OLEH:
JUWITA SARI
(E1G018124)
OLEH:
JUWITA SARI
E1G018124
KATA PANGANTAR
2
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya yang telah memberikan banyak kesempatan, sehingga penulis dapat
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) serta dapat menyelesaikan laporan
PKL dengan baik. Laporan praktek kerja ini merupakan uraian dan pembahasan dari
masalah yang ditemukan saat praktek kerja di PT. Karya Indo Sawitmas desa
Tanjung Alai kecamatan Lubuk Pinang kabupaten Muko muko provinsi bengkulu .
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa selesainya laporan PKL ini
tidak terlepas dari dukungan, semangat serta bimbingan dari berbagai pihak, oleh
sebab itu penulis ingin mengucapkan terimakasihkepada:
1. Keluargaku yang tercinta atas doa, semangat dan dukungannya.
2. Bapak Drs. Syafnil, M.Si selaku Ketua Jurusan TeknologiPertanian.
3. Dr. Ir. Budiyanto, M.Sc selaku dosen dan koordinator pembimbing Praktek Kerja
Lapangan (PKL) yang telah memberikan arahan, bimbingan dan motivasi.
4. Bapak Ardian Joko selaku Assisten kepala PT. Karya Sawitindo Mas
5. Bapak Rusdi Rustambing selaku kepala laboratorium PT. Karya Sawitindo Mas
6. Bapak Sinuaji Faizal, bapak Tumpal Marpaung (Assisten Proses) selaku
Pembimbing bagian proses dan Bapak Adlin Nasution (Assisten Sortasi) selaku
pembimbing bagian sortasi pada Praktek Kerja Lapangan di PT. Karya Sawitindo
Mas.
7. Pihak-pihak terkait lainnya yang telah membantu dalam pelaksaan Praktek Kerja
Lapangan dan penyelesaian laporanini.
Penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini disusun dengan
sebaik-baiknya. Namun masih terdapat kekurangan di dalam penyusunan laporan
PKL ini, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak
sangat diharapkan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi yang
membacanya.
Bengkulu, Desember 2021
Penyusun
DAFTAR ISI
3
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................2
KATA PANGANTAR................................................................................................3
DAFTAR ISI...............................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................7
4
2.9.2 Kesehatan............................................................................................16
2.9.4 Pendidikan...........................................................................................16
4.1 Kesimpulan.................................................................................................29
4.2 Saran............................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................30
LAMPIRAN..............................................................................................................31
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia mempunyai potensi yang cukup besar untuk pengembangan
industri kelapa sawit. Pada saat ini perkembangan industri kelapa sawit tumbuh
cukup pesat. Mempunyai dampak positif dan dampak negatif bagi masyarakat.
Dampak positif yaitu meningkatkan devisa negara dan kesejahteraan masyarakat
meningkat, sedangkan dampak negatif yaitu menimbulkan limbah yang dapat
mencemari lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik.
Untuk mengembangkan agroindustri di Indonesia kita masih memiliki
kendala berupa rendahnya kualitas sumberdaya manusia. hal ini dapat dilihat dari
masih sedikitnya agroindustri yang berkembang di Indonesia yang tidak sebanding
dengan sumber daya alam yang ada yang jumlahnya cukup melimpah ruah.
Rendahnya kualitas sumberdaya manusia menyebabkan Indonesia terkadang masih
harus mengimpor produk yang suharusnya bisa kita produksi sendiri.
Perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga ilmiah berkewajiban untuk menciptakan
manusia Indonesia yang berkualitas dan tidak hanya menguasai aspek-aspek teknis
saja tetapi juga dituntututnuk mempunyai kemampuan manajerial, salah satunya
dengan adanya mata kuliah praktek kerja bagi mahasiswa. Dengan praktek kerja ini
diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan teori-teori yang dikuasai dan didapat
dibangku kuliah dengan dunia nyata. Sehingga nantinya mereka akan menjadi tenaga
profesional yang siap terjun kedalam agroindustri.
