Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI 2021/2022

PT. INDESSO AROMA

“PROSEDUR PENGERINGAN EKSTRAK PANGAN METODE SPRRAY DRYING

(YC-018 LAB SPRAY DRYER)”

Jl. Alternatif Cibubur No. Km 9, RT03/RW 05, Kec. Cileungsi, Bogor, Jawa Barat 16820

DISUSUN OLEH :

NAMA : KHAFID FIRMANSYAH

NOMOR INDUK SISWA : 202110221

KOMPETENSI KEAHLIAN : KIMIA INDUSTRI

SMK NEGERI 1 GUNUNGPUTRI


KELOMPOK TEKNOLOGI DAN REKAYASA
Jl. Barokah No. 06 Wanaherang ± Gunung Putri Kab. Bogor 16965 Telp/Fax : (021) 8673310 E-
mail : smkn1gnp@smkn1gnputri.sch.id Website : www.smkn1gnputri.sch.id
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Menyetujui dan Mengesahkan


Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
SMK NEGERI 1 GUNUNGPUTRI
Jl. Barokah No. 06 Wanaherang-Gunungputri Kabupaten Bogor 169651
Telp/Fax : (021)86861606 E-mail : smkn1gnp@smkn1gnputri.sch.id

NAMA : KHAFID FIRMANSYAH


NIS : 202110221
PROGRAM KEAHLIAN : KIMIA INDUSTRI
DISAHKAN PADA TANGGAL : ......................................................
NILAI LAPORAN :
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang

Menyetujui,
Kepala Program Keahlian Pembimbing Prakerin

Desi Ariani, S. Si Nani Yulianti, S. Pd


NIP. 19761223201002003 NIP. 197907182006042008

Kepala SMKN 1 Gunungputri Waka Hubinmas

Juniarti, S. Pd Purwanto, S. Pd
NIP. 197106162000032005 NIP. 19760217200921001
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI

Menyetujui dan Mengesahkan


Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
PT. INDESSO AROMA
Jl. Alternatif Cibubur No. Km 9, RT 03/RW 05, Kec. Cileungsi, Bogor, Jawa Barat 16820

NAMA : KHAFID FIRMANSYAH


NIS : 202110221
PROGRAM KEAHLIAN : KIMIA INDUSTRI
DISAHKAN PADA TANGGAL : ......................................................
NILAI LAPORAN :
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang

Menyetujui,
Pembimbing Pembimbing Pendamping
Lab R&D Reaction Extract Manager R&D Reaction Extract

Urbanus Haryanto Bakti Kumara, S.TP, M.SC

HRD

Dadik Setifanto
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat rahmat dan

hidayahnya-Nya penyusunan Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini dapat

terselesaikan.

Tujuan dari penyusunan laporan prakerin ini adalah sebagai perwujudan

kebijaksanaan Pendidikan Sistem Ganda, merupakan upaya peningkatan mutu tamatan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam mencapai tujuan relevansi pendidikan dengan

kebutuhan tenaga kerja.

Laporan ini disusun atas pelaksanaaan saya mengikuti prakerin PT. INDESSO

AROMA yang telah saya laksanakan selama 3 bulan terhitung mulai tanggal 4 Oktober s/d 31

Desember 2021. Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam terselesaikannya laporan ini.Saya ingin mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Allah SWT karena atas Rahmat, Hidayah dan Izin-Nya saya dapat menyelesaikan

laporan prakerin ini.

2. Kedua orang tua saya yang telah memberikan dorongan dan Motivasi agar

terselesaikannya laporan prakerin ini.

3. Pihak Sekolah :

a) Ibu Juniartini, S. Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Gunung Putri.

b) Bapak Purwanto, S. Pd selaku waka hubinmas.

c) Ibu Desi Ariani, S. Si selaku kepala program keahlian Kimia Industri.

d) Ibu Noviarita, S. Pd selaku wali kelas.

e) Ibu Nani Yulianti, S. Pd selaku pembimbing Prakerin dari sekolah

f) Serta Bapak/Ibu Guru di sekolah yang telah memberikan bimbingannya.


4. Pihak Industri :

a) Bapak Dadik Setifanto selaku HRD PT. Indesso Aroma

b) Bapak Bakti Kumara selaku Manager R&D Reaction Extract

c) Bapak Urbanus Haryanto selaku Pembimbing Prakerin

d) Seluruh karyawan dan karyawati PT. INDESSO AROMA, khusunya

bagian Lab R&D Reaction Extract

5. Serta teman-teman yang telah memberi dorongan dan bantuan sehingga

terselesaikannya laporan ini.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat kesalahan-

kesalahan yang tidak saya ketahui. Maka dari itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran

yang sifatnya membangun untuk kemajuan pembuatan laporan selanjunya.

