KERJA PRAKTEK
i
PERNYATAAN ORIGINALITAS DAN PUBLIKASI
NPM : 20317623
Menyatakan bahwa tulisan ini adalah merupakan hasil karya saya sendiri dan dapat
dipublikasikan sepenuhnya oleh Universitas Gunadarma. Segala kutipan dalam
bentuk apa pun telah mengikuti kaidah dan etika yang berlaku. Mengenai isi dan
tulisan adalah merupakan tanggung jawab penulis, bukan Universitas Gunadarma.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan dengan penuh kesadaran.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
NPM : 20317623
Menyetujui,
iii
ABSTRAKSI
Dalam sebuah proyek bangunan tinggi (high rise building), tentu akan ada ciri khas
dalam proses pembangunannya yang membedakannya dengan tipe pyoyek bangunan
lain. Mulai dari pembangunan struktur high rise building yang harus tahan gempa,
pemasangan sistem utilitas khusus bangunan tinggi, sampai pada tahap finishing
untuk menyempurnakan segala pekerjaan struktur dan utilitas bangunan
Pembangunan South Side Apartment merupakan salah satu proyek hunian
bertingkat di Kota Depok yang masih berjalan pada tahun 2020. Saat penulis
melaksanakan kerja praktek di proyek tersebut, tahap pekerjaannya sudah mulai
masuk ke tahap finishing. Khusus untuk pekerjaan dalam ruangan-ruangan apartemen,
pekerjaan tahap finishing dilaksanakan pada dinding, plafon, dan lantai. Namun
dalam laporan kerja praktek ini, penulis hanya membahas pekerjaan finishing pada
dinding dan plafon di lantai basement.
Pekerjaan finishing dinding di lantai basement baru bisa dilaksanakan saat semua
dinding hebel (bata ringan) sudah terpasang. Jenis pekerjaan finishing dinding yang
penulis amati ada dua jenis, yakni papan gipsum (stick on wall) dan aplikasi plester
dan aci. Pemasangan papan gipsum cocok dilaksanakan pada ruangan-ruangan tipikal
dengan ketinggian dinidng yang rendah. Sedangkan aplikasi plester dan aci biasanya
dilaksanakan pada dinding dengan ketinggian yang cupuk tinggi.
Sedangkan untuk pekerjaan finishing plafon di lantai basement, penulis hanya
membahas pekerjaan plafon yang menggunakan papan gipsum. Pemasangan papan
gipsum sebagai plafon baru bisa dilaksanakan saat semua pekerjaan finishing pada
dinding dan pemasangan sistem utilitas pada langit-langit sudah selesai. Untuk
memasang papan gippsum pada langit-langit ruangan, perlu ada pemasangan rangka
metal terlebih dahulu. Setelah pemasangan rangka metal selesai, baru papan gipsum
dipasang pada rangka metal tersebut.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan pertolongan-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan kerja praktek beserta
laporannya di tengah masa pandemi corona virus disease. Laporan kerja praktek ini
disusun berdasarkan apa yang penulis pelajari dalam proyek South Side Apartment,
Depok dengan bantuan PT. Menara Depok Asri sebagai pemilik proyek.
Kerja praktek ini merupakan salah satu syarat yang harus diselesaikan untuk
mengikuti sidang sarjana. Kegiatan kerja praktek ini telah memberikan banyak
pengalaman berharga yang tidak bisa penulis dapatkan dalam bangku kuliah.
Beberapa di antaranya ialah proses pelaksanaan pekerjaan finishing dalam sebuah
bangunan apartemen mulai dari persiapan, alat dan bahan pekerjaan, teknik
pengerjaan, sampai tahap evaluasi. Selain itu penulis juga belajar tentang pekerjaan
drafting, perhitungan volume, dan penjadwalan proyek. Oleh karena itu, saya ingin
mengungkapkan rasa terima kasih kepada:
2. Dr. Raziq Hasan, ST., MTArs., selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Universitas Gunadarma
3. Bapak Dr. Ir. Arief Rahman, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Arsitektur
Universitas Gunadarma
4. Dr. Dimyati, ST., MT., selaku Koordinator Kerja Praktek Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan Universitas Gunadarma
5. Wahyu Prakosa, ST., MT. Selaku Dosen Pembimbing dalam penulisan laporan.
v
7. Keluarga besar dari PT. Menara Depok Asri, selaku Owner pada proyek
pembangunan South Side Apartement – Marrakech Suites, Depok
8. Keluarga besar dari PT. Tatamulia Nusantara Indah, selaku Kontraktor pada
proyek pembangunan South Side Apartement – Marrakech Suites, Depok
9. Orang tua beserta keluaraga yang selalu memberikan semangat, doa dan dukungan
laporan ini dapat terselesaikan
10. Anindya dan Syiva, selaku rekan penulis selama masa kerja praktek yang telah
memberikan semangat dan membantu penulis untuk menyelesaikan laporan
11. Pihak-pihak lain yang telah yang mendukung dan membantu penulis hingga
laporan ini dapat terselesaikan
vi
DAFTAR ISI
vii
BAB 3 PEMBAHASAN PROYEK ............................................................... 12
3.1 KAJIAN PUSTAKA .................................................................. 12
Definisi, Fungsi, dan Jenis Dinding............................................ 12
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Finishing Dinding..................... 14
Definisi, Fungsi, dan Jenis Plafon............................................... 18
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Finishing Plafon....................... 21
3.2 PEMBAHASAN PROYEK ........................................................ 23
Pelaksanaan Pekerjaan Finishing Dinding dengan
Papan Gipsum ............................................................................ 23
Pelaksanaan Pekerjaan Finishing Dinding dengan Plester
dan Aci ....................................................................................... 45
Pelaksanaan Pekerjaan Finishing Plafon dengan Papan
Gipsum .................................................................................... 53
3.3 PENGAMATAN HAL BARU.................................................... 67
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
Gambar 3.15 Pemberian lapisan kompon di atas UB Tape............................... 37
Gambar 3.16 Memberi lapisan kompon pada tepi tersembunyi tahap kedua.... 38
