oleh:
NIM : 3202007036
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan karunianya Penulis
dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan di PT. GEMI-
Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan mengikuti Uji Akhir Semester III Jurusan Teknik Ar-
Kegiatan PKL ini dimaksudkan sebagai salah satu bekal dalam memasuki jenjang dunia usaha atau
dunia industri dan untuk memupuk sikap mental yang lebih baik dalam melaksanakan kewajiban se-
Sehubungan dengan terlaksananya Praktek Kerja Lapangan ini tidak terlepas dari bantuan dan doron-
gan dari semua pihak secara moril maupun materil, oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih
1. Tuhan Yang Maha Esa, karna atas rahmat nya saya dapat melaksanakan kegiatan Praktek Kerja
Lapangan.
3. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan motivasi selama Praktek Kerja Lapangan.
4. bpk HUTA SETIAWAN selaku owner tempat saya Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan laporan ini. Penulis menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun bagi pembaca dan masyarakat umum, semoga laporan ini bermanfaat.
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..............................................................................................................................................v
BAB I.................................................................................................................................................................1
TINJAUAN PROYEK.......................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG PROYEK....................................................................................................1
1.1.1 Tujuan Kerja Praktek Lapangan...................................................................................................1
1.1.2 Pihak – Pihak Yang Terlibat Dalam Proyek................................................................................2
1.2 DATA TEKNIS PROYEK..............................................................................................................3
1.3 LOKASI PROYEK..........................................................................................................................4
1.4 BATASAN AMATAN....................................................................................................................4
1.4.1 Rincian Pekerjaan Bangunan............................................................................................................4
1.4.2 Pekerjaan yang di Amati...................................................................................................................7
1.4.3 Waktu Pengerjaan.............................................................................................................................7
1.4.4 Waktu Pengamatan............................................................................................................................9
1.5 TUJUAN DAN SASARAN.................................................................................................................9
1.5.1 Tujuan...............................................................................................................................................9
1.6.2 SASARAN......................................................................................................................................10
1.6 Metode Pengumpulan Data................................................................................................................10
1.6.1 Metode Survei Lapangan................................................................................................................10
1.6.2 Metode Wawancara.........................................................................................................................10
1.6.3 Metode Literatur..............................................................................................................................10
BAB II..............................................................................................................................................................11
TINJAUAN TEORI.........................................................................................................................................11
2.1 DEFINISI PONDASI........................................................................................................................11
2.2 KETENTUAN-KETENTUAN KONTRUKSI.................................................................................12
2.3 PEMILIHAN PONDASI BERDASAR DAYA DUKUNG TANAH...............................................13
BAB III.............................................................................................................................................................14
TINJAUAN KEGIATAN YANG DIAMATI.................................................................................................14
1.1 3.1 PEKERJAAN YANG DIAMATI 14
iv
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
TINJAUAN PROYEK
Kebutuhan akan rumah tinggal di Kota Pontianak terus meningkat seiring dengan pertam -
memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal yang layak, banyaknya penduduk yang
dari daerah masuk dan menetap di Kota Pontianak karena paksaan dari profesi maupun dengan
alasan untuk menuntut ilmu di Kota Pontianak dan sekitarnya.Dengan tujuan mendapatkan
rumah yang murah dan memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Pontianak maka dibuatlah proyek
rumah tinggal pada Perumahan The Green Iconia , Jalan Jl. Ampera No.14, Sungai Jawi, Kec.
Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78114. Proyek perumahan ini merupakan pe-
rumahan dengan hunian type 150. Pada Praktek Kerja Lapangan - 01 ini, proyek yang dipilih un-
tuk diamati adalah tahapan pengerjaan, cara kerja, serta jumlah pekerja yang dibutuhkan pada
pembangunan.
a) Tujuan Umum
Dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan (PKL-01) ini, agar mahasiswa dapat mengetahui serta memahami
proses pelaksanaan kegiatan suatu proyek di lapangan dan Dapat menjadikan proyek ini sebagai studi
perbandingan agar mahasiswa dapat membandingkan kesesuian pekerjaan dilapangan dengan teori yang
telah didapatkan pada perkuliahan. Dengan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan ini mahasiswa dapat
memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas serta dapat mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja.
b) Tujuan Khusus
1
2
2. Mempelajari dan mencari solusi dari berbagai permasalahan yang biasa dihadapi dalam
lingkungan proyek.
