Anda di halaman 1dari 14

STRUKTUR BANGUNAN

KAJIAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI APARTEMEN LAVENUE

MAHASISWA :
HASAN SHIDDIQ MUSTAFA
1504205057

JURUSAN ARSITEKTUR REGULER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
STRUKTUR CORE
PENGERTIAN
Menurut Schueller (1989), Core atau inti bangunan adalah suatu tempat untuk
meletakan transportasi vertical, distribusi energi (seperti lift, tangga, wc dan shaft mekanis)
serta menambah kekakuan bangunan. (dengan diperlukannya system struktur dinding geser
sebagai penyalur gaya lateral (seperti tiupan angina atau gempa bumi) pada inti)

MACAM-MACAM
Bentuk Inti Bangunan:
Bentuk Inti:
Inti Terbuka (N)
Inti Tertutup (B)
Inti tunggal dengan kombinasi inti liniear (A)

Jumlah Inti:
Inti tunggal
Inti ganda/banyak

Letak Inti:
Inti di dalam (C)
Inti di sekeliling (J)
Inti di luar (M)

Susunan Inti:
Inti Simetris (F)
Inti Asimetris (J)

Geometri bangunan sebagai penentu bentuk bangunan:


Langung (K)
Tidak Langsung (P)

Menurut Juwana (2005), letak inti bangunan tinggi yang berbentu menara (tower) berbeda
dengan bangunan yang berbentuk memanjang (slab), yaitu:
1. Inti pada bangunan bentuk bujur sangkar
Banyak digunakan untuk bangunan perkantoran dengan koridor mengelilingi inti
bangunan.
(Ex: Gedung Blok G DKI, Gedung Indosat, One Parak Plaza di Los Angeles)
2. Inti pada bangunan bentuk segitiga
(Ex: Hotel Mandarin di Jakarta, Central Plaza di Hongkong)
3. Inti pada bangunan bentuk lingkaran
Biasanya digunakan untuk hunian (apartemen dan hotel) dengan koridor berasa di
sekeliling inti bangunan sebagai akses ke unit-unit hunian.
(Ex: Shin-Yokohama Hotel di Jepang, Marina City di Chicago)
4. Inti pada bangunan bentuk memanjang
Biasanya digunakan untuk fungsi hotel, apartemen atau perkantoran.
Inti di luar bangunan: (Ex: Gedung Central Plaza di Jakarta, Gedung Inlan Steel di
Chicago)
Inti di sisi bangunan: (Ex: Hotel Atlet Century, Hotel Horizon dan Wisma
Metropolitan di Jakarta)
Inti di tengah bangunan: (Ex: Rockefeller Center di NY, Connaught Center di
Hongkong)
Inti di tengah bangunan memanjang memiliki banyak pola: (Ex: Kantor Depdiknas)
5. Inti pada bangunan dengan bentuk silang
Bentuk bervariasi, silang, Y, T, H, V. Bentuk dimaksudkan untuk
mendapatkan luas lantai tipikal yang cukup luas tetapi tetap dapat memanfaatkan
pencahayaan alami. Banyak digunakan untuk hotel, apartemen dan perkantoran. (Ex:
Gedung Patra Jasa di Jakarta)
6. Inti pada bangunan bentuk Y
(Ex: Gedung Unilever di Hamburg, Jerman)
7. Inti pada banguan dengan bentuk acak
Inti bangunan terletak di luar titik berat massa bangunan dan ditempatkan secara acak
kurang menguntungkan bagi perencanaan bangunan tanpa gempa. (Ex: Conrad Intl
Centennial di SG)