Gambar 3.17 Pemberian lapisan kompon kedua pada pertemuan ujung........... 38
Gambar 3.18 Memasang pelindung metal di sudut luar dinding....................... 39
Gambar 3.19 Pelapisan kompon tahap pertama pada sudut luar....................... 40
Gambar 3.20 Pelapisan kompon tahap kedua pada sudut luar........................... 40
Gambar 3.21 Pelapisan kompon tahap ketiga pada sudut luar........................... 41
Gambar 3.22 Pengisian cela sudut dalam dengan adukan kompon................... 41
Gambar 3.23 Pelipatan UB Tape di garis tengahnya......................................... 42
Gambar 3.24. Pelapisan kompon tahap pertama pada sudut dalam.................... 42
Gambar 3.25 Menempel UB Tape pada lapisan kompon sudut dalam.............. 43
Gambar 3.26 Menambah lapisan kompon di atas UB Tape sudut dalam.......... 43
Gambar 3.27 Pelapisan kompon tahap kedua pada sudut dalam....................... 44
Gambar 3.28 Melakukan pengamplasan pada aplikasi kompon
kering sempurna.......................................................................... 44
Gambar 3.29 Tali yang menahan unting-unting ke dinding.............................. 49
Gambar 3.30 Proses pengadukan dry mortar plester dan air............................. 49
Gambar 3.31 Penyiraman air pada dinding hebel.............................................. 50
Gambar 3.32 Pencetakan kepalan plester dengan jidar aluminium................... 50
Gambar 3.33 Kepalan plester yang sudah jadi................................................... 51
Gambar 3.34 Melapiskan plester dengan kepalan sebagai patokan................... 51
Gambar 3.35 Hasil melapiskan plester pada dinding......................................... 52
Gambar 3.36 Pengadukan dry mortar acian dan air dengan bor mixer.............. 52
Gambar 3.37 Pelapisan acian pada dinding yang sudah diberi plester.............. 53
Gambar 3.38 Penentuan elevasi plafon pada dinding papan gipsum................. 56
Gambar 3.39 Penyipatan untuk garis wall angle................................................ 56
Gambar 3.40 Pemasangan wall angle................................................................ 57
Gambar 3.41 Penentuan titik-titik gantungan (hanger set)................................ 57
xi
Gambar 3.42 Pemasangan suspension bracket.................................................. 58
Gambar 3.43 Pemotongan suspension rod......................................................... 58
Gambar 3.44 Penggantungan suspension bracket.............................................. 59
Gambar 3.45 Pemotongan Top Cross Rail......................................................... 59
Gambar 3.46 Pemasangan Furring Channel ke Top Cross Rail......................... 60
Gambar 3.47 Hasil Pemasangan Rangka Metal................................................. 61
Gambar 3.48 C-clamp untuk menahan posisi papan gipsum............................. 61
Gambar 3.49 Menyekrup papan gipsumdengan mesin bor................................ 62
Gambar 3.50 Pemasangan sekrup antar papan gipsum...................................... 63
Gambar 3.51 Hasil adukan kompon penyambungan papan gipsum.................. 66
Gambar 3.52 Penyambungan papan gipsum dengan kompon dan pita kertas... 66
Gambar 3.53 Penggosokan aplikasi kompon pada plafon................................. 67
Gambar 3.54 Dry mortar untuk efisiensi pekerjaan plesteran dan acian........... 67
Gambar 3.55 Papan gipsum sebagai pengganti plester dan aci......................... 68
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Pekerjaan finishing pada dinding dan plafon juga berperan penting dalam
meningkatkan kenyamanan fungsi dan estetika ruangan. Pada pekerjaan
finishing dinding, terdapat banyak pilihan material dan bahan yang bisa
digunakan, seperti plesteran, papan gipsum, keramik, dsb. Begitu pun dengan
finishing plafon, banyak jenis material yang menjadi pilihan, di ataranya
adalah: gipsum, kayu, tripleks, dsb.
Pada penulisan laporan kerja praktik kali ini, penulis akan menguraikan hasil
pengamatan pelaksanaan pekerjaan finishing dinding, dan plafon pada proyek
pembangunan South Side Apartment, Depok. Penulis sangat berminat
mempelajari kedua pekerjaan tersebut melalui proses pelaksanaan di lapangan
serta menghubungkannya dengan teori yang telah dipelajari di bangku kuliah.
1
bidang arsitektur, penulis ingin mempelajari pekerjaan dinding dan plafon
pada bangunan. Selain itu, penulis berminat untuk mempelajari berbagai
bidang pekerjaan dalam proyek, seperti bidang desain, manajemen proyek,
maupun pelaksanaan konstruksi.
Tujuan mikro dari penulisan laporan kerja praktik kali ini, yaitu untuk
memberi penjelasan tentang proses pelaksanaan pekerjaan dinding dan plafon
di lapangan dari tahap pekerjaan awal hingga tahap akhir.
2
BAB II
PT. Tatamulia Nusantara Indah (TATA) adalah salah satu perusahaan kontraktor
terdepan di Indonesia yang ditugaskan menjadi kontraktor Finishing pada proyek
South Side Apartment, Depok – Marrakech Suites oleh PT. Menara Depok Asri
selaku owner proyek. Proyek tersebut berhasil dimenangkan TATA melalui proses
tender.
Berdasarkan data proyek South Side Apartment (Finishing), Depok, nilai kontrak
proyek ini berkisar Rp 154.700.000.000,-(tidak termasuk PPN) dengan jangka waktu
pelaksanaan proyek selama 12 bulan (15 Juli 2020 – 15 Juli 2021) sesuai dengan
Surat Perintah Kerja No. 097/MDA/SPK-ARS/P.AS-MS/VII/2020 dari PT. Menara
Depok Asri.
PT. Tatamulia Nusantara Indah (lazin disebut TATA) adalah salah satu perusahaan
kontraktor terkemuka di Indonesia yang didirikan pada tahun 1984. TATA
menawarkan jasa teknik sipil dan konstruksi yang terintegrasi. Keterlibatan TATA
dalam proyek pembangunan perumahan, komersial, industri, dan kelembagaan telah
meningkatkan keahlian dan pengalamannya dalam bidang konstruksi.
