Anda di halaman 1dari 108

UNIVERSITAS GUNADARMA

KERJA PRAKTEK

MANAJEMEN MUTU DAN WAKTU PEKERJAAN FINISHING


TOILET DAN PLAFOND PADA APARTEMEN PODOMORO
GOLF VIEW TOWER EKKI CIMANGGIS

Nama : Alyaa Mardhiyyah


NPM : 20320035
Jurusan : Teknik Arsitektur
Pembimbing : Lilik Setiawan HP., ST., MT.,

Diajukan guna melengkapi syarat untuk mencapai gelar


setara Sarjana Muda pada Program Studi Teknik
Arsitektur Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan
Universitas Gunadarma
2020

i
PERNYATAAN ORIGINALITAS DAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Alyaa Mardhiyyah


NPM : 20320035
Judul KP : Manajemen Mutu dan Waktu Pekerjaan Finishing Toilet
dan Plafond pada Apartemen Podomoro Golf View Tower
Ekki Cimanggis
Tanggal Sidang : 01 September 2023
Tanggal Lulus :

menyatakan bahwa tulisan ini adalah merupakan hasil karya saya sendiri dan dapat
dipublikasikan sepenuhnya oleh Universitas Gunadarma. Segala kutipan dalam
bentuk apa pun telah mengikuti kaidah dan etika yang berlaku. Mengenai isi dan
tulisan adalah merupakan tanggung jawab penulis, bukan Universitas Gunadarma.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan dengan penuh kesadaran.

Depok, 01 September 2023

(Alyaa Mardhiyyah)

ii
ABSTRAKSI

Alyaa Mardhiyyah, 20320035


Judul : Manajemen Mutu dan Waktu Pekerjaan Finishing Toilet dan Plafond pada
Apartemen Podomoro Golf View Tower Ekki Cimanggis

Jurusan Teknik Arsitektur. Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan.


Universitas Gunadarma

Jumlah halaman (x + 83 + Lampiran)

Manajemen proyek merupakan hal yang krusial dalam sebuah proyek, dengan manajemen
yang baik akan membuat pekerjaan menjadi efektif dan efesien serta menghasilkan
bangunan yang bagus pula. Pada laporan ini penulis membahas mengenai manajemen
proyek pada proyek pembangunan Tower Ekki apartemen Podomoro Golf View. Dengan
fokus kepada pekerjaan toilet dan plafond yang akan dibahas lebih lanjut dalam laporan
ini.
Manajemen proyek kontruksi adalah usaha yang dilakukan memlalui proses manajemen
yaitu, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian terhadapa kegiatan-kegiatan proyek
dari awal hingga akhir. Manajemen kontruksi meliputi mutu fisik kontruksi, biaya, dan
waktu.
Manajemen mutu dengan focus pemenuhan mutu yang telah ditetapkan sejak tahap
perencanaan hingga pelaksanaan. Penggunaan bahan berkualitas dan teknik pemasangan
yang cermat memastikan bahwa finishing toilet dan plafond memenuhi harapan pemilik
proyek serta penghuni nantinya. Selain itu, pengawasan ketat dari tim manajemen mutu
memastikan setiap tahap pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Pada manajemen waktu terdapat penjadwalan pekerjaan yang perlu diikuti agar proyek
selesai tepat waktu. Perencanaan yang matang, alokasi sumber daya yang efisien, dan
pemantauan harian terhadap perkembangan proyek memastikan tidak terjadi penundaan
yang tidak diinginkan. Selama pelaksanaan proyek, tim manajemen mutu dan waktu
bekerja sama erat. Pengendalian mutu mencakup pemilihan bahan yang tepat, pengujian
berkala, dan penanganan masalah dengan cepat. Sementara itu, pengendalian waktu
melibatkan perencanaan harian, pemantauan perkembangan pekerjaan, dan penyesuaian
jadwal jika diperlukan.

Kata kunci : Manajemen proyek, manajemen mutu, manajemen waktu, apartemen,


Tower Ekki.

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga dapat diselesaikannya penulisan laporan kerja praktek ini
dengan judul “Manajemen Mutu dan Waktu Pekerjaan Finishing Toilet dan Plafond
pada Apartemen Podomoro Golf View Tower Ekki Cimanggis” untuk memenuhi
salah satu syarat mencapai gelar setara Sarjana Muda pada program studi Teknik
Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma.

Dalam penyelesaian penulisan ini, penulis menyadari bahwa penulisan


laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna. Tidak sedikit kesulitan yang
dihadapi penulis. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan penulisan laporan kerja praktek ini.

Oleh karena itu, melalui kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ibu Prof. Dr. E. S. Margianti, S.E., M.M., selaku Rektor Universitas
Gunadarma.
2. Bapak Dr. Agus Dharma Tohjiwa, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan
Teknik Arsitektur
3. Bapak Dr. Dimyati S.T., M.T. selaku Koordinator Sidang Kerja Praktek
4. Bapak Lilik Setiawan Hery Purnama, ST., MT. selaku Dosen
Pembimbing yang telah berkenan memberikan kesediaan waktunya
untuk membimbing, memberikan ilmu, dan mengarahkan terkait teknik-
teknik dalam penulisan.
5. Bapak Didik dan Ibu Lestari selaku orang tua saya yang selalu
mendukung dan mendoakan saya.
6. Bapak Matius Chandra selaku Manager Proyek Pekerjaan
Pembangunan Apartemen PGV Tower Ekki.
7. Bapak Fedrick Filistin selaku pembimbing dari Divisi Quality
Control/Quality Assurance yang telah memberikan kesempatan kerja,
ilmu dan informasi untuk memenuhi penulisan laporan kerja praktek ini.

iv
8. Bapak Razikin dan bapak Saepudin yang telah meluangkan waktunya
untuk memberikan ilmu dan informasi mengenai proyek.
9. Ibu Teti selaku administrasi yang telah mengurus surat-surat terkait
kerja praktek.
10. Haninezya Isac, Amelia Putri, dan Diky Pangestu selaku rekan kerja
praktek.
Laporan ini tidak luput dari kekurangan, mengingat adanya keterbatasan
kemampuan dan pengalaman yang ada. Untuk itu, dibutuhkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dan kesempurnaan laporan kerja praktek ini. Akhir
kata, semoga penulisan laporan Kerja Praktek ini bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.

Depok, 01 September 2022

(Alyaa Mardhiyyah)

v
DAFTAR ISI

PERNYATAAN ORIGINALITAS DAN PUBLIKASI .......................................... ii


ABSTRAKSI ......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
DAFTAR TABEL................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2. Tujuan........................................................................................................... 2
1.3. Batasan Masalah........................................................................................... 2
1.4. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.5. Sistematika Penulisan .................................................................................. 3
1.6. Metode Penulisan ......................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK ................................................................. 5
2.1. Latar Belakang Proyek ............................................................................. 5
2.2. Struktur Organisasi Perusahaan ................................................................ 6
2.3. Hubungan Kerja Proyek ........................................................................... 7
2.3.1. Hubungan antara Owner dengan Konsultan ..................................... 8
2.3.2. Hubungan antara Owner dengan Kontraktor .................................... 8
2.3.3. Hubungan antara Kontraktor dengan Konsultan ............................... 8
2.4. Pihak-pihak Pengelola Proyek.................................................................. 9
2.4.1. Pemilik Proyek .................................................................................. 9
2.4.2. Konsultan Pengawas ....................................................................... 10
2.4.3. Konsultan Perencana ........................................................................11
2.4.4. Kontraktor ....................................................................................... 12
BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK ........................................................... 14
3.1. Penyelenggaraan Proyek ........................................................................ 14

vi
3.2. Data Proyek ............................................................................................ 15
3.3. Perjanjian Kontrak .................................................................................. 26
3.4. Organisasi Proyek ................................................................................... 28
BAB IV PEMBAHASAN PROYEK ................................................................... 33
4.1. Kajian Pustaka ........................................................................................ 33
4.1.1. Manajemen Kontruksi ..................................................................... 33
4.1.2. Manajemen Mutu ............................................................................ 36
4.1.3. Manajemen Waktu........................................................................... 37
4.1.4. Apartemen ....................................................................................... 39
4.1.5. Pekerjaan Finishing ......................................................................... 40
4.2. Pelaksanaan Pekerjaan ........................................................................... 41
4.2.1. Langkah Awal Pekerjaan ................................................................. 42
4.2.2. Manajemen Pekerjaan Plafon Koridor ............................................ 42
4.2.3. Manajemen Pekerjaan Toilet ........................................................... 65
4.3. Pengamatan Hal Baru ............................................................................. 79
4.4. Permasalahan, Solusi, dan Sanksi .......................................................... 79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 81
5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 81
5.2. Saran ....................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 83
LAMPIRAN .......................................................................................................... 84

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo NRC Sumber : Google ............................................................... 6


Gambar 2.2 Diagram struktur organisasi pusat PT Nusa Raya Cipta ..................... 7
Gambar 2.3 Garis Besar Hubungan Kerja Proyek Sumber : Data Proyek .............. 7
Gambar 3.4 Blockplan Tower Ekki ....................................................................... 18
Gambar 3.5 Lantai Tower Ekki Sumber : Data Pribadi ........................................ 18
Gambar 3.6 Zona Tower Ekki Sumber : Data Proyek........................................... 19
Gambar 3.7 Denah Lantai Basement Sumber : Data Proyek ................................ 19
Gambar 3.8 Denah Lantai 3-5 Marketing ............................................................ 20
Gambar 3.9 Denah Lantai 6-18 Marketing .......................................................... 20
Gambar 3.10 Denah Lantai 19-26 Marketing ....................................................... 21
Gambar 3.11 Denah Lantai 27 Marketing Sumber : Data Proyek ....................... 21
Gambar 3.12 Denah Lantai 28-29 Marketing ...................................................... 22
Gambar 3.13 Denah Unit STA .............................................................................. 22
Gambar 3.14 Denah Unit STB Sumber : Data Proyek.......................................... 23
Gambar 3.15 Denah Unit STC .............................................................................. 23
Gambar 3.16 Denah Unit STD .............................................................................. 24
Gambar 3.17 Denah Unit 2BR Sumber : Data Proyek.......................................... 24
Gambar 3.18 Denah Unit 2BRC Sumber : Data Proyek ....................................... 25
Gambar 3.19 Denah Unit 3 BRA .......................................................................... 25
Gambar 3.20 Denah Unit 3BRB Sumber : Data Proyek ....................................... 26
Gambar 3.21 Struktur Organisasi PGV Tower Ekki Sumber : Data Pribadi ........ 29
Gambar 4.22 Proses Manajemen Mutu Sumber : Modul Pengendalian
Pelaksanaan Proyek (2017) ................................................................................... 36
Gambar 4.23 Proses Manajemen Waktu Sumber : Modul Pengendalian
Pelaksanaan Proyek (2017) ................................................................................... 38
Gambar 4.24 Zona Tower Ekki ............................................................................. 44
Gambar 4.25 RKS Tower Ekki Sumber : Dokumentasi Pribadi ........................... 45
Gambar 4.26 Form Checklist Sumber : Dokumentasi Pribadi .............................. 46
Gambar 4.27 Penanda pada kecacatan .................................................................. 46

viii
Gambar 4.28 Finishing Floor Level (FFL) ........................................................... 48
Gambar 29 Wall Angle Sumber : blkp.co.id ......................................................... 48
Gambar 4.30 Wall angle belum terpasang Sumber : Dokumentasi Pribadi .......... 49
Gambar 4.31 celah atas pintu unit Sumber : Dokumentasi Pribadi ...................... 49
Gambar 4.32 plester aci tidak rapih Sumber : Dokumentasi Pribadi .................... 50
Gambar 4.33 Plester area plafon Sumber : Dokumentasi Pribadi ......................... 50
Gambar 4.34 Rangka bengkok Sumber : Dokumentasi Pribadi ........................... 51
Gambar 4.35 Lubang pada dinding area plafon Sumber : Dokumentasi Pribadi.. 51
Gambar 4.36 status pengecekan Sumber : Dokumentasi Pribadi ......................... 52
Gambar 4.37 area pengecekan zona 1 Sumber : Dokumentasi Pribadi ................ 53
Gambar 4.38 area pengecekan zona 2 Sumber : Dokumentasi Pribadi ................ 54
Gambar 4.39 area pengecekan zona 3 Sumber : Dokumentasi Pribadi ................ 56
Gambar 4.40 area pengecekan zona 4 Sumber : Dokumentasi Pribadi ................ 57
Gambar 4.41 area pengecekan zona 5 Sumber : Dokumentasi Pribadi ................ 58
Gambar 4.42 Kurva S Tower Ekki ........................................................................ 60
Gambar 4.43 Mapping Pekerjaan Plafon lantai 10 Mkt Sumber : Dokumentasi
Pribadi ................................................................................................................... 61
Gambar 4.44 Monitorng progres pekerjaan arsitektur Sumber : PT NRC ............ 61
Gambar 4.45 Progres monitoring koridor minggu ke-124 Sumber : PT NRC ..... 62
Gambar 4.46 Progres monitoring minggu ke-125 Sumber : PT NRC .................. 63
Gambar 4.47 Progres monitoring minggu ke-126................................................. 63
Gambar 4.48 Progres monitoring minggu ke-127 Sumber : PT NRC .................. 64
Gambar 4.49 Progres monitoring minggu ke-128 Sumber : PT NRC .................. 65
Gambar 4.50 Potongan toilet Sumber : Dokumen Pribadi .................................... 66
Gambar 4.51 pekerjaan keramik dinsing toilet Sumber : Dokumen Pribadi ........ 67
Gambar 4.52 toilet yang telah diplester aci Sumber : Dokumen Pribadi .............. 67
Gambar 4.53 toilet yang telah dipasang keramik lantai Sumber : Dokumen Pribadi
............................................................................................................................... 68
Gambar 4.54 toilet dengan rangka plafon Sumber : Dokumen Pribadi ................ 69
Gambar 4.55 toilet telah dipasng plafon Sumber : Dokumen Pribadi .................. 69
Gambar 4.56 opening tes rendam toilet ................................................................ 70

