Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas
kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar secara umum terdiri dari 2
yaitu bentang lebar sederhana dan bentang lebar kompleks. Bentang lebar sederhana berarti
bahwa konstruksi bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan
teori dasar dan tidak dilakukan modifikasi pada bentuk yang ada. Sedangkan bentang lebar
kompleks merupakan bentuk struktur bentang lebar yang melakukan modifikasi dari bentuk
dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap beberapa sistem struktur bentang lebar.
Struktur bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan lainnya.
Kerumitan yang timbul dipengaruhi oleh gaya yang terjadi pada struktur tersebut.
Bangunan bentang lebar biasanya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang membutuhkan
ruang bebas kolom yang cukup besar. Salah satu pengaplikasian struktur bentang lebar adalah
pada bandar udara (bandara). Bandar udara adalah salah satu jenis transportasi yang digunakan
untuk perjalanan melalui jalur udara. Bandara berfungsi sebagai pintu gerbang suatu daerah
karena dari bandara inilah orang- orang dari berbagai penjuru datang.
Bandara Sultan Iskandar Muda merupakan salah satu gerbang utama ke Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam. Bandara yang terletak kira-kira 12 Km dari pusat kota Banda Aceh berstatus
sebagai bandara internasional, salah satunya dengan telah tersedianya pelayanan penerbangan
langsung ke luar negeri, seperti penerbangan ke Malaysia. Namun fasilitas yang tersedia tidak
memenuhi standar bandara internasional. Desain bandara Sultan Iskandar Muda sekarang
sebenarnya tidak seperti yang direncanakan oleh perancang, contohnya pemakaian kanopi pada
daerah depan. Sebenarnya, kanopi yang sekarang adalah kanopi sementara dan tidak sesuai
dengan yang direncanakan dengan alasan kurangnya dana pembangunan. Lalu utilitas pada
bandara ini tidak terlalu baik, seperti sering terjadinya kebocoran pada bagian plafon.

Maka dari itu, perlu direncanakan inovasi baru sistem struktur bentang lebar pada Bandara sultan
Iskandar Muda untuk merespon beberapa hal di atas. Perencanaan inovasi baru pada bandara ini
diperhatikan dari segi desain, sistem struktur, dan arsitekturalnya.

1.2 Maksud dan Tujuan


Berdasarkan latar belakang di atas, maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk memahami tentang pengetahuan teknis struktur, bahan, dan konstruksi
2. Untuk memahami proses desain teknis yang terintegrasi antara struktur, utilitas dan
bahan, dan mampu untuk melakukan eksplorasi desain
3. Untuk memaparkan hasil dari eksplorasi desain konstruksi bentang lebar

BAB II
DESKRIPSI STUDI OBJEK RANCANGAN
2.1 Latar Belakang dan Gambaran Umum Bangunan
Bandar udara adalah salah satu elemen penting dalam sistem transportasi udara. Dengan
demikian, Bandar udara berperan sebagai urat nadi yang manunjang, menggerakkan, dan
mendorong pertumbuhan kehidupan ekonomi, sosial-budaya, politik, dan hamkam daerah karena
fungsinya sebagai pintu gerbang daerah.
Nanggroe Aceh Darussalam merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang sangat besar
baik Sumber Daya Alam (SDA) maupun objek wisata. Pada akhir tahun 2004 tsunami yang
melanda Aceh telah merusak objek wisata yang ada, namun hikmah dibalik itu banyak
mengundang para wisatawan dalam negeri maupun luar negeri yang datang ke Aceh karena
bencana ini termasuk dalam pencatat sejarah dunia.
Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda merupakan salah satu pintu gerbang utama ke
Nanggroe Aceh Darussalam yang terletak kira-kira 13,5 km dari pusat Kota Banda Aceh.
Bandara ini adalah bandara dengan desain terunik yang pernah ada di Indonesia. Keunikan
fasilitas yang menyerap dana investasi Rp 125 miliar dari internal PT. Angkasa Pura II dan Rp.
478 miliar dari Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) tersebut terletak pada desain
arsitektur yang memadukan arsitektur islam-modern pada bagian luar dengan elemen estetik
ornamen Aceh di bagian interior.
Bagian luar bandara yang menampilkan tiga kubah sebagai perlambang tiga unsur
keistimewaan utama Aceh, yaitu agama, budaya dan pendidikan menjadi ciri khas ynag sangat
eksentrik. Satu kubah utama diletakkan sebagai pusat bangunan dan dua kubah kecil di atas
menara yang dilengkapi garbarata sebagai pintu gerbangnya. Desain khas inilah yang membuat
tampilan bandara berkapasitas hingga 1,750 juta penumpang per tahun itu lebih menyerupai
bangunan sebuah masjid raya daripada sebuah bandara.
Arsitek terminal tersebut memilih tiga kubah sebagai ciri arsitektur islami untuk
menggambarkan peran dominan peradaban islam dalam kehidupan di Aceh sebagai Serambi
Mekkah.
Dengan dana yang mencapai lebih Rp 600 miliar tersebut, bentuk dan perwajahan Bandara
Sultan Iskandar Muda kini bertolak belakang dengan kondisi sebelumnya. Pengembangan
bandara ini meliputi gedung terminal penumpang baru hingga seluas total 14.144 meter persegi,