4. Dapat membuat laporan hasil pengamatan selama mengikuti PKL dan sesuai dengan tata
cara yang telah ditentukan dan mengikuti tata cara penulisan ilmiah.
Pemilik proyek
Pelaksana
Pengawas
proyek dengan baik, benar dan sesuai dengan jadwal serta target yang telah ditentukan.
Drafter
Drafter adalah seseorang yang bekerja membuat gambar kerja. Yaitu membuat atau
menyiapkan gambar-gambar kerja teknik dari proses desain menjadi gambar kerja. Dalam
Kepala Tukang
Kepala tukang merupakan orang yang memimpin, mengarahkan, dan memantau pelaksanaan
pekerjaan proyek di lapangan. Dalam proyek ini, Kepala Tukang dipegang oleh Bapak Budi.
Tukang
Tukang merupakan orang yang bekerja dan melaksanakan tanggung jawab di lapangan
Data Teknis pada proyek rumah tinggal di Perumahan THE GREEN ICONIA ialah sebagai
berikut :
- Lokasi Proyek : Jalan Jl. Ampera No.14, Sungai Jawi, Kec. Pontianak Kota, Kota
Lokasi pengamatan proyek Pembangunan Perumahan THE GREEN ICONIA pada prak-
tek kerja lapangan (PKL-01) ini terletak di Jalan Jl. Ampera No.14, Sungai Jawi, Kec. Pontianak
Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78114. Dibangun di area yang lumayan padat pemukiman
dan akses menuju pusat kota dan perbelanjaan, dan cukup dekat dengan area sekolah, dengan jalan
yang sudah di aspal, selain itu bangunan ini juga sudah dapat pemasokan air bersih dan pdam dan
U U
JALAN. AMPERA JALAN. AMPERA
Di bawah ini adalah rincian pekerjaan keseluruhan pembangunan Perumahan THE GREEN
dahulu agar lahan terlihat bersih dan untuk memudahkan pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya
untuk mengetahui luasan bangunan yang akan dibangun dapat dilakukan dengan pemasangan papan
bouwplank atau papan bangunan, berfungsi sebagai batas acuan luasan bangunan yang akan didirikan
Pekerjaan Pondasi
Tahapan pengerjaan pondasi dimulai dengan cara menggali lubang untuk merakit dan
meletakkan konstruksi pondasi,kemudian dicordan tanah yang telah digali diurug kembali. Fungsi
Pekerjaan Sloof
berfungsi sebagai penahan dari konsturksi dinding dan pembatas urugan pasir dan lantai
Pengerjaan Lantai
Pekerjaan lantai dimulai dengan cara memasukkan urugan pasir kedalam bangunan, kemudian
di padatkan dan di ratakan. Kemudian di pasang wiremesh (bila perlu), di cor, dan terakhir dipasang
penutup lantai.
Pekerjaan kolom
Kolom barfungsi sebagai tiang pengikat antara konstruksi dinding. Kolom juga berfungsi
Pengerjaan dinding
Pekerjaan dinding dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, tergantung dari jenis
konstruksi dinding yang digunakan. Dinding berfungsi sebagai pemisah antara ruang dalam dan luar
6
bangunan.
Kusen berfungsi sebagai bingkai atau pengikat perangkat Pintu, Jendela dan Ventilasi, dengan
adanya khusen, barulah Pintu, Jendela dan Ventilasi dapat terpasang setara dinding bangunan
Ring balok berfungsi sebagai penyalur beban dari atap menuju kolom serta sebagai tempat
peletakkan rangka atap. Ring balok bisa menggunakan kayu maupun beton, apabila menggunakan
Pekerjaan konstrusi atap dimulai dengan membuat balok penutup atau pun ring balok, yang
berfungsi sebagai penopang dari komponen konstruks atap,kemudian memasang perangkat kuda-kuda
yang dirakit di luar maupun dalam bangunan. Setelah kuda-kuda terpasang, dilanjutkan dengan
pemasangan gording, kasau,nok, reng dan penutup atap. Atap berfungsi sebagai pelindung bangunan
Pekerjaan Plafond
Agar ruang dalam bangunan terlihat rapi dan nyaman (tidakpanas) maka pada bagian atas atau
diantara atap dan lantai dapat ditempatkan plafond. Bahan material yang dapat digunakan pada
pekerjaan plafond antara lain: GRC board, Gypsum board, tripleks, dan sebagainya.
