KERJA PRAKTIK
PROYEK PEMBANGUNAN
MARITIME TOWER
Masalah Khusus: Metode Pelaksanaan Pekerjaan dan Perhitungan
Volume Balok di Lantai 8 Bagian Tower
Menyetujui
ii
PERNYATAAN ORIGINALITAS DAN PUBLIKASI
Menyatakan bahwa tulisan ini adalah merupakan hasil karya saya sendiri dan
dapat dipublikasikan sepenuhnya oleh Universitas Gunadarma. Segala kutipan
dalam bentuk apapun telah mengikuti kaidah yang berlaku. Mengenai isi dan
tulisan adalah merupakan tanggung jawab penulis, bukan Universitas Gunadarma.
iii
ABSTRACT
Maritime Tower development project is located on Jl. Yos Sudarso No.9 North
Jakarta, Indonesia. The project has a structural and architectural building area of
±70,000 m2, has 1 tower that serves as an office area and 1 podium that serves
as a commercial area and vehicle parking lot. The owner of this project is PT.
Menara Maritime Indonesia with its main contractor PT. PP (Persero) Tbk and PT.
Fajar Nusa Consultan as supervisory consultant and PT. Penta Engineering as a
consultant planner. The type of contract used is Lump Sum Fixed Price with a
contract value of Rp. 675,719,000,000.00. The project has an implementation
period of 892 calendar days and a maintenance period of 365 calendar days. The
method of implementation greatly affects the smooth running of a development
because effective and safe methods are very helpful in the completion of work on
a construction project. Construction Method perform in beam installation include
bekisting installation, reinforced installation, concrete casting, curing and finishing.
On the 8th floor the tower has a concrete volume of 137,418 m3 and a reinforcing
volume of 51,502 m3 so that the casting volume of the beams on the 8th floor of
the tower is 85,916 m3.
iv
ABSTRAK
Proyek pembangunan Maritime Tower berlokasi di Jl. Yos Sudarso No.9 Jakarta
Utara, Indonesia. Proyek ini memiliki luas bangunan struktur dan arsitektur
sebesar ±70.000 m2, memiliki 1 tower yang berfungsi sebagai office area dan 1
podium yang berfungsi sebagai area komersil dan lahan parkir kendaraan. Owner
pada proyek ini yaitu PT. Menara Maritime Indonesia dengan kontraktor utamanya
PT. PP (Persero) Tbk dan PT. Fajar Nusa Consultan sebagai konsultan pengawas
serta PT. Penta Rekayasa sebagai konsultan perencana. Jenis kontrak yang
digunakan yaitu Lump Sum Fixed Price dengan nilai kontrak sebesar Rp.
675.719.000.000,00. Proyek ini memiliki jangka waktu pelaksanaan selama 892
hari kalender dan jangka waktu pemeliharaan selama 365 hari kalender. Metode
pelaksanaan sangat mempengaruhi kelancaran suatu pembangunan karena
metode yang efektif dan aman sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan
pada suatu proyek konstruksi. Metode pelaksanaan yang dilakukan pada
pekerjaan balok meliputi pekerjaan pemasangan bekisting, pekerjaan pembesian,
pekerjaan pengecoran, pekerjaan curing dan pekerjaan pembongkaran bekisting.
Pada lantai 8 tower memiliki volume beton sebesar 137,418 m3 dan volume
tulangan sebesar 51,502 m3 sehingga volume pengecoran balok pada lantai 8
tower sebesar 85,916 m3.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan anugrah dan karuniaNya sehingga penulis dapat mengerjakan dan
menyelesaikan laporan kerja praktik dengan baik sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Laporan Kerja Praktik diajukan guna melengkapi syarat untuk
mencapai gelar setara sarjana muda pada program studi Teknik Sipil, Universitas
Gunadarma.
Penulisan Laporan Kerja Praktik dapat diselesaikan berkat dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima
kasih kepada:
1. Prof. Dr. E. S. Margianti, SE., MM., selaku Rektor Universitas Gundarma.
2. Dr. Raziq Hasan, ST., MTArs., selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Universitas Gunadarma.
3. Dr. Heri Suprapto, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas
Gunadarma.
4. Dr. Relly Andayani, MT., selaku Sekretaris Jurusan Teknik Sipil Universitas
Gunadarma.
5. Dr. Relly Andayani, MT., selaku Sekretaris Jurusan Teknik Sipil Universitas
Gunadarma.
6. Dr. Diyanti, ST., MT., selaku Koordinator Penulisan Laporan Kerja Praktik
Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma.
7. Wike Wedya Lastin, ST., MT., selaku Dosen Pembimbing yang selalu
memberikan bimbingan, ilmu, dan arahan yang dalam penyusunan laporan.
8. Keluarga besar PT. PP (Persero), selaku kontraktor utama di proyek
pembangunan Maritime Tower, tempat penulis melakukan kerja praktik, yang
telah memberikan bimbingan dan arahan selama di proyek.
9. I Made Sugita, Ni Ketut Wardani, Putu Dio Byantara, dan Made Ugi Prastiti,
selaku orangtua dan kakak yang selalu memotivasi penulis untuk selalu
mengembangkan diri.
vi
10. Dennys Pratama dan Kosasih Safarudin, selaku teman seperjuangan kerja
praktik yang memotivasi dan membantu penulis di setiap kesulitan selama
masa kerja praktik.
11. Semua pihak-pihak yang terkait yang telah memberikan bantuan dalam
penyelesaian penulisan ilmiah.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG KERJA PRAKTIK ................................ 1
1.2 TUJUAN KERJA PRAKTIK................................................... 2
1.3 BATASAN MASALAH .......................................................... 2
1.4 LOKASI KERJA PRAKTIK ................................................... 2
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN ............................................... 3
viii
3.3.1 Owner ...................................................................... 12
3.3.2 Konsultan ................................................................. 13
3.3.2.1 Konsultan Perencana .................................. 13
3.3.2.2 Konsultan Pengawas ................................. 14
3.3.3 Kontraktor ................................................................ 14
3.3.3.1 Project Manager .......................................... 16
3.3.3.2 Quality Control ............................................ 16
3.3.3.3 Health, Safety, and Environment
Coordinator ................................................. 17
3.3.3.4 Site Engineering Manager........................... 17
3.3.3.5 Site Operation Manager .............................. 18
3.3.3.6 Site Administration Manager ....................... 18
3.3.3.7 Logistik ........................................................ 18
3.4 MANAJEMEN PELAKSANAAN PROYEK .......................... 19
3.4.1 Laporan Harian ......................................................... 19
3.4.2 Laporan Mingguan .................................................... 19
3.4.3 Laporan Bulanan ....................................................... 19
3.5 PENGENDALIAN MUTU DAN WAKTU................................ 20
3.5.1 Pengendalian Mutu ................................................... 20
3.5.1.1 Mutu Beton .................................................. 20
3.5.1.2 Pembesian .................................................. 20
3.5.1.3 Kuat Tekan Beton ....................................... 20
3.5.1.4 Pengujian Slump Test ................................. 20
3.5.1.5 Perawatan Beton......................................... 21
3.5.2 Pengendalian Waktu ................................................. 21
3.5.3 Pengendalian Biaya .................................................. 21
3.6 KENDALA DI LAPANGAN DAN SOLUSI DALAM
MANAJEMEN PROYEK ....................................................... 22
ix
4.2 KONDISI EKSISTING LAPANGAN ...................................... 30
4.2.1 Pekerjaan Struktur Atas ............................................ 30
4.2.2 Peralatan Konstruksi ................................................ 37
4.2.3 Material ..................................................................... 44
4.2.4 Permasalahan di Lapangan dan Solusi .................... 46
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
Gambar 4.28 Ready Mix Truck 40
Gambar 4.29 Bar Bender 40
Gambar 4.30 Concrete Bucket 41
Gambar 4.31 Mesin Las 41
Gambar 4.32 Bar Cutter 41
Gambar 4.33 Cetakan Silinder Beton 43
Gambar 4.34 Waterpass 43
Gambar 4.35 Trolley 44
Gambar 4.36 Beton Ready Mix 45
Gambar 4.37 Baja Tulangan 46
Gambar 5.1 Flowchart Metode Balok 48
Gambar 5.2 Scaffolding 49
Gambar 5.3 Pekerjaan Pemasangan Bekisting Balok 50
Gambar 5.4 Pekerjaan Pembesian Balok 51
Gambar 5.5 Pekerjaan Pengecoran 52
Gambar 5.6 Pekerjaan Curing Beton 53
Gambar 5.7 Denah Balok Tower Lantai 8 54
Gambar 5.8 Denah Penulangan Balok Lantai 8 Tower Arah Horizontal 55
Gambar 5.9 Denah Penulangan Balok Tower Lantai 8 Arah Vertikal 56
Gambar 5.10 Detail Balok Lantai 8 Tower Arah Horizontal 57
Gambar 5.11 Detail Balok Lantai 8 Tower Arah Vertikal 58
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 TUJUAN KERJA PRAKTIK
Tujuan pelaksanaan kerja praktik di proyek Maritim Tower akan
dijabarkan sebagai berikut.
1. Mengetahui latar belakang proyek dan Project Profile dari Maritime Tower.
2. Mengetahui struktur organisasi, pembagian bidang pekerjaan, dan
manajemen di dalam proyek.
3. Mengetahui masalah dan penyelesaian yang ada selama pembangunan
proyek konstruksi.
4. Menguasai metode pelaksanaan pekerjaan yang ada di proyek tersebut.
5. Mengetahui metode pelaksanaan pekerjaan dan volume pengecoran pada
balok di lantai 8 bagian tower.
2
Gambar 1.1 Lokasi Proyek Pembangunan Maritim Tower
Sumber: Menara-Maritim,co,id, 2019
3
BAB 5 MASALAH KHUSUS
Menjelaskan mengenai metode pelaksanaan pekerjaan dan perhitungan
volume pengecoran balok di lantai 8 bagian tower.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Menjelaskan mengenai pelaksanaan kerja praktik, masalah yang
diangkat, dan saran yang konstruktif akibat ketidaksesuaian antara teori dan
kenyataan di lapangan.