Praktek kerja ini merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa Teknologi
Industri Pertanian (TIP) Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu dengan kode TIP-
323 yang memiliki beban kuliah empat SKS. Mata kuliah ini sangat penting bagi
mahasiswa teknologi industri pertanian karena praktek kerja ini akan memberi
pengalaman yang berguna dimasa yang akan datang.
Laporan ini disusun berdasarkankegiatan praktek kerja di pabrik pengolahan
minyak kelapa sawit di PT Karya Sawitindo Mas yang dilaksanakan pada juli –
Agustus 2019.
6
1.2 Tujuan Praktek Kerja
1.2.1 Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa diharapkan mampu melakukan evaluasi terhadap berbagai aspek
teknis operasional sistem industri pertanian dengan menerapkan ilmu dan teori
teknik industri sebagai alat analisa sektor industri yang dilihat dan direkam
selama kerja praktek.
7
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
8
2.3 Sejarah Perusahaan
PT. Karya Sawitindo Mas didirikan tanggal 22 November 2006 dan mulai
beroperasi secara komersial pada tahun 2009. PT. Karya Sawitindo Mas merupakan
perusahaan Penanaman Modal Milik Pribadi yang bergerak di bidang pengelolaan
sawit. PT. KSM terletak di Desa Tanjung Alai Kecamatan Lubuk Pinang Kabupaten
Mukomuko dengan jenis badan hukum perseroan terbatas dan SK UKL-UPL yang
disetujui Nomor 660/681/F.4/III/2011 tanggal 31 Maret 2011.
PT. Karya Sawitindo Mas terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut :
a. Kawasan Pabrik seluas 16,88 ha
b. Jalan masuk + kolam air limbah dan kolam penampungan air 3,14 ha
c. Penambahan lahan intake dan jaringan pipa pengambilan air 0,26 ha
PT.Karya SawitindoMasmerupakan salah satu pabrik kelapa sawit yang ada di
kawasan desa Tanjung Alai Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu Pabrik Kelapa
Sawit ini didirikan atas dasar kontrak Nomor Nes/X/05/2009 atas persetujuan
Menteri Sekertaris Negara Nomor 2365/PTP/BPP/VII 2009 pada tanggal 01 Januari
2009. PT. didirikan dengan sumber biaya yang didapatkan dari Modal Milik Pribadi.
Adapun bangunan pabrik kelapa sawit ini dibangun dengan perjanjian
Masyarakat Desa Tanjung Alai, dan Pemerintahan Kabupaten Mukomuko, perlu
dikemukakan bahwa pembangunan pabrik kelapa sawit ini dilaksanakan secara
bertahap, yaitu : Merintis dengan kapasitas 55 ton TBS/jam, mulai operasi pada
bulan Januari 2010, dimana hasil olahannya berupa Crude Palm Oil (CPO) dan
produksi Kernel.
9
STRUKTUR ORGANISASI
PT. KARYA SAWITINDO MAS - TANJUNG ALAI KAB. MUKOMUKO BENGKULU
ASSISTEN
KEPALA
ARDIAN
JOKO
ASSISTEN
SORTASI
ADLIN
NASUTION
MANDOR
SORTASI
ASSISTEN ASSISTEN ASSISTEN ASSISTEN ASSISTEN KEPALA TATA
JUDIN
PROSES 1 PROSES 2 LABORATORIUM MEKANIK ELEKTRIK USAHA
SINUAJI TUMPAL MORTEN CHOERUDIN
TB.SILITONGA LISMAN SIAGIAN
FIRDAUS MARPAUNG TAMPUBOLON YUSUF
10
FERNANDES
INDRA
HUSIN TOPIK GANDI SAPRI
OPR. KAMAR
RIWANTO JENDRI ANALIST SHIFT 2 YOLE HELPER MEKANIK MESIN TANTOWI YAHYA
AMSA KENEDI BUYUNG TRI WAHYU
OPR. OPR.