Pekerjaan Finishing
Setelah semua pekerjaan selesai dikerjakan, maka tahapan akhirnya adalah pekerjaan finishing atau
merapikan dari semua unit pekerjaan dimulai dari pengamplasan, pendempulan, sampai dengan
Sehubungan dengan luasnya ruang lingkup pekerjaan yang dilaksanakan dan terbatasnya waktu
yang diberikan, sehingga tidak memungkinkan untuk menguraikan masalah secara keseluruhan.Oleh
karena itu, dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, penyusun hanya membahas
mengenai :
Pengamatan Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi di Jalan. Ampera No.14, Sungai Jawi, Kec.
Dalam pengerjaan Pondasi memerlukan waktu pelaksanaan kira-kira 1 sampai 2 minggu karena
Pembersihan Lokasi
dahulu agar lahan terlihat bersih dan untuk memudahkan pekerja dalam melaksanakan
pekerjaannya
Pemasangan Bouwplank
untuk mengetahui luasan bangunan yang akan dibangun dapat dilakukan dengan pemasangan papan
bouwplank atau papan bangunan, berfungsi sebagai batas acuan luasan bangunan yang akan didirikan.
Pemasangan Cerucuk
Pemasangan cerucuk sebagai penopang pondasi agar tidak turun tanahnya. Kedalaman
pemasangan cerucuk dilapangan adalah 4 - 6 meter. Setiap lubang pondasi terdapat 12 cerucuk
yang di gunakan.
8
Penggalian lubang pondasi dialakukan dengan cara manual menggunakan alat sederhana yaitu
cangkul dan sebagainya, besar lubang yang di gali adalah 100x100 cm dengan kedalaman mencapai
40 hingga 60 cm.
Tulangan pondasi di buat dengan cara manual yaitu dipotong, diikat dengan tangan oleh tukang
sendiri. Penggunaan tulangan pondasi dengan besi berukuran Ø10mm dan Ø6mm dan di ikat
mengunakan kawat.
Setelah penggalian dilakukan, lubang pondasi kemudian dikeruk dan dibersihkan dari lumpur dan air
yang menggenanginya. Pengerjaan ini dilakukan secara manual dengan menggunakan ember untuk
mengeluarkan air dan membutuhkan tenaga 1-2 tukang dalam satu lubang pondasi.
Setelah penambahan pasir urug sebagali lantai kerja, selanjutnya dilakukan pengecoran pondasi
dengan campuran 322 atau 3 pasir, 2 semen, dan 2 batu split. Adukan dibuat secara manual dan di
Setelah penambahan pasir urug sebagali lantai kerja, selanjutnya dilakukan pengecoran pondasi
dengan campuran 322 atau 3 pasir, 2 semen, dan 2 batu split. Adukan dibuat secara manual dan di
Pengecoran Pondasi
Setelah penambahan pasir urug sebagali lantai kerja, selanjutnya dilakukan pengecoran pondasi
dengan campuran 322 atau 3 pasir, 2 semen, dan 2 batu split. Adukan dibuat secara manual dan di
Penulis memulai pengamatan pekerjaan Pondasi ini pada 8 Oktober 2021 sampai dengan 24 Desember 2021.
1.5.1 Tujuan
Praktek kerja lapangan (PKL) merupakan salah satu kegiatan untuk menigkatkan
wawasan berfikir, pengetahuan dan melatih mahasiswa untuk dapat belajar di lingkungan konstruksi,
selain itu praktek kerja lapangan merupakan sarana untuk menjalin hubungan antar Politeknik Negeri
Pontianak dengan pihak industri konstruksi mau pun instansi pemerintah terkait.
Ada pun tujuan praktek kerja lapangan (PKL) adalah agar mahasiswa dapat menjelaskan
proses pelaksanaan,pengawasan dan menejemen suatu kegiatan proyek industry konsturksi secara
mendetail dari awal hingga selesai, sehingga memiliki wawasan dan pengetahuan untuk
mempersiapkan diri dalam rangka turut serta membangun dunia industri konstruksi, serta tujuan agar
mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan proses pelaksanaan proyek / industri konstruksi secara mendetail dan sistematis.
