PANTAI PRIGI
KABUPATEN TRENGGALEK
Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
MARET 2023
2
LEMBAR PENGESAHAN
Setelah diperikasa dan di teliti, Laporan Pelakasanaan praktik Kerja Lapangan Atas Nama :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan rahmat dan berkat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan dan Menyusun laporan Praktek Kerja Lapangan yang
berjudul Proyek kontruksi pembangunan Pelabuhan Prigi Kabupaten Trenggalek.
Laporan Kerja Lapangan merupakan salah satu persyaratan yang ada dalam tahapan program
Magang MBKM Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang yang harus
dipenuhi oleh setiap mahasiswa, sebab teori yang diterima belum lengkap rasanya jika tidak terjun
langsung melihat kondisi real dilapangan. Dimana Pengalaman Program Magang bermanfaat sebagai
bekal untuk terjun kedalam dunia kerja yang sesungguhnya. Serta menambah wawasan dan
pengetahuan dibidang Teknik Sipil.
Pada kesempatan tersebut, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah mengambil bagian dari terselesaikannya Laporan Praktek Kerja Lapangan kami, terutama
kepada :
1. Orang tua yang memberikan dukungan doa dan material kepada penulis
2. Bapak Rizki Prasetiya, ST., MT. Selaku ketua Prodi Teknik Sipil, jurusan Teknik Sipil
3. Bapak Ir. Achmad Fadillah,MT selaku dosen pembimbing Magang
4. Pemimpin CV. Amanda Raya dan CV. Wahana Kreasi Engineering yang telah memberikan
kesempatan untuk penulis melaksanakan magang di Proyek Pembangunan Pelabuhan Prigi
Kabupaten Trenggalek
5. Seluruh staff CV. Amanda Raya selaku kontraktor pelaksana dan CV. Wahana Kreasi
Engineering sebagai konsultan supervisi proyek Pembangunan Pelabuhan Prigi Kabupaten
Trenggalek
6. Semua pihak yang terlibat dan membantu penulis selama magang dan dalam menyusun
laporan magang
4
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
Ruang lingkup pembahasan dalam laporan kerja praktek ini, penulis membatasi pokok
bahasannya pada masalah pengawasan di lapangan yaitu: Pengawasan pekerjaan
pembangunan pelabuhan pantai Prigi – Kabupaten Trenggalek
Sistematika penulisan adalah urutan penulisan agar setiap permasalahan yang akan
dibahas dapat segera diketahui dengan mudah. Adapun pengurainya sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan latar belakang,tujuan dan manfaat pelaksanaan proyek,
pembatasan masalah, metode pengumpulan data dan juga sistematika penulisan. Adapun
dalam bab ini diberikan penjelasan secara umum dari garis besarnya.
Bab ini membahas tentang uraian singkat mengenai gambaran umum proyek dan
dasar teori yang ada di dalam proyek tersebut.
Bab ini Membahas tentang uraian singkat dari profil perusahan tempat praktek kerja
lapangan dan gambaran alur kerjasama dalam proyek tersebut.
Dalam bab ini penulis menjelaskan teknis pelaksanaan pekerjaan reklamasi dan
pekerjaan tanah.
Bab V Penutup
Dalam bab penutup berisikan Kesimpulan dari materi yang diuraikan pada bab-bab
sebelumnya dan pada bab ini ditulis saran demi kesempurnaan dan perbaikan bagi semua
pihak
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pelabuhan Umum
Pelabuhan ini diselenggarakan untuk kepentingan palayanan masyarakat umum, yang
dilakukan oleh pemerintah dan pelaksanaannya diberikan kepada badan usaha milik negara
yang didirikan untuk maksud tersebut. Di indonesia, dibentuk empat badan usaha milik
negara yang berwenang mengelola pelabuhan umum diusahakan, yaitu PT. Pelindo I
berkedudukan di Medan, PT. Pelindo II di Jakarta, PT. Pelindo III di Surabaya dan PT.
Pelindo IV di Ujung Pandang. Pelabuhan pada perencaaan ini masuk pada kawasan operasi
PT. Pelindo IV, Ujung Pandang, sebagai pelabuhan umum.