ix
Gambar 4.57 closing tes rendam toilet .................................................................. 71
Gambar 4.58 Berita Acara tes rendam waterproofing coating Sumber : PT NRC71
Gambar 4.59 form ceklis pekerjaan toilet ............................................................. 72
Gambar 4.60 Monitoring 12 Mei 2023 Sumber : PT NRC ................................... 75
Gambar 4.61 Monitoring 20 Mei 2023 Sumber : PT NRC ................................... 76
Gambar 4.62 mapping pekerjaan keramik toilet Sumber : PT NRC ..................... 77
Gambar 4.63 Monitoring 27 Mei 2023 Sumber : PT NRC ................................... 77
Gambar 4.64 Monitoring 2 Juni 2023 Sumber : PT NRC..................................... 78
Gambar 4.65 monitoring 9 Juni 2023 Sumber : PT NRC ..................................... 78

x
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Bahan inspeksi rangka plafon koridor ................................................... 47


Tabel 4.2 Checklist rangka plafon zona 1 ............................................................. 53
Tabel 4.3 checklist rangka plafon area lobby zona 1 ............................................ 54
Tabel 4.4 Checklist rangka plafon zona 2 ............................................................. 55
Tabel 4.5 Checklist rangka plafon zona 3 ............................................................. 56
Tabel 4.6 Checklist rangka plafon area lobby zona 3 .......................................... 57
Tabel 4.7 Checklist rangka plafon zona 4 ............................................................. 58
Tabel 4.8 Checklist rangka plafon zona 5 ............................................................. 59
Tabel 4.9 Checklist rangka plafon area lobby zona 5 ........................................... 59
Tabel 4.10 Inspeksi toilet ...................................................................................... 72
Tabel 4.11 Hasil Inspeksi toilet ............................................................................. 72

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Penerimaan Kerja Praktek ........................................................ 84


Lampiran 2 Surat Selesai Kerja Praktek ............................................................... 85
Lampiran 3 Surat Izin Kerja Praktek .................................................................... 86
Lampiran 4 Absensi kegiatan harian kerja praktek ............................................... 88
Lampiran 5 Form Checklist rangka plafon koridor zona 1 ................................... 91
Lampiran 6 Form Checklist rangka plafon koridor zona 2 & 3 ............................ 91
Lampiran 7 Form Checklist rangka plafon koridor zona 3 & 4 ............................ 92
Lampiran 8 Form Checklist rangka plafon koridor zona 4 & 5 ............................ 92
Lampiran 9 Form Checklist Toilet lantai 10 Marketing........................................ 93
Lampiran 10 Closing Tes Rendam ........................................................................ 95
Lampiran 11 Monitoring 20 Mei 2023.................................................................. 96
Lampiran 12 Monitoring 27 Mei 2023.................................................................. 96
Lampiran 13 Monitoring 2 Juni 2023 ................................................................... 96
Lampiran 14 Monitoring 9 Juni 2023 ................................................................... 96

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di dalam sebuah proyek pembangunan terdapat banyak pekerjaan


diantaranya adalah perencanaan, pekerjaan struktur, pekerjaan plumbing,
pekerjaan mekanikal elektrikal, pekerjaan finishing, dan pekerjaan lanskap.
Seluruh pekerjaan terdapat pengawasan dengan melakukan manajemen
waktu dan mutu yang dapat meminimalkan risiko sehingga proyek dapat
selesaikan tepat waktu.

Pada proyek pembangunan Tower Ekki apartemen Podomoro Golf


View menggunakan pasangan hebel untuk dinding unit. Dinding hebel
adalah salah satu jenis dinding yang banyak digunakan dalam kontruksi,
yang terbuat dari beton ringan dan memiliki kekuatan yang tinggi namun
ringan. Dinding hebel juga juga memiliki sifat yang tahan api dan tahan
gempa, sehingga merupakan pilihan yang tepat untuk digunakan pada
bangunan tinggi.

Manajemen proyek kontruksi adalah usaha yang dilakukan


memlalui proses manajemen yaitu, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian terhadapa kegiatan-kegiatan proyek dari awal hingga akhir.
Manajemen kontruksi meliputi mutu fisik kontruksi, biaya, dan waktu.

Manajemen mutu dilakukan untuk memastikan kualitas plafon


koridor, plafon unit dan pekerjaan toilet yang digunakan pada Tower Ekki
Podomoro Golf memenuhi standar yang telah ditetapkan. Hal ini meliputi
penggunaan bahan-bahan berkualitas yang telah ditentukan, proses
pemasangan yang baik, dan pemeriksaan kualitas secara berkala selama
proses pembangunan berlangsung.

Sedangkan manajemen waktu dilakukan untuk memastikan proyek


tersebut dapat diselesaikan tepat waktu ssesuai jadwal yang telah

1
ditetapkan. Hal ini meliputi perencanaan yang baik, pengaturan sumber
daya, dan monitoring terhadap perkembangan perkerjaan dalam proyek.

Oleh karena itu, penulis perlu membahas mengenai pengawasan


waktu dan mutu terhadap pekerjaan pasangan plafon koridor, plafon unit
dan pekerjaan toilet pada Tower Ekki apartemen Podomoro Golf View,
khususnya pada lantai 10 marketing.

1.2. Tujuan

Tujuan dari kerja praktek lapangan yang dilaksanakan oleh penulis


selama kurang lebih 2 bulan pada kontraktor arsitektur di proyek
pembangunan Tower Ekki apartemen Podomoro Golf View adalah :
1. Mendapatkan pengalaman nyata mengenai teknis proses pembangunan
mengenai proyek plafon koridor dan pekerjaan toilet.

2. Menambah berbagai pengetahuan umum yang berlaku pada kontraktor


arsitektur serta mempelajari berbagai bidang perkerjaan dalam proyek,
seperti manajemen proyek maupun pelaksanaan kontruksi.
3. Mencari tahu tentang proses pelaksanaan pekerjaan pasangan plafon
koridor dan pekerjaan toilet .

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dari penulisan laporan kerja preaktek ini yaitu


memfokuskan pengamatan mengenai manajemen waktu dan mutu pada
pekerjaan plafon koridor, plafon unit dan pekerjaan toilet Tower Ekki
apartemen Podomoro Golf View di lantai 10 marketing.

1.4. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah dari penulisan laporan kerja praktek pada proyek


pembangunan Tower Ekki apartemen Podomoro Golf View adalah :
1. Apa saja indikator yang digunakan dalam mengukur mutu pekerjaan
plafon koridor, plafon unit dan pekerjaan toilet ?

2
2. Bagaimana pelaksanaan evaluasi mutu pada pekerjaan dinding hebel
dan finishing diding?

3. Bagaimana penanganan bila hasil pekerjaan dinding hebel dan finishing


tidak sesuai standarisasi mutu?

4. Apakah pelaksanaan pekerjaan plafon koridor, plafon unit dan pekerjaan


toilet sudah sesuai kurva S?

1.5. Sistematika Penulisan

Penulisan laporan kerja praktek di proyek pembangunan Tower Ekki


apartemen Podomoro Golf View terdiri dari 5 bab yang dapat dideskripsikan
sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memberikan gambaran umum mengenai kerja


praktek yang mencangkup latar belakang, maksudn dan
tujuan kerja praktek, masalah yang akan dikaji, lingkup
lokasi pengamatan, materi pengamatan, waktu
pengamatan, serta sistematika dan metode pembahasan
laporan.

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

Bab ini menguraikan pengertian organisasi perusahaan


yang di ikuti dan manajemen kontor, aspek kontaraktor
dan administrasi, prosedur pekerjaan.

BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK

Bab ini menguraikan data-data proyek, lokasi proyek, data


administrasi proyek, organisasi proyek dan data-data
mengenai bagian bangunan yang diamati.

BAB IV PEMBAHASAN PROYEK

3
Pada bab ini penulis menguraikan proses pekerjaan baik
teori yang diketahui melalui kajian pustaka maupun
praktek dilapagnan serta uraian permasalahan terkait
objek yang diamati.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan akhir dari hasil pelaksanaan


kegiatan kerja pratek serta saran sekaligus penyelesaian
masalah yang berkaitan dengan pekerjaan lapangan.

1.6. Metode Penulisan

Metode penulisan yang dilakukan oleh penulis pada laporan kerja


praktek di proyek pembangunan Tower Ekki apartemen Podomoro Golf
View adalah :

A. Studi Pustaka

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data dari


sumber-sumber tertulis seperti buku, jurnal, serta dokumen lainnya.
Data-data tersebut kemudian diolah dan disusun untuk memudahkan
penulis mempelajari objek yang sedang dalam pengamatan.

B. Observasi Lapangan

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data langsung dari


sumber di proyek pembangunan Tower Ekki apartemen Podomoro Golf
View untuk mengamati objek pilihan penulis dan mewawancari pekerja.

C. Metode Diskusi

Metode ini melibatkan penulis dan kontraktor serta konsultan


proyek pembangunan Tower Ekki apartemen Podomoro Golf View
mengenai objek yang diamati penulis untuk memperkuat kebenaran
informasi yang telah disusun penulis.

4
BAB II
TINJAUAN UMUM PROYEK

2.1. Latar Belakang Proyek


Peradaban yang semakin berkembang semakin banyak masyarakat
membutuhkan hunian yang berkualitas dan nyaman di kawasan strategis. Populasi
juga semakin meningkat diikuti dengan dengan aktivitas yang cenderung meningkat
serta kebutuhnan sarana akan fasilitas semakin tinggi. Kebutuhan pemabngunan
khunian semakin meningkat yang menyebabkan lahan kosong semakin sempit dan
harga lahan yang semakin tinggi, Denagn pertimbangan beberapa aspek, seperti
aksesbilitas, esfisiensi, dan investasi maka hunian vertikal seperti apartemen
merupakan salah satu solusi untuk kebutuhan hunian saat ini.

Apartemen adalah sebuah tempat tinggal suatu bangunan bertingkat yang


lengkap dengan ruang duduk, kamar tidur, dapur, ruang makan, jamban, dan kamar
mandi yang terletak pada satu lantai, bangunan bertingkat yang terbagi atas
beberapa tempat tinggal1. Apartemen biasanya dihuni oleh konsumen golongan
ekonomi menengah ke atas dengan fasilitas yang lebih lengkap dan memadai
disbanding hunian vertikal lainnya.

Apartemen Tower Ekki yang dibangunan di kawasan Podomoro Golf view


yang merupakan kawasan hunian terpadu. Podomoro Golf View yang memiliki
konsep “Smart and affordable living in harmony” yang dibangun diatas lahan seluas
60 hektar, hunian ini dikelilingi oleh 360O golf view dan berbatasan dengan aliran
sungai Cikeas. Apartemen Tower Ekki memiliki 29 lantai marketing. Apartemen
Tower Ekki ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas tower yang eksklusif seperti
Co-Working Space, Entertainment Lounge, Reading Pod, Karaoke Pod, E-Sport
Pod, Dart Game Pod, Club & Training Studio, Adventure Area, Yoga Studio, dan
Bike Studio.

Pada proyek pembangunan Apartemen Tower wkki Podomoro Golf View


melibatkan beberapa perusahaan dalam perencanaan dan pelaksanaannya. PT
Agung Podomoro Land merupakan developer dengan PT Graha Tunas Selaras

5
sebagai perusahaan pemiliknya. PT Graha Tunas sebagai owner menunjuk PT Nusa
Raya Cipta sebagai kontraktor dan beberapa perusahaan lain diantaranya adalah PT
Jaya CM selaku Manajemen Konstruksi, PT Megatika Internasional dan PT Syadin
Arsitektur selaku Konsultan Arsitek, Rekagriya Mitra Buana selaku quantity
surveyor, PT Malmass Mitra Teknik selaku Konsultan ME.