memperpanjang landasan pacu dari 2500 meter menjadi 3000 meter, memperluas apron atau
parker pesawat dan membangun tower atau menara.

2.2 Deskripsi Bangunan

Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda (Bandara SIM) adalah bandara yang
terletak kira-kira 13,5 kilometer dari ibukota Provinsi Aceh, Banda Aceh . Terminal Bandara
Sultan Iskandar Muda didesain oleh PT. Wiratman & Associates. Bandara ini dinamai dengan
nama sultan ke-12 Aceh yaitu Sultan Iskandar Muda . Bandara ini sebelumnya disebut Bandara
Blangbintang karena lokasinya di kecamatan Blang Bintang. Bandara ini tercatat sebagai bandara
tersibuk ke-23 di Indonesia.
Bandara Sultan Iskandar Muda dibangun oleh Pemerintah Jepang pada tahun 1943. Pada
saat itu, bandara memiliki landasan pacu yang panjang 1.400 meter dan lebar 30 meter dalam
bentuk huruf T dari Selatan akhir memanjang dari timur ke barat.
Pada tahun 1953 Bandara Sultan Iskandar Muda (pada waktu itu disebut Bandara Blang
Bintang) dibuka kembali oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk tujuan pendaratan pesawat.
Runway digunakan hanya landasan membentang dari Selatan ke Utara 1400 meter. Saat itu
pesawat pertama mendarat adalah Dakota DC-3, dan beberapa tahun kemudian ditambah dengan
pendaratan pesawat Convair 240.
Pada tahun 1968, bandara telah mengembangkan perpanjangan landasan pacu hingga 1850
meter dengan lebar 45 meter, dan Apron dengan dimensi 90 x 120 meter, sehingga telah mampu
mengakomodasi pesawat besar seperti F28 Fokker.

Pada tanggal 9 April 1994 Bandara Sultan Iskandar Muda bergabung dengan PT (Persero)
Angkasa Pura II, berdasarkan surat Menteri Keuangan Nomor 533 / MK.016 / 1994 dan Menteri
Perhubungan surat A. 278 / AU.002 / SKJ / 1994.
Pada tahun 1999, pengembangan melanjutkan Bandara Sultan Iskandar Muda dengan
menambahkan 2.500 meter yang landasan pacu yang panjang untuk dapat menampung pesawat
A330, untuk melayani para peziarah keberangkatan sehubungan dengan pemilihan Bandara
Sultan Iskandar Muda sebagai salah satu embarkasi / debarkasi haji .
Setelah diterjang oleh tsunami dahsyat pada 26 Desember 2004, bandara kembali
mengalami renovasi dan dibangun landasan pacu 3000 meter dengan lebar 45 meter untuk liners
jet berbadan lebar dan bangunan terminal baru menggantiakn gedung terminal lama.. Landasan
pacu bandara ini termasuk kedalam salah satu landasan pacu terpanjang di indonesia. Bandara ini
diresmikan secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono pada
tanggal 20 Agustus 2009, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono datang ke Aceh untuk
secara resmi membuka acara tahunan yang kelima Pekan Budaya Aceh (Pekan Kebudayaan
Aceh). Pada 9 Oktober 2011 pesawat Boeing 747-400 yaitu pesawat pertama yang mendarat dan
lepas landas dengan sukses. Bandara ini dapat bertindak sebagai tempat berlindung dalam kasus
bencana alam, seperti gempa bumi yang melanda Aceh pada tanggal 11 April 2012. Bandara ini
juga digunakan sebagai dasar pementasan untuk bantuan darurat internasional dalam menanggapi
Tsunami di Aceh.

