Solusi
Dalam mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi, Balitbang PUPR
menghadirkan teknologi Ferosemen Jaringan Irigasi yang berfungsi mendukung
penyediaan suplai air irigasi
10. TEKNOLOGI BETON FEROSEMEN
UNTUK JARINGAN IRIGASI TERSIER
Keunggulan
❖ Mudah diaplikasikan;
❖ Kuat, lentur, dan tahan lama dibandingkan dengan teknologi beton biasa yang lebih
tebal dan dibentuk dengan cetakan;
❖ Lebih ekonomis dibandingkan dengan teknologi konvensional;
❖ Mudah diadaptasikan ke dalam prinsip fisik, mekanik, maupun hidrolik;
❖ Penggunaan material lokal dan dapat dibuat insitu atau di tempat lain untuk
selanjutnya dirangkai di lapangan;
❖ Lebih efektif dan efisien dengan metode yang cukup sederhana;
❖ Dapat diadaptasi di berbagai lokasi;
❖ Mampu dioperasikan oleh petani
BETON FEROSEMEN
UNTUK JARINGAN IRIGASI TERSIER
Deskripsi Teknologi
Berbeda dari beton bertulang biasa dalam penulangan yang terdiri dari tulangan yang
rapat, beberapa lapis kawat jala atau kawat anyam yang diisi dan diselimuti dengan
semen mortar kurang dari 1,5 centimeter, bahan ini dapat dibentuk sebagai bidang
yang tipis dengan ketebalan antara 3 sampai 6 centimeter. Sementara ketebalan beton
konvensional diatas 8 centimeter yang dibentuk dengan cetakan, sedangkan ferosemen
bisa tanpa cetakan