Konsultan QS (Quantity Surveyor)
Konsultan QS ditunjuk oleh owner untuk mengatur kontrak dengan
kontraktor maupun konsultan. Konsultan QS akan bernegosiasi dengan penyedia
jasa (kontraktor dan konsultan) untuk mencapai kesepakatan sehingga dibuat
kontrak kerja yang berisikan tentang biaya, waktu pelaksanaan, tugas dan tanggung
jawab.

2. Owner dengan Konsultan Perencana


Konsultan perencana ditunjuk oleh owner dan dipercaya untuk merencanakan
dan mendisain bangunan tersebut secara keseluruhan, sehingga Konsultan
Perencana wajib menunjukkan perencanaan bangunan tersebut kepada owner dan
dapat merencanakan bangunan sesuai yang diinginkan oleh owner.
3. Owner dengan Kontraktor
Terdapat ikatan kontrak antara keduanya. Kontraktor berkewajiban
melaksanakan pekerjaan proyek dengan baik dan hasil yang memuaskan serta harus
mampu dipertanggung jawabkan kepada owner. Sebaliknya owner membayar
semua biaya pelaksanaan sesuai dengan yang tertera di dalam dokumen kontrak
kepada Kontraktor agar proyek berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang telah
menjadi kesepakatan diantara kedua belah pihak. Biasanya koordinasi ini dilakukan
secara rutin seminggu sekali, terutama jika terdapat perubahan rencana baik
bermula dari owner maupun sebaliknya.
4. Kontraktor dengan Konsultan Perencana
Kontraktor wajib melaksanakan pembangunan proyek tersebut dengan
mengacu pada desain rencana yang dibuat oleh Konsultan Perencana. Jika terjadi
hal-hal yang akan merubah perencanaan, maka dikonsultasikan kepada Konsultan
Perencana.

2.1.1 Pola Rekruitmen Tenaga Kerja


Mekanisme rekruitmen tenaga kerja dibedakan menjadi 2, yaitu
tenaga kerja atau karyawan perusahaan dan tenaga kerja pembangunan proyek yang
sedang berjalan.
a. Mekanisme rekruitmen tenaga kerja perusahaan.
Ketika perusahaan membutuhkan orang untuk posisi baru atau kosong, maka:
 Membuka lowongan pekerjaan dengan menyertakan posisi, spesifikasi
keahlian, dan administrasi yang dibutuhkan.
 Dokumen administrasi pelamar yang masuk diseleksi oleh bagian HRD
(Human and Resource Department).
 Pelamar pekerjaan melakukan tes perilaku dan karakter yang dilaksanakan
oleh divisi engineer dan divisi lapangan.
 Menjalankan masa training kerja selama 3 bulan untuk melihat kinerja
dengan cara evaluasi terhadap job description yang telah diberikan.
 Melakukan tanda tangan kontrak kerja setiap 1 tahun sekali, setelah
dinyatakan lolos masa training.
Dalam perekruitan kerja ini hanya berlaku untuk posisi mandor dan posisi
diatasnya meliputi quality survior, quantity survior hingga posisi keuangan.
Kemudian untuk posisi project manager ditunjuk langsung oleh direktur
perusahaan PT. Surya Bangun Persada Indah.
b. Mekanisme rekruitmen pekerja proyek konstruksi
Pada setiap pembangunan proyek pembangunan proyek konstruksi, pekerja yang
terdiri dari kepala tukang, tukang, dan pekerja dipilih oleh mandor masing
masing sub pekerjaan. Kontrak kerja atau masa kerja pekerja proyek dilakukan
1 kali setiap pembangunan proyek konstruksi.

2.1.5 Sistem Kesejahteraan dan Upah Tenaga Kerja


Pembangunan Gedung Apartement Amega Crown Residence
Sidoarjo yang mempunyai tenaga kerja lapangan ( mandor, tukang, pekerja )
dan staff ahli kebanyakan berasal dari daerah Kota Semarang yang lumayan
jauh kalau dari Kota Sidoarjo. Sehingga setelah selesai bekerja mereka
kembali ke bedeng mereka masing - masing sebagai tempat tinggal
sementara selama di proyek.
Sistem K3L (Keselamatan, Kesehatan, Kerja dan Lingkungan Hidup)
yang ada dalam proyek adalah saat masuk lingkungan proyek dan saat
bekerja wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), menggunakan
akses jalan yang telah ditentukan sebagai akses masuk wilayah proyek yang
aman.
Sistem harian adalah pembayaran upah pekerjanya dihitung
berdasarkan hari kerja dari masing-masing tenaga kerja. Sistem upah kerja
dalam proyek ini untuk tenaga kerja lapangan dihitung per hari kerja, untuk
pemberiannya dengan 2 minggu kerja sekali gaji. Pengupahan tenaga kerja
lapangan langsung melalui mandor.
Adapun nominal upah pekerja dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini :

Tabel 1. Upah Pekerja pada Proyek Pembangunan Gedung Apartement


Amega Crown Residence Sidoarjo

Jenis Pekerjaan Satuan/hari Upah Pekerja


Mandor Org/hr 120,000.00
Kepala Tukang Org/hr 100,000.00
Pembantu Tukang Org/hr 90,000.00
Pekerja Biasa Org/hr 75,000.00

