Npm : 17051010020
Seseorang yang menyewa atau membeli bangunan komersial umumnya akan menjual
barang dan atau jasa. Contoh bangunan komersial yang digunakan untuk menjual barang
antara lain kios, ruko, supermarket, mall, pasar, dan restoran. Sedangkan bangunan komersial
yang dipakai untuk menjual jasa misalnya laundry, hotel, dan perkantoran.
2. Hunian Apartemen
Bangunan yang memuat beberapa grup hunian, yang berupa rumah flat atau
rumah petak bertingkat yang diwujudkan untuk mengatasi masalah perumahan akibat
kepadatan tingkat hunian dan keterbatasan lahan dengan harga yang terjangkau
disesuaikan dengan sasaran konsumen bagi setiap apartemen (Endy Marlina,Panduan
Perancangan Bangunan Komersial, Yogyakarta, 2008).
Bangunan apartmen memiliki beberapa syarat, yaitu:
Syarat – syarat bangunan apartemen menurut (Times-Saver Standards For
Building Types), adalah:
ENTRANCE APARTEMEN
o Bagian entrance apartemen harus menarik dan mudah dilihat.
o Bagian entrance menyediakan tempat untuk: berjalan, kendaraan
menurunkan penumpang, menaikkan barang bawaan, dan tempat
untuk menurunkan barang bawaan.
o Bagian entrance harus mudah di akses, dan mudah akses bila
terjadi kebakaran.
o Kanopi entrance melindungi dari angin dan hujan.
o Skala dan karakter entrance mengikuti desain bangunan.
o Lebar entrance minimal 5,5 meter, atau dapat dilalui untuk 2 mobil.
PENGIRIMAN BARANG
Pengiriman dan pengantaran barang, pengantar barang tidak
boleh hingga depan pintu.
AKTIVITAS ORANG TUA DAN ANAK DILAKUKAN DI RUANG
KELUARGA
Kamar anak sebisa mungkin dapat diakses dari ruang keluarga,
sehingga dapat diawasi.
AKSES DARI RUANG TIDUR KE KAMAR MANDI
Akses dari ruang tidur ke kamar mandi tidak menjadi satu jalur
dengan ruang keluarga.
AKSES DARI DAPUR KE KAMAR MANDI
Akses dari dapur ke kamar mandi, dapat dimungkinkan satu
jalur dengan ruang keluarga.
SERVIS DARI DAPUR KE RUANG MAKAN
Servis dari dapur ke ruang makan dapat berhubungan dengan
ruang lainnya.
Nama : Pratama Hadi W
Npm : 17051010020
3. Hotel
Agar harapan di atas bisa terwujud, perancangan dan pendirian bangunan komersial
harus memperhatikan faktor-faktor berikut ini!
1. Faktor pencitraan adalah nilai yang melekat pada suatu bangunan. Setiap bangunan
komersial harus memiliki citra yang kuat dan bagus sebagai daya tarik terhadap calon
konsumen.
2. Faktor ekonomi berkaitan langsung dengan aspek keuangan. Harga bangunan perlu
disesuaikan terhadap target pasar dengan perawatan yang mudah dan hemat.
3. Faktor lokasi diukur dari strategis tidaknya posisi bangunan tersebut. Bangunan
komersial sebaiknya dibuat di daerah-daerah yang mudah dicari, dilihat, dan
dijangkau.
4. Faktor keamanan erat kaitannya dengan keselamatan para penghuni bangunan.
Sebagai antisipasi juga perlu disediakan sarana dan prasarana pendukung keamanan
bangunan.
5. Faktor kenyamanan menciptakan perasaan betah bagi konsumen selama memiliki
bangunan tersebut. Hal-hal yang terkait dengan faktor ini yaitu penghawaan,
pencahayaan, audio, dan sirkulasi.
6. Faktor investasi menyangkut kebutuhan jangka panjang konsumen. Faktor ini penting
diperhatikan untuk mengantisipasi dinamika perubahan sosial.
7. Faktor kondisi wajib seirama dengan potensi dan karakter daerah pembangunan.
Sebab faktor ini mampu menunjang kelancaran aktivitas komersial dari bangunan
tersebut.
8. Faktor sosial budaya menarik minat masyarakat setempat untuk menerima keberadaan
bangunan seutuhnya. Hal ini juga akan mendorong kelancaran bisnis dari bangunan
komersial tersebut.
9. Faktor teknologi artinya bangunan komersial seyogyanya dilengkapi dengan teknologi
terbaru. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan manfaat bangunan tersebut secara
efektif dan efisien.
Nama : Pratama Hadi W
Npm : 17051010020
Sistem Pemipaan Plambing Ada dua cara system pengaturan air yaitu : system horizontal
dan system vertical.