2. Dapat menjelaskan tentang perbandingan antara teori yang diperoleh pada masa perkuliahan dengan
4. Menjelaskan pembagian tugas“ Job Description “ semua pihak yang terlibat dalam proyek / industri.
5. Menerapkan kemampuan di proyek / industri konstruksi sesuai dengan kemampuan yang diperoleh
ketika kuliah
6. Melaksanakan tugas yang di berikan pihak proyek dengan target mutu dan ketelitian yang sesuai
dengan ketentuan.
7. Membuat laporan PKL dengan baik sesuai dengan tata cara penulisan ilmiah.
Untuk itu mahasiswa dituntut untuk meningkatkan kemampuan, sehingga jika menemukan hal-
10
hal seperti diatas dapat memberikan alternative yang terbaik dalam arti satu sisi dapat memenuhi
tuntutan teori dan di sisi lain tidak mengabaikan kebutuhan praktek kerja dilapangan.
1.6.2 SASARAN
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini memiliki sasaran agar mahasiswa pada saat keluar /
tamat dari Politeknik Negeri Pontianak dapat menjadi tenaga kerja yang siap dipakai dan mampu
Dalam proses pengumpulan data untuk memenuhi kepentingan penyusunan Laporan Praktek
Metode ini dilakukan dengan cara mengambil data-data yang ada pada saat pengmatan
dilapangan. Teknik yang digunakan dengan mengambil gambar pelaksanaan pekerjaan yang diamati
Metode ini dilakukan dengan kegiatan Tanya jawab atau diskusi kepada pohak-pihak
dilapangan untuk memperoleh penjelasan amatan, yaitu keterangan yang dapat dipakai sebagai
pelengkap dari data-data yang telah diperoleh dilapangan. Teknik yang digunakan dengan menyatakan
hal-hal yang ingin diketahui kepada narasumber baik dari tukang, kepala tukang dan pengawas
lapangan.
Dengan mencari data-data baik itu dari buku-buku ataupun dari pembuatan gambar kerja
yang dapat dijadikan sebagai landasan teori dalam analisa. Teknik yang igunakan dengan
mencari buku-buku dan pembuatan gambar kerja yang berhubungan dengan pekerjaan yang
diamati.
11
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Pondasi
Pondasi adalah struktur bangunan paling bawah dan dasar yang berfungsi menyalurkan beban dari struktur
diatasnya ke lapisan tanah pendukung atau batuan yang berada di bawahnya. Sebagai elemen struktur
bawah bangunan dan bagian terendah dari sebuah bangunan, maka pondasi langsung berhubungan dengan
tanah. Cara kerja pondasi adalah menahan beban dari bangunan diatasnya lalu disalurkan melalui elemen
struktur horizontal atau vertika yang selanjutnya beban tersebut dilanjutkan ke tanah dasar.
Pembuatan pondasi tidak bisa dibuat sembarangan. Selain didasari pada beberapa aspek yang telah dise-
Kedalaman pondasi harus memadai dan mampu menghindarkan pergerakan tanah lateral dari bawah
pondasi.
Sistem pondasi harus aman terhadap korosi atau kerusakan yang disebabkan oleh bahan berbahaya
Jika kondisi tanah keras terletak pada permukaan tanah atau 2-3 meter di bawah permukaan tanah
Kalau tanah keras terletak pada kedalaman sekitar 10 meter atau lebih di bawah permukaan tanah
maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang mini pile, pondasi sumuran atau pondasi bored pile.
Jika tanah keras terletak pada kedalaman 20 meter atau lebih di bawah permukaan tanah maka jenis
11
12
B. Fungsi Pondasi
Fungsi utama pondasi adalah sebagai penopang beban bangunan. Selain itu, melalui pondasi yang kuat,
maka akan menghasilkan bangunan yang kuat dan kokoh. Pondasi juga berfungsi sebagai perantara untuk
meneruskan beban struktur yang ada di atas muka tanah dan gaya-gaya lain yang bekerja ke tanah pen-
dukung bangunan tersebut. Jika pondasi tidak dibuat benar, maka ada kemungkinan bangunan akan men-
galami masalah di kemudian hari. Misalnya, pembangunan rumah di tanah bekas sawah, sehingga kondisi
Dengan memperhatikan faktor-faktor dalam pemilihan tipe pondasi terdapat juga syarat-syarat