2.1.6 Jam Kerja


Pembangunan Gedung apartement Dino Jatim Park 3 Batu
mempunyai jam kerja, sebagai berikut :
 Mandor :
Pukul 07.30 – 16.00 = Rp 120.000,-
Pukul 16.00 – 18.00 = Rp 120.000/8 = Rp 15.000,-

2 jam kerja = Rp 15.000,- x 2 = Rp 30.000,-

Pukul 16.00 - 22.00 = 1 hari kerja

 Kepala Tukang:
Pukul 07.30 – 16.00 = Rp 100.000 ,-
Pukul 16.00 – 18.00 = Rp 100.000/8 = Rp 12.500,-

= Rp 13.000,-

2 jam kerja = Rp 12.500,- x 2 = Rp 25.000,-

Pukul 16.00 - 22.00 = 1 hari kerja

 Tukang :
Pukul 07.30 – 16.00 = Rp 90.000,-
Pukul 16.00 – 18.00 = Rp 90.000/8 = Rp 11.250,-

= Rp 12.000,-

2 jam kerja = Rp 11.250,- x 2 = Rp 22.500,-

= Rp 23.000,-

Pukul 16.00 - 22.00 = 1 hari kerja

 Pekerja :
Pukul 07.30 – 16.00 = Rp 75.000,-

Pukul 16.00 – 18.00 = Rp 75.000/8 = Rp 9.375,-

= Rp 10.000,-

2 jam kerja = Rp 9.375,- x 2 = Rp 18.750,-

= Rp 19.000,-

Pukul 16.00 - 22.00 = 1 hari kerja

2.1.7 Sistem Pengendalian Proyek


Sistem pengendalian proyek sangatlah penting karena hal ini berpengaruh
terhadap efektifitas pekerjaan pembangunan. Sistem pengendalian proyek
merupakan suatu bentuk pengaturan berhubungan dengan aktifitas pekerjaan
pembangunan, yang meliputi pengendalian bahan, tenaga kerja, dan peralatan.
Secara garis besar pengendalian proyek di lapangan mengacu pada sasaran yang
telah ditentukan yaitu dengan batasan penjadwalan ,anggaran,dan mutu yang telah
ditentukan. Dalam pelaksanaan lapangan untuk melaksanakan pekerjaan
pembangunan. Kemudian pelaksana lapangan berkoordinasi dengan seorang
mandor yang akan membagi menjadi beberapa kelompok tukang.
Adapun penjelasan dari masing-masing aktifitas di atas adalah sebagai
berikut :
 Bahan Bangunan
Pada pengadaan bahan bangunan menjalin kerjasama antara toko atau wirausaha
yang dibutuhkan oleh proyek, pengadaan semen, pasir, kayu, besi dan lain-lain.
Pekerjaan pengecoran dengan volume besar, maka pihak proyek akan memesan
ready mix, dalam proyek ini menggunakan merk Varia Usaha Beton atau Merak
Jaya Beton yang berada di kota Malang. Pihak Varia Usaha Beton akan membuat
beton sesuai permintaan pihak proyek, misalnya jumlah beton dalam (m³), mutu
beton dan kekuatan beton.
Pihak logistik mempunyai peran sangat penting karena kelancaran bahan akan
berpengaruh dengan kelancaran pekerjaan. Pengontrolan sangat perlu agar tidak
terjadi kekurangan atau keterlambatan dalam pengadaan bahan di lapangan
sehingga pekerjaan di lapangan tidak terhambat.
 Peralatan
Peralatan untuk menunjang kegiatan pekerjaan yaitu peralatan kerja, pada proyek
ini utamanya disediakan oleh pihak kontraktor, antara lain berupa peralatan yang
tidak dimiliki oleh tukang maupun pekerja seperti : scafolding, catut, tang, molen,
vibrator, pompa air, pemotong maupun pembengkokan besi dan lain-lainnya.
 Tenaga Kerja
Mandor memiliki tanggung jawab besar untuk menyediakan tenaga kerja yang
dibutuhkan proyek. Selanjutnya mandor akan mencari tenaga kerja sesuai
keahliannya dan mengatur jumlah pekerja pada jenis pekerjaan yang akan
dilakukan dalam proyek ini, sehingga tidak akan terjadi kekurangan atau kelebihan
tenaga kerja.