Demikian laporan ini saya buat semoga dapat bermanfaat bagi saya khususnya

pembaca pada umumnya.

Gunung Putri, Agustus 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………………...
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH……………………………………………………...
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI……………………………………………………...
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….………...iii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………….…………………..…iv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….………………………1
1.1 Latar Belakang……………………..…………………………..………………….1

1.2 Tujuan Pelaksanaan Prakerin……………………………………..……………….2


1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Prakerin…………..……………………………..2
1.4 Metode Pengumpulan Data……………………………..…………………………2
1.5 Hasil Observasi Lingkungan Perusahaan...................................................................
1.5.1 Lokasi Perusahaan.......................................................................................
1.5.2 Sejarah Berdirinya Perusahaan....................................................................
1.5.3 Visi dan Misi Perusahaan............................................................................
1.5.4 Struktur Organisasi PT. Indesso Aroma Cileungsi.....................................
1.5.5 Produk yang Dihasilkan..............................................................................
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK................................................................
2.1 Tentang Spray Drying................................................................................................
2.1.1 Dasar Teori Spray Drying...........................................................................
2.1.2 Mekanisme Kerja Spray Drying..................................................................
2.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Spray Drying...................................................
2.1.4 Alat dan Mesin Proses Spray Drying..........................................................
2.2 Pelaksanaan Prakerin..................................................................................................
2.2.1 Alat, Pakaian, dan Bahan saat Kerja...........................................................
2.2.2 Diagram Alir
2.2.3 Prosedur Kerja.............................................................................................
2.2.4 Hasil Kerja...................................................................................................
BAB III
PENUTUP.....................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................
3.2 Saran –
saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laporan praktik kerja industri (prakerin) ini disusun berdasarkan kegiatan yang telah

siswa lakukan di PT. INDESSO AROMA selama 3 bulan terhitung mulai tanggal 4 oktober

sampai dengan 31 desember 2021. Pelaksanaan prakerin ini sebagai perwujudan

kebijaksanaan Pendidikan Sistem Ganda, merupakan upaya dalam rangka peningkatan mutu

tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam mencapai tujuan relevansi pendidikan

dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.

Dengan menerjunkan siswa langsung pada dunia kerja diharapkan dapat menambah

keterampilan dan pengetahuan siswa dalam setiap praktek dan menerapkan teori-teori yang

telah penulis dapat terhadap objek secara langsung di Dunia Usaha atau Dunia Industri

(DU/DI)..

Dengan diadakannya prakerin saat ini sangatlah baik dan berguna bagi siswa

mendapatkan suatu gambaran yang nyata dalam menjajaki dunia kerja dan menerapkan apa-

apa yang telah didapatkan dari sekolah pada pekerjaan yang akan dihadapi, sehingga bila

mereka terjun ke dunia kerja tidak akan merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungan kerja. Prakerin biasanya dilakukan ditempat-tempa Dunia Usaha atau Dunia

Industri (DU/DI) yang bergerak di bidang yang sesuai dengan program keahlian siswa.

Prrakerin dilaksanakan berlandaskan kepada hukum :

1) Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.

2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sidiknas.

3) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

4) Peraturan Mendiknas RI Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan

Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.


5) SK bersama No. 0217/U/1995 Mendiknas, Kadin, Deperindag dan Depnaker tentang

pembentukan MPKN sebagai implementasi Pendidikan Sistem Ganda di SMK.

1.2 Tujuan Pelaksanaan Prakerin

Kegiatan prakerin merupakan pola utama penyelenggaraan kurikulum SMK sebagai

aplikasi untuk mengupayakan kualitas tamatan SMK dengan tuntutan ketenagakerjaan.

Tujuan dilaksanakannya prakerin adalah :

a) Meningkatkan keterampilan yang dapat membentuk siswa untuk bekal di

lapangan kerja.

b) Menumbuhkan sikap professional di dunia kerja.

c) Meningkatkan pengalaman kerja dalam dunia industri.

d) Memberikan kesempatan siswa untuk beradaptasi dalam disiplin kerja.

e) Memperoleh masukan untuk memperbaiki kesesuaian pendidikan kejuruan.

f) Menumbuhkan etos kerja dan sikap kerja di industri.

1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Prakerin

Pelaksanaan prakerin yang siswa lakukan yaitu terhitung mulai tanggal 4 oktober sampai

31 Desember 2021, dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan Jum’at dan dimulai dari

jam 08.00 – 17.00 WIB.

Prakerin dilaksanakan di PT. INDESSO AROMA yang beralamat di Jl. Alternatif

Cibubur No. Km 9, RT 03/RW 05, Kec. Cileungsi, Bogor, Jawa Barat 16820.

