Oleh :
HABIB ROMANDOKO
NIM: 15-22201-064
1
2
LEMBAR PENGESAHAN
Di
Disusun Oleh :
HABIB ROMANDOKO
NIM: 15-22201-064
LEMBAR PENGESAHAN
Di
HABIB ROMANDOKO
NIM: 15-22201-064
5
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya
Laporan Kerja Praktek ini dapat tersusun hingga selesai.
Laporan ini merupakan hasil rangkuman kegiatan Kerja Praktek di PT
Prosys Bangun Persada untuk memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh
Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Dalam melakukan Kerja Praktek dan menulis Laporan ini, penulis telah
melibatkan berbagai pihak, untuk itu tidak lupa ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada :
1. Bapak Dr. H. Achmad Badawi, S.Pd,. SE,. MM. selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Tangerang
2. Bapak Ir. Saiful Haq,. Msi. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Tangerang.
3. Bapak Almufid, ST.,MT. selaku Ketua Prodi Teknik Sipil Universitas
Muhammadiyah Tangerang.
4. Ibu Siti Abadiyah, ST., MT. Selaku Dosen Pembimbing.
5. Bapak Edi Suwandoko dan Ibu Tuti Juana selaku Orang Tua penulis, terima
kasih atas doa dan dukungannya.
6. Teman-teman satu angkatan di Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah
Tangerang angkatan 2015.
7. PT. Prosys Bangun Persada Selaku Manager Kontraktor yang telah
mengizinkan penulis melakukan kerja praktek.
8. Rekan-Rekan Seperjuangan Kerja Praktek dari Universitas Mpu Tantular &
Mercu Buana.
9. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan laporan ini.
7
Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari kata
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca sebagai masukan bagi penulis guna menyempurnakan
laporan di masa yang akan datang.
Akhir kata semoga hasil laporan kerja praktek ini dapat memberi masukan
bagi perusahaan dan memperluas pengetahuan kita semua tentang keindahan
sebuah kerja praktek.
Penulis
8
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
1. DOKUMENTASI KEGIATAN KERJA PRAKTEK
Tim Surveyor
Uji Slump
15
Fabrikasi Tower 1
Tower 1
16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
membahas tentang latar belakang Kerja Praktek, tujuan Kerja Praktek,
ruang lingkup pembahasan Kerja Praktek, metodologi penulisan dan
sistematika pembahasan
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tekanan angin gempa bumi, dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi
penurunan level melebihi batas yang diijinkan.
2.2.1 Balok
Balok merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang. Balok merupakan
bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai
atas. Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal. Balok mempunyai
karakteristik utama yaitu lentur. Dengan sifat tersebut, balok merupakan elemen
bangunan yang dapat diandalkan untuk menangani gaya geser dan momen lentur.
Beban yang bekerja pada balok biasanya berupa beban lentur, beban geser
maupun torsi (momen puntir), sehingga perlu baja tulangan untuk menahan
beban-beban tersebut. Tulangan ini berupa tulangan memanjang atau tulangan
longitudinal (yang menahan beben lentur) serta tulangan geser/begel (yang
menahan beban geser/torsi). (Ali Asroni, 2010)
Pendirian konstruksi balok pada bangunan umumnya mengadopsi
konstruksi balok beton bertulang.
2.2.2 Kolom
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan
penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan
lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang
bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko,
1996).
Kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya
menyangga beban aksial desak vertikal denganbagian tinggi yang tidak ditopang
paling tidak tiga dimensi lateral terkecil. Kolom berfungsi sebagai pendukung
beban-beban dari balok dan pelat, untuk diteruskan ke tanah dasar melalui
22
fondasi. Beban dari balok dan pelat ini berupa beban aksial tekan serta momen
lentur (akibat kontinuitas konstruksi). Oleh karena itu dapat didefinisikan, kolom
ialah suatu struktur yang mendukung beban aksial dengan atau tanpa momen
lentur. (Ali Asroni, 2010)
Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi.
Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan
sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan
berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-barang),
serta beban hembusan angin. Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan
tidak mudah roboh. SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah
komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial
tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali
dimensi lateral. Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya
merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi
adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan
tekanan. Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan
kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya
tekan dan gaya tarik pada bangunan.
2.2.3 Bekisting
Bekisting adalah merupakan suatu konstruksi pendukung pada pekerjaan
konstruksi beton dan biasanya terbuat dari bahan kayu,allumunium dan sebagainya.