Sistem horizontal adalah system pemipaan yang banyak digunakan untuk mengalirkan
kebutuhan air pada suatu kompleks perumahan atau rumah-rumah tinggal yang tidak
bertingkat. Ada dua cara yang dipakai untuk sistem pemipaan horizontal, yaitu sebagai
berikut :
a. Pemipaan yang menuju ke satu titik akhir.
Keuntungan pemipaan ini adalah pemakaian bahan yang lebih efisien, dan
kerugiannya adalah daya pancar pada titik kran tidak sama, semakin jauh semakin
kecil daya pancarannya.
b. Pemipaan yang melingkar/membentuk ring.
Pemipaan ini menuntut penggunaan bahan pipa yang banyak, padahal kekuatan
daya pancar air ke semua titik-titik akan menghasilkan air yang sama.
Sistem Vertikal adalah Sistem pengaliran/distribusi air bersih dengan system vertical
banyak digunakan pada bangunan-bangunan bertingkat tinggi.
Pengambilan sumber air bersih sistem vertikal ini adalah melalui jaringan PDAM
dengan sumber cadangan dari sumur artesis, untuk bangunan berlantai banyak disediakan
bak reservoir yang terdiri dari ground reservoir dan top reservoir.
Nama : Pratama Hadi W
Npm : 17051010020
2. AIR KOTOR
3. LISTRIK
Penggunaan Listrik pada bangunan komersial terbilang cukup besar. Terdapat
2 sumber listrik yang dapat digunakan oleh bangunan yaitu PLN dan Genset.
Kebanyakan bangunan komersial menggunakan Genset sebagai sumber listrik.
dilakukan sampai dengan 4 lantai. Bentuk dan macam lift tergantung dari fungsi dan
kegunaan gedung.
a. Lift Penumpang (yang tertutup) yaitu suatu lift penumpang dengan ukuran, berat
dan kecepatan tertentu sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Kecepatan rendah
untuk low zone biasanya melayani bangunan bertingkat tidak lebih dari 10 lantai.
Kecepatan sedang atau tinggi untuk high zone biasanya melayani bangunan
bertingkat lebih dari 10 lantai.
b. Lift penumpang yang interiornya satu bidang atau lebih berupa kaca tembus supaya
dapat menikmati pemandangan luar. Bentuk lift ini bermacam-macam, ada yang
segi lima, segi empat, bulat dan sebagainya.
c. Lift untuk kebakaran/barang, lift ini semua peralatan/perlengkapan, rangka dan
interornya harus tahan terhadap kebakaran.
Eskalator adalah suatu alat angkut yang serupa dengan alat angkut konveyor hanya
lebih dititik beratkan untuk pengangkutan orang dari lantai bawah kearah miring
menuju lantai atasnya. Dengan demikian pemasangan dengan miring > 10 dan dengan
kemiringan tertentu sesuai dengan standard perbandingan antara datar dan ketinggian
30 s.d. 35 derajat. Selain itu, ada alat angkut yang merupakan perpaduan antara
escalator dan konveyor, yang bentu jalurnya melingkar atau berbelok-belok. Panjang
eskalator disesuaikan dengan kebutuhan, lebar untuk satu orang lebih kurang 60 cm dan
untuk dua orang lebih kurang 100 – 120 cm.
5. FIRE PROTECTION
Ada dua macam sistem proteksi kebakaran, yaitu :
a. Sistem proteksi aktif adalah kemampuan peralatan dalam mendeteksi dan
memadamkan kebakaran, pengendalian asap, dan sarana penyelamatan
kebakaran.
b. Sistem proteksi pasif adalah kemampuan stabilitas struktur dan elemennya,
konstruksi tahan api kompartemenisasi dan pemisahan, serta proteksi pada
bukaan yang ada untuk menahan dan membatasi kecepatan menjalarnya api dan
asap kebakaran.
6. PENANGKAL PETIR
Petir adalah suatu gejala listrik di atmosfir yang timbul bila terjadi banyak
kondensasidari uap air dan ada arus udara naik yang kuat. Penangkal petir ialah suatu
sistem dengan komponnen-komponen dan peralatan yang secara keseluruhan berfungsi
untuk menangkap petir dan menyalurkannya ke tanah, sehingga semua bagian dari
bangunan beserta isinya atau benda-benda yang dilindunginya terhindar dari bahaya
sambaran petir.
d. Dapat mengedarkan kembali udara yang telah ada di dalam ruang yang sudah
diberikan pengaturan udara.
e. Dapat menyaring dan membersihkan udara.
8. SAMPAH (LIMBAH)
Limbah sampah merupakan buangan dari bangunan-bangunan, khususnya
bangunan yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan tertentu, seperti pabrik, hotel,
restoran dan supermarket.