BAB V
LAPIS PONDASI BAWAH
5.1.2 Bahan-Bahan
(1) Persyaratan Umum
a. Bahan-bahan yang dipilih dan digunakan untuk pembangunan Lapis Pondasi Bawah (LPB)
terdiri dari bahan-bahan berbutir dipecah (A), atau bahan berbutir dibelah dan kerikil (B),
atau kerikil, pasir dan lempung alami (C) seperti yang pada gambar rencana dan
dicantumkandalam Daftar Penawaran
1. Lapis Pondasi Bawah (LPB) Kelas A, berupa agregat batu pecah disaring dan
digradasi dan semuanya lolos saringan 3” atau 75,00 mm, memenuhi Tabel 5.1.1 di
bawah ini.
2. Lapis Pondasi Bawah (LPB) Kelas B, terdiri dari campuran batu belah dengan kerikil,
pasir dan lempung yang lolos saringan 2,5” atau 62,5 mm, memenuhi Tabel 5.1.1 di
bawah ini.
3. Lapis Pondasi Bawah (LPB) Kelas C, terdiri dari kerikil, pasir dan lempung alami yang
lolos saringan 1,5” atau 37,5 mm, memenuhi Tabel 5.1.1 berikut.
b. Bahan untuk pekerjaan lapis pondasi bawah harus bebas debu, zat organic, serta bahan-
bahan lain yang harus dibuang, dan harus memiliki kualitas, bila bahan tersebut telah
ditempatkan akan siap saling mengikat membentuk satu permukaan yang stabil dan
mantap.
c. Bila perlu dan sesuai dengan perintah Direksi Teknik, bahan-bahan dari berbagai sumber
atau pemasokan dapat disatukan (dicampur) dalam perbandingan yang diminta oleh
Direksi Teknik atau seperti yang ditunjukan dengan pengujian-pengujian, untuk dapat
memenuhi persyaratan Spesifikasi bahan lapis pondasi bawah.
(2) Gradasi Lapis Pondasi Bawah
Persyaratan gradasi untuk bahan lapis pondasi bawah kelas A, kelas B dan Kelas C
diberikandalam Tabel 5.1.1 di bawah ini.
b. Bahan lapis pondasi bawah harus ditempatkan dan ditimbun di tempat yang bebas dari lalu
lintas serta aliran dan lintasan air di sekitarnya.
b. Penyiraman dengan air, bila diperlukan demikian selama pencampuran dan pemadatan
harus dikontrol dengan cermat, dan dilaksanakan hanya bila diminta demikian oleh Direksi
Teknik.
c. Ketebalan lapis pondasi bawah terpasang harus sesuai dengan Gambar Rencana dan
seperti dinyatakan dalam Daftar Penawaran, atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi
Teknik di lapangan sesuai kondisi tanah dasar yang sebenarnya.
b. Penggilasan untuk pembentukan dan pemadatan, bahan lapis pondasi bawah akan
bergerak secara gradual (sedikit demi sedikit) dari pinggir ke tengah, sejajar dengan garis
sumbu jalan sampai seluruh permukaan telah dipadatkan secara merata. Pada bagian-
bagian superelevasi, kemiringan melintang jalan atau kelandaian yang terjal, penggilasan
harus bergerak dari bagian yang lebih rendah ke bagian jalan yang lebih tinggi. Setiap
ketidak-teraturan atau bagian amblas yang mungkin terjadi, harus dibetulkan dengan
menggaru atau meratakan dengan menambahkan bahan lapis pondasi bawah untuk
membuat permukaan tersebut mencapai bentuk dan ketinggian yang benar.
Bagian-bagian yang sempit di sekitar kereb atau dinding yang tidak dapat dipadatkan
dengan mesin gilas, harus dipadatkan dengan pemadat atau mesin tumbuk yang disetujui.
b. Bangunan-bangunan, pohon-pohon atau hak milik lainnya di sekitar jalan tersebut harus
dilindungi terhadap kerusakan karena pengaruh pekerjaan, seperti lembaran batu karena
lalu lintas.
c. Bahan-bahan harus ditumpuk dalam satu tempat yang baik yang menjamin bahwa
tumpukan tersebut tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas atau membendung aliran air.
5.1.4 Pengendalian Mutu
(1) Test Laboratorium untuk LPB Batu Pecah
a. Pengujian harus dilakukan terhadap bahan lapis pondasi bawah untuk dapat memenuhi
persyaratan spesifikasi.
b. Dua buah contoh bahan lapis pondasi bawah harus diuji sebelum digunakan di lapangan
(lihat Sub Bab 5.1.1 (3) Spesifikasi ini).
c. Pengujian bahan lapis pondasi bawah harus dilakukan untuk setiap 500 m3 dari bahan-
bahan yang ditumpuk di lapangan atau dipasang, menurut batas ukuran test laboratorium
yang diberikan pada Tabel 5.1.1, untuk memenuhi kondisi kualitas yang diberikan dalam
Spesifikasi ini atau seperti ini atau seperti diperintahkan lain oleh Direksi Teknik.
b. Test kepadatan di tempat, Lapis Harus dilakukan untuk setiap 200 m panjang lapis
Pondasi Bawah (test kerucut pasir) pondasi bawah jalan untuk menentukan tingkat
AASHTO T 191, PB 0103 - 70 kepadatan dengan membandingkan terhadap test
kepadatan laboratorium untuk kepadatan kering
maksimum
(2) Volume yang dibayar merupakan jumlah meter kubik lapis pondasi bawah yang dipasang
dan sesuai dengan Gambar serta Spesifikasi, atau seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik
di lapangan yang dipadatkan dan diterima oleh Direksi Teknik. Perhitungan volume harus
atas dasar ketebalan dan lebar lapis pondasi bawah yang diperlukan, sebagaimana
ditunjukan dalam Gambar atau seperti yang disesuaikan oleh “Perintah Perubahan”
(Change Order), dikalikan dengan panjang sebenarnya yang dipasang. Setiap
penyimpangan dalam bentuk dan ketebalan lapis pondasi bawah tidak boleh melebihi
toleransi ukuran yang ditentukan di bawah Sub Bab 5.1.1 (2).