2.3 Tinjauan Tentang Sistem Struktur Bangunan Objek Rancangan


Berdasarkan dari survey yang kami lakukan, struktur pada terminal Bandar Udara Sultan
Iskandar Muda ini masih menggunakan struktur konvensional.
1. Sistem Struktur
a. Struktur Kolom
Kolom penyangga atap pada lantai 1, 2 dan 3 menggunakan kolom beton.

b. Struktur Atap

Terminal Bandara Sultan Iskandar Muda ini menggunakan atap dak dan 3 buah kubah
yang terbuat dari material alucobond. Di bagian luar kubah di tutupi dengan struktur baja
ringan. Kinerja gaya pada kubah lebih kuat ke beban vertikal.

c. Dilatasi Bangunan
Terdapat 2 dilatasi pada terminal Sultan Iskandar Muda untuk menghindari pergeseran
yang mengakibatkan kerusakan pada bangunan. Dilatasinya dipasang pada jarak
bangunan terminal kurang lebih 16 m.

2.4 Tinjauan Arsitektural Bangunan Objek Rancangan


1. Penghawaan
Jenis AC yang digunakan dan ruang pendingin:

a.
b.
c.
d.

AC Central Wter Chiller


AC Split Wall mounted
AC Window
AC Verticool Split

2. Fire Protection
Terminal bandara merupakan bangunan yang rawan kebakaran, oleh karena itu
diperlukan alat penghisap asap (exhaus fan) yang diletakkan pada ruangan yang tertutup yang
mempunyai resiko tinggi seperti: restauran, cafe, dan perkantoran.
Beberapa ruangan yang rawan kebakaran seperti ruang tunggu, toko, cafe dan area check
in dilindungi dengan sistem penyemprotan busa sedangkan sistem sprinkler diterapkan pada
seluruh bagian terminal
.
3. Pencahayaan
Pencahayaan salah satu bagian daya tarik arsitektural dari sebuah bangunan. Pada area
check in terminal Bandara Sultan Iskandar Muda ini pencahayaan alami berasal dari lantai 3
karena pada area ini terdapat void yang diharapkan cahaya bisa merata pada setiap lantai.
Walaupun di lantai 2 juga terdapat kaca di sisi dindingnya. tetapi hanya sedikit pencahayaan
alami yang didapatkan di area ini. Sehingga di area check in ini masih memerlukan cahaya
buatan di siang hari.

Di area anjungan Pengantar (Waving Gallery) yang berada di lantai 3 lebih banyak
mendapat pencahayaan alami karena terdapat banyak kaca di sisi ruangan. Untuk
memaksimalkan cahaya alami pada siang hari d lantai 3 ini maka dinding terminal dibuat
dominan dari kaca.
Teknik pencahayaan yang digunakan yaitu direct dan indirect lamp. Penggunaan indirect
lamp banyak digunakan pada ruangan dengan luasan yang besar (hall, ruang tunggu, area check-

in dan sirkulasi) sedangkan direct lamp banyak digunakan pada ruangan dengan luasan yang
kecil seperti perkantoran.

BAB III
SISTEM STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR STUDI PRESEDEN
Dalam hal ini kami mengambil beberapa studi kasus yang sejenis dengan rancangan kami, studi
kasus yang pertama yaitu:
1. Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar

3.1. Deskripsi Bangunan


Bandara sultan hasanuddin, provinsi sulawesi selatan. Bandara ini memiliki fasilitas
hampir sama dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta. Pemilihan arsitek dalam
negeri diprakrasai oleh Pak Jusuf Kalla yang pada waktu itu masih menjabat Sebagai Wakil dari
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Lokasi

: Terletak 30 km dari kota Makassar

Tahun Pembangunan :
Arsitek/Desainer

: Dibangun oleh Tenaga Ahli dari Indonesia dengan bantuan desain


Arsitektur dari PT. Atelier Enam dan dari berbagai ahli konstruksi yang
mendukung.

