Disusun oleh :
Muhammad Alvin Barikly
NIM : 3114110038
Pembimbing Jurusan :
Binsar H. Lumbantoruan, ST.
(NIP : 19610414 198503 1006)
Pembimbing Industri :
Abdul Rahman
(Quality Control Manager)
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum.Wr.Wb.
4. Bapak Binsar Hatorangan Lumbantoruan, ST. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan masukan dan bimbingan selama pelaksanaan dan penyusunan laporan
Praktik Kerja Lapangan.
5. Bapak Abdul Rahman selaku pembimbing industri yang telah membimbing dan
memberikan ilmunya kepada penulis selama melakukan Praktik Kerja Lapangan.
6. Bapak Irwan, Bpk Nugi, Bpk Edho, Bpk Bowo, Bpk Aji selaku staff Quality Control
yang telah banyak memberikan ilmu serta pengalamannya kepada penulis.
7. Seluruh staff dan crew PT. Acset Indonusa Tbk. yang terlibat dalam pembangunan
proyek tersebut, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
8. Teman-teman kelas 3 Gedung 2 Siang Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta angkatan
2014 khususnya Raden Yudityo dan Rizky Hidayatullah yang telah memberikan
dukungan dan bantuannya kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan masih terdapat
kekurangan, dalam segi teknik penyajian, materi pembahasan, maupun penulisan. Oleh karena
itu, penulis memohon maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pada pembaca guna perbaikan dalam kesempurnaan pembuatan Laporan yang akan datang.
Semoga Laporan ini dapat bermanfaat dan dijadikan bahan referensi bagi Mahasiswa/i
Jurusan Teknik Sipil Konstruksi Gedung pada khususnya dan Mahasiswa/i Politeknik Negeri
Jakarta pada umumnya guna memperluas wawasan dan pengetahuan dalam pelaksanaan
pekerjaan di dunia industri konstruksi. Terima kasih.
Wassalammu’alaikum.Wr.Wb.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Di zaman globalisasi seperti saat ini hubungan antar Negara bukanlah menjadi hal
yang sulit untuk dilakukan, seperti yang baru baru ini telah mulai diberlakukan di ASIA yaitu
MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Dampak MEA sudah mulai terasa di Indonesia dan mau
tak mau SDM Indonesia harus meningkatkan kompetensi nya untuk bersaing dengan warga
Negara lain. Begitupun dalam bidang Teknik Sipil, lulusan Teknik Sipil diharapkan dapat
meningkkatlan kompetensi nya guna bersaing dengan warga Negara lain.
Maka dari itu Politeknik sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi yang
lulusannya diharapkan memiliki keahlian dan keterampilan dalam bidang jasa konstruksi
yang dewasa ini sangat dibutuhkan, sehingga keberadaannya dapat mendukung kualitas
sumber daya manusia dalam menunjang pembangunan dan guna bersaing dalam skala
Internasional. Program pendidikan Politeknik adalah program Diploma III & Diploma
IV/Sarjana Terapan dengan waktu pendidikan selama 6 semester untuk D3 dan 8 semester
untuk D4/Sarjana Terapan. Sebagai Ahli Madya/Sarjana Terapan, lulusan Politeknik
diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antara lulusan perguruan tinggi ( Strata 1 )
dengan lulusan sekolah kejuruan teknik. Oleh karena itu Politeknik diharapkan mampu
menhasilkan lulusan yang berwawasan luas, memiliki kemampuan yang cerdas serta terampil
dalam mengatasi masalah yang dihadapi.
Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jurusan Teknik Sipil Program Studi D-III Teknik
Konstruksi Gedung pada akhir semester IV dan awal semester V diwajibkan mengikuti
program Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama 8 (delapan) minggu pada suatu proyek
industri konstruksi. Penempatan mahasiswa pada suatu proyek industri konstruksi tersebut
dimaksud untuk meningkatkan wawasan berpikir dan pengetahuan yang lebih luas.