STERILLIZER STERILLIZER ANNURMANUDIN KISWANTO PAYROLL
SAMPLE BOY WINDA
EDI SUNANTO AAD AGUSWADI SHIFT 2 JUMI MARYONI SURONO ASMARINI
SUTADI AAN JUNAIDI
PEMB. OPR. PEMB. OPR. ADMIN PROPER
STERILLIZER STERILLIZER DAN UMUM
UTUL
ALMAZAHIBI YASKAPUTRA DESPATCH BOY TUKANG LAS AGUS S. SAPUTRA
RIWANTO SUAN EFENDI
PEBAN
OPR. TIPPLER OPR. TIPPLER ARDIANSYAH KRANI GUDANG
HENDRI
JEP PUTRA KUSUMA PETUGAS LIMBAH EKO SATARIO
SARATAN TUKANG BUBUT
PEMB. OPR. PEMB. OPR.
TIPPLER TIPPLER SAIRAN MARSIDIS
KRANI
HERI ZUKRIYADI TIMBANGAN
TUKANG
SEPRIADI M. PINDAYANI OPR. WTP SHIFT 1 BATU/SIPIL KARNIATI
SUPARJO AGUSTINUS
RUSTAM MAULIDIN SARWOKO SARNO MELTA
11
PEMB. OPR. PEMB. OPR.
KLARIFIKASI KLARIFIKASI SRI WAHYUNI
MAZLI ZEKHARIS
NAZIR MASJID
OPR. KERNEL OPR. KERNEL TABIL HUDA
M. RIFA'I P. NABABAN
Rekapitulasi Jumlah Staff & Karyawan PT.KSM COMPOUND
PEMB. OPR. PEMB. OPR.
Staff 8 Orang
KERNEL KERNEL SLAMET
LASDI IRIKO ASEP Kantor 7 Orang ROHMAN
Laboratorium 11 Orang MARDIONO
OPR. BOILER OPR. BOILER Sortasi 11 Orang HANDRI
DWI PRIYO
Security 7 Orang
UTOMO SUNTORO GUNTUR
Proses Shift 1 24 Orang JODI AFRIKA
PEMB. OPR. PEMB. OPR.
Proses Shift 2 24 Orang
BOILER BOILER
SYAHRODIN HARIYANTO Maintenance 21 Orang
NASIB
Umum & Compound 10 Orang
SUHARSONO IWANDRI
Jumlah Total 123 Orang
OPR. BACKHOE OPR. BACKHOE
LOADER LOADER
SYAHMAN AAN SUKMA
SIRAIT IRAWAN
SUKARJI N. HARAHAP
12
2.5 Visi Misi POM PT. Karya Sawitindo Mas
Visi
Menjadi perusahaan berwawasan nasional untuk membangun Indonesia Raya dan
sukses di dalam pengolahan minyak kelapa sawit yang ramah lingkungan.
Misi
1. Menyediakan produk kelapa sawit yang berkualitas tinggi.
2. Membangun budaya disiplin dan menciptakan Sumber Daya Manusia yang
handal dan bertanggungjawab.
3. Menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme dan tata kelola perusahaan yang
baik.
4. Meningkatkan keperdulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial.
5. Menciptakaan manfaat bagi masyarakat dan negara.
Motto
Be Exellent by Continuous Learning, Thinking and Action
2.8.2 Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang ada di PT. Karya Sawitindo Mas adalah dengan
menyediakan kotak P3K disetiap perumahan, dan memberikan jaminan kesehatan
kepada semua pekerja. Selain itu, di PT. Karya Sawitindo Mas juga tersedia klinik
kesehatan sebagai tempat pertolongan pertama.
2.8.4 Pendidikan
Untuk menciptakan sumber daya manusia yang profesional, maka PT. Karya
Sawitindo Mas memberikan fasilitas pendidikan berupa sekolah TK dan SD yang
terletak di dekat perumahan staff sehingga anak-anak karyawan yang masih TK dan
SD bisa sekolah yang berjarak dekat dengan rumah mereka. Selain TK dan SD, di PT
ini juga terdapat TPA untuk anak berusia dibawah 4 tahun.
