Disusun Oleh :
Surakarta, 2023
Dosen Pembimbing
1. Bapak Anto Budi Listyawan, S.T., M.Sc. selaku Ketua Program Studi
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Ibu Alfia Magfirona. S.T,.M.T. selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktik yang
telah memberikan bimbingan sehingga selesai Laporan Kerja Praktik ini.
3. CV. Cahaya Nusantara sebagai Jasa Kontruksi yang telah menerima saya
sebagai mahasiswa kerja Praktik dalam Proyek Peningkatan Jalan dan Pedestrian
Jalan Menteri Supeno sampai dengan KS Tubun dan Pembangunan Shelter
Manahan sehingga banyak ilmu yang kita dapat didalam melaksanakan kerja
Praktik.
Penulis menyadari bahwa Laporan Kerja Praktik ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan guna kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penulis berharap semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pada penbaca pada
umumnya.
Surakarta, 2023
Penulis
v
2. Hubungan Kerja antar Unsur-Unsur Pengelola Proyek ..........
a) Pemilik Proyek (owner) ...................................................
b) Konsultan Perencana..........................................................
c) Konsultan Pengawas. .........................................................
d) Pelaksana Proyek. ..............................................................
3. Bagan Hubungan Kerja antar Unsur Pelaksana .....................
4. Struktur Organisasi Pelaksana Proyek ..................................
5. Pelelangan .............................................................................
BAB III PELAKSANAAN PROYEK.........................................................
1. Pekerjaan Levelling Elevasi....................................................
2. Pekerjaan Pengecoran .............. .........................................
3. Pekerjaan Pengaspalan Jalan KS Tubun ................................
4. Pekerjaan Pemasngan Granit .................................................
BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................
A. Perencanaan dan Pelaksanaan Pekerjaan ...................................
B. Pengendalian Waktu ..................................................................
1. Bahan Konstruksi ...................................................................
2. Tenaga Kerja ..........................................................................
3. Alat Konstruksi ......................................................................
4. Kondisi Cuaca ........................................................................
C. Pengendalian Biaya Proyek .......................................................
1. Pengendalian Mutu ................................................................
2. Pengendalian Waktu ..............................................................
3. Pengendalian Biaya ................................................................
4. Pengendalian Tenaga Kerja ...................................................
BAB V PENGENDALIAN PROYEK ………………………………….
A. Definisi Umum…………………………………………………
B. Pengendalian Proyek……………………………………………
C. Jadwal Waktu Pelaksanaan…………………………………….
D. Laporan Kemajuan Pekerjaan………………………………….
E. Hal-hal yang memperngaruhi Pengendalian Waktu……………
F. Kurva Pengendalian…………………………………………….
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN......................................................
A. Kesimpulan ................................................................................
B. Saran ...........................................................................................
PENUTUP.......................................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
a. Beban kendaraan yang makin lama makin meningkat seiring dengan laju
pertumbuhan ekonomi sehingga dibutuhkan konstruksi jalan dengan
kemampuan daya dukung lebih tinggi.
a. BAB I Pendahuluan
b. BAB II Manajemen dan Pengendalian Proyek
c. BAB III Pelaksanaan Proyek
d. BAB IV Pembahasan
e. BAB V Pengendalian Proyek
f. BAB V Kesimpulan dan Saran
Untuk sistematika penyusunan laporan Kerja Praktik tahun 2023
A. Pengertian Manajemen
Manajemen proyek merupakan kegiatan merencanakan, mengorganisir,
memimpin, mengendalikan dan staffing sumber daya perusahaan untuk
mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan (hasil yang optimum,
efektif, dan efisien). Manajemen proyek akan dapat terwujud, apabila system
yang digunakan benar-benar dapat terlaksana dengan baik dan tepat. Hal ini
begitu penting karena secara keseluruhan berpengaruh pada kelancaran
pekerjaan, efesiensi waktu, dan efisiensi anggaran biaya.