2. Pelabuhan Khusus
Pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang digunakan untuk kepentingan sendiri guna
menunjang suatu kegiatan tertentu dan hanya digunakan untuk kepentingan umum dengan
keadaan tertentu dan dengan ijin khusus dari Pemerintah. Pelabuhan ini dibangun oleh suatu
perusahaan baik pemerintah ataupun swasta yang digunakan untuk mengirim hasil produksi
perusahaan tersebut, salah satu contoh adalah Pelabuhan LNG Arun di Aceh, yang digunakan
untuk mengirim gas alam cair ke daerah/negara lain, Pelabuhan Pabrik Aluminium di
Sumatra Utara (Kuala Tanjung), yang melayani import bahan baku bouksit dan eksport
aluminium ke daerah/negara lain.
1. Pelabuhan Barang
Pelabuhan ini mempunyai dermaga yang dilengkapi dengan fasilitas untuk bongkar
muat barang, seperti:
a. Dermaga harus panjang dan mampu menampung seluruh panjang kapal sekurang-
kurangnya 80% dari panjang kapal. Hal ini disebabkan oleh proses bongkar muat
barang melalui bagian depan maupun belakang kapal dan juga di bagian tengah
kapal.
b. Pelabuhan barang harus memiliki halaman dermaga yang cukup lebar, untuk
11
keperluan bongkar muat barang, yang berfungsi untuk mempersiapkan barang yang
akan dimuat di kapal, maupun barang yang akan di bongkar dari kapal dengan
menggunakan kran. Bentuk halaman dermaga ini beranekaragam tergantung pada
jenis muatan yang ada, seperti :
1. Barang-barang potongan (general cargo), yaitu barang yang dikirim dalam
bentuk satuan seperti mobil, truk, mesin, serta barang yang dibungkus dalam
peti, karung, drum dan lain sebagainya.
2. Muatan lepas (bulk cargo), yaitu barang yang dimuat tanpa pembungkus, seperti
batu bara, biji besi, minyak dan lain sebagainya.
3. Peti kemas (Container), yaitu peti yang ulkurannya telah distandarisasi dan
teratur yang berfungsi sebagai pembungkus barang-barang yang dikirim.
c. Mempunyai transito dibelakang halaman dermaga
d. Memiliki akses jalan maupun halaman untuk pengambilan/pemasukan barang dari
gudang maupun menuju gudang, serta adanya fasilitas reparasi.
2. Pelabuhan Penumpang
Seperti halnya pelabuhan barang, pelabuhan penumpang juga melayani bongkar muat
barang, namun pada pelabuhan penumpang, barang yang dibongkar cenderung lebih sedikit.
Pelabuhan penumpang, lebih melayani segala kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan
orang bepergian, oleh karena itu daerah belakang dermaga lebih difungsikan sebagai
stasiun/terminal penumpang yang dilengkapi dengan kantor imigrasi, keamanan, direksi
pelabuhan, maskapai pelayaran dan lain sebagainya.
3. Pelabuhan Campuran
Pelabuhan campuran ini lebih diutamakan untuk keperluan penumpang dan barang,
sedangkan untuk minyak masih menggunakan pipa pengalir. Pelabuhan ini biasanya
merupakan pelabuhan kecil atau pelabuhan yang masih berada dalam taraf perkembangan.
4. Pelabuhan Minyak
Pelabuhan minyak merupakan pelabuhan yang menangani aktivitas pasokan minyak.
Letak pelabuhan ini biasanya jauh dari keperluan umum sebagai salah satu fakltor keamanan.
Pelabuhan ini juga biasanya tidak memerlukan dermaga/pangkalan yang harus dapat
menampung muatan vertikal yang besar, karena cukup dengan membuat jembatan perancah
atau tambatan yang lebih menjorok ke laut serta dilengkapi dengan pipa-pipa penyalur yang
diletakkan persis dibawah jembatan, terkecuali pada pipa yang berada di dekat kapal harus
12
diletakkan diatas jembatan guna memudahkan penyambungan pipa menuju kapal. Pelabuhan
ini juga dilengkapi dengan penambat tambahan untuk mencegah kapal bergerak pada saat
penyaluran minyak.
