ALAMAT REDAKSI:
LPPM Universitas Tama Jagakarsa
Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 152, Tanjung Barat, Jakarta Selatan 12530
Telp.(021) 789096-566, Fax.(021) 7890966
Email : info@jagakarsa.ac.id
Website : http;//www.jagakarsa.ac.id
Volume XI, Nomor. 3, Desember 2016 ISSN : 1978-001X
Pelindung
Rektor Universitas Tama Jagakarsa (UTAMA)
Penanggung Jawab
Dekan Fakultas Teknik UTAMA
DEWAN REDAKSI
Mitra Bestari
Prof. Dr. Ir. Sri Murni Dewi, MS.(Univ. Brawijaya)
Prof. Dr. Ir. H. Dahmir Dahlan M.Sc.(ISTN)
Ir. H. Media Nofri, M.Sc. (Dosen ISTN)
Redaksi Pelaksana
H. Hamidullah Mahmud, Lc., MA
Ir. Bertinus Simanihuruk, MT
Bintang Unggul P ST, MT
Djoko Prihartono, ST., MT
Lukman Hakim, ST., M.Sc.
Napoleon Lukman, ST
Penerbit
Universitas Tama Jagakarsa
Alamat Redaksi
LPPM Universitas Tama Jagakarsa
Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 152, Tanjung Barat, Jakarta Selatan 12530
Telp.(021)7890965-66. Fax.(021) 7890966, E-mail : info@jagakarsa.ac.id
Website : http://www.jagakarsa.ac.id
Volume XI, Nomor 3, Desember 2016 ISSN : 1978-001X
ALAMAT REDAKSI:
LPPM Universitas Tama Jagakarsa
Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 152, Tanjung Barat, Jakarta Selatan 12530
Telp.(021) 7890965-66
Fx.(021) 7890966, Email : info@jagakarsa.ac.id
Website : http;//www.jagakarsa.ac.id
Waldi, Bertinus Simanihuruk, Kristina Sembiring, Analisa Penerapan Manajemen
Oleh
Waldi, Bertinus Simanihuruk, Kristina Sembiring
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tama Jagakarsa
ABSRTACT
Critical path method or the Critical Path Method (CPM) is a method of scheduling projects already known
and often used as a management tool in the implementation of the project. CPM can be calculated with the
time it takes to complete a project and can know which activities are entered into the critical path. CPM
method is also able to analyze the acceleration of the schedule and shorten some good activities that go
critical path or not enter the critical path. Acceleration of project activity will certainly affect the cost of
the project. Slope calculations used to calculate the cost of the project point shortened. To find out which
jobs are included into lanes Critical to the Development Project Bw Luxury Hotels Jambi. To find out the
results of the project Acceleration using Critical Path Method (CPM)ontheproject. Based on the data
obtained, the researcher is interested to use the CPM method as a tool for research, and refers to the
calculation of the theory of the CPM and the calculation of the slope of costs showed that construction
projects Bw Luxury Jambi can be completed within 50 calendar weeks for a total cost of Rp
30.345.194.779,-. But After the analysis of the duration of the time and cost by using CPM obtained
accelerating project completion time duration to 48 weeks of a calendar with a total cost of Rp
29.131.386.988,-. Thus accelerating the project will have an impact on the cost of the project. After that it
can also be analyzed by the CPM are the critical path in several activities, including groundbreaking work
Sitepile foundation and jobs pembesian, Formwork and Concrete of Lt Elementary until the roof floor.
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 3, Desember 2016 177
Waldi, Bertinus Simanihuruk, Kristina Sembiring, Analisa Penerapan Manajemen
perbaikan pada beton yang keropos. Jambi dan PT Gapura Estetika selaku
Untuk mengembalikan tingkat kemajuan Manajemen Konstruksi (MK).
proyek ke rencana semula diperlukan 2. Analisa jaringan kerja hanya dibatasi
suatu upaya percepatan durasi proyek pada pembangunan gedung/hotel bw
walaupun akan diikuti meningkatnya luxury jambi.
biaya proyek. Oleh karena itu diperlukan 3. Penulis hanya membahas
analisis optimalisasi durasi proyek pelaksanaan waktu dan biaya dari
sehingga dapat diketahui berapa lama pekerjaan struktur saja.
suatu proyek tersebut diselesaikan dan 4. Penulis tidak membahas permasalah
mencari adanya kemungkinan yang terjadi akibat kelalaian kerja
percepatan waktu pelaksanaan proyek yang diakibatkan oleh baik pelaksana
dengan metode PERT (Project dilapangan maupun operator alat-alat
Evaluation and Review Technique) dan berat seperti Excavator, alat pancang
CPM (Critical Path Method - Metode dan lainnya.
