DESKRIPSI KEGIATAN
Besi begel 6
mm dengan
jarak antar
begel 15 cm
Tulangan
utama
Kolom diameter 10
utama 15/30 dan 8 mm
cm
a) Agregat kasar adalah agregat pembentuk beton, dengan agregat kasar beton
dapat berupa kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan-batuan atau
b) Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori;
terhadap berat kering). Yang diartikan dengan lumpur adalah bagian bagian
yang dapat melalui ayakan 0,063 mm, apabila kadar lumpur melampaui 1% ,
d) Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton,
B. Pekerjaan balok
Balok adalah salah satu elemen struktur yang berfungsi untuk
menghubungkan kolom satu dengan lainnya. Selain itu balok berfungsi sebagai
tempat bertumpunya salah satu elemen bangunan lainnya yaitu pelat beton. Balok
adalah elemen struktur yang berfungsi menyalurkan beban ke kolom. Balok
merupakan bagian dari struktur inti bangunan selain kolom dan pondasi. Sehingga
pengecorannya harus dilakukan dengan baik. Tahap pengecoran dimulai sejak
tahap persiapan pengerjaan tulangan sampai pada saat perawatan (curing).
Balok memiliki dimensi tergantung dari panjang bentangan yang akan di
aplikasikan. Balok dikenal sebagai elemen lentur,yaitu elemen struktur yang
dominan mememikul gaya dalam berupa momen lentur dan gaya geser. Analisis
tegangan regangan beton memiliki sifat rangka yang terjadi pada beton yang
dibebani secara tetap dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu pada balok
beton dikenal istilah short- term (immediate) deflection dan longterm deflection
yang membuat lendutan
Lendutan adalah fungsi dari kekakuan yaitu perkalian antara modulus
elastisitas beton (Ec) dengan inersia penampang (I). Lendutan itu harus dibatasi,
karena berkaitan dengan kenyamanan dan seni dalam arsitektur. SNI beton 2013
dengan tegas menyebut dalam butir 9.5 terhadap kontrol lendutan, balok beton
bisa retak ketika menahan momen lentur. Sewaktu serat bawah beton tertarik
(momen positif), beton sebenarnya bisa menahan tegangan tarik tersebut, tetapi
kekuatan tegangan tarik beton sangat kecil.
Perilaku keruntuhan yang dominan pada struktur balok pada umumnya adalah
lentur, tentu saja itu akan terjadi jika resio bentang (l) dan tinggi balok (h) cukup
besar. Jika rasionya kecil maka digolongkan sebagai balok tinggi (deep beam)
keruntuhan geser dominan.
a. Prinsip balok
Pada sistim struktural yang ada di gedung, elemen balok adalah elemen yang
paling banyak digunakan dengan pola berulang. Umumnya pola ini menggunakan
susunan hirarki balok, dimana beban pada permukaan mula-mula dipukul oleh
elemen permukaan diteruskan ke elemen struktur sekunder, dan selanjutnya
diteruskan ke kolektor dan tumpuan.
Semakin besar beban, yang disertai dengan bertambah panjang, pada
umumnya akan memperbesar ukuran atau tinggi elemen struktural. Tegangan
aktual yang timbul pada balok tergantung pada besar dan distribusi material pada
penampang melintang elemen struktur.Semakin besar balok maka semakin kecil
tegangannya. Luas penampang dan distribusi beban merupakan hal yang penting.
Semakin tinggi suatu elemen, semakin kuat kemampuan untuk memikul lentur.
Variabel dasar yang penting dalam desain adalah besar beban yang ada, jarak
antara beban-beban dan perilaku kondisi tumpuan balok, kondisi tumpuan jepit
lebih kaku dari pada yang ujung - ujungnya dapat berputar bebas. Balok dengan
tumpuan jepit dapat memikul beban terpusat ditengah bentang dua kali lebih besar
dari pada balok yang sama tidak dijepit ujungnya.
b. Jenis – jenis balok
Beberapa Jenis balok antara lain:
a) Balok sederhana bertumpu pada kolom di ujung-ujungnya, dengan suatu
ujung bebas berotasi dan tidak memiliki momen tahan. Seperti struktur statis
lainnya, nilai dari semua reaksi pergeseran dan momen untuk balok sederhana
adalah tidak tergantung bentuk penampang dan material.