Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

PADA RSUD SEPAKU

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional(UAN)

Dan Ujian Akhir Sekolah(UAS)

Disusun oleh:

Nama Siswa : Laila Adi Ningrum

NIS :

Kelas : XI Asisten Keperawatan

BIDANG KEAHLIAN ASISTEN KEPERAWATAN

SMK NEGERI 1 PENAJAM PASER UTARA


Jln. Negara KM.43 Desa Bukit Raya Kec. Sepaku, Kode Pos 76148
Telp. / Fax (0542) 718087Email :smkn1ppu@gmail.com
Web:http://www.smkn1ppu.sch.id
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

i
HALAMAN PENGESAHAN

Nama Siswa :
NIS :
Kelas : XI Askep

TELAH DIPERIKSA, DISETUJUI DAN DISAHKAN


Pada hari :
Tanggal :

Pembimbing Sekolah Pembimbing Industri

………………… …………………….

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Penajam Paser Utara

Satoni Solle, S.S. MM.


NIP. 19720516 200502 1 005

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang


telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulisan
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
(PRAKERIN) DI RSUD SEPAKU dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut
membantu dalam penyelesaian laporan ini, terutama kepada :
1. Satoni Solle, S.S. MM, selaku kepala SMK Negeri 1 Penajam Paser Utara.
2. ..........................................., selaku kepala program .............................
3. ..........................................., selaku pembimbing sekolah.
4. ..........................................., selaku pimpinan RSUD SEPAKU
5. ..........................................., selaku pembimbing industri.
6. ..............................., (dan lain-lain yang perlu disebutkan)
7. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam proses penyusunan laporan ini.
Penyusunan laporan ini sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian
Akhir Nasional (UAN) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS) tahun pelajaran
2022/2023 serta sebagai bukti bahwa telah melaksanakan praktek kerja industri
(PRAKERIN).
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan
ini sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR (JIKA ADA)................................................................
DAFTAR TABEL (JIKA ADA)....................................................................
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................
Lampiran 1. Lembar Target..................................................................
Lampiran 2. Absensi Siswa..................................................................
Lampiran 3. Lembar Penilaian.............................................................
Lampiran 4. Dokumentasi (foto kegiatan)............................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang Pelaksanaan Prakerin..................................................
B. Tujuan Pelaksanaan Prakerin ...............................................................
C. Tujuan Pembuatan Laporan Praktik Kerja Lapangan...........................
D. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan...................................................
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT.........................................
A. Visi dan Misi Rumah Sakit...................................................................
B. Letak Geografis Rumah Sakit...............................................................
C. Sejarah Singkat Rumah Sakit...............................................................
BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN................................
A. Definisi.................................................................................................
B. Anatomi................................................................................................
C. Etiologi.................................................................................................
D. Tanda dan Gejala..................................................................................
E. Patofisiologi..........................................................................................
F. Komplikasi............................................................................................
G. Pemeriksaan Penunjang........................................................................
H. Penatalaksanaan....................................................................................

iv
BAB IV HASIL...............................................................................................
A. Pencapaian Target OJT.........................................................................
BAB V PENUTUP..........................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................

v
PERNYATAAN SELESAI BIMBINGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :
NIS :
Kelas :
Telah selesai melaksanakan Prakerin dan telah memenuhi kewajibannya dalam
Menyusun laporan prakerin yang disahkan pada hari…….tanggal…………
dengan nilai……………
Demikian pernyataan, semoga menjadikan periksa adanya.

Mengetahui, Sepaku,
……………..2022
Pembimbing Sekolah Yang membuat
pertanyaan

………………………
………………………...

vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) adalah suatu bentuk
penyelengaraan pendidikan keahlian professional yang memadukan
secara sistematik dan singkron progam Pendidikan di sekolah dengan
tuntutan keahlian professional tertentu di lapangan kerja melalui
kegiatan bekerja secara langsung di dunia kerja. Keberhasilan progam
ini akan sangat mendukung peningkatan mutu Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) yang merupakan tenaga tingkat menengah dan
sekaligus meningkatkan mutu sekolah. Oleh karena itu adanya
dukungan dari berbagai pihak yang terkait dan relevan sangat
diharapkan.