Prakerin ditempatkan pada bagian Produksi Ekstrak Spray Dryer

1.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam menyusun laporan ini penulis menggunakan metode atau cara-cara untuk

mengumpulkan data, adapun cara-cara yang diugnakan untuk mengumpulkan data antara lain
a) Wawancara, yaitu dengan cara bertanya langsung kepada pembimbing ataupun

karyawan yang dapat memberikan informasi dan menjelaskan tentang data-data

yang diperlukan.

b) Observasi, yaitu melakukan pengamatan ataupun peninjauan secara langsung.

c) Kajian Pustaka, yaitu melalui buku ataupun sumber dan catatan yang ada

hubungannya seperti laporan terdahulu.

d) Turut serta dalam proses produksi dan pengawasan mutu, dilakukan dengan ikut

serta dalam menyiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bahan yang

akan di ekstrak, dan mengoperasikan peralatan laboratorium serta ikut serta dalam

pengambilan sampling dan pengujian mutu bahan baku serta produk yang

dihasilkan.

1.5 Hasil Observasi Lingkungan PT

1.5.1 Lokasi PT

Prakerin dilaksanakan di PT. INDESSO AROMA yang beralamat di Jl. Alternatif

Cibubur No. Km 9, RT 03/RW 05, Kec. Cileungsi, Bogor, Jawa Barat 16820.

1.5.2 Sejarah Berdirinya PT

Indesso didirikan pada tahun 1968, mulai di bidang bahan aroma sebagai penyuling

minyak daun cengkeh sederhana. Melalui modernisasi peralatan dan kemajuan teknologi

serta keunggulan dalam kualitas, kami telah menjadi pemimpin dunia untuk Minyak Daun

Cengkeh, dan produsen utama untuk Essential Oils and Aroma Chemicals.

Pada tahun 1974, Indesso memperluas bisnisnya ke bidang industri bahan makanan,

menghasilkan berbagai Ekstrak Botani, Bumbu, Campuran Pemanis, dan Produk Olahan

Termal. Apalagi selama bertahun-tahun, Indesso telah berkolaborasi dengan berbagai

perusahaan multinasional seperti Firmenich, Nexira, PureCircle, dan Chr. Hansen yang

berprestasi di industri masing-masing, selaku distributor mereka di Indonesia.


Sebagai salah satu produsen bahan makanan dan minuman utama di Indonesia, kami

mengabdikan diri untuk inovasi dan pengembangan bahan alami bernilai tambah. Sejalan

dengan tagline kami, "Unlocking Nature", sebagian besar bahan baku kami bersumber dari

tumbuhan asli yang unik di Indonesia.

Proses Kemajuan Perusahaan :

- Tahun 1968

pada awalnya, Indesso hanya menyuling dan mengekspor minyak daun cengkeh.

Didirikan pada 1968 oleh Robertus Hartanto Gunawan di Baturraden, Purwokerto, nama

Indesso merupakan singkatan dari "Indonesian Essential Oils".

- Tahun 1992

Indesso mulai memproduksi turunan minyak cengkeh pada tahun 1992. Produk

pertamanya adalah Eugenol, tak lama berselang, Indesso juga memproduksi turunan lainnya

seperti Isoeugenol dan Kariofilena Asetat. Kini Indesso memproduksi berbagai minyak atsiri

seperti nilam, pala, dan sereh wangi.

- Tahun 1994

Indesso mulai memproduksi ekstrak seperti Kakao, Kopi, dan Teh. Saat ini, Indesso

memiliki beragam produk ekstrak termasuk Vanila, Jahe, Jahe Merah, Kunyit, dll.

- Tahun 1996

Indesso merupakan salah satu perusahaan pertama di Jawa Tengah yang mendapatkan

sertifikasi ISO 9002:1994. Sertifikasi tersebut diberikan dalam hal Sistem Kualitas

Manajemen, yang kemudian diperbaharui menjadi ISO 9001:2008. Indesso selalu

memperbaharui sertifikasi ini secara berkala berdasarkan standar terbaru.

- Tahun 2001

Fasilitas produksi Indesso di Cileungsi mulai beroperasi.

- Tahun 2008
Indesso masuk ke segmen Seasonings dan Savory Ingredients melalui Culinaroma.

Pada tahun 2016, Culinaroma memisahkan diri sebagai entitas mandiri di bawah PT Indesso

Culinaroma Internasional. Empat tahun kemudian (2020), Culinaroma merambah sektor

Foodservice.