BAHAN STRUKTUR CORE


Inti dari bahan pembuatnya dapat menggunakan baja, beton ataupun gabungan
keduanya (beton tulang) yang disebut sebagai inti structural. Selain itu, inti dari material lain
seperti dinding biasa (batu bata, celcon dll) disebut sebagai inti non-struktural karena tidak
terlalu kuat menahan gaya lateral.
Kelebihan-Kekurangan:
Untuk inti dari rangka baja biasa menggunakan kuda-kuda Vierendeel untuk mecapai
kestabilan lateral. Sistem Vierendeel ini cukup fleksibel sehungga hanya digunakan untuk
bangunan bertingkat relatif sedikit. Pengakuan diagonal dari rangka Vierendeel disunakan
untuk mecapai kekakuan inti yang diperlukan untuk bangunan yang lebih tinggi. Keuntungan
inti rangka baja adalah relative cepat perakitan batang-batan prefab.
Yang dimaksud dengan Sistem Vierendeel adalah sistem struktur yang tampaknya
sperti rangka batang yang batang diagonalnya dihilangkan tetapi ini bukan rangka batang
sehingga bentuk titik hubungnya sangat kaku. Sistem ini banyak sekali digunakan pada
gedung bertingkat, karena sangat fungsional (tidak menggunakan elemen diagonal) dan lebih
efisien. (Schodek, 1999)
Inti dari beton menghasilkan ruang selain juga memikul beban dan pertimbangan
khusus terhadap kebaran tidak diperlukan. Ketiadaan pelenturan pada bahan beton
merupakan kelemahannya terutama terhadap beban gempa.

SISTEM STRUKTUR INTI BANGUNAN


Sistem yang bekerja pada suatu inti bangunan harus dapat menahan gaya lateral yang
disebabkan oleh banyak sumber seperti gempa atau beban baik beban bangunan sendiri atau
beban dari luar. Untuk itu dibutuhkan sistem struktur yang dapat menahan gaya tersebut yaitu
sistem struktur dinding geser (shear wall). Dinding geser (Shear Wall) adalah unsur pengaku
vertical yang dirancang untuk menahan gaya lateral atau gempa yang bekerja pada bangunan.
(Schueller, 1989)
Bentuk dinding geser menurut Schueller (1989), yaitu:
Bentuk Inti:
Inti terbuka : bentuk X, I, dan [
Inti tertutup : bujur sangkar, persegi panjang, bulat, segitiga
Inti disesuaikan dengan bentuk bangunan: (10, 15, 20)

Jumlah Inti:
Inti tunggal : (1, 2, 3, 4)
Inti terpisah : (8, 9, 20)
Inti banyak : (4, 10, 12)

Letak Inti:
Inti fasade eksterior : (9)
Inti interior : inti fasade (10), inti di dalam bangunan (1-3. 6-7)
Inti eksentris : (4,9)

Sistem Interaksi
Bersendi : pemberian sendi pada balok rangka untuk memikul beban gravitasi
Vierendeel : pembagian baja pada inti dan struktur rangka

Lubang Utilitas (Shaft) dan Jalur Utilitas


Penempatan inti bangunan akan berdampak kepada kemungkinan penempatan jalur
distribusi jaringan utilitas, baik pada arah vertical yang akan berdampak pada rancangan
denah bangunan maupun pada arah horizontal yang berdampak pada potongan bangunan.
Selanjutnya, dalam inti bangunan terdapat sejumlah ruangan yang diatur sedemikian
rupa sehingga jumlah keseluruhan luas inti bangunan tidak melibihi 20% luas tipikal yang
ada. Di samping itu, 80% luas tipikal masih perlu dikurangi dengan jalur sirkulasi horizontal
(koridor), sehingga luas efektif bangunan menjadi berkurang. Sekitar 4% dari luas tipikal
digunakan untuk lubang utilitas untuk sistem mekanikal dan elektrikal, yang umumnya dibagi
atas 2 zona distribusi.
Pemisahan lubang untuk ventilasi dan penyegaran udara bertujuan agar tidak terjadi
konflik atau persilangan antar saluran udara (ducting) yang perbandingan panjang dan
lebarnya sekitar 1:2 sampai 1:4 dan bahan pelapisnya dapat menahan api selama 2 jam.