15
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN ASPEK KHUSUS MENGENAI
SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH
Limbah padat yang dihasilkan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan hasil
dari proses Tandan Buah Segar (TBS) menjadi CPO yang berupa padatan seperti,
tandan kososng kelapa sawit (TKKS), cangkang/tempurung (shell) dan serabut
(fibre). Limbah padat mempunyai nsur khas pada komposisinya. Komponen terbesar
dalam limbah padat tersebut adalah selulosa, disamping komponen lain meskipun
lebih kecil seperti abu, hemiselulosa dan liqnin.
Produksi limbah padat Pabrik Kelapa Sawit (PKS) per ton TBS
a. 23% tandan kosong sawit (TKS)
b. 13% fibre
c. 7% cangkang
Limbah Padat Yang dihasikan dari proses pengolahan Tandan Buah Segar di
PT. Karya Sawitindo Mas berupa : 361 Janjang/Tandan Kosong Kelapa Sawit
(TKKS). Janjang kosong yang merupakan hasil dari proses bantingan (Threshing).
Tandan kosong ini masih mengandung buah yang masih melekat pada tangkai. Hal
ini terjadi jika perebusan dan bantingan mengalami proses yang tidak sempurna.
Janjang kosong berfungsi ganda yaitu selain menambah hara ke dalam tanah, juga
meningkatkan kandungan bahan nsure tanah yang sangat diperlukan bagi perbaikan
sifat fisik tanah. Persentase Jankos terhadap TBS sekitar 23% dan setiap ton.
Janjangan kososng (Jankos) mengandung nsure hara N, P, K, dan Mg berturut-turut
setara dengan 3 Kg Urea; 0,6 Kg CIRP; 12 Kg MOP; dan 2 Kg Kieserit. PKS
kapasitas olah 30 ton TBS/jam atau 600 ton TBS/hari akan menghasilkan pupuk N,
P, K, dan Mg berturut-turut setara dengan 360 Kg Urea, 72 Kg CIRP; 1.440 Kg
MOP; dan 240 Kg Kiserit. Jadi dapat kita simpulkan bahwa janjangan kosong
kelapa sawit bisa dijadikan pupuk organik. Grafik data limbah janjang kosong
selama 1 tahun Juni 2020- Mei 2021 dapat dilihat pada Gambar .
17
Jangkos
70000000
60000000
50000000
40000000
30000000 Jangkos
20000000
10000000
0
ni li s er er er ri ri et ril ei
Ju Ju ustu mb tob mb nua rua ar Ap M
M
Ag epte Ok ove Ja Feb
S N
Fiber merupakan serat kelapa sawit yang dihasilkan dari pengolahan buah
sawit pada saat proses presing yang berbentuk pendek seperti benang dan berwarna
kuning kecoklatan. Setiap 1 ton kelapa sawit dapat menghasilkan serat kelapa sawit
sekitar 12% - 13% serabut. Fibre digunakan sepenuhnya untuk bahan bakar boiler.
Grafik data limbah fiber/serabut bulan Juni 2020 - mei 2021 dapat dilihat pada
Gambar.
FIBER
3000000000
2500000000
2000000000
1500000000 FIBER
1000000000
500000000
0
ni s er r
be rua
ri ril
Ju u stu tob m Ap
Ag e b
Ok Des Fe
18
3. Cangkang Sawit (Shell)
Cangkang (shell) merupakan hasilkan dari kernel plant yaitu shell separator
masih mengandung inti dan nut. Jika cangkang ini digunakan sebagai bahan bakar
maka yang terjadi pada dapur boiler akan menghasilkan gas-gas yang tidak terbakar
sempurna dan dapat mengakibatkan kerusakan pada dinding-dinding dapur boiler,
maka dari itu cangkang tidak sepenunhnya digunakan sebagai bahan bakar boiler.
Grafik data limbah cangkang bulan Juni 2020- Mei 2021 dapat dilihat pada Gambar.