4
BAB 2
TINJAUAN UMUM PROYEK
5
2.2 DATA UMUM PROYEK
Data umum pada proyek pembangunan Maritime Tower adalah sebagai
berikut:
1. Nama Proyek : Proyek Maritime Tower
2. Jenis Proyek/ Pekerjaan : Gedung Bertingkat
3. Lokasi Proyek : Jl. Yos Sudarso No.9 Jakarta Utara
4. Pemilik Proyek : PT. Menara Maritime Indonesia
5. Konsultan Perencana Arsitek : PT. Penta Rekayasa
6. Konsultan Perencana Struktur : PT. Penta Rekayasa
7. Konsultan Perencana MEP : PT. Penta Rekayasa
8. Konsultan Pengawas : PT. Fajar Nusa Consultan
9. Kontraktor Utama : PT. PP Persero (Tbk)
10. Sub Kontraktor
a. Pondasi : PT. Jacking Pile Pratama
b. Beton Ready Mix : PT. Adhimix Precast Indonesia
PT. Holcim Indonesia (Tbk)
PT. SCG Ready Mix Indonesia
c. Besi : PT. Krakatau Steel
PT. The Master Steel MFG
d. Tower Crane : Komansa dan Sumarion
11. Jenis Kontrak Pembayaran : Lump Sum Fixed Price
12. Jenis Kontrak Pekerjaan : Design and Build
13. Nilai Kontrak : Rp. 675.719.000.000,00
14. Waktu Pelaksanaan : 22 Desember 2018 s/d 31 Mei 2021
(892 hari kalender)
15. Waktu Pemeliharaan : 365 hari kalender
6
2.3 DATA TEKNIS PROYEK
Data teknis dalam proyek pembangunan Maritime Tower adalah sebagai
berikut:
1. Luas Bangunan Struktur & Arsitektur : ±70.000 m2
2. Tinggi Bangunan : 109,70 m
3. Jumlah Lantai
a. Podium : 5 lantai
b. Tower : 24 lantai
4. Pondasi
Jenis Pondasi : Tiang Pancang
Mutu Beton : F’c 35 Mpa
5. Mutu Beton
a. Podium
Lantai Basement – Roof Top L6
Kolom : F’c 40 Mpa
Core Wall : F’c 40 Mpa
Pelat Lantai : F’c 35 Mpa
Balok : F’c 35 Mpa
b. Tower
Lantai 1 – Lantai 8
Kolom : F’c 40 Mpa
Core Wall : F’c 40 Mpa
Pelat Lantai : F’c 35 Mpa
Balok : F’c 35 Mpa
Lantai 9 – Lantai 13
Kolom : F’c 40 Mpa
Core Wall : F’c 40 Mpa
Pelat Lantai : F’c 35 Mpa
Balok : F’c 35 Mpa
7
Lantai 14 – Lantai 24
Kolom : F’c 35 Mpa
Core Wall : F’c 35 Mpa
Pelat Lantai : F’c 35 Mpa
Balok : F’c 35 Mpa
8
Tabel 2.3 Fungsi Bangunan Tiap Lantai Daerah Tower (Lanjutan)
14. Lantai 14 +57,50 Leased Office Area
15. Lantai 15 +61,70 Leased Office Area
16. Lantai 16 +65,90 Leased Office Area
17. Lantai 17 +70,10 Kantor Pusat IPC
18. Lantai 18 +74,30 Kantor Pusat IPC
19. Lantai 19 +78,50 Kantor Pusat IPC
20. Lantai 20 +82,70 Kantor Pusat IPC
21. Lantai 21 +86,90 Kantor Pusat IPC
22. Lantai 22 +91,10 Kantor Pusat IPC
23. Lantai 23 +95,30 Kantor Pusat IPC
24. Lantai 24 +99,50 Kantor Pusat IPC
9
BAB 3
TINJAUAN PERANCANGAN MANAJEMEN PROYEK
10
3. Pelaksanaan (Execution)
Tahap Pelaksanaan merupakan tahapan umum yang ketiga dalam
manajemen proyek. Tahap pelaksanaan mencakup pekerjaan: time schedule,
site plan/ installation, persiapan dan pengukuran, pengadaan material,
mobilisasi alat serta tenaga.
4. Pengendalian (Controlling)
Tahap Pengendalian merupakan tahapan umum yang keempat dalam
manajemen proyek. Pengendalian dibutuhkan dalam manajemen proyek
untuk mengambil langkah atau keputusan yang berkaitan dengan
pengoperasian proyek dan menganalisis kemungkinan adanya
penyimpangan antara pelaksanaan dengan standar yang ada serta
meminimalisir kesalahan yang mungkiin ditimbulkan dari segi biaya, mutu,
waktu sehingga pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar.
11
Manfaat menggunakan kurva S dalam perencanaan waktu pelaksanaan
proyek, antara lain:
1. Pekerjaan tertentu akan dapat dilihat dengan jelas kapan harus dilaksanakan.
Hal tersebut juga berkaitan dengan pekerjaan yang masuk ke dalam lintasan
kritis dimana pekerjaan selanjutnya tidak dapat dikerjakan apabila pekerjaan
tersebut belum selesai karena saling berkaitan.
2. Mengidentifikasi pengadaan material, pekerja, dan peralatan proyek untuk
jenis pekerjaan tertentu.
3. Mengetahui kapan proyek tersebut selesai, prestasi kerja, keterlambatan
pekerjaan, dan persentase perkembangan pelaksanaan proyek sehingga
dapat memperkirakan penagihan pembayaran kepada owner.
3.3.1 Owner
Owner adalah pemilik proyek yang memberi tugas dan menyediakan
pendanaan untuk merealisasikan proyek kepada penyedia jasa. Owner (pengguna
jasa) dapat berupa perseorangan, lembaga, badan atau instansi pemerintahan
ataupun swasta. PT. Menara Maritime Indonesia merupakan owner dari proyek
pembangunan Maritime Tower yang memiliki hak dan kewajiban sebagai berikut:
1. Mengadakan perjanjian kerja dengan penyedia jasa berupa konsultan dan
kontraktor dan menandatangani naskah serah terima.
2. Menyediakan lahan sebagai tempat untuk pelaksanaan pekerjaan proyek.
12
3. Memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai kepada penyedia
jasa untuk kelancaran pekerjaan proyek.
4. Menyediakan dan memberikaan pendanaan kepada penyedia jasa untuk
merealisasikan pekerjaan proyek.
5. Meminta laporan kegiatan administrasi proyek mengenai pelaksanaan
pekerjaan proyek yang telah dilakukan oleh penyedia jasa
6. Menerima dan mengesahkan proyek yang sudah selesai dikerjakan oleh
penyedia jasa.
Owner (pemilik proyek) memegang kuasa utama berlangsungnya
kelancaran pelaksanaan pekerjaan proyek. Oleh karena itu, owner memiliki
wewenang atas pengendalian dan pekerjaan proyek. Wewenang owner adalah
sebagai berikut:
1. Membuat surat perintah kerja (SPK)
2. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak penyedia jasa apabila
melaksanakan pekerjaan yang tidak sesuai dengan isi surat perjanjian
kontrak.
3.3.2 Konsultan
Konsultan merupakan tenaga profesional untuk memberikan saran dan
pertimbangan kepada pihak owner dimana konsultan dapat berupa perseorangan
maupun suatu lembaga. Konsultan pada proyek pembangunan Maritime Tower
adalah PT. Penta Rekayasa selaku konsultan perencana dan PT. Fajar Nusa
Consultan sebagai konsultan pengawas.
13
4. Menyesuaikan kondisi dan keadaan lapangan dengan gagasan dan keinginan
owner.
5. Melakukan perubahan pada desain apabila pelaksanaan pekerjaan di
lapangan tidak memungkinkan untuk dilakukan.
3.3.3 Kontraktor
Kontraktor adalah instansi pemerintah maupun swasta yang mempunyai
peran sebagai pelaksana proyek. PT. PP Persero (Tbk) selaku kontraktor utama
memiliki kewajiban dan wewenang sebagai berikut:
1. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan dan spesifikasi
yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan di dalam kontrak
perjanjian.
2. Melakukan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.
3. Memberikan laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan, prestasi kerja, jumlah
material yang masuk, dan keadaan cuaca berupa laporan harian, mingguan,
serta bulanan kepada owner.
4. Menyediakan tenaga kerja, material, dan alat kebutuhan lain untuk menunjang
kelancaran dan keamanan pekerjaan.
14
5. Bertanggung jawab sepenuhnya atas kegiatan dan metode pelaksanaan
pekerjaan konstruksi di lapangan
Kontraktor utama memiliki wewenang untuk menempatkan tenaga ahli
dan meminta pengunduran waktu penyelesaian pembangunan dengan
memberikan alasan logis dan sesuai dengan keadaan di lapangan yang tidak bisa
dihindari (salah satu contohnya bencana alam) kepada owner.
15
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek Maritime Tower
Sumber: PT. PP Persero (Tbk), 2020
16
3.3.3.1 Project Manager
Kepala proyek (project manager) merupakan seseorang yang ditunjuk
untuk memimpin dan menggerakkan suatu organisasi di bawah pimpinannya
dalam pelaksaanaan pekerjaan proyek konstruksi. Kepala proyek bertanggung
jawab atas proyek yang dipimpinnya untuk menyelesaikan proyek tersebut sesuai
dengan target, jadwal dan tenaga kerja baik yang bertugas di lapangan maupun
yang bertugas di kantor. Tugas dan kewajiban project manager, yaitu:
1. Memimpin kegiatan penyelesaian konstruksi.
2. Menguasai, mengendalikan dan mengawasi seluruh pelaksanaan pekerjaan
proyek konstruksi beserta dengan perkembangan pekerjaan.
3. Mengendalikan jadwal dan biaya pelaksanaan agar sesuai dengan RAB.
4. Mengatur sumber daya yang berkualitas agar tidak terjadi permasalahan yang
dapat mempengaruhi progres pekerjaan.
5. Membina hubungan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
pekerjaan proyek konstruksi.
17
3.3.3.3 HSE (Health, Safety, and Enviroment) Coordinator
Health, Safery, and Enviroment coordinator bertujuan untuk
mengkoordinasikan dan menjalankan pekerjaan dalam kondisi aman, sehat,
ramah lingkungan, dan dapat memenuhi persyaratan mutu dan spesifikasi yang
telah ditentukan seuai dengan kebijakan PT. PP Persero (Tbk). Tugas dan
kewajiban dari HSE, yaitu:
1. Mengatur standar prosedur dan program rutin K3.
2. Memberikan penyuluhan program kerja K3 proyek melalui program:
a) Safety Induction
b) Safety Morning
c) Tool Box Meeting
3. Melakukan pemantauan lapangan di lingkungan proyek setiap hari.
4. Membuat dan memasang rambu atau papan instrument tanda keselamatan di
proyek.
5. Membantu tim investigasi kecelakaan untuk mengetahui status, penyebab
kecelakaan, dan mengantisipasi agar tidak terjadi kecelakaan serupa.
18
3.3.3.5 Site Operation Manager
Site Operation Manager adalah seseorang yang mengoordinasikan dan
mengawasi pelaksanaan pekerjaan proyek di lapangan agar dapat berjalan sesuai
dengan rencana yang telah disepakati. Tugas dan kewajiban dari Site Operation
Manager, yaitu:
1. Melakukan identifikasi serta menyelesaikan segala permasalahan yang terjadi
selama proses pengerjaan proyek di lapangan.
2. Mengawasi proses kegiatan proyek yang sedang berlangsung di lapangan
untuk memastikan jalannya kegiatan proyek sudah sesuai dengan rencana.
3. Melakukan evaluasi kinerja subkontraktor sebagai bahan masukan untuk
logistic.
4. Menganalisa pemakaian bahan material dan peralatan proyek.
5. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perencanaan baik teknis maupun
keuangan sebagaimana disiapkan oleh unit engineering.
3.3.3.7 Logistik
Logistik adalah bagian dalam suatu struktur organisasi proyek yang
bertanggung jawab atas pengadaan peralatan, material, dan perbekalan logistik
untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Tugas dan kewajiban Logistik, yaitu:
1. Menyusun daftar harga dan administrasi pembelian material.
2. Mengelola pengadaan dan pengiriman material.
3. Menerima dan menyimpan barang di gudang serta melaksanakan
administrasi pergudangan.
4. Membuat laporan pemasukan dan pengeluaran material
19
3.4 MANAJEMEN PELAKSANAAN PROYEK
Manajemen pelaksanaan proyek melibatkan seluruh pihak baik dari
owner, konsultan perencana, konsultan pengawas maupun kontraktor utama
dimana semua aspek tersebut bertanggung jawab atas kelancaran dan
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan proyek. Oleh karena itu, perkembangan
pelaksanaan pekerjaan harus digambarkan melalui laporan harian, mingguan, dan
bulanan agar proyek selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
20
3.5 PENGENDALIAN MUTU, WAKTU, DAN BIAYA
Pengendalian proyek adalah bentuk pengawasan terhadap setiap aspek
terutama aspek mutu material dan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga sangat
penting untuk dilakukan karena berkaitan dengan keberhasilan proyek tersebut.