Utilitas di dalam Core


Utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk
menunjang tercapainya unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan komunikasi
dan mobilitas dalam bangunan. Perancangan bangunan harus selalu memperhatikan dan
menyertakan fasilitas utilitas yang dikoordinasikan dengan perancangan yang lain, seperti
perancangan arsitektur, struktur, interior dan lainnya.
Perancangan utilitas di dalam inti bangunan (core) terdiri dari:
1. Perancangan lift
2. Perancangan tangga darurat
3. Perancangan sistem plumbing
4. Perancangan pengolah udara
5. Perancangan instalasi listrik
6. Perancangan telefon
7. Perancangan CCTV dan security system
8. Perancangan tata suara
9. Perancangan pembuangan sampah

Inti bangunan
Untuk optimasi dan efisiensi pengunaan ruangan, kebutuhan sirkulasi vertical dan
jaringan utilitas biasanya dipusatkan dan selanjutnya didistribusikan pada arah horizontal ke
masing-masing zona atau ruangan
Tata letak inti pada bangunan tinggi yang berbentuk menara (tower) berbeda dengan
bangunan yang berbentuk memanjang (slab)
Efisiensi bentang inti bangunan 8m (jarak jendela untuk sinar matahari)
Terbuat dari bahan structural & non-structural
Luasan inti bangunan:
Apartement 15%
Kantor 20%
Hotel 25%
RS 30%
Isi Inti bangunan
Lift
Tangga darurat
Kamar mandi
AHU (Air Handling Unit)
ME
Shaft (sampah, laundry, ducting, kebakaran, udara tekan, ventilasi telefon, dll)
Pantry
Gudang
North Apartment of Lavenue Office and Apartments
Identitas Bangunan

Gambar LAvenue Office and Apartments (Dari kiri: Kantor, Apartemen Utara, Apartemen Selatan)
(sumber: google)

Lokasi : Jalan Raya Pasar Minggu KM 16, Kebagusan, Pasar Minggu,


Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Awal Pembuatan : 10 Juni 2014
Selesai : 10 Desembar 2015
Jumlah Lantai : 23
Lift :4
Jumlah Unit : 253
Luas Bangunan : 35.000 m2
Luas Tanah : 12.000 m2
Fasilitas : Swimming Pool, Gym, Teniss Court, Basket Court, Mini
Market, Restaurant, Play Ground, Jogging Track, Atm Center,
Security Card, Library.
Developer : Bintang Rajawali Perkasa PT. LAvenue
Arsitek : Urbane Indonesia, PT.
Kontraktor : - Berdikari Pondasi Perkasa, PT.
- Caisson Dimensi, PT.
- Indalex, PT.
- Pulau Intan Bajaperkasa Konstruksi, PT.
Elemen Ruang :
1. Lantai
- Ruang Keluarga : Marble
- Kamar Tidur : Marble
- Kamar Mandi : Homogeneous Tile
- Koridor : Homogeneous Tile
2. Dinding
- Interior : Brick Wall
- Eksterior : Brick Wall
- Koridor : Brick Wall
3. Langit-langit
- Jarak lantai ke lantai 5.00m
- Jarak lantai ke langit-langit 2.70m
- Plafon Gypsum Wallboard
2
Tipe Kamar : 1 Bedroom dengan luas 63m
2
2 Bedroom dengan luas 102m
2
3 Bedroom dengan luas 163m
Sistem Struktur yang Digunakan pada Apartemen LAvenue

Gambar Site Plan dari LAvenue Office and Apartments


(sumber: google)

Pada Apartemen LAvenue digunakan sistem struktur core sebagai sistem


struktur utama dan sistem struktur kolom balok sebagai tambahanya. Core atau inti
bangunan menurut Schueller (1989) adalah suatu tempat untuk meletakan transportasi
vertikal dan distribusi energi ( seperti lift, tangga, wc dan shaft mekanis ). Inti adalah
tempat untuk memuat sistem-sistem transportasi mekanis dan vertikal serta
menambah kekakuan bangunan.
Penggunaan sistem single core pada bangunan ini disebabkan karena
bangunan yang tinggi sehingga di perlukannya core sebagai pengaku dan sebagai
penyalur gaya lateral yang baik. Penggunaan sistem single core dipertimbangkan juga
karean bentuk bangunan yang simetris sehingga core sebagai pengaku terdapat di
tengah-tengah bangunan dengan ukuran 9,8m x 9,2m.
Gambar Letak Core pada Bangunan
(sumber: google)

Selain sistem core terdapat juga sistem rangka kolom dan balok sebagai sistem
struktur penunjang. Struktur rangka dipilih karena dapat menyalurkan beban dengan
baik selain itu sistem rangka ini dapat disesuaikan dengan fungsi bangunan sebagai
apartmen yang mana di dalamnya tiidak banyak memerlukan ruang yang luas dan
bebas dari kolom. Kolom yang dibuat pada bangunan LAvenue ini bebbentuk kolom
pipih yang semakin keatas kolom ini semakin ramping dengan ukuran kolom pada
lantai dasar 1,2m x 0,7m dan pada lantai teratas berukuran 1,2m x 0,5m.