- Tahun 2009

Indesso menerima penghargaan Primaniyarta dalam kategori Perusahaan Berkinerja

Ekspor Terbaik untuk pertama kalinya. Sampai tahun 2021, Kementerian Perdagangan

Republik Indonesia telah menganugerahi penghargaan yang sama pada Indesso sebanyak

sembilan kali.

- Tahun 2011

Indesso mulai mengimplementasikan teknologi enkapsulasi ganda (Naturarte) dalam

produksi ekstrak dan fruit juice powders.

- Tahun 2017

Indesso menginstalasi solar panel di pabrik Cileungsi dan menjadi perusahaan

pertama di bidang aromatik dan ingredien makanan yang memasang solar panel dalam skala

besar serta mengintegrasikannya dengan suplai listrik dari PLN.

1.5.3 Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Menjadi pemimpin regional dalam bahan baku industri makanan, perisa dan fragrans

melalui inovasi, efisiensi dan praktek bisnis dan berkesinambungan.

Misi

Mendayagunakan bahan-bahan alam yang ada di Indonesia dan Asia Tenggara untuk

mengembangkan produk-produk baru di industri makanan, perisa dan fragrans


1.5.4 Struktur organisai PT. Indesso Aroma Incil (tertera di lampiran)

1.5.5 Produk yang Dihasilkan

Unlocking nature. Kalimat pendek ini menjadi tag line PT Indesso Aroma, satu dari

dua raksasa industri flavor dan fragrance di Indonesia. Maknanya adalah mengekstrak

kekayaan alam nabati. Produk akhirnya mungkin tak dikenal banyak orang. Soalnya

wujudnya adalah ekstrak tanaman, ekstrak biji-bijian, ekstrak kacang-kacangan, ekstrak

buah-buahan, ekstrak daging, dan –ini yang lebih penting—berbagai produk turunannya.

Berbagai ekstrak ini lantas di suplai sebagai bahan baku ke berbagai industri makanan,

industri minuman, dan industri parfum. Bukan sebagai bahan pembentuk fisik produk final,

tapi bahan pencipta rasa, bau (aroma), dan warna.

Perjalananan PT Indesso Aromo di bisnis perasa dan pengharum (flavor dan

fragrance), dan sekarang juga pewarna alami, terbilang panjang. Perusahaan ini mengawali

kiprahnya dengan membangun usaha penyulingan minyak cengkeh di kaki gunung Slamet, di

kawasan Baturaden, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, pada 1968. Pada 1974, PT Indesso

Aroma mengembangkan diri untuk mengolah minyak cengkeh secara kimiawi menjadi

berbagai produk turunannya yang tergolong kimia aromatik. Tak Cuma dihasilkan dari

kegiatan menyuling daun cengkeh di kilang milik sendiri, tapi juga menampung minyak

cengkeh dari ratusan penyulingan rakyat.


BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK

2.1 Tentang Spray Drying

2.1.1 Dasar Teori Spray Drying

Spray drying adalah teknologi pengolahan produk alami yang merupakan operasi

pengolahan satu langkah untuk mengubah bentuk cairan menjadi bentuk partikel kering

dengan media semprot pengeringan panas (Nozzle). Spray drying merupakan suatu proses

pengeringan untuk mengurangi kadar air suatu bahan sehingga dihasilkan produk berupa

bubuk melalui penguapan cairan. Spray drying menggunakan atomisasi cairan untuk

membentuk droplet, selanjutnya droplet yang terbentuk dikeringkan menggunakan udara

kering dengan suhu dan tekanan yang tinggi. Bahan yang digunakan dalam pengeringan

spray drying dapat berupa suspensi, dispersi maupun emulsi. Sementara produk akhir yang

dihasilkan dapat berupa bubuk, granula maupun aglomerat tergantung sifat fisik-kimia bahan

yang akan dikeringkan, desain alat pengering dan hasil akhir produk yang diinginkan. Metode

Spray Drying menghasilkan produk bubuk ekatrak sari buah/sayur yang menarik dengan

harga jual lebih tinggi. Teknologi pengeringan spray-drying juga digunakan untuk mengubah

zat reaktif menjadi bahan yang lebih stabil sehingga produk lebih tahan lama.

Dalam proses pengeringan spray dryer, dengan penambahan pelarut tertentu

semprotan cairan dibawa ke dalam kontak dengan gas pemanas untuk menguapkan

pelarutnya. Hasil produk pengering ini berbentuk partikel berupa bubuk ekstrak sari

buah/sayur.