Dengan adanya program tersebut, maka penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan di
Proyek District 8 Senopati Phase II Lot 13, yang terdiri dari 1 tower Office dan 1 tower
Apartemen dan Hotel yang berada di Jalan Senopati Raya SCBD Lot 13 Jakarta Selatan,
dimana PT.Acset Indonusa Tbk. Sebagai Kontraktor utama dan PT Sumber Cipta Griya
Utama sebagai Owmer.
Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini dimulai sejak tanggal 20 Juni 2016
hingga 19 Agustus 2016. Praktik Kerja Lapangan ini bertujuan untuk memahami bagaimana
proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi proyek tersebut berlangsung. Kegiatan Praktik Kerja
Lapangan ini juga sebagai sarana untuk dapat berinteraksi dengan berbagai profesi yang
berhubungan dengan terlaksananya suatu proyek konstruksi.
T
S
Lokasi U B
1.3. Tujuan
BAB II
PENGENALAN PERUSAHAAN
ACSET
B. Misi
Hasrat kami adalah untuk memberi kontribusi, memberi nilai lebih dan
memberikan kesuksesan yang signifikan bagi klien dan karyawan kami.
Dengan kata lain struktur organisasi dapat tergambar secara jelas tugas,
wewenang dan tanggung jawab serta hubungan bagian-bagian dalam perusahaan.
Struktur organisasi diperlukan untuk tercapainya suatu tujuan perusahaan dan
tercapainya suatu sistem pengendalian yang efektif dengan memberdayakan
semua unsur sumber daya yang dimiliki proyek (5 M) yaitu Man, Material,
Machine, Methods, Money dalam satu gerak dan arah untuk mewujudkan tujuan
proyek.
1. Direktur
2. Finance Direktur
3. General Manager
General Manager diangkat oleh Direktur untuk memimpin langsung
proyek induk dan tetap stand by di site office. General Manager juga berfungsi
sebagai wakil dari pihak pemilik untuk memimpin dan mengawasi pelaksanaan
proyek.
4. Manager
Tugas seorang manager adalah bagaimana mengintegrasikan berbagai
macam variabel (karakteristik, budaya, pendidikan dan lain sebagainya) kedalam
suatu tujuan organisasi yang sama dengan cara melakukan mekanisme
penyesuaian sebagai berikut:
5. Marketing
Jumlah jam kerja normatif dalam satu hari adalah 8 jam atau 40
jam dalam seminggu dan efektif dengan ketentuan sebagai berikut:
Minggu : Libur
2.5.2. LEMBUR
a. Lembur adalah bekerja diluar waktu kerja untuk menyelesaikan pekerjaan atas
dasar perintah atasan.
b. Staf yang bekerja lembur tidak lagi mendapat upah lembur karena sudah
menjadi tugas dan tanggung jawabnya serta gaji yang diberikan sudah
lumpsum, kecuali diperjanjikan secara tersendiri.
c. Staf yang bekerja lembur setelah jam 22.00 di Proyek Struktur Jabodetabek,
diberikan waktu istirahat (pulang kerja) selama 10 (sepuluh) jam untuk
kemudian masuk kerja kembali dan wajib memenuhi jam kerja normatif pada
hari kerja tersebut.
Jika staf istirahat (pulang kerja) lebih dari 10 (sepuluh) jam sebelum kembali
masuk kerja, demikian juga jika staf bekerja kurang dari jumlah jam kerja
normatif pada hari itu, maka kelebihan atau kekurangan tersebut dihitung
sebagai keterlambatan, kecuali dengan alasan yang sah yang diijinkan secara
tertulis oleh atasan. Karyawan yang pada hari itu sudah bekerja 18 jam atau
lebih, maka setelahnya diijinkan untuk istirahat tidak masuk kerja (off).
Dengan diberikannya kompensasi ini, maka tidak ada pengganti hari libur.
