DISUSUN OLEH :
MARTINUS SOKE SAIRO
2020520057
2023
LEMBAR PENGESAHAN
NIDN : 0721108503
Mengetahui
i
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Atas Segala Limpah
Rahmatnya Sehingga Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Dengan Judul
“Pengawasan Pekerjaan Kolom dan Balok Pada Perumahan Rumah Dua Lantai
Puri Asthagina di Jl.Raya Ketangi tegalgondo no 16. Ketangi tegalgondo, Kec.
Karang Ploso, Kota Malang, Jawa Timur” Dapat Terselesaikan.
1. Bapak Dr. Ir. Hesty Poerwanto, M.S. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.
2. Bapak Galih Damar Pandulu, ST., MT. selaku Wakil Dekan Fakultas
Teknik Univeritas Tribhuwana Tunggadewi Malang.
3. Bapak Handika Setya Wijaya, S.Pd., MT. selaku Ketua Program Studi
Teknik Sipil Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
4. Ibu Pamela Dinar Rahma, ST, MT. selaku Dosen Pembimbing.
5. PT. PRIMALAND ID selaku kontraktor pelaksana.
6. Kedua orang tua, bapak ibu tercinta yang selalu mendukung, memotivasi
dan doa, serta saudra saudari saya
7. Teman teman teknik sipil angkatan 2020
Penyusunan menyadari bahwa Laporan Praktek Kerja Lapangan ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik
sangat diharapkan untuk penyempurnaan Laporan Kerja Praktek ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa Teknik Sipil khususnya dan semua masyarakat pada umumnya.
Malang,
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
oleh jurusan kami. Program ini merupakan salah satu pembelajaran bagi
mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, khususnya Teknik sipil.
Penepatan mahasiswa pada suatu proyek kontruksi tersebut dimaksudkan
untuk meningkatkan wawasan berpikir dan pengetahuan praktis lapangan yang
lebih luas. Praktek kerja lapangan yang biasa disebut dengan PKL ini adalah salah
satu bentuk emplementasi secara sistematis dan sinkronis antara program
pendidikan disekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh
melalui kegiatan kerja secara lansung di dunia kerja untuk mencapai tingkat
keahlian tertentu. Pada praktek kerja lapangan (PKL) kami sebagai mahasiswa
teknik sipil di tuntut memahami dan mengetahui proses pelaksanaan pengerjaan
yang sesungguhnya sebagai pengaplikasian ilmu yang kami peroleh ketika berada
kampus,sehingga ilmu yang kami dapatkan dapat berguna setelah lulusnya kami
dari Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
Dalam laporan ini penulis membahas tentang “Pengawasan Pekerjaan
Kolom dan Balok Pada Perumahan Puri Asthagina di Jl. Raya Ketangi
Tegalgondo, No. 16, Ketangi, Tegalgondo, Kec. Karang Ploso, Kabupaten
Malang, Jawa Timur”. Alasan penulis memilih judul ini adalah karena penulis
ingin memahami tentang pemasangan bekisting dalam konstruksi bangunan
proyek, serta dapat memahami sistem kerja yang baik di bidang pelaksanaan
pekerjaan kolom dan balok.
selama proses pendidikan formal yang dapat direalisasikan dalam dunia pekerjaan
yang sebernanya.
Tujuan kerja praktek ini antara lain :
1. Membekali dirinya dengan pengalaman bekerja yang sebernanya di
perusahaan/ industri.
2. Menekan teori dan keterampilan yang telah dipelajari di perguruan
tinggi.
3. Memantapkan disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
4. Memperluas wawasan sebagai calon tenaga kerja perusahaan/ industri.
5. Mengenali tipe dari organisasi, manajemen dan operasi yang ada di
dalam proyek serta proses kerjanya.
6. Memperoleh umpan balik dari perusahaan untuk pemantapan dan
pengembangan pendidikan.
PEMBAHASAN
6
7
ARCHITECR ADMINISTRAS
DRAFTER SURVEYOR
ENGINEERING I UMUM
GENERAL
AFFAIR
B. Site Engineering
Site engineer mempunyai tugas, seperti membantu wewenang dan
tugas dari seorang project manager.
Sebagai contoh, site engineer juga bertugas dalam menjelaskan petunjuk
teknis proyek kepada seluruh pekerja proyek.
Selain itu, site engineer juga bertugas dalam memberi jaminan bahwa isi
kerangka acuan kerja dalam sebuah proyek sudah memenuhi standar.
