PANTAI PRIGI
KABUPATEN TRENGGALEK
Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
MARET 2023
2
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan
rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan dan Menyusun
laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul Proyek kontruksi pembangunan
Pelabuhan Prigi Kabupaten Trenggalek.
1. Orang tua yang memberikan dukungan doa dan material kepada penulis
2. Bapak Rizki Prasetiya, ST., MT. Selaku ketua Prodi Teknik Sipil, jurusan
Teknik Sipil
3. Bapak Ir. Achmad Fadillah,MT selaku dosen pembimbing Magang
4. Pemimpin CV. Amanda Raya dan CV. Wahana Kreasi Engineering yang
telah memberikan kesempatan untuk penulis melaksanakan magang di
Proyek Pembangunan Pelabuhan Prigi Kabupaten Trenggalek
5. Seluruh staff CV. Amanda Raya selaku kontraktor pelaksana dan CV.
Wahana Kreasi Engineering sebagai konsultan supervisi proyek
Pembangunan Pelabuhan Prigi Kabupaten Trenggalek
6. Semua pihak yang terlibat dan membantu penulis selama magang dan
dalam menyusun laporan magang
4
DAFTAR ISI
BAB I.......................................................................................................................7
PENDAHULUAN...................................................................................................7
1.1 Latar Belakang..........................................................................................7
1.2 Latar Belakang CV....................................................................................7
1.3 Maksud Dan Tujuan Proyek......................................................................8
1.4 Tujuan Praktek Kerja Lapangan................................................................8
1.5 Manfaat Praktek Kerja Lapangan..............................................................9
1.6 Ruang Lingkup Pembahasan.....................................................................9
1.7 Lokasi Uji Praktek.....................................................................................9
1.8 Sistematika Penulisan................................................................................9
BAB II....................................................................................................................11
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................11
2.1 Gambaran Umum....................................................................................11
2.2 Dasar Teori..............................................................................................11
2.2.1 Pengertian Pelabuhan.......................................................................11
2.2.2 Macam Pelabuhan............................................................................12
2.2.3 Sistem Pelabuhan.................................................................................17
2.2.4 Fungsi Pelabuhan.................................................................................18
2.2.5 Prasarana dan Sarana Pelabuhan.........................................................19
2.2.6 Dermaga...............................................................................................19
2.2.7 Kapal....................................................................................................21
BAB III.................................................................................................................27
ORGANISASI PROYEK......................................................................................27
3.1 Data Umum Proyek................................................................................27
3.2 Data Teknis Pelaksanaan Proyek............................................................27
3.3 Lokasi Proyek..........................................................................................27
3.4 Manajemen Proyek..................................................................................28
3.5 Struktur Organisasi Proyek.....................................................................28
3.6 Pemilik Proyek (Owner)..........................................................................29
3.7 Pejabat Pembuat Komitmen....................................................................29
3.8 Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)...........................................30
3.9 Konsultan Perencana...............................................................................30
5
DAFTAR GAMBAR
7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program Praktek Kerja Lapangan merupakan salah satu kegiatan
wajib yang harus dijalankan oleh mahasiswa Jurusan teknik sipil. Program
ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang aktivitas yang terjadi
di lapangan atau dunia pekerjaan yang dapat menunjang pengetahuan
secara teoritis dari materi perkuliahan. Dengan adanya program Praktek
Kerja Lapangan ini mahasiswa diharapkan mendapatkan ilmu dari
perusahaan tempat magang dan dapat mengaplikasikan langsung teori
yang didapatkan dalam kegiatan perkuliahan.
Pemerintah Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas
Perhubungan (DISHUB) telah mengadakan Pembangunan Pelabuhan Prigi
Kabupaten Trenggalek dengan maksud untuk mengantisipasi kelancaran
arus barang
Kami mahasiswa Teknik Sipil Universitas Merdeka Malang
mendapatkan kesempatan untuk melakukan kerja praktek dalam
pembangunan tersebut. Kerja praktek ini merupakan program wajib dalam
Program Studi Teknik Sipil dengan tujuan agar mahasiswa bisa
mendapatkan pengalaman dalam pekerjaan di lapangan.
Bab I Pendahuluan
Bab V Penutup
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pelabuhan Umum
Pelabuhan ini diselenggarakan untuk kepentingan palayanan
masyarakat umum, yang dilakukan oleh pemerintah dan
pelaksanaannya diberikan kepada badan usaha milik negara yang
didirikan untuk maksud tersebut. Di indonesia, dibentuk empat badan
usaha milik negara yang berwenang mengelola pelabuhan umum
diusahakan, yaitu PT. Pelindo I berkedudukan di Medan, PT. Pelindo
II di Jakarta, PT. Pelindo III di Surabaya dan PT. Pelindo IV di Ujung
Pandang. Pelabuhan pada perencaaan ini masuk pada kawasan
operasi PT. Pelindo IV, Ujung Pandang, sebagai pelabuhan umum.