2.1.2 Mekanisme Kerja Spray Drying


Prinsip dasar Spray drying adalah memperluas permukaan cairan yang akan

dikeringkan dengan cara pembentukan droplet yang selanjutnya dikontakkan dengan udara

pengering yangpanas. Udara panas akan memberikan energi untuk proses penguapan dan

menyerap uap air yang keluar dari bahan.Bahan (cairan) yang akan dikeringkan dilewatkan

pada suatu nozzle (saringan bertekanan) sehingga keluar dalam bentuk butiran (droplet) yang

sangat halus. Butiran ini selanjutnya masuk kedalam ruang pengering yang dilewati oleh

aliran udara panas. Hasil pengeringan berupa bubukakan berkumpul dibagian bawah ruang

pengering yang selanjutnya dialirkan ke bak penampung. Secara umum proses pengeringan

melalui metode spray drying melalui 5 tahap :

a) Penentuan konsentrasi

Konsentrasi bahan yang akan dikeringkan harus tepat, kandungan bahan terlarut 30%

hingga 50%. Jika bahan yang digunakan sangat encer dengan total padatan terlarut yang

sangat rendah maka harus dilakukan pemekatan terlebih dahulu melalui proses evaporasi.

Jika kadar air bahan yang akan dikeringkan terlalu tinggi maka proses spray drying kurang

maksimal dimana bubuk yang dihasilkan masih mengandung kadar air yang tinggi.

b) Atomization

Bahan yang akan dimasukkan dalam alat spray dryer harus dihomogenisasikan

terlebih dahulu agar ukuran droplet yang dihasilkan seragam dan tidak terjadi penyumbatan

atomizer. Homogenisasi dilakukan dengan cara pengadukan. selanjutnya bahan dialirkan

kedalam atomizer berupa ring/wheel dengan lubang-lubang kecil yang berputar. Atomization

merupakan proses pembentukan droplet, dimana bahan cair yang akan dikeringkan dirubah

ukurannya menjadi partikel (droplet) yang lebih halus. Tujuan dari atomizer ini adalah untuk

memperluas permukaan sehingga pengeringan dapat terjadi lebih cepat.

c) Kontak droplet dengan udara pengering


Pada sebagian besar spray dryer, nozzle (atomizer) tersusun melingkar seperti pada

gambar 2. Dan pada tengahnya disemprotkan udara panasbertekanan tinggi dengan suhu

mencapai 300 0C. Udara panas dan droplet hasil atomisasi disemprotkan ke bawah. Kondisi

ini menyebabkan terjadinya kontak antara droplet dengan udara panas sehingga terjadi

pengeringan secara simultan.

d) Pengeringan droplet :

Adanya kontak broplet dengan udara panas menyebabkan evaporasi kandungan air

pada droplet hingga 95% sehingga dihasilkan bubuk. Bubuk yang telah kering jatuh ke bawah

drying chamber (ruang pengering) yang berukuran tinggi sekitar 25 m dan diameter 5 m. dari

atas chamber hingga mencapai dasar hanya memerlukan waktu selama beberapa detik.

e) Separasi :

Udara hasil pengeringan dipisahkan dengan pengambilan udara yang mengandung

serpihan serbuk dalam chamber, selanjutnya udara akan memasuki separator.Udara hasil

pengeringan dan serpihan serbuk dipisahkan dengan menggunakan gaya sentrifulgal.

Selanjutnya udara dibuang, dan serpihan bahan dikembalikan dengan cara diblow sehingga

bergabung lagi dengan produk dalam line proses (terjadi di Cyclone)

2.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Spray Drying

A. Kelebihan

1) Kapasitas pengeringan besar dan proses pengeringan terjadi dalam waktu yang

sangat cepat.

2) Tidak terjadi kehilangan senyawa volatile dalam jumlah besar (aroma)

3) Cocok untuk produk yang tidak tahan pemanasan (tinggi protein)


4) Memproduksi partikel kering dengan ukuran, bentuk, dan kandungan air serta

sifat-sifat lain yang dapat dikontrol sesuai yang diinginkan

5) Mempunyai kapasitas produksi yang besar dan merupakan system kontinyu

yang dapat dikontrol secara manual maupun otomatis

B. Kekurangan metode Spray Drying

1) Memerlukan biaya yang cukup tinggi

2) Hanya dapat digunakan pada produk cair dengan tingkat kekentalan tertentu

3) Tidak dapat diaplikasikan pada produk yang memiliki sifat lengket karena akan

menyebabkan penggumpalan dan penempelan pada permukaan alat

2.1.4 Alat dan Mesin Proses Spray Drying

1) Tanki Double Jacket

Tanki Double Jacket adalah tanki yang di desain untuk kebutuhan tertentu seperti

untuk penampungan, mixing, sirkulasi dan lainnya untuk menjaga ketetapan suhu

di dalamnya untuk produk tertentu. Untuk menjaga kestabilan produk maka

dipakailah sistem pemanas (Steam) atau sistem pendingin (Chiller) sehingga

tangkinya harus di desain double jacket, juga sebagai pelindung panas bagi

operator

2) Homogenizer

Homogenizer berfungsi sebagai media pencampuran dalam perangkat Spray

Dryer. Homogenizer dimaksudkan untuk membuat produk lebih seragam dari segi

warna dan bentuk

3) Atomizer/Nozzle
Atomizer/Nozzle merupakan bagian terpenting pada spray dryer dimana memiliki