2.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 2.1 Logo NRC


Sumber : Google

PT Nusa Raya Cipta merupakan kontraktor Indonesia yang terkemuka sejal


tahun 1975. Perusahaan yang seringkali dikenal sebagai NRC ini adalah anak
perusahaan dari PT Surya Semesta Internusa Tbk. Perusahaan ini merupakan
lanjutan dari PT National Roadbuilders & Construction Co. yang didirikan oleh Ir.
Bnejamin Arman Suriajaya dan Ir. Marseno Wirjosaputra pada tahun 1968. PT Nusa
Raya Cipta berlokasi di di Jakarta dan memiliki cabang di Medan, Semarang,
Surabaya, Denpasar, dan Balikpapan.

1. Nama Perusahaan : PT Nusa Raya Cipta

2. Dewan Komisaris
A. Komisaris Utama : Johannes Suriadjaja
B. Komisaris Independen : Firman A. Lubis

3. Dewan Direksi
A. Direktur Utama : Hadi Winarto Christanto
B. Wakil Dierktur Utama : Eddy Purwana Wikanta

6
C. Direktur Independen : Ir. Stefanus Irawan Gumulja
D. Direktur Perseroan I : Setiadi Djajasaputra
E. Direktur Perseroan II : David Suryadhi

4. Lokasi pusat : Gedung Graha Cipta , Jl. D.I. Panjaitan No.


40, Jakarta Timur

Berikut adalah diagram struktur organisasi pusat PT Nusa Raya Cipta:

Gambar 2.2 Diagram struktur organisasi pusat PT Nusa Raya Cipta


Sumber : PT NRC

2.3. Hubungan Kerja Proyek

Gambar 2.3 Garis Besar Hubungan Kerja Proyek


Sumber : Data Proyek

7
Hubungan kerja pada proyek Pekerjaan Pembangunan Apartemen Tower
Ekki dapat dijelaskan pada bagan struktur fungsional berikut, terdapat 3 pihak yang
bekerjasama dalam proyek ini, yakni PT Graha Tunas Selaras selaku owner,
sementara kontraktor pada proyek ini adalah PT Nusa Raya Cipta, dan PT Jaya CM.

2.3.1. Hubungan antara Owner dengan Konsultan


Hubungan ini memiliki ikatan berdasarkan kontrak. Dalam kontrak
kerja yang diterbitkan owner, konsultan ditunjuk oleh owner pada tahap
perencanaan dan pembangunan untuk membuat desain dan merubah desain
lalu disetujui oleh owner dan owner akan memberikan pembayaran atas jasa
desain konsultan. Konsultan memberikan layanan konsultasidimana produk
yang dihasilkan berupa gambar.gambar dan peraturanserta syarat-
syarat,sedangkan pemilik proyek memberikan biaya atas konsultasi yang
diberikan oleh konsultan.

2.3.2. Hubungan antara Owner dengan Kontraktor


Hubungan ini memiliki ikatan berdasarkan kontrak dandisetujui
kedua belah pihak. Owner menunjuk kontaktor dengan surat kontrak untuk
melaksanakan proyek dengan proses lelang. Dan dalam surat kontrak pihak
kontraktor wajib melaksanakan pembangunan proyek dengan syarat-syarat
pada surat kontrak. Kontraktor memberikan layanan jasaprofesionalnya
berupa bangunan sebagai realisasi dari keinginanpemilik proyek yang telah
dituangkan ke dalam gambar rencana danperaturan serta syarat-syarat oleh
konsultan,sedangkan pemilikproyek memberikan biaya jasa profesionalnya
kontraktor.

2.3.3. Hubungan antara Kontraktor dengan Konsultan


Hubungan antara konsultan dengan kontraktor tidak diikat oleh
kontrak kerja, melainkan hubungan fungsional/koordinasi. konsultan
memberikangambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat,
kemudiankontraktor harus merealisasikan menjadi sebuah bangunan.
Apabila terdapat bagian dari gambar kerja yang tidak sesuai sehingga harus

8
ada perubahan struktur atau desain maka pihak kontraktor akan
mengkonsultasikan gambar kerja tersebut ke pihak konsultan.

2.4. Pihak-pihak Pengelola Proyek

2.4.1. Pemilik Proyek


Pemilik proyek atau pemberi tugas adalah orang atau badan yang
memiliki proyek dan memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan
yang membayar biaya pekerjaan tersebut (Ervianto, 2005). Pemilik proyek
(owner) adalah seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan
dan memberikan setengahnya kepada pihak lain yang mampu
melaksanakannya sesuai dengan perjanjian kontrak kerja. Owner pada
proyek Apartemen Tower Ekki Podomoro Golf View adalah PT. Agung
Podomoro Land.

A. Kewajiban owner antara lain:

1. Membiayai perencanaan dan pelaksanaan proyek sesuai dengan


kontrak yang dituju.
2. Mendatangi Surat Perjanjian Pemborong (SPP) dan Surat Perintah
Kerja (SPK).
3. Menyediakan fasilitas baik sarana maupun prasarana yang
dibutuhkan oleh penyedia jasa (Konsultan dan Kontraktor).
4. Meminta pertanggugjawaban kepada konsultan pengawas atau
Manajemen Konstruksi (MK)
5. Menyediakan lahan untuk pelaksanaan pekerjaaan.
6. Mengadakan pembayaran atas pekerjaan yang telah selesai
dilaksanakan sesuai dengan kontrak yang ditetapkan.

B. Hak owner antara lain:


1. Membuat Surat Perintah Kerja (SPK).
2. Menetapkan denda atau pengurangan nilai kontrak yang telah di
setujui sebelumnya, jika terjadi keterlambatan dengan gambar kerja.

9
3. Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas
hasil pekerjaan konstruksi.
4. Menyetujui dan menolak perubahan pekerjaan (tambahan atau
pengurangan pekerjaan).
5. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang
tidak dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan isi surat
perjanjian kontrak.

2.4.2. Konsultan Pengawas


Konsultan pengawas adalah suatu badan hukum atau perorangan
baik swasta atau instansi pemerintah yang berfungsi sebagai badan yang
bertugas mengawasi dan mengontrol jalannya proyek agar mencapai hasil
kerja yang optimal menurut persyaratan yang ada (Ervianto, 2005).
Konsultan pengawas pada proyek Apartemen Tower Ekki Podomoro Golf
View adalah PT Jaya CM.

A. Kewajiban konsultan pengawas antara lain:


1. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan
kontrak kerja.
2. Memeriksa perubahan rancangan struktur, arsitketur, elektrikal
maupun mekanikal.
3. Memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik proyek
maupun kontraktor dalam proyek pelaksanaan pekerjaan.
4. Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan
kontraktor sebagai pedoman peaksanaan pembangunan proyek.
5. Memberikan laporan hasil pekerjaan pelaksanaan pekerjaan
proyek.
6. Mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan
gambar kerja yang telah di setujui oleh owner.

B. Hak konsultan pengawas antara lain:


1. Mengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang timbul
dalam proyek.

10
2. Menghentikan pekerjaan dan pengadaan klien terhadap hal yang
tidak sesuai dengan rencana
3. Melakukan penundaan dan pengadaan klien terhadap hal yang tidak
memenuhi ketentuan dalam kontrak.
4. Diberikan hak jasa berupa pembayaran dari owner

2.4.3. Konsultan Perencana


Konsultan perencana adalah suatu badan hukum atau perorangan
yang diberi tugas oleh pemberi tugas untuk merencanakan dan mendesain
bangunan sesuai dengan keinginan pemilik proyek. Selain itu juga
memberikan saran dan pertimbangan akan segala sesuatu yang berhubungan
dengan perkembangan proyek tersebut. Perencana juga bertugas untuk
memberikan jawaban dan penjelasan atas hal-hal yang kurang jelas terhadap
gambar rencana dan rencana kerja dan syarat-syarat. Perencana juga harus
membuat gambar revisi bila terjadi perubahan-perubahan rencana dalam
proyek. Pekerjaan perencanaan meliputi perencanaan arsitektur, struktur,
mekanikal dan elektrikal, anggaran biaya serta memberikan saran yang
diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan (Ervianto, 2005).

A. Kewajiban konsultan perencana antara lain:

1. Membantu dan merencanakan gambar arsitektur bengunan yang


akan dibangun.
2. Merencanakan dan menentukan jenis konstruksi yang akan
dibangun.
3. Membuat revisi atau perencanaan sebelumnya jika ada dari
perencana proyek baik dari segi struktur, arsitektur maupun
mekanika dan elektrikal yang tidak sesuai dengan kondisi lapangan
pekerjaan.
4. Membuat revisi atas perencanaan sebelumnya, jika ada yang tidak
sesuai dengan kondisi di lapangan.
5. Memberikan konsultasi kepada Owner saat tahap perencanaan
mengenai desain, kekuatan konstruksi, dan scheduling.

11
B. Hak konsultan perencana antara lain:
1. Menolak segala bentuk penilaian estetis dan hasil rancangan baik
yang dilakukan oleh pengawas maupun pemberi tugas.
2. Mengembalikan tugas yang diberikan dengan alasan: pertimbangan
individu, adanya kekuasaan di luar kedua belah pihak, akibat
kelalaian pemberi tugas.
3. Diberikan hak jasa berupa pembayaran dari owner

2.4.4. Kontraktor
Kontraktor adalah orang atau badan hukum yang menerima
pekerjaan dan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar rencana, peraturan, dan
syarat-syarat yang telah ditetapkan (Ervianto, 2005). Kontraktor pada
proyek Apartemen Tower Ekki Podomoro Golf View adalah PT Nusa Raya
Cipta.

A. Kewajiban dari kontraktor meliputi :

1. Menyusun dan memperhitungkan Rencana Anggaran Pelaksanaan


Proyek (RAPP) untuk keperluan pendanaan pelaksanaan pekerjaan
proyek konstruksi.

2. Membuat gambar-gambar pelaksanan yang disetujui oleh


konsultan pelaksana.

3. Merencanakan tentang pengendalian waktu, biaya, kualitas, dan


keselamatan kerja.

4. Menyiapkan sumber daya manusia seperti tenaga ahli sampai


dengan pekerja bangunan dalam berbagai bidang pekerjaan.

5. Menyediakan alat keselamatan kerja seperti yang diwajibkan dalam


peraturan untuk menjaga keselamatan pekerja dan masyarakat.

6. Menyediakan alat–alat yang dipergunakan, memperbaikinya


apabila ada kerusakan, dan jika pekerjaan telah selesai, wajib

12
menyingkirkan alat–alat tersebut dari lokasi dan membersihkan
bekas-bekasnya.

7. Membuat laporan pekerjaan harian, mingguan, bulanan sesuai


dengan keperluan Owner dan Kontraktor.

8. Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah


diselesaikannya sesuai dengan ketetapan yang berlaku.

B. Hak dari kontraktor meliputi :

1. Mengemukakan metode konstruksinya, tahap pelaksana,


spesifikasi produk, karakteristik teknik, parameter yang harus
dikendalikan dari rencana pelaksanaan pekerjaan proyek yang akan
dibuat kepada owner.

2. Mendapat jaminan asuransi kepada tenaga kerja yang akan


melaksanakan pekerjaan proyek.

3. Mendapatkan pembayaran dari owner yang sesuai dengan


perjanjian yang telah disetujui

13
BAB III
TINJAUAN KHUSUS PROYEK

3.1. Penyelenggaraan Proyek


Pada umunya pelaksanaan proyek kontruksi terdapat 3 fase yaitu fase pra
kontrak, fase penandatangan kontrak, dan fase pasca penandatangan kontrak. Fase
pra kontrak merupakan fase awal dalam pelaksanaan proyek konstruksi untuk
memastikan semua persyaratan dan detail proyek diketahui dan dipahami dengan
baik oleh semua pihak terkait.

Dalam penyelanggaran proyek apartemen PGV Tower Ekki, tahap


pertamanya adalah mengidentifikasi dan merumuskan kebutuhan proyek seperti
lingkup proyek, tujuan, dan batasan anggaran. Setelah kebutuhan proyek
ditetapkan oleh PT Graha Tunas Selaras selaku owner, tahap selanjutnya adalah
menyusun rancangan awal yang mana melibatkan perencanaan konstruksi secara
keseluruhan, termasuk desain arsitektur, struktur bangunan, sistem mekanikal dan
elektrikal, serta elemen-elemen lain yang relevan. PT Megatika Internasional
bertanggung jawab atas rancangan awal ini.