Pengendalian proyek dituntut untuk mengoptimalkan berlangsungnya kelancaran
pelaksanaan suatu pekerjaan proyek.
3.5.1.2 Pembesian
Proyek pembangunan Maritime Tower diperkuat dengan baja tulangan
beton sirip (BjTS) 520 dan baja tulangan beton sirip (BjTS) 420.
21
beton segar yang dinyatakan dalam satu nilai slump. Nilai slump yang digunakan
pada proyek pembangunan Maritime Tower untuk struktur atas adalah 12 ± 2 cm.
22
Pengendalian biaya proyek sangat erat dan dipengaruhi oleh hal-hal
sebagai berikut:
1. Pengendalian waktu pelaksanaan proyek konstruksi pembangunan.
2. Pengendalian mutu dan hasil pelaksanaan proyek.
3. Pengendalian sistem manajemen operasional proyek yang bersangkutan,
yang tidak konsisten dalam pelaksanaannya atau penerapannya.
23
BAB 4
PELAKSANAAN PEKERJAAN
23
3. Pemagaran Area Proyek
Area kerja yang sudah diukur oleh surveyor diberi batas berupa pagar agar
meminimalisir gangguan dari luar atau orang yang tidak berkepentingan
masuk atau berada di lingkungan proyek konstruksi
4. Jalan
Pembuatan jalan untuk pembangunan suatu proyek bertujuan untuk
mempermudah mobilisasi baik itu dari kendaraan proyek maupun untuk para
pekerja
24
5. Pemasangan Rambu-rambu K3
Pemasangan rambu K3 untuk mengingatkan pekerja mengenai pentingnya
keselamatan dalam bekerja (safety first).
25
b. Dapur dan Toilet
Pembuatan dan penyediaan dapur dan toilet bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari para pekerja di dalam proyek.
26
c. Gudang Peralatan dan Material
Pembuatan gudang peralatan dan material bertujuan agar peralatan dan
material yang diperlukan tersimpan dengan rapi dan jelas
d. Pos Satpam
Pembuatan pos satpam bertujuan sebagai tempat satpam untuk menjaga
keamanan proyek sehingga proses pelaksanaan dapat berjalan dengan
lancar.
27
e. Tempat Parkir Kendaraan
Pembuatan tempar parkir kendaraan bertujuan untuk menempatkan
kendaraan pekerja di dalam proyek.
f. Mushola
Pembangunan mushola bertujuan sebagai tempat beribadah para bekerja
yang beragama islam.
28
4.1.2 Pekerjaan Struktur Bawah
Pekerjaan struktur bawah merupakan pekerjaan tahap kedua setelah
pekerjaan persiapan selesai dilaksanakan. Struktur bawah berfungsi untuk
mendistribusikan beban yang diterima oleh struktur atas dan tegangan yang
ditimbulkan oleh tanah ke tanah dasar. Pekerjaan struktur bawah meliputi:
1. Fondasi
Proyek pembangunan Maritime Tower menggunakan 2 jenis fondasi dalam,
yaitu:
a. Bored Pile
Fondasi bored pile merupakan jenis pondasi dalam dengan desain
berbentuk tabung yang berfungsi meneruskan beban bangunan ke
lapisan tanah keras (Hardiyatmo, 2010). Pondasi ini digunakan jika level
tanah dipermukaan atas tidak cukup untuk menahan beban bangunan
secara keseluruhan, sehingga diperlukan daya dukung tambahan.
b. Spun Pile
Pondasi tiang pancang adalah suatu struktur pondasi berbentuk tiang
yang penempatannya pada lapisan tanah pendukung. Sistem kerja
pondasi jenis ini dikaitkan dengan kapasitas dukung tanah, didasarkan
pada kapasitas dukung ujung tiang maupun lekatan tanah pada keliling
permukaan tiang pancang (Sardjono, 1988). Tiang pancang digunakan
untuk mentransmisikan beban-beban permukaan ke tingkat-tingkat yang
lebih rendah di dalam masa tanah.
2. Pile Cap
Pile cap berfungsi untuk mendistribusikan beban dari struktur atas ke fondasi
yang akan diteruskan ke tanah dasar. Pile cap tersusun atas tulangan baja
berdiameter 16mm, 19mm dan 25mm yang membentuk suatu bidang dengan
ketebalan 50 mm dan lebar yang berbeda-beda tergantung dari jumlah tiang
yang tertanam. Pile cap bertujuan agar lokasi kolom benar-benar berada dititik
pusat pondasi sehingga tidak menyebabkan eksentrisitas yang dapat
menyebabkan beban tambahan pada pondasi. Selain itu, seperti halnya
kepala kolom, pile cap juga berfungsi untuk menahan gaya geser dari
pembebanan yang ada. Proses pengerjaan pile cap meliputi penentuan titik
koordinat, galian, pembersihan area, pemasangan bekisting, penulangan pile
cap, pengecoran, dan pemadatan tanah.
29
4.1.3 Pekerjaan Struktur Atas
Pekerjaan struktur atas adalah tahap ketiga dalam pekerjaan konstuksi.
Secara umum pekerjaan struktur atas terdiri dari kolom, balok, pelat, dan corewall
yang merupakan bagian-bagian penting dari dalam struktur bangunan.
Komponen-komponen pekerjaan konstruksi tersebut dikerjakan oleh kontraktor
sebagai pelaksana dan manajemen konstruksi (MK) sebagai pengawas. Pihak
kontraktor harus selalu berkomunikasi dan bekerja sama dengan pihak MK agar
pelaksanaan pekerjaan tersebut berjalan dengan cepat dan sesuai dengan time
schedule yang sudah direncanakan. MK sebagai pengawas akan memonitoring
dari mulai pekerjaan fabrikasi, membuat bekisting, memasang tulangan hingga
pekerjaan pengecoran. Pekerjaan struktur atas meliputi:
1. Pekerjaan Kolom
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan
penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom
merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai
yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur
(Sudarmoko, 1996).
2. Pekerjaan Balok dan Plat
Balok adalah salah satu pekerjaan beton bertulang. Balok merupakan bagian
struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai
atas. Selain itu, ring balok juga berfungsi sebagai pengikat kolom-kolom yang
berfungsi apabila terjadi pergerakan kolom-kolom tersebut tetap
mempertahankan bentuk dan posisinya.
3. Pekerjaan Corewall
Corewall adalah jenis dinding geser yang terletak di pusat-pusat massa
bangunan yang berfungsi sebagai pengaku bangunan gedung. Biasanya
corewall diletakkan pada lubang lift yang berfungsi sebagai dinding lift
sekaligus.
30
4.2 KONDISI EKSISTING DI LAPANGAN
Pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang sedang berlangsung di proyek
pembangunan Maritime Tower pada saat mahasiswa melakukan pengamatan di
lapangan adalah pekerjaan struktur atas.
31
Gambar 4.12 Pemasangan Tulangan Kolom
d. Pekerjaan Pengecoran
Saat pengecoran kolom, pengawas harus menerima laporan untuk
diperiksa mutu betonnya dan dilakukan uji slump sebesar 16+2-2. Lalu
mengambil sampel untuk mengetahui kuat uji tekan beton selama 7 hari
dan 28 hari.
32
Gambar 4.14 Pekerjaan Pengecoran
33
b. Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian dilakukan setelah pekerjan fabrikasi telah selesai
dilakukan. Untuk pekerjaan pembesian balok dan plat dibantu dengan
bantuan tower crane (TC) sehingga mempermudah dan mempercepat
pekerjaan balok dan plat.
34
d. Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran dilakukan apabila lokasi yang akan dilakukan
pekerjaan pengecoran sudah siap dari pemasangan bekisting dan
perancah sampai dengan mengecek kebersihan lokasi dan kesiapan alat
yang akan digunakan.
35
3. Pekerjaan Corewall
a. Pekerjaan Fabrikasi
Tahap pertama pekerjaan corewall adalah pekerjaan fabrikasi. Pekerja
Menyusun tulangan yang telah di fabrikasi menjadi tulangan untuk
corewall.
c. Pekerjaan Bekisting
Tahap ketiga dari pekerjaan corewall adalah pekerjaan pemasangan
bekisting. Tower Crane (TC) membantu dengan mengangkat bekisting
dan pekerja menyatukan antar bekisting. Pengawas juga harus
36
memastikan tidak ada celah dalam bekisting agar air semen tidak keluar
karena dapat merusak beton.
d. Pekerjaan Pengecoran
Tahap keempat dari pekerjaan corewall adalah dengan melakukan
pekerjaan pengecoran. Pengecoran corewall dilakukan pada malam hari
untuk menjaga suhu beton supaya tidak cepat mengalami retak.
Pengecoran corewall menggunakan concrete bucket dan pipa tremie.
37
4.2.2 Peralatan Konstruksi
Peralatan konstruksi merupakan syarat yang menjadi keharusan guna
menunjang pekerjaan proyek konstruksi agar pekerjaan menjadi lebih mudah
dan cepat diselesaikan. Proyek pembangunan Maritime Tower menggunakan
peralatan sebagai berikut:
1. Tower Crane
Tower Crane merupakan alat bantu akses bahan dan material konstruksi
dalam proyek. Tower Crane digunakan untuk mengangkat muatan secara
vertikal maupun horizontal. Tower Crane dikendalikan oleh pekerja yang
disebut dengan operator Tower Crane.
2. Passenger Hoist
Passenger Hoist merupakan lift buatan untuk memudahkan akses dari pekerja
yang dari lantai dasar sampai dengan lantai atas.
38
3. Scaffolding
Scaffolding merupakan konstruksi buatan untuk membantu akses para
pekerja. Scaffolding dibuat apabila pekerjaan bangunan gedung sudah tidak
dapat dijangkau oleh para pekerja.
4. Concrete Vibrator
Concrete Vibrator merupakan alat yang digunakan ketika pekerjaan
pengecoran sedang dilakukan. Concrete Vibrator digunakan untuk
pemadatan beton yang dituangkan dalam bekisting. Hal ini ditujukan agar
kandungan udara yang terjebak dalam campuran beton dapat keluar.
39
5. Ready Mix Truck
Ready Mix Truck adalah truk yang dilengkapi dengan concrete mixer.
Concrete mixer berfungsi untuk mengaduk campuran beton ready mix selama
perjalanan dari batching plan hingga ke lokasi proyek.
6. Bar Bender
Bar bender adalah alat yang digunakan saat fabrikasi baja tulangan. Bar
bender berfungsi untuk membengkokkan baja tulangan yang akan
disambungkan menjadi kolom, corewall, plat dan balok.
40
7. Concrete Bucket
Concrete Bucket sangat penting dalam konstruksi terutama saat pengecoran.
Concrete bucket adalah tempat untuk mengangkut beton ready mix dari truck
mixer sampai ke tempat pengecoran yang telah ditentukan. Penggunaan
concrete bucket biasanya digunakan pada pekerjaan yang memiliki volume
yang sedikit seperti corewall.
8. Compressor
Compressor adalah suatu alat yang digunakan untuk membersihkan kotoran
atau debu. Compressor digunakan untuk membersihkan kotoran atau debu
pada bekisting plat lantai maupun bekisting balok.