B. Organisasi Proyek
1. Unsur-unsur pelaksana proyek
Dalam pelaksanaan pekerjaan proyek Peningkatan Jalan dan
Pedestrian Jalan Menteri Supeno Sampai dengan KS Tubun dan
Pembangunan Shelter Manahan terdapat beberapa pihak yang terlibat dan
saling terkait, yang merupakan kesatuan yang saling terhubung dan saling
mendukung. Pihak tersebut memiliki tugas, tanggung jawab, dan
wewenang masing-masing demi terwujudnya kelancaran kegiatan
pelaksanaa konstruksi. Adapun pihak-pihak tersebut sebagai berikut :
a. Pemilik Proyek : Pemerintah Kota Surakarta
b. Konsultan Perencana : CV. ACHIKARYA UTAMA
c. Konsultan Pengawas : CV. PAKARSEMI
d. Pelaksana Proyek : CV. CAHAYA NUSANTARA
2. Hubungan kerja antar unsur-unsur pelaksana
a) Pemilik Proyek (owner)
Pemilik proyek (owner) adalah suatu pihak baik perseorangan
maupun badan usaha (badan hukum atau bukan badan hukum) baik
pemerintah maupun swasta yang mempunyai kekuasaan penuh
terhadap kepemilikan suatu proyek konstruksi dan memberi pekerjaan
kepada pihak lain untuk melaksanakan proyek tersebut dengan
membayar semua biaya pekerjaan tersebut kepada pihak yang telah
ditetapkan.
Pada proyek ini pemilik proyek (owner) adalah Pemerintah Kota
Surakarta. Adapun tugas, kewajiban, tanggung jawab, dan wewenang
pemilik proyek adalah sebagai berikut :
1) Menyediakan lahan yang akan digunakan sebagai lokasi
pembangunan proyek.
2) Mengurus perijinan dan menyelesaikan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh pihak terkait dalam pembangunan proyek tersebut.
3) Menyediakan dana bagi penyelenggaraan proyek.
4) Memilih, menentukan dan mengangkat konsultan pengawas atau
manager konstruksi, konsultas perencana, dan
kontraktor/pelaksana utama.
5) Meminta laporan kerja dan penjelasan tentang pelaksanaan
pekerjaan konstruksi kepada konsultan manajemen konstruksi
dan kontraktor pelaksana.
6) Mengesahkan adanya perubahan pekerjaan baik dalam desain
pekerjaan maupun pelaksanaa pekerjaan.
7) Mengambil keputusan akhir yang mengikat mengenai
pembangunan proyek dan menerima pekerjaan proyek
pembangunan yang telah selesai dan menyetujuinya.
b) Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah suatu perseorangan atau badan usaha
(badan hukum atau bukan badan hukum) yang dipilih oleh pemilik
proyek (owner) selaku perancana (designer) pekerjaan seperti
perencanaan perkerjaan struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal, dan
plumping. Pada proyek ini yang bertindak sebagai konsultan
perencana adalah CV. ACHIKARYA UTAMA.
Secara umum tugas konsultan perencana adalah membuat desain
dari gagasan yang memberikan gambaran pekerjaan yang meliputi
gambar kerja perencanaan dan rencana pelaksanaan pekerjaan sesuai
keinginan dan perintah kerja dari pemilik proyek (owner). Adapun
tugas, kewajiban, tanggung jawab, dan wewenang konsultan
perencana adalah sebagai berikut:
1) Membuat desain dan rencana kerja dari gagasan pemilik
proyek (owner).
2) Melakukan pekerjaan perencanaan konstruksi bangunan
berupa pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal, dan
plumping sesuai dengan gagasan dan perintah dari pemilik
proyek (owner).
3) Menguraikan atau memberikan penjelasan secara lengkap,
tentang
4) Maksud dan tujuan dari perencanaan bangunan yang telah
dibuat
5) Kepada pemilik proyek (owner). Jika terjadi perubahan gambar
kerja, maka konsultan perencana wajib melakukan revisi dan
melaporkan perubahan gambar kerja tersebut kepada pemilik
proyek (owner) untuk dievaluasi dan disetujui oleh pemilik
proyek (owner).
6) Melakukan spesifikasi teknis pekerjaan.
7) Bertanggung jawab penuh terhadap segala hasil
perencanaannya sehingga perencanaan tersebut dapat
dilaksanakan.
c) Konsultan Pengawas
Konsultan Pengawas adalah orang atau badan hukum yang diberikan
kekuasaan oleh Pemilik Proyek untuk mengawasi dan mengontrol
serta mengarahkan pelaksanaan pekerjaan secara teknis, agar tercapai
hasil yang sebaik-baiknnya menurut persyaratan yang ada serta sesuai
dengan persetujuan kontrak antara Pemilik Proyek (owner) dan
Kontraktor. Dalam proyek ini selaku Konsultan pengawas adalah CV.