Terdapat 5 metode pemilihan penyedia pekerjaan kontruksi/jasa menurut


Pepres 16 tahun 2018 pasal 38, diantaranya adalah :

a. E-purchasing, dilaksanakan untuk barang/ pekerjaan konstruksi/jasa


lainnya yang sudah tercantum dalam katalog elektronik

b. Pengadaan langsung, laksanakan untuk barang/ pekerjaan


konstruksi/jasa lainnya yang bernilai paling banyak rp200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah).

c. penunjukan langsung, dilaksanakan untuk barang/pekerjaan


konstruksi/jasa lainnya dalam keadaan tertentu

d. Tender cepat, dilaksanakan dalam hal spesifikasi dan volume


pekerjaannya sudah dapat ditentukan secara rinci, pelaku usaha telah
terkualifikasi dalam sistem informasi kinerja penyedia.

14
e. Tender, dilaksanakan dalam hal tidak dapat menggunakan metode
pemilihan Penyedia.

PT Graha Tuhas Selaras menggunakana metode penunjukan langsung,


dimana PT Nusa Raya Cipta langsung ditunjuk sebagai kontraktor pada proyek
Apartemen PGV Tower Ekki. Setelah kontraktor dipilih, tahap selanjutnya adalah
menyusun dokumen kontrak. Dokumen ini akan memuat ketentuan dan persyaratan
proyek, termasuk ruang lingkup pekerjaan, jadwal pelaksanaan, metode
pembayaran, jaminan kualitas, dan persyaratan hukum lainnya. Dokumen kontrak
ini akan menjadi acuan hukum bagi kedua belah pihak selama pelaksanaan proyek.

Setelah penyusunan dokumen kontrak, tahap negosiasi akan dilakukan


antara PT Graha Tunas Selaras selaku pemilik proyek dan PT Nusa Raya Cipta
sebagai kontraktor. Tujuan negosiasi ini adalah untuk mencapai kesepakatan
tentang semua aspek kontrak yang termasuk harga, jadwal, persyaratan teknis, serta
hak dan kewajiban kedua belah pihak. Proses ini memastikan bahwa kontrak
memenuhi kebutuhan dan harapan pemilik proyek, sambil tetap memperhatikan
keterampilan dan persyaratan kontraktor. Setelah semua persyaratan dan ketentuan
diklarifikasi dan disepakati, kontrak akan ditandatangani secara resmi oleh pemilik
proyek dan pekerjaan konstruksi dapat dimulai.

3.2. Data Proyek


Proyek apartemen Podomoro Golf View memiliki 3 buah tower yang sudah
dibangun yaitu tower Balsa, tower Cordia, dan tower Dahoma, dan tower yang
sedang dalam pembangunan adalah tower Ekki.

3.2.1. Data Umum Proyek

- Nama Proyek : Podomoro Golf View Cimanggis


Tower Ekki
- jeniis Bangunan : Apartemen
- Lokasi bangunan : Jalan Raya Bojong Nangka, Kec.
Gn. Putri,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat

15
- Pemilik Proyek : PT Graha Tunas Selaras
- Kontraktor Utama : PT Nusa Raya Cipta
- Manajemen Konsultan : PT Jaya CM
- Konsultan Struktur : PT Stadin Strukturindo Konsultan
- Konsultan Perencana : PT Megatika Internasional
- MEP Engineerings : PT Malmas Mitra Teknik
- Quality Surveyor : PT Rekagriya Mitra Buana
- Jenis Kontrak : Lump Sum
- Waktu Pelaksanaan : 36 Bulan
- Jumlah Lantai : 24 Lantai (29 Lantai Marketing)
- Luas Tanah : 6.138 m2
- Luas Bangunan : 87.783,85 m2
- Jumlah Unit : 1882 Unit
- Sumber Dana : PT Graha Tunas Selaras

3.2.2. Data Teknis Proyek

A. Lokasi Proyek

Proyek pembangunan apartemen PGV ini berlokasi di Jalan


Raya Bojong Nangka, Kec. Gn. Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Lingkungan sekitar proyek diperuntukan kawasan komersil,
industri, pertokoan, dan pemukiman. Sungai Cikeas.

16
Berikut lingkungan sekitar proyek :

a. Masjid At-Thohir
b. Apartemen Tower Balsa
c. Apartemen Tower Cordia
d. Apartemen Tower Dahoma
e. Apartemen Tower Ekki
f. Sungai Cikeas
g. Gallery Marketing
h. Perukoan dan pertokoan
i. Perumahan
j. Jalan Tol Jagorawi

B. Blockplan

17
Blockplan adalah gambar tampak atas yang memperlihatkan
posisi dan orientasi massa bangunan dan hubungannya dengan site
maupun bangunan. Blockplan proyek Podomoro Golf View Tower
Ekki dapat dilihat pada gambar

Gambar 3.4 Blockplan Tower Ekki


Sumber : Data Proyek

C. Denah Bangunan

Apartemen Podomoro Golf View tower Ekki memiliki total


lantai sebanyak 24 lantai proyek atau 29 lantai marketing dengan 5
zona pada denah tipikalnya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
pada tabel 3.2.1 dan gambar 3.2.3.

Gambar 3.5 Lantai Tower Ekki


Sumber : Data Pribadi

18
Gambar 3.6 Zona Tower Ekki
Sumber : Data Proyek

Apartemen ini mempunyai denah tipikal, diantaranya lantai denah


lantai yang tipikal adalah 3-5 marketing, 6-18 marketing, 19-26 lantai
marketing. Berikut merupakan denah lantai basement

Gambar 3.7 Denah Lantai Basement


Sumber : Data Proyek

19
Gambar 3.8 Denah Lantai 3-5 Marketing
Sumber : Data Proyek

Gambar 3.9 Denah Lantai 6-18 Marketing


Sumber : Data Proyek

20
Gambar 3.10 Denah Lantai 19-26 Marketing
Sumber : Data Proyek

Gambar 3.11 Denah Lantai 27 Marketing


Sumber : Data Proyek

21
Gambar 3.12 Denah Lantai 28-29 Marketing
Sumber : Data Proyek

D. Denah Unit
Apartemen Podomoro Golf View Tower Ekki mempunya
total 8 tipe unit diantaranya yaitu STA, STB, STC, STD, 2BR,
2BRC, 3BRA, 3BRB

1. STA, unit ini merupakan tipe studio dengan luas 3 x 6,4 m.

Gambar 3.13 Denah Unit STA


Sumber : Data Proyek

22
2. STB, unit ini merupakan tipe studio dengan luas 3 x 6,4 m

Gambar 3.14 Denah Unit STB


Sumber : Data Proyek

3. STC, unit ini merupakan tipe studio dengan luas 3,4 x 6,4 m

Gambar 3.15 Denah Unit STC


Sumber : Data Proyek

4. STD, unit ini merupakan tipe studio dengan luas 4 x 6,4 m

23
Gambar 3.16 Denah Unit STD
Sumber : Data Proyek

5. 2BR, unit ini merupakan tipe yang memounyai 2 kamar tidur


dengan total luas 5 x 6,4 m.

Gambar 3.17 Denah Unit 2BR


Sumber : Data Proyek

6. 2BRC, unit ini merupakan tipe yang memounyai 2 kamar


tidur dengan total luas 5,4 x 6,4 m.

24
Gambar 3.18 Denah Unit 2BRC
Sumber : Data Proyek

7. 3BRA, unit ini merupakan tipe yang memounyai 3 kamar


tidur dengan total luas 5,2 x 9 m.

Gambar 3.19 Denah Unit 3 BRA


Sumber : Data Proyek

25
8. 3BRB, unit ini merupakan tipe yang memounyai 3 kamar
tidur dengan total luas 5,4 x 9 m.

Gambar 3.20 Denah Unit 3BRB


Sumber : Data Proyek

3.3. Perjanjian Kontrak


Menurut pasal 1 ayat (5) UUJK, kontrak konstruksi merupakan
keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara pengguna
jasa dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.
Penyedia jasa berjanji untuk memberikan jasa dan menyediakan material
untuk membangun proyek bagi pengguna jasa. Pengguna jasa berjanji untuk
membayar sejumlah uang sebagai imbalan jasa dan material yang telah
digunakan.

A. Aspek Perhitungan Biaya


Kontrak menurut aspek perhitungan biaya dilandaskan pada
perhitungan biaya pekerjaan ataupun harga borongan yang akan
dituliskan dalam kontrak. Terdapat 3 jenis perhitungan biaya yaitu :

1. Kontrak harga satuan (unit price)

26
Secara umum, kontrak unit price adalah kontrak dimana volume
pekerjaan yang tercantum dalam kontrak hanya merupakan perkiraan
dan akan diukur ulang untuk menentukan volume pekerjaan yang benar-
benar dilaksanakan. Pemilik telah menghitung jumlah unit yang terdapat
dalam setiap elemen pekerjaan (ervianto, 2002).

2. Kontrak biaya menyeluruh (fixed/lumpsum price)

Kontrak ini digunakan pada kondisi kontraktor akan membangun


sebuah proyek sesuai rancangan yang ditetapkan pada suatu biaya
tertentu. Jika terjadi perubahan baik desain, jenis material dan segala
sesuatu yang menyebabkan terjadinya perubahan biaya, maka dapat
dilakukan negosisasi antara pemilik dan kontraktor untuk menetapkan
pembayaran yang akan diberikan kepada kontraktor terhadap perubahan
pekerjaan tersebut (ervianto, 2002).

3. Kontrak biaya plus jasa (cost plus fee contract)

Pada kontrak jenis ini, kontraktor akan menerima sejumlah


pembayaran atas pengeluarannya ditambah sejumlah biaya untuk
overhead dan keuntungan. Besarnya overhead dan keuntungan
umumnya didasarkan atas persentase biaya yang dikeluarkan. Kontrak
jenis ini digunakan jika 8 biaya aktual dari proyek atau bagian proyek
sulit diestimasi secara akurat (Ervianto, 2002).

Pada proyek pembangunan Apartemen PGV Tower Ekki, perjanjian


kontrak dalam aspek perhitungan biaya menggunakan Lump-Sum sebagai
dasar hukumnya. Nilai proyek Pekerjaan Pembangunan Apartemen PGV
Tower Ekki melingkupi pekerjaan struktur, arsitektur, dan MEP. Waktu
pelaksanaan yang telah ditetapkan adalah selama 36 bulan.

B. Aspek Cara Pembayaran

27
Kontrak menurut aspek cara pembayaran dilandaskan pada cara
pembayaran atas adanya kemajuan pekerjaan yang sudah dikerjakan
oleh kontraktor. Terdapat 3 jenis cara pembayaran yaitu1 :

1. pembayaran bulanan
Pada kontrak pembayaran bulanan, kemajuan pekerjaan pada
kontraktor akan selalu dihitung saat akhir bulan. Penyedia jasa akan
dibayar sesuai kemajuan pekerjaan ketika pekerjaan tersebut telah
diakui oleh pemilik proyek.

2. Pembayaran bertahap
Pada kontrak pembayaran bertahap, pembayaran untuk
kontraktor dilakukan ketika kemajuan pekerjaan yang sudah dicapai
telah sesuai pada ketentuan yang ada didalam kontrak, jadi
tidakberdasarkan kemajuan yang dikerjakan dalam satu waktu.

3. Turnkey
Pada kontrak pembayaran turnkey, penyedia jasa perlu
membiayai seluruh pekerjaan yang sudah disepakati didalam
kontrak terlebih dahulu. Penyedia jasa akan mendapatkan bayaran
sekaligus ketika pekerjaan telah selesai seluruhnya.

Pada proyek pembangunan Apartemen PGV Tower Ekki, perjanjian


kontrak dalam aspek cara pembayaran menetapkan pembayaran bulanan
dalam kontrak, yang mana PT Nusa Raya Cipta akan mengakumulasi
progress yang dikumpulkan setiap minggu di akhir bulan yang akan
dilaporkan kepada pengguna jasa.

3.4. Organisasi Proyek


Pada proyek pembangunan apartemen PGV Tower Ekki,
Pengorganisasian tenaga kerja di proyek konstruksi bertujuan untuk
memastikan bahwa pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien, serta
memaksimalkan produktivitas dan kualitas hasil pekerjaan. Susunan
organisasi terbesbut dapat dilihat pada gambar 3.18

28
Gambar 3.21 Struktur Organisasi PGV Tower Ekki
Sumber : Data Pribadi

Struktur organisasi proyek pembangunan apartemen PGV Tower Ekki dapat


dijabarkan sebagai berikut:

1. Project Manager
Bertanggung jawab terhadap organisasi induk, proyeknya sendiri, dan
tim yang bekerja dalam proyek. Tugasnya meliputi menentukan
kebijakan pelaksanaan jasa manajemen proyek konstruksi, mengelola
jalannya sebuah proyek, membuat perencanaan detail untuk sebuah
proyek, menentukan budget, scope, timeline, menentukan alokasi
sumber daya, ruang lingkup kerja.