fungsi untuk menghasilkan droplet dari cairan yang akan dikeringkan. Droplet

yang terbentuk akan didistribusikan (disemprotkan) secara merata pada alat

pengering agar terjadi kontakdengan udara panas. Ukuran droplet yang dihasilkan

tidak boleh terlalu besar karena proses pengeringan tidak akan berjalan dengan

baik. Disamping

itu ukuran droplet juga tidak boleh terlalu kecil karena menyebabkan terjadinya

over heating.

4) Drying Chamber

Chamber merupakan ruang dimana terjadi kontak antara droplet cairan yang

dihasilkanoleh atomizer dengan udara panas untuk pengeringan. Kontak udara

panas dengan droplet akan menghasilkan bahan kering dalam bentuk bubuk.

Bubuk yang terbentuk akan turun kebagian bawah chamber dan akan dialirkan

dalam bak penampung.

5) Heater

Heater berfungsi sebagai pemanas udara yang akan digunakan sebagai pengering.

Panas yang diberikan harus diatur sesuai dengan karakteristik bahan, ukuran

droplet yang dihasilkan dan jumlah droplet. Suhu udara pengering yang digunakan

diatur agar tidak terjadi over heating.

6) Cyclone

Cyclone berfungsi sebagai pemisah untuk powder dengan udara. Produk yang

terbentuk dialirkan menuju Cyclone untuk memisahkan produk dengan udara.


2.2 Pelaksanaan Prakerin

2.2.1 Alat, Pakaian, dan Bahan saat Kerja

Gambar Nama

Gambar 1. Jas Laboratorium

Gambar 2. Masker Medis

Gambar 3. Sarung Tangan

Gambar 4. Beaker Stainless

Gambar 5. Hot Plate


Gambar 6. Stirrer

Gambar 7. Sendok

Gambar 8. Homogenizer

Gambar 9. Powder Yeast Extract

Gambar 10. Air Demin


2.2.2 Diagram Alir

Gambar 11. Diagram Alir


2.2.3 Prosedur kerja

Adapun tahapan – tahapan yang dilakukan untuk membuat powder pada Spray Dryer

adalah sebagai berikut :

1. PARAMETER TEKNOLOGI

1. Kisaran suhu saluran masuk udara 130⁰C hingga 320⁰C

2. Laju penguapan air pada suhu masuk 280⁰C menggunakan standar: Sekitar

3500 ml/jam

3. Maks. Umpan sampel: 3500 ml/jam

4. Daya: 5.5KW AC220V / 50Hz

Peringatan: jika bukan 220V, pengering harus menghubungkan

transformator yang dapat mentransfer 110V ke 220V

5. Peniup Udara: 0.2KW /5m³/min/1020Pa

6. Kompresor Udara: 0.2KW/4.2 m³/h

7. Tekanan Udara Kompresor: 2 ~ 3Bar

8. Standar dengan jet 1mm dan ukuran lain tersedia sebagai aksesori

9. Suhu Lingkungan: 10~40⁰C

Peringatan: Pengering semprot lab ini hanya dapat digunakan untuk

larutan aqueos, pelarut organik dilarang!

2. PERSIAPAN INSTALASI DAN OPERASI

1, Perakitan Jet Dengan Jet 1mm; 2, modul saluran masuk udara; 3, pompa

peristaltik; 4, Pengukur tekanan untuk atomisasi, pengukur tekanan untuk de-

blocking, katup pengatur tekanan; 5, Taper hopper; 6, Botol Pengumpulan

Sampel 1 ; 7, Ruang Utama; 8, Cyclone; 9, Botol Pengumpul Sampel 2;


1. ruang utama dan pasang poros tetap ruang ke lengan poros, lalu pasang

modul saluran masuk udara dan kencangkan mur dengan ringan.

2. bergabung dengan ruang dan lancip menerima hopper dengan Clip hoop,

bergabung dengan siklon dan lancip menerima hopper dengan Clip hoop.

3. Bergabunglah dengan siklon dan Botol Koleksi sampel dengan Clip

hoop

4. Bergabung dengan ruang dan Botol Koleksi sampel dengan Clip hoop

5. Alat penyemprot cocok dengan peralatan dan sesuai dengan tabung nilon

4mm (untuk piston de-blok) dan tabung nilon 6mm (untuk semprotan).