2. Pelabuhan Khusus
Pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang digunakan untuk
kepentingan sendiri guna menunjang suatu kegiatan tertentu dan
hanya digunakan untuk kepentingan umum dengan keadaan tertentu
dan dengan ijin khusus dari Pemerintah. Pelabuhan ini dibangun oleh
suatu perusahaan baik pemerintah ataupun swasta yang digunakan
untuk mengirim hasil produksi perusahaan tersebut, salah satu contoh
adalah Pelabuhan LNG Arun di Aceh, yang digunakan untuk
mengirim gas alam cair ke daerah/negara lain, Pelabuhan Pabrik
13
1. Pelabuhan Barang
Pelabuhan ini mempunyai dermaga yang dilengkapi dengan fasilitas
untuk bongkar muat barang, seperti:
a. Dermaga harus panjang dan mampu menampung seluruh
panjang kapal sekurang-kurangnya 80% dari panjang kapal. Hal
ini disebabkan oleh proses bongkar muat barang melalui bagian
depan maupun belakang kapal dan juga di bagian tengah kapal.
b. Pelabuhan barang harus memiliki halaman dermaga yang cukup
lebar, untuk keperluan bongkar muat barang, yang berfungsi
untuk mempersiapkan barang yang akan dimuat di kapal,
maupun barang yang akan di bongkar dari kapal dengan
menggunakan kran. Bentuk halaman dermaga ini
beranekaragam tergantung pada jenis muatan yang ada, seperti :
1. Barang-barang potongan (general cargo), yaitu barang yang
dikirim dalam bentuk satuan seperti mobil, truk, mesin, serta
barang yang dibungkus dalam peti, karung, drum dan lain
sebagainya.
2. Pelabuhan Penumpang
14
3. Pelabuhan Campuran
Pelabuhan campuran ini lebih diutamakan untuk keperluan
penumpang dan barang, sedangkan untuk minyak masih menggunakan
pipa pengalir. Pelabuhan ini biasanya merupakan pelabuhan kecil atau
pelabuhan yang masih berada dalam taraf perkembangan.
4. Pelabuhan Minyak
Pelabuhan minyak merupakan pelabuhan yang menangani aktivitas
pasokan minyak. Letak pelabuhan ini biasanya jauh dari keperluan umum
sebagai salah satu fakltor keamanan. Pelabuhan ini juga biasanya tidak
memerlukan dermaga/pangkalan yang harus dapat menampung muatan
vertikal yang besar, karena cukup dengan membuat jembatan perancah
atau tambatan yang lebih menjorok ke laut serta dilengkapi dengan pipa-
pipa penyalur yang diletakkan persis dibawah jembatan, terkecuali pada
pipa yang berada di dekat kapal harus diletakkan diatas jembatan guna
memudahkan penyambungan pipa menuju kapal. Pelabuhan ini juga
dilengkapi dengan penambat tambahan untuk mencegah kapal bergerak
pada saat penyaluran minyak.
5. Pelabuhan Ikan
Pelabuhan ini lebih difungsikan untuk mengakomodasi para nelayan.
Biasanya pelabuhan ini dilengkapi dengan pasa lelang, alat pengawet,
persediaan bahan bakar, hingga tempat yang cukup luas untuk
perawatan alat penangkap ikan. Pelabuhan ini tidak membutuhkan
perairan yang dalam, karena kapal penambat yang digunakan oleh para
15
6. Pelabuhan Militer
Pelabuhan ini lebih cenderung digunakan untuk aktivitas militer.
Pelabuhan ini memiliki daerah perairan yang cukup luas serta letak tempat
bongkar muat yang terpisah dan memiliki letak yang agak berjauhan.
Pelabuhan ini berfungsi untuk mengakomodasi aktifitas kapal perang.
1. Pelabuhan laut
Pelabuhan laut adalah pelabuhan yang bebas dimasuki oleh kapal-
kapal berbendera asing. Pelabuhan ini biasanya merupakan pelabuhan
utama dan ramai dikunjungi oleh kapal-kapal yang membawa barang
ekspor/impor dari luar negri.
16
2. Pelabuhan pantai
Pelabuhan pantai adalah pelabuhan yang lebih dimanfaatkan untuk
perdagangan dalam negeri. Kapal asing yang hendak masuk harus
memiliki ijin khusus.
1. Pelabuhan buatan
Pelabuhan buatan adalah suatu daerah perairan yang dilindungi dari
pengaruh gelombang dengan membuat bangunan pemecah gelombang
(breakwater), yang merupakan pemecah perairan tertutup dari laut dan
hanya dihubungkan oleh satu celah yang berfungsi untuk keluar masuknya
kapal. Di dalam daerah tersebut dilengkapi dengan alat penambat.