Pada Tahun pelajaran 2022/2023 ini, SMKN 1 PPU akan


melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) mulai tanggal 4 April
s/d 31 juni2022. Oleh karena itu perlu dilakukan Langkah-langkah
persiapan dan pelaksanaannya secara cermat dan teliti.

Adapun latar belakang Pendidikan Sistem Ganda (PSG) adalah sebagai


berikut:
a. Keahlian profesi adalah andalan utama menentukan keunggulan
indonsesia. Guna mewujudkan hal tersebut diperlukan tenaga kerja
yang memiliki keahlian professional yang tinggi untuk menghadapi
ekonomi global masa kini maupun yang akan datang.
b. Keahlian professional pada dasarnya mengandung unsur ilmu
pengetahuan, Teknik dan kiat. Unsur ilmu pengetahuan dan Teknik
dapat dipelajari, tetapi unsur kiat tidak dapat diajarkan akan tetapi
dikuasai yaitu melalui mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang
profesi itu sendiri. Karena itulah ukuran keahlian professional tubuh

1
melalui pengalamanan kerja
c. Berbagai bidang keahlian professional di Indonesia telah
membuktikan keahlian nyata seorang diperoleh melalui pengalaman
langsung mengerjakan pekerjaan profesinya, tetapi secara umum
belum memperoleh pengakuan masyarakat.
d. Dengan mengikuti garis kebijaksanaan tersebut diatas dan
mempelajari keadaan di Indonesia sekarang dan serta prinsip
penguasaan keahlian profesi, sudah waktunya dilakasanakan
“SISTEM GANDA” di Indonesia, yang merupakan perpaduan
saling mengisi dan saling melengkapi antara Pendidikan di sekolah
dan keahlian profesi yang didapatkan melalui pengalaman kerja.
e. Pendidikan sistem ganda akan menjadi salah satu Pendidikan yang
paling efektif untuk mendekati kesesuaian antara Supplay dan
Demand Ketenaga kerjaan sesuai kebijaksanaan Departemen
Pendidikan Nasional tentang “LINK and MATCH”.

2. TUJUAN PRAKERIN
a. Mengembalikan ketrampilan pekerjaan yang meliputi pengetahuan,
ketrampilan dan sikap etos kerja, baik untuk pekerja tingkat awal
maupun lanjut.
b. Memperkokoh keterkaitan antara sekolah, dunia kerja dan prospek
kerja peserta didik untuk mencapai pengembangan kemampuan dan
pribadi utuh, terpadu sinkron dan berjalan secara sistematis.
c. Memudahkan pengembangan karir dan ketrampilan kehidupan
melalui eksplorasi di tempat kerja
d. Memudahkan pengembangan dan pendewasaan pribadi peserta didik
melalui pengalaman kerja

2
3. Tujuan Pembuatan Laporan Praktik Kerja Lapangan
Adapun tujuan penulisan laporan ini antara lain :
a) Sebagai salah satu syarat untuk melakukan UAN/UAS pada saat, Uji
Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan Uji Kompetensi.
b) Sebagai tanda bukti nyata telah melaksanakan Praktik Kerja Industri
(Prakerin) yang dilakukan di Industri perusahaan.
c) Sebagai penambah pengetahuan dan wawasan untuk siswi SMK
Motivasi Insani pada umumnya.

4. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan


a) Petunjuk Umum
1) PRAKERIN dilaksanakan siswa kelas XI pada semester 4
2) Lama PKL 4 Minggu
3) PRAKERIN dilaksanakan sesuai Shif, Shif terbagi menjadi 3
(Pagi 07.00- 14.30, Siang 14.30-21.00)
b) Syarat Peserta Prakerin :
1) Siswa menerima panduan Prakerin
2) Siswa menerima buku jurnal kegiatan Prakerin
3) DU/DI menerima buku panduan penilaian Prakerin
4) Siswa mendapat pembelajaran yang sesuai dengan
program keahliannya
5) Siswa mendapatkan sertifikat Prakerin dari DU/DI
c) Prosedur Kegiatan
1) Penentuan Jadwal Prakerin oleh sekolah
2) Pertemuan dengan orang tua/wali murid
3) Pencarian Partner Industri (DU/DI)
4) Penanda tanganan MOU antara sekolah dan Dunia Industri
5) Ploting/Penempatan SIswa Ke DU/DI dan Pembimbingan
6) Pembuatan laporan Prakerin oleh peserta Prakerin
7) Seminar Prakerin