Cangkang
1200
1000
800
600 Cangkang
400
200
0
ni li s er er er er ri ri et ril ei
Ju Ju ustu mb tob mb mb nua rua ar Ap M
M
Ag epte Ok ove ese Ja Feb
S N D
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga). Limbah juga sisa hasil proses produksi
yang sudah tidak dimanfaatkan lagi dan harus dikelola agar tidak menimbulkan
pencemaran dan penurunan kualitas lingkungan. Sedangkan air limbah didefinisikan
sebagai sisa hasil proses produksi yang berbentuk cair yang sudah tidak
dimanfaatkan lagi dan harus dikelola agar tidak menimbulkan pencemaran dan
penurunan kualitas lingkungan Air sisa pengolahan (limbah) merupakan buangan
dari proses pengolahan untuk memperoleh hasil utama dan hasil samping Limbah
cair yang dihasilkan dari PT. Karya Sawitindo Mas berasal dari:
1. Air drain (cairan buangan dari hasil perebusan TBS di perebusan atau
Sterilizer).
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga). Limbah juga sisa hasil proses produksi
yang sudah tidak dimanfaatkan lagi dan harus dikelola agar tidak menimbulkan
pencemaran dan penurunan kualitas lingkungan. Sedangkan air limbah didefinisikan
sebagai sisa hasil proses produksi yang berbentuk cair yang sudah tidak
dimanfaatkan lagi dan harus dikelola agar tidak menimbulkan pencemaran dan
penurunan kualitas lingkungan Air sisa pengolahan (limbah) merupakan buangan
dari proses pengolahan untuk memperoleh hasil utama dan hasil samping.
Limbah cair yang dihasilkan dari PT. Karya Sawitindo Mas berasal dari:
1) Air drain (cairan buangan dari hasil perebusan TBS di perebusan atau
Sterilizer).
2) Air cucian pabrik (air hasil pembersihan didalam pabrik).
3) Claybath (cairan hasil pemisahan antara cangkang dan kernel pada
stasiun kernel di PKS).
Limbah B3 didefinisikan limbah yang sifat dan konsentrasinya mengandung zat yang
beracun dan berbahaya sehingga secara langsung maupun tidak langsung dapat
merusak lingkungan, menggagu kesehatan, dan mengancam kelangsungan hidup
manusia serta organisme lainnya. Limbah B3 pada (PKS) berasal dari hasil
operasional pabrik yang pada umumnya adalah bahan pendukung seperti Oli Bekas,
Filter Bekas, dll.
Limbah B3 yang dihasilkan oleh PT. Karya Sawitindo Mas berasal dari:
20
3.2.2 Limbah Gas
Limbah gas adalah limbah yang berasal dari hasil pembakaran pengolahan
TBS. Sumber dampak limbah gas berasal dari sisa pembakaran hasil uap tenaga
listrik (Genset) dan penghasil uap (Boiler).
Penanganan limbah padat seperti TKKS, Fiber, dan Cangkang di PT. Karya
Sawitindo Mas dilakukan dengan mengikuti SOP perusahaan. Limbah tandan kosong
kelapa sawit (TKKS) penanganan yang dilakukan yaitu dengan mengizinkan
masyarakat sekitar untuk mengambilnya secara langsung dimana masyarakat
memanfaatkan TKKS sebagai pupuk organik dan mulsa untuk tanaman Kelapa Sawit
milik masyarakat pribadi. TKKS dari pabrik akan dibawa masyarakat sekitar dengan
memakai truk menuju perkebunanya masing-masing. Penanganan untuk limbah
Fiber, fiber digunakan sepenuhnya sebagai bahan bakar Boiler. Sedangkan
untuk limbah Cangkang limbah ini sebagian digunakan untuk keperluan bahan
bakar boiler dan sebagian lagi dijual oleh perusahaan, sehingga perusahaan dapat
keuntungan ta mbahan dari penjualan limbah Cangkang.