Pakarsmi.
Adapun tugas, kewajiban, tanggung jawab, dan wewenang
konsultan pengawas adalah sebagai berikut:
1) Mewakili pemilik proyek (owner) dalam mengawasi
pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan rencana, dalam hal
ini mengenai kualitas, kuantitas dan waktu pelaksanaan
pekerjaaan.
2) Memberi saran-saran dan informasi kepada kontraktor tentang
semua aspek pelaksanaan pekerjaan.
3) Menerima dan meminta saran konsultan perencana tentang hal-
hal
4) Yang berhubungan dengan pelasanaan kerja.
5) Menyusun laporan kemajuan pekerjaan.
6) Menilai prestasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
7) Membuat daftar kekurangan-kekurangan dan cacat selama
pemeliharaan
d) Pelaksana Proyek
Kontraktor/pelaksana proyek adalah perseorangan atau badan usaha
(badan hukum atau bukan badan hukum) yang melaksanakan
pembangunan secara fisik berdasarkan gambar kerja perencanaan
beserta perhitungan dan keterangan spesifikasi teknis yang
berhubungan, sesuai dengan dokumen kontrak kerja.
Kontraktor/pelaksana bertanggung jawab secara langsung pada
pemilik proyek (owner). Dalam melaksanakan pekerjaanya, kontraktor
pelaksana diawasi oleh konsultan manajemen konstruksi dan dapat
berkonsultasi secara langsung apabila ada kendala yang terjadi dalam
pelaksanaan pekerjaan, sehingga menyebabkan terjadi perubahan
desain kerja yang harus dikonsultasikan langsung dengan pemilik
proyek (owner) untuk disetujui. Dalam proyek ini selaku kontraktor
adalah CV. Cahaya Nusantara.
Adapun tugas, kewajiban, tanggung jawab, dan wewenang
pelaksana proyek (kontraktor) adalah sebagai berikut :
1) Melaksanakan tugas pekerjaan lapangan sesuai dengan
SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja) dari dokumen kontrak.
2) Menyiapkan tenaga ahli dan tenaga tidak ahli atau tenaga
kerja, bahan dan material, alat konstruksi, dan jasa yang
diperlukan sesuai dengan spesifikasi teknis adan gambar
kerja yang telah ditentukan dengan memperhatikan biaya
pelaksanaan, waktu pelaksanaan, kualitas pekerjaan,
keamanan keselamatan kerja, dan lingkungan.
3) Kontraktor/pelaksana dapat melimpahkan pekerjaan jika
diperlukan sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan
kepada sub kontraktor.
4) Bertanggung jawab sepenuhnya atas segala jenis pekerjaan
serta kesalahan dari pekerjaan yang mempunyai hubungan
kerja.
5) Menyerahkan laporan hasil pekerjaan secara rutin kepada
konsultan manajemen konstruksi yang memuat:
a. Laporan pelaksanaan pekerjaan
b. Prestasi atau kemajuan kerja yang dicapai (progress
kerja)
c. Jumlah tenaga kerja yang digunakan
d. Jumlah bahan dan material yang masuk
e. Keadaan cuaca pada saat pelaksanaan pekerjaan
konstruksi
f. Laporan lain
6) Melindungi alat konstruksi, bahan konstruksi, dan pekerjaan
terhadap kehilangan dan kerusakan sampai pada saat
penyerahan pekerjaan kepada pemilik proyek (owner).
7) Kontraktor/pelaksana harus segera melaporkan secara
tertulis jika terjadi force majeur. Yang dimaksud dengan
force majeur adalah:
a. Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, dan
banjir)
b. Perang, huru-hara, pemogokan tenaga kerja, dan
kondisi epidemic yang secara keseluruhan ada
hubungan langsung dengan penyelesaian pekerjaan
konstruksi
c. Terjadi kenaikan harga bahan bangunan dan
perubahan upah tenaga kerja sesuai dengan kebijakan
pemerintah
d. Kejadian lain yang dapat diterima oleh pemilik
proyek akibat tindakan pemerintah di bidang moneter
dan ekonomi yang pelaksanaannya sesuai dengan
pengumuman pemerintah
8) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan time schedule yang
telah ditetapkan dan disepakati bersama.