Jalur Kritis).\ 5. Penulis tidak membahas
permasalahan bahan/material SBO
(Supply Buy Owner)yang di
1.2 Rumusan Masalah datangkan ke lokasi proyek.
Berdasarkan uraian di atas, maka
masalah pokok penelitian ini antara lain 1.4 Tujuan dan Penelitian
terdapat perbedaan durasi pelaksanaan Tujuan dari penelitian ini yaitu :
proyek dengan durasi rencana proyek 1. Untuk mengetahui pekerjaan mana
yang telah ditetapkan. Proyek saja yang termasuk kedalam Jalur-
mengalami keterlambatan karena jalur Kritis pada Proyek
penggunaan waktu dan biaya yang tidak Pembangunan Hotel Bw Luxury
optimal dalam proses pelaksanaannya. Jambi.
Masalah yang dihadapi antara lain : 2. Untuk mengetahui Hasil Percepatan
1. Bagaimana bentuk jaringan kerja atau proyek dengan menggunakan metode
network proyek pembangunan Hotel Critical Path Method (CPM) pada
Bw Luxury Jambi? proyek tersebut.
2. Berapa durasi optimal Proyek
tersebut? 2. Kajian Pustaka
3. Berapa total biaya proyek tersebut 2.1 Proyek Konstruksi
setelah dilakukannya percepatan Proyek merupakan sekumpulan
pelaksanaan? aktivitas yang saling berhubungan
dimana ada titik awal dan titik akhir
1.3 Pembatasan Masalah serta hasil tertentu, proyek biasanya
Agar penyusunan dan pembahasan bersifat lintas fungsi organisasi sehingga
tugas akhir ini dapat terarah dan membutuhkan bermacam keahlian
dipahami maka dilakukan pembatasan (skills) dari berbagai profesi dan
masalah dan asumsi-asumsi yang organisasi. Setiap proyek adalah unik,
digunakan sebagai berikut : bahkan tidak ada dua proyek yang persis
1. Analisa jaringan kerja untuk sama. Dipohusodo (1995) menyatakan
pembuatan gedung/hotel bw luxury bahwa suatu proyek merupakan upaya
jambi menggunakan data sekunder yang mengerahkan sumber daya yang
yang di dapat dari PT Waskita Karya tersedia, yang diorganisasikan untuk
selaku pelaksana Proyek mencapai tujuan, sasaran dan harapan
Pembangunan Hotel Bw Luxury penting tertentu serta harus diselesaikan
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 3, Desember 2016 178
Waldi, Bertinus Simanihuruk, Kristina Sembiring, Analisa Penerapan Manajemen
dalam jangka waktu terbatas sesuai lebih dari sekali ataupun aktivitas
dengan kesepakatan. Proyek adalah yang memindahkan pekerjaan yang
aktivitas sementara dari personil, telah dilakukan sebelumnya sebagai
material, serta sarana untuk bagian dari proyek .
menjadikan/mewujudkan sasaran-
sasaran (goals) proyek dalam kurun 2.3 Faktor - Faktor Penyebab
waktu tertentu yang kemudian berakhir. Terjadinya Rework
Proyek konstruksi merupakan Faktor-faktor ini dikelompokkan
suatu rangkaian kegiatan yang saling menjadi tiga bagian, yaitu faktor desain
berkaitan untuk mencapai tujuan dan dokumentasinya, faktor manajerial,
tertentu (bangunan/konstruksi ) dalam dan faktor sumber daya (resources)
batasan waktu, biaya dan mutu tertentu. (Andi, Wenata, Hendarlim, 2005).