2. Pelabuhan alam
Pelabuhan alam merupakan daerah perairan yang terlindung dari
badai dan gelombang secara alami, misalnya oleh suatu pulau, jazirah atau
terletak di teluk, estuari dan muara sungai. Di daerah ini pengaruh
gelombangnya sangat kecil.
17
bengkulu.
(Sumber : Triatmodjo, 1992)
Gambar 2.3. Bentuk Pelabuhan Semi Alam
2.2.3 Sistem Pelabuhan
Berdasarkan PP No 11 tahun 1983, disebutkan bahwa pelabuhan
adalah tempat berlabuh dan atau bertambatnya kapal laut serta kendaraan
air lainnya untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, bongkar muat
barang dan hewan serta merupakan daerah lingkungan kerja kegiatan
ekonomi.
Dengan demikian pengertian pelabuhan mencakup pengertian
prasarana dan sistem transportasi yaitu pelabuhan adalah suatu lingkungan
kerja yang terdiri dari area daratan dan perairan serta dilengkapi dengan
fasilitas untuk berlabuh dan bertambat kapal, guna terselenggaranya
18
kegiatan bongkar muat barang serta turun naiknya penumpang dari satu
moda transportasi laut ke moda transportasi lainnya.
1. Quay/Wharf
Demaga jenis ini merupakan dermaga yang letaknya digaris
2. Jetty/Pier (Jembatan)
Dermaga jenis ini merupakan dermaga yang menjorok (tegak lurus)
dengan garis pantai.
21
3. Dolphin/Trestle
Dermaga dolphin/trestle merupakan tempat sandar kapal berupa
dolphin diatas tiang pancang. Biasanya dilokasi dgn pantai yang
landai, diperlukan jembatan trestel sampai dengan kedalaman yang
dibutuhkan.
Lebar dan kedalaman kapal merupakan ukuran utama lainnya dari kapal
dalam menentukan ukuran-ukuran kapal. Untuk lebih jelasnya, dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Kapal penumpang
Di Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan taraf hidup
sebagian penduduknya relatif masih rendah, kapal penumpang masih
mempunyai peranan yang cukup besar. Jarak antar pulau yang relatif dekat
masih bisa dilayani oleh kapal-kapal penumpang. Pada umumnya kapal
penumpang mempunyai ukuran yang relatif kecil.
2. Kapal Barang
Kapal barang khususnya dibuat dibuat untuk mengangkut barang.
Pada umumnya kapal barang mempunyai ukuran yang lebih besar dari
24
pada kapal penumpang. Kapal ini juga dapat dibedakan menjadi beberapa
macam sesuai dengan barang yang diangkut seperti biji-bijian, barang-
barang dimasukkan dalam peti kemas, benda cair (minyak, bahan kimia,
gas alam, gas alam cair, dan lain sebagainya).
3. Kapal barang umum (general cargo ship)
Kapal ini digunakan untuk mengangkut muatan umum. Muatan
tersebut biasa terdiri dari macam-macam barang yang di bungkus dalam
peti, karung dan sebagainya yang dikapalkan oleh banyak pengirim
untuk banyak penerima di beberapa pelabuhan tujuan. Kapal jenis ini
antara lain :
a. Kapal peti kemas
Kapal yang membawa peti kemas yang mempunyai
ukuran yang telah distandarisasi. Berat masing-masing peti
kemas antara 5 ton - 40 ton. Kapal peti kemas yang paling besar
mempunyai panjang 300 meter untuk 3.600 peti kemas
berukuran 20 ft (6 meter).
4. Kapal khusus
Kapal ini hanya digunakan untuk mengangkut barang tertentu,
seperti daging dalam keadaan beku, gas alam, minyak dan lain sebagainya.
(Sumber : http://indomaritimeinstitute.org)
Gambar 2.11. Contoh Kapal Tanker milik PT. Pertamina
26
(Sumber : http://www.lngfacts.org)
Gambar 2.12. Contoh Kapal Pengangkut Gas bumi cair (LNG)
27
5. Kapal ikan
Kapal ini digunakan untuk menagkap ikan di laut. Dimensi kapal ini
tergantung pada jenis ikan yang tersedia, karakteristik alat tangkap, jarak
daerah tangkapan, dan lain sebagainya.
(Sumber : http://diskanlut.jabarprov.go.id)
Gambar 2.13. Contoh Kapal Ikan
BAB III
ORGANISASI PROYEK
Pemilik Proyek
CV. Wahana
Kreasi
Garis Instruktif Garis Koordinatif Engineering
PPTK adalah pejabat pada unit satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD),
yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai
dengan bidang tugasnya.