3
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Visi dan Misi Rumah Sakit


1. Visi RSUD Sepaku :
Menjadi Rumah Sakit Unggulan dengan mengutamakan Mutu Pelayanan
Profesional Mandiri, dan Menjadi pilihan utama masyarakat.

2. Misi RSUD Sepaku :


a) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang Paripurna, Bermutu, dan
Profesional dengan mengutamakan keselamatan.
b) Menyelenggarakan kegiatan manajemen rumah Sakit secara Profesional,
Efektif, dan Efisien.
c) Mewujudkan lingkungan kerja yang Sehat, Disiplin, Ramah, dan
Harmonis.
d) Menyelenggarakan Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian Kesehatan secara
komperhesif.
e) Meningkatkan kesejahteraan karyawan.

B. Letak Geografis Rumah Sakit


Masyarakat Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara dengan
populasi 38.160 jiwa (BPS 2020), hidup di daerah perbukitan yang dikelilingi
area hutan hujan tropis dan berbatasan dengan teluk Balikpapan. Dengan luas
wilayah sekitar 1.172,4 km², tersebar ke 11 desa dan 4 kelurahan. Selama ini
pelayanan kesehatan masyarakat Sepaku ditopang oleh fasilitas kesehatan dasar
di 4 puskesmas (PKM Semoi Dua, PKM Sepaku 3, PKM Sepaku 1, dan PKM
Maridan) dan perlu menempuh jarak 80-120 km ke RSUD yang berada di
Penajam. Sering kali lebih mudah mengakses fasilitas kesehatan tingkat
lanjutan di kabupaten tetangga yakni Rumah Sakit ABADI Samboja Kab.
Kutai Kartanegara yang berjarak 30-60 km ataupun Rumah Sakit di kota
Balikpapan yang berjarak 60-100 km dengan pertimbangan akses jalan darat

4
atau laut yang lebih baik dan cepat.

Posisi RSUD Sepaku dan Peta Kecamatan Sepaku

C. Sejarah singkat Rumah Sakit


Rumah sakit Umum Daerah Sepaku dibangun sejak 2018 diatas luas
tanah 1,8 Ha dengan design awal sebagai Rumah Sakit Pratama karena
berlokasi di daerah terpencil, jauh dari fasilitas kesehatan rujukan. Seiring
penetapan Sepaku sebagai wilayah ibukota negara (IKN) baru, Rumah Sakit
Pratama Sepaku disesuaikan kelasnya menjadi Rumah Sakit tipe D dengan
terbitnya surat izin operasional RS nomor 449.1/001/DPMPTSP/IV/2021.
Diresmikan pada tanggal 5 Agustus 2021, Rumah Sakit Sepaku awalnya
difungsikan sebagai Pusat Isolasi Terpadu Pasien Covid-19 yang saat itu
pandemi di seluruh dunia. Baru pada tanggal 10 Januari 2021, Rumah Sakit
kembali difungsikan sebagai RSUD dengan registrasi fasyankes 6409047
berupaya memaksimalkan fasilitas dan sumber daya yang ada, walaupun belum
terpenuhinya standar untuk RSUD tipe D dikarenakan keterbatasan sumber
daya manusia dan anggaran pengembangannya.