3
dengan standar kualitas sesuai dengan ISO 9001 dengan menerapkan integrasi penuh
di setiap tahap mulai dari mempelajari desain dan perencanaan hingga konstruksi dan
pemeliharaan. Janjinya untuk "mengubah Visi menjadi Realitas" membuat TATA
secara konsisten berusaha untuk memenuhi janji tersebut kepada pelanggannya.
Mengingat bahwa ISO adalah salah satu alat manajemen yang paling banyak
digunakan di dunia, TATA telah menggunakan alat ini dan memperoleh sertifikasi
ISO 9002: 1994 pada tahun 1997, ISO 9001: 2000 pada tahun 2001-2013, ISO 9001:
2008 pada 2013-2018.
Mendapatkan sertifikasi ISO tidaklah mudah. Maka dari itu sertifikasi ISO perlu
dijaga dan diarsip dengan baik, karena sebelum perpanjangan sertifikat ISO auditor
ISO harus yakin bahwa perusahaan yang dinilai telah menerapkan beberapa
persyaratan. Pada tahun 2018, sertifikat TATA telah diperbarui menjadi ISO 9001:
2015.
Aspek penting lainnya adalah Kesehatan dan Keselamatan di tempat kerja. Sesuai
dengan salah satu misi perusahaan yaitu “berkomitmen dalam menjaga lingkungan
kerja yang bersih, sehat, dan aman”, TATA mempertimbangkan masalah ini dengan
serius. Menyadari kebutuhan untuk mengontrol dan meningkatkan performa
kesehatan dan keselamatan, TATA memutuskan untuk menerapkan standar yang
diterapkan secara internasional untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan
kerja dan telah disertifikasi untuk ISO 45001: 2015 (Sistem Manajemen Kesehatan
dan Keselamatan Kerja) & ISO 14001: 2015 (Lingkungan Sistem manajemen).
PT. Menara Depok Asri adalah salah satu perusahaan pengembang properti di
Indonesia yang fokus pada pengembangan properti dan investasi di wilayah kota
Depok dan sekitarnya. Portofolio perusahaan ini meliputi pengembangan 4 (empat)
segmen utama yakni kawasan, mixed-use dan bangunan tinggi, perkantoran, retail dan
komersial.
4
Perusahaan ini didirikan pada pertengahan tahun 2013 oleh 9 (Sembilan) orang
pengusaha yang masing-masing telah berpengalaman dalam bidang Properti di
Indonesia, mereka mempunyai tujuan bersama untuk mengembangkan usaha properti
yang selaras dengan alam (Eco Green atau Green Design) di wilayah kota Depok.
Perusahaan didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan No. 01 tanggal 02
September tahun 2013 dibuat di hadapan Amalia Sausan, SH., Notaris di Kota Depok.
Dan Akte Perubahan No.22 tanggal 19 Desember 2014.
PT. Menara Depok Asri saat ini sedang mengembangkan proyek berskala besar
terletak di Jl. Ir. H. Juanda, dimana proyek tersebut akan menjadi pelopor dalam
pengembangan di sekitar Jl. Ir. H. Juanda. Proyek berskala besar yang bernama
“ Pesona Square “ dibangun untuk menjawab semua kebutuhan konsumen yang
lengkap pada satu kawasan, dimana konsumen dapat hidup berbahagia dalam
bersosialisasi dan berbisnis.
Data proyek pada Pekerjaan Finishing South Side Apartment, Depok ini terdiri dari
data umum dan data teknis, yang dapa diuraikan pada subbab – subbab di bawah ini.
Pekerjaan Finishing South Side Apartment, Depok memiliki data umum sebagai
berikut:
5
NILAI KONTRAK Rp 154.700.000.000,- (exclude PPN)
WAKTU PELAKSANAAN 12 Bulan
TANGGAL MULAI 15 Juli 2020
TANGGAL SELESAI 15 Juli 2021
LUAS BANGUNAN 76.299,41 �2
Sumber: PT. Tatamulia Nusantara Indah (2020)
Proyek South Side Apartment - Depok berlokasi di Jl. Juanda No. 99 Depok
6
2.2.3. Site Plan
Pada gambar Site Plan dapat dilihat bahwa lantai dasar (lantai 1) pada proyek South
Side Apartment terdiri dari area parkir, sirkulasi kendaraan, dan berbagai ruangan
7
2.2.5. Denah Dan Area Pengamatan Dinding dan Plafon
Berikut adalah gamber kerja denah lantai basement serta area pengamatan pekerjaan
finishing dinding, plafon, dan lantai pada proyek South Side Apartment, Depok.
Gambar 2.5. Area Pengamatan Dinding Basement South Side Apartment, Depok
Sumber: PT. Tatamulia Nusantara Indah (2020)
8
Gambar 2.6. Area Pengamatan Dinding Basement South Side Apartment, Depok
Sumber: PT. Tatamulia Nusantara Indah (2020)
Gambar 2.7. Area Pengamatan Plafon Basement South Side Apartment, Depok
Sumber: PT. Tatamulia Nusantara Indah (2020)
9
2.2.6. Perspektif
10
2.2.7. Potongan
11
BAB III
PEMBAHASAN PROYEK
12
Tebal dinding bata merah disesuaikan dengan fungsinya. Dinding yang
memikul beban diberi tebal satu bata, sedangkan dinding yang tidak memikul
beban diberi tebal ½ bata. Sudah banyak pembangunan masa kini yang
menerapkan konstruksi-konstruksi dengan tebal ½ bata yang diperkuat dengan
kolom-kolom beton praktis, balok ring beton, dan sloof. Pada bangunan-
bangunan yang lebih besar atau bertingkat, konstruksi beton dibuat terlebih
dahulu sebelum pemasangan dinding bata merah (Siti Safiatus Riskijah,
2012:105).
