Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

PERENCANAAN JALAN REL

Disusun oleh :

Ratna Maya Sari

1622-201-051

FAKULTAS TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2018
Contoh soal 1 :

Diketahui : rencana Rel wesel untuk peralihan arah kereta dengan menggunakan rel tipe
R54, indonesia adalah wesel dengan lidah berputar

Dimensi : Lebar kepala Rel (B) = 80 mm

Lebar kaki Rel (C) = 160 mm

Sudut simpang arah (𝛽) = 5°

Jarak antara Rel lidah dengan rel Lantak (ɣ) = 450 mm

Berapa panjang rel lidah (t) = ?

Penyelesaian :

𝑩+ ɣ
t>
𝒔𝒊𝒏𝜷

(80+450) 540
t>= = =
sin 7° 0,121

4462,8 mm

jadi panjang rel lidah berputar = 4462,8 mm


Contoh soal 2 :

Diketahui : rencana Rel wesel untuk peralihan arah kereta dengan menggunakan
rel tipe R54, indonesia adalah wesel dengan sudut 1 : 10 atau 1 : 12

Dimensi : lebar kepala rel (B) = 75 mm

Lebar kaki rel (C) = 160 mm

Sudut simpang arah (𝛼) = 12°

Celah jarum (d) = 5 mm

Berapa panjang rel jarum (p) = ?

Penyelesaian :

(𝑩+ 𝑪)
p= 𝟏𝟐 −d
𝟐𝒕𝒈
𝟐

(75+150) 540
P= 12 –5= –5=
2𝑡𝑔 0,121
2

1066,4 mm

Jadi panjang rel lidah = 1066,4 mm


Contoh soal 3 :

Diketahui : rencana Rel wesel untuk peralihan arah kereta dengan menggunakan rel tipe
R54, indonesia adalah wesel dengan lidah berputar

Dimensi : Lebar kepala Rel (B) = 80 mm

Lebar kaki Rel (C) = 160 mm

Sudut simpang arah (𝛽) = 5°

Jarak antara Rel lidah


dengan rel Lantak (ɣ) = 450 mm

Berapa panjang rel lidah (t) = ?

Penyelesaian :

t > B cotg 𝜷

t > = 95 cotg 6° = 95 * 80,537 = 7651 mm

jadi panjang rel lidah pegas = 7651 mm


Contoh soal 4 :

Dengan batasan bahwa besarnya jari-jari lengkung luar tidak boleh lebih dari
besarnya jari-jari yang dihitung persamaan berikut ini :

Dengan : R = jari-jari lengkung luar

V = kecepatan ijin pada wesel (dalam km/jam)

𝒗𝟐 V = kecepatan 140 km/jam


R=
𝟕,𝟖
(125 ×140 )2
R= = 39262,8 m
7,8
Contoh soal 5 :

Diketahui : kereta aspal melintas diatas jalan rel kereta api barang jika

Tonase penumpang dari kereta harian (Tp) = 350 ton

Tonase barang dan gerbong harian (Tb) = 400 ton

Tonase lokomotif harian (TL) = 160 ton

Koefisien kualitas lintas (S) = 1,1 → lintas kereta penumpang kec max 120
km/jam

(S) = 1,3 → lintas tanpa kereta penumpang

Koefisien (KL) = 1,6

Koefisien tergantung bahan gandar (Kb) → 1,5 beban gandar < 18 ton

(Kb) → 1,3 beban gandar > 18 ton

Pertanyaan : berapa besar daya angkut lintas (T) = ?

Penyelesaian : T = 360 × S × TE dimana TE = Tb × Kb × Kl × TL

TE = 400 × 1,5 × 1,6 × 160 = 153600 ton

T = 360 × S × TE →360 × 1 × 153600 = 55.296.000 ton

Jadi daya angkut lintas kereta adalah 55.296.000 ton


Contoh soal 6 :

Jika digunakan R.54 (E = 2,1  106 kg/cm2, dan IX = 2456 cm4) yang dipasang
pada Kelas Jalan I, S = 80 cm dan k (nilai modulus jalan rel) k = 180 kg/cm2.
Daya dukung Rel 1400kg/cm². Tentukan beban yang didistribusikan dari rel ke
bantalan (Q1) ? dan Daya dukung yang diterima Rel ?