5. Pelabuhan Ikan
Pelabuhan ini lebih difungsikan untuk mengakomodasi para nelayan. Biasanya
pelabuhan ini dilengkapi dengan pasa lelang, alat pengawet, persediaan bahan bakar, hingga
tempat yang cukup luas untuk perawatan alat penangkap ikan. Pelabuhan ini tidak
membutuhkan perairan yang dalam, karena kapal penambat yang digunakan oleh para
nelayan tidaklah besar.
6. Pelabuhan Militer
Pelabuhan ini lebih cenderung digunakan untuk aktivitas militer. Pelabuhan ini
memiliki daerah perairan yang cukup luas serta letak tempat bongkar muat yang terpisah dan
memiliki letak yang agak berjauhan. Pelabuhan ini berfungsi untuk mengakomodasi aktifitas
kapal perang.
Jika ditinjau dari segi pengusahaannya, maka pelabuhan dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu:
Pelabuhan jika ditinjau dari segi fungsi dalam perdagangan nasional dan internasional
dapat dibedakan menjadi :
1. Pelabuhan laut
Pelabuhan laut adalah pelabuhan yang bebas dimasuki oleh kapal-kapal berbendera
asing. Pelabuhan ini biasanya merupakan pelabuhan utama dan ramai dikunjungi oleh kapal-
kapal yang membawa barang ekspor/impor dari luar negri.
2. Pelabuhan pantai
Pelabuhan pantai adalah pelabuhan yang lebih dimanfaatkan untuk perdagangan dalam
negeri. Kapal asing yang hendak masuk harus memiliki ijin khusus.
Ditinjau dari segi letak geografis, pelabuhan dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Pelabuhan buatan
Pelabuhan buatan adalah suatu daerah perairan yang dilindungi dari pengaruh
gelombang dengan membuat bangunan pemecah gelombang (breakwater), yang merupakan
pemecah perairan tertutup dari laut dan hanya dihubungkan oleh satu celah yang berfungsi
untuk keluar masuknya kapal. Di dalam daerah tersebut dilengkapi dengan alat penambat.
2. Pelabuhan alam
Pelabuhan alam merupakan daerah perairan yang terlindung dari badai dan gelombang
secara alami, misalnya oleh suatu pulau, jazirah atau terletak di teluk, estuari dan muara
sungai. Di daerah ini pengaruh gelombangnya sangat kecil.
14
2.2.6 Dermaga
Menurut KBBI (2009), dermaga dapat diartikan sebagai tembok rendah yg terletak
memanjang di tepi pantai dan menjorok ke laut serta berada di kawasan pelabuhan yang biasa
digunakan sebagai pangkalan dan bongkar muat barang.
Menurut Triatmodjo (1996) dermaga adalah bangunan pelabuhan yang digunakan untuk
merapatnya kapal dan menambatkannya pada waktu bongkar muat barang.
Dermaga merupakan tempat kapal ditambatkan di pelabuhan. Pada dermaga dilakukan
berbagai kegiatan bongkar muat barang dan orang dari dan keatas kapal. Di dermaga juga
dilakukan kegiatan untuk mengisi bahan bakar untuk kapal, air minum, air bersih, saluran
untuk air kotor/limbah yang akan diproses lebih lanjut di pelabuhan.
1. Quay/Wharf
Demaga jenis ini merupakan dermaga yang letaknya digaris pantai serta sejajar
dengan pantai.
17
2. Jetty/Pier (Jembatan)
Dermaga jenis ini merupakan dermaga yang menjorok (tegak lurus) dengan garis
pantai.
3. Dolphin/Trestle
Dermaga dolphin/trestle merupakan tempat sandar kapal berupa dolphin diatas tiang
pancang. Biasanya dilokasi dgn pantai yang landai, diperlukan jembatan trestel sampai
dengan kedalaman yang dibutuhkan.
2.2.7 Kapal
Menurut KBBI (2009), kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di
laut, sungai dan lain sebagainya.
18
1. Kapal penumpang
Di Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan taraf hidup sebagian penduduknya
relatif masih rendah, kapal penumpang masih mempunyai peranan yang cukup besar. Jarak
antar pulau yang relatif dekat masih bisa dilayani oleh kapal-kapal penumpang. Pada
umumnya kapal penumpang mempunyai ukuran yang relatif kecil.