9. Mesin Las
Mesin Las adalah Alat untuk pekerjaan sambungan las. Mesin las digunakan
untuk menyambung material besi yang terpisah agar menjadi satu kesatuan
sehingga dapat dibentuk dan digunakan untuk kebutuhan proyek.
41
Gambar 4.31 Mesin Las
11. Excavator
Excavator adalah alat untuk melakukan pekerjaan galian dengan volume yang
besar. Excavator digunakan saat penggalian pondasi maupun pekerjaan yang
berkaitan dengan galian saat pekerjaan struktur bawah.
42
12. Cetakan Silinder Beton
Cetakan Silinder Beton adalah alat yang digunakan untuk membuat replika
dari beton yang digunakan dalam bahan bangunan. Silinder beton di terbuat
dari adukan beton yang akan digunakan sebagai sampel yang akan di uji di
laboratorium.
13. Waterpass
Waterpass adalah alat yang dipakai untuk mengukur perbedaan ketinggian
dari satu titik acuan ke acuan berikutnya. Waterpass digunakan sebelum
pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti kolom, corewall, balok dan plat.
43
14. Trolley
Trolley adalah alat yang berbentuk kereta dorong. Trolley berfungsi untuk
mempermudah pengangkutan material seperti pasir, batu, kerikil dan
sebagainya.
4.2.3 Material
Kualitas material yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi dan
persyaratan dalam kontak. Penempatan material selama di lingkungan proyek juga
memengaruhi kinerja pekerjaan selama pelaksanaan. Oleh karena itu, material
harus ditata dengan rapi guna menunjang efektivitas dan keselamatan kerja.
Pemilihan jenis material juga harus mempertimbangkan dari segi ekonomis.
Proyek pembangunan Maritime Tower menggunakan material sebagai berikut:
1. Beton Ready Mix
Beton ready mix adalah beton curah dari batching plant yang sudah siap
digunakan tanpa perlu pengolahan di lokasi dan bertujuan untuk
mempermudah dan mempercepat proses pengecoran serta menghemat
waktu.
44
Gambar 4.36 Beton Ready Mix
2. Baja Tulangan
Baja Tulangan merupakan baja berbentuk silinder batangan yang digunakan
untuk penulangan beton yang terbuat dari billet dengan proses hot rolling.
Baja tulangan diperlukan dalam struktur beton untuk menambah kekuatan
tarik. Hal ini dikarenakan baja memiliki kekuatan tarik tinggi sedangkan beton
memiliki kekuatan tarik yang relatif rendah. Pada proyek pembangunan
Maritime Tower menggunakan baja tulangan beton sirip (BjTS) 52 dan 42.
3. Semen Instan
Semen yang dapat digunakan tanpa perlu material lain seperti pasir, batu dan
sebagainya. Biasanya digunakan untuk memasang batu bata, aci dinding dan
plester.
45
4. Grouting Sika
Grouting Sika adalah untuk mengisi rongga struktur beton yang kropos dan
penambahan coran akibat pengecoran tidak sempurna.
5. Decking
Decking adalah beton yang dibentuk sesuai dengan ukiuran selimut beton
yang diinginkan. Biasanya berbentuk kotak-kotak atau silinder.
46
BAB 5
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN
PERHITUNGAN VOLUME BALOK DI LANTAI 8 BAGIAN
TOWER
47
Gambar 5.1 Flowchart Metode Balok
48
5.2.1 Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan merupakan pekerjaan tahap awal dalam metode
pelaksanaan pekerjaan balok. Dalam pekerjaan persiapan terdapat kegiatan
sebelum melaksanakan ke pekerjaan selanjutnya. Tahap pelaksanaan pekerjaan
persiapan yaitu adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan shop drawing sebagai gambar teknis lapangan yang digunakan
sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan. Shop drawing ini dibuat oleh
kontraktor yang diajukan approval terlebih dahulu ke MK/Konsultan dan
Pengawas/Owner, sebelum mulai dikerjakan.
2. Pengadaan material dibutuhkan untuk kebutuhan material yang akan
digunakan dalam proses pekerjaan selanjutnya.
3. Pengukuran lapangan dengan menggunakan total station sesuai dengan
gambar shop drawing yang direncanakan.
49
5.2.3 Pekerjaan Pemasangan Gelagar
Pekerjaan pemasangan gelagar merupakan pekerjaan tahap ketiga
dalam metode pelaksanaan pekerjaan balok. Gelagar dipasang pada U-head.
Setelah gelagar terpasang selanjutnya dipasang suri-suri dan tie rod sesuai
dengan dimensi balok pada shop drawing yang sudah ditentukan. Suri-suri terbuat
dari profil hollow sebagai alas dari bekisting.
50
5.2.5 Pekerjaan Pembesian Balok
Pekerjaan pembesian balok adalah pekerjaan tahap kelima dalam
metode pelaksanaan pekerjaan balok. Untuk pekerjaan pembesian balok dan plat
dibantu dengan bantuan tower crane (TC) sehingga mempermudah dan
mempercepat pekerjaan balok dan plat.
51
3. Pekerjaan Pengecoran
Setelah dilakukan pekerjaan pembersihan bekisting, pelaksanaan pekerjaan
pengecoran adalah tahap ketiga dari proses pekerjaan pengecoran.
Pengecoran dapat dilakukan dengan bantuan Tower crane, concrete bucket
dan concrete pump. Adapun pekerjaan pengecoran dapat dilaksanakan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Sebelum dicor antara beton baru dan beton lama diberi calbond (lem
beton) terlebih dahulu agar pengecoran dapat lebih lengket.
2. Pelaksanaan pengecoran pelat lantai digunakan concrete pump yang
menyalurkan beton ready mix dari truck mixer ke lokasi pengecoran,
dengan menggunakan pipa pengecoran yang disambung-sambung
menggunakan klem.
3. Pengecoran dilakukan sedikit demi sedikit sampai memenuhi tebal pelat
yang direncanakan.
4. Beton dipadatkan dengan concrete vibrator dengan maksud agar
terbentuk beton yang benar-benar padat, proses penggetaran tidak boleh
terlalu lama, bila adukan beton sudah terlihat agak mengeluarkan air (air
semen sudah memisah dengan agregat) maka vibrator dipindahkan ke
titik yang lain.
5. Adukan kemudian diratakan dengan menggunakan jidar.
52
5.2.7 Pekerjaan Curing Beton
Perawatan ini dilakukan setelah beton mancapai final setting, artinya
beton telah mengeras. Perawatan ini dilakukan agar proses hidrasi selanjutnya
tidak mengalami gangguan. Jika hal ini terjadi, beton akan mengalami keretakan
karena kehilangan air begitu cepat. Adapun beberapa tahapan pada saat curing,
diantaranya adalah:
1. Melakukan langsung setelah proses finishing dengan menambahkan air atau
zat lain pada permukaan beton. Pancuran air atau zat tersebut dilakukan
secara perlahan untuk mencegah kerusakan permukaan beton.
2. Tindakan pencegahan dilakukan jika suhu melebihi 32ºC, kelembaban
rendah, kecepatan angina tinggi dan sinar matahari menyengat karena dapat
mengakibatkan beton kehilangan cairan dan pemadatan terlalu cepat.
3. Ketika hujan mulai turun, lindungi beton yang baru dituang secepat mungkin
dengan plastik atau burlap, pastikan semua permukaan beton terlindungi dan
jangan menambahkan semen kepermukaan beton.
4. Setelah hujan reda, aplikasikan curing compound secepatnya bersamaan
dengan proses beton mengeras kemudian perbaiki permukaan yang cacat
dan membentuk permukaan beton jika dipelukan.
53
5.2.8 Pekerjaan Pembongkaran Bekisting
Pelepasan bekisting balok dapat dilakukan setelah ±14 hari jika di
atasnya tidak terdapat pekerjaan yang menumpu pada struktur balok. Pelepasan
dimulai dengan mengendurkan jack base atau Uhead jack pada susunan
scaffolding penyangga floor balok dan kolom. Kemudian dilanjutkan dengan
pelepasan balok kaso dan diakhiri dengan pelepasan plywood yang menempel
pada beton. Pelepasan tersebut biasanya menggunakan alat linggis untuk
mempermudah pengerjaannya.
54
Gambar 5.8 Denah Penulangan Balok Lantai 8 Tower Arah Horizontal
55
Gambar 5.9 Denah Penulangan Balok Tower Lantai 8 Arah Vertikal
56
Gambar 5.10 Detail Balok Lantai 8 Tower Arah Horizontal
57
Gambar 5.11 Detail Balok Lantai 8 Tower Arah Vertikal
58
5.3.1 Perhitungan Volume Beton
Sebelum proses pengecoran, diperlukan adanya perhitungan yang
matang yaitu dengan menghitung volume pengecoran. Menghitung volume beton
pada balok juga diperlukan sebelum menghitung volume pengecoran tersebut.