Site engineer juga bertugas dalam mengatur tim yang ada di lapangan proyek.
C. Structure Engineering
Structure engineering adalah orang yang bertugas dalam
melaksanakan tugas dari site engineer.
Selain bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dari site engineer, site
engineer juga bertugas dalam menganalisa struktur serta menghitung susunan
kerja dalam sebuah proyek.
D. Architect Engineering
Architect engineering merupakan jabatan dalam sebuah proyek yang
bertugas dalam melakukan analisa gambar proyek yang sudah digambar oleh
drafter.
Tidak hanya itu, architect engineering juga bertugas dalam membuat shop
drawing.
Namun, architect engineering juga bertugas dalam memperbaiki hasil gambar
yang dibuat oleh drafter.
E. Quality Control
Tugas dari quality control yaitu bertanggung jawab dalam memeriksa
hasil dari pekerjaan yang dilaporkan di laporan bulanan.
Seperti namanya, jabatan quality control harus memeriksa kualitas dari
pekerjaan tersebut.
Selain itu, quality control juga bertugas dalam mengikuti perintah dan
petunjuk dari seorang site manager.
Tidak hanya itu, seorang QC juga bertanggung jawab dalam menguji material
yang sudah digunakan dalam proyek tersebut.
F. Drafter
Tugas dari seorang drafter adalah bertanggung jawab dalam hal
penggambaran.
10
G. Quantity Engineer
QE atau quantity engineer adalah jabatan dalam sebuah proyek
konstruksi yang bertanggung jawab dalam mengawas semua pekerja
kontraktor.
Quantity engineer juga harus menyeleksi proyek yang tidak sesuai dengan
RAB yang sudah ditentukan di awal.
Tugas quantity engineer selanjutnya yaitu membuat laporan tertulis tentang
pengendalian kualitas dan bertugas dalam membantu sejumlah tugas
pelaksanaan kegiatan.
H. Staff Akuntansi
Staff akuntansi bertugas dalam hal-hal yang berkaitan dengan
keuangan yang ada.
Sebagai contoh, staff akuntansi bertugas dalam mengelola keuangan dengan
aplikasi akuntansi yang dipilih untuk menyusun buku kas, membuat laporan
keuangan secara berkala, bertanggung jawab terhadap kas proyek, dan masih
banyak lainnya.
Pembuatan laporan keuangan dengan aplikasi laporan keuangan harus dibuat
dan dilaporkan secara berkala kepada project manager agar dapat mengambil
keputusan selanjutnya dengan lebih cepat dan tepat.
I. Administrasi Umum
Orang yang menjabat sebagai administrasi umum bertugas dalam
membantu mempersiapkan serta menyediakan segala macam kebutuhan alat
kantor dan administrasi yang berkaitan dengan kelancaran proyek.
Namun, tugas dari seorang admin umum tidak hanya itu saja. Seorang admin
umum juga bertugas membantu kepala pelaksana dalam melakukan
koordinasi dengan tata pelaksana.
J. General Affair
Seorang GA bertugas dalam menghadapi pekerjaan yang berkaitan
langsung dengan pemilik dari proyek yang dikerjakan, konsultan, dan MK.
11
K. Chief Inspector
Chief inspector memiliki tugas dalam mengawas setiap pekerjaan
yang pekerjanya lakukan terhadap lapangan proyek konstruksi.
Tidak hanya itu, seorang chief inspector juga bertugas dalam menyampaikan
sekaligus membuat laporan harian terhadap progres proyek.
Pengarsipan dokumen proyek juga salah satu tugas dari seorang chief
inspector.
L. Supervesor
Supervisor adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pekerja
atau pegawai yang ada di bawahnya.
Selain itu, seorang supervisor juga bertugas dalam menjalankan job desk yang
sudah ditentukan dengan baik.
Tugas selanjutnya dari seorang supervisor yaitu harus memberikan arahan
serta harus bisa mengatur dan mengawasi para pegawai yang ada di
bawahnya.
M.Surveyor
Surveyor adalah seseorang yang bertugas dalam melakukan survei
terhadap pengukuran lahan proyek.
Selain itu, surveyor juga bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan pekerjaan di lapangan.