5
LAPORAN TUGAS PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA RSUD
SEPAKU
(Rawat Inap, Farmasi, IGD)

Disusun Oleh :

NAMA : Laila Adi Ningrum


NISN : 0051419071

BIDANG KEAHLIAN ASISTEN KEPERAWATAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
PENAJAM PASER UTARA.
TAHUN AJARAN 2022/2023

6
LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI DI


RUANG INAP PEREMPUAN

A. KONSEP DASAR
1. PENGERTIAN
2. ANATOMI
3. ETIOLOGI
4. PATOFISIOLOGI (BUAT BAGAN)
5. TANDA DAN GEJALA
6. KOMPLIKASI
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG/DIAGNOSTIK
8. PENATALAKSANAAN

Daftar Pustaka

7
BAB III
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih
dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima
menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang (Kemenkes.RI, 2014).
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan
darah tinggi secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari
140 mmHg, tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih. Hipertensi atau
penyakit darah tinggi merupakan suatu keadaan peredaran darah
meningkat secara kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih
cepat memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi
di dalam tubuh (Koes Irianto, 2014).
2. Anatomi Jantung
a) Jantung
System kardiovaskuler terdiri atas jantung, pembuluh darah
(arteri, vena, kapiler) dan sistem limfatik. Fungsi utama system
kardiovaskular adalah mengalirkan darah yang kaya oksigen ke
seluruh tubuh dan memompa darah dari seluruh tubuh (jaringan) ke
sirkulasi paru untuk dioksigenasi (Aspiani, 2016).
Jantung merupakan organ muskular berongga, bentuknya
menyerupai piramid atau jantung pisang yang merupakan pusat
sirkulasi darah ke seluruh tubuh, terletak dalam rongga toraks pada
bagian mediastinum, sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga
dada, diatas diafragma, dan pangkalnya terdapat dibelakang kiri
antara kosta V dan VI dua jari di bawah papilla mamae Jantung
berbentuk seperti kerucut tumpul dan bagian bawah disebut apeks
terletak lebih ke kiri dari garis medial, bagian tepi terletak pada

8
ruang interkosta IV kiri atau sekitar 9 cm dari kiri linea
medioklavikularis, bagian atas disebut basis terletak agak ke kanan
pada kosta ke III sekitar 1 cm dari tepi lateral sternum. Memiliki
ukuran panjang sekitar 12 cm, lebar 8-9 cm, dan tebal 6 cm. Berat
jantung sekitar 200-425 gram, pada laki-laki sekitar 310 gram dan
pada perempuan sekitar 225 gram (Aspiani, 2016).
Lapisan jantung terdiri dari :
1) Endokardium
Endokardium merupakan lapisan jantung yang terdapat
disebelah dalam sekali yang terdiri dari jaringan endotel atau
selaput lendir yang melapisi permukaan rongga jantung.
2) Miokardium
Miokardium merupakan lapisan tengah yang terdiri atas otot
yang berperan dalam menentukan kekuatan konstraksi
3) Epikardium
Epikardium merupakan lapisan terluar jantung memiliki
struktur yang sama dengan pericardium visceral.

Jantung memiliki 4 ruang , yaitu atrium kanan, atrium kiri


dan ventrikel kanan. Atrium terletak diatas ventrikel dan saling
berdampingan. Atrium dan ventrikel dipisahkan oleh katup satu
arah. Antara rongga kanan dan kiri dipisahkan oleh septum.

9
b) Pembuluh Darah
Pembuluh darah membentuk jaringan pipa yang
memungkinkan darah mengalir dari jantung ke seluruh sel-sel
hidup tubuh dan kemudian kembali ke jantung. Arteri membawa
darah dari jantung, sementara vena darah kembali ke jantung.
Arteri dan vena yang terus-menerus dengan satu sama lain
melalui pembuluh darah yang lebih kecil. Arteri cabang
ekstensif untuk membentuk jaringan progresif pembuluh kecil
yang disebut dengan arteriol. Sebaliknya, Vena yang berukuran
kecil disebut venula (Graff,2009). Pembuluh darah utama terdiri
dari trunkus pulmonalis, trunkus aorta dan cabang-cabangnya,
vena kava superior, inferior dan cabang-cabangnya (Gray,2008).
Menurut Van de Graff (2009), divisi utama dari aliran darah
adalah sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik. Sirkulasi paru
termasuk pembuluh darah yang mengangkut darah ke paru-paru
untuk pertukaran gas dan kemudian kembali ke jantung. Ini
terdiri dari ventrikel kanan yang memompa darah, trunkus
pulmonalis dengan valva pulmonalis, arteri pulmonalis yang
mengangkut darah terdeoksigenasi ke paru-paru, kapiler paru
dalam setiap paru-paru, vena pulmonalis yang transportasi