1. Kedalaman harus memadai untuk menghindarkan pergerakan tanah lateral dari bawah pondasi
2. Kedalaman harus berada dibawah daerah perubahan volume musiman yang disebabkan oleh
3. Sistem harus aman terhadap penggulingan, rotasi, penggelinciran atau pergeseran tanah.
4. Sistem harus aman terhadap korosi atau kerusakan yang disebabkan oleh bahan berbahaya yang
5. Sistem harus mampu beradaptasi terhadap beberapa perubahan geometri konstruksi atau lapangan
7. Pergerakan tanah keseluruhan dan pergerakan diferensial harus dapat ditolerir dan elemen pondasi
8. Pondasi dan konstruksinya harus memenuhi syarat standar untuk perlindungan lingkungan.
13
- Bila tanah keras terletak pada permukaan tanah atau 2-3 meter di bawah permukaan tanah maka
jenis pondasinya adalah pondasi dangkal. (misal: pondasi menerus, pondasi setempat, pondasi
- Bila tanah keras terletak pada kedalaman sekitar 10 meter atau lebih di bawah permukaan tanah
maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang pancang, pondasi sumuran atau pondasi bored pile.
- Bila tanah keras terletak pada kedalaman 20 meter atau lebih di bawah permukaan tanah maka jenis
Standar daya dukung tanah menurut Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung tahun 1983 adalah :
Kriteria daya dukung tanah tersebut dapat ditentukan melalui pengujian secara sederhana. Misal pada
tanah berukuran 1 cm x 1 cm yang diberi beban 5 kg tidak akan mengalami penurunan atau amblas maka
Pekerjaan yang saya amati pada Praktek Kerja Lapangan di sebuah Proyek Perumahan The Green
Iconia , Jalan Jl. Ampera No.14, Sungai Jawi, Kec. Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat
Adapun rincian pekerjaan yang saya amati pada Praktek Kerja Lapangan ini yaitu bahan dan alat
yang diperlukan untuk setiap item pekerjaan Pondasi serta metode atau cara yang dipakai pada setiap
item pekerjaan.Jenis pondasi yang digunakan adalah pondasi tipe dangkal yaitu dengan sistem pondasi
setempat.
3.2.1 Material
ALAT&BAHAN
CERUCUK DASI
Ø 10, P 12m
14
15
UNTUK PEMBUATAN
ISIAN PONDASI/COR
Gambar 3. 2 Pasir
3 SEBAGAI BAHAN
PEREKAT CAMPURAN
SEMEN
UNTUK COR PONDASI
Gambar 3. 3 Semen
4 SEBAGAI AGREGAT
PONDASI
Ø 10mm
TULANGAN Ø BEUGEL
6mm
7 UNTUK MENGIKAT
TULANGAN PONDASI
KAWAT
Gambar 3. 7 Kawat
17
YANG AKAN
DIGUNAKAN MEMBUAT
BEUGEL
Gambar 3. 8 Meteran
KAYU PAPAN
Gambar 3. 10 Paku
18
UNTUK MENGANGKUT
DLL
Gambar 3. 11 Pengkis
MENGGALI TANAH
Gambar 3. 13 Cangkul
19
DIGUNAKAN UNTUK
MENGANGKUT PASIR,
LAIN LAIN
Gambar 3. 14 Arco
DIGUNAKAN UNTUK
MENGADUK ADONAN
SEMEN
DIGUNAKAN UNTUK
MELAKUKAN
PENGGALIAN
Gambar 3. 16 Excavator
20
BESI
18 PEMBENGKOK UNTUK
DLL
Gambar 3. 19 Tang
21
Gambar 3. 20 Gergaji
TUMBUKAN PADA
BENDA, MEMAKU,
MEMPERBAIKI BENDA
DLL
Gambar 3. 21 Palu
TANAH
Gambar 3. 22 Stombal
22
23 RACUN TANA-
MAN
24 PARANG
Gambar 3. 24 parang
25 SEKOP
Gambar 3. 25 sekop
A. Pembersihan Lahan
dahulu agar lahan terlihat bersih dan untuk memudahkan pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya.
2. Alat : - stombal
- parang
3. Personel : 1 orang yang mengemudi stombal, 5 tukang menebas rumput,, 1 orang menyebar
Untuk mengetahui luasan bangunan yang akan dibangun dapat dilakukan dengan pemasangan papan
bouwplank atau papan bangunan, berfungsi sebagai batas acuan luasan bangunan yang akan didirikan.