Contohnya, surveyor bertugas dalam melakukan penentuan titik elevasi
kedalaman galian dan lain lain
B. Kolom
kolom merupakan struktur utama pada bangunan gedung karena
kolom adalah struktur yang akan menahan beban dari bangunan mau beban
hidup atau beban mati. Dalam mendesain suatu ukuran kolom pada
bangunan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung beban
yang harus ditahan oleh kolom itu sendiri yang berasal dari kombinasi
beban yang terjadi. Momen yang terjadi pada plat lantai atau atap dapat
didistribusikan dengan kolom di bawah dan diatas plat lantai berdasarkan
kekuatan relative kolom. Secara garis besar, hal-hal yang harus
dipertimbangkan dalam pemilihan jenis-jenis terhadap kolom ialah:
1. Ketersediaan material.
2. Besarnya beban yang diterima.
3. Panjang bentang Kolom.
4. Waktu dan biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek
Kolom berfungsi sebagai struktur utama yang akan menahan beban
sebanyak berat gedung dan akan meneruskan langsung beban yang ditahan
ke pondasi, banyaknya jumlah kolom dan dimensi kolom akan berpengaruh
penting pada pembanguna gedung dikarenakan kapasitas kolom tertentu
untuk menahan beban tertentu pada kondisi tertentu. Dalam buku struktur
beton bertulang ada tiga jenis Kolom Beton Bertulang yang dapat diketahui
yaitu :
1. Kolom dengan menggunakan pengikat laterak pada sengkang Pada
kolom ini terdapat tulangan yang diikat pada tulangan pokok secara
memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya.
2. Kolom dengan menggunakan spiral pada pengikat nya Sama dengan
kolom yang pertama hanya saja ada perbedaan yaitu pada pengikat yang
memanjang berbentuk heliks menerus sepanjang kolom tersebut.
13
C. Beton
Pekerjaan beton merupakan pekerjaan yang sangat penting karena
akan menentukan mutu konstruksi yang diinginkan sesuai dengan yang
direncanakan. Oleh karena itu dalam pekerjaan pembetonan diperlukan
ketelitian dan keahlian.
14
beban dari plat lantai, dan jika ukuran penampang dan spesifikasi material
balok tidak sesuai dengan jumlah beban yang disalurkan, maka balok akan
melendut. Berdasarkan pada tugas yang dimban nya, balok terbagi menjadi
2 jenis yaitu balok induk dan balok anak. Fungsi balok induk adalah
menghubungkan antara dua kolom struktur dan menyalurkan beban dari plat
lantai menuju kolom struktur. Berat dan beban yang harus disalurkan oleh
balok akan mempengaruhi ukuran penampang balok induk.
Sedangkan balok anak berukuran lebih kecil dibanding dengan balok
induk, fungsi balok anak adalah untuk menghubungkan antara dua balok
induk dan membantu kerja plat lantai untuk menyalurkan beban ke balok
induk. Adapun urutan pekerjaan yang terdapat dalam pekerjaan ini yang
penulis amati meliputi:
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Penulangan
3. Pekerjaan Bekisting
4. Pekerjaan Pengecoran
5. Pembongkaran Bekisting
Terdapat beberapa jenis balok dalam konstruksi yang telah
berkembang, di antaranya:
1. Balok Sederhana.
Balok sederhana itu sendiri pada kolom diujung-ujungnya
bertumpu. Di mana, dengan mengguakan satu ujung bebas berotasi dan
tidak memiliki momen tahan. Balok jenis ini hampir sama seperti
struktur statis lainnya. Nilai dari semua reaksi serta pergeseran dan juga
momen untuk balok sederhana itu sendiri tidak tergantung bentuk
penampang dan materialnya.
2. Kantilever
Kantilever merupakan salah satu jenis balok yang diproyeksikan
atau struktur kaku lainnya didukung hanya pada satu ujung tetap.
Dalam arti lain, balok yang satu ini berguna untuk menanggung beban
di ujung yang tidak memiliki penyangga.
18
3. Balok Teritiasan
Balok teritisan merupakan salah satu ragam balok sederhana yang
memilik bentuk memanjang. Balok yang satu ini melewati salah satu
kolom tumpuannya.
4. Balok dengan Ujung Tetap
Jenis balok yang satu ini disebut balok dengan ujung tetap karena
dikaitkan kuat. Selain itu, balok tersebut juga dibuat untuk menahan
translasi dan rotasi. Pada umumnya, ujung-ujung dari balok ini dikunci
sedemikian kuat sehingga tidak bergerak ataupun bertotasi karena
momen.