2. Dinding Hebel
Menurut Siti Safiatus Riskijah (2012), hebel adalah beton ringan yang yang
terbuat dari bahan baku berkualitas, diproduksi dengan teknologi Jerman dan
standar Deutch Industrie Norm (DIN). Hebel diproduksi oleh PT. Hebel
Indonesia yang merupakan produsen beton ringan terbesar dan terlengkap di
Indonesia. Penerapan dinding hebel pada bangunan mempunyai beberapa
keunggulan, yakni: ukuran yang akurat, gaya tahan tekan yang tinggi,
beratnya ringan, insulasi suara dan panas yang baik, tahan api, tahan gempa,
tahan cuaca, hemat energi, mempercepat proses konstruksi, tidak beracun,
awet, dan memenuhi standar mutu internasional.
Hebel yang banyak dipakai berdimensi 60cm x 20cm x 7,5cm dan 60cm x
20cm x 10cm. Selain itu, ketebalannya bisa di bisa dipesan khusus, misalnya
12,5 cm, 15cm, atau 20cm. Beton ringan atau Autoclaved Aerated Concrete
(ACC) adalah pasangan ideal bagi semen instan. Pasalnya, keduanya muncul
secara bersamaan, memiliki bahan baku serupa, dan diproduksi secara
computerized. Dalam kasus ini, semen instan berfungsi sebagai perekat untuk
pasangan hebel, mengingat permukaan hebel yang halus membutuhkan mortar
dengan daya rekat tinggi seperti semen instan. Spesi pemasangan beton ringan
13
dengan semen instan cukup 0,5cm – 1cm sehingga pemakaian semen lebih irit
(Siti Safiatus Riskijah, 2012:106).
3. Dinding Precast
Fendra (dalam Yuntafa, Widiasanti, dkk, 2012:9) menjelaskan bahwa
precast adalah proses produksi elemen struktur/arsitektur bangunan pada
suatu lokasi yang berbeda dengan tempat yang akan menggunakan elemen
struktur/arsitektur tersebut. Precast merupakan bagian dari konstruksi, yang
proses pembuatannya menggunakan sistem fabrikasi. Biasanya precast
menggunakan material beton, karena beton masih menjadi pilihan utama
dalam pembuatan dinding precast.
Pada bagian ini, penulis akan memaparkan dua jenis metode pekerjaan finishing
pada dinding berdasarkan pedoman pengerjaan pekerjaan yang dikeluarkan oleh
pihak manajemen proyek . Pertama adalah metode pelaksanaan plesteran dan acian,
yang kedua adalah metode pemasangan stick on wall.
14
A. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran dan Acian
Langkah kerja:
1. Lakukan pengelolaan pada semua sisi struktur dan lantai rendah hingga
atap atau batas lain yang dapat memicu plesteran terputus (tidak menerus)
saat pengerjaan nanti
2. Pasangan bata/celcon diwajibkan sudah selesai pada bidang yang akan
diplester
3. Buatlah kepalan plester dan periksa kelurusannya, sesuai dengan referensi
ketebalan plesteran
4. Pasang kawat ayam pada pertemuan antara dinding bata dengan
balok/kolom beton (untuk plesteran tebal 2 - 2,5cm tanpa tali air)
5. Balok, kolom, dinding beton yang akan terkena plester harus di-cipping
permukaannya dan diberikan bonding agent yang dilanjutkan dengan
kamprot.
6. Untuk dinding celcon dilakukan pekerjaan kamprot terlebih dahulu
minimal 1 x 24 jam sebelum dilakukan pekerjaan plesteran, kecuali jika
pekerjaan ini menggunakan dry mortar.
7. Dinding bata/celcon dibersihkan dari kotoran
8. Dinding bata/celcon disiram air terlebih dahulu untuk mengurangi atau
menghambat pengeringan plester agar tidak terjadi keretakan
9. Pada saat dinding dalam keadaan basah, adukan/mortar diaplikasikan ke
tembik bata/celcon dengan campuran yang disyaratkan menggunakan
sendok adukan dan diratakan dengan jidar
10. Setelah mencapai ketebalan yang ditentukan (sesuai kepalan), gunakan
jidar aluminium untuk meratakan adukan (mortar) yang telah merekat di
dinidng dengan cara berulang-ulang supaya permukaan betul-betul rata.
15
Khusus pada dinding luar, seluruh permukaan dinding bagian dalam harus
diplester. Apabila ada ketentuan dinidng dalam diplester sampai dengan
ketinggian di bawah plafon, maka dinding bagian dalamnya harus
diplester sampai dengan ketinggian di bawah plat lantai berikutnya.
11. Setelah 5 x 24 jam kemudian, sebelum diaci, dinding yang telah diplester
disiram kembali dengan air (curing) sampai jenuh.
12. Bahan acian ditempelkan ke dinding yang telah diplester dengan
menggunakan gosokan kayu, untuk perataannya digunakan jidar
aluminium
13. Setelah kering, dilakukan penggosokan dengan gosokan kayu yang
dilaksanakan berulang-ulang
14. Lakukan curing pada acian untuk mencegah keretakan pada
permukaannya
15. Untuk pekerjaan acian di dinding luar, perlu diperhatikan pekerjaan
persiapan dan pencegahan yang harus dilakukan sesuai persyaratan yang
ditentukan oleh pabrikan (pabrik pembuatnya). Apabila hal tersebut tidak
dapat dilaksanakan, maka pekerjaan acian dianjurkan menggunakan
semen.
16
4. Jika terdapat kemiringan pada dinding bata ringan atau kolom praktis
yang melebihi batas toleransi sebesar 10mm maka dilakukan chipping /
menambah plesteran terlebih dahulu.
5. Apabila pengecekan terhadap lokasi pemasangan serta perbaikan (apabila
ada) telah dilakukan maka dapat dilanjutkan dengan pemasangan dinding
partisi stick on wall, dengan terlebih dahulu mengajukan ijin pemasangan
untuk mendapatkan persetujuan.
6. Pasang paku beton pada dinding bata ringan / kolom praktis di ketinggian
80mm dari FFL yang nantinya paku beton ini sebagai tumpuan sementara
untuk menahan gypsum board.
7. Lakukan pembuatan adonan perekat gypsumboard dengan mengunakan
Jayabond yang di campur air, pergunakan alat pengaduk atau bor listrik.
8. Apabila adonan perekat tersebut di rasa sudah cukup, ditandai dengan
adonan tersebut sudah kental maka lakukan pemberian perekat tersebut
pada gypsum dengan jarak 200 mm.