1. Material : - Paku
- Kayu Papan
2. Alat : - Palu
- gergaji
- meteran
3. Personel : 1 orang bagian mengukur batas per rumah, 2 orang memotong kayu papan
4. Metode : setelah tiap rumah diberi batasan dengan menggunakan meteran, lalu diberi
pembatas menggunakan kayu papan dibuat mengelilingi lahan per rumah, dan dipaku
C. Pemasangan Cerucuk
Pemasangan cerucuk sebagai penopang pondasi agar tidak turun tanahnya. Kedalaman
pemasangan cerucuk dilapangan adalah 4 - 6 meter. Setiap lubang pondasi terdapat 12 cerucuk
yang di gunakan.
2. Alat : - excavator
4. Metode : 1 orang menyiapkan kayu cerucuk pada titik yang telah diletakkan, dan 1 orang yang
mengemudi excavator mengambil alih dengan menekan kayu cerucuk agak masuk
Penggalian lubang pondasi dialakukan dengan cara manual menggunakan alat sederhana yaitu
cangkul dan sebagainya, besar lubang yang di gali adalah 100x100 cm dengan kedalaman mencapai
40 hingga 60 cm.
2. Alat : - cangkul
4. Metode : per orang melakukan penggalian pada lubang yang telah dipasang cerucuk dengan
Tulangan pondasi di buat dengan cara manual yaitu dipotong, diikat dengan tangan oleh tukang
sendiri. Penggunaan tulangan pondasi dengan besi berukuran Ø10mm dan Ø6mm dan di ikat
mengunakan kawat.
1. Material : - beugel
- besi tulangan
- tulangan kolom
- meteran
28
3. Personel : 1 orang pemotong besi, 2 orang membengkokkan besi, 2 orang merakit tulangan
4. Metode : besi yang akan digunakan disini besi polos berdiameter 8, lalu besi akan dipotong
sesuai dengan ukuran yang ditentukan setetlah itu akan ada 2 orang yang akan merakit
Setelah penggalian dilakukan, lubang pondasi kemudian dikeruk dan dibersihkan dari lumpur dan air
yang menggenanginya. Pengerjaan ini dilakukan secara manual dengan menggunakan ember untuk
mengeluarkan air dan membutuhkan tenaga 1-2 tukang dalam satu lubang pondasi.
2. Alat : - ember
- pengkis
4. Metode : masing masing orang dengan alat nya masing masing membuang lumpur dan air dari
lubang pondasi
29
suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk mencetak beton yang akan di
- kayu kasau
- palu
2. Alat : - palu
- gergaji
3. Personel : 1 orang yang memotong kayu, 1 ornag menyambungkan kayu, dan dibantu 1 orang
4. Metode : papan mal disusun secara rapi berdasarkan bentuk beton yang akan di cor, papan
papan disambung dengan paku, paku diantara papan secara berselang seling dan tidak
setelah pemasangan mal pada lubang pondasi yang telah dibuang lumbur dan airnya, saatnya
2. Alat :
4. Metode : yang dilakukan pertama adalah menyiapkan tulangan pondasi yang telah dirakit, lalu
I. Pengecoran Pondasi
selanjutnya dilakukan pengecoran pondasi dengan campuran 322 atau 3 pasir, 2 semen, dan 2 batu
split. Adukan dibuat secara manual dan di kerjakan oleh 6 tenaga tukang
- semen - batu
- pasir
- arco/ gerobak
3. Personel : 1 orang meletak tulangan pondasi, 1 orang membawa pasir dititik kumpul, 1 orang
membawa semen di titik kumpul, 1 orang memberi air pada adonan, 1 orang
memantau mesin pengaduk semen, 1 orang membawa adonan cor ke lubang pondasi.
4. Metode : yang dilakukan pertama adalah mengumpulkan beberapa bahan untuk membuat cor
pondasi,yaitu semen, batu, pasir, dan air, dan dimasukkan ke mesin pengaduk semen,
dan diaduk sampai tercampur rata, dan diangkut menggunakan arco dan dibawa ke
lubang pondasi
32
Pada pekerjaan Pondasi yang digunakan dalam Proyek Perumahan The Green Iconia. Adapun lingkup
1. Pembersihan Lahan
dahulu agar lahan terlihat bersih dan untuk memudahkan pekerja dalam melaksanakan
pekerjaannya.
Pemasangan Bow Plank pada lahan yang akan dibangun, penempatan Bow Plank sesuai dengan
ukuran bangunan. Pengerjaan Bow Plank ini membutuhkan tenaga 6-7 tukang dalam sekali
pengerjaan.
