Disusun oleh:
1
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Laporan:
LAPORAN
PT SEAPI
TP 2023/2024
Disetujui dan disahkan pada:
Hari :
Tanggal :
2
LEMBAR TIM PENGUJI
Tim Penguji
1. Nama : SUJADI, S.Pd
NIP : 197502222009021001
2. Nama :...............................
NIP :...............................
3
MOTTO
Jawaban Dari Sebuah Keberhasilan Adalah Terus Belajar dan Tak Kenal
Putus Asa.
Pendidikan Memiliki Akar yang Pahit, tapi Buahnya Manis.
Pendidikan Merupakan Senjata Paling Ampuh yang Bisa Kamu Gunakan
Untuk Merubah Dunia.
Memulai dengan Penuh Keyakinan, Menjalankan dengan Penuh
Keikhlasan, Menyelesaikan dengan Penuh Kebahagiaan.
Jangan Menunda Pekerjaan Sampai Besok Jika Hari Dapat Diselesaikan
Maka Tuntaskanlah.
Musuh yang Paling Berbahaya di atas Dunia Ini Adalah Penakut dan
Bimbang. Teman yang Paling Setia, Hanyalah Keberanian dan Keyakinan
yang Teguh.
Orang yang Mampu Belajar dari Kesalahan adalah Orang yang Berani
Untuk Sukses.
4
PERSEMBAHAN
5
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warohmatullohhiwabarokatuh,
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan praktek kerja industry dengan baik.
Adapun tujuan pembuatan laporan praktek kerja industri ini adalah salah
satu syarat yang harus di jalani siswa SMK Negeri 1 Bakauheni khususnya di
bidang otomotif, untuk memenuhi persyaratan untuk ujian kompetensi kejuruan
program keahlian Teknik Pengelasan.
Dengan terlaksananya penyusun laporan tugas ini penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada :
1. Sukijo, S.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Bakauheni
2. Bapak Ibu dewan guru serta staff tata usaha SMK Negeri 1 Bakauheni
3. Bapak Sujadi, S.Pd selaku kepala jurusan teknik mesin SMK Negeri 1
Bakauheni
4. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan doa dan semangat
5. Rekan-rekan yang telah banyak membantu demi selesainya laporan ini.
Penulis Menyadari akan keterbatasan pengetahuan, keterampilan, dan
kekurangan-kekurangan dalam pembuatan laporan ini. Untuk itu kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangatlah penulis harapkan, untuk menyempurnakan
kekurangan-kekurangan proposal ini.
Wassalamualaikum warrohmatullohiwabarokatuh.
6
DAFTAR ISI
LAPORAN...............................................................................................................1
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................2
LEMBAR TIM PENGUJI.......................................................................................3
MOTTO...................................................................................................................4
PERSEMBAHAN....................................................................................................5
KATA PENGANTAR.............................................................................................6
DAFTAR ISI............................................................................................................7
BAB I.......................................................................................................................9
PENDAHULUAN...................................................................................................9
A. LATAR BELAKANG..................................................................................9
B. TUJUAN UMUM.........................................................................................9
C. TUJUAN KHUSUS....................................................................................10
D. TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN.......................................................10
BAB II....................................................................................................................11
URAIAN UMUM..................................................................................................11
A. PROFIL PERUSAHAAN BENGKEL.......................................................11
B. SEJARAH PERUSAHAAN PT SEAPI.....................................................11
C. VISI DAN MISI PERUSAHAAN/BENGKEL..........................................12
D. STRUKTUR PERUSAHAAN PT. SEAPI.................................................13
E. DENAH LOKASI PT SEAPI.....................................................................13
BAB III..................................................................................................................14
URAIAN UMUM..................................................................................................14
A. PENGELASAN..........................................................................................14
B. BAGIAN ELEKTRON...............................................................................15
C. CARA PENGELASAN SMAW.................................................................17
D. CACAT LAS...............................................................................................19
E. K3 PENGELASAN.....................................................................................20
F. LAS OAW...................................................................................................20
7
BAB IV..................................................................................................................21
PENUTUP..............................................................................................................21
A. KESIMPULAN...........................................................................................21
B. SARAN.......................................................................................................21
DAFTAR NILAI PRAKTEK...........................................................................1
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Praktik kerja industry (PRAKERIN) adalah suatu bentuk penyelenggaraan
dari sekolah yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program
pendidikan dan program perusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja
langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional.
Keahlian professional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur utama
yaitu ilmu pengetahuan, teknik dan giat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat
dipelajari dan dikuasai kapan dan dimana saja giat tidak dapat diajarkan tetapi
dapat dikuasai melalui proses mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang
profesi itu sendiri.