9. Pasang gypsumboard tebal 9mm (Moldstop) pada area yang sebelumnya
telah di beri perekat, lakukan penekanan dengan menggunakan jidar
alumunium serta di cek kemiringannya dengan menggunakan waterpass.
10. Pemasangan panel gypsumboard disesuaikan dengan ketinggian yang
terdapat pada gambar ceiling hal ini dikarenakan batas ketinggian
pemasangan adalah 100mm diatas level ceiling.
11. Setelah gypsum board tersebut terpasang dan perekat sudah mongering
dengan waktu 1x24 jam maka pengerjaan di lanjutkan dengan
memberikan compound pada area sambungan gypsum board.
12. Beri compound dasar pada sambungan gypsumboard, yang dilajutkan
dengan memasang textile tape.
13. Setelah tekstil tape terpasang lakukan peng-compound-an dengan lebar
200 - 300mm.
17
14. Setelah compound kering lakukan pengamplasan untuk menghaluskan
compound akhir dan siap untuk pengecatan.
15. Pada bagian sudut luar partisi stick on wall pasang cornerbead untuk
penahan terhadap benturan, untuk sudut dalam pergunakan paper tape
yang terlebih dahulu di lipat sesuai dengan garis yg terdapat pada pada
paper tape tersebut lantas di pasang pada area sudut dalam, kedua hal
diatas di akhiri dengan pemberian compound dan dilakukan pengamplasan
16. Untuk gypsum board yang bertemu dengan kolom, pasang corner bead
pada pertemuan tersebut, begitu juga untuk pertemuan dengan kusen yang
tidak terdapat architrave. Akhiri dengan pemberian compound dan
lakukan pengamplasan.
17. Pada pertemuan partisi stick on wall dengan kusen pintu yang terdapat
architrave, pastikan ketebalan dinding partisi di kedua sisi tersebut
sebesar 130 mm
Menurut Arsitur Studio (2020), plafon adalah elemen bagian atas dari sebuah
ruangan yang berada di bawah atap atau plat lantai, terkadang bagian bawah itu
sendiri menjadi plafon. Plafon adalah elemen interior yang memiliki fungsi untuk
tempat meletakan lampu dan juga sebagai elemen estetika ruangan. Berikut di bawah
ini ada beberapa jenis plafon berdasarkan materialnya:
18
Hasil yang rapi, halus dan tanpa nat atau sambungan
Jenis plafon gipsum dapat dibentuk dalam berbagai macam desain dan
warna
Mudah didapatkan di toko bangunan terdekat
Tersedia banyak jenis dan pilihan rangka plafon yang akan digunakan
19
3. Jenis Plafon PVC
PVC adalah material sejenis plastik yang terbuat dari senyawa Polyvinyl
Chloride. Bahan PVC juga sering digunakan untuk plafon. PVC memiliki
sifat anti air, kokoh dan tahan lama serta bebas dari serangan rayap dan
serangga lainnya. Selain itu jenis plafon PVC juga termasuk bahan yang
ringan sehingga mengurangi penggunaan rangka.
20
Cocok untuk segala tema dan gaya desain rumah
Pada bab ini, penulis akan memaparkan salah satu jenis pekerjaan finishing pada
plafon berdasarkan pedoman pengerjaan pekerjaan yang dikeluarkan oleh pihak
manajemen proyek. Penulis memaparkan pekerjaan finishing plafon yang
menggunakan papan gipsum
Langkah kerja:
1. Pasang dan sesuaikan posisi Wall Angle JayaBMS PN212 EX sesuai tinggi
yang sudah di tentukan dan ketebalan papan gipsum yang di gunakan. Jarak
penyekrupan 50 mm dari tepi dan jarak selanjutnya maksimum 600 mm.
2. Tentukan posisi rangka utama (Top Cross Rail) dengan jarak maksimum
600mm dari dinding dan maksimum 1200mm jarak antar Top Cross Rail.
Tentukan posisi penggantung dengan jarak maksimum 200mm dari dinding
(ujung rangka utama) dan maksimum 1200mm jarak antar penggantung.
3. Pasang Suspension bracket dengan menggunakan alat tembak atau bor beton
pada posisi yang telah ditandai.
4. Ukur panjang Suspension rod dari bracket yang sudah terpasang ke wall angle
sebagai elevasi ketinggian plafon yang akan dipasang.
21
5. Potong Suspension rod menggunakan gunting potong rod sesuai panjang yang
dikehendaki, dan tekuk pada salah satu bagian ujungnya membentuk sudut
300 sebagai pengait rod ke bracket.
6. Pasang Suspension clips pada ujung Suspension rod yang lurus dengan cara
menekannya untuk mengatur posisinya.
7. Pasang Suspension Rod pada bracket yang sudah terpasang dengan cara
mengaitkan bagian tekukan, sementara Suspension Clips yang terpasang
terletak pada bagian bawah.
8. Ukur dan potong Top Cross Rail dengan gunting metal/ Tin snip, sesuai
dengan dimensi ruang.
9. Pasang Top Cross Rail ke Suspension Clips, dengan cara menekannya
sehingga Top Cross Rail terikat pada suspension clips. Dengan metode yang
sama pasang seluruh Top Cross Rail pada gantungan yang ada.
10. Pasang connector JayaBMS PN210 pada Furring Channel, dengan cara
menekannya dengan ibu jari sampai berbunyi “klik”. Dan pastikan connector
sudah terpasang dengan benar pada Furring Channel.
11. Pasang Furring Channel yang sudah terpasang connector pada Top Cross
Rail dengan cara menekannya dengan ibu jari sehingga berbunyi ‘klik”. Dan
pastikan Furring Channel sudah terpasang dengan benar pada Top Cross Rail.
Dengan cara dan metode yang sama, pasang seluruh Furring Channel pada
ruangan.
12. Matikan setiap ujung Furring Channel pada Wall Angle dengan menggunakan
bor dan sekrup Pan head.
13. Ratakan/level seluruh permukaan rangka plafon, dengan alat bantu laser level
atau tarikan benang, sebelum pemasangan papan gipsum.