Proyek konstruksi selalu memerlukan Faktor yang terkait dengan desain dan
resources (sumber daya) yaitu Human dokumentasinya biasanya lebih
(manusia), material (bahan bangunan), langsung berhubungan dengan proses
machine (peralatan), method (metode desain yang melibatkan desainer
pelaksanaan), money (uang), (konsultan) dan pemilik proyek. Sebagai
information (informasi), dan time contoh, kesalahan dan permintaan
(waktu).. perubahan pada desain yang baru
diketahui setelah pekerjaan konstruksi
2.2 Definisi Rework berjalan dapat menyebabkan pihak
Rework dalam Bahasa Indonesia kontraktor harus membongkar dan
diterjemahkan menjadi pekerjaan ulang, mengerjakan ulang pekerjaan yang
Selanjutnya akan dipakai istilah Rework. sama. Penelitian ini mengidentifikasikan
Rework tidak dapat dipisahkan dari enam faktor yang berkaitan dengan
pengerjaan konstruksi karena rework desain dan dokumentasinya. Kelompok
selalu terjadi hampir di seluruh kedua berkaitan dengan faktor-faktor
pengerjaan proyek konstruksi. Beberapa manajerial. Faktor-faktor ini bisa
definisi rework menurut beberapa disebabkan oleh semua pihak
sumber adalah sebagai berikut: dikonstruksi, baik itu pemilik, desainer
1. CIDA (1995) mendefinisikan Rework (konsultan), dan atau kontraktor
sebagai mengerjakan sesuatu paling (Atkinson.1998; Alarcon, Mardones,
tidak satu kali lebih banyak, yang 1998). Kelompok terakhir, faktor
disebabkan oleh ketidakcocokkan sumber daya, berhubungan pekerja dan
dengan permintaan. peralatan proyek, sehingga kontraktor
2. Love et al (1999) mendefinisikan lebih banyak terkait dengan faktor-
Rework adalah efek yang tidak perlu faktor tersebut. Faktor sumber daya ini
dari mengerjakan ulang suatu proses biasanya muncul pada fase konstruksi
atau aktivitas yang dan mengakibatkan adanya kesalahan
diimplementasikan secara tidak tepat pengerjaan di lapangan.
pada awalnya dan dapat ditimbulkan
oleh kesalahan ataupun adanya 2.4 Jaringan Kerja (CPM) Pengertian
variasi. PERT dan CPM
3. Menurut CII (Construction Industry PERT adalah suatu alat manajemen
Institute oleh tim penelitinya, Cause proyek yang digunakan untuk
and Effect of Field Rework Research melakukan penjadwalan, mengatur dan
Team 153, 2000) Rework adalah mengkoordinasi bagian-bagian
melakukan pekerjaan di lapangan pekerjaan yang ada di dalam suatu
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 3, Desember 2016 179
Waldi, Bertinus Simanihuruk, Kristina Sembiring, Analisa Penerapan Manajemen
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 3, Desember 2016 180
Waldi, Bertinus Simanihuruk, Kristina Sembiring, Analisa Penerapan Manajemen
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 3, Desember 2016 181
Waldi, Bertinus Simanihuruk, Kristina Sembiring, Analisa Penerapan Manajemen
ini adalah jam paling awal kegiatan 2.9.2 Hitungan Mundur (Backward
dimulai. Pass)
4) EF (earliest activity finish time): Dimulai dari Finish menuju Start
Waktu Selesai paling awal suatu untuk mengidentifikasi saat paling
kegiatan. EF suatu kegiatan lambat terjadinya suatu kegiatan (LF),
terdahulu = ES kegiatan berikutnya. waktu paling lambat terjadinya suatu
5) LS (latest activity start time): Waktu kegiatan (LS) dan saat paling lambat
paling lambat kegiatan boleh suatu peristiwa terjadi (L). Aturan
dimulai tanpa memperlambat Hitungan Mundur (Backward Pass)
proyek. 1. Waktu mulai paling akhir suatu
kegiatan sama dengan waktu selesai
2.8 Asumsi Dasar dalam menghitung paling akhir dikurangi kurun waktu
critical path method: berlangsungnya kegiatan yang
1. Proyek hanya memiliki satu initial bersangkutan. LS(i-j) = LF(i-j) – t
event (start) dan satu terminal event 2. Apabila suatu kegiatan terpecah
(finish). menjadi 2 kegiatan atau lebih, maka
2. Saat tercepat terjadinya initial event waktu paling akhir (LF) kegiatan
adalah hari ke-nol. tersebut sama dengan waktu mulai
3. Saat paling lambat terjadinya paling akhir (LS) kegiatan berikutnya
terminal event adalah LS = ES yang terkecil.