5. Bentangan Tersuspensi
Bentanga tersuspensi merupakan salah satu jenis balok sederhana
yang ditopang oleh teristisan dari dua bentang dengan konstruksi
sambungan pin pada momen nol.
6. Balok Kontinu atau Balok Menerus
Balok kontinu atau balok menerus ini memiliki bentuk yang
memanjang secara menerus serta melewati lebih dari dua kolom
tumpuan. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan kekakuan yang lebih
besar dan momen yang lebih kecil dari serangkaian balok tidak menerus
dengan panjang dan beban yang sama pada bangunan.
7. Balok Kayu dalam pemilihan balok kayu, faktor berikut harus
dipertimbangkan : jenis kayu, kualitas structural, modulud elastisitas,
nilai tegangan tekuk,nilai tegangan geser yang diizinkan dan defleksi
minimal yang diizinkan untuk penggunaan tertentu. Sebagai tambahan ,
perhatikan kondisi pembebanan yang akurat dan jenis koneksi yang
digunakan.
Balok kayu laminasi lem.
Kayu laminasi lem dibuat dengan melaminasi kayu kualitas
tegang ( stress grade ) dengan bahan adhesive di bawah kondisi
yang terkontrol, biasanya parallel terhadap urat kayu semua
lembaran. Kelebihan kayu laminasi lem dibandingkan kayu utuh
19
bentuk klasik I-beam (S). Balok juga dapat berbentuk channel (C), tube
structural
hilang atau lolosnya adukan beton. Proyek ini menggunakan jenis bekisting
Baja tulangan yang sudah dibengkokan diikat dengan kawat baja diameter
1 mm yang telah dibakar (bindrad). Perangkaian tulangan dilakukan setelah
disusun terlebih dahulu, meliputi pemasukan begel kedalam tulangan dan
mengikatnya dengan kuat.Cara mengikat harus kuat, dilakukan secara bersilang
dan sebaiknya kelihatan sejajar dengan tarikan yang kokoh. setelah diikat bendrat
diputus disisakan sedikit dan tidak boleh terlalu berimpit. Bila sulit diatur dapat
digunakan besi penolong untuk memberi jalan agar beton tidak menumpuk
menjadi satu. Untuk menghindari berhimpitnya sengkang, maka diletakan
ditengah-tengah agar jarak penulangan bawah dan atas sesuai dengan
kedudukannya dalam gambar toleransi ukuran diluar sengkang, lilitan dan ikatan
diperbolehkan sebesar ± 6 mm.Menurut R. Soemadi (Soemadi, 1972) dalam
bukunya Pelaksanaan Pekerjaan Beton adalah setelah bekesting seluruhnya
maupun sebagian selesai, tulangan disetel atau dipasang oleh pekerja, batang-
batang saling ikat pada sisi persilangan dengan kawat pengikat.
Jarak antara tulangan harus memadai sehingga campuran dapat masuk. Minimal
besar tulangannya adalah 75 mm. acuan dan tulangan tidak boleh menempel,
harus ada jarak minimal yang harus ditaati dengan membuat pengganjal sebagai
penjaga jarak.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan
antara lain sebagai berikut:
1. Pemasangan baja tulangan harus kokoh dan antara letakan diberi penjaga
jarak agar tidak bergeser, melengkung atau berpindah tempat saat memasukan
adukan.
2. Menghindari pemasangan baja tulangan yang berkarat, terkena tanah dan
lain-lain untuk menjaga lepasnya baja tulangan dari adukan beton.
3. Penanaman instalasi listrik seperti pipa-pipa didalam konstruksi beton
ditanam dengan memperhatikan bahwa baja tidak akan merusak kekuatan
beton.
4. Pemasangan pipa-pipa yang berbahaya (penyambung gas, zat kimia)
diperlukan syarat-syarat penutup dalam pasangan.
6 mm pada jenis baja lunak dan baja sedang, dan berdiameter minimal 5mm untuk
jenis baja keras
4. Menentukan volume area cor. Untuk pekerjaan balok dan plat, penentuan batas
stop cor atau volume cor dilihat dari kondisi bekisting dilapangan. Jika
bekisting sudah siap pada jarak bentang tertentu, maka volume cor yang
diambil adalah ¼ atau ¾ jarak bentang area bekisting yang telah mampu
menahan berat beton segar (diambil pada perhitungan mekanika rekayasa, jarak
yang diambil merupakan jarak dimana besarnya momen sama dengan nol).