Denah balok dan detail balok juga dibutuhkan dalam proses perhitungan yang
mana sebagai berikut:
1. Kebutuhan Volume Beton Balok B2A4 Lantai 8
Panjang : 129.811 mm
Lebar : 250 mm
Tinggi : 400 mm
Volume : Panjang × Lebar × Tinggi
: 129.811 × 250 × 400
: 12.981.100.000 mm3
: 12,981 m3
2. Kebutuhan Volume Beton Balok B35 Lantai 8
Panjang : 20.439 mm
Lebar : 300 mm
Tinggi : 500 mm
Volume : Panjang × Lebar × Tinggi
: 20.439 × 300 × 500
: 3.065.850.000 mm3
: 3,066 m3
3. Kebutuhan Volume Beton Balok B36 Lantai 8
Panjang : 18.539 mm
Lebar : 300 mm
Tinggi : 600 mm
Volume : Panjang × Lebar × Tinggi
: 18.539 × 300 × 600
: 3.337.020.000 mm3
: 3,337 m3
4. Kebutuhan Volume Beton Balok B37 Lantai 8
Panjang : 39.197 mm
Lebar : 300 mm
Tinggi : 700 mm
59
Volume : Panjang × Lebar × Tinggi
: 39.197 × 300 × 700
: 8.231.370.000 mm3
: 8,231 m3
5. Kebutuhan Volume Beton Balok B45 Lantai 8
Panjang : 4.492 mm
Lebar : 400 mm
Tinggi : 500 mm
Volume : Panjang × Lebar × Tinggi
: 4.492 × 400 × 500
: 898.400.000 mm3
: 0,898 m3
6. Kebutuhan Volume Beton Balok B46 Lantai 8
Panjang : 139.127 mm
Lebar : 400 mm
Tinggi : 600 mm
Volume : Panjang × Lebar × Tinggi
: 139.127 × 400 × 600
: 33.390.480.000 mm3
: 33,390 m3
7. Kebutuhan Volume Beton Balok B47 Lantai 8
Panjang : 63.104 mm
Lebar : 400 mm
Tinggi : 700 mm
Volume : Panjang × Lebar × Tinggi
: 63.104 × 400 × 700
: 17.669.120.000 mm3
: 17,669 m3
8. Kebutuhan Volume Beton Balok B48 Lantai 8
Panjang : 22.177 mm
Lebar : 400 mm
Tinggi : 800 mm
Volume : Panjang × Lebar × Tinggi
: 22.177 × 400 × 800
60
: 7.096.640.000 mm3
: 7,097 m3
9. Kebutuhan Volume Beton Balok B48A Lantai 8
Panjang : 2.914 mm
Lebar : 400 mm
Tinggi : 850 mm
Volume : Panjang × Lebar × Tinggi
: 2914 × 400 × 850
: 990.760.000 mm3
: 0,991 m3
10. Kebutuhan Volume Beton Balok B56 Lantai 8
Panjang : 5.640 mm
Lebar : 500 mm
Tinggi : 600 mm
Volume : Panjang × Lebar × Tinggi
: 5.640 × 500 × 600
: 1.692.000.000 mm3
: 1,692 m3
11. Kebutuhan Volume Beton Balok B57 Lantai 8
Panjang : 86.408 mm
Lebar : 500 mm
Tinggi : 700 mm
Volume : Panjang × Lebar × Tinggi
: 86408 × 500 × 700
: 30.242.800.000 mm3
: 30,243 m3
12. Kebutuhan Volume Beton Balok B67 Lantai 8
Panjang : 5.592 mm
Lebar : 600 mm
Tinggi : 700 mm
Volume : Panjang × Lebar × Tinggi
: 5592 × 600 × 700
: 2.348.640.000 mm3
: 2,349 m3
61
13. Kebutuhan Volume Beton Balok B68 Lantai 8
Panjang : 28.548 mm
Lebar : 600 mm
Tinggi : 800 mm
Volume : Panjang × Lebar × Tinggi
: 28.548 × 600 × 800
: 13.703.040.000 mm3
: 13,703 m3
14. Kebutuhan Volume Baja Balok HB350 Lantai 8
Panjang : 14.455 mm
Lebar : 350 mm
Tinggi : 350 mm
Volume : Panjang × Lebar × Tinggi
: 1.770.737.500 mm3
: 1,771 m3
15. Total Kebutuhan Volume Beton Balok pada lantai 8
Total Volume : 12,981 + 3,066 + 3,337 + 8,231 + 0,898 +
33,390 + 17,669 + 7,097 + 0,991 + 1,692 +
30,243 + 2,349 + 13,703 + 1,771
: 137,418 m3
Hasil dari perhitungan kebutuhan volume beton balok pada lantai 8 dapat
dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1 Kebutuhan Volume Beton Balok pada Lantai 8
62
Tabel 5.2 Kebutuhan Volume Beton Balok pada Lantai 8 (Lanjutan)
: 200,960
Jumlah : 18
Volume TAT : As tulangan × panjang × jumlah
: 200,960 × 129.811 × 18
: 469.562.734,100 mm3
: 0,470 m3
63
b. Volume Tulangan Bawah Tumpuan
Diameter : 16 mm
Panjang : 129.811 mm
1
As tulangan : ×πd2
4
1
: × 3,14 × 162
4
: 200,960
Jumlah : 14
Volume TBT : As tulangan × panjang × jumlah
: 200,960 × 129.811 × 14
: 365.215.459,800 mm3
: 0,365 m3
c. Volume Tulangan Sengkang Tumpuan
Diameter : 10 mm
Panjang : 129.811 mm
1
As tulangan : ×πd2
4
1
: × 3,14 × 102
4
: 78,500
Jumlah :6
Volume TST : As tulangan × panjang × jumlah
: 78,500 × 129.811 × 6
: 61.140.981 mm3
: 0,061 m3
d. Volume Tulangan Atas Lapangan
Diameter : 16 mm
Panjang : 129.811 mm
1
As tulangan : ×πd2
4
1
: × 3,14 × 162
4
: 200,960
Jumlah :8
Volume TAL : As tulangan × panjang × jumlah
: 200,960 × 129.811 × 8
64
: 208.694.548,500 mm3
: 0,209 m3
e. Volume Tulangan Bawah Lapangan
Diameter : 16 mm
Panjang : 129.811 mm
1
As tulangan : ×πd2
4
1
: × 3,14 × 162
4
: 200,960
Jumlah :8
Volume TBL : As tulangan × panjang × jumlah
: 200.960 × 129.811 × 8
: 208.694.548,500 mm3
: 0,209 m3
f. Volume Tulangan Sengkang Lapangan
Diameter : 10 mm
Panjang : 129.811 mm
1
As tulangan : ×πd2
4
1
: × 3,14 × 102
4
: 78,500
Jumlah :4
Volume TSL : As tulangan × panjang × jumlah
: 78,500 × 129.811 × 4
: 104.347.274,2 mm3
: 0,104 m3
g. Total Volume Tulangan : TAT + TBT + TST + TAL + TBL +
TSL
: 0,470 + 0,365 + 0,061 + 0,209 +
0,209 + 0,104
: 1,418 m3
2. Kebutuhan Volume Tulangan Balok B35 Lantai 8
a. Volume Tulangan Atas Tumpuan
Diameter : 16 mm
65
Panjang : 20.439 mm
1
As tulangan : ×πd2
4
1
: × 3,14 × 162
4
: 200,960
Jumlah : 50
Volume TAT : As tulangan × panjang × jumlah
: 200,960 × 20.439 × 50
: 205.371.072 mm3
: 0,205 m3
b. Volume Tulangan Bawah Tumpuan
Diameter : 16 mm
Panjang : 20.439 mm
1
As tulangan : ×πd2
4
1
: × 3,14 × 162
4
: 200,960
Jumlah : 50
Volume TBT : As tulangan × panjang × jumlah
: 200,960 × 20.439 × 50
: 205.371.072 mm3
: 0,205 m3
c. Volume Tulangan Sengkang Tumpuan
Diameter : 10 mm
Panjang : 20.439 mm
1
As tulangan : ×πd2
4
1
: × 3,14 × 102
4
: 78,500
Jumlah : 18
Volume TST : As tulangan × panjang × jumlah
: 78,500 × 20.439 × 18
: 28.880.307 mm3
: 0,029 m3
66
d. Volume Tulangan Peminggang Tumpuan
Diameter : 10 mm
Panjang : 20.439 mm
1
As tulangan : ×πd2 × 2
4
1
: × 3,14 × 102 × 2
4
: 157,000
Jumlah :2
Volume TPT : As tulangan × panjang × jumlah
: 157,000 × 20.439 × 2
: 6.417.846 mm3
: 0,006 m3
e. Volume Tulangan Pengikat Tumpuan
Diameter : 10 mm
Panjang : 20.439 mm
1
As tulangan : ×πd2 × 2
4
1
: × 3,14 × 102 × 2
4
: 157,000
Jumlah :2
Volume TPT : As tulangan × panjang × jumlah
: 157,000 × 20.439 × 2
: 6.417.846 mm3
: 0,006 m3
f. Volume Tulangan Atas Lapangan
Diameter : 16 mm
Panjang : 20.439 mm
1
As tulangan : ×πd2
4
1
: × 3,14 × 162
4
: 200,960
Jumlah : 14
Volume TAL : As tulangan × panjang × jumlah
: 200,960 × 20.439 × 14
67
: 57.503.900,16 mm3
: 0,058 m3
g. Volume Tulangan Bawah Lapangan
Diameter : 16 mm
Panjang : 20.439 mm
1
As tulangan : ×πd2
4
1
: × 3,14 × 162
4
: 200,960
Jumlah : 31
Volume TBL : As tulangan × panjang × jumlah
: 200,960 × 20.439 × 31
: 127.330.064,6 mm3
: 0,127 m3
h. Volume Tulangan Sengkang Lapangan
Diameter : 10 mm
Panjang : 20.439 mm
1
As tulangan : ×πd2
4
1
: × 3,14 × 102
4
: 78,500
Jumlah : 11
Volume TSL : As tulangan × panjang × jumlah
: 78,500 × 20.439 × 11
: 17.649.076,5 mm3
: 0,018 m3
i. Volume Tulangan Peminggang Lapangan
Diameter : 10 mm
Panjang : 20.439 mm
1
As tulangan : ×πd2 × 2
4
1
: × 3,14 × 102 × 2
4
: 157,000
Jumlah :2
Volume TPL : As tulangan × panjang × jumlah
68
: 157,000 × 20.439 × 2
: 6.417.846 mm3
: 0,006 m3
j. Volume Tulangan Pengikat Lapangan
Diameter : 10 mm
Panjang : 20.439 mm
1
As tulangan : ×πd2 × 2
4
1
: × 3,14 × 102 × 2
4
: 157,000
Jumlah :1
Volume TPL : As tulangan × panjang × jumlah
: 157,000 × 20.439 × 1
: 3.208.923 mm3
: 0,003 m3
k. Total Volume Tulangan : TAT + TBT + TST + TPT + TPT +
TAL + TBL + TSL + TPL + TPL
: 0,205 + 0,205 + 0,029 + 0,006 +
0,006 + 0,058 + 0,127 + 0,018 +
0,006 + 0,003
: 0,665 m3
Hasil dari perhitungan kebutuhan volume beton balok pada lantai 8 dapat
dilihat pada tabel 5.3, tabel 5.4, tabel 5.5, tabel 5.6
69
Tabel 5.3 Kebutuhan Volume Tulangan Balok Pada lantai 8
As Tul
No Tipe Balok Panjang As Tul Atas & Bawah As Tul Sengkang As Tul Pengekang
Peminggang
1 B2A4 129811 200,96 78,5 0 0
2 B35 20439 200,96 78,5 157 157
3 B36 18539 200,96 78,5 0 0
4 B37 39197 200,96 78,5 157 78,50
5 B45 4492 379,94 78,5 0 0
70
6 B46 139127 379,94 78,5 0 0
7 B47 63104 379,94 78,5 157 78,5
8 B48 22177 200,96 117,75 157 78,5
9 B48A 2914 379,94 78,5 157 78,5
10 B56 5640 379,94 265,33 0 0
11 B57 86408 379,94 117,75 157 78,5
12 B67 5592 379,94 117,75 157 78,5
13 B68 28548 379,94 117,75 157 78,5
Tabel 5.4 Kebutuhan Volume Tulangan Balok Pada lantai 8 (Lanjutan)
71
Tabel 5.5 Kebutuhan Volume Tulangan Balok Pada lantai 8 (Lanjutan)
72
Tabel 5.6 Kebutuhan Volume Tulangan Balok Pada lantai 8 (Lanjutan)
73
5.3.3 Volume Kebutuhan Pengecoran pada Balok Lantai 8
Setelah menghitung kebutuhan volume beton dan kebutuhan tulangan
pada balok, dilanjutkan dengan adanya perhitungan volume kebutuhan
pengecoran pada balok di lantai 8. Menghitung volume pengecoran pada balok
juga menggunakan hasil dari perhitungan pada tabel 5.1 dan 5.2. Proses
perhitungan volume pengecoran pada balok dapat dilihat seperti sebagai berikut:
Volume beton : 137,418 m3
Volume tulangan : 51,502 m3
Volume Pengecoran : Vol. Kebutuhan Beton Balok
– Vol. Kebutuhan Tulangan Balok
: 137,418 – 51,502
: 85,916 m3
Hasil perhitungan berdasarkan perhitungan kebutuhan volume
pengecoran balok diatas, didapat jumlah kebutuhan tulangan dan kebutuhan
volume pengecoran balok lantai 8 tower yaitu sebesar 51,502 m³ dan 85,916 m³.
74
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
Penulis melaksanakan kerja praktik di proyek pembangunan Maritime
Tower yang berlokasi di Jl. Yos Sudarso No.9 Jakarta Utara. Penulis mempelajari
mengenai banyak hal dalam proyek tersebut berdasarkan pengamatan sehingga
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Latar belakang pembangunan proyek Maritime Tower ialah membentuk
ekosistem di bidang kemaritiman dan pelabuhan sehingga meningkatkan
efisiensi dan efektivitas dalam sektor bisnis kemaritiman dan pelabuhan.