2. Kapal Barang
Kapal barang khususnya dibuat dibuat untuk mengangkut barang. Pada umumnya kapal
barang mempunyai ukuran yang lebih besar dari pada kapal penumpang. Kapal ini juga dapat
dibedakan menjadi beberapa macam sesuai dengan barang yang diangkut seperti biji-bijian,
barang-barang dimasukkan dalam peti kemas, benda cair (minyak, bahan kimia, gas alam, gas
alam cair, dan lain sebagainya).
20
4. Kapal khusus
Kapal ini hanya digunakan untuk mengangkut barang tertentu, seperti daging dalam
keadaan beku, gas alam, minyak dan lain sebagainya.
(Sumber : http://indomaritimeinstitute.org)
Gambar 2.11. Contoh Kapal Tanker milik PT. Pertamina
(Sumber : http://www.lngfacts.org)
Gambar 2.12. Contoh Kapal Pengangkut Gas bumi cair (LNG)
22
5. Kapal ikan
Kapal ini digunakan untuk menagkap ikan di laut. Dimensi kapal ini tergantung pada
jenis ikan yang tersedia, karakteristik alat tangkap, jarak daerah tangkapan, dan lain
sebagainya.
(Sumber : http://diskanlut.jabarprov.go.id)
Gambar 2.13. Contoh Kapal Ikan
Fungsi yang penting dari suatu sistem pelabuhan adalah meliputi pengertian prasarana
dan sistem transportasi, yaitu pelabuhan adalah suatu lingkungan kerja yang terdiri dari area
daratan dan perairan yang dilengkapi dengan fasilitas berlabuh dan bertambatnya kapal, guna
terselenggaranya proses bongkar muat barang dan naik turun penumpang dari suatu moda
transportasi laut ke transportasi lainnya dan sebaliknya.
Pengertian sarana dalam sistem transportasi laut meliputi pengertian berbagai jenis
kapal sesuai dengan fungsi kapal masing-masing, sehingga pelayanan tambatan/dermaga
untuk berlabuhnya kapal juga disesuaikan dengan fungsi dan jenis kapal yang ada.
23
BAB III
ORGANISASI PROYEK
Addendum I :-
Lokasi proyek Pembangunan Pelabuhan Prigi Kab. Trenggalek. Peta lokasi proyek
dapat dilihat
Proyek adalah suatu rangkaian yang kompleks dan mempunyai sifat yang tidak dapat terjadi
berulang, memiliki waktu yang terbatas (Ervianto, 2005). Dalam rangkaian kegiatan tersubut
proses memiliki waktu yang mengelola sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan.
Karena adanya batasan -batasan dalam melakukan suatu proyek, maka sebuah organisasi
proyek sangat dibutuhkan untuk mengatur sumber daya yang dimiliki agar melakukan aktivi tas-
aktivitas yang singkron sehingga tujuan proyek bias tercapai. Organisasi proyek juga dibutuhkan
untuk memastikan bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dengan cara yang efisien, tepat waktu
dan sesuai dengan kualitas yang di harapkan.
Struktur organisasi proyek adalah sekumpulan orang yang terorganisir yang memiliki ilmu
dan keahlian yang berbeda -beda untuk melakukan tugas pelaksanaan proyek dengan cara
tertentu. Unsur -unsur pelaksanaan dalam pembangunan proyek meliputi.
a. Unsur perencanaan teknis dan keuangan, yang menjalankan fungsi spesifik perencanaan
rekayasa teknik (engineering) seperti jadwal pelaksanaan , perencanaan bahan, alat dan
sub -sub kontraktor, perencanaan metode pelaksana, perencanaan mutu dan perencanaan
K3. Perencanaan administrasi dan keuangan meliputi pembuatan cash flow, perencanaan
penagihan, sistem akuntansi dan administrasi pengelolaan sumber daya.
b. Unsur pelaksanaan atau operasional, yang meliputi kegiatan pelaksanaan konstruksi di
lapangan untuk mew ujudkan fisik bangunan sesuai perencanaan teknis dan keuangan.
c. Unsur pengendalian atau kontrol, yang meliputi kegiatan membandingkan realisai
pelaksanaan dengan perencanaan dan jika terdapat penyimpangan akan dilakukan analisis
penyebabnya dan cara penyelesaiannya.
