UNIVERSITAS INDONESIA
Disusun Oleh:
Al-Zahra Aisha Namira 1706024854
Muhammad Abyan Raflipasya 1706024873
Nabila Baqarizky 1706021581
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
DEPOK
MARET 2020
Universitas Indonesia
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perbandingan
Tanda Kontrak Konstruksi Nasional pada Proyek Pembangunan Pabrik Pellet Kayu Desa
Cimaragas, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat terhadap FIDIC” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika
& Hukum Kontrak Konstruksi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang kontrak kerja konstruksi bagi pada pembaca dan juga penulis
Kami mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir Yusuf Latief M.T., selaku dosen mata
kuliah Etika & Hukum Kontrak Konstruksi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna,
baik secara materi maupun penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala
pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
dan tangan terbuka, kami menerima saran untuk penyempurnaan makalah kami di masa yang akan
datang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri maupun bagi semua pihak
dan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu hukum kontrak konstruksi.
Penyusun
Universitas Indonesia
3
ABSTRAK
Kontrak merupakan dokumen yang sangat penting dalam proyek. Kontrak dipandang
sebagai hukum yang harus dipenuhi dan menjadi pengatur serta pengendali hak-hak dan kewajiban
antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam proyek. Dalam dunia konstruksi di Indonesia,
standar yang digunakan untuk dokumen kontrak harus berdasarkan pada Peraturan Presiden No.70
Tahun 2012 Tentang Pengadaan Barang/Jasa dan Undang-Undang No.18 Tahun 1999 Tentang
Jasa Konstruksi sebagai panduan dan pedoman dalam kegiatan konstruksi di Indonesia. Di dunia
Internasional sudah lama dikenal dokumen FIDIC yang merupakan aturan kontrak yang telah
digunakan banyak negara. FIDIC juga telah banyak diadaptasi pada proyek-proyek Pemerintah
maupun swasta di Indonesia. Analisis yang dilakukan adalah membandingkan antara standar dan
prosedur FIDIC dengan salah satu kontrak Indonesia yang diterbitkan oleh Menteri Pekerjaan
Umum. Tujuan dari perbandingan ini adalah untuk mengidentifikasi perbandingan diantara kedua
dokumen tersebut, kemudian mengevaluasi hasil perbandingan yang telah ditemukan. Analisa
perbandingan menghasilkan kesimpulan bahwa Dokumen FIDIC dinilai lebih efektif dan jelas
sesuai dengan tujuan penyelenggaraan proyek konstruksi dan mencakup aspek yang luas
dibandingkan dengan dokumen standar Menteri Pekerjaan Umum. Pada standar FIDIC Lebih
memberikan kepastian pada waktu penetapan harga, Kontraktor akan mendapatkan persyaratan
yang adil dan berimbang dan dapat lebih memahami hak-haknya serta Kemungkinan lebih besar
untuk menghindari sengketa yang tidak diinginkan.