2. Deputy Project Manager


Bertanggung jawab membantu Project Manager dalam mengelola
jalannya sebuah proyek, memantau status proyek, mengatasi masalah
yang dihadapi dan memutuskan alternatif atau solusi dengan tepat,
melaporkan kepada pemangku kepentingan tentang hasil proyek,
membuat dan memelihara catatan dokumentasi proyek.

29
3. Quality Control / Quality Assurance
Bertanggung jawab untuk memastikan kualitas hasil pekerjaan
konstruksi sesuai dengan standar yang ditetapkan. Tugasnya meliputi
memeriksa kelayakan dan menyusun anggaran, tim, dan sumber daya,
melaksanakan perencanaan yang sesuai, memastikan bahwa pekerjaan
dilakukan secara efektif dan efisien, serta memaksimalkan produktivitas
dan kualitas hasil pekerjaan.

4. Safety / K3
Bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan kerja dan kesehatan
kerja seluruh anggota tim. Tugasnya meliputi memastikan bahwa
lingkungan kerja aman dan sehat bagi seluruh anggota tim,
meminimalkan risiko kecelakaan kerja, dan memastikan bahwa seluruh
anggota tim mematuhi peraturan keselamatan kerja.

5. Chief Engineering
a. Eng. Structure
Bertanggung jawab untuk merancang dan mengawasi pekerjaan
struktur bangunan

b. Eng. Finishing
Bertanggung jawab untuk merancang dan mengawasi pekerjaan
finishing bangunan

c. Eng. ME
Bertanggung jawab untuk merancang dan mengawasi pekerjaan
mekanikal, elektrikal, dan plumbing bangunan

d. Quality Surveyor
Bertanggung jawab untuk memastikan kualitas hasil pekerjaan
konstruksi sesuai dengan standar yang ditetapkan

e. Drafter Struktur
Bertanggung jawab untuk membuat gambar teknis struktur
bangunan

30
f. Drafter Arsitek
Bertanggung jawab untuk membuat gambar teknis arsitektur
bangunan

g. Drafter Plumbing
Bertanggung jawab untuk membuat gambar teknis plumbing
bangunan

6. Site Manager Structure


a. Structure Surveyor
Bertanggung jawab untuk memastikan kualitas hasil pekerjaan
struktur bangunan sesuai dengan standar yang ditetapkan

b. Structure Supervisor
Bertanggung jawab untuk mengawasi pekerjaan struktur bangunan

7. Site Manager Finishing


a. Finishing Surveyor
Bertanggung jawab untuk memastikan kualitas hasil pekerjaan
finishing bangunan sesuai dengan standar yang ditetapkan

b. Finishing Supervisor
Bertanggung jawab untuk mengawasi pekerjaan finishing bangunan

8. ME / NSC Koordinator
a. Plumbing Supervisor
Bertanggung jawab untuk mengawasi pekerjaan plumbing bangunan

9. Administrasi / Logistik
Bertanggung jawab untuk mengelola administrasi proyek, seperti
pengelolaan dokumen, pengelolaan keuangan, dan pengelolaan sumber
daya manusia

10. Temporary Fasility

31
Bertanggung jawab untuk menyediakan fasilitas sementara yang
dibutuhkan dalam proyek konstruksi, seperti kantor lapangan, gudang,
dan tempat tinggal sementara bagi anggota tim

32
BAB IV
PEMBAHASAN PROYEK

4.1. Kajian Pustaka


Pada sebuah proyek pastinya didapati manajemn kontruksi. Manajemen
kontruksi dangatlah penting untuk memastikan proyek berjalan secara lancer dan
efisien. Dengan adanya manajemen kontruksi yang mengelola biaya, jadwal,
kualits, risiko, sumber daya maka dapat membantu proyek mencapai hasil yang
optimal.

4.1.1. Manajemen Kontruksi


Menurut H. Kerzner (1982), Manajemen Proyek adalah
merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber
daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah
ditentukan. Lebih jauh, manajemen proyek menggunakan pendekatan
sistem dan hierarki (arus kegiatan) vertikal dan horizontal. Manajemen
Proyek juga bisa di artikan sebagai kegiatan untuk meraih sasaran yang telah
didefinisikan dan ditentukan dengan jelas seefisien dan seefektif mungkin
(Soeharto, 2001).

Menurut Soeharto (1999), Adapun tujuan dari proses manajemen


proyek adalah sebagai berikut :

a. Agar semua rangkaian kegiatan tersebut tepat waktu, dalam hal ini
tidak terjadi keterlambatan penyelesaian suatu proyek.
b. Biaya yang sesuai, maksudnya agar tidak ada biaya tambahan lagi di
luar dari perencanaan biaya yang telah di rencanakan.
c. Kualitas sesuai dengan persyaratan.
d. Proses kegiatan sesuai persyaratan.
Manajemen pengelolaan proyek mempunyai fungsi-fungsi dasar
sebagai berikut

1. Penetapan Tujuan (Goal setting)

33
Penetapan tujuan adalah tahapan yang harus terlebih dahulu
yaitumenetapkan tujuan utama yang akan dicapai. Dalam menetapkan
tujuan 16 utama itu harus diingat beberapa hal yaitu tujuan yang
ditetapkan harusrealitis, spesifik, terukur, dan terbatas waktu.

2. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah suatu proses yang mencoba meletakkan dasar
tujuan dan sasaran termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk
mencapainya. Perencanaan memberikan pegangan bagi pelaksanaan
mengenai alokasi sumber daya untuk melaksanakan kegiatan (Imam
Soeharto, 1997). Alasan mengapa perencanaan yang baik merupakan hal
penting dalam manajemen proyek dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Menghilangkan atau mengurangi ketidakpastian. Perencanaan pada


hal-hal seperti apa yang harus dikerjakan, kapan, dan sumber daya
yang diperlukan.
b. Efesiensi operasi, hal seperti kegiatan-kegiatan yang tidak jelas yang
membutuhkan sumber daya dapat dieleminasi.
3. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan tindakan-tindakan dengan
tujuanmempersatukan kegiatan dengan pengaturan peranan masing-
masinganggota dari organisasi yang memiliki rincian kerja dan
tanggung jawab untuk tercapai tujuan bersama.

4. Pengisian Staf (Staffing)


Pengisian staf adalah pengerahan, penempatan, pelatihan
danpengembangan tenaga kerja dengan tujuan dihasilkan kondisi
personil yang tepattepat posisi dan waktu yang tepat.

5. Pengarahan (Directing)
Pengarahan adalah sebagai kegiatan mobilisasi sumber-sumber
dayayang dimiliki agar dapat bergerak secara satu kesatuan sesuai

34
rencana yangtelah dibuat, termasuk didalamnya melakukan motivasi
dan koordinasiterhadap seluruh stafnya

6. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan merupakan memanfaatkan sumber daya yang ada
sesuaiperencanaan dan melalui kerja sama seluruh anggota organisasi
hinggatercapainya efisiensi pekerjaan dan tujuan bersama.

7. Pengawasan (Supervising)
Pengawasan adalah sebagai interaksi langsung antara individu-
individudalam organisasi untuk mencapai kinerja dalam tujuan
organisasi. Proses iniberlangsung secara continue dari waktu ke waktu
guna mendapatkan keyakinan bahwa pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan prosedur yangditetapkan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

8. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian merupakan tindakan memonitor, memantau dengan
cara mengukur kualitas penampilan dan penganalisaan serta
pengevaluasian penampilan yang diikuti dengan tindakan perbaikan
yang harus diambil terhadap penyimpangan yang terjadi (diluar batas
toleransi). Menurut R.J. Mockler, 1972, dalam Imam Soeharto (1997),
pengendalian adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar
yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi,
membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis
kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan standar,
kemudian mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar
sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka
mencapai sasaran.

9. Koordinasi (Coordinating)
Koordinasi adalah spesifikasi pekerjaan, membandingkan
realisasidengan rencana, pengambilan langkah-langkah yang
diperlukan, dan jikaperlu diadakan perencanaan ulang.

35
4.1.2. Manajemen Mutu
Manajemen mutu adalah suatu sistem yang digunakan untuk
memastikan bahwa hasil pekerjaan konstruksi sesuai dengan standar yang
ditetapkan. Manajemen mutu bertujuan untuk memastikan bahwa hasil
proyek memnuhi persyaratan, kriteria dan spesifikasi yang telah ditetapkan.

Berikut adalah proses manajemen mutu dalam proyek konstruksi 1 :

Gambar 4.22 Proses Manajemen Mutu


Sumber : Modul Pengendalian Pelaksanaan Proyek (2017)

a. Program Pengelolaan Mutu


Meliputi identifikasi kriteria dan spesifikasi yang akan digunakan
proyek dan membuat perencanaan perihal kebijakan kualitas lalu
mereview organisasi yang akan menanganinya. Output dari proses
ini adalah Dokumen Kebijakan Kualitas, Organisasi Pelaksanaan,
dan Rencana Kerja.

b. Penjaminan Kualitas (Quality Assurance)


Meliputi kegiatan dalam quality system yang betujuan memberikan
kepercayaan kepada semua pihak yang berkepentingan bahwa
semua tindakan yang diperlukan untuk mencapai standar mutu
proyek telah dilaksanakan dengan berhasil.

36
c. Penjaminan Mutu (Quality Control)
Meliputi rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan pemantauan
dan pengkajian hasil proyek untuk menentukan apakah telah
memenuhi persyaratan yang ditentukan, kemudian mengidentifikasi
cara untuk menghilangkan sebab terjadinya penyimpangan. Output
dari proses ini adalah perbaikan dan keputusan persetujuan bila
sesuai dengan spesifikasi. Meliputi tindakan-tindakan yang berupa:
pengetesan, pengukuran dan pemeriksaan apakah kegiatan-kegiatan
engineering/konstruksi dan kegiatan lainnya telah memenuhi dan
sesuai dengan kriteria yang digariskan.

4.1.3. Manajemen Waktu


Waktu merupakan salah satu faktor terpenting dalam menangani
suatu proyek. Setiap proyek memiliki batas waktu dalam penyelesaiannya,
ada yang memerlukan waktu panjang, ada juga memerlukan waktu pendek.
Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu. Manajemen waktu
bertujuan ntuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas dalam
pelaksanaan proyek.

Berikut adalah proses manajemen waktu dalam proyek konstruksi 2 :

37
Gambar 4.23 Proses Manajemen Waktu
Sumber : Modul Pengendalian Pelaksanaan Proyek (2017)

a. Identifikasi Kegiatan Proyek Proses


pengendalian waktu diawali dengan mengidentifikasi kegiatan
proyek agar komponen lingkup proyek WBS atau deliverables yang
telah ditentukan dapat terlaksana sesuai dengan jadwal. Output dari
proses ini ialah Daftra Kegiatan dan WBS.

b. Penyusunan Urutan Kegiatan Proyek


Setelah proyek diuraikan menjadi komponen-komponen kegiatan,
lingkup proyek disiusun kembali menjadi urutan kegiatan sesuai
dengan logika ketergantungan. Output dari proses ini ialah Jaringan
Kerja Proyek.

c. Perkiraan Kurun Waktu Proyek


Dari jaringan kerja yang telah dihasilkan, masing-masing kegiatan
diperkirakan kurun waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
kegiatan yang bersangkutan. Output proses ini adalah jaringan kerja
yang telah memiliki kurun waktu dan perkiraan sumber daya yang
diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan tersebut.

38
d. Penyusunan Jadwal Proyek
Jaringan kerja yang masing-masing komponen kegiatannya telah
diberi kurun waktu, kemudian secara keseluruhan dianaslisis dan
dihitung kurun waktu penyelesaian proyek dan milestone yang
merupakan titik penting dari sudut jadwal proyek. Output dari proses
ini adalah jadwal induk, milestone dan jadwal untuk pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.

e. Pengendalian Waktu Proyek


meliputi kegiatan yang berkaitan dengan pemantauan dan
pengkoreksian agar progres pekerjaan proyek sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan. Output dari proses ini adalah revisi jadwal
induk, milestone, dan jadwal pekerjaan lapangan.

4.1.4. Apartemen
Apartemen merupakan hunian yang disusun secara vertikal. Dalam
Undang-Undang Rumah Susun, Pasal 1 menyebutkan bahwa yang diartikan
dengan apartemen adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun
dalam suatu lingkungan dan terbagi dalam bagian-bagian yang
distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal yang
merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan
digunakan secara terpisah, terutama untuk hunian yang dilengkapi dengan
bagian-bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama.

Menurut KBBI apartemen adalah tempat tinggal yang terdiri atas


ruang duduk, kamar tidur, kamar mandi, dapur, dan sebagainya yang berada
pada satu lantai bangunan bertingkat yang besar dan mewah, dilengkapi
dengan berbagai fasilitas (kolam renang, pusat kebugaran, toko, dan
sebagainya).