6. Tabung yang tersisa dipasang melalui pompa dan ujung terbuka

ditempatkan ke dalam sampel.

7. Pilih produk yang ingin Anda semprotkan tetapi selalu awali dan akhiri

proses dengan menggunakan air bersih atau suling.

8. Tempatkan tabung pompa di dalam air.

9. Nyalakan sakelar listrik pada YC-018 lalu nyalakan kipas, kompresor,

dan pemanas menggunakan tombol “MULAI” yang sesuai dan berwarna

hijau.

CATATAN: Pemanas tidak akan beroperasi kecuali blower bekerja.

Ada penundaan saat memulai sebelum pemanas menyala.

10. Gunakan layar pada PENGATURAN KIPAS untuk mengatur suhu yang

diperlukan.

11. Gunakan layar SET TEMP untuk mengatur suhu yang dibutuhkan

12. Suhu masuk sebenarnya. Ditampilkan setiap saat pada layar suhu yang

disetel.

13. Kemudian setel pompa ke kecepatan yang tepat.


14. Biarkan sejumlah kecil air dipompa ke dalam tabung silikon untuk

membersihkan tabung dan jet kemudian pindahkan tabung ke sampel.

Ketika sampel mencapai jet, Operasi Pengeringan Semprot harus dimulai

dan bubuk kering harus diamati berputar-putar menuruni siklon ke dalam

botol pengumpul.

15. Setelah pengeringan semprot mulai memvariasikan parameter suhu,

aliran udara dan kecepatan pompa, dapat dicoba untuk meningkatkan

proses

Peringatan: Semua bagian benar-benar terpasang sebelum

dinyalakan.

3. KONTROL SISTEM

Setelah mengaktifkan antarmuka tampilan layar sentuh, klik F3 (atau klik

tempat mana pun di layar sentuh) peralatan ke dalam sistem control.

PANDUAN:

1. POMPA kontrol pompa, tekan tombol “start” di bawah “PUMP”,

pompa sedang berjalan.

2. AIR-BLOWER(FAN) Kontrol kipas, tekan “start” di bawah “AIR-

BLOWER”, air-blower sedang berjalan.

3. DE-BLOCK PISTON Kontrol “start” di bawah “DE-BLOCK

PISTON”, piston de-block sedang berjalan. Kecepatan piston dapat

diubah.

4. AIR COMPRESSOR Kontrol “start” di bawah “AIR

COMPRESSOR”, kompresor udara sedang berjalan.


5. HEATER Kontrol “start” di bawah “HEATING”, pemanas sedang

berjalan.

AUTO MENU: Atur parameter yang diperlukan, lalu tekan “AUTO MENU”

untuk kembali, dan tekan “berhenti”, peralatan mulai bekerja, setelah

berurusan dengan bahan, ganti bahan menjadi air untuk membersihkan tabung

nilon.

SET PARAMETER:

A. Anda hanya dapat mengubah nilai pada layar yang ditampilkan

B. Nilai dapat diubah pada layar berikut:

1. mengatur suhu. (130-320)

2. set peniup udara (kipas) (13-35)

3. set pompa (15-35)

4. set piston de-blok (4-5)

Catatan : suhu masuk. Harus lebih rendah dari 135 derajat sebelum

memberi makan material.

SET AIR- BLOWER Mengatur frekuensi peniup udara, klik bingkai nilai

numerik, dan keyboard gambar keluar, tekan tombol CLR, lalu impor nomor

yang Anda butuhkan, tekan tombol ENTER untuk menyelesaikan (biasanya

13-35)

1. DE-BLOCK PISTON SET Mengatur frekuensi piston DE-BLOCK

( Nilai numerik menyatakan DE-BLOCK memulai setiap detik, dan


keyboard angka keluar, tekan tombol CLR, lalu impor nomor yang Anda

butuhkan, tekan tombol ENTER untuk menyelesaikan.

2. PUMP SET Atur kecepatan putar pompa (biasanya 15-35), dan keluar

keyboard angka, tekan tombol CLR, tekan tombol ENTER untuk

menyelesaikan.

3. INLET TEMP SET Gambar keyboard keluar, tekan tombol CLR, lalu

impor nomor yang Anda butuhkan (130-320⁰C), tekan tombol ENTER

untuk menyelesaikan.

Setelah mengatur parameter, klik “AUTO CONTROL” ke antarmuka, klik

“stop”, peralatan masuk ke prosedur otomatis dan berjalan, setelah

penyemprotan, klik “berjalan”, prosedur berhenti (catatan: Suhu masuk dari

120⁰C, AIR-BLOWER tidak bisa berhenti secara otomatis).