Berbagai material dapat digunakan namun pemilihan jenisnya harus
mempertimbangkan dari segi teknis dan nilai ekonomisnya
Berdasarkan cara pengerjaannya bekisting dapat dibentuk secara
konvensional yang langsung dikerjakan dilapangan maupun dengan sistem
pabrikasi atau merupakan pengembangan dari sebuah sistem bekisting yang mudah
dipasang, kuat, awet dan mudah dibongkar.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa konstruksi bekisting adalah
sebuah konstruksi non permanent yang mampu memikul beban sendiri berat beton
basah, beban hidup dan sebagai sarana pendukung dalam mencetak konstruksi
beton sesuai dengan ukuran, bentuk, rupa serta bentuk permukaan yang diinginkan,
dengan demikian bekisting berperan dalam proses produksi konstruksi beton.
23
Menurut Stephens (1985), formwork atau bekisting adalah cetakan sementara yang
digunakan untuk menahan beton selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan
bentuk yang diinginkan. Dikarenakan berfungsi sebagai cetakan sementara,
bekisting akan dilepas atau dibongkar apabila beton yang dituang telah mencapai
kekuatan yang cukup.
Menurut Blake (1975), ada beberapa aspek yang harus diperhatikan pada
pemakaian bekisting dalam suatu pekerjaan konstruksi beton Aspek tersebut
adalah:
Aspek pertama adalah kualitas bekisting yang akan digunakan harus tepat dan layak
serta sesuai dengan bentuk pekerjaan struktur yang akan dikerjakan.
Permukaan bekisting yang akan digunakan harus rata sehingga hasil
permukaan beton baik Aspek kedua adalah keamanan bagi pekerja konstruksi
tersebut, maka bekisting harus cukup kuat menahan beton agar beton tidak runtuh
dan mendaangkan bahaya bagi pekerja sekitarnya Aspek yang ketiga adalah biaya
pemakaian bekisting yang harus direncanakan seekonomis mungkin.
4.1 Persiapan
4.1.1 Pelaksanaan
Gambar 4.1
Sepatu kolom
26
Gambar 4.4
Elevasi
3. Bentuk bekisting harus sesuai dengan bentuk konstruksi beton yang akan
dicor dan memiliki unsur ketepatan yaitu: ukuran, ketegakan, kelurusan,
kesikuan dan kerataan sehingga mendapatkan dimensi yang akurat.
4. Tidak bocor
5. Kedap air,
6. Mudah dibongkar ,
7. Awet,
8. Aman, struktur bekisting harus menjamin keaman bagi pekerja maupun
bagi beton itu sendiri.
9. Bersih, memungkinkan hasil finishing permukaan beton yang baik.
10. Ekonomis.
11. Daya lekat yang rendah,
Oleh sebab itu, sebuah bekisting harus diperhitungkan atas kekuatan,kekakuan serta
kestabilan bagian – bagian dari konstruksi bekisting. Perubahan-perubahan yang
terjadi yang menyebabkan perubahan bentuk pada beton tidak boleh melampui
toleransi yang ditentukan.
Persyaratan teknis diatas merupakan mutu dan kualitas bekisting yang harus
dikendalikan, sehingga perlu dikalukan pengontrolan agar kualitas bekisting dapat
dicapai.
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1.4 Visi, Misi, Nilai dan Budaya PT. Prosys Bangun Persada
a. VISI
Untuk menjadi perusahaan regional terkemuka di bidang Teknik
dan Manajemen Proyek, serta tempat kerja yang diinginkan dan
entitas investasi yang berharga.
b. MISI
Untuk menjadi ahli terpilih dalam membantu pelanggan untuk
mengubah ide menjadi kenyataan (hasil), dengan cara / cara
yang paling efektif & efisien.