5. Pembersihan area yang akan di cor.
6. Menuangkan spesi beton kedalam bekisting balok dan plat lantai dengan
gerobak sorong dan ember dengan dibantu tenaga pengecor dalam pemadatan
beton dengan penumbukan melalui besi secara manual.
7. Setelah beton segar dituagkan dan dipadatkan dilakukan pekerjaan perataan
permukaan beton sesuai dengan ketebalan yang telah direncanakan. Perataan
dilakukan dengan sistem manual memakai ruskam kayu, perataan dilakukan
dengan tujuan permukaan plat rata dan memastikan tidak ada udara yang
terjebak didalam campuran beton.
8. Selanjutnya dilakukan pengukuran ketebalan plat sekaligus pengecekan.
9. Untuk perawatannya, basahi permukaan plat dan dengan air setiap 2 kali sehari
selama satu minggu.
10. Bekisting balok dan plat lantai dapat dilepas setelah umur beton mencapai
21 hari dan dalam membongkar bekisting diharapkan berhati – hati untuk
menghindari terjadinya patah pada balok.
35
37
38
Luas pekerjaan pembersihan lokasi yang dibersihkan dengan luas 78 m 2 dari luas
keseluruhan bangunan.
3.1.3. Pekerjaan persiapan
Pekerjaan persiapan diantaranya adalah menyediakan bahan atau material
yang antara lain bahan pembuatan bekisting diantaranya multiplex setebal 9cm,
kayu pengikat bekisting berukuran 5/7, dan menyediakan besi tulangan serta
kawat pengikat besi sesuai dengan kebutuhan bangunan tersebut. Besi yang
digunakan sebagai tulangan adalah dengan menggunakan besi polos dan ulir dan
juga menyediakan kawat bendrat sebagai pengikat tulangan antara tulangan pada
elemen bangunan.
1. Kolom utama
Kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang
berada diatasnya. Untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama 3,5
m, agar dimensi balok untuk menopang lantai tidak begitu besar.
Dimensi kolom utama untuk bangunan rumah tinggal ini dipakai ukuran
15/30, dengan tulangan pokok 6d10 mm, dan begel d8-15 cm (6d10
maksudnya jumlah besi beton diameter 10 mm 6 buah, 8 – 15 cm
maksudnya begel diameter 8 dengan jarak 15 cm), dengan mutu beton K
– 275.
41
2. Kolom Praktis
Kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai
pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter
atau pada pertemuan pasangan bata, (sudut – sudut). Dimensi kolom
praktis yang di pakai dalam pembangunan rumah ini yaitu 15/15 dengan
tulangan beton 4 d10, begel d8 – 20, dengan mutu beton K – 275.
42
ketika pengecoran kolom suda selesai, ditunggu dalam waktu beberapa hari
sampai beton benar-benar kering baru dilakukan pembongkaran pada
bekisting. Sebelum melakukan pekerjaan pengecoran kita harus
mempersiapkan tenaga kerja,alat,bahan dan pemeriksaan kondisi bekisting.
Untuk campuran diaduk langsung dilapangan kemudian diangkat ke lokasi
pengecoran dilantai dua dengan menggunakan katrol.
Gamb
ar 3. 9 Pengecoran Balok dan Plat Lantai
Sumber: Dokumentasi kerja praktek (2023)
Asroni, Ali. 2010. Balok dan pelat Beton Bertulang. Cetakan Pertama.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Departemen Pekerjaan Umum.SK SNI, T.-1.-1.-0.1990. Pembuatan campuran
beton normal. Bandung: Badan Penelitian dan Pengembangan Depertemen
Pekerjaan Umum.
Departemen Pekerjaan Umum, 1987, Petunjuk Perencanaan Beton Bertulang
dan Dinding Bertulang untukRumah dan Gedung ,Yayasan Penerbit PU
: Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum.1971.peraturan beton bertulang indonesia (PBI).
Bandung: Badan Penelitian dan Pengembangan Depertemen Pekerjaan
Umum.
Nency, S.D., (2014), Pelaksanaan Pekerjaan Kolom Balok Pelat Pembangunan
Navana Residence Jimbaran Kab.Badung Bali PT.Nusa Raya Cipta
Tbk,Politeknik Negeri Banyuwangi, Banyuwangi.
50