2. Proyek pembangunan Maritime Tower dimiliki oleh PT. Menara Maritime
Indonesia dengan menunjuk PT.PP Persero (Tbk) sebagai kontraktor utama
serta PT. Penta Rekayasa sebagai konsultan perencana dan PT. Fajar Nusa
Consultan sebagai konsultan pengawas.
3. Cuaca yang tidak stabil membuat pelaksana pekerja lapangan selalu
menyiapkan terpal untuk mengatasi hujan yang terjadi ketika dilakukan
pekerjaan pengecoran dan selalu melakukan koordinasi dengan batching plan
untuk mengatasi keterlambatan truck ready mix yang bisa mengakibatkan
pekerjaan pengecoran menjadi terhambat.
4. Pelaksanaan pekerjaan di proyek dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pekerjaan
struktur atas dan struktur bawah. Dilakukan pekerjaan persiapan sebelum
pekerjaan struktur bawah. Pekerjaan struktur bawah meliputi pekerjaan
fondasi, dan pile cap. Pekerjaan struktur atas meliputi pekerjaan kolom, balok,
plat, dan corewall.
5. Pelaksanaan pekerjaan pemasangan balok di proyek Maritime Tower meliputi
pekerjaan pemasangan perancah, pekerjaan pemasangan gelagar, pekerjaan
pemasangan bekisting, pekerjaan pembesian balok, pekerjaan pengecoran,
pekerjaan curing beton, dan pekerjaan pembongkaran bekisting. Pada lantai
8 tower di proyek Maritime Tower volume pengecoran yang dibutuhkan adalah
85,916 m3.
75
6. 6.2 SARAN
Berdasarkan pengalaman kerja praktik di proyek pembangunan Maritime
Tower, penulis mempuyai beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi
semua pihak, yaitu:
1. Mahasiswa yang melaksanakan kerja praktik harus disiplin sesuai dengan
peraturan-peraturan yang ditetapkan di proyek Maritime Tower.
2. Mahasiswa yang melaksanakan kerja praktik sebaiknya tidak hanya berfokus
pada 1 tinjauan yang akan diambil, tetapi lebih banyak menyerap ilmu
sebanyak-banyaknya di proyek.
3. Mahasiswa harus berpikiran kritis agar memperoleh pengetahuan lebih
seputar pelaksanaan konstruksi serta lebih memperhatikan keaktifan pada
saat kerja praktek.
76
DAFTAR PUSTAKA
77
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
S-CURVE
PT.PP (PERSERO) TBK.
PROYEK PEMBANGUNAN MARITIM TOWER
2018 2019 2020
Des-18 Jan-19 Feb-19 Mar-19 Apr-19 Mei-19 Jun-19 Jul-19 Agu-19 Sep-19 Okt-19 Nov-19 Des-19 Jan-20 Feb-20 Mar-20 Apr-20 Mei-20 Jun-20 Jul-20 Agu-20 Sep-20 Okt-20 Nov-20 Des-20
No. URAIAN BOBOT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 KET.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104
22-30 31-06 07 - 13 14 - 20 21- 27 28 - 03 04 - 10 11 - 17 18 - 24 25 - 03 04 - 10 11 - 17 18 - 24 25 - 31 01 - 07 08 - 14 15 - 21 22 - 28 29 - 05 06 - 12 13 - 19 20-26 27 - 02 03 - 09 10 - 16 17 - 23 24 - 30 01 - 07 08 - 14 15 - 21 22 - 28 29 - 04 05 - 11 12 - 18 19 - 25 26 - 01 02 - 08 09 - 15 16 - 22 23 - 29 30-06 07 - 13 14 - 20 21 - 27 28 - 03 04 - 10 11 - 17 18 - 24 25 - 01 02 - 08 09 - 15 16 - 22 23 - 29 30 - 05 06-12 13-19 20 - 26 27-02 03-09 10-16 17-23 24-01 02-08 09-15 16-22 23-29 30-05 06-12 13-19 20-26 27-03 04-10 11-17 18-24 25-31 01-07 08-14 15-21 22-28 29-05 06-12 13-19 20-26 27-02 03-09 10-16 17-23 24-30 31-06 07-13 14-20 21-27 28-04 05-11 12-18 19-25 26-01 02-08 09-15 16-22 23-29 30-06 07-13 14-20
I PEKERJAAN PERENCANAAN
2 Gambar Pengembangan Rencana Struktur dan Infrastruktur 0,0633% 0,0063% 0,0063% 0,0063% 0,0063% 0,0063% 0,0095% 0,0095% 0,0127%
3 Gambar Pengembangan Rencana MEP 0,0736% 0,0074% 0,0074% 0,0074% 0,0074% 0,0074% 0,0110% 0,0110% 0,0147%
6 Draft Laporan Simulasi Pencapaian Poin Green Building 0,0040% 0,0008% 0,0012% 0,0020%
7 Permohonan / Sidang Konsultasi Kepada TABG - AP 0,0027% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0005% 0,0005% 0,0008%
8 Permohonan / Sidang Konsultasi Kepada TABG - SG 0,0027% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0005% 0,0005% 0,0008%
9 Permohonan / Sidang Konsultasi Kepada TABG - IB 0,0027% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0005% 0,0005% 0,0008%
10 Rapat Koordinasi Dengan Pemberi Tugas dan MK 0,0027% 0,0000% 0,0000% 0,0001% 0,0002% 0,0003% 0,0004% 0,0003% 0,0004% 0,0001% 0,0001% 0,0002% 0,0002% 0,0002% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000%
1 Gambar Rencana Detail Arsitek, Interior dan Landscape 0,0878% 0,0088% 0,0088% 0,0088% 0,0176% 0,0176% 0,0263%
2 Gambar Rencana Detail Struktur dan Infrastruktur 0,0654% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0131% 0,0131% 0,0196%
3 Gambar Rencana Detail MEP 0,0760% 0,0076% 0,0076% 0,0076% 0,0152% 0,0152% 0,0228%
6 Laporan Green Bulding / simulasi Pencapaian Tahap Design 0,0041% 0,0008% 0,0012% 0,0021%
7 Rapat Koordinasi Dengan Pemberi Tugas dan MK 0,0027% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0005% 0,0005% 0,0008% 0,0000% 0,0000% 0,0001%
TAHAP PENGAWASAN BERKALA 0,1987% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0050% 0,0050%
II PEKERJAAN KONSTRUKSI
PEKERJAAN PERSIAPAN 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000% 0,0000%
1 Pekerjaan Bongkaran dan Pembersihan Lahan Existing 0,1596% 0,0123% 0,0123% 0,0123% 0,0123% 0,0123% 0,0123% 0,0123% 0,0123% 0,0123% 0,0123% 0,0123% 0,0123% 0,0123%
2 Pekerjaan Setting Out & Bouwplank 0,0702% 0,0100% 0,0100% 0,0100% 0,0100% 0,0100% 0,0100% 0,0100%
6 Biaya Mobilisasi & Demobilsasi 0,1338% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0025% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0008% 0,0008% 0,0008% 0,0008% 0,0008% 0,0008% 0,0008% 0,0008% 0,0008% 0,0008% 0,0008% 0,0008% 0,0008% 0,0008% 0,0008% 0,0008% 0,0008% 0,0008% 0,0008% 0,0008% 0,0008% 0,0017% 0,0017%
7 Peralatan, Listrik Kerja, dan Perlengkapan Kerja 0,9938% 0,0252% 0,0252% 0,0189% 0,0189% 0,0189% 0,0189% 0,0189% 0,0189% 0,0189% 0,0189% 0,0189% 0,0189% 0,0189% 0,0189% 0,0189% 0,0189% 0,0189% 0,0189% 0,0189% 0,0189% 0,0189% 0,0189% 0,0189% 0,0189% 0,0189% 0,0189% 0,0189% 0,0126% 0,0126% 0,0126% 0,0126% 0,0126% 0,0126% 0,0126% 0,0126% 0,0126% 0,0126% 0,0126% 0,0126% 0,0126% 0,0126% 0,0126% 0,0126% 0,0126% 0,0126% 0,0126% 0,0126% 0,0126% 0,0126% 0,0126% 0,0126% 0,0126% 0,0063% 0,0063% 0,0063% 0,0063% 0,0063% 0,0063% 0,0063% 0,0063% 0,0063% 0,0063% 0,0063% 0,0063% 0,0063% 0,0063% 0,0063% 0,0063% 0,0063% 0,0063% 0,0063% 0,0063% 0,0063% 0,0126% 0,0126%
8 Biaya Safety, K3 dan House Keeping 0,4970% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0065% 0,0129% 0,0129%
9 Proyek Manajemen dan Biaya-Biaya Administrasi Lapangan2,2729% 0,0073% 0,0073% 0,0146% 0,0146% 0,0146% 0,0146% 0,0146% 0,0146% 0,0146% 0,0146% 0,0146% 0,0146% 0,0146% 0,0146% 0,0146% 0,0146% 0,0146% 0,0146% 0,0146% 0,0146% 0,0146% 0,0146% 0,0146% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0371% 0,0247% 0,0247% 0,0247% 0,0247% 0,0247% 0,0247% 0,0247% 0,0247% 0,0247% 0,0247% 0,0247% 0,0247% 0,0247% 0,0247% 0,0247% 0,0247% 0,0247% 0,0247% 0,0247% 0,0247% 0,0247% 0,0124% 0,0124% 0,0124% 0,0124% 0,0124% 0,0124% 0,0124% 0,0124% 0,0124% 0,0124% 0,0124% 0,0124% 0,0124% 0,0124% 0,0124% 0,0124% 0,0124% 0,0124% 0,0124% 0,0124% 0,0124% 0,0124% 0,0124% 0,0124% 0,0124% 0,0247% 0,0247%
10 Construction Drawing, Shop Drawing & As Built Drawing 0,0334% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0004% 0,0008% 0,0008%