c. NILAI
Kami akan mendukung misi ini dengan beroperasi dengan nilai-
nilai perusahaan ini:
• Antusiasme
• Inovasi
• Loyalitas
• Komunikasi terbuka
• Kualitas
• Menghormati
• Tanggung jawab
• Keamanan
• Kesejahteraan staf
• percaya
d. Budaya
GAIRAH untuk Menang
RESPECT untuk Individu dan Tim Kerja
OBSESI untuk Sukses
TEGAS untuk Keunggulan
YEARN untuk Kualitas
33
Tower 5 : 102.616 m
Tower 7 : 96.516 m
3.2 Struktur Organisasi
PT.Prosys Bangun Persada merupakan konsultan pengawas yang
bertugas untuk mengawasi kinerja dan jalannya proyek Apartemen Daan
Mogot City. Berikut adalah struktur organisasinya:
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Prosys Unit Apartemen daan Mogot City
Tabel 3.3 Proyek Yang sudah dikerjakan PT. Prosys Bangun Persada
40
Project
No Nama Project Owner
Manager
Property Jasa Management The Eaves di PT. Mahkota
1
Konstruksi Apartemen Senopati Asiana Graha
Property Jasa Manajemen
PT. Nirmala
2 Konstruksi Mayapada Hospital -
Kencana Mas
PKV
Property Jasa Manajemen
3 Konstruksi Proyek Perluasan PT. Herlina Indah -
Fasilitas Produksi Pharma
Property Jasa Management PT. Gesit Sarana
4 -
Konstruksi Hotel JS Luwansa Perkasa
Property Construcion
PT. Indo Marina
16 Pembangunan Pulomas Park Beni Suhartono
Square
Center
Property Jasa Management PT. Carrefour
17 -
Constructions Carrefour Indonesia
Property Jasa Management
PT. Imeco Inter
18 Konstruksi Pada Proyek Beltway -
Sarana
Office Park Tower 3
Property Jasa Management PT. Sunido Indah
19 -
Supervisi Hotel Ibis Hotel
Property Jasa Konsultan Supervisi
KSU Perumnas-
20 proyek Pembangunan Tower 6,7, Haryadi
Bakri Pangripta
dan 10
Property Jasa Management
PT. Parmount
21 Konstruksi pembangunan Wiyono
Propertindo
Apartement paramour Skyline
Property Jasa Management
PT. Wangsa Darma Widodo
22 Konstruksi Pembangunan
Property Bambang
Saladdin Mansion
Property Jasa Management PT. Bangun Benny
23
Konstruksi Gianetti Apartement Investasi Graha Arwantoro
Property Jasa Management
PT. Andika Multi
24 Konstruksi The Convergence -
Karya
Indonesia
Property Jasa Management
25 PT. Indika Energy Ronny
Konstruksi
Property Konsultan Supervisi
PT. Bright Honey
26 Honey Lady Jasa Management Jal Arif
Lady
Konstruksi
Property Apartemen Trivium
27 PT. Waska sentana Ahmad Ulimuda
Terrace Tower 1&2
Property Jasa Management
28 Konstruksi Telkomsel Landmark PT. Telkomsel Suseno Basuki
Tower
Property Jasa Management Merdeka Ronov Eduardu
29
Konstruksi Intermark Mixed Use Indonesia Bambang
Property Jasa Management PT. Triparta
30 Konstruksi Gedung Perkantoran Engineers and Ronny
Indika Energy Construction
Property Konsultan Supervisi The PT. Tri Pura Indah Temmy
31
Fraser Residence Persada Tamsyah
42
BAB IV
4.1 Pabrikasi
pabrikasi Bekisting
Untuk bekisting tipe knock-down yang digunakan untuk pembangunan
apartemen Daan Mogot City merupakan bekisting yang dirakit di pabrik dan di
pesan sesuai kebutuhan yang ada dilapangan sehingga bekisting sudah dalam
bentuk siap pasang dan siap dirawat sehingga bekisting awet digunakan hingga
proyek apartemen daan mogot city selesai.
4.1.2 Pelaksanaan
4.2.1 Pemasangan Sepatu Kolom
Jika kita akan mengerjakan pekerjaan pengecoran kolom, kita sering
mendengar istilah sepatu kolom.
Sepatu kolom adalah sebuah alat bantu yang dibuat pada bawah tulangan
kolom yang berhubungan dengan pondasi yang sudah dicor. Sepatu kolom
biasanya terbuat dari profil baja siku L 30.30.3, yang dilas ke sengkang
kolom. Ada juga sepatu kolom yang dibuat dari blok beton dengan tinggi
kurang lebih 5 cm.
Sepatu kolom dibuat sesuai dengan markingan ukuran kolom. Jadi
pemasangan sepatu kolom setelah ukuran kolom dimarking terlebih dahulu.
Adapun fungsi sepatu kolom ini adalah sebagai pengaku posisi tulangan
kolom agar tidak berubah posisi pada saat proses pengecoran dan juga
berfungsi sebagai penahan bekisting bagian bawah agar posisi bekisting
tidak berubah dan ukuran kolom menjadi benar
Proses pelaksanaan :
Gambar 4.2.1
Marking kolom
Gambar 4.1
Sepatu kolom
46
Gambar 4.4
Elevasi
4.2.2 Mengoles Bekisting Dengan Oli
Mengoles oil berfungsi memudahkan pelepasan bekisting waktu
beton sudah kering dan agar beton tidak menempel pada bekisting juga.