Gambar Susunan Kolom pada Bangunan


(sumber: google)

Hubungan Struktur dengan Fungsi


Pada bangunan apartemen LAvenue ini menggunakan sistem core dimana
core bangunan di fungsikan sebagai ruang akses sirkulasi vertical berupa lift, trash
room, ruang panel dan juga difungsikan sebagai shaft.
Posisi core sebagai lift
bangunan

Gambar Posisi Core sebagai Lift


(sumber: google)

Gambar Pengaturan Fungsi pada Core


(sumber: google)

Sistem lain yaitu sistem rangka digunakan sebagai modul dalam pengaturan
ruang dalam apartemen. Modul pengaturan jumlah tipe apartemen dalam setiap lantai
bangunan dipengaruhi oleh susunan kolom pada bangunan LAvenue ini. Berikut
adalah contoh modul ruang pada lantai 7 bangunan apartemen LAvenue
Gambar modul ruang Lt. 7 Apartemen Utara LAvenue
(sumber: google)

Hubungan Struktur dengan Utilitas


Utilitas merupakan suatu sistem pelengkap pada bangunan yang tujuannya
untuk mendukung aktifitas penghuni dalam bangunan sehingga penghuni merasa
aman dan nyaman. Utilitas juga dapat berarti sebuah pengaturan ruang yang baik yang
didasarkan pada fungsi, hubungan antar ruang, dan teknologi bangunan.
Sebelumnya sudah dijelaskan dalam bangunan apartemen ini menggunakan
sistem struktur core. Dalam hubungannya dengan utilitas, core berfungsi sebagai
tempat dimana saluran utilitas atau shaft ditempatkan. Pada bangunan ini saluran shaft
dibedakan menjadi dua yakni shaft ME dan shaft untuk plumbing. Kemudian dari
shaft ini saluran utilitas akan disalurkan di atas plafond menuju masing-masing
komponen utilitas.
Selain saluran shaft core difungsikan juga sebagai ruang untuk menempatkan
sirkulasi vertical berupa lift. Lift dibuat dari basement hingga laintai teratas dari
bangunan mengikuti posisi core. Selain didalam core terdapat juga komponen
transportasi vertikal berupa tangga di luar core.

Gambar Denah Ruang-ruang yang Terletak pada Inti Bangunan (Core)


(sumber:google)
Inti dari bangunan apartemen LAvenue ini berjumlah 1 inti dengan bentuk
persegi panjang yang terletak pada titik berat bangunan. Pada core ini terdapat
beberapa ruang sistem utilitas seperti lift, MEP, Janitor, trash room dan ruang panel.
DAFTAR PUSTAKA

Dwiyanto, Agung dan Septana. 2014. Struktur Bangunan Tinggi. Diunduh melalui
[https://www.scribd.com/doc/209717283/STRUKTUR-BANGUNAN-
TINGGI#download]

Indarwanto, Muji. 2013. Bahan Ajar Mata Kuliah Teknologi Bangunan 6. Universitas Mercu
Buana. Diunduh melalui [http://dosen.narotama.ac.id/wp-
content/uploads/2013/01/SISTEM-STRUKTUR-BANGUNAN-TINGGI.doc]

Suryani, Dinastia. 2010. PENERAPAN SISTEM STRUKTUR DINDING MEMIKUL


(BEARING WALL) (Studi Kasus: Perbandingan Sistem Struktur Pada RUSUNAWA
Pulo Gebang Dengan Cengkareng). Universitas Indonesia. Sebuah skripsi, diunduh
melalui [http://www.scribd.com/doc/232355105/Bearing-Wall#scribd]
Weigand, Jonathan. 2013. Bringing to Life the Worlds Tallest Structure. University of
Tennessee. Sebuah jurnal, diunduh melalui
[http://trace.tennessee.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1153&context=pursuit]

https://id.wikipedia.org/wiki/Bangunan_tinggi

Anda mungkin juga menyukai