11 Dokumentasi Pekerjaan 0,0339% 0,0002% 0,0002% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0003% 0,0007% 0,0007%
12 Biaya Operasional Kantor 0,1511% 0,0004% 0,0004% 0,0007% 0,0007% 0,0007% 0,0007% 0,0007% 0,0007% 0,0007% 0,0007% 0,0007% 0,0007% 0,0007% 0,0007% 0,0007% 0,0007% 0,0007% 0,0007% 0,0007% 0,0007% 0,0007% 0,0007% 0,0007% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0017% 0,0034% 0,0034%
PEKERJAAN STRUKTUR
1 PEKERJAAN PONDASI TIANG PANCANG 1,3023% 0,0977% 0,1140% 0,1302% 0,1465% 0,1791% 0,1953% 0,2116% 0,2279%
Pek. Pile Cap, Tie Beam & Plat Lantai 1,8638% 0,1864% 0,4213% 0,6281% 0,3140% 0,3140%
1 Pek. Pondasi Raft -6.00 1,4881% 0,0744% 0,0744% 0,4960% 0,4216% 0,2108% 0,2108%
2 Pek. Pile Cap & Tie Beam -6.00 0,9396% 0,1409% 0,3993% 0,1997% 0,1997%
3 Pek. Pile Cap & Tie Beam +0.00 0,1497% 0,0225% 0,0636% 0,0636%
PEKERJAAN ARSITEKTUR
3,25% I PEKERJAAN ARSITEKTUR PODIUM
1 1st Floor +0.00 0,4873% 0,0365% 0,0426% 0,0487% 0,0548% 0,0335% 0,0335% 0,0731% 0,0792% 0,0853%
2 P1 Parking Area +4.95 0,5200% 0,0390% 0,0455% 0,0260% 0,0260% 0,0585% 0,0715% 0,0780% 0,0845% 0,0910%
3 P2 Parking Area +8.45 0,5123% 0,0192% 0,0192% 0,0448% 0,0512% 0,0576% 0,0704% 0,0768% 0,0832% 0,0896%
4 P3 Parking Area +11.95 0,5122% 0,0384% 0,0448% 0,0512% 0,0576% 0,0704% 0,0768% 0,0832% 0,0896%
5 P4 Parking Area +15.45 0,5123% 0,0384% 0,0448% 0,0512% 0,0576% 0,0704% 0,0768% 0,0832% 0,0896%
6 Roof Access + 19.10 0,2684% 0,0201% 0,0235% 0,0268% 0,0302% 0,0369% 0,0403% 0,0218% 0,0218% 0,0470%
7 Pekerjaan Façade dan Crown 0,4370% 0,0146% 0,0182% 0,0219% 0,0255% 0,0291% 0,0328% 0,0401% 0,0437% 0,0473% 0,0510% 0,0546% 0,0291% 0,0291%
1 Basement -3.50 0,3666% 0,0275% 0,0321% 0,0183% 0,0183% 0,0412% 0,0504% 0,0550% 0,0596% 0,0642%
2 1st Floor +0.00 0,4417% 0,0166% 0,0166% 0,0387% 0,0442% 0,0497% 0,0607% 0,0663% 0,0718% 0,0773%
3 2nd Floor +5.50 0,4953% 0,0371% 0,0433% 0,0495% 0,0557% 0,0681% 0,0743% 0,0805% 0,0867%
4 3rd Floor +10.50 0,5003% 0,0375% 0,0438% 0,0500% 0,0563% 0,0688% 0,0750% 0,0813% 0,0876%
5 4th Floor +15.50 0,4852% 0,0364% 0,0425% 0,0485% 0,0546% 0,0667% 0,0728% 0,0789% 0,0849%
6 5th Floor +19.70 0,3686% 0,0276% 0,0323% 0,0369% 0,0415% 0,0507% 0,0553% 0,0599% 0,0323% 0,0323%
7 6th Floor +23.90 0,3037% 0,0228% 0,0266% 0,0304% 0,0342% 0,0418% 0,0456% 0,0247% 0,0247% 0,0531%
8 7th Floor +28.10 0,3347% 0,0251% 0,0293% 0,0335% 0,0377% 0,0460% 0,0251% 0,0251% 0,0544% 0,0586%
9 8th Floor +32.30 0,3617% 0,0271% 0,0316% 0,0362% 0,0407% 0,0249% 0,0249% 0,0542% 0,0588% 0,0633%
10 9th Floor +36.50 0,3846% 0,0288% 0,0337% 0,0385% 0,0216% 0,0216% 0,0529% 0,0577% 0,0625% 0,0673%
11 10th Floor +40.70 0,4044% 0,0257% 0,0299% 0,0171% 0,0171% 0,0385% 0,0470% 0,0513% 0,0556% 0,0599% 0,0623%
12 11th Floor +44.90 0,4208% 0,0291% 0,0170% 0,0170% 0,0389% 0,0437% 0,0534% 0,0583% 0,1131% 0,0502%
13 12th Floor +49.10 0,4341% 0,0165% 0,0165% 0,0385% 0,0440% 0,0495% 0,0605% 0,1045% 0,1041%
14 13th Floor +53.30 0,4443% 0,0338% 0,0395% 0,0451% 0,0508% 0,0987% 0,0975% 0,0395% 0,0395%
15 14th Floor +57.50 0,4516% 0,0349% 0,0407% 0,0465% 0,0872% 0,0852% 0,0378% 0,0378% 0,0814%
16 15th Floor +61.70 0,4560% 0,0351% 0,0409% 0,0789% 0,0733% 0,0351% 0,0351% 0,0760% 0,0409% 0,0409%
17 16th Floor +65.90 0,4574% 0,0350% 0,0670% 0,0639% 0,0321% 0,0321% 0,0700% 0,0379% 0,0379% 0,0816%
18 17th Floor +70.10 0,4560% 0,0558% 0,0713% 0,0251% 0,0251% 0,0613% 0,0335% 0,0335% 0,0725% 0,0781%
19 18th Floor +74.30 0,4484% 0,0365% 0,0246% 0,0246% 0,0553% 0,0338% 0,0338% 0,0738% 0,0799% 0,0861%
20 19th Floor +78.50 0,4443% 0,0210% 0,0210% 0,0480% 0,0270% 0,0270% 0,0660% 0,0720% 0,0781% 0,0841%
21 20th Floor +82.70 0,4340% 0,0081% 0,0081% 0,0163% 0,0380% 0,0217% 0,0217% 0,0488% 0,0597% 0,0651% 0,0705% 0,0760%
22 21th Floor +86.90 0,4207% 0,0368% 0,0158% 0,0158% 0,0184% 0,0184% 0,0421% 0,0473% 0,0579% 0,0631% 0,0684% 0,0368%
23 22th Floor +91.10 0,4044% 0,0051% 0,0051% 0,0051% 0,0152% 0,0354% 0,0404% 0,0455% 0,0556% 0,0607% 0,0657% 0,0708%
24 23th Floor +95.30 0,3841% 0,0144% 0,0144% 0,0336% 0,0384% 0,0432% 0,0528% 0,0576% 0,0624% 0,0336% 0,0336%
25 24th Floor +99.50 0,3611% 0,0135% 0,0135% 0,0316% 0,0361% 0,0406% 0,0496% 0,0542% 0,0293% 0,0293% 0,0632%
26 Atap Beton +103.70 0,0634% 0,0032% 0,0032% 0,0063% 0,0143% 0,0174% 0,0190%
III Pekerjaan GWT, STP dan RUANG POMPA 0,1263% 0,0316% 0,0316% 0,0316% 0,0316%
IV PEKERJAAN FACADE / KULIT LUAR & CROWN 13,5351% 0,1592% 0,2389% 0,3185% 0,3981% 0,4777% 0,5573% 0,3185% 0,3185% 0,7166% 0,7962% 0,8758% 0,9554% 1,0350% 1,1147% 1,1943% 1,2739% 1,3535% 1,4331%
PEK. MEKANIKAL
Pek. Lift & Gondola 5,7544% 0,1598% 0,1598% 0,1598% 0,1598% 0,1598% 0,1598% 0,1598% 0,1598% 0,1598% 0,1598% 0,1598% 0,1598% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,1066% 0,0533% 0,0533% 0,0533% 0,0533% 0,0533% 0,0533% 0,0533% 0,0533% 0,0266% 0,0266% 0,0266% 0,0266% 0,0266% 0,0266% 0,0266% 0,0266%
Pek. VAC 8,6459% 0,2402% 0,2402% 0,2402% 0,2402% 0,2402% 0,2402% 0,2402% 0,2402% 0,2402% 0,2402% 0,2402% 0,2402% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,1601% 0,0801% 0,0801% 0,0801% 0,0801% 0,0801% 0,0801% 0,0801% 0,0801% 0,0400% 0,0400% 0,0400% 0,0400% 0,0400% 0,0400% 0,0400% 0,0400%
Pek. Pemadam Kebakaran 3,4835% 0,0968% 0,0968% 0,0968% 0,0968% 0,0968% 0,0968% 0,0968% 0,0968% 0,0968% 0,0968% 0,0968% 0,0968% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0645% 0,0323% 0,0323% 0,0323% 0,0323% 0,0323% 0,0323% 0,0323% 0,0323% 0,0161% 0,0161% 0,0161% 0,0161% 0,0161% 0,0161% 0,0161% 0,0161%
Pek. Elektrikal 7,9632% 0,0362% 0,0362% 0,0362% 0,0362% 0,0724% 0,0724% 0,0362% 0,0362% 0,0724% 0,0724% 0,0724% 0,0724% 0,1930% 0,1930% 0,1207% 0,1207% 0,2413% 0,1207% 0,1207% 0,2413% 0,2413% 0,2413% 0,2413% 0,2413% 0,2413% 0,2413% 0,2051% 0,2051% 0,4102% 0,4102% 0,4102% 0,1026% 0,1026% 0,1026% 0,1026% 0,1026% 0,1026% 0,1026% 0,0513% 0,0513% 0,0513% 0,0513% 0,0513% 0,0513% 0,0513% 0,2243% 0,2243% 0,2243% 0,2243% 0,2243% 0,2243% 0,2243% 0,2243%
Pek. Generator Set 1,8395% 0,0394% 0,0526% 0,0657% 0,0394% 0,0394% 0,0920% 0,1051% 0,1183% 0,1445% 0,1577% 0,1708% 0,1839% 0,1971% 0,2102% 0,2234%
PEK. ELEKTRONIKA
Pek. Fire Alarm 1,9253% 0,0535% 0,0535% 0,0535% 0,0535% 0,0535% 0,0535% 0,0535% 0,0535% 0,0535% 0,0535% 0,0535% 0,0535% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0357% 0,0178% 0,0178% 0,0178% 0,0178% 0,0178% 0,0178% 0,0178% 0,0178% 0,0089% 0,0089% 0,0089% 0,0089% 0,0089% 0,0089% 0,0089% 0,0089%
Pek. Tata Suara 0,6418% 0,0178% 0,0178% 0,0178% 0,0178% 0,0178% 0,0178% 0,0178% 0,0178% 0,0178% 0,0178% 0,0178% 0,0178% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0059% 0,0059% 0,0059% 0,0059% 0,0059% 0,0059% 0,0059% 0,0059% 0,0030% 0,0030% 0,0030% 0,0030% 0,0030% 0,0030% 0,0030% 0,0030%
Pek. Smart Building (GPON) 1,5649% 0,0435% 0,0435% 0,0435% 0,0435% 0,0435% 0,0435% 0,0435% 0,0435% 0,0435% 0,0435% 0,0435% 0,0435% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0290% 0,0145% 0,0145% 0,0145% 0,0145% 0,0145% 0,0145% 0,0145% 0,0145% 0,0072% 0,0072% 0,0072% 0,0072% 0,0072% 0,0072% 0,0072% 0,0072%