10
oksigen darah kembali ke jantung, dan atrium kiri yang
menerima darah dari vena pulmonalis. Sirkulasi sistemik
melibatkan semua bagian dari tubuh yang bukan merupakan
bagian 6 dari sirkulasi paru-paru. Itu termasuk atrium kanan,
ventrikel kiri, aorta dengan valva aorta, semua cabang aorta,
semua kapiler selain yang di paru-paru yang terlibat dengan
pertukaran gas. Atrium kanan menerima semua vena yang
kembalinya darah oksigen dari pembuluh darah sistemik
3. Etiologi
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang
spesifik. Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan curah jantung
atau peningkatan tekanan perifer. Akan tetapi, ada beberapa factor yang
memengaruhi terjadinya hipertensi :
a) Genetik : Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau
transport Natrium.
b) Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang
mengakibatkan tekanan darah meningkat.
c) Stress lingkungan.
d) Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada usia lanjut
serta pelabaran pembuluh darah.

Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi menjadi 2 golongan


yaitu :
a) Hipertensi primer (esensial)
Hipertensi primer adalah hipertensi esensial atau hiperetnsi yang
90% tidak diketahui penyebabnya. Beberapa faktor yang diduga
berkaitan dengan berkembangnya hipertensi esensial diantaranya :
1) Genetik
Individu dengan keluarga hipertensi memiliki potensi lebih
tinggi mendapatkan penyakit hipertensi.

11
2) Ciri Perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi
adalah umur (jika umur bertambah maka tekanan darah
meningkat), jenis kelamin (pria lebih tinggi dari perempuan),
dan ras (ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih).
3) Diit konsumsi tinggi garam atau kandungan lemak
Konsumsi garam yang tinggi atau konsumsi makanan dengan
kandungan lemak yang tinggi secara langsung berkaitan dengan
berkembangnya penyakit hipertensi.
4) Berat badan obesitas
Berat badan yang 25% melebihi berat badan ideal sering
dikaitkan dengan berkembangnya hipertensi.
5) Gaya hidup merokok dan konsumsi alcohol
Merokok dan konsumsi alkohol sering dikaitkan dengan
berkembangnya hipertensi karena reaksi bahan atau zat yang
terkandung dalam keduanya.

b) Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi yang diketahui
penyebabnya. Hipertensi sekunder disebabkan oleh beberapa
penyakit, yaitu :
1) Coarctationaorta, yaitu penyempitan aorta congenital yang
mungkin terjadi beberapa tingkat pada aorta toraksi atau aorta
abdominal. Penyembitan pada aorta tersebut dapat menghambat
aliran darah sehingga terjadi peningkatan tekanan darah diatas
area kontriksi.
2) Penyakit parenkim dan vaskular ginjal, Penyakit ini merupakan
penyakit utama penyebab hipertensi sekunder. Hipertensi
renovaskuler berhubungan dengan penyempitan satu atau lebih
arteri besar, yang secara langsung membawa darah ke ginjal.
Sekitar 90% lesi arteri renal pada pasien dengan hipertensi

12
disebabkan oleh aterosklerosis atau fibrous dyplasia
(pertumbuhan abnormal jaringan fibrous). Penyakit parenkim
ginjal terkait dengan infeksi, inflamasi, serta perubahan struktur
serta fungsi ginjal.
3) Penggunanaan kontrasepsi hormonal (esterogen). Kontrasepsi
secara oral yang memiliki kandungan esterogen dapat
menyebabkan terjadinya hipertensi melalui mekanisme renin-
aldosteron-mediate volume expantion. Pada hipertensi ini,
tekanan darah akan kembali normal setelah beberapa bulan
penghentian oral kontrasepsi.
4) Stres, cenderung menyebabkan peningkatan tekanan darah
untuk sementara waktu.