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 3, Desember 2016 182
Waldi, Bertinus Simanihuruk, Kristina Sembiring, Analisa Penerapan Manajemen
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 3, Desember 2016 183
Waldi, Bertinus Simanihuruk, Kristina Sembiring, Analisa Penerapan Manajemen
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 3, Desember 2016 184
Waldi, Bertinus Simanihuruk, Kristina Sembiring, Analisa Penerapan Manajemen
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 3, Desember 2016 185
Waldi, Bertinus Simanihuruk, Kristina Sembiring, Analisa Penerapan Manajemen
20 f 25
5 10
17 5 22
d1 d7
7 4
14 29
2 16
14 26
d2 d8
6 4
b 20 g 24 m
6 11
4 18 4 22 8
41
20
20 h 24 d9 p 41 r
7 12
0 a 8 c 14 d3 18 4 22 7 7
s 1 3
0 8 8 4 12 4 4 29 n 34 48
17 19 22
d4 d10 26 8 34 48
6 q s
20 i 25 6 7 7
8 13
d 15 5 20 41
21
4 41
o
8
18 j 22
9 14
14 d5 18 4 22 d11
4
14 4 4 26
18
d6 d12 26
4
18 k 22 4
15
18 4 22
Gambar4.1 Hasil Perhitungan Crirical Path Method Perhitungan Maju dan Mundur
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Maju dan Mundur
Kegiatan Durasi Paling Awal Paling Akhir
i j (D) Mulai Selesai Mulai Selesai FF TF Keterangan
(ES) (EF) (LS) (LF)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 A 8 0 8 8 0 0 0 Jalur Kritis
2 D 4 8 14 8 14 2 2 Aman
3 G 4 8 14 18 22 2 0 Jalur Kritis
4 B 4 8 14 8 14 2 2 Jalur Kritis
5 C 4 8 14 8 14 2 2 Aman
6 E 4 14 21 8 14 3 2 Aman
7 F 5 20 25 14 20 0 1 Aman
8 I 4 20 24 14 20 0 2 Aman
9 K 4 20 24 14 20 0 2 Aman
10 L 5 20 25 14 20 0 1 Aman
11 M 8 18 22 26 34 4 0 Jalur Kritis
12 N 8 18 22 26 34 4 0 Jalur Kritis
13 O 8 25 29 26 34 4 0 Jalur Kritis
14 P 7 29 34 34 41 2 0 Jalur Kritis
15 Q 7 29 34 34 41 2 0 Jalur Kritis
16 R 7 26 34 41 48 1 0 Jalur Kritis
17 AA 7 34 41 41 48 0 0 Jalur Kritis
18 BB 7 34 41 41 48 0 0 Jalur Kritis
Sumber : Hasil Analisa CPM
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 3, Desember 2016 186
Waldi, Bertinus Simanihuruk, Kristina Sembiring, Analisa Penerapan Manajemen
=Rp29.131.386.988
4.5 Percepatan Proyek Biaya Slope = Biaya Normal – Biaya
Dari perkiraan dan kegiatan Dipercepat Waktu
waktu yang di bahas di ketahui bahwa Normal
hasil penjadwalan yang di pakai oleh – Waktu dipercepat
Team Pelaksana Proyek Pembangunan =Rp 30.345.194.779
Hotel Bw Luxury jambi melebihi Rp29.131.386,988
dengan penggunaan metode = Rp 1.203.807.791
CPM,namun di dalam metode CPM Dari hasil analisis tersebut di ketahui
masih banyak jalur-jalur kritis yang di dengan membandingan biaya dengan
temukan di dalam pelaksanaan proyek waktu pelaksanaan yang di gunakan oleh
tersebut dan perlu percepatan Kontraktor pelaksana proyek dengan
pelaksanaan proyek tersebut agar lebih metode penjadwalan CPM maka nilai
epektif lagi dari segi biaya (Cost). proyek pelaksanaan pekerjaan struktur
Analisa percepatan waktu dengan pada proyek pembengunan tersebut
membandingkan biaya kontrak pada yang awalnya Rp30,345,194,779,- dan
pekerjaan struktur proyek ini adalah dengan penjadwalan metode CPM yaitu
dengan Metode Slope biaya dengan Rp29.131.386.988.
rumus perhitungan sebagai berikut :
Biaya Normal = Rp 30.345.194,779
Biaya Dipercepat = Rp 29.140,026,984 5. Kesimpulan dan Saran
BiayaNormalCost/minggu: 5.1 Kesimpulan
=Rp30.345.194.770/50 minggu Dari analisa didapat beberapa
= Rp606.903.896 kesimpulan yaitu :
Biaya dipercepat : 1. Dengan menggunakan CPM dapat di
=Rp606.903.896x 48 minggu ketahui jangka waktu pelaksanaan
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 3, Desember 2016 187
Waldi, Bertinus Simanihuruk, Kristina Sembiring, Analisa Penerapan Manajemen
Jurnal Sains dan Teknologi Utama, Volume XI, Nomor 3, Desember 2016 188