Pendidikan sistem ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga
kerja yang profesinal dibidangnya. Melalui pendidikan sistem ganda
diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang Profesional.
Siswa yang melaksanakan pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan
ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari dunia kerja. Tanpa diadakannya
pendidikan sistem ganda kita dapat langsung terjun kedunia industri karena
kita belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja.
B. TUJUAN UMUM
1. Untuk mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dan siap untuk bersaing
dimasa yang akan datang.
2. Agar setiap tamatan SMK Negeri 1 Bakauheni memiliki keterampilan
kerja dan kemampuan.
3. Agar setiap tamatan SMK Negeri 1 Bakauheni mampu mengambil dalam
perjalanan terutama dibidang Akuntansi, Perkantoran, maupun dilingkungan
Masyarakat.
9
C. TUJUAN KHUSUS
1. Agar tamatan SMK Negeri 1 Bakauheni dapat melakukan tugas
administrasi perkantoran.
2. Agar tamatan SMK Negeri 1 Bakauheni dapat bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas sesuai proses yang ditekuni.
3. Membekali siswa dengan pengalaman yang sebenarnya dalam dunia kerja
sebagai persiapan dan penyesuaian dikemudian hari.
4. Menetapkan disiplin dan tanggung jawab serta keaktifan siswa dalam
melaksanakan tugas.
5. Menambah wawasan terhadap jenis kerja sesuai dengan jurusan.
6. Untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
kejurusan.
7. Sebagai bahan masukan bagi lembaga pendidikan guna memperbaiki dan
membangun sistem yang sesuai dengan pendidikan kejuruan.
8. Mempersiapkan para siswa yang diperoleh dari lembaga pendidikan.
10
BAB II
URAIAN UMUM
11
terus meningkat, sehingga di tahun 1972, produksi mencapai 25.000 ton per
tahun dan di tahun tersebut Talang Tirta mampu membuat pipa dengan
diameter 4 inci (pipa untuk saluran air dan keperluan lainnya). Perluasan
pabrik dilakukan pihak PT. Talang Tirta pada tahun 1978, sehingga mampu
memproduksi pipa dengan diameter ⅝ - 6 inci termasuk pipa bawah laut untuk
keperluan industri minyak dan gas, yaitu API 5L. Dengan pengakuan yang
didapat dari pihak American Petroleum Institute (API) pada tahun 1979,
Talang Tirta dapat membubuhkan API monogram untuk setiap pipa API 5L
yang diproduksi.
Pada tahun 1996, PT Southeast Asia Pipe Industries (SEAPI) berdiri
sebagai unit PT Bakrie & Brothers Tbk. dan merupakan anak perusahaan PT.
Bakrie Pipe Industries, menghadirkan fasilitas LSAW Plant (Longitudinal
Submerged Arc Welding) yang mampu memproduksi pipa baja dengan
diameter 24-48 inci, yang berlokasi di Bakauheni, Lampung Selatan. Di tahun
yang sama, BPI memproduksi pipa sour service sesuai dengan NACE MR
0175, TM 0177, & TM 0284 dan juga mendapat sertifikasi SNI 0068:2013.
12
4) Memberikan prioritas utama pada lingkungan kerja yang aman dan
nyaman.
5) Memberikan kepuasan kepada pelanggan.