Ketentuan butir 4 ini tidak berlaku:
2.5.5. ABSENSI
10. Dilarang membakar atau membuat api yang dapat menimbulkan kebakaran
11. Dilarang mencuri atau mengambil barang milik orang lain
12. Dilarang merusak barang milik orang lain
13. Dilarang mengambil, memindahkan atau merusak barang/rambu pengaman
14. Dilarang melempar benda atau barang apapun yang mengakibatkan kerugian
dan kerusakan pihak lain
15. Harus menjaga keselamatan dan kesehatan diri sendiri serta lingkungan
disekitarnya. Harus mematuhi setiap peraturan dan tata tertib yang berlaku.
c. Kemeja seragam wajib dipakai setiap hari dari hari senin s/d
kamis. Sedangkan pada hari jumat mengenakan batik dan sabtu
berpakaian bebas dan rapih / bukan kaos oblong.
Keterangan :
c. Khusus karyawan baru yang masa kerjanya belum 3 bulan maka wajib
memberikan jaminan ( deposito ) Kepada Perusahaan sebesar :
d. APD wajib dipakai oleh karyawan saat bertugas ke lapangan, dan akan
dikenakan sanksi administratif berupa ssurat peringatan sampai dengan
sanksi yang lebih tinggi jika masih melakukan pelanggaran.
BAB III
PENGENALAN PROYEK
Data Umum :
6. Konsultan
Floor
Floor
Occupancy
APARTEMENT
- Sum of Floor : 19 floors
- Sum of Area : 27,094 m2
HOTEL
- Sum of Floor : 13 floors
- Sum of Area : 18,538 m2
1. Office 3 – Danayasa
B. Pelelangan Umum
C. Pemilihan Langsung
D. Penunjukan Langsung
kecuali untuk preliminaries dan PC & Provision Sums bersifat Lump Sum
Fixed Price terhadap ruang lingkup pekerjaanya.
Pembiayaan proyek.
b) Project Manager ( PM )
1. Bertangung jawab atas keefektifan penerapan sistem manajemen
mutu, sistem manajemen K3 (SMK3) dan SML proyek sesuai
persyaratan dan peraturan perundangan yang berlaku, seta berperan
aktif sesuai ketua Panitia Pembina K3 (P2K3) sebagaimana
tanggung-jawab mutu dan tetapkan dalam Pedoman Sistem
Manajemen Prusahaan selaku pimpinan proyek.
2. Bertanggung-jawab atas sosialisasi dan pemahaman kebijakan MK3L
di proyek sesuai Pedoman Sistem Manajemen prusahaan.
3. Bertanggung jawab atas pencapaian Sasaran Mutu, Waktu, Biaya dan
K3L yang telah di tetapkan/disepakati
4. Melaksanakan rapat operasi mingguan dan rapat Management
Review tingkat Proyek (sekurang kurangnya 1 bulan sekali)
5. Mengkaji kembali Dokumen kontrak , syarat kerja dan
mengkoordinasikan dengan bagian review kontrak
Muhammad Alvin Barikly (3114110038) 32
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
PROYEK DISTRICT 8 LOT 13 PHASE II
Jln. Jend Sudirman Kav. 52-53 Kelurahan Senayan
Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan , 12190
A. WEWENANG
d) Site Manager ( SM )
e) Pelaksana/ Supervisor
Mempersiapkan Instruksi Kerja Proses Kerja (dari Bag. Qlty & Hse)
Pelaksanaan / Pengawasan :
f) Quality Control ( QC )
8. Sesuai butir A.7, A.9 & B.7 diatas, proses material approval
dilaksanakan atas dasar spek & gambar secara jelas/detail, kemudian
dikoordinasikan ke Logistik Pusat/Cabang,selanjutnya dari hasil
koordinasi material approval diajukan untuk mendapatkan
persetujuan Owner,
9. Mengusulkan penerbitan NC jika menjumpai ketidaksesuaian
pekerjaan di lapangan,
10. Menjamin adanya bukti tindakan koreksi/perbaikan untuk setiap
ketidak sesuaian yang diterima sesuai waktu yang telah di sepakati,
11. Melaksanakan atau menerima hasil monitoring lapangan, dan jika
terjadi penyimpanagn atau ketidak sesuaian harus ditentukan
tindakan perbaikannya/dibuat NC, kemudian disampaikan ke bag.