4. OPERASI

1) Pilih produk yang ingin Anda semprotkan tetapi selalu awali dan akhiri

proses dengan menggunakan air bersih atau suling.

2) Nyalakan sakelar listrik pada YC-018 lalu nyalakan kipas, kompresor, dan

pemanas menggunakan tombol “MULAI” yang sesuai dan berwarna hijau.

CATATAN: Pemanas tidak akan beroperasi kecuali blower bekerja. Ada

penundaan saat memulai sebelum pemanas menyala.

3) Gunakan layar pada PENGATURAN KIPAS untuk mengatur aliran udara.

4) Gunakan layar SET TEMP untuk mengatur suhu yang diperlukan.

5) Suhu masuk sebenarnya. Ditampilkan setiap saat pada layar suhu yang

disetel.
6) Kemudian mengatur pompa ke tingkat yang tepat.

7) Biarkan sedikit air dipompa ke dalam tabung silikon untuk membersihkan

tabung dan jet dan kemudian pindahkan tabung ke sampel. Ketika sampel

mencapai jet, Operasi Pengeringan Semprot harus dimulai dan bubuk kering

harus diamati berputar-putar menuruni siklon ke dalam botol pengumpul.

8) Setelah pengeringan semprot mulai memvariasikan parameter suhu, aliran

udara dan kecepatan pompa, dapat dicoba untuk meningkatkan proses.

5. SARAN UMUM & PETUNJUK

1) Selalu mulai jalur dengan suhu saluran masuk rendah hingga sedang (180-

220⁰C), aliran udara maksimum, dan kecepatan pompa yang lambat. Amati

bagian bawah ruang utama untuk pembasahan dan kurangi laju pemompaan

atau naikkan suhu jika produk tidak benar-benar kering. Tingkat

pemompaan/suhu optimum dicapai bila tidak ditemukan bercak basah pada

produk (ini mengasumsikan air sebagai pelarut)

2) Jika sampel berupa cairan dengan padatan dalam suspensi, mungkin perlu

untuk terus mengaduknya dengan pengaduk magnet atau overhead. Suspensi

berat paling baik dipompa dari wadah sampel saat diposisikan di rak samping,

pompa dan jet semuanya berada pada ketinggian yang sama

3) Sebagian besar proses pengeringan semprot hilang dengan baik di knalpot.

Jumlah yang hilang biasanya tergantung pada aliran udara dan berat partikel.

Aliran udara dapat dikurangi dengan menggunakan kontrol layar.

Ukuran/berat partikel seringkali dapat ditingkatkan dengan menggunakan

ukuran jet yang lebih besar.


4) Jalur aliran yang ideal melalui siklon harus berupa spiral yang kontinu. Jika

produk menumpuk di dinding siklon, coba ubah aliran udara atau tekanan jet

kompresor atau ukuran jet.

5) Beberapa sampel mungkin memerlukan pra-pemanasan sebelum

penyemprotan

2.2.4 Hasil kerja

Karena saya ditempatkan pada R&D Reaction Extract maka hasil pekerjaan dari yang

dilakukan secara umum adalah produk berupa Powder. Berikut bukti gambar hasil

pekerjaan :

Gambar 12. Powder Hasil


Pengeringan
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil di Spray Dryer PT. Indesso Aroma ini adalah saya

telah dapat mengeringkan bahan Yeast Extract dengan hasil yang baik sehingga

powder dapat di produksi. Setelah melaksanakan Prakerin di PT. Indesso Aroma

banyak sekali manfaat yang saya dapatkan, seperti menambah pengetahuan, wawasan,

pengalaman serta meningkatkan keterampilan dalam bekerja.

3.2 Saran – saran

Saran untuk Sekolah :

1) Agar lebih meninjau dan memperhatikan segala kegiatan siswa yang sedang

melakukan Prakerin

2) Agar membimbing siswa dalam proses pembuatan Laporan

3) Tidak membebani siswa dengan tugas yang dapat menghambat proses prakerin

Saran untuk Industri :

1) Tingkatkan ketaatan terhadap aturan dan tata tertib yang berlaku. Kelengkapan

alat kerja untuk meminimalisir resiko kecelakaan kerja


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Gambar 13. Struktur Organisasi PT. Indesso
Gambar 15. Hasil Powder Gambar 16. Nozzle
Gambar 14. Slurry Yeast
pada Cyclone
Extract

Gambar 17. Chicken Gambar 18. Irisan Gambar 19. Merebus Dada

Granules Bawang Ayam

Gambar 20. Yeast Extract Gambar 22. Material


Gambar 21. YC-018 Lab
Hasil Microwave Penyusun Nozzle
Spray Dryer

Anda mungkin juga menyukai