3.2. Konsep Struktur


Struktur Kolom utama penyangga atap Bandara Sultan Hasanuddin menggunakan
konstruksi rangka baja, sedangkan kolom yang menyangga plat lantai (lantai 2 dan 3)
menggunakan kolom beton. Karena bentang antar kolom memiliki bentang lebar (30 m) maka
sistem pembalokan juga menggunakan balok rangka. Hal ini untuk menghindari penggunaan
balok beton dengan dimensi yang besar.
Atap terminal Bandara Internasional Hasanuddin menggunakan struktur rangka baja (trust
frame) yang berbentuk busur. Penutup atap menggunakan material metal sheet jenis titanium.
Terminal bandara ini dibagi menjadi 7 bagian untuk menghindari pergeseran yang dapat
mengakibatkan kerusakan pada bangunan.

3.3. Konsep Arsitektural


A. Arsitektural
Bangunan Bandara Sultan Hasanuddin memiliki beberapa filosofi dari tradisi Sulawesi
Selatan (Bugis-Makassar). Karakter fisik bangunan bandara mewah, eksklusif, tapi tidak
mengabaikan unsur-unsur budayanya. Desain futuristik dengan paduan ornamen lokal sulawesi
selatan tampak jelas mewarnai bandara ini. Langit-langit terminal mengambil motif kain sulam
Mandar. Tiang di lengkungan utama menyerupai kepala kapal phinisi. Seperti yang kita ketahui
bahwa kapal phinisi adalah ikon kota Makassar, rangka atap yang menjulang keluar dibuat
sedemikian agar menyerupai bagian depan pada kapal phinisi dan lengkungan-lengkungan pada
atap terminal menggambarkan ombak sebagai semangat masyarakat Bugis-Makassar.

Pada beberapa bagian dari interior bangunan menggunakan material dengan teknologi
tinggi konsep yang digunakan pada bangunan tersebut merupakan penggabungan dari arsitektur
hightech dan lokal. Ruang tunggu yang nyaman dan fasilitas jendela besar yang memungkinkan
kita dapat melihat keluar jendela. Dan rangka baja yang dipadukan pada kaca menimbulkan

kesan modern. Pembuatan jendela yang besar ini juga memberikan kesejukan pada area ruang
tunggu bangunan. Pada bagian interior hampir seluruh fasilitas mengadopsi arsitektur modern
yang terlihat pada bangunan hanyalah simbol-simbol yang menunjukkan tradisi Makassar.
B. Utilitas
1. Penghawaan
Jenis AC yang digunakan dan ruang pendingin:
AC Central Water Chiller:

diletakkan diruangan: Check-in area. Gate lounge, Transit lounge, Baggage claim area, Taxi
lounge, Meeting point, Waving gallery, Food court

AC Split Wall Mounted:

Digunakan diruangan: Airline office, Briefing room, Airport office, Ticketing, Immigration
office, Security office , Operator office, Restroom, PKP-PK

AC Window:

Digunakan diruangan: Ground service office, Baggage handling area, ME

AC verticool split:

Digunakan diruangan: Pray, room, Cleaning service office, Sound system office, Catering, VIP
lounge
2. Fire Protection
Terminal bandara merupakan bangunan yang rawan kebakaran, oleh karena itu
diperlukan alat penghisap asap (exhaus fan) yang diletakkan pada ruangan yang tertutup yang
mempunyai resiko tinggi seperti: restauran, cafe, dan perkantoran. Ada 8 titik tangga kebakaran
dengan pintu manual yang tersebar dalam terminal yang dilengkapi dengan hidrant, exhaus fan
dan alarm kebakaran dengan detector asap. Untuk memudahkan pencapaian tangga kebakaran,
maka diperlukan penunjuk arah yang jelas.
Beberapa ruangan yang rawan kebakaran seperti ruang tunggu, toko, cafe dan area checkin dilindungi dengan sistem penyemprotan busa sedangkan sistem sprinkler diterapkan pada
seluruh bagian terminal. Terminal dibangun dengan menggunakan konstruksi baja yang