Qlty & HSE/PM,
12. Menyampaikan hasil penerapan sistem manajemen mutu & K3
berikut permasalahannya di Bag. Engineering ke Bag. Qlty & HSE,
PM guna mengukur efektifitas penerapan system manajemen
tersebut,
13. Mempersiapkan dan menyampaikan laporan bulanan engineering
proyek ke Bag. Qlty & HSE/PM,
14. Mempersiapkan dan peran aktifnya dalam menunjang pelaksanaan
Management Review tingkat proyek yang dipimpin oleh PM.
i) HRD
Tugas dan Kewajiban HRD :
Merekrut personil untuk posisi yang sesuai dengan kemampuan
mereka.
Memberikan pelatihan dan pengembangan staf.
Monitoring kinerja dari setiap karyawan.
Memutuskan pemberian pengangkatan jabatan dan kompensasi.
Distribusi Pembayaran Karyawan
Survei Karyawan dan grading.
Monitoring perlengkapan kesehatan dan keselamatan bagi
karyawan.
Trouble shooting dan pemecahan masalah bagi karyawan.
Menjaga hubungan dengan setiap karyawan.
Membentuk tim untuk proyek-proyek tertentu, dll
Muhammad Alvin Barikly (3114110038) 41
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
PROYEK DISTRICT 8 LOT 13 PHASE II
Jln. Jend Sudirman Kav. 52-53 Kelurahan Senayan
Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan , 12190
j) QHSE Coordinator
k) HSE OFFICER
TUGAS dan TANGGUNG-JAWAB UTAMA
1. Bertanggung jawab atas pencapaian Program K3L yang terkait.
2. Menjamin bahwa SMK3 dipahami dan dipatui untuk
dilaksanakan oleh semua pekerja termasuk pengunjung/tamu di
lingkungan proyek sesuai peryaratan dan peraturan perundangan
yang berlaku,
3. Menjamin keselamatan dan kesehatan dilingkungan kerja proyek
sehigga tercapai kondisi kerja yang aman, efisien dan produktif,
4. Menerapkan kebijakan K3L, prosedur K3L dan persyaratan
perundangan yang berlaku,
5. Berperan aktif dalam fungsinya sebagai anggota P2K3L
sebagaimana ditetapkan dalam Pedoman Sistem Manajemen
Prusahaan,
6. Mengevaluasi dan memoitor keselamatan kerja terhadap pekerja,
sistem pengamanan, fasilitas & alatpengaman,
7. Melaksanakan sefty talk berkala tiap minggu,
8. Memeriksa dan melengkapi sarana-sarana K3L di lingkungan
proyek termasuk rambu-rambu atau aturan-aturan tata-tertib
l) Surveyor
Pelaksana Survey bertanggung jawab kepada Koordinator
Lapangan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1. Bertanggung jawab kepada pekerjaan yang berhubungan marking.
2. Mengontrol elevasi atau center line.
3. Pengawasan balok dan kolom.
4. Pengawasan dinding.
5. Marking stek finishing.
6. Memberi informasi bila terjadi ketidaksesuaian gambar terhadap
lapangan.
I. Pembersihan lokasi
Pembersihan lahan kerja (land clearing) dari sampah, semak
belukar, pepohonan dengan tenaga manusia dan atau alat bantu
bulldozer. Jika lokasi cukup luas, diikuti dengan pekerjaan perataan
tanah.
galian yang tidak dipakai untuk bahan urugan harus segera dibuang
keluar lokasi proyek.
BAB IV
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul
beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang
peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom
merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang
bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko,
1996).
Jenis-Jenis Kolom
Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada tiga, yaitu :
Dalam buku struktur beton bertulang (Istimawan Dipohusodo, 1994), ada tiga
jenis kolom beton bertulang yaitu :
Fungsi Kolom
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan
gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material
yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan.
Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau
bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya
tarik pada bangunan.