14. Pasang papan gipsum pada Furring Channel dengan menggunakan sekrup
gipsum dan mesin bor. Pemasangan papan gipsum pada plafon
22
direkomendasikan dipasang oleh dua orang dengan cara satu orang memegang
dan yang lainnya melakukan penyekrupan
15. Setelah pemasangan rangka plafon selesai, bisa lanjut ke tahap
penyambungan (jointing). Sistem jointing digunakan untuk menghasilkan
sambungan yang halus dan rata pada plafon.
Pada pelaksanaan pekerjaan ini, ada beberapa langkah yang harus dilakukan,
mulai dari pemasangan papan gipsum dan penyambungan papan gipsum.
Jenis papan gipsum yang digunakan pada proyek ini adalah papan gipsum
Jayaboard. Papan gipsum ini merupakan produk pelapis interior dinding
partisi mempunyai sifat penting yang tahan api, tahan lama dan stabil.
Pemasangan papan gipsum pada
23
Gambar 3.1. Penyimpanan papan gipsum sementara
Sumber: Dokumen Pribadi (2020)
24
C. Pemasangan Papan Gipsum (stick on wall)
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini, hal yang perlu diperhatikan adalah
terlebih dahulu adalah persiapan alat dan bahan.
Sumber: Google
Pensil dipergunakan
Pensil untuk menandai posisi
2.
perekat papan gipsum
pada dinding hebel
Sumber: Dokumen Pribadi 2020
Dipergunakan
Sipatan menggabungkan antara
3.
dua titik untuk mebuat
garis lurus
Sumber: Google
25
Dipergunakan untuk
Pisau Potong
6. memotong papan
gipsum Jayaboard.
Sumber: Google
Digunakan untuk
Ember mengaduk kompon yang
7.
akan digunakan dalam
pemasangan
Digunakan untuk
mengetahui kerataan
Laser Level permukaan dinding dan
9.
untuk pemasangan
papan gipsum itu
sendiri.
26
Berfungsi untuk
Mistar
meratakan papan
10. Aluminium
gypsum yang sudah
terpasang.
Sumber: Google
Perekat
= USG Boral
Menempelkan papan
JayaBond
11. gipsum pada dinding
dicampur
bata ringan (hebel)
dengan air Sumber: Dokumen Pribadi 2020
Sumber: Google
27
Kemudian setel laser level pada garis bantuan untuk mengatur
kerataan semua bidang gipsum.
Berikan tanda pada permukaan dinding hebel sebagai posisi
titk perekat.
28
Sekop perekat pada dinding hebel, diameter gumpalan perekat
sekitar 150 mm dengan ketebalan 25-100 mm. Ketebalan
gumpalan akan turun sampai 12mm ketika papan gipsum
ditekan. Jarak antar gumpalam perekat maksimal 300-400mm
secara horizontal dan vertikal.
29
Kemudian lempar gumpalam perekat papan gipsum pada hebel
30
Tekan papan dan sesuaikan untuk meratakan secara vertikal,
horizontal, dan diagonal.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini, hal yang perlu diperhatikan adalah terlebih
dahulu adalah persiapan alat dan bahan.
31
Tabel 3.2. Peralatan Untuk Penyambungan Papan Gipsum (stick on wall)
ALAT /
NO FUNGSI GAMBAR
BAHAN
Sumber: Google
32
Digunakan untuk
4. Bor Mixer mengaduk kompon
menjadi pasta.
Ditempelkan sepanjang
garis penyambungan
papan gypsum setelah
dilapisi kompon
5. Pita Kertas
penyambungan pertama.
Ini berguna untuk
menambah daya rekat
pada garis penyambungan Sumber:
PT. Tatamulia Nusantara Indah
Sebagai tempat
6. Tatakan meletakkan adukan
penyambungan
Sumber:
PT. Tatamulia Nusantara Indah
Melapisi penyambungan
Kapi Standar
7. papan gipsum dengan
JayaBoard
kompon penyamungan
Sumber:
PT. Tatamulia Nusantara Indah
33
Menempelkan pita kertas
dan Melapiskan UB-20 di
Kapi Sudut
8. tahap akhir
Dalam
penyambungan papan
gipsum pada sudut dalam
Sumber:
PT. Tatamulia Nusantara Indah
Untuk menempelkan
pelindung metal pada
10. Stapels
sudut luar dinding papan
gipsum
Sumber: Google
34
2. Tahap Pelaksanaan Pekerjaan
Masukkan air dan kompon UB-20 dalam sebuah ember, pastikan
rasio air dan kompon sebesar 1 air : 2 kompon. Diamkan kedua
bahan tersebut hingga kompon mengendap dengan sendirinya.
Aduk adonan dengan secara searah (jalan bolak-balik) menggunakan
bor mixer. Lakukan selama 1 menit sampai adonan tercampur
sempurna.
35
Gambar 3.12. peletakkan kompon pada tatakan
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=qRWl8L0SDNA
36
Tekan dengan kuat permukaan UB Tape dengan kapi agar kompon
di bawahnya dapat merembes ke pori-pori kertas, lalu potong UB
Tape sesuai panjang penyambungan. Setelah itu, diamkan beberapa
saat
37
b. Lapisan Kompon Tahap Kedua
Setelah lapisan tahap pertama mengering, aplikasikan tahap kedua
dengan adukan kompon dan kapi 15 cm seperti tahap pertama.
Aplikasikan adukan kompon 2 kali (atas bawah) sepanjang garis
penyambungan papan gipsum supaya menghasilkan lebar akhir
lapisan sebesar 30 cm
Gambar 3.16. Memberi lapisan kompon pada tepi tersembunyi tahap kedua
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=qRWl8L0SDNA
38
Saat mengaplikasikan adukan kompon, jangan lupa untuk
melakukan perapihan hingga mendapatkan permukaan kompon yang
rata dan halus
39
Gambar 3.19. Pelapisan kompon tahap pertama pada sudut luar
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=VChBbNve5nc
40
c. Lapisan Kompon Ketiga
Kikis kembali sisa lapisan kompon yang menonjol agar
permukaannya rata dan halus
Seperti tahap sebelumnya, gunakan kapi selebar 20 cm. Kemudian
aplikasikan kompon pada kedua pertemuan sudut luar
Pastikan lebar akhir lapisan sebesar 30 cm. Biarkan lapisan
tersebut sampai mengering
Periksa cela sudut dalam dinding papan gipsum yang lebih dari 5 mm. Jika ada,
isi dengan adukan kompon dan biarkan hingga mengering.