Pek. Billing System 0,6453% 0,0179% 0,0179% 0,0179% 0,0179% 0,0179% 0,0179% 0,0179% 0,0179% 0,0179% 0,0179% 0,0179% 0,0179% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0119% 0,0060% 0,0060% 0,0060% 0,0060% 0,0060% 0,0060% 0,0060% 0,0060% 0,0030% 0,0030% 0,0030% 0,0030% 0,0030% 0,0030% 0,0030% 0,0030%
Pek. BAS 0,5749% 0,0160% 0,0160% 0,0160% 0,0160% 0,0160% 0,0160% 0,0160% 0,0160% 0,0160% 0,0160% 0,0160% 0,0160% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0106% 0,0053% 0,0053% 0,0053% 0,0053% 0,0053% 0,0053% 0,0053% 0,0053% 0,0027% 0,0027% 0,0027% 0,0027% 0,0027% 0,0027% 0,0027% 0,0027%
Pek. MATV 0,3126% 0,0087% 0,0087% 0,0087% 0,0087% 0,0087% 0,0087% 0,0087% 0,0087% 0,0087% 0,0087% 0,0087% 0,0087% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0058% 0,0029% 0,0029% 0,0029% 0,0029% 0,0029% 0,0029% 0,0029% 0,0029% 0,0014% 0,0014% 0,0014% 0,0014% 0,0014% 0,0014% 0,0014% 0,0014%
Pek. CCTV 2,1737% 0,0604% 0,0604% 0,0604% 0,0604% 0,0604% 0,0604% 0,0604% 0,0604% 0,0604% 0,0604% 0,0604% 0,0604% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0403% 0,0201% 0,0201% 0,0201% 0,0201% 0,0201% 0,0201% 0,0201% 0,0201% 0,0101% 0,0101% 0,0101% 0,0101% 0,0101% 0,0101% 0,0101% 0,0101%
PEK. PLUMBING 2,0637% 0,0573% 0,0573% 0,0573% 0,0573% 0,0573% 0,0573% 0,0573% 0,0573% 0,0573% 0,0573% 0,0573% 0,0573% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0382% 0,0191% 0,0191% 0,0191% 0,0191% 0,0191% 0,0191% 0,0191% 0,0191% 0,0096% 0,0096% 0,0096% 0,0096% 0,0096% 0,0096% 0,0096% 0,0096%
LANDSCAPE 0,3327% 0,0250% 0,0291% 0,0333% 0,0374% 0,0457% 0,0499% 0,0541% 0,0291% 0,0291%
PROGRESS MINGGUAN RENCANA % 100% 0,0128% 0,0128% 0,0356% 0,0556% 0,0755% 0,0941% 0,0798% 0,1071% 0,0619% 0,0568% 0,0827% 0,0861% 0,1223% 0,1394% 0,1451% 0,1317% 0,0756% 0,0748% 0,0982% 0,1039% 0,0316% 0,0573% 0,0543% 0,0000% 0,0000% 0,0772% 0,0772% 0,4121% 0,3803% 0,4169% 0,4591% 0,5175% 0,5496% 0,6178% 0,8066% 0,8044% 1,2664% 1,6354% 1,0441% 1,2764% 1,6339% 1,3880% 2,6510% 2,4476% 2,2187% 1,6558% 1,4088% 1,6029% 1,5737% 1,6525% 1,8113% 1,9839% 1,6253% 1,7930% 2,2202% 1,8281% 1,7162% 1,7140% 1,7624% 1,6134% 1,5758% 1,4391% 1,4601% 1,6360% 1,3928% 1,3773% 1,2476% 1,5745% 1,8508% 2,0336% 1,3373% 1,3254% 1,3658% 0,0000% 0,0000% 1,1803% 1,2640% 1,3696% 1,4243% 1,3379% 1,3539% 1,1984% 1,1149% 1,5139% 1,5161% 1,6693% 1,4801% 1,7523% 1,8991% 1,9550% 1,9969% 2,0836% 2,2344% 0,8279% 0,4998% 0,4791% 0,4528% 0,2808% 0,2291% 0,2427% 0,2310% 0,2077% 0,0909% 0,0618%
PROGRESS MINGGUAN RENCANA KOMULATIF % 0% 0,0128% 0,0256% 0,0612% 0,1168% 0,1923% 0,2864% 0,3662% 0,4734% 0,5352% 0,5920% 0,6748% 0,7609% 0,8832% 1,0226% 1,1678% 1,2995% 1,3751% 1,4499% 1,5481% 1,6520% 1,6836% 1,7409% 1,7952% 1,7952% 1,7952% 1,8724% 1,9496% 2,3617% 2,7420% 3,1589% 3,6180% 4,1355% 4,6850% 5,3029% 6,1095% 6,9139% 8,1803% 9,8157% 10,8598% 12,1362% 13,7700% 15,1580% 17,8091% 20,2566% 22,4753% 24,1311% 25,5399% 27,1427% 28,7164% 30,3689% 32,1802% 34,1641% 35,7894% 37,5824% 39,8026% 41,6307% 43,3469% 45,0608% 46,8233% 48,4366% 50,0124% 51,4515% 52,9116% 54,5476% 55,9404% 57,3177% 58,5653% 60,1398% 61,9906% 64,0242% 65,3615% 66,6869% 68,0527% 68,0527% 68,0527% 69,2330% 70,4969% 71,8665% 73,2908% 74,6287% 75,9826% 77,1810% 78,2959% 79,8098% 81,3259% 82,9952% 84,4753% 86,2275% 88,1266% 90,0816% 92,0785% 94,1621% 96,3965% 97,2244% 97,7242% 98,2033% 98,6561% 98,9369% 99,1659% 99,4086% 99,6397% 99,8473% 99,9382% 100%
PROGRESS MINGGUAN REALISASI %
DEVIASI (+/-)
- MUTU BETON :
* PELAT, BALOK, PILECAP = 35 MPa
* KOLOM DAN COREWALL :- BASEMENT ~ LT. 13 = 40 MPa
- LT. 14 ~ LT. ATAP = 35 MPa
- MUTU BESI TULANGAN :
* BJTS 420
* BJTS 520 KHUSUS UNTUK SENGKANG
& TIES, KOLOM /SHEARWALL, SENGKANG BALOK
REVISI
PARSIAL 1 2.
PROYEK
PEMBERI TUGAS
MENGETAHUI
WAKIL DIREKTUR UTAMA
YUNAS RUDIANTO
PARSIAL 2
DIPERIKSA & DISETUJUI
TEAM LEADER
MINNY SULISTIOWATI
DIAJUKAN DIGAMBAR
PROJECT MANAGER DRAFTER
SHOP DRAWING
NO. GAMBAR : PP / G2/ 518020/ S/T/ 040.01
JUDUL GAMBAR :
- MUTU BETON :
* PELAT, BALOK, PILECAP = 35 MPa
* KOLOM DAN COREWALL :- BASEMENT ~ LT. 13 = 40 MPa
- LT. 14 ~ LT. ATAP = 35 MPa
- MUTU BESI TULANGAN :
* BJTS 420
* BJTS 520 KHUSUS UNTUK SENGKANG
& TIES, KOLOM /SHEARWALL, SENGKANG BALOK
REVISI
PROYEK
PEMBERI TUGAS
MENGETAHUI
WAKIL DIREKTUR UTAMA
YUNAS RUDIANTO
MINNY SULISTIOWATI
DIAJUKAN DIGAMBAR
PROJECT MANAGER DRAFTER
SHOP DRAWING
NO. GAMBAR : PP / G2/ 518020/ S/T/ 040.06
JUDUL GAMBAR :
- MUTU BETON :
* PELAT, BALOK, PILECAP = 35 MPa
* KOLOM DAN COREWALL :- BASEMENT ~ LT. 13 = 40 MPa
- LT. 14 ~ LT. ATAP = 35 MPa
- MUTU BESI TULANGAN :
* BJTS 420
* BJTS 520 KHUSUS UNTUK SENGKANG
& TIES, KOLOM /SHEARWALL, SENGKANG BALOK
REVISI
PROYEK
PEMBERI TUGAS
MENGETAHUI
WAKIL DIREKTUR UTAMA
YUNAS RUDIANTO
MINNY SULISTIOWATI
DIAJUKAN DIGAMBAR
PROJECT MANAGER DRAFTER
SHOP DRAWING
NO. GAMBAR : PP / G2/ 518020/ S/T/ 040.07
JUDUL GAMBAR :
- MUTU BETON :
* PELAT, BALOK, PILECAP = 35 MPa
* KOLOM DAN COREWALL :- BASEMENT ~ LT. 13 = 40 MPa
- LT. 14 ~ LT. ATAP = 35 MPa
- MUTU BESI TULANGAN :
* BJTS 420
* BJTS 520 KHUSUS UNTUK SENGKANG
& TIES, KOLOM /SHEARWALL, SENGKANG BALOK
REVISI
PROYEK
PEMBERI TUGAS
MENGETAHUI
WAKIL DIREKTUR UTAMA
YUNAS RUDIANTO
MINNY SULISTIOWATI
DIAJUKAN DIGAMBAR
PROJECT MANAGER DRAFTER
SHOP DRAWING
NO. GAMBAR : PP / G2/ 518020/ S/T/ 040.08
JUDUL GAMBAR :
- MUTU BETON :
* PELAT, BALOK, PILECAP = 35 MPa
* KOLOM DAN COREWALL :- BASEMENT ~ LT. 13 = 40 MPa
- LT. 14 ~ LT. ATAP = 35 MPa
- MUTU BESI TULANGAN :
* BJTS 420
* BJTS 520 KHUSUS UNTUK SENGKANG
& TIES, KOLOM /SHEARWALL, SENGKANG BALOK
REVISI
PROYEK
PEMBERI TUGAS
MENGETAHUI
WAKIL DIREKTUR UTAMA
YUNAS RUDIANTO
MINNY SULISTIOWATI
DIAJUKAN DIGAMBAR
PROJECT MANAGER DRAFTER
SHOP DRAWING
NO. GAMBAR : PP / G2/ 518020/ S/T/ 040.09
JUDUL GAMBAR :
- MUTU BETON :
* PELAT, BALOK, PILECAP = 35 MPa
* KOLOM DAN COREWALL :- BASEMENT ~ LT. 13 = 40 MPa
- LT. 14 ~ LT. ATAP = 35 MPa
- MUTU BESI TULANGAN :
* BJTS 420
* BJTS 520 KHUSUS UNTUK SENGKANG
& TIES, KOLOM /SHEARWALL, SENGKANG BALOK
REVISI
PROYEK
PEMBERI TUGAS
MENGETAHUI
WAKIL DIREKTUR UTAMA
YUNAS RUDIANTO
MINNY SULISTIOWATI
DIAJUKAN DIGAMBAR
PROJECT MANAGER DRAFTER
SHOP DRAWING
NO. GAMBAR : PP / G2/ 518020/ S/T/ 040.10
JUDUL GAMBAR :
- MUTU BETON :
* PELAT, BALOK, PILECAP = 35 MPa
* KOLOM DAN COREWALL :- BASEMENT ~ LT. 13 = 40 MPa
- LT. 14 ~ LT. ATAP = 35 MPa
- MUTU BESI TULANGAN :
* BJTS 420
* BJTS 520 KHUSUS UNTUK SENGKANG
& TIES, KOLOM /SHEARWALL, SENGKANG BALOK
REVISI
PROYEK
PEMBERI TUGAS
MENGETAHUI
WAKIL DIREKTUR UTAMA
YUNAS RUDIANTO
MINNY SULISTIOWATI
DIAJUKAN DIGAMBAR
PROJECT MANAGER DRAFTER
SHOP DRAWING
NO. GAMBAR : PP / G2/ 518020/ S/T/ 040.11
JUDUL GAMBAR :
- MUTU BETON :
* PELAT, BALOK, PILECAP = 35 MPa
* KOLOM DAN COREWALL :- BASEMENT ~ LT. 13 = 40 MPa
- LT. 14 ~ LT. ATAP = 35 MPa
- MUTU BESI TULANGAN :
* BJTS 420
* BJTS 520 KHUSUS UNTUK SENGKANG
& TIES, KOLOM /SHEARWALL, SENGKANG BALOK
REVISI
PROYEK
PEMBERI TUGAS
MENGETAHUI
WAKIL DIREKTUR UTAMA
YUNAS RUDIANTO
MINNY SULISTIOWATI
DIAJUKAN DIGAMBAR
PROJECT MANAGER DRAFTER
SHOP DRAWING
NO. GAMBAR : PP / G2/ 518020/ S/T/ 040.12
JUDUL GAMBAR :