terlindungi dari api. Kolom dan rangka atap yang terekspos dilindungi dengan cat anti api. Untuk
mengurangi penyebaran api yang sangat cepat maka partisi-partisi yang digunakan dipilih bahan
yang anti api. Misalnya pada area pengambilan bagasi tembok dibuat tahan api karena di tempat
tersebut resiko penyebaran api yang sangat tinggi.
3. Air Bersih
Sumber pengadaaan air bersih di terminal disesuaikan dengan kebutuhan air yang
diperlukan. Untuk keperluan sanitasi seperti toilet, mushola, hidrant dan sprinkler berasal dari
sumur bor sedangkan kebutuhan air bersih untuk keperluan masak memasak seperti cafe,
restauran dan catering kebutuhan air bersumber dari PDAM.
4. Air Limbah
Untuk pengelolan limbah yang dihasilkan oleh terminal, maka diperlukan IPAL untuk
mengatasi hal tersebut. Lokasi IPAL diletakkan terpisah dengan terminal dengan alasan dapat
megganggu aktifitas lain di terminal (menghasilkan bau).
5. Elektrikal
Daya utama menggunakan daya dari PLN yang ditampung di setiap ruang ME, kemudian
di distribusikan ke seluruh ruangan. Untuk menjaga kegiatan bandara agar berjalan dengan baik
maka disediakan generator sebagai tenaga cadangan apabila terjadi pemadaman dari PLN dengan
toleransi 15 detik untuk menyalakan generator. Terminal menyediakan 8 unit generator yang
diletakkan di setiap ruang ME.
6. Pencahayaan
Pencahayaan salah satu bagian daya tarik arsitektural dari terminal tersebut. Terminal ini
sudah meniggalkan trend lama yang lebih mengandalkan pencahayaan buatan. Terminal ini lebih
mengutamakan pencahayaan alami dengan maksud penghematan energi dan mengurangi
penghasilan panas dari sumber-sumber buatan. Penggunaan cahaya alami dan buatan merupakan
pertimbangan khusus karena hal tersebut merupakan salah satu daya tarik arsitektural dimana
terminal harus menampilkan kesan yang sama selama 24 jam. Pada siang hari pencahayaan alami

merupakan pencahayaan yang dominan dalam terminal meskipun beberapa ruangan masih tetap
menggunakan pencahayaan buatan, tergantung juga pada fungsi ruangan.

Untuk memaksimalkan cahaya alami pada siang hari, maka dinding terminal dibuat
dominan dari kaca. Kaca yang digunakan adalah temperd glass, yaitu jenis kaca yang sifatnya
memasukkan cahaya sebanyak-banyaknya ke dalam ruangan tetapi tidak menyerap panas.
Ditengah terminal terdapat skylight yang menyuplai cahaya pada area komersil. Pada area ini
terdapat void yang diharapkan cahaya bisa merata pada setiap lantai.
Teknik pencahayaan yang digunakan yaitu direct dan indirect lamp. Penggunaan indirect
lamp banyak digunakan pada ruangan dengan luasan yang besar (hall, ruang tunggu, area checkin dan sirkulasi) sedangkan direct lamp banyak digunakan pada ruangan dengan luasan yang
kecil seperti perkantoran. Pada malam hari kolom penyangga struktur atap disorot dengan lampu
400 watt agar cahaya dipantulkan oleh atap sehingga memberikan kesan megah.
7. Komunikasi
Untuk pelayanan telekomunikasi bagi penumpang, terminal menyediakan fasilitas telepon
umum (wartel) dan internet. Untuk keperluan informasi dalam terminal diperlukan ruang sound
system untuk memberikan informasi mengenai keberangkatan dan kedatangan pesawat.

2. Bandara Internasional Beijing, Cina

Deskripsi Bangunan

Lokasi
Area
Tahun pembangunan
Architec/desainer
Structural & Mechanical Engineers
Landscape Architec
Retail Consultant
Architectural Technical Specifications

: Beijing, Cina
: 1 300 000 m
: 2003-2008
: Foster + Partners
: Arup
: Michel Desvigne
: Design Solutions
: Schumann Smith

Selesai dibangun sebagai pintu gerbang utama ke kota untuk Olimpiade ke-29 pada tahun
2008, terminal 3 Bandara Internasional Beijing adala salah satu bangunan terbesar di dunia.
Bandara Ibu Kota berlokasi di Distrik Chaoyang, 32 km (20 mi) timur laut dari pusat kota
Beijing. Bandara ini dimiliki dan dioperasikan oleh Beijing Capital International Airport
Company Limited, sebuah perusahaan yang dikontrol oleh pemerintah.
3.2.1.