Jawaban :

4 𝑘 4 180
𝜆= √ =√ 0,0096 𝑐𝑚−1
4𝐸𝐼 4(2,1 . 106 )(2456)

1𝜋 1 𝜋
𝑥𝑖 = = ( ) = 81,81 𝑐𝑚
4𝜆 4 0,0096

𝑃𝑑 . 𝑠 𝑃𝑑 . 80
𝑄1 = 0,786 = 0,786 = 0,77 𝑃𝑑 ≈ 80 % 𝑃𝑑
𝑥1 81,81

(𝑄1 ∶ 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑒𝑡𝑎 𝑎𝑝𝑖 𝑘𝑒 𝑏𝑎𝑛𝑡𝑎𝑙𝑎𝑛 )

Asumsi :

Jika digunakan dalam perencanaan adalah beban gandar maksimum (18 ton),
maka Ps = 9500 kg

Untuk kelas jalan I (Vrencana = 155 km/jam). Beban dinamik (Pd) dapat ditentukan
sebagai :

𝑉
𝑃𝑑 = [1 + 0,01 × ( − 5) 𝑃𝑠]
1,609

155
𝑃𝑑 = [1 + 0,01 × ( − 5) 9500] = [1 + (0,01 × 91,33)
1,609
= 1,9133 × 9500 = 18,17635 𝑘𝑔

𝑄1 = 60% 𝑃𝑑 = 60% × (18,17635)𝑘𝑔 = 10,90581 𝑘𝑔

MO = Pd/4λ = 18,17635 / 4*0,0096 = 473,3424 kg


σ = MI*Y : lx → 0,85 Mo*Y : lx

σ = 0,85*473,3424*7,62 : 2456 = 3065,838725 : 2456 = 1,248 kg/cm2 < 1300


kg/cm2 OK

contoh soal 7 :

Jika digunakan data bantalan : (200  25  15) cm3 (PD. 10 Tahun 1986) dengan
lt = 130 kg/cm2, E (modulus elastisitas kayu) = 1,25  105 kg/cm2 dan k
(modulus jalan rel = reaksi balas) = 195 kg/cm2.

Hitunglah momen yang terjadi pada bantalan akibat pengaruh superposisi beban
dan momen ijin bahan bantalan, untuk mendapatkan beban yang dapat diterima
oleh bantalan !

1. Perhitungan Damping Factor :

 Damping Factor

4 𝑘 4 195
𝜆=√ =√ = 0,02729/𝑐𝑚
4𝐸𝐼 1
4 × 1,25 × 105 (12 . 25. 153 )

 Damping Bantalan :

L = 200 cm

a = 50 cm

c = 60 cm
2. Diperoleh nilai momen di titik C/D dan O sebagai :
MD/c = 9,830283 Q
Mo = - 4,87223 Q, dimana, Q = beban yang dapat diterima oleh bantalan
3. Momen izin bantalan dapat dihitung :
1
𝑙𝑡 × W = 130 ×
Mizin = ̅̅̅̅̅ × 25 × 152 = 121875 kg.cm
6
4. Beban yang dapat diterima oleh bantalan :
MD/c = Mizin
9,830283 Q = 121875 dan. Q = 12397,91 kg.
Dari perhitungan beban kendaraan dinamik jika digunakan dalam perencanan
adalah beban gandar maksimum (18 ton), maka Ps = 9500 kg. untuk kelas jalan I
(Vrencana = 155 km/ jam), beban dinamik (Pd) dapat ditentukan sebagai :

155
𝑃𝑑 = [1 + 0,01 × ( − 5) 9500] = [1 + (0,01 × 91,33)
1,609
= 1,9133 × 9500 = 18,17635 𝑘𝑔

Maka beban yang diterima bantalan dari kendaraan kereta api :

𝑄1 = 60% 𝑃𝑑 = 60% × (18,17635)𝑘𝑔 = 10,90581 𝑘𝑔

Sehingga

Q (12397,91 kg) > (Q1 10,90581 𝑘𝑔) OK

Kesimpulan : Bantalan kayu yang direncanakan berdimensi (200  25  15) cm3


dengan lt = 130 kg/cm2 dan E (modulus elastisitas kayu) = 1,25  105 kg/cm2
dapat digunakan pada Kelas Jalan Rencana, dengan demikian perlu dicoba
menggunakan bantalan besi atau bantalan beton.
Contoh soal 8 :

Data Bantalan Produksi Dalam Negeri : bantalan beton dengan bentuk trapesium
dengan baja prategang sebanyal 18 buah dengen diameter 5,08 mm, tegangan
putus  = 16.000 kg/cm2. Pada saat kondisi transfer = 70 % kapasitas maksimum
sehingga Pinitial = 18  2.270,24 kg, dan pada saat kondisi efektif = 55 %
kapasitas maksimum sehingga Pinitial = 18  1.783,76 kg. Mutu beton
menggunakan K-400, dan k (modulus jalan rel = reaksi balas) = 180 kg/cm2.
 Perhitungan modulus elastisitas berdasarkan 𝑓𝑒𝑢
E = 6400 √500 = 1,431083506×105 kg/cm2
 Perhitungan λ bantalan beton pada bagian dibawah rel dan tengah bantalan
4 180
Bawah rel = λI = √ = 0,012 cm-1
4×1,43×105 ×15.139,09