Berdasarkan klasifikasi apartemen dibagi menjadi 4 yaitu :

1. Apartemen berdasarkan sistem kepemilikan (Chiara,1986)

39
a. Apartemen sewa merupakan apartemen yang dimiliki oleh
perorangan atau suatu badan usaha bersama yang membangun dan
membiayai operasi serta perawatan bangunan, kemudian penghuni
membayar uang sewa dengan harga dan jangka waktu tertentu
b. Apartemen yang dimiliki oleh perorangan atau suatu badan usaha
bersama dengan unit-unit apartemen yang dijual kepada masyarakat
dengan harga dan jangka waktu tertentda
2. Apartemen Berdasarkan tinggi bangunan (Paul Samuel, 1967)
a. Apartemen Low-rise, apartemen ini biasanya memiliki ketinggian
antara 2-4 lantai.
b. Apartemen Mid-rise, apartemen ini biasanya memiliki ketinggian
antara 4-8 lantai.
c. Apartement High rise, apartemen ini biasanya memiliki ketinggian
diatas 8 lantai.
3. Apartemen berdasarkan Golongan Ekonomi (Paul Samuel, 1967)
a. Apartemen golongan bawah
b. Apartemen golongan menengah
c. Apartemen golongan menengah keatas / apartemen mewah
4. Apartemen Berdasarkan Tujuan Pembangunan (Akmal, 2007)
a. Komersial, partemen yang hanya ditujukan untuk bisnis komersial
yang mengejar keuntungan atau profit.
b. Umum, partemen yang ditujukan untuk semua lapisan masyarakat
dan semua jenis penghuni, baik penghuni tunggal ataupun keluarga.
c. Khusus, apartemen yang hanya dipakai oleh kalangan tertentu saja,
dan biasanya dimiliki suatu perusahaan atau instansi yang
dipergunakan oleh para pegawai maupun tamu yang berhubungan
dengan pekerjaan.

4.1.5. Pekerjaan Finishing


Dalam sebuah proyek bangunan, pekerjaan finishing merupakan
proses pelapisan sebagai sentuhan akhir untuk memberi ketahanan pada

40
material. Pekerjaan finishing adalah pekerjaan yang berkaitan dengan
penutupan, pelapisan, serta membuat tampilan bangunan menjadi tampak
indah. Adapun fungsi dan tujuan pekerjaan finishing dalam proyek
bangunan adalah :

a. Merapikan setiap bagian konstruksi agar terlihat sempurna sesuai


dengan standar yang berlaku
b. Menambah nilai estetika pada sebuah objek atau gedung agar terlihat
menarik dan indah
c. Meningkatkan ketahanan dan umur pakai bangunan
d. Meningkatkan kenyamanan dan fungsi bangunan sehingga
meningkatakan nilai jual bangunan
Pekerjaan finishing dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :

1. Finishing basah
Pekerjaan finishing basah yaitu pekerjaan finishing yang dalam
aplikasinya menggunakan air sebagai medianya. Pekerjaan ini
meliputi pekerjaan pasangan batu bata, pasangan plesteran dan
acian, pasangan keramik, pasangan batu alam/granit, dan
pengecatan

2. Finishing kering
Pekerjaan fiishing kering yaitu pekerjaan finishing yang dalam
pengerjaannya tidak menggunakan media air. Pekerjaan ini meliputi
pekerjaan wallpaper, karpet, parket, dinding partisi dan gysum.

4.2. Pelaksanaan Pekerjaan


Pokok pekerjaan yang akan diaamati pada proyek apartemen PGV Tower
Ekki ini adalah pengawasan mutu dan waktu pekerjaan plafon dan pekerjaan toilet
pada lantai 11.

41
4.2.1. Langkah Awal Pekerjaan
Dalam pelaksaan perkerjaan pembangunan terdapat beberapa hal
yang harus dilakukan oleh manajemen kontruksi terlebih dahulu sebelum
memulainya dilapangan, diantaranya :

1. PT Nusa Raya Cipta sebagai kontraktor mangajukan Shop drawing,


metode pelaksanaan dan permohonan persetujuan material (PPM)
kepada PT. Jaya CM sebagai Manajemen Konsultan. Shop drawing,
metode pekerjaan, dan penggunaan material akan menjadi acuan
Manajemen Kontruksi untuk pengawasan dilapangan.
2. PT. Jaya CM menganalisa Shop drawing, metode pekerjaan, Persetujuan
material berdasarkan standar ISO Dan menentukan shop drawing,
metode pekerjaan, dan materialnya bisa diterapkan dan digunakan
dilapangan atau tidak. Pihak PT. Jaya CM dalam menganalisa
menggunakan 4 status kepada kontaktor, yaitu :
- Approved : Setuju
- Aproved As Noted : Disetujui tetapi memberikan kontraktor catatan
untuk memperbaiki item kecil pada gambar kontruksi.
- Returned For Correction : Mengembalikan kepada kontraktor untuk
diperbaiki karena terjadinya kesalahan.
- Disapproved : Tidak disetujui
3. Setelah dianalisa oleh PT. Jaya CM dan di Approved atau disetujui,
maka shop drawing, dan permohonan persetujuan material diberikan
kepada Owner.
4. Setelah mendapatkan persetujuan pihak Owner maka pihak kontraktor
akan memulai proses pemesanan material yang telah disepakati.

4.2.2. Manajemen Pekerjaan Plafon Koridor


Plafon atau sering disebut juga penutup langit-langit merupakan
bidang atas bagian dalam dari ruangan bangunan. Plafon adalah bagian dari
konstruksi atap yang berpengaruh terhadap kesejukan ruang dalam.
Penggunaan plafon dapat mengurangi beban panas ruang dalam karena

42
panas yang masuk dari atap, ditahan dari antara penutup atap dan plafon
saja5. Plafon gypsum adalah material yang banyak digunakan untuk
membuat plafon rumah, sebenarnya banyak sekali merk plafon yang dapat
digunakan antara lain Eternit, Gypsum, kalsiboard, GRC, Multiplek, Sunda
Palfon dan sebagainya.

A. Pengawasan Mutu

Pada setiap pelaksanna pekerjaan pada sebuah proyek kontruksi, sering


kali terjadi cacat atau kerusakan dalam pekerjaan. Hal inilah yang kemudian
menjadi poin dalam pengendalian mutu dalam manajemen konstruksi.
Dalam tahapan pengawasan mutu dilakukan inspeksi, PT NRC mengirim
Engineering struktur bersama structure supervisor untuk melakukan
pengecekan bersama inspektor dari PT Jaya CM. Pemantauan atau
monitoring ini berisi tentang sesuai atau tidaknya suatu pekejaan dengan
jadwal yang sudah direncanakan, ada atau tidaknya kecacatan atau
kekurangan pada pekerjaan, dan memastikan cacat tersebut sudah
diperbaiki.

a. Lokasi pengamatan
Pengamatan pekerjaan plagon koridor dan dilakukan pada lantai 10
marketing apartemen PGV Tower Ekki. Pengawasan dilakukan per
zona, mulai dari zona 1 hingga 5.

43
Gambar 4.24 Zona Tower Ekki
Sumber : Dokumen Pribadi

b. RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat)


Setiap pekerjaan yang terlakasana memiliki syarat-syarat teknis
pelaksanaan pekerjaan arsitektur yang tercantum dalam RKS (Rencana
Kerja dan Syarat-syarat), berikut bahasan RKS pekerjaan penutup
langit-langit (plafond) pada proyek apartemen PGV Tower Ekki ini :

44
Gambar 4.25 RKS Tower Ekki
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Lingkup Pekerjaan ini meliputi Pengadaan dan pemasangan penutup
langit-langit/plafond pada daerah yang ditetapkan seperti dalam gambar.
Pekerjaan ini dengan batas kondisi sudah harus dinyatakan siap untuk
proses selanjutnya seperti pelapisan cat atau bahan finishing lain.

Setelah penggunaan material sudah sesuai dengan ketentuan RKS


pekerjaan dilapangan sudah sesuai dengan metode kerja maka dilakukan
inspeksi untuk memastikan bahwa pekerjaan sesuai dengan kriteria dan
tidak terdapat kekurangan atau kerusakan.

c. Inspeksi
Setelah pemasangan rangka, sebelum pemasangan penutup rangka
dilakukan pengecekan menyeluruh dari zona 1 hingga 5. Ketika
melakukan pengecekan dan ditemukan kerusakan atau kekurangan maka
akan dicatat pada form berikut :

45
Gambar 4.26 Form Checklist
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Selain pencatatan kekurangan dan kerusakan pada form, ditandai


pula pada bagian-bagian yang membutuhkan perbaikan seperti pada
gambar 3.

Gambar 4.27 Penanda pada kecacatan


Sumber : Dokumentasi Pribadi

46
Hal-hal yang menjadi bahan inspeksi diantaranya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Bahan inspeksi rangka plafon koridor

No Bahan Inspeksi
1 Elevasi Rangka
2 Wall angle area hydrant box
3 Wall angle atas pintu shaft
4 Rangka belum dipasang
5 Rangka bengkok/bergelombang
6 Plester Kurang naik
7 Rangka kurang paku
8 Lubang belum ditutup bekas ME
9 Celah atas pintu unit
10 Kerapihan Plester Aci atas pintu saf
11 Kerapihan plester aci area hydrant box
12 Kerapihan plester aci atas pintu unit
13 Bekisting tertinggal
14 Rod berkarat

a. Elevasi Rangka
Pada pemasangan plafon pastinya terdapat elevasi yang telah
ditentukan. Pada proyek ini elevasi ditetapkan setinggi 1200 mm dari
Finishing Floor Level (FFL), dengan toleransi kemiringan maksimal 7
mm dari 1197 mm – 1204 mm. Ketika ditemukan kemiringan lebih dari
toleransi makan rangka akan dilepas dan dipasang ulang.

47
Gambar 4.28 Finishing Floor Level (FFL)
Sumber : Dokumentasi Pribadi
b. Wall Angle

Gambar 29 Wall Angle


Sumber : blkp.co.id

Wall angle merupakan bagian dari sistem hollow yang


dingunakan sebagai penyangga struktur mteal furing maupun panel
plafon. Wall Angle biasa digunakan untuk menunjang, memperbaiki
dan meningkatkan kekuatan pada sistem dinding dan plafon, serta
rangka partisi. Gambar berikut adalah contoh bahan inspeksi wall
angle atas pintu shaft yang belum terpasang. Hal ini sering terjadi
dikarenakan penutupan saf terlebih dahulu sehingga kadang sering
tertinggal pengerjaannya.

48
Gambar 4.30 Wall angle belum terpasang
Sumber : Dokumentasi Pribadi

c. Celah atas pintu unit


Hal ini terjadi biasanya karena pekerjaan pasangan pintu. Hal ini
menjadi bahan inspeksi karena akan memengaruhi saat pemasangan
penutup plafon sehingga hal ini perlu diperbaiki bersama perbaikan
rangka atap.

Gambar 4.31 celah atas pintu unit


Sumber : Dokumentasi Pribadi

d. Plester aci kurang rapih

49
Setelah pekerjaan plafon maka tidak adala lagi pekerjaan plester dan
aci sehingga hal ini masuk kedalam bahan inspeksi. Hal ini sering terjadi
pada area kusen pintu, di atas pintu saf, dan di atas hydrant box.

Gambar 4.32 plester aci tidak rapih


Sumber : Dokumentasi Pribadi
e. Plester aci kurang naik

Gambar 4.33 Plester area plafon


Sumber : Dokumentasi Pribadi

50
Pada proyek ini dinding yang akan tertutup area plafon setidaknya di
plester dengan ketinggian minimal 10 cm dari garis elevasi rangka.

f. Rangka bengkok/bergelombang
Rangka bengkok/bergelombang biasa terjadi karena pemasangan
pipa MEP yang tidak sesuai sehingga tertabrak dengan rangka plafon,
Namun hal ini jarang terjadi.

Gambar 4.34 Rangka bengkok


Sumber : Dokumentasi Pribadi

g. Lubang belum tertutup

Gambar 4.35 Lubang pada dinding area plafon


Sumber : Dokumentasi Pribadi

51
Sebelum pemasangan rangka plafon terdapat pekerjaan MEP. Hal
ini merupakan kecacatan yang harus diperbaiki sebelum pemasangan
penutup plafon.

Inspeksi dilakukan sebanyak dua kali, yaitu saat pengecekan


kecacatan atau kekurangan seperti hal yang disebutkan sebelumnya,
pengecekan pertama diebut dengan open checklist. Pengecekan kedua
dilakukan untuk mengecek apakah hal-hal yang sudah di mention
sebelumnya sudah diperbaiki, jika belum diperbaiki maka structure
supervisor akan memanggil pekerja plafon untuk memperbaiki kecacatan
pada saat itu juga, pengecekean kedua ini juga ini disebut closed checklist.