13
BAB III
URAIAN UMUM
A. PENGELASAN
Pengelasan adalah pekerjaan penyambungan logam dengan menggunakan
proses pemanasan setempat, sehingga terjadi ikatan metalurgisantara logam
yang disambung untuk mendapatkan ikatan metalurgis tersebut, logam induk
(base metal) dan logam pengisi (filler metal) harus dicairkan setempat dengan
energi panas, penggunaan panas dalam pengelasan ini selain mencairkan
logam setempat dan juga ada pengaruh panas terhadap logam sekeliling yang
mempengaruhi sifat-sifat logam pada suatu daerah tertentu yang dikenal
dengan sebutan daerah terpengaruh panas (HAZ : HEATAFFECTED ZONE)
Adapun beberapa jenis pengelasan yang digunakan secara umum pada
industri maupun skala rumah dan berikut jenisnya antara lain :
1. LAS SMAW
2. LAS GMAW
3. LAS OAW (KARBIT)
4. LAS TIG
Ada jenis-jenis las diatas kita berikan contoh buku panduan pengelasan
pada bab ini :
1. LAS SMAW
a) Sebagai pelindung busur las dari pengaruh udara luar seperti oksigen,
H2O, hitrogen, dan udara
b) Mencegah terjadinya lonisasi pada ujung elektroda
c) Menjaga busur tetap stabil
d) Menghasilkan terak dan slag
e) Sebagai unsur pemadu pada logam las
f) Untuk mengontrol kecairan elektroda
g) Untuk Mengontrol penetrasi pada sambungan las
14
h) Untuk mengontrol profil atau kontur las, khususnya pada proses
pengelasan
Yang menggunakan bahan tambah (FILLERMETAL)
Bagian yang sangat penting dalam las busur listrik adalah elektroda, jenis
elektroda yang digunakan akan sangat menentukan hasil pengelasan
B. BAGIAN ELEKTRON
Elektroda yang terdiri dari beberapa bagian komponen antara lain :
a) Sumbu Elektroda (Kawatlas)
Sumbu Eelektroda (Kawatlas) merupakan logam pengisi yang akan
meleleh bersama-sama dengan bahan induk dan kemudian membeku
membentuk kampuh las
b) Pembungkus Elektroda (Fluks)
Pembungkus Elektroda (Fluks) terbakar dan melindungi kampuh las
(Weldment) yang sedang terbentuk terhadap pengaruh yang merusak dari
udara sekelilingnya, selain berfungsi melindungi kampuh las dan juga
fluks berfungsi untuk :
Mencegah terbentuknya oksida-oksida logam, sewaktu proses
pengelasan berlangsung
Membuat terak pelindung sehingga dapat mengurangi kecepatan
pendingin
15
Hal ini bertujuan agar hasil las an yang terjadi tidak getas dan rapuh
Memberikan sifat-sifat khusus terhadap hasil las-las an dengan cara
menambahkan zat-zat tertentu yang terkandung dalam fluks
Menstabilkan terjadinya busur las (arcwelding) dan mengarahkan nyala
busur las sehingga mudah di kontrol
Membantu mengontrol ukuran dan frekuensi tetesan logam cair (drople)
Memungkinkan dilakukan posisi pengelasan yang berbeda-beda
2. SISTEM IDENTIFIKASI AWS
AWS mengidentifikasi filler metal dalam bentuk huruf huruf dan angka-
angka, angka- angka tersebut menunjukkan kekuatan mekanis bahan
penambah, posisi pengelasan yang paling tepat untuk jenis filler tertentu ,
jenis arus , dan bahan pelindung ( coating ), Adapun uraian nya sebagai
berikut :
16
kawat las tersebut.
Filler dari bahan non ferrous digit setelah E atau ER menunjukkan
komposisi kimiawi metal penambah tersebut misalnya E 310 Mo-15 , ER – Ni
–1 , ER. Ti 0.2 Pd . dst.
Setiap pemanufaktur pembuat elektroda mencantumkan dengan jelas
spesifikasi produknya pada label kemasan/pembungkus elektroda. Oleh karena
itu label tersebut jangan terobek atau tertutupi oleh bahan cat sehingga tidak
atau sulit dibaca. Kesalahan penggunaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi
akan berakibat fatal. Dibawah ini adalah rincian identifikasi elektroda
tersebut:
17
b) Tempatkan bahan yang akan dilas pada tempat yang sudah disiapkan. Baik
itu memakai meja kerja atau hanya menempatkannya di lantai. Melayani
kerapatan di antara dua bahan. Pakai klem bila diperlukan.
c) Tempatkan masa mesin las pada salah satu sisi bahan yang akan dilas.
Tambahkan elektroda pada panel penjepit elektroda di mesin las. Pasang
kemiringan elektroda sesuaikan dengan urutan bahan. Biasanya sudah ada
tempat khusus kemiringan elektroda pada tang penjepit elektroda.
d) Sesudah bahan siap untuk di las, perlahan-lahan dekatkan ujung elektroda
pada bahan yang akan dilas.
e) Jarak di antara ujung elektroda dengan bahan yang akan dilas sangat
memengaruhi kualitas pengelasan. Bila jarak begitu jauh, akan muncul
percikan seperti hujan bintik-bintik api. Proses pengelasanpun tidak prima.
Bila jarak begitu dekat, api tidak menyala dengan sempurna. Serta tidak
ada jarak yang cukup untuk tempat lelehan elektroda. Jarak yang baik
yaitu seperdelapan dari tebal elektroda.
f) Dengan memakai masker pelindung atau kacamata las, Anda bisa
memperhatikan sisi elektroda yang telah mencair yang menyatukan antara
dua bahan yang dilas itu. Perlahan-lahan gerakkan elektroda ke sepanjang
ruang yang dilas.
g) Hasil yang baik waktu pengelasan bisa dilihat di atas permukaan yang
dilas berupa seperti gelombang rapat dan teratur ditutup dengan sempurna
sisi yang dilas.
h) Sesudah selesai, bersihkan kerak yang menutupi sisi yang dilas dengan
memakai palu. Periksa kembali apakah ada sisi yang belum sempurna.