Kata kunci: Kontrak, FIDIC, UUJK No. 18 Thn 1999, Standar Menteri PU
Universitas Indonesia
4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................... 2
ABSTRAK ................................................................................................................................................. 3
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. 4
DAFTAR TABEL ..................................................................................................................................... 6
BAB I ......................................................................................................................................................... 7
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 7
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................. 7
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 8
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................................... 8
BAB II ...................................................................................................................................................... 10
KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................................................... 10
2.1 Kontrak Konstruksi di Indonesia...................................................................................................... 10
2.2 Kontrak Konstruksi Standart FIDIC .................................................................................................. 11
2.2.1 Standar/Sistem Kontrak FIDIC 1987 ....................................................................................... 11
2.2.2 Standar/Sistem Kontrak FIDIC 1995 ....................................................................................... 13
BAB III .................................................................................................................................................... 16
METODOLOGI PENYELESAIAN MASALAH ................................................................................. 16
3.1 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................................ 16
3.2 Teknik Komparasi dan Analisis Data .......................................................................................... 16
3.3 Pembahasan dan Kesimpulan ................................................................................................... 17
3.4 Penyusunan Laporan ................................................................................................................. 17
BAB IV .................................................................................................................................................... 18
PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA........................................................................................... 18
4.1 Pengumpulan Data .................................................................................................................... 18
4.2 Analisa Data .............................................................................................................................. 19
BAB V ...................................................................................................................................................... 20
TEMUAN DAN BAHASAN ................................................................................................................... 20
5.1 Ketentuan Umum dalam Kontrak FIDIC .................................................................................... 20
5.2 Pengguna Jasa dalam Kontrak FIDIC.......................................................................................... 21
5.3 Enjinir dalam Kontrak FIDIC ....................................................................................................... 21
Universitas Indonesia
5
Universitas Indonesia
6
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbandingan Contoh Kontrak Konstruksi dengan Kontrak Standar FIDIC ................. 19
Universitas Indonesia
7
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam ketentuan Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi terdapat juga
akibat hukum antara pengguna jasa dan penyedia jasa atas perjanjian atau kontrak yang telah
disepakati, yang dimana pihak penyedia jasa mempunyai kewajiban untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan konstruksi yang sesuai dengan perjanjian yang dibuat dengan pihak pengguna
jasa, sedangkan pihak pengguna jasa berhak atas suatu pekerjaan konstruksi yang telah
dikerjakan oleh pihak penyedia jasa.
Kontrak konstruksi yang biasa dilaksanakan di Indonesia adalah kontrak yang terpisah
antara perencanaan konstruksi dan pemeliharaan. Namun sejak tahun 1990-an terdapat
tendensi kearah kontrak yang lebih terintegrasi yang disebut kontrak berbasis kinerja yang
disebut Performance Based Contract (PBC).
Universitas Indonesia
8
Counsels), JCT ( Joint Contract Tribunals), AIA (American Institute of Architects) dan SIA
(Singapore Institute of Architects). Selain yang disebutkan di atas masih ada lagi beberapa
sistem/standar kontrak, misalnya Hongkong, Australia, Canada dan lain-lain.
Universitas Indonesia
9
Universitas Indonesia
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Kontrak design and build adalah suatu contoh ekstrem dari Pengguna Jasa yang
mendelegasikan seluruh tanggung jawab kepada pihak luar. Kontrak design and build adalah
lawan bentuk swakeloka dimana Pengguna Jasa melimpahkan tanggung jawab penyelesaian
proyek secara dominan, bahkan mungkin keseluruhan (Robert D. Gilberth, hal. 26 dan 28;
dikutip dari Yasin, 2009, hal. 71-74).
2. Sistem rancang bangun dapat didefinisikan sebagai suatu sistem pengadaan dengan satu
kontrak antara pemilik proyek (owner) dengan sebuah tim pelaksana konstruksi yang
bertanggung jawab melaksanakan proses perancangan dan konstruksi sekaligus secara efisien
(Molenaar et al., 1999; dikutip dari Yuwono, 2008, hal 40).
3. Menurut PMBOK, kontrak konstruksi ialah dokumen yang mengikat pembeli dan penjual
secara hokum. Kontrak merupakan persetujuan yang mengikat penjual dan penyedia jasa,
barang, maupun suatu hasil, dan mengikat pembeli untuk menyediakan uang atau
pertimbangan lain yang berharga.
4. Menurut FIDIC Edisi 2006, kontrak berarti Perjanjian Kontrak (Contract Agreement), Surat
Penunjukan (Letter of Acceptance), Surat Penawaran (Letter of Tender), Persyaratan
(Conditions), Spesifikasi (Spesifications), Gambar-gambar (Drawings), Jadual/Daftar
(Schedules), dan dokumen lain (bila ada) yang tercantum dalam perjanjian kontrak atau dalam
Surat Penunjukan.
Universitas Indonesia
11
Lampiran untuk Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi terdiri atas 6 jenis
standar, yaitu:
Tujuan pembentukan federasi ini adalah untuk memajukan secara umum kepentingan-
kepentingan professional dari anggota asosiasi dan menyebarkan informasi atau kepentingannya
kepada anggota-anggota dari kumpulan asosiasi nasional. Sekarang jumlah keanggotaan FIDIC
Universitas Indonesia
12
sudah tersebar lebih dari 60 (enam puluh) negara di seluruh dunia, mewakili konsultan-konsultan
teknik di dunia.