 Time Schedule
Pada proyek sangat dibutuhkan karena sebagai pengendali semua pekerjaan yang
berjalan. Pengendalian waktu didasarkan pada time schedule pekerjaan.
Keterlambatan pada pekerjaan dalam suatu proyek akan berpengaruh pada
anggaran proyek. Agar tepat waktu, time schedule disusun sebagai alat kontrol
untuk mengukur tingkat prestasi peekerjaan dengan lamanya pelaksanaan. Untuk
mengetahui pekerjaan yang harus dimulai dan dilaksanakan terlebih dahulu dapat
terlihat jelas pada time schedule, sehingga keterlambatan pekerjaan dapat dihindari.
Dalam rangka pengendalian dan pengawasan pekerjaan di lapangan atau lazim
disebut monitoring (Pengendalian Mutu, Waktu dan Biaya) suatu media atau alat
yang mampu merangkum informasi-informasi secara tepat dan cepat dapat
diketahui. Umumnya pengendalian tersebut dipakai media jaringan kerja, curve S,
formulir disamping kontrak (spesifikasi Teknis, Gambar dll). Media komunikasi
tersebut bermanfaat untuk memastikan tentang kondisi kemajuan proyek, masalah
yang terjadi, serta keputusan dan tindakan yang diambil oleh pihak
yang berwenang.
Pengendalian Proyek dilaksanakan secara umum dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
1. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu adalah mengendalikan jalannya pelaksanaan proyek agar
mendapatkan mutu yang baik dan sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam
kontrak. Alat Pengendali Mutu Proyek yang harus dikuasai oleh Pengawas /
Direksi Pekerjaan adalah sebagai berikut:
1. Spesifikasi Teknis (Pabrikan, RKS)
2. Metode Pelaksanaan (Pabrikan, RKS)
3. Gambar Kerja
4. Hasil Tes Bahan dari Laboratorium
5. Peraturan - Peraturan Pemerintah
6. Peraturan - peraturan khusus yang harus dikuti yang tercantum dalam kontrak
2. Pengendalian Waktu
Pengendalian waktu adalah suatu rencana monitoring harus merangkum
masalah-masalah yang secara aktif selalu diamati, dicatat dan dilaporkan selama
berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan,
yaitu :
1. Kegiatan
2. Sarana
3. Biaya
4. Manajemen Proyek
Lima hal tersebut adalah hal paten yang harus dikuasai dan selalu dikontrol seorang
divisi engineer yang berkoordinasi dengan divisi lapangan.
3. Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya dalam suatu kontrak / Surat perjanjian dimaksudkan
agar pengawas mengetahui dan mengendalikan agar biaya proyek tidak melebihi
anggaran yang sudah direncanakan.
Hal-hal yang harus` diketahui oleh Pengawas adalah sebagai berikut :
1. Sumber Dana Proyek
2. Progress pembayaran yang telah dilakukan dalam suatu pekerjaan (kontrak)
sesuai dengan yang direncanakan
3. Tahapan-tahapan / angsuran pembayaran yang dilakukan untuk Kontrak lokal
4. Pengendalian biaya atas setiap item pekerjaan yang ada di dalam Bill of Quantity
5. Tahapan-tahapan / angsuran pembayaran yang dilakukan untuk Kontrak
Internasional
6. Pengendalian biaya atas rencana disburse / penyerapan dalam kontrak

2.1.8 Pengembangan Kerjasama dengan Instansi Lain


PT. Mitra Kontruksi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa
konstruksi yang menangani pekerjaan struktur, untuk pekerjaan MEP yang
menangani adalah PT. Innotek Megah Indonesia, pekerjaan arsitektur dikerjakan
oleh PT. Arsinergi Graha Cipta dan perencanaan struktur adalah PT. Pagupon
Struktural Engineers. PT. Mitra Kontruksi menjadi sub-kontraktor dalam proyek
konstruksi yang dijalankan, kecuali hubungan kerjasama dengan lembaga
kependidikan (Perguruan Tinggi) yang mempunyai perlengkapan untuk melakukan
tes laboratorium jika diperlukan.

2.1.9 Administrasi Proyek (Laporan Harian, Laporan Mingguan,


Kemajuan Pekerjaan)
Administrasi proyek adalah berupa laporan harian, laporan mingguan
dan kemajuan pekerjaan.
 Laporan harian, disusun berdasarkan progress yang telah dikerjakan pada hari
tersebut dari tiap sub mandor kepada pelaksana sipil yang kemudian diteruskan
kepada kepala divisi lapangan. Selain catatan pengeluaran dari bagian logistik
yang dilaporkan kepada kepala divisi lapangan.
 Laporan mingguan, disusun berdasarkan kumpulan dari laporan harian yang
dilakukan setiap minggu dihitung per hari Jumat. Laporan mingguan ini
dilaksanakan oleh kepala divisi lapangan yang berkoordinasi dengan kepala
divisi lapangan.
 Kemajuan pekerjaan proyek konstruksi bisa dilihat dari grafik realisasi
pekerjaan dalam time schedule. Dari situlah dapat diketahui proyek berjalan
sesuai dengan rencana, lebih cepat, atau bahkan lebih lambat dari rencana.

2.1.10 Re Design dan Perhitungan Ulang Konstruksi dan RAB


Re design dan perhitungan ulang konstruksi dan Rencana Anggaran
Biaya dilakukan sebelum proyek dilaksanakan, selain itu kontraktor harus
menghitung pekerjaan diluar BOQ yaitu kamar mandi, tangga, drop out,
penambahan struktur balok anak. Untuk proyek pemerintah dilakukan Mutual Cek
(MC) harus 0%.

Anda mungkin juga menyukai