4 180
Tengah bantalan = λt = √ = 0,013 cm-1
4×1,43×105 ×10190,02

 Perhitungan momen di titik C dan D, tepat dibawah kaki rel (C dan D) dan
tengah bantalan (O) :
Dari perhitungan beban kendaraan dinamik jika di gunakan dalam
perencanaan adalah beban gandar maksimum (18 ton), maka Ps = 9000 kg. untuk
kelas 1 (Vrencana = 150 km/ jam), beban dinamik (Pd) dapat ditentukan sebagai :

𝑉
𝑃𝑑 = [1 + 0,01 × (1,609 − 5) 𝑃𝑠] = 16.940,3 kg.

Maka beban yang diterima bantalan dari kendaraan kereta api :

Q1 = 60% Pd = 10.164,18 kg.

 Dimensi bantalan :

L = 200 cm

a = 45 cm

c = 55 cm
 Momen dibawah rel :
10.164,18 1
MC/D = [ 2cosh2λa (cos 2λc + coshλL)–2 cos2 λa (cosh
4(0,012) 𝑠𝑖𝑛𝜆𝐿

2λc + cos λL) – sinh 2λa(sin 2λc + sinh λL) – (sinh 2λL)]#
MC/D = 102.123,2 kg-cm.
 Momen pada tengah bantalan
10.164,18 1
MO = [sinhλc (sin λc + sinλ(L-c))–sin λc (sin λc +
2(0,013) 𝑠𝑖𝑛𝜆𝐿+𝑠𝑖𝑛ℎ𝜆𝐿

sinh λ(L-c)) + cosh λc cos (L-c) – cos λc cosh λ(L-c)]#


Mo = -50.572,43389 kg-cm.
1. Bagian bantalan di bawah rel
Sisi bagian atas :
𝑃𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑃𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑒
σ= −
𝐴 𝑊
18×2270,24 18×2270,24 ×0,135
σ= - = 85,84 kg/cm2 (< 200kg/cm2 untuk
456 1460,46

K-400)
sisi bagian bawah :
𝑃𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑃𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑒
σ= −
𝐴 𝑊
18×2270,24 18×2270,24 ×0,135
σ= - = 93,12 kg/cm2 (< 200kg/cm2 untuk
456 1571,26

K-400)
2. bagian tengah bantalan rel
Sisi bagian atas :
𝑃𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑃𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑒
σ= −
𝐴 𝑊
18×2270,24 18×2270,24 ×0,135
σ= - = 140,28 kg/cm2 (< 200kg/cm2 untuk
400,75 1125,35

K-400)
sisi bagian bawah :
𝑃𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑃𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑒
σ= −
𝐴 𝑊
18×2270,24 18×2270,24 ×0,135
σ= - = 66,24 kg/cm2 (< 200kg/cm2 untuk
400,75 1206,63

K-400)
Soal nomor 9 :
Jika : bantalan beton bi-blok dengan ukuran sebagaimana ketentuan dengan faktor
beban untuk beban statik = 1,8 dan q (beban merata asumsi) = 7,4 kg/cm2. Maka
penampang kritis bantalan bawah rel dapat dihitung tegangan normalnya sebagai
berikut :
1⁄
𝑀 2𝑞𝑙 2 𝑏
σ= − 1⁄
𝑊
2𝑏ℎ2
1⁄ ×7,4×(35)2 ×30
2
σ= 1⁄ ×30×(20)2 = 22,6 kg/cm2
2
kontrol ketegangan normal : σ = 0,33 σbk’ untuk σ = 22,5 kg/cm2, maka
σbk’>200kg/cm2
dan tegangan geser (Tporos) dihitung sebagai :
𝑄 𝑝𝑠×𝐹𝐵
Tporos = =
2(𝑏ℎ) 2(𝑏ℎ)
9000×1,8
Tporos = = 7,5 kg/cm2
2(30×20)

Dengan menganggap bahwa penampang tidak ditunjang oleh tulangan geser,


maka :
Kontrol tegangan geser : Tporos ≤ 0,65 = √σbk’, untuk Tporos = 7,5 kg/cm2 ≤ 0,65 =
√σbk’ , maka σbk’ = > 385 kg/cm2

Anda mungkin juga menyukai