C. PENGECORAN KOLOM :
- pengadaan uji slump terlebih dahulu, dengan nilai slump yang
diijinkan 12±2 cm
Langkah diagram alir pekerjaan Struktur Vertikal (Kolom & Balok) adalah
sebagai berikut :
Pengerjaan pengecoran.
Setelah kurang lebih 8jam bongkar bekisting kolom&shearwall.
Proses curring beton.
Selesai.
Pada pekerjaan struktur sering kali dijumpai hasil beton yang
menyimpang/tidak sesuai yang diharapkan, oleh karena itu perlu adanya
pekerjaan perbaikan struktur agar bentuk yang dihasilkan sesuai dengan yang
diinginkan.
Shear Wall adalah jenis struktur dinding yang berbentuk beton bertulang
yang biasanya dirancang untuk menahan geser, gaya lateral akibat gempa bumi.
Dengan adanya Shear Wall / dinding geser yang kaku pada bangunan, sebagian
besar beban gempa akan terserap oleh dinding geser tersebut.
Berdasarkan letak dan fungsinya, shear wall / dinding geser dapat diklasifikasikan
dalam 3 jenis yaitu :
1. Bearing walls adalah dinding geser yang juga mendukung sebagian besar
beban gravitasi. Tembok-tembok ini juga menggunakan dinding partisi
antar apartemen yang berdekatan.
2. Frame walls adalah dinding geser yang menahan beban lateral, dimana
beban gravitasi berasal dari frame beton bertulang. Tembok-tembok ini
dibangun diantara baris kolom.
3. Core walls adalah dinding geser yang terletak di dalam wilayah inti pusat
dalam gedung, yang biasanya diisi tangga atau poros lift. Dinding yang
terletak di kawasan inti pusat memiliki fungsi ganda dan dianggap menjadi
pilihan ekonomis. Fungsi shear wall / dinding geser ada 2, yaitu kekuatan
dan kekakuan, artinya :
1. Kekuatan
2. Kekakuan
- Tebal : 400 mm
- Tulangan utama : D 25
- Tulangan sengkang : D 13
- Selimut beton : 40 mm
C. PENGECORAN SHEARWALL
- pengadaan uji slump terlebih dahulu, dengan nilai slump yang
diijinkan 14±2 cm
Hal-hal yang dicek dalam pengecoran tertera dalam form ceklist dibawah ini :
Spesifikasi salah satu balok yang dibuat di proyek Districk 8 Lot 13 adalah
sebagai berikut :
Langkah diagram alir pekerjaan Beam & Slab adalah sebagai berikut :
Survey lapangan
Pembuatan shopdrawing oleh engineer
Install form work, memasang bekisting balok dan plat sesuai rencana
Pelaksana + sub cont melakukan inspeksi bekisting
Install tulangan balok dan plat
Pelaksana + sub cont melakukan inspeksi tulangan
Qc + pelaksana melakukan inspeksi tulangan
Bersihkan area kerja untuk masuk ke tahap pengecoran
Proses pengecoran balok dan plat
Proses curring beton
Bongkar bekisting dan pasang reshoring untuk membantu menopang beton
Selesai
Berdasarkan pemgamatan penulis selama melakukan kegiatan Praktik
Kerja Lapangan, didapat data jadwal penyelesaian dibandingkan dengan realisasi
pekerjaan sebagai berikut :
Hal hal yang dicek dalam ceklist pembesian balok tertera dalam form
ceklist berikut ini :
- Helm
- Sepatu safety
- Rompi
- Body harnes
a) Memberikan sanksi tegas kepada para pekerja maupun staff yang tidak
menggunakan APD pada saat berada dilapangan
1) Kolom/balok cembung
2) Beton kropos
b) Apabila ada hal yang dirasa salah segera catat pada form ceklist dan minta
supervisor untuk memperbaiki.