Gambar 4.36 status pengecekan


Sumber : Dokumentasi Pribadi

1) Zona 1
Pengecekan dilakukan pada hari Senin 08 Mei 2023. Pengecekan
dimulai dari zona satu, area zona satu terdiri dari korridor dan area lobby.
Area pengecekan dapat dilihat pada gambar berikut.

52
Gambar 4.37 area pengecekan zona 1
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Hasil dari pengecekan rangka plafon koridor zona 1 adalah sebagai
berikut:

Tabel 4.2 Checklist rangka plafon zona 1

No Bahan Inspeksi Open Keterangan


1 Elevasi Rangka
2 Wall angle area hydrant box
3 Wall angle atas pintu shaft 
4 Rangka belum dipasang
5 Rangka bengkok/bergelombang
6 Plester Kurang naik 
7 Rangka kurang paku
8 Lubang belum ditutup bekas ME 
9 Celah atas pintu unit  Unit 56, 75
10 Kerapihan Plester Aci atas pintu saf 
11 Kerapihan plester aci area hydrant box
12 Kerapihan plester aci atas pintu unit  Unit 56, 67, 75
13 Bekisting tertinggal 

53
14 Rod berkarat 

Hasil dari pengecekan rangka plafon area lobby zona 1 adalah


sebagai berikut :

Tabel 4.3 checklist rangka plafon area lobby zona 1

No Bahan Inspeksi Open Keterangan


Area smoke stop
1 Elevasi Rangka 
lobby
2 Wall angle 
area smoke stop
3 Tutup lubang 
lobby
area smoke stop
4 Kerapihan plester aci 
lobby
5 Rangka kurang paku
6 Rangka belum dipasang

2) Zona 2
Area pengecekan zona 2 dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4.38 area pengecekan zona 2


Sumber : Dokumentasi Pribadi

54
Hasil dari pengecekan rangka plafon korridor zona 2 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Checklist rangka plafon zona 2

No Bahan Inspeksi Open Keterangan


Dekat unit
1 Elevasi Rangka 
77,70,81
2 Wall angle area hydrant box
3 Wall angle atas pintu shaft 
4 Rangka belum dipasang
5 Rangka bengkok/bergelombang
6 Plester Kurang naik 
7 Rangka kurang paku
8 Lubang belum ditutup bekas ME
9 Celah atas pintu unit
10 Kerapihan Plester Aci atas pintu saf
11 Kerapihan plester aci area hydrant box
12 Kerapihan plester aci atas pintu unit  Unit 77
13 Bekisting tertinggal
14 Rod berkarat

3) Zona 3
Area pengecekan zona 2 dapat dilihat pada gambar berikut

55
Gambar 4.39 area pengecekan zona 3
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Hasil dari pengecekan rangka plafon korridor zona 3 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Checklist rangka plafon zona 3

No Bahan Inspeksi Open Keterangan


1 Elevasi Rangka  Dekat unit 85,39
2 Wall angle area hydrant box 
3 Wall angle atas pintu shaft 
4 Rangka belum dipasang
5 Rangka bengkok/bergelombang
6 Plester Kurang naik
7 Rangka kurang paku 
8 Lubang belum ditutup bekas ME
9 Celah atas pintu unit  Unti 32A, 46A
10 Kerapihan Plester Aci atas pintu saf 
11 Kerapihan plester aci area hydrant box 
12 Kerapihan plester aci atas pintu unit
13 Bekisting tertinggal

56
14 Rod berkarat

Hasil dari pengecekan rangka plafon area lobby zona 3 adalah


sebagai berikut :

Tabel 4.6 Checklist rangka plafon area lobby zona 3

No Bahan Inspeksi Open Keterangan


1 Elevasi Rangka 
2 Wall angle
3 Tutup lubang  area lobby lift
4 Kerapihan plester aci
Area smoke stop
5 Rangka kurang paku 
lobby
6 Rangka belum dipasang  Area lobby lift

4.1.6. Zona 4
Area pengecekan zona 4 dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar 4.40 area pengecekan zona 4


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Hasil dari pengecekan rangka plafon korridor zona 4 adalah sebagai berikut

57
Tabel 4.7 Checklist rangka plafon zona 4

No Bahan Inspeksi Open Keterangan


1 Elevasi Rangka  Dekat unit 30
2 Wall angle area hydrant box
3 Wall angle atas pintu shaft 
4 Rangka belum dipasang
5 Rangka bengkok/bergelombang
6 Plester Kurang naik
7 Rangka kurang paku 
8 Lubang belum ditutup bekas ME
9 Celah atas pintu unit  Unit 27.25
10 Kerapihan Plester Aci atas pintu saf
11 Kerapihan plester aci area hydrant box
12 Kerapihan plester aci atas pintu unit
13 Bekisting tertinggal
14 Rod berkarat

4.1.7. Zona 5
Area pengecekan zona 2 dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar 4.41 area pengecekan zona 5


Sumber : Dokumentasi Pribadi

58
Hasil dari pengecekan rangka plafon korridor zona 4 adalah sebagai
berikut

Tabel 4.8 Checklist rangka plafon zona 5

No Bahan Inspeksi Open Keterangan


Dekat unit 93,
1 Elevasi Rangka 
3,12
2 Wall angle area hydrant box 
3 Wall angle atas pintu shaft 
4 Rangka belum dipasang
5 Rangka bengkok/bergelombang
6 Plester Kurang naik
7 Rangka kurang paku
8 Lubang belum ditutup bekas ME
9 Celah atas pintu unit
10 Kerapihan Plester Aci atas pintu saf
11 Kerapihan plester aci area hydrant box
12 Kerapihan plester aci atas pintu unit  Unit 93,9,15,16,12
13 Bekisting tertinggal
14 Rod berkarat

Hasil dari pengecekan rangka plafon area lobby zona 1 adalah


sebagai berikut :

Tabel 4.9 Checklist rangka plafon area lobby zona 5

No Bahan Inspeksi Open Keterangan


1 Elevasi Rangka
2 Wall angle
area smoke stop
3 Tutup lubang 
lobby
4 Kerapihan plester aci
5 Rangka kurang paku
6 Rangka belum dipasang  Area lobby lift

A. Pengawasan Waktu

59
Kurva S adalah diagram yang menggambarkan suatu grafik hubungan
antara waktu pelaksanaan proyek di mulai dari awal hingga selesai. Kurva
S merupakan jadwal pelaksanaan yang disajikan dalam bentuk tabel dan
began menyerupai huruf S. Waktu pelaksanaan proyek yaitu 36 bulan
terhitung sejak Januari 2021 hingga Desember 2024. Kurva S pada proyek
ini dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar 4.42 Kurva S Tower Ekki

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pada proyek ini setiap minggunya akan dilakukan monitoring pekerjaan-


pekerjaan finishing dan dibuat mapping pekerjaan seperti pada gambar 4.21.

60
Gambar 4.43 Mapping Pekerjaan Plafon lantai 10 Mkt
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Setelah melakukan pengawasan pekerjaan dengan mapping maka


akan dibuat tabel kumulatif dari semua pekerjaan seperti pada gambar 4.22
untuk memudahkan monitorin progress perminggunya,

Gambar 4.44 Monitorng progres pekerjaan arsitektur


Sumber : PT NRC

Tabel tersebut tersusun dari pekerjaan pekerjaan arsitektur yang


perlu dilakkan. Dengan tanggal mulai daan target selesai sesuai dengan
kurva S. Tabel yang berwarna hijau menandakan bahwa pekerjaan dilantai
tersebut telah selesai 100%, sedangkan tabel yang berwarna kuning
menandakan bahwa pekerjaan masih berjalan atau on progress. Tulisan
berwana merah menandakan bahwa terjadi peningkatan progress pekerjaan

61
dari minggu sebelumnya, sedangkan tulisan hitam berarti tidak ada
peningkatan progress dari minggu sebelumnya.

Pada minggu ke-124 terpantau pekerjaan rangka plafon pada lantai


10 marketing telah selesai semua zona, pekerjaan ini telah selesai sejak 5
Mei 2023. Sedangkan pekerjaan penutup plafon baru selesai sampai lantai
8 marketing.

Gambar 4.45 Progres monitoring koridor minggu ke-124


Sumber : PT NRC

Setelah melakukan inspeksi terhadap pekerjaan rangka plafon lantai


10 marketing pada 08 Mei 2023. Pemasangan penutup plafon baru mulai
lantai 9 dan telah kerjaan 1 zona yang mana berarti terselesaikan 20% pada
minggu ke-125. Progress dapat dilihat update monitoring 20 Mei 2023

62
Gambar 4.46 Progres monitoring minggu ke-125
Sumber : PT NRC

Gambar 4.47 Progres monitoring minggu ke-126

63
Pada minggu ke-126 pekerjaan penutup plafon lantai 9 marketing
telah selesai kenaikan progress perminggu sebesar 80%. Belum terdapat
perkerjaan rangka plafon pada lantai setelahnya.

Gambar 4.48 Progres monitoring minggu ke-127


Sumber : PT NRC

64
Gambar 4.49 Progres monitoring minggu ke-128
Sumber : PT NRC

Pada minggu ke-127 dan ke-128 (hingga tanggal 9 Juni) tidak ada
pekerjaan rangka plafon, hal ini dapat memperlambat pekerjaan lainnya
seperti pekerjaan penutup plafon. Pada dua minggu ini juga tidak ada
pekerjaan penutup plafon yang mana padahal inspeksi rangka plafon lantai
10 maarketing telah dilaksanakan sejak 08 Mei 2023.

4.2.3. Manajemen Pekerjaan Toilet

A. Pengawasan Mutu

a. Lokasi pengamatan
Pengamatan pekerjaan toilet dilakukan pada lantai 10 marketing
apartemen PGV Tower Ekki. Pengawasan dilakukan per zona, mulai
dari zona 1 hingga 5.

b. Item-item pekerjaan

65
Pekerjaan toilet ini terdiri dari beberapa item-item pekerjaan
finishing seperti coating waterproofing, pekerjaan keramik dinding dan
lantai toilet, pekerjaan aci plester dan pintu PVC.

1. Pekerjaan Coating waterproofing


Pekerjaan waterproofing adalah pekerjaan pelapisan kedap air
untuk mencegah kebocoran. Area yang sering dilapisi adalah toilet,
balkon, STD dan lainnya. Area toilet yang coating waterproofing
adalah dinding area shower setinggi 1200 mm, dinding area closet
setinggi 300 mm seperti pada gambar berikut

Gambar 4.50 Potongan toilet


Sumber : Dokumen Pribadi

2. Pekerjaan Keramik dinding toilet


Setelah pekerjaan pelapisan selesai dan inspeksi test rendam
telah dilakukan maka pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan
pasangan keramik dinding toilet.

66
Gambar 4.51 pekerjaan keramik dinsing toilet
Sumber : Dokumen Pribadi

3. Pekerjaan Plester aci dinding


Setelah pekerjaan keramik dinding toilet maka dilanjutkan
dengan pekerjaan plester aci dinding.

Gambar 4.52 toilet yang telah diplester aci


Sumber : Dokumen Pribadi

67
4. Pekerjaan Keramik Lantai Toilet
Setelah item-item pekerjaan sebelumnya selesai maka dilakukan
pekerjaan keramik lantai toilet.

Gambar 4.53 toilet yang telah dipasang keramik lantai


Sumber : Dokumen Pribadi

5. Pekerjaan Rangka Plafon Toilet


Setelah pekerjaan keramik lantai toilet maka dilanjutakan
pekrjaan rangka plafon toilet.

68
Gambar 4.54 toilet dengan rangka plafon
Sumber : Dokumen Pribadi

6. Pekerjaan Penutup Plafon toilet


Setelah pemasangan rangka plafon maka akan dilakukan
inspeksi mengenai rangka plafon dan plester aci toilet maka akan
dilakukan pemasangan penutup plafon.

Gambar 4.55 toilet telah dipasng plafon


Sumber : Dokumen Pribadi

69
c. Inspeksi
1) Test rendam coating waterproofing
Tes rendam dilakukan untuk memastikan kondisi oekerjaan
sempurna dan tidak ada kebocoran akibat kesalahan aplikasi dengan
cara merendamnya dalam air selama waktu tertentu.

Gambar 4.56 opening tes rendam toilet


Sumber : Dokumen Pribadi

Inspeksi tes rendam dilakukan dua kali yaitu open tes rendam
dan closed tes rendam. Pada open tes rendam dilakukan oleh 3
inpektor yaitu struktur engineering dari PT NRC, inspector dari Jaya
CM, dan Owner. Open tes rendam akan dilakukan perendaman air
di toilet dengan level 5 cm. Setelah 2 x 24 jam open tes rendam maka
akan dilakukan closed tes rendam memastikan kefektifan dengan
beberapa pertimbangan.