9) Memelihara dan memperbaiki dengan biaya sendiri terhadap
kerusakan infrastruktur jalan yang diakibatkan oleh
kendaraan proyek yang mengangkut alat konstruksi dan
bahan konstruksi ke lokasi proyek.
3. Bagan hubungan kerja antar unsur pelaksana
Struktur organisasi proyek merupakan perwujudan dari suatu system
organisasi dalam pelaksanaan suatu proyek pembangunan, atau dengan
kata lain merupakan suatu kerangka penjabaran dari keseluruhan tugas dan
tanggung jawab masing-masing pihak yang terkait. Adapun hubungan
kerja dan koordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan dapat
dilihat pada Gambar berikut ini:
PEMILIK PROYEK
Pemerintah Kota Surakarta
PELAKSANA PROYEK
CV. Cahaya Nusantara
Keterangan :
: Garis Koordinasi
: Garis Komando
ADMIN TEKNIK
Budi Nugroho Adi Purnomo Muhammad Sidiq
SURVEYOR
Basuki Tejo Wahyu Hadi Sano Juliandi Nata
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Pelaksana proyek Peningkatan Jalan dan Pedestrian Jalan Menteri Supeno
Sampai dengan KS Tubun dan Pembangunan Shelter Manahan
STURUKTUR ORGANISASI
Kontruksi Peningkatan Jalan dan Pedestrian Jalan
Menteri Supeno dan Jalan KS Tubun
SITE MANAGER
Tatag Sugeng Saputra
PELAKSANA 2 SURVEYOR
Tejo Wahyu Hadi Sano Juliandi Nata
Tugas, tanggung jawab, dan wewenang dari unsur-unsur yang ada
di dalam Struktur Organisasi Pelaksana Proyek (Kontraktor) antara lain :
a. Project Manager
Tugas dan tanggung jawab seorang Project Manager antara lain :
1) Memimpin kegiatan perencanaan proyek, sampai tersusun RAP.
2) Merencanakan kebutuhan biaya proyek secara periodik.
3) Mengendalikan biaya, waktu dan mutu pekerjaan.
4) Menyediakan metode kerja, bahan, alat dan tenaga yang menjadi
tanggung jawabnya sesuai jadwal pelaksanaan.
5) Bertanggung jawab kepada Kantor Pusat dan Dinas atas segala
pekerjaan dilapangan.
Wewenang Project Manager:
1) Turut menyelesaikan, menerima dan mengatur penempatan tenaga
kerja di proyek.
2) Mengatur bawahan apabilamelakukan penyimpangan
terhadap disiplin kerja.
3) Memberikan rekomendasi atas penawaran suplier dan sub
kontraktor.
4) Menetapkan hasil pelaksanaan baik dari segi volume maupun
biaya.
5) Mengesahkan pengeluaran uang sebatas yang telah ditetapkan.
6) Menandatangani daftar sisa bahan proyek.
7) Menandatangani kontrak kerja dengan tenaga kerja di proyek.
b. Ahli K3 Konstruksi
Melaksanakan kegiatan penerapan sistem manajemen mutu ISO dan
K3 di proyek agar diperoleh hasil dan proses sesuai harapan pelanggan.
Tugas dan wewenang pengawas K3 adalah sebagai berikut:
1) Menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu (Quality
Management System) dan K3 (Quality Asurance).
2) Melaporkan sistem manajemen mutu dan K3 dari proyek sebagai
bahan bagi pelaksanaan management review di tingkat divisi.
3) Bertanggung jawab kepada direktur/pimpinan perusahaan dikantor
pusat/cabang/lapangan.
Wewenang pengawas K3 :
1) Meminta data dan informasi yang berkaitan dengan tugasnya.
2) Menetapkan Program Pelaksanaan dan melakukan koordinasi
dengan seluruh staf yang terkait.
3) Mengawasi Pelaksanaan Managemen K3 lapangan.
c. Supervisor/Pelaksana Proyek :
Pelaksana proyek bertugas mengatur dan mengelola proyek dengan
baik sesuai rencana dan target waktu yang ditentukan. Ada beberapa
bidang pada pelaksana proyek antara lain :
1) Pelaksana Pemeliharaan, bertugas untuk mengkoordinir,
mengawasi, dan bertanggung jawab dalam pemeliharaan
infrastruktur yang sudah dibangun sesuai dengan kesepakatan
yang ada.