Konsep Struktur
Struktur konstruksi pendukung
Kontruksi atap
Struktur konstruksi atap
Struktur material pendukung

3.2.2. Konsep Arsitektural

: konstruksi rangka
: atap lengkung; atap miring
:konstruksi rangka ruang (space frame)
: beton bertulang, baja/aluminium

Material fasad bangunan


Material atap

: kaca, isolasi kaca


: logam, kaca, aluminium

3.2.3. Aplikasi Sitem Struktur Bangunan


Denah berbentuk simetris melebar keluar membentuk dua ruang besar. Bentuknya
dpertinggi oleh gerakan tunggal atap ganda melengkung. Struktur atap adalah rangka ruang
modular didukung oleh kolom baja kantilever dengan ketinggian hingga 28 m. Langit-langit
bangunan terbuat dari kisi-kisi aluminium. Palet warna bergerak melalui 16 nada dari merah
ke kuning. Beban yang berasal dari atap baja diarahkan secara horizontal dan vertikal melalui
deck beton bertulang, balok menurun dan kolom melingkar ke grid 12 meter. Frame multilevel yang dihasilkan memberikan elastisitas, penting untuk wilayah Beijing yang rawan
gempa. Atap distabilkan hanya dengan kolom baja kantilever. Hal ini memungkinkan
ekspansi yang relatif terbatas dari atap dan memungkinkan untuk mendirikan seluruh tubuh
utama atap tanpa sendi gerakan.

Level-1 plan

Struktur rangka space frame pada atap

Kisi-kisi aluminium pada atap dan kolom berjarak 12 meter

BAB IV
EKSPLORASI : PENGEMBANGAN LOGIKA DAN INOVASI BARU SISTEM
STRUKTUR BENTANG LEBAR PADA BANDAR UDARA SULTAN ISKANDAR MUDA
4.1 Konsep Pengembangan Desain
Bentuk dasar dari denah Bangunan Bandara Sultan Iskandar Muda adalah persegi
panjang. Jadi, fasad bangunan yang akan dibuat mengikuti bentuk denah, lalu dibagi atas tiga
bagian, dengan bagian tengah sebagai daerah utamanya.
Ide bentuk dari bangunan bandara adalah analogi dari bentuk burung yang sedang terbang
yang lalu ditransformasikan.
4.2 Konsep Struktur
Konsep struktur bentang lebar yang akan digunakan pada bangunan ini adalah struktur
bidang lengkung/cangkang (shell structure) dengan jenis lengkung tunggal.

cylindrical surface elliptic

Struktur bidang lengkung tunggal yang akan digunakan adalah struktur dengan bentuk
cylindrical surface elliptic. Bentuk permukaan ini adalah bentuk permukaan kurva yang diatas
kurva lainnya. Bentuk ini dapat juga disebut dengan cangkang barrel karena arah lengkungnya
yang searah. Sedangkan struktur bidang lengkung yang digunakan adalah struktur konoid yang
telah dimodifikasi dengan arah berbalikan (anticlastic).

Kinerja gaya
Gaya yang terjadi pada struktur akibat dari gaya:
-

Beban mati strukturnya sendiri


Beban hidup angin dan air hujan, dan beban-beban lain

Gaya yang terjadi pada permukaan cangkang saling tegak lurus. Pada cangkang terdapat
garis dengan bujur/vertikal (meredional) dan garis lintang/horizontal (melingkar) yang tegak
lurus terhadap garis meredional.

Pada permukaan bidang lingkar, di atas garis tengah terjadi gaya tekan, sedangkan di
bawah garis tengah trjadi gaya tarik. Pada permukaan bidang meredional, terjadi gaya tekan
mengarah ke garis dasar.
Beban atap cangkang yang disalurkan ke tiang/ kolom-kolom akan membentuk garis
tegak, sehingga beban tersebut langsung diterima oleh pondasi. Sloof bekerja sebagai pengaku
kedudukan semua pondasinya.