Gambar 4.5
Tempat Oli
Gambar 4.6
Beton Decking
Gambar 4.7
Beton Decking yang telah Terpasang
Beton decking berfungsi untuk menjaga tulangan agar sesuai dengan posisi yang
diinginkan. Bisa dibilang berfungsi untuk membuat selimut beton sehingga besi
tulangan akan selalu diselimuti beton yang cukup, sehingga didapatkan kekuatan
maksimal dari bangunan yang dibuat. Selain itu, selimut beton juga menjaga agar
tulangan pada beton tidak berkarat (korosi).
48
Gambar 4.9
Pipa Penyangga/Push Pull
Props
49
Gambar 4.8
Pemasangan Bekisting
4.2.5 Instalasi Bekisting, Cek Kerapatan dan Verticality Bekisting
Gambar 4.10
Bekisting yang Telah
Terpasang
4.2.7. Jenis Bekisting yang digunakan Apartemen Daan Mogot City
51
Gambar 4.11
Bekisting Knock Down
Pada apartemen Daan Mogot City, bekisting vertikalnya menggunakan jenis
bekisting knock-down sehingga lebih efisien. Sistem bekisting knock down ini
menggunakan bahan besi hollow dan plat baja. Tentunya penggunaan material
tersebut akan menghasilkan bentuk yang lebih presisi jika dibandingkan dengan
penggunaan triplek dan papan pada sistem bekisting konvensional.
Bekisting knock down dengan bahan besi hollow dan plat baja ini juga lebih
mudah dalam hal pemasangan dan pembongkaran. Dalam proses ini pula,
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit bila dibanding penggunaan
bekisting konvensional. Sementara itu dari segi harga, bekisting knock down
memang lebih mahal dibandingkan bekisting konvensional yang menggunakan
triplek dan papan. Namun bekisting knock down bisa dipakai berulangkali,
tahan lama dan juga awet. Cara pemakaian dan perawatan yang tepat dapat
membuat bekisting knock down ini semakin tahan lebih lama. Jika ditotal biaya
yang harus dikeluarkan sampai proyek selesai dilakukan, maka biaya
penggunaan bekisting knock down ini jauh lebih hemat dibandingkan dengan
pemakaian bekisting konvensional.
harus mendapat ijin terlebih dahulu dari pengawas proyek dan pada saat proses
pelepasan dilakukan dengan hati – hati untuk menghindarkan kolom dari kerusakan.
Bekisting yang telah dilepas tersebut diangkat dengan bantuan tower crane dan
bersihkan bagian permukaan dalamnya serta diolesi pelumas untuk kemudian
dipasang pada kolom berikutnya.
1. Pembersihan Bekisting
Gambar 4.3.1
Mesin steam
53
Gambar 4.3.1
Drum air
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan penyusunan laporan kerja praktek di
pembangunan Apartemen Daan Mogot City, penulis dapat memperoleh
banyak pengalaman dan pengetahuan mengenai bekisting vertikal pada
pembangunan gedung bertingkat, Maka penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Metode pelaksanaan pekerjaan bekisting vertikal pada apartemen
DAMOCI :
Pertama dimulai dari pemasangan sepatu kolom yang awalnya menentukan
as kolom dengan theodolite dan waterpass berdasarkan shop drawing, lalu
membuat as kolom dari lubang setelah itu baru pemasangan as kolom.
Setelah pemasangan as kolom lalu mengoles bekisting dengan oli. Dan
dilanjutkan dengan pemasangan beton deking dan pengolesan oli,
pemasangan bekisting kolom. Lalu instalasi bekisting, cek kerapatan dan
verticality bekisting.
2. Jenis bekisting vertikal yang efisien digunakan untuk pembangunan
apartemen dan digunakan oleh apartemen Daan Mogot City ialah jenis
bekisting knock-down.
5.2 Saran
Setiap proyek pembangunan gedung tentunya tidak lepas dari kesalahan
dan problem baik teknis maupun non teknis yang dapat menghambat atau
mempengaruhi dari hasil pembangunan . Penulis bermaksud memberikan
saran yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan gedung sebagai
berikut :
1. Pemeliharaan dan penyimpanan bekisting harus lebih diperhatikan
lagi.
2. Posisi komponen bekisting harus diperhatikan lagi agar tidak
terjadi beton bunting.
3. Para pengawas diusahakan lebih teliti memerhatikan saat proses
pemasangan bekisting agar tidak terjadi kejadian yang tidak
diinginkan.
55