Pengolahan limbah cair yang dilakukan oleh PT. Karya Sawitindo Mas untuk
mengurangi dan meminimalisir dampak limbah terhadap lingkungan dilakukan
dengan menggunakan kolam secara mikrobiologi. Dalam upaya pengolahan limbah
cair, PT. Karya Sawitindo Mas memiliki 13 kolam limbah, dan menggunakan sistem
IPLC dimana kolam tersebut saling berhubungan satu sama lain dan dilakukan
proses pencapuran dikolam 6 dan 7 dimana pada kolam tersebut dilakukan
pencampurannya dengan menggunakan Bubble Jet yang berfungsi sebagai alat
pembantu menghomogenkan oksigen, supaya bakterinya hidup.
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun atau sering disingkat dengan LB3
adalah akronim dari bahan beracun dan berbahaya yang menurut PP no. 101 tahun
2014, adalah sisa usaha atau kegiatan yang mengandung zat atau komponen yang
secara langsung maupun tidak dapat mencemarkan, merusak atau membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makluk hidup
lain. sehingga perlu penanganan serius untuk menangani limbah B3 ini. PT. Karya
Sawitindo Mas penanganan limbah B3 dilakukan dengan mengumpulkan limbah di
tempat pengumpulan limbah B3, pengumpulan ini dilakukan untuk menghindari
22
kontaminasi limbah B3 ke lingkungan sekitar, setelah itu limbah tersebut diambil
oleh pihak ketiga (PT. Dame Alam Sejahtera) untuk dilakukan pemusnahan dan
pengelolaan lanjutan limbah B3. Pengelolaan limbah B3 ini dilakukan bertujuan
untuk mengurangi kadar racun dari limbah yang dihasilkan,sehingga limbah yang
berbahaya tadi menjadi aman dan tidak berbahaya. Pengambilan limbah B3 oleh
pihak ketiga dapat dilihat.
Limbah gas adalah limbah yang memanfaatkan udara sebagai media. Secara
alami udara mengandung unsur-unsur kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2 dll.
Limbah gas yangdihasilkan berlebih dapat mencemariudara serta dapat mengganggu
kesehatan masyarakat. Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua
bagian yaitu partikel dan gas. Partikel merupakan butiran halus dan mungkin masih
bisa terlihat dengan mata telanjang seperti uap air, debu, asap, kabut dan fume.
Sedangkan pencemaran berbentuk gas hanya dapat dirasakan melalui penciuman
(untuk gas tertentu ) ataupun akibat langsung.
23
24
25
26
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kinerja sistem pengolahan limbah di PT. Karya Sawitindo Mas bisa
dikatakan sudah baik. Hal ini terlihat dari penanganan berbagai limbah yang telah
dilakukan dan pemanfaatan limbah yang dilakukan. Penanganan limbah dikatakan
baik karena limbah yang dihasikan baik padat, cair, gas, dan B3 dapat dikendalikan
perusahaan. Upaya pamanfaatan limbah dikatakan baik karena limbah yang
dihasikan telah dimanfaatkan ke lahan perkebunan warga sebagai pupuk organik. PT.
Karya Sawitindo Mas juga telah memenuhi baku mutu pemerintahan. Pemanfaatan
limbah yang paling banyak yaitu pemanfaatan limbah jangkos yang di manfaatkan
warga sekitar untuk dijadikan pupuk organik ke kebun masing-masing. Namun pada
pabrik pun tidak kalah banyak yaitu pemanfaatan fiber dan cangkang pada boiler
sebagai bahan bakar.
4.2 Saran
Sistem penanganan limbah pada PT. Karya Sawitindo Mas sebaiknya
dipertahankan, baik dalam pengelolaan limbah cair maupun limbah padat. Namun
hal yang perlu diperhatikan lagi adalah, agar PT. Karya sawitindo Mas dapat
memanfaatkan limbah gas atau asap pabrik agar tidak mencemari lingkungan, seperti
halnya dalam pemanfaatan limbah padat dan limbah cair.
24
DAFTAR PUSTAKA
25
LAMPIRAN
26
Gambar 9. Mixing Pond (Kolam Pencampur) Gambar 9. Mixing Pond ( Kolam
pencampur )
Gambar 10. Gudang penyimpanan LB3 Gambar 11. Gudang penyimpanan LB3
27
Gambar 14. Cerobong asap Gambar 15. Cangkang
28
29
30