FIDIC mengatur seminar, konferensi, dan pertemuan lain untuk memelihara kepatutan dan
standar profesional yang tinggi, tukar-menukar pandangan dan informasi, diskusi masalah-
masalah kepentingan bersama di antara anggota asosiasi dan perwakilan-perwakilan dari institusi
keuangan internasional dan mengembangkan profesi teknik di negara-negara berkembang.
Selain itu, perlu kiranya diketahui bahwa banyak asosiasi profesi di tanah air di antaranya
Asosiasi Penyedia Jasa Indonesia (AKI) adalah anggota IFAWPCA (International Federation of
Asia and West Pacific Contractor’s Association), sedangkan IFAWPCA adalah anggota FIDIC.
Jadi seharusnya kita di Indonesia cukup mengenal FIDIC dan sepantasnya menggunakan standar
FIDIC dalam membuat kontrak. Tetapi kenyataannya penggunaan sistem FIDIC di Indonesia
masih sangat terbatas pada kontrak proyek-proyek yang menggunakan dana pinjaman luar negeri
atau kontrak-kontrak dengan swasta asing.
FIDIC telah menyusun 2 (dua) versi syarat-syarat kontrak yang berbeda maksud dan
tujuannya yang pertama ditujukan untuk pekerjaan-pekerjaan konstruksi Teknik Sipil (Works of
Civil Engineering Construction) dan yang kedua khusus untuk pekerjaan Rancang Bangun (Design
Build and Turnkey) yaitu:
Universitas Indonesia
13
Bagi Pengguna Jasa, tanggung jawab tunggal mungkin bermanfat tapi keuntungan
mungkin dikurangi oleh kurangnya pengawasan atas proses perencanaan dan menjadi lebih sulit
untuk menjatuhkan permintaan-permintaan perubahan.
Dalam pengaturan yang umum untuk kontrak Rancang Bangun, Penyedia Jasa
bertanggung jawab atas perencanaan dan Syarat-syarat/Ketentuan-ketentuan, sesuai keinginan
Pengguna Jasa dari pekerjaan yang mungkin termasuk setiap kombinasi dari disiplin teknik
(termasuk sipil, mekanikal, elektrikal, dan sebagainya) dan pekerjaan Gedung dan pembayaran
termin dilakukan sejalan dengan kemajuan pekerjaan.
Universitas Indonesia
14
Sebagai tambahan, kontrak mungkin menetapkan permintaan pada Penyedia Jasa untuk
mengoperasikan pekerjaan, beberapa bulan masa uji cobanya atau beberapa tahun pada kontrak
BOT.
Pada tahun 1999 FIDIC membuat beberapa perubahan dalam sistem kontrak konstruksi
dengan membagi kontrak dalam 4 model berdasarkan jenis pekerjaan konstruksi dalam kontrak,
seperti:
Syarat-syarat kontrak untuk konstruksi kontrak FIDIC terdiri dari 20 pasal, diantaranya
adalah sebagai berikut:
Universitas Indonesia
15
Universitas Indonesia
16
BAB III
Universitas Indonesia
17
BAB I PENDAHULUAN
Universitas Indonesia
18
BAB IV
Universitas Indonesia
19
Universitas Indonesia
20
BAB V
Universitas Indonesia
21
Universitas Indonesia
22
Universitas Indonesia
23
Universitas Indonesia
24
Universitas Indonesia
25
Universitas Indonesia
26
Universitas Indonesia
27
Universitas Indonesia
28
Universitas Indonesia
29
sepanjang kejadian-kejadian
tersebut berkaitan dengan
Negara Kesatuan Republik
Indonesia, kekacauan dan huru-
hura serta bencana alam yang
dinyatakan resmi oleh
Pemerintah, atau keadaan yang
ditetapkan dalam Dokumen
Kontrak.