Bila belum sempurna, ulangilah sisi yang belum tersatukan dengan baik
tersebut. Pada beberapa kasus, bahan yang telah dilas harus di gerinda bila
pengelasan tidak sempurna. Tetapi bila tidak fatal, kita cukup mengelas
sisi yang belum terlas dengan sempurna itu.
18
D. CACAT LAS
Definisi Cacat las atau defect merupakan kondisi dimana pengelasan yang
dilakukan tidak sesuai dengan standart yang telah ditetapkan baik berdasarkan
standart ANSI, ASME, ASTM, AWS, ISO, dan lain sebagainya. Sehingga
seorang inspektor sebelum melakukan inspeksi dalam proses pengelasan perlu
mengetahui dan menentukan standart yang berlaku sehingga dapat dilakukan
analisis pada defect pengelasan.
Berdasarkan letak terjadinya defect, maka jenis defect di bedakan menjadi
tiga yaitu defect pada root, defect pada weld face dan defect pada parent
metal.
a) Cacat Las Pada Root
Incomplete root penetration atau lack of root penetration
Cacat Las Incomplete root fusion
Cacat Las Excess root penetration
Root concavity
Root undercut
b) Defect pada weld face
Cap undercut
Inter run incompletely fillet groove atau lack on inter-run fusion
Incomplete filled groove
Gas pores atau porosity
Slag inclusion
c) Defect pada parent metal
Spatter
Arc strikes
Mechanical damage
Linier Misalignment
Angular distortion
Crack
19
E. K3 PENGELASAN
1. Helm Pengaman
2. Kacamata Pengaman (Safety Glasses)
3. Masker
4. Respirator
5. Pelindung Wajah
6. Penutup Telinga (Ear Muff)
7. Penyumbat Telinga (Ear Plug)
8. Wearpack atau Coverall
9. Rompi Safety
10. Sepatu Pelindung (Safety Shoes)
11. Sepatu Karet atau Boots
12. Sarung Tangan (Safety Gloves)
13. Rain Coat
14. Pelampung (Safety Life Vest)
15. Sabuk Pengaman (Safety Belt)
16. Body Harness
17. Safety APAR
18. Detektor
19. Alarm
20. Relief System
21. Pelindung Fisik (Physical Guard)
22. Alat Penyelamat
F. LAS OAW
GAS OKSIGEN DAN OSETILIN :
Gas oksigen dan setilin di simpan dalam silinder dalam berbagai ukuran
dengan standar pengamat tertentu ukuran-ukuran silinder oksigen dan asetilin
bermacam-macam tergantung kebutuhan pekerjaan namun yang umum di
pakai adalah mulai dari 3500 liter, 6000 liter, dan 7000 liter.
20
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah penulis melaksanakan praktik kerja Industri (PRAKERIN) pada PT
SEAPI dan Bengkel Las Krisna dalam 3 bulan ini, penulis bersyukur karena
penulis sudah dapat terjun langsung dalam dunia usaha dan sudah dapat
mengikuti program Pendidikan yang sesuai dengan Kurikulum smk yang
mewujudkan setiap siswa SMK menjadi tenaga yang siap dipakai.Berdasarkan
pengamatan yang telah penulis uraikan mengenai sistem kerja di PT. SEAPI
dan bengkel Las Doni berorganisir dengan baik karena didikung oleh fasilitas
yang memadai dan peralatan kantor yang membantu dalam proses kerja serta
para pegawai yang berkualitas dibidangnya masing-masing.
B. SARAN
Dengan mengikuti kegiatan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) ini dapat
merasakan bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya.Penulis mengetahui
tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan yang penulis lakukan
selama Praktik Kerja Industri.Oleh karena itu berdasarkan Praktik kerja
Industri yang penulis lakukan,penulis ingin memberikan saran sebagai berikut:
21
DAFTAR PUSTAKA
22
DAFTAR NILAI PRAKTEK KERJA INDUSTRI
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
C. LAPORAN PI
(yangditulistangandansudahditandatanganiDUDI/bengkel)
INSTRUKTUR (DU/DI)
JOKO PURWANTO
NIP.
.......................................
L
A
M
P
I
R
A
N
FOTO MENGAMATI PENGELASAN DALAM PIPA