KONSULTAN
PERENCANA
KONSULTAN PENGAWAS
KONTRAKTOR
PELAKSANA
BAB IV
3. Mendaftarkan diri
5. Pengawasan
37
b. Vibro Roller
c. Bulldozer
d. Dump Truck
e. Water Tanker
f. Alat Ukur
g. Alat Pelindung Kerja Dan Pelindung Diri
2. Survey lapangan
Pekerjaan survey lapangan ini sangat perlu dilaksanakan
guna mengetahui tentang kemungkinan adanya kendala-
kendala diproyek yang akan dapat mengganggu
pelaksanaan pekerjaan baik secara langsung baik secara
langsung maupun tidak langsung.
3. Pembuatan Rambu
Pekerjaan Plang pekerjaan berfungsi untuk memberi tahu
bahwa sekitar lokasi ada pekerjaan kontruksi.
3. Rakit Bambu
Rakit Bambu dibawah dasar timbunan batu dari
konstruksi Reklamasi berfungsi untuk mencegah batu
tenggelam didalam laut serta meratakan beban konstruksi
42
konstruksi Reklamasi.
7. Pengerjaan Sirtu
Bahan untuk timbunan harus berupa pasir alam atau hasil desintegrasi alami
dari batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan dari alat pemecah batu. Untuk
material urugan tersebut memenuhi batas-batas gradasi (grain size distribution.
Material urugan harus bersih dan tidak dibolehkan mengandung bahan-bahan organik,
seperti sisa-sisa tanaman dan lain-lain. Kandungan lumpur, bongkahan/gumpalan
lempung dan partikel-partikel lain tidak boleh lebih dari 3% dan dengan nilai CBR 3 -
6%.
Alat yang digunakan antara lain:
a. Dump Truck
Dump Truck adalah alat berat yang digunakan untuk mengangkut
material yang akan digunakan pada pekerjaan Sirtu. Jenis Dump Truck
sendiri ada dua, yaitu side dumping (pembuangan kesamping) dan back
dumping (pembuangan kebelakang). Pada proyek ini digunakan jenis
Dump Truck back dumping. Pada pengoprasiaanya dump truck sering
digunakan untuk mengangkut material berupa tanah dari quari (tempat
pengambilan tanah)
c. Vibro Roller
Vibro roller atau yang juga dinamakan vibratory roller adalah alat
berat yang digunakan untuk pekerjaan yang berkaitan dengan pemadatan
tanah. Alat berat yang satu ini banyak digunakan untuk menggilas dan
juga memadatkan hasil timbunan. Sesuai dengan namanya, alat ini
dilengkapi dengan vibrator untuk menjalankan tugasnya tersebut.
Alat ini bermanfaat untuk membuat permukaan tanah menjadi lebih
solid dan optimal dimana butiran-butiran tanah akan saling mengisi
bagian yang kosong. Pada pekerjaan pemadatan tanah maka vibro roller
digunakan.
d. Water Tanker
Water tank truck merupakan jenis truk yang memiliki tangki air pada
bagian belakangnya. Water tank truck digunakan untuk mengangkut air
51
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Bagi perguruan tinggi, diperlukan untuk lebih banyak mengundang dosen tamu atau
seminar guna memberikan paparan informasi bagi mahasiswa sebelum masuk ke program
magang. Persiapan juga harus dilakukan secara cermat dan lengkap dari mulai publikasi
magang, pembimbingan hingga evaluasi akhir magang sehingga dosen bisa memahami materi
perkuliahan apa saja yang diperlukan untuk dilengkapi atau berlebih untuk disesuaikan
nantinya.
Saran bagi mahasiswa adalah gunakan dengan baik waktu dan kesempatan yang ada
untuk memperkaya referensi karir dan adaptasi diri. Komunikasi dengan dosen pembimbing
juga perlu ditingkatkan, sehingga dosen juga akan terinfo perkembangan arahan penugasan
dari hari ke hari. Mahasiswa juga harus berperan aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukan
serta bekerjasama dengan baik dengan seluruh staff yang ada, agar terciptanya suasana kerja
yang nyaman.
54
DAFTAR PUSTAKA
55
LAMPIRAN
1. ABSENSI
September
No. Nama
28 29 30
1 Arif Puja Sakti √ √ √
2 Ayu Laely S √ √ √
3 Bangun Nugroho Aji W √ √ √
Oktober
No. Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 Arif Puja Sakti √ √ √ - √ √ √ - √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √
2 Ayu Laely S √ √ - √ √ √ √ - √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ -
3 Bangun Nugroho Aji W √ √ √ √ - √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √
November
No. Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Arif Puja Sakti √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ - - √ √ √ √ √ √
2 Ayu Laely S √ √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √
3 Bangun Nugroho Aji W √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √
Desember
No. Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Arif Puja Sakti √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - - √ √
2 Ayu Laely S √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - - √ √
3 Bangun Nugroho Aji W - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - - √ √
Mengetahui,
Pembimbing Lapangan
56