3. Pemasangan Cerucuk
Penggunaan cerucuk dilakukan saat daya dukung tanah rendah. Tujuannya yaitu agar lebih mudah
di tancapkan ke dalam tanah. Bangunan yang dibangun adalah bangunan dua lantai yang
mempunyai titik – titk beban yang lebih kompleks sehingga perlu digunakan cerucuk yang lumayan
besar sebagai penopang pondasi agar tidak turun tanahnya. Kedalaman pemasangan cerucuk
dilapangan adalah 4 - 6 meter. Setiap lubang pondasi terdapat 12 cerucuk yang di gunakan.
Pemasaangan atau penancapan cerucuk dilakukan dengan meggunakan excavaktor dan tenaga 1
Penggalian lubang pondasi dialakukan dengan cara manual menggunakan alat sederhana yaitu
cangkul dan sebagainya, besar lubang yang di gali adalah 100x100 cm dengan kedalaman mencapai
40 hingga 60 cm.
Tulangan pondasi di buat dengan cara manual yaitu dipotong, diikat dengan tangan oleh tukang
sendiri. Penggunaan tulangan pondasi dengan besi berukuran Ø10mm dan Ø6mm dan di ikat
mengunakan kawat.
Setelah penggalian dilakukan, lubang pondasi kemudian dikeruk dan dibersihkan dari lumpur dan
air yang menggenanginya. Pengerjaan ini dilakukan secara manual dengan menggunakan ember
untuk mengeluarkan air dan membutuhkan tenaga 1-2 tukang dalam satu lubang pondasi.
suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk mencetak beton yang akan di
setelah pemasangan mal pada lubang pondasi yang telah dibuang lumbur dan airnya, saatnya
9. Pengecoran Pondasi
Setelah penambahan pasir urug sebagali lantai kerja, selanjutnya dilakukan pengecoran pondasi
dengan campuran 322 atau 3 pasir, 2 semen, dan 2 batu split. Adukan dibuat secara manual dan di
kerjakan oleh 3 tenaga tukang, kemudian dituangkan kedalam lubang pondasi menggunakan arco
34
yang dilakukan oleh 3 tenaga tukang. Setelah coran masuk kemudian diletakkanlah tulangan
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil Praktik Lapangan – 01 yang telah dilaksanakan serta pengerjaan yang telah di amati
selama dilapangan banyak mendapatkan pengalaman dan pelajaran dari sebuah proyek pembangunan
rumah tinggal 1 lantai, terutam pada pekerjaan yang menjadi amatan penulis yaitu Pondasi. Semua
amatan yang dilakukan oleh penulis secara langsung maupun bertanya kepada pihak – pihak yang ada
dilapangan.
Pada bagian ini penulis akan mencari kesamaan dan perbedaan yang terjadi dilapangan dengan teori
yang telah dipelajari dibangku perkuliahan, sehingga dari analisa yang coba dibahas oleh penulis
menghasilkan suatu kesimpulan yang akan menjadi ilmu ilmu baru. Adapun yang dianalisa oleh
1. Pembersihan Lahan
a. Data
Hal yang pertama dilakukan saat pembersihan lahan adalah membersihkan lahan dari
tanaman liar dan binatang binatang yang dapat membahayakan pekerja yang akan membangun
disana.
b. Kesimpulan
Dari pengamatan yang ada di lapangan, metode kerja lapangan sudah sangat baik
34
35
a. Data
Hal yang dilakukan adalah dengan membuat bow plank yaitu menggunakan kayu papan
dan dipasang mengelilingi bangunan yang akan dibangun, tujuannya agar mengetahui
mengetahui luasan bangunan yang akan dibangun dapat dilakukan dengan pemasangan papan
bouwplank atau papan bangunan, berfungsi sebagai batas acuan luasan bangunan yang akan
didirikan.
b. Kesimpulan
Dari pengamatan yang ada di lapangan, metode kerja dilapangan sudah lumayan cepat
dan efektif. Dan saat dilapangan dilakukan sesuai dengan teori yang ada.