25
Pemilik Proyek
CV. Wahana
Kreasi
Garis Instruktif Garis Koordinatif Engineering
Gambar 3.2 Skema Struktur Organisasi Kontural Proyek Pembangunan Pelabuhan Prigi
Pemilik proyek adalah orang atau badan yang memiliki proyek dan memberikan pekerjaan
kepada pihak penyedia jasa dan yang membayar biaya pekerjaan tersebut (Ervianto,2005).
Pemilik proyek dalam surat perjanjian adalah sebagai pihak pertama dan dapat mengambil
keputusan sepihak untuk mengambil alih pekerjaan yang dilakukan, dengan cara menulis surat
kepada kontraktor apabila terjadi hal-hal diluar kontrak yang ditetapkan dalam undang-undang
pada Surat Perjanjian Kerja (SPK).
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) merupakan wakil dari pemilik proyek (owner) dalam
merealisasikan pembangunan proyek.
PPTK adalah pejabat pada unit satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD), yang melaksanakan
satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya.
4. Melaksanakan tugas pengadaan barang atau jasa sesuai dengan peraturan perundang
undangan.
Konsultan perencana adalah orang/suatu badan yang membuat perencanaan bangunan secara
lengkap baik bidang arsitektur, sipil dan bidang lain yang melekat erat membentuk sebuah
sistem bangunan (Ervianto, 2005).
1. Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana, rencana kerja,
dan syarat- syarat, hitungan struktur, rencana anggaran biaya.
2. Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan pihak kontraktor
tentang pelaksanaan pekerjaan.
3. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal- hal yang kurang
jelas dalam gambar rencana, rencana kerja, dan syarat-syarat.
4. Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.
27
Konsultan pengawas adalah orang/suatu badan yang ditunjuk pengguna jasa untuk membantu
pengelolahan pelaksanaan tersebut (Ervianto,2005).
Pelaksana atau kontraktor dalam UUJK 2/17 tentang jasa kontruksi adalah penyedia jasa
orang perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang profesional dibidang
pelaksanaan jasa kontruksi yang mampu menyelenggarakan kegiatannya untuk mewujudkan
suatu hasil perencanaan menjadi bentuk bangunan atau bentuk fisik lainnya.
6. Menyediakan tenaga kerja yang berpengalaman serta peralatan yang diperlukan pada saat
pelaksana pekerjaan.
7. Bertanggung jawab terhadap fisik bangunan selama masa pemeliharaan.
Struktur orgsnisasi proyek adalah skema atau gambaran alur kerjasama yang melibatkan
banyak pihak dalam suatu proyek. Struktur organisasi ini dibuat untuk menjabarkan fungsi tugas
dan tanggung jawab dari masing-masing bagian.
KONSULTAN
PERENCANA
KONSULTAN PENGAWAS
KONTRAKTOR
PELAKSANA
BAB IV
3. Mendaftarkan diri
5. Pengawasan
Selama pelaksanaan kegiatan magang Mahasiswa juga belajar dan turut membantu
dalam pengawasan proyek Pembangunan Prigi, hal tersebut dilakukan agar proyek
bisa terlaksana sesuai SOP dan dapat selesai dengan waktu yang telah ditentukan.
30
Peserta magang :
dasar existing, hal ini dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan
tenaga manusia. Jadi bambu-bambu tersebut ditancapkan dipinggir/tepi
sepanjang area causeway per jarak 1 meteran.
3. Rakit Bambu
Rakit Bambu dibawah dasar timbunan batu dari konstruksi Reklamasi
berfungsi untuk mencegah batu tenggelam didalam laut serta meratakan
beban konstruksi reklamsi untuk disalurkan ke pondasi cerucuk bambu
disampingnya. Sehingga apabila terjadi penurunan (setlement) pada
konstruksi maka penurunan tidak terjadi setempat tapi bersamaan.
Penempatan rakit bambu harus dilakukan secara seksama sehingga benar-
benar terletak pada posisi sesuai dengan gambar kerja dan ikatan-ikatan
selalu dalam keadaan baik. Overlap dari matras bambu satu sama lain.
batu kecil agar batu-batu besar tersebut saling mengikat sesuai profilan /
bouwplank yang telah dibuat oleh surveyor.