41
a. Lapisan Pertama Kompon
Ukur dan potong UB Tape terlebih dahulu sesuai dengan panjang
sambungan sudut dalam. Lalu lipat UB Tape tepat di garis tengah
kertas yang telah tersedia
42
Tempelkan UB Tape di atas lapisan kompon yang telah
diaplikasikan. Pastikan sudut lipatan UB Tape menempel pas di
sudut dalam pertemuan papan gipsum
Tekan sepanjang lipatan UB Tape hingga rapat ke sudut dalam
dinding dengan menggunakan kapi
43
b. Lapisan Kedua Kompon
Kikis sisa lapisan kompon yang menonjol agar permukaannya rata
Gunakan kapi sudut dalam yang berukuran 15 cm/sisi untuk
mengaplikasikan kompon pada kedua pertemuan sudut dalam
Saat mengaplikasikan kompon, gunakan kapi sudut dalam mulai
dari bagian atas ke arah bawah penyambungan
Biarkan lapisan kompon mengering
Pengamplasan
44
3.2.2. Pelaksanaan Pekerjaan Finishing Dinding dengan Plester dan Aci
A. Persiapan
Bersihkan dulu area dinding hebel yang akan diaplikasikan plester
dan acian
Siapkan seluruh alat dan bahan
Tabel 3.3. Alat dan Bahan untuk Pekerjaan Plester dan Aci pada Dinding
ALAT/
NO FUNGSI GAMBAR
BAHAN
45
Untuk dicampurkan
3 Air dengan dry mortar
plester/acian
Sumber: Google
46
Memalu paku pada
7 Palu
dindng hebel
Sumber: Google
Menyamakan jarak
9 Unting-unting benang bagian bawah dan
atas ke dinding hebel
Sumber: Google
Untuk mengaplikasikan
Sendok
10 plester/acian ke dinding
Semen
hebel
Sumber: Google
47
Mengukur ketebalan
12 Meteran
plester/acian
Sumber: Google
Berfungsi untuk
Jidar
13 meratakan papan gypsum
Aluminium
yang sudah terpasang.
Sumber: Google
Sebagai struktur
sementara untuk
Scaffolding/St
14 membantu pelaksanaan
eiger
pekerjaan plester dan
acian pada dinding
48
tali dan dinding hebel sudah benar, sudah bisa mulai membuat
kepalan plester
Masukkan air dan dry mortar plester dalam sebuah ember, pastikan
perbandingan air dan dry mortar sebesar 6 - 6,5 liter / sak 40kg.
Aduk adonan dengan menggunakan bor mixer. Lakukan sampai
adonan tercampur sempurna.
49
Gambar 3.31. Penyiraman air pada dinding hebel
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=J2NA0lbIGLY&t=19s
Aplikasikan adukan plester segaris lurus mulai dari paku atas sampai
paku bawah hingga menjadi seperti polisi tidur yang menempel di
dinding. Plester yang diaplikasikan tidak perlu terlalu lebar.
Gesekkan jidar aluminium dari paku atas sampai paku bawah hingga
tercetak sebuah kepalan berbentuk rel. Lakukan hal yang sama untuk
titik paku lainnya. Kepalan pun jadi
50
Biarkan kepalan mengering
51
Setelah selesai mengaplikasikan plester pada dinding, biarkannya
untuk mengering
Gambar 3.36. Pengadukan dry mortar acian dan air dengan bor mixer
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020
52
Lapiskan adukan acian ke dinding hebel yang sudah diberi plester, kemudian
ratakan dengan jidar aluminium Setelah kering bisa dicek dengan
menggunakan jidar aluminium. Apakah hasilnya sudah rata?
Gambar 3.37. Pelapisan acian pada dinding yang sudah diberi plester
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020
Pada pelaksanaan pekerjaan finishing plafon ini, ada beberapa langkah yang
harus dilakukan, mulai dari pelaksanaan pemasangan rangka metal, pemasangan
papan gipsum, dan penyambungan papan gipsum.
53
Tabel 3.4. Alat & Bahan Pemasangan Rangka Metal dan Papan Gipsum
NO ALAT FUNGSI GAMBAR
Mengukur ketinggian
Meteran
(elevasi) plafon dan
1. jarak antar gantungan
Sumber: Google
Pensil dipergunakan
untuk menandai
Pensil
2 ketinggian (elevasi)
plafon dan jarak antar
gantungan
Sumber: Dokumen Pribadi 2020
Untuk memasang
3 Mesin Bor
sekrup
Sumber: Google
Sumber: Google
54
Komponen Utama
(papan gipsum dan Sebagai bahan utama
6
perakitan rangka plafon
metal)
Sumber: Google
Sumber: Google
Sumber: Google
55
Gambar 3.38. Penentuan elevasi plafon pada dinding papan gipsum
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=UE8wpjtWJrQ&t=675s
Pasang wall angle dengan sekrup sesuai garis acuan dari penyipatan.
Perhatikan jarak pemakuan wall angle, jarak maksimal adalah 600mm.
Adapun jarak pemakuan dari tepi adalah maksimal 50mm. Pastikan agar
sambungan wall angle selalu terpasang rata
56
Gambar 3.40. Pemasangan wall angle
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=UE8wpjtWJrQ&t=675s
57
Gambar 3.42. Pemasangan suspension bracket
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=UE8wpjtWJrQ&t=675s
58
Rakit suspension rod dengan suspension clip. Caranya yaitu dengan
menekan perlahan clip dan memasukkan rod melalui 2 lubang yang ada.
Ulangi perakitan ini sesuai dengan jumlah penggantung yang dibutuhkan
Gantungkan penggantung di semua suspension bracket yang telah
terpasang sebelumnya
59
Lakukan pemasangan potongan Top Cross Rail ke suspension clip
Setelah itu, lanjut ke tahap perakitan dan pemasangan Furring Channel.