2) Pelaksana Pelebaran Jalan, bertugas untuk mengawasi agar
pelaksanaan pekerjaan Pelebaran Jalan di lapangan/proyek
sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat.
3) Pelaksana Jembatan, bertugas untuk mengawasi agar
pelaksanaan pekerjaan Jembatan di lapangan/proyek sesuai
dengan perjanjian yang telah dibuat.
d. Quality Control (QC)
Quality Control (QC) merupakan penanggung jawab dalam
pengendalian mutu pelaksanaan proyek. Adapun tugas dan tanggung
jawab Quality Control adalah sebagai berikut :
1) Menyusun rencana inspeksi dan tes untuk material datang serta
rencana inspeksi dan tes proses pekerjaan di lapangan.
2) Memeriksa kualitas setiap item pekerjaan di lapangan
3) Melakukan verifikasi pemeriksaan hasil pekerjaan maupun
tahap pekerjaan apakah sudah sesuai spesifikasi.
4) Melakukan pengecekan terhadap kualitas material yang datang
dan melakukan pengujian sesuai dengan spesifikasi teknik yang
ditetapkan dalam RMP (Rencana Mutu Proyek) bila
diperlukan.
5) Melakukan analisa terhadap hasil pengujian laboratorium.
6) Melakukan analisa terhadap laporan kalibrasi peralatan
pengujian (kecuali alat-alat survey)
Wewenang Quality Control :
1) Melakukan koordinasi dengan Project Manager,
terkait dengan kualitas hasil pekerjaan.
2) Melakukan koordinasi dengan Site Manager, terkait dengan
persiapan lahan kerja dan hasil pekerjaan.
3) Melakukan koordinasi dengan owner / konsultan, terkait
dengan chek list.
4) Melakukan koordinasi dengan Engineer, terkait
dengan metode kerja dan spesifikasi teknis.
5) Melakukan koordinasi dengan pengawas K3, terkait dengan
K3.
e. Surveyor
Membantu Project Manager dalam melaksanakan kegiatan kegiatan
pengukuran yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek. Tugas dan
Tanggung Jawab surveyor adalah sebagai berikut :
1) Membantu Kegiatan survey dan pengukuran diantaranya
pengukuran topografi lapangan dan melakukan penyusunan
dan penggambaran datadata lapangan.
2) Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah
dilakukan sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan
melakukan tindak koreksi dan pencegahannya.
3) Mengawasi survey lapangan yang dilakukan kontraktor untuk
memastikan pengukuran dilaksanakan dengan akurat telah
mewakili kuantitas untuk pembayaran sertifikat bulanan untuk
pembayaran terakhir.
4) Mengawasi survey lapangan yang dilakukan kontraktor untuk
memastikan pengukuran dilaksanakan dengan prosedur yang
benar dan menjamin data yang diperoleh akurat sesuai dengan
kondisi lapangan untuk keperluan peninjauan desain atau detail
desain.
5) Mengawasi pelaksanaan staking out, penetapan elevasi sesuai
dengan gambar rencana.
6) Melakukan pelaksanaan survey lapangan dan penyelidikan dan
pengukuran tempat-tempat lokasi yang akan dikerjakan
terutama untuk pekerjaan
7) Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan ke kepala
proyek
Wewenang surveyor :
1) Mengajukan usulan perubahan gambar kepada Project Manager.
1. Pelelangan
Pelelangan (Tender) adalah salah satu proses kegiatan yang
dilakukan oleh pemilik proyek (Owner) kepada kontraktor yang mengikuti
pelelangan, kemudian dipilih salah satu kontraktor dengan harapan dari
pemilik proyek (Owner), mendapat kontraktor yang dapat melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan aturan – aturan berlaku.
Dalam proyek Peningkatan Jalan dan Pedestrian Jalan Menteri
Supeno Sampai dengan KS Tubun dan Pembangunan Shelter Manahan
menggunakan pelelangan pengadaan langsung, yaitu metode tender pasca
kualifikasi satu file – harga terendah sistem gugur.