70
Gambar 4.57 closing tes rendam toilet
Sumber : Dokumen Pribadi

Bila ada kebocoran setelah pekerjaan lain dimulai maka dapat


dipastikan penyebabnya adlaah pelaksana pekerjaan lanjutan maka
harus dilakukan perbaikan waterproofing. Bila toilet telah selesai
pengecekan dan tidak terdapat masalah maka akan dibuat berita
acara yang ditandatangai oleh kontraktor, konsultan MK, dan
Owner.

Gambar 4.58 Berita Acara tes rendam waterproofing coating


Sumber : PT NRC

2) Ceklis

71
Setelah tes rendam dan item-item pekerjaan telah dikerjaan
namun sebelum pemasangan penutup plafon dilakukan maka akan
dilakukan ceklis. Kerusakan dan kekurangan akan dicatat dalam
form ceklis seperti pada gambar berikut

Gambar 4.59 form ceklis pekerjaan toilet


Sumber : Dokumen Pribadi

Hal-hal yang menjadi bahan inspeksi adalah sebagai berikut

Tabel 4.10 Inspeksi toilet

No Bahan Inspeksi
1 Keramik dinding belum terpasang
2 Keramik lantai belum terpasang
3 Plester aci kurang rapih
4 Rangka Plafon perbaiki
5 Waterproofing toilet

Hasil Inspeksi Waterproofing toilet pada lantai 10 marketing apartemen


PGV Tower Ekki, semua toilet pada lantai tersebut memenuhi RKS.
Berikut merupakan hasil inspeksi toilet lantai 10 marketing apartemen tower Ekki

Tabel 11 Hasil Inspeksi toilet


Keramik Keramik Plester
Unit Rangka Atap
Dinding Lantai Aci
39 V V V V
38 V V V V

72
37 V V V V
41 V V V V
42 V V V V
36 V V V V
43 V V V V
35A V V V V
45A V V V V
35 V V V Geser rangka
45 V V V V
33 V V V V
46A V V V Geser rangka
33A V V V V
32 V V V V
47 V V V Geser rangka
38 V V V Geser rangka
85 V V V V
30 V V V V
29 V V V V
86 V V V V
28 V V V V
elevasi
87 V V rapihkan
perbaiki
27A V V V Geser rangka
88 V V V V
89 V V V V
27 V V V V
26 V V V V
25A V V V Geser rangka
25 V V V V
90 V V V V

73
23 V V V V
91 V V V V
92 V V V V
elevasi
21A V V V
perbaiki
21 V V V V
93 V V Perbaiki V
1 V V V V
2 V V V V
3 V V V V
5 V V V V
20 V V V V
6 V V V V
19A V V V V
7 V V V V
19 V V V V
18 V V V V
8 V V V V
Geser rangka
17A V V V dan tambah
Screw
9 V V V V
17 V V V V
10 V V V V
16 V V V V
11 V V V V

B. Pengawasan Waktu

74
Pengawasan waktu terhadap item-item pekerjaan toilet akan dilakukan
dari minggu ke-124 hingga minggu ke-128. Pada lantai ini memiliki 94 unit.

a. Minggu ke-124 (12 Mei 2023)

Gambar 4.60 Monitoring 12 Mei 2023


Sumber : PT NRC

Pada minggu ini keramik dinding toilet telah selesai sebanyak 89


atau 94,7%. Lalu pekerjaan ini toilet pada lantai setelahnya sudah dimulai.
89
𝑘𝑒𝑟𝑎𝑚𝑖𝑘 𝑑𝑖𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑜𝑖𝑙𝑒𝑡 = 𝑥 100 % = 94,7%
94

Pada minggu ini keramik dinding toilet telah selesai sebanyak 71


atau 75,5%.

89
𝑘𝑒𝑟𝑎𝑚𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖 𝑡𝑜𝑖𝑙𝑒𝑡 = 𝑥 100 % = 94,7%
94

Pada lantai 10 marketing di minggu ini pekerjaan rangka plafon


belum dilakukan.

b. Minggu ke-125 (20 Mei 2023)

75
Gambar 4.61 Monitoring 20 Mei 2023
Sumber : PT NRC

Pada minggu ini pekerjaan keramik dinding toilet pada lantai 10


marketing adalah sebanyak 5 atau 5,3%, maka minggu ini telah selesai

93
𝑘𝑒𝑟𝑎𝑚𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖 𝑡𝑜𝑖𝑙𝑒𝑡 = 𝑥 100 % = 98,9%
94

100%. Sedangkan untuk pekerjaan keramik lantai toilet mengalami


kemajuan sebanyak 4,2% pada minggu ini.

Tersisa 1 unit yaitu unit 55 yang mana merupakan unit khusus


dengan pintu terkunci sehingga tidak dapat dipastikan apakah pekerjaan
keramik lantai toilet telah dilakukan atau belum.

76
Gambar 4.62 mapping pekerjaan keramik toilet
Sumber : PT NRC

c. Minggu ke-126 (27 Mei 2023)

Gambar 4.63 Monitoring 27 Mei 2023


Sumber : PT NRC

Pada minggu ini keramik dinidng dan lantai toilet telah diselesaikan
semua, dan pekerjaan keramik lantai toilet telah di dilanjutkan pada lantai
20
𝑅𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑙𝑎𝑓𝑜𝑛 𝑡𝑜𝑖𝑙𝑒𝑡 = 𝑥 100 % = 21,3%
94

setelahnya. Dalam seminggu tercatat sebanyak 20 unit pekerjaaan rangka


plafon toilet atau 21,3%

77
d. Minggu ke-127 (2 Juni 2023)

Gambar 4.64 Monitoring 2 Juni 2023


Sumber : PT NRC

Pada minggu ini tercatat pekerjaan plafon sebanyak 90 unit.


Mengalami kemajuan sebanyak 74,4% pada minggu ini.
90
𝑅𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑙𝑎𝑓𝑜𝑛 𝑡𝑜𝑖𝑙𝑒𝑡 = 𝑥 100 % = 95,7%
94

e. Minggu ke-128 (9 Juni 2023)

Gambar 4.65 monitoring 9 Juni 2023


Sumber : PT NRC

Pada minggu ini tercatat pekerjaan plafon sebanyak 92 unit.


Mengalami kemajuan sebanyak 2,2% pada minggu ini.
92
𝑅𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑙𝑎𝑓𝑜𝑛 𝑡𝑜𝑖𝑙𝑒𝑡 = 𝑥 100 % = 97,9%
94

78
4.3. Pengamatan Hal Baru

Selama kerja praktek pada proyek apartemen PGV tower Ekki ini
penulis menemukan banyak hal baru yang tidak didapatkan ketika berkuliah
di kelas. Hal-hal yang baru adalah yaitu skema manajemen dalam sebuah
proyek seperti melakukan monitoring progress dengan membuat mapping
dilangpan yang lalu di rekap menjadi tabel akumulasi progress pekerjaan
arsitektur. Mengetahui tahapan awal proyek hingga berlangsugngnya
proyek.

4.4. Permasalahan, Solusi, dan Sanksi

A. Permasalahan
Permasalahan yang terjadi pada saat pengawasan pekerjaan adalah
banyak terjadinya kekurangan dan kerusakan pada rangka plafon koridor
seperti wall angle yang belum terpasang, paku yang kurang-kurang, bahkan
di beberapa bagian terdapat rangka yang belum dipasang. Penggunaan
material yang berkarat sehingga harus dilakukan pemasangan ulang.

Permasalahan lainnya adalah yaitu lambatnya pekerjaan rangka


plafon toilet. Permasalahan dalam pelaksanaan waterpdroofing adalah para
pekerja yang kadang menggunakan air perendaman sehingga level air
berkurang, hal tersebut memengaruhi inspeksi tes rendam. Terkadang
dilapang terdapat pekerja yang tidak memakai helm pengaman saat bekerja.

B. Solusi
Solusinya adalah melakukan komunikasi yang lebih baik kepada
pekerja dapat pula dibuatkan lis pekerja agara tidak ada kekukarangan
dalam pekerjaan. Setelah mendapatkan surat persetujuan material alangkah
baiknya terdapat pengecekan mutu yang lebih rinci agar penggunakan
material yang tidak sesuia dapat dihindari.

Pekerjaan yang lambat dapat diatasi dengan penamabahan pekerja


atau jam kerja alternatif (lembur). Perlu himbauan kepada para pekerja

79
untuk tidak menggunakan air untuk perendaman toilet sehingga tidak
memengaruhi penilaian inspeksi tes rendam.

C. Sanksi
Sanksi dapat diberikan berupa teguran berupa lisan kepada pekerja
yang tidak mematuhi aturan. Jika tidak dapat ditegur melalui lisan maka
akan diberikan surat peringatan hingga pemutusan kontrak.

80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Selama melakukan kerja praktek selam akurang lebih 3 bulan pada proyek
apartemen PGV Tower Ekki, dapat diambil pemberlajaran bagaiman proses
pengawasan manajeman kontruksi pasa pekerjaan pemasangan rangka plafon dan
pekerjaan toilet. Berikut hal-hal yang dapat diperhatikan sehingga menjadi
pembelajaran seperti :

a. Mendapat pengetahuan mengenai bagaimana skema pengawasan


pekerjaan di proyek sesungguhnya

b. Mendapat pengetahuan material-material yang digunakan selama


proses finishing

c. Mendapat pemahaman mengenai monitoring item-item pekerjaan


fisnishing

d. Mendapat pengetahuan mengenai kerusakan dan kekurangan pada


pekerjaan finishing yang membutuhkan perbaikan

e. Manajemen yang baik akan menghasilkan bangunan yang baik.

5.2. Saran
Saran mengennai pengawasan pekerjaan plafon koridor dan pekerjaan toilet
pada proyek ini adalah :

a. Agar mendapatkan mutu yang optimal perlu dilakukan controlling


secara berkala

b. Setelah surat persetujuan material disahkan, alangkah baiknya


dilakukan pengecekan mutu material, sehingga ketika pemasangan tidak
perlu melalukan pergantian material ketika inspeksi berlangsung

81
c. Agar material-material yang sudah tersedia dilapangan namun belum
dipasang dibutuhkan perlakukan yang baik agar pekerjaan menunjukkan
mutu yang baik

82
DAFTAR PUSTAKA

Aryani, Fiki. Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi


Jalan Lingkungan Lokasi Kalimantan Barat.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pusdiklat Jalan, Perumahan,
Permukiman Dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah. Dasae-Dasar Manajemen
Proyek dan Pengendalian Proyek.
Darma, Putu. Analisis Waktu Dan Biaya Berdasarkan Analisa Produktivitas
Tenaga Kerja Pada Proyek Pembangunan Konstruksi. Universitas Udayana: 2017.
Kurnianto. Bab II Tinjauan Pustaka. Universitas Atma Jaya : 2016. Diakses
Pada http://e-journal.uajy.ac.id/10541/3/2TS14494.pdf
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat. Modul Pelaksanaan
Kontrak. Bandung : 2016.
Nusa Raya Cipta. Bagan Organisasi Perusahan. Diakses pada
https://nusarayacipta.com/
Pepres Republik Indonesia. Nomor 16 Tahun 2018 Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah. 2018.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah. Modul Pengendalian Pelaksanaan Proyek.
Semarang : 2017.
Podo Golf View. Apartemen Tower Ekki. Diakses pada
https://www.podomorogolf-view.com/
Setiadi. Bab II Tinjauan Pustaka. 2016. Diakses Pada Kurnianto. Bab II
Tinjauan Pustaka. Universitas Atma Jaya : 2009. Diakses Pada http://e-
journal.uajy.ac.id/3185/3/2TS10563.pdf
Setiadi. Bab II Tinjauan Pustaka. 2016. Diakses Pada Kurnianto. Bab II
Tinjauan Pustaka. Universitas Atma Jaya : 2009. Diakses Pada http://e-
journal.uajy.ac.id/9710/3/2MTS02225.pdf

83
LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Penerimaan Kerja Praktek

84
Lampiran 2 Surat Selesai Kerja Praktek

85
Lampiran 3 Surat Izin Kerja Praktek

86
87
Lampiran 4 Absensi kegiatan harian kerja praktek

88
89
90
Lampiran Form Checklist Rangka Plafon Lantai 10 Marketing

Lampiran 5 Form Checklist rangka plafon koridor zona 1

Lampiran 6 Form Checklist rangka plafon koridor zona 2 & 3

91
Lampiran 7 Form Checklist rangka plafon koridor zona 3 & 4

Lampiran 8 Form Checklist rangka plafon koridor zona 4 & 5

92
Lampiran 9 Form Checklist Toilet lantai 10 Marketing

93
94
Lampiran 10 Closing Tes Rendam

95
Lampiran 11 Monitoring 20 Mei 2023

Lampiran 12 Monitoring 27 Mei 2023

Lampiran 13 Monitoring 2 Juni 2023

Lampiran 14 Monitoring 9 Juni 2023

96

Anda mungkin juga menyukai