7. Pengerjaan Sirtu
Bahan untuk timbunan harus berupa pasir alam atau hasil desintegrasi
alami dari batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan dari alat
pemecah batu. Untuk material urugan tersebut memenuhi batas-batas
gradasi (grain size distribution. Material urugan harus bersih dan tidak
dibolehkan mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa tanaman dan
lain-lain. Kandungan lumpur, bongkahan/gumpalan lempung dan partikel-
partikel lain tidak boleh lebih dari 3% dan dengan nilai CBR 3 - 6%.
Alat yang digunakan antara lain:
a. Dump Truck
Dump Truck adalah alat berat yang digunakan untuk mengangkut
material yang akan digunakan pada pekerjaan Sirtu. Jenis Dump Truck
sendiri ada dua, yaitu side dumping (pembuangan kesamping) dan back
dumping (pembuangan kebelakang). Pada proyek ini digunakan jenis
Dump Truck back dumping. Pada pengoprasiaanya dump truck sering
digunakan untuk mengangkut material berupa tanah dari quari (tempat
pengambilan tanah)
41
c. Vibro Roller
Vibro roller atau yang juga dinamakan vibratory roller adalah alat
berat yang digunakan untuk pekerjaan yang berkaitan dengan pemadatan
tanah. Alat berat yang satu ini banyak digunakan untuk menggilas dan
juga memadatkan hasil timbunan. Sesuai dengan namanya, alat ini
dilengkapi dengan vibrator untuk menjalankan tugasnya tersebut.
Alat ini bermanfaat untuk membuat permukaan tanah menjadi lebih
solid dan optimal dimana butiran-butiran tanah akan saling mengisi
42
bagian yang kosong. Pada pekerjaan pemadatan tanah maka vibro roller
digunakan.
d. Water Tanker
Water tank truck merupakan jenis truk yang memiliki tangki air pada
bagian belakangnya. Water tank truck digunakan untuk mengangkut air
yang digunakan untuk pekerjaan pemadatan lapis fondasi agregat kelas
A. Pekerjaan ini dilakukan setelah penghamparan material selesai dan
sudah dipadatkan dan disiram air menggunakan water tank truck. Hal ini
bertujuan untuk menjaga kadar air dan kepadatan material serta
mempertahankan kekuatan material tersebut.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Bagi perguruan tinggi, diperlukan untuk lebih banyak mengundang dosen tamu atau
seminar guna memberikan paparan informasi bagi mahasiswa sebelum masuk ke program
magang. Persiapan juga harus dilakukan secara cermat dan lengkap dari mulai publikasi
magang, pembimbingan hingga evaluasi akhir magang sehingga dosen bisa memahami materi
perkuliahan apa saja yang diperlukan untuk dilengkapi atau berlebih untuk disesuaikan
nantinya.
Saran bagi mahasiswa adalah gunakan dengan baik waktu dan kesempatan yang ada
untuk memperkaya referensi karir dan adaptasi diri. Komunikasi dengan dosen pembimbing
juga perlu ditingkatkan, sehingga dosen juga akan terinfo perkembangan arahan penugasan
dari hari ke hari. Mahasiswa juga harus berperan aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukan
serta bekerjasama dengan baik dengan seluruh staff yang ada, agar terciptanya suasana kerja
yang nyaman.
44
DAFTAR PUSTAKA
45
LAMPIRAN
1. ABSENSI
September
No. Nama
28 29 30
1 Arif Puja Sakti √ √ √
2 Ayu Laely S √ √ √
3 Bangun Nugroho Aji W √ √ √
Oktober
No. Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 Arif Puja Sakti √ √ √ - √ √ √ - √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √
2 Ayu Laely S √ √ - √ √ √ √ - √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ -
3 Bangun Nugroho Aji W √ √ √ √ - √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √
November
No. Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Arif Puja Sakti √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ - - √ √ √ √ √ √
2 Ayu Laely S √ √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √
3 Bangun Nugroho Aji W √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √
Desember
No. Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Arif Puja Sakti √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - - √ √
2 Ayu Laely S √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ - - √ √
3 Bangun Nugroho Aji W - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - - √ √
Mengetahui,
Pembimbing Lapangan
46
4.4