Material
Jenis jenis material yang akan digunakan pada rancangan bangunan Bandara Sultan
Iskandar Muda adalah sebagai berikut:
Material atap : Ferrocement, kaca film sparta, baja
Material pendukung : beton bertulang, baja
Material fasad

: kaca film sparta, alunmunium

4.3 Konsep Arsitektural


Tinjauan material
a. Ferrocement

Ferrocement ( ferosemen) adalah semacam konstruksi beton bertulang tipis


dimana adukan semen pasir diberi tulangan menerus dari lapisan jala-jala yang
berdiameter kecil ( anyaman kawat).
Alasan pemilihan ferrocement sebagai salah satu material dari bangunan ini karena jenis
materialnya yang sangat fleksibel, kuat/ beban struktur dapat didistribusikan dengan
baik, memiliki ketahanan yang baik terhadap gempa, tahan api, durabilitas baik
(konstruksi yg baik dapat bertahan lama tanpa pemeliharaan), dan mudah dikerjakan.

b. Kaca film Sparta

Kaca film jenis sparta adalah kaca film yang berfungsi meredam panas matahari
dan memiliki beberapa tingkat kegelapan atau Presentase mulai dari 20%, 40%, 60% dan
80%.

Presentase kaca film sparta dari dalam ruangan

Kaca film sparta mempunyai 2 sisi muka yang berbeda,tampilan indoor kaca film
sparta sama persis dengan kaca film riben perbedaanya hanya pada sisi luar.Kaca Film
sparta tampak mengkilap dan semakin tinggi presentase atau tingkat kegelapan maka
akan tampak seperti kaca film one way/mirror.

Tampilan eksterior kaca film sparta

Alasan pemilihan kaca film sparta sebagai salah satu material fasad bangunan ini
karena dapat meredam panas matahari dan meningkatkan tampilan Interior maupun
eksterior bangunan. Rencananya material ini akan digunakan sebagai jendela sekaligus
fasad dari bangunan dan atap sebagai skylight untuk pencahayaan alami
c. Baja

Baja merupakan bahan yang mempunyai sifat struktur yangf sangat baik. Sifat
baja mempunyai kekuatan yang tinggi dan sama kuat pada kekuatan tarik maupun tekan.
Alasan pemilihan material baja untuk struktur bangunan ini karena mempunyai
kekuatan yang besar untuk menahan kekuatan tarik dan tekan tanpa membutuhkan
banyak volume, mudah dalam pemasangan, memiliki keseragaman, memiliki sifatDaktail
Liat (Daktilitas), proses pemasangan di lapangan berlangsung cepat, dapat dilas
(welding) atau sistem baut (bolting), dan struktur yang dihasilkan bersifat permanen
dengan cara pemeliharaan yang tidak terlalu sukar.
Tinjauan Utilitas
1. Penghawaan
Untuk penghawaan pada bangunan, berikut beberapa jenis AC yang digunakan dan ruang

pendingin:
AC Central Water Chiller; diletakkan diruangan: Check-in area, Gate lounge, Transit

lounge, Baggage claim area, Taxi lounge, Meeting point, Waving gallery, Food court
AC Split Wall Mounted; Digunakan diruangan: Airline office, Briefing room, Airport
office, Ticketing, Immigration office, Security office , Operator office, Restroom, PKP-

PK
AC Window; Digunakan diruangan: Ground service office, Baggage handling area,
AC verticool split; Digunakan diruangan: Pray room, Cleaning service office, Sound
system office, Catering, VIP lounge.

2. Fire Protection

Karena bangunan bandara termasuk bangunan yang rawan kebakaran, diperlukan alat
penghisap asap (exhausting fan) yang diletakkan pada ruangan yang tertutup yang mempunyai
resiko tinggi seperti: restauran, cafe, dan area perkantoran.
Beberapa ruangan yang rawan kebakaran seperti ruang tunggu, toko, cafe dan area checkin dilindungi dengan sistem fire extenguisher sedangkan sistem sprinkler diterapkan pada seluruh
bagian terminal. Sedangkan untuk bagian bangunannya, bangunannya dibangun dengan material
yang tahan api.
3. Air Bersih
Sumber pengadaaan air bersih di terminal disesuaikan dengan kebutuhan air yang
diperlukan. Untuk keperluan sanitasi seperti toilet, mushola, hidrant dan sprinkler berasal dari
sumur bor sedangkan kebutuhan air bersih untuk keperluan masak memasak seperti cafe,
restauran dan catering kebutuhan air bersumber dari PDAM.
4. Air Limbah
Untuk pengelolan limbah yang dihasilkan oleh terminal, maka diperlukan IPAL untuk
mengatasi hal tersebut. Lokasi IPAL diletakkan jauh dengan terminal dengan alasan dapat
megganggu aktifitas lain di terminal (sumber bau).
5. Elektrikal
Daya utama menggunakan daya dari PLN yang ditampung di setiap ruang ME, kemudian
di distribusikan ke seluruh ruangan. Untuk menjaga kegiatan bandara agar berjalan dengan baik
maka disediakan generator sebagai tenaga cadangan apabila terjadi pemadaman dari PLN dengan
toleransi 15 detik untuk menyalakan generator.
6. Pencahayaan
Bangunan lebih mengutamakan pencahayaan alami dibandingkan buatan. Fasad
bangunan lebih dominan terbuat dari kaca peredam panas agar pencahayaan alami lebih
maksimal. Ditengah-tengah terminal terdapat skylight dengan pola heksagonal memanjang yang
menyuplai cahaya pada area komersil. Pada area ini terdapat void yang diharapkan cahaya bisa
merata pada setiap lantai.