b. Kelalaian dan atau kegagalan
dalam menjalankan tugas dan
kewajiban , PIHAK KEDUA
harus segera memperbaiki
paling lambat 15 (lima belas)
hari setelah pemberian
peringatan tertulis dari PIHAK
PERTAMA yang merasa
dirugikan.
c. Jika melebihi batas waktu
tersebut tidak ada perbaikan
tanpa suatu alasan, maka
PIHAK PERTAMA yang
dirugikan dapat mengambil
tindakan-tindakan untuk
pembatalan kontrak Kerja Jasa
konsultansi manajemen
konstruksi seperti tersebut pada
pasal 1.
d. Tanpa suatu alasan, perjanjian
ini hanya dapat dibatalkan
Universitas Indonesia
30
Universitas Indonesia
31
Universitas Indonesia
32
Universitas Indonesia
33
Universitas Indonesia
34
Universitas Indonesia
35
Universitas Indonesia
36
BAB VI
6.1 Kesimpulan
• Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, proyek ini menggunakan kontrak bentuk
konvensional dimana kontrak jenis ini banyak digunakan di Indonesia karena memberikan
keuntungan bagi penyedia jasa dan juga sangat fleksibel dengan aturan UU Jasa konstruksi.
Namun, saat dilakukan analisis perbandingan dengan aspek dalam persyaratan umum
kontrak FIDIC, terdapat setidaknya 5 aspek yang tidak tercantum yaitu, Subkontraktor yang
dinominasikan, Staf dan Buruh, Tanggung Jawab atas Cacat Mutu, Asuransi, dan Keadaan
Kahar.
• Pada jenis kontrak ini terdapat keuntungan yaitu Pihak pertama selaku pengguna jasa dapat
memilih Kontraktor/QS/MK sesuai dengan kebutuhan mereka, pihak kedua tidak perlu
menanggung biaya uang. Namun terdapat pula kerugiannya yaitu Memiliki potensi yang
tinggi untuk mendapatkan MK/QS yang kurang berkualitas apabila tidak mencari suara
kualitatif sehingga menguntungkan pelaksana pekerjaaan, dan jika terjadi kejadian kahar,
dapat merugikan salah satu pihak.
6.2 Saran
• Sebaiknya digunakan Standar Kontrak FIDIC agar tidak melanggar ketentuan perundang-
undangan di Indonesia dan pasal-pasal yang dibuat sesuai dengan ketentuan Standar
Kontrak FIDIC
Universitas Indonesia
37
DAFTAR PUSTAKA
Fera Witanti Puspaningrum. 2013. Analisa Hukum terhadap Penyelesaian Surplus Material Pada
Proyek Pemerintah yang Menggunakan Kontrak Standar FIDIC Plant Design Build: Studi Kasus
pada Proyek Contract Package No.4 – West Java Distribution Pipeline di PT Perusahaan Gas
Negara (Persero) TBK. [tesis]. Jakarta (ID): Universitas Indonesia.
Hansen, Seng. 2015. Manajemen Kontrak Konstruksi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
I Gusti Agung Ayu Istri Lestari. 2013. Perbandingan Kontrak Konstruksi Indonesia dengan
Kontrak Konstruksi International. 7(2): 64-69.
Indramanik, Ida Bagus Gede. 2017. FIDIC dan Kontrak Konstruksi di Indonesia. 9(1): 123 – 144.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 07/Prt/M/2011 Tentang Standar Dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Dan Jasa Konsultansi.
Soeharto, Imam. 2001. Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional) Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Surat Perjanjian Paket Pekerjaan Konsultansi: Pekerjaan Jasa Konsultan Manajemen Proyek pada
proyek pembangunan pabrik pellet kayu di Desa Cimaragas, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Yasin, Nazarkhan. 2003. Mengenal Kontrak Konstruksi Di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Universitas Indonesia
38
Universitas Indonesia
39
LAMPIRAN
Universitas Indonesia
40
Universitas Indonesia
41
Universitas Indonesia
42
Universitas Indonesia
43
Universitas Indonesia
44
Universitas Indonesia
45
Universitas Indonesia
46
Universitas Indonesia
47
Universitas Indonesia
48
Universitas Indonesia
49
Universitas Indonesia