3. Pemasangan Cerucuk
a. Data
Sebelum memasang cerucuk, lahan dibersihkan dan dilakukan penggalian lubang, lalu
b. Kesimpulan
Dari pengamatan yang ada di lapangan, metode kerja dilapangan berbeda dengan yang
diajarkan oleh kampus, saat dilapangan cerucuk dipasang terlebih dahulu menggunakan excavator.
a. Data
Penggalian lubang pondasi dialakukan dengan cara manual menggunakan alat sederhana
yaitu cangkul dan sebagainya, besar lubang yang di gali adalah 100x100 cm dengan kedalaman
b. Kesimpulan
Dari pengamatan yang ada di lapangan, metode kerja lapangan sudah sangat baik
pengerjaannya.
a. Data
Tulangan pondasi di buat dengan cara manual yaitu dipotong, diikat dengan tangan oleh
tukang sendiri. Penggunaan tulangan pondasi dengan besi berukuran Ø10mm dan Ø6mm.
b. Kesimpulan
Dari pengamatan yang ada di lapangan, metode kerja lapangan sudah sesuai dengan teori
a. Data
Setelah penggalian dilakukan, lubang pondasi kemudian dikeruk dan dibersihkan dari lumpur
dan air yang menggenanginya. Pengerjaan ini dilakukan secara manual dengan menggunakan
ember untuk mengeluarkan air dan membutuhkan tenaga 1-2 tukang dalam satu lubang pondasi.
b. Kesimpulan
Dari pengamatan yang ada di lapangan, metode kerja lapangan sudah sangat baik
pengerjaannya.
a. Data
37
suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk mencetak beton yang
b. Kesimpulan
Dari pengamatan yang ada di lapangan, metode kerja dilapangan sudah sesuai apa yang
a. Data
setelah pemasangan mal pada lubang pondasi yang telah dibuang lumbur dan airnya, saatnya
b. Kesimpulan
Dari pengamatan yang ada di lapangan, metode kerja dilapangan sudah sesuai apa yang
9. Pengecoran Pondasi
a. Data
Setelah penambahan pasir urug sebagali lantai kerja, selanjutnya dilakukan pengecoran
pondasi dengan campuran 322 atau 3 pasir, 2 semen, dan 2 batu split. Adukan dibuat secara manual
dan di kerjakan oleh 3 tenaga tukang, kemudian dituangkan kedalam lubang pondasi menggunakan
arco yang dilakukan oleh 3 tenaga tukang. Setelah coran masuk kemudian diletakkanlah tulangan
b. Kesimpulan
38
Dari pengamatan yang ada di lapangan, metode kerja dilapangan sudah sesuai apa yang
diajarkan oleh kampus tapi saat membawa campuran tidak efesien karena jarak yang lumayan jauh
dan medan jalan yang agak rusak membuat banyak campuran yang jatuh ketanah.
4.2 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil amatan PKL-01 penulisan tentang Pondasi pada pembangunan rumah tinggal 1
lantai yang berfungsi sebagai tempat tinggal manusia , maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal
sebagai berikut :
PONDASI :
- Pemasangan Cerucuk
- Pengecoran Pondasi
Pengerjaan yang dilakukan pada lapangan saat amatan dilakukan banyak yang tidak sesuai dengan
teori yang didapat dari perkuliahan, namun dengan penjelasan yang masuk akal dari pekerja yang berada
di lokasi pengamatan.
4.3 SARAN
39
Pada penulisan laporan ini saya memberikan beberapa saran yang dinilai sangat baik untuk dijalankan demi
keamanan dan keselamatan serta mutu dalam proses pembangunan. Adapun saran-saran yang dapat diberikan
adalah:
1. Alangkah baiknya para pekerja selalu menggunakan perlengkapan keselamatan untuk memberikan jaminan
2. Disarankan jangan terlalu meremehkan hal-hal kecil seperti penyimpanan material atau bahan. Kedisplinan tenaga
3. Pada proses pelaksanaan pekerjaan disarankan agar gambar kerja selalu menjadi acuan.
4. Selalu mengikuti standart prosedur pelaksanaan agar tidak terjadinya miss atau kesalahan saat proses pembangunan
yang dapat mempengaruhi kualitas dari bangunan dan menyebabkan kerusakan dan kerugian.
5. Baiknya stok material seperti besi, kayu dan papan di taruh ditempat yang aman agar tidak terjadi kerusakan seperti
lapuk dan berkarat, hindari dari hujan dan panas berlebih karena dapat menyebabkan kerugian dan kerusakan
struktur.
6. Sebaik nya pekerjaan di lapangan harus memperhatikan standar SNI, supaya dalam pembagunan perumahan
berkualitas dan penghuni pun merasanyaman