Pertama-tama, lakukan pengukuran dan pemotongan terhadap Furring
Channel sesuai dengan kebutuhan ruang. Ukur posisi-posisi connector
PN 210 yang akan dipasang di Furring Channel
Rakit seluruh connector PN 210 di posisi yang telah ditentukan. Pasang
Furring Channel yang telah dirakit ke Top Cross Rail yang telah
terpasang.
60
Gambar 3.47. Hasil Pemasangan Rangka Metal
Sumber: Pribadi, 2020
61
Setelah papan gipsum berada pada posisi yang tepat, saatnya
menyekrup papan gipsum pada Furring Channel menggunakan mesin
bor. Mulai dari bagian tepi papan gipsum.
62
Gambar 3.50. Pemasangan sekrup antar papan gipsum
Sumber: Pribadi, 2020
Tabel 3.5. Alat dan Bahan untuk Penyambungan Plafon Papan Gipsum
63
Melarutkan Kompon
2. Air
UB-20
Sumber: Google
Digunakan untuk
4. Bor Mixer mengaduk kompon
menjadi pasta.
Ditempelkan sepanjang
garis penyambungan
papan gipsum setelah
dilapisi kompon
5. Pita Kertas penyambungan pertama.
Ini berguna untuk
menambah daya rekat
pada garis Sumber:
penyambungan PT. Tatamulia Nusantara Indah
64
Sebagai tempat
6. Tatakan meletakkan adukan
penyambungan
Sumber:
PT. Tatamulia Nusantara Indah
Melapisi penyambungan
Kapi Standar
7. papan gipsum dengan
JayaBoard
kompon penyamungan
Sumber:
PT. Tatamulia Nusantara Indah
Sumber:
PT. Tatamulia Nusantara Indah
65
sempurna. Sesudah diaduk, pastikan adonan memiliki tekstur lembut
seperti pasta, tidak ada gumpalan, dan tidak encer
Gambar 3.52. Penyambungan papan gipsum dengan kompon dan pita kertas
Sumber: Pribadi, 2020
66
Setelah aplikasi kompon pada plafon sudah kering, gosoklah semua
aplikasi kompon dengan alat amplas
Pengamatan hal baru yang didapatkan oleh penulis, yaitu penggunaan dry mortar
sebagai bahan pembuatan plester dan aci. Pembuatan adonan plester dan aci cukup
dengan mengaduk dry mortar (plester/aci) dengan air sesuai takaran yang tepat.
Berbeda dengan metode lama yang mengharuskan pekerja untuk membuat takaran
pasir dan semen sendiri, baru bisa dicampur dengan air dan diaduk.
Gambar 3.54. Dry mortar untuk efisiensi pekerjaan plesteran dan acian
Sumber: Dokumentasi Pribadi (2020)
67
Pengamatan hal baru lain, yaitu penggunaan papan gipsum sebagai pengganti metode
plesteran dan acian pada beberapa area dinding. Pemasangan papan gipsum lebih praktis dan
bersih, tidak ada tahap penyiraman air yang memuat lantai kerja menjadi becek. Cukup
menggunakan perekat menempelkan papan gipsum pada dinding hebel.
68
BAB IV
4.1. Kesimpulan
Setelah melakukan kerja praktek dari akhir Agustus sampai akhir Oktober tahun
2020, penulis bisa mengemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
69
Sebelum pekerjaan pemasangan gipsum pada dinding hebel dilaksanakan,
para pekerja harus memperhatikan tempat penyimpanan papan gipsum dan
prosedur membawa papan gipsum ke tempat pemasangan.
Pekerjaan pemasangan papan gipsum pada dindng hebel terdiri dari tahap
pembersihan dinding, pengukuran ketebalan untuk perekat dan papan gipsum,
penandaan posisi perekat pada hebel, pembuatan perekat, penempatan perekat
pada titiknya, pemasangan papan gipsum, dan perataan papan gipsum
Pekerjaan penyambungan dinding papan gipsum terdiri dari tahap pembuatan
kompon penyambungan, penyambungan tepi tersembunyi, penyambungan
sudut dalam, penyambungan sudut luar, dan pengamplasan
Pekerjaan plesteran dan acian pada dinding hebel terdiri dari tahap
pembersihan hebel, penentuan ketebalan kepalan plester, penyiraman dinding
hebel, pembuatan kepalan plesteran, pelapisan plesteran pada seluruh area
dinding yang ditentukan, penyiraman plesteran dinding, dan pelapisan acian
Sebelum pemasangan papan gipsum sebagai plafon dilakukan, harus ada
perakitan rangka metal sebagai penyokong papan gipsum disertai wall angle
Pekerjaan pemasangan papan gipsum sebagai plafon terdiri dari tahap
menyekrup papan gipsum pada rangka metal yang sudah jadi.
Pekerjaan penyambungan plafon papan gipsum kurang lebih sama dengan
metode penyambungan dinding papan gipsum
4.2. Saran
Setelah melakukan kerja praktek dan pengamatan pekerjaan finishing pada dinding
dan plafon di lantai basement, penulis dapat mengemukakan beberapa saran, antara
lain:
70
Saat melakukan pekerjaan plesteran dan acian pada dinding hebel yang cukup
tinggi, pastikan keamanan para pekerja terjaga. Salah satu caranya yaitu
dengan memastikan bahwa scaffolding yang akan digunakan masih dalam
kondisi baik dan aman. Selain itu, para pekerja harus mendapat pelatihan
mengenai penggunaan scaffolding sebelum memakainya dalam pekerjaan
nyata
Mengingat pekerjaan plesteran dan acian pada dindng mengakibatkan area
lantainya becek untuk sementara, pekerja proyek harus menjaga keamanan di
area becek tersebut. Jangan sampai ada benda-benda berlistrik yang
menyentuh area becek itu
71
DAFTAR PUSTAKA
Studio Arsitur. 2020. 10+ Jenis Bahan Material Plafon Rumah Drop Ceiling.
https://www.arsitur.com/2019/08/jenis-bahan-material-plafon-rumah-drop.html
(diakses 15 Januari 2021)
72
LAMPIRAN