c) Jalin komunikasi yang baik antara QC, Supervisor, pekerja dan Inspector
guna meminimalkan kesalahan dilapangan.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, data, dan informasi yang telah penulis sampaikan di bab
sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Proyek Districk 8 Lot 13 merupakan proyek yang terdiri dari 2 tower, yaitu tower
Danayasa Office 3 yang di fungsikan sebagai perkantoran dan tower Langham Residence
yang di fungsikan sebagai Hotel dan Apartement.
b. Struktur organisasi yang ada di proyek sudah jelas terlihat pada bagan struktur organisasi
proyek yang di pimpin oleh seorang Project Manager.
c. Kurangnya pengawasan terhadap pekerja di proyek Distrik 8 Lot 13 phase II, sehingga
banyak pekerjaan yang molor dan mengakibatkan keterlambatan pada pekerjaan
berikutnya dan tentunya akan mengakibatkan keterlambatan proyek. Disamping
memakan lebih banyak waktu hal ini tentunya akan memakan lebih banyak biaya, baik
untuk upah pekerja, sewa alat, maupun material.
d. Proses pelaksanaan metode konstruksi yang digunakan di proyek distrik 8 lot 13 ini
sudah berjalan sesuai harapan namun belum sepenuhnya memenuhi target pekerjaan.
e. Masih kurang nya kesadaran para pekerja maupun staff untuk menerapkan K3 dalam
pekerjaan dilapangan, hal ini dibuktikan dengan masih sering adanya pelanggaran
terhadap peraturan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)
5.2. Saran
Dari beberapa kegiatan yang penulis amati di proyek Distric 8 Lot 13 ada beberapa
beberapa saran yang penulis ingin sampaikan yaitu :
a. Untuk menghimbau para pekerja maupun staff dalam pelaksanaan K3L perlu sering
diadakannya sosialisasi pentingnya penerapan K3 dilapangan, sehingga pelanggaran K3
dilapangan dapat berkurang. Namun apabila sudah diadakan sosialisasi dan sudah
memasang rambu keselamatan dan para pekerja maupunn staff tetap membandel
diperlukan tindakan yan lebih tegass seperti sanksi baik teguran maupun tindakan.
b. Perlu diketahui dengan jelas mengenai unsur unsur di dalam proyek dalam kaitannya
dengan batasan kritis yaitu pekerjaan – pekerjaan yang waktu pelaksanaannya tidak boleh
melebihi batas waktu yang telah ditargetkan dalam rencana kerja, sehingga tidak terjadi
keterlambatan dalam pekerjaan proyek secara keseluruhan. Misalnya lebih memperketat
kontrol atau pengawasan sebelum pengecoran dilakukan seperti pengecekan pekerjaan
bekisting karena kesalahan pada bekisting dapat menyebabkan hasil pengecoran tidak
sempurna.
c. Untuk menguranggi pekerjaan perbaikan hendaknya QC (Quality Control) dan
Supervisor meningkatkan koordinasinya, agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan.
d. Perlu adanya penambahan jumlah SDM pekerja karena menurut penulis jumlah SDM
yang ada dilapangan dirasa kurang, hal ini tentunya guna mempercepat waktu proyek
sehingga terrcapainya waktu yang ditargetkan.
e. Dalam segi peralatan juga dirasa perlu ditambah untuk mengimbangi antara jumlah
pekerja dan jumlah peralatan, baik peralatan kerja maupun peralatan pelindung diri
(APD).
DAFTAR PUSTAKA
Dapartemen Pekerjaan Umum, Dirjen Cipta Karya, Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan,
Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, SNI 03 – 2847 – 2002,
Yayasan LPMB, Bandung, 2002.
Dapartemen Pekerjaan Umum, Dirjen Cipta Karya, Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan,
Cara Uji Slump Beton, SNI 1972 : 2008, Yayasan LPMB, Bandung, 2008.
Dapartemen Pekerjaan Umum, Dirjen Cipta Karya, Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan,
Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder, SNI 1974 : 2011, Yayasan LPMB,
Bandung, 2011.
http://arafuru.com/sipil/apa-itu-struktur-dan-konstruksi-bangunan.html (diakses tgl 18 agustus)