7. Komunikasi
Untuk pelayanan telekomunikasi bagi penumpang, terminal menyediakan fasilitas telepon
umum (wartel) dan free Wi-Fi. Untuk keperluan informasi dalam terminal diperlukan ruang
sound system untuk memberikan informasi mengenai keberangkatan dan kedatangan pesawat.

4.4 Aplikasi Sistem Struktur Bangunan


Struktur yang digunakan pada atap adalah struktur cangkang (shell structure) yang
terbuat dari material ferrocement dengan ketinggian hingga 26 m. pada bangunan ini terdapat
tiga buah atap cangkang dengan bagian tengah lebih tinggi daripada sisi-sisi lainnya. Pada
atap bangunan tengah terdapat skylight dengan bentuk heksagonal (segi-enam) yang
berfungsi sebagai tempat pencahayaan alami. Fasad bangunan lebih dominan memakai
material kaca film jenis sparta yang dapat meredam panas dan menambah estetika fasad
bangunan.

perspektif

Tampak depan

M
aket (Skala 1:400)

BAB V
KESIMPULAN DAN ARGUMEN
5.1 Kesimpulan
Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas
kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Struktur bentang lebar memiliki tingkat kerumitan
yang berbeda satu dengan lainnya. Kerumitan yang timbul dipengaruhi oleh gaya yang terjadi
pada struktur tersebut. Bentuk dasar dan bentuk selubung bangunan yang ditentukan oleh arsitek
akan menentukan rancangan sistem struktur yang digunakan, dan menjadi acuan untuk
konfigurasi elemen-elemen struktur. Namun, konfigurasi, dimensi serta tekstur dari elemenelemen struktur akan mempengaruhi artikulasi bentukan arsitektur yang terjadi.

5.2 Argumen
Bandara Sultan Iskandar Muda merupakan bandar udara dengan status sebagai bandara
internasional yang terletak di Banda Aceh, namun fasilitas yang tersedia tidak memenuhi standar
bandara internasional. Desain bandara Sultan Iskandar Muda sekarang sebenarnya tidak seperti
yang direncanakan oleh perancang, contohnya pemakaian kanopi pada daerah depan.
Sebenarnya, kanopi yang sekarang adalah kanopi sementara dan tidak sesuai dengan yang
direncanakan dengan alasan kurangnya dana pembangunan. Lalu utilitas pada bandara ini tidak
terlalu baik, seperti sering terjadinya kebocoran pada bagian plafon. Struktur yang dipakai pada
bangunan bandara ini masih menggunakan struktur konvensional.

DAFTAR PUSTAKA
Tanggoro, Dwi. 2006. Ilmu Bangunan: Struktur Bangunan Tinggi dan Bentang Lebar.
Jakarta: Universitas Indoneia (UI-Press)
http://en.wikipedia.org/wiki/Sultan_Iskandar_Muda_International_Airport
www.torche-indonesia.com/mobile/read/berita/direktorat-jenderal-perhubunganudara/presiden-sby-resmikan-bandara-internasional-sultan-iskandar-muda-aceh-372.
www.akmalwall.blogspot.com/2012/07/cerita-dibalik-arsitektur-hasanuddin.html
http://www.fosterandpartners.com/projects/beijing-airport/
http://www.bijeh.com/2013/12/struktur-cangkang.html
http://www.ferryndalle.com/2011/10/ferrocement-ferosemen-adukan-semen.html
http://grahabangunjaya.com/konstruksi-baja-bangunan-pabrik-gudang-workshop/
http://kacafilmonline.com/index.php?route=product/category&path=61

Anda mungkin juga menyukai