4. Patofisiologi
Volume sekuncup dan total peripheral resistance dapat
mempengaruhi tekanan darah. Apabila dari salah satu variabel tersebut
mengalami peningkatan dan tidak terkompensasi maka hipertensi dapat
terjadi. Didalam tubuh memiliki sistem yang berfungsi mencegah
tekanan darah yang terus menerus yang disebabkan oleh pertahanan
stabilitas tekanan darah dalam jangka panjang dan gangguan sirkulasi.
Pengendalian dimulai sistem reaksi epat seperti reflek kardiovaskuler
melalui sistem saraf, refleks kemoreseptor, respon iskemi, susunan saraf
pusat yang berasal dari atrium, dan arteri pulmonalis otot polos.
Sedangkan sistem sistem pengendalian lambat melalui perpindahan
cairan antara sirkulasi kapiler dan rongga intertisial yang dapat
dikontrol oleh hormon angiotensin dan vasopresin. Kemudian berlanjut
ke sistem poten dan belangsung dalam jangka yang panjang dan
dipertahankan oleh sistem pengaturan jumlah cairan tubuh yang dapat
melibatkan berbagai organ Mekanisme terjadinya hipertensi adalah
dimulai dari terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I oleh
angiotensin I cenverting enzym (ACE). ACE memegang peran

13
fisiologis dalam mengatur tekanan darah. Selanjutnya oleh hormon
renin akan Angiotensin I akan diubah menjadi angiotensin II. Yang
memiliki peranan dalam menaikan tekanan darah melalui dua aksi
utama ialah angiotensin II. Meningkatkan sekresi hormon antideuretik
(ADH) dan rasa haus adalah aksi yang pertama. ADH diproduksi di
hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja untuk mengatur osmolalitas
dan volume urin dalam ginjal. Dengan ADH yang meningkat, urine
yang diekskresikan diluar tubuh sangat sedikit (antidiuresis), sehingga
osmolalitasnya tinggi fan menjadi sangat pekat. Untuk
mengencerkannya, volume cairan ekstraseluler ditingkatkan dengan
menarik cairan dari bagian intraseluler dan mengakibatkan volume
darah meningkat dan tekanan darah juga ikut meningkat. Menstimulasi
sekresi aldosteron dari korteks adrenal adalah aksi yang kedua.
Aldosteron adalah hormon steroid yang memiliki peran penting dalam
ginjal. Aldosteron akan mengurangi sekresi NaCl (garam) untuk
mengatur volume cairan ekstraseluler dengan cara mereabsrobsinya dari
tubulus ginjal. Konsentrasi NaCl akan naik dan diencerkan kembali
dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada
waktunya akan meningkatkan volume tekanan darah

14
Pathway Hipertensi

(Sumber : ( WOC ) dengan menggunakan Standar Diganosa Keperawatan


Indonesia dalam PPNI,2017)

5. Tanda dan Gejala


Menurut Nurarif & Kusuma (2015), tanda dan gejala hipertensi
dibedakan menjadi :
a) Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh
dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan
pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak diukur.

15
b) Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi
meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini
merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang
mencari pertolongan medis. Beberapa pasien yang menderita
hipertensi mengalami sakit kepala, pusing, lemas, kelelahan, sesak
nafas, gelisah, mual, muntah, epistaksis, kesadaran menurun
6. Komplikasi
Menurut (Wijaya & Putri, 2013), Tekanan darah yang tidak
terkontrol dan tidak segera ditangani dalam jangka panjang akan
menyebabkan kerusakan pembuluh darah arteri sampai kerusakan organ
yang mendapatkan suplai darah dari arteri tersebut. Hipertensi yang
tidak terkontrol akan menyebabkan komplikasi antara lain sebagai
berikut :
a) Jantung
Hipertensi dapat menyebabkan terjadinya gagal jantung dan
penyakit jantung coroner. Pada penderita hipertensi, beban kerja
jantung akan meningkat, otot jantung akan mengendor dan
elastisitasnya berkurang yang disebut dekompensasi. Sehingga,
dapat mengakibatkan jantung tidak mampu lagi memompa dan
banyak cairan tertahan di paru maupun di jaringan tubuh lain yang
dapat menyebabkan sesak nafas atau oedema. Kondisi ini disebut
gagal jantung.
b) Otak
Hipertensi apabila tidak segera diobati akan menyebabkan
komplikasi pada otak dan berisiko tujuh kali lebih besar terkena
stroke.
c) Ginjal
Hipertensi juga dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada sistem penyaringan
di dalam ginjal sehingga mengakibatkan ginjal tidak mampu

16
membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh yang masuk melalui
aliran darah dan terjadi penumpukan di dalam tubuh.
d) Mata
Hipertensi dapat menyebabkan komplikasi pada mata, yaitu
mengakibatkan terjadinya retinopati hipertensi dan dapat
menimbulkan kebutaan.

7. Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik
a) Laboratorium
1) Albuminuria pada hipertensi karena kelainan parenkim ginjal
2) Keratinin serum dan BUN meningkat pada hipertensi karena
parenkin ginjal dengan gagal ginjal akut
3) Darah perifer lengkap
4) Kimia darah (kalium, natrium, keratin, gula darah puasa)

b) EKG
1) Hipertrofi ventrikel kiri
2) Iskemia atau infark miocard
3) Peninggian gelombang P
4) Gangguan konduksi

c) Foto Rontgen
1) Bentuk dan besar jantung Noothing dari iga pada koarktasi
aorta.
2) Pembendungan, lebar paru
3) Hipertrofi parenkim ginjal
4) Hipertrofi vascular ginjal

17
8. Penatalaksanaan
Tujuan deteksi dan penatalaksanaan hipertensi adalah
menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan mortalitas serta
morbiditas yang berkaitan. Tujuan terapi adalah mencapai dan
mempertahankan tekanan sistolik dibawah 140 mmHg dan tekanan
distolik dibawah 90 mmHg dan mengontrol factor risiko. Hal ini dapat
dicapai melalui modifikasi gaya hidup saja, atau dengan obat
antihipertensi (Aspiani, 2016).
Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi :
a) Terapi Tanpa Obat
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk
hipertensi ringan dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi
sedang dan berat. Terapi tanpa obat ini meliputi :
1) Diet
Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi yaitu, restriksi
garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr, diet rendah
kolesterol dan rendah asam 17 lemak jenuh, penurunan berat
badan, penurunan asupan etanol, menghentikan merokok, diet
tinggi kalium
2) Olahraga
Olahraga teratur seperti berjalan, lari,berenang, bersepeda
bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah dan memperbaiki
keadaan jantung.
3) Memperbaiki gaya hidup yang kurang sehat
Berhenti merokok dan tidak mengonsumsi alcohol, penting
untuk mengurangi efek jangka panjang hipertensi karena asap
rokok diketahui menurunkan aliran darah ke berbagai organ
dan dapat meningkatkan kerja jantung.
4) Pendidikan Kesehatan (Penyuluhan)

18
Pendidikan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan pasien tentang penyakit hipertensi dan
pengelolaannya sehingga pasien dapat mempertahankan
hidupnya dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

b) Terapi dengan obat


Pengobatan hipertensi tidak hanya bertujuan untuk
menurunkan tekanan darah saja tetapi juga untuk mengurangi dan
mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat
bertambah kuat. Pada umumnya pengobatan hipertensi perlu
dilakukan seumur hidup penderita. Menurut Susalit (2004) obat
antihipertensi yang sering digunakan untuk pengobatan yaitu
golongan obat diuretik, penyekat beta, antagonis kalsium atau
penghambat enzim konversi angiotensin (penghambat ACE).

19
FORMAT PENGKAJIAN

A. BIODATA

1. Identitas Pasien : Ny.S


Umur : 72 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Janda
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Tidak Bekerja
NO. Register : 000046
Diagnosa Medik : Hipertensi
Tanggal Masuk : 20 April 2022
Alamat : Jalan Negara RT 16 Desa Sukaraja

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny.SN
Umur : 29 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan pasien : Orang Tua
Alamat : Jalan Negara RT 16 Desa Sukaraja

A. KELUHAN UTAMA :
1. Saat masuk RS (Rabu, 20 April 2022)
Keluarga pasien mengatakan pasien selalu muntah setiap masuk
makanan sudah selama 4 hari.

20
2. Saat mengkaji (Kamis, 21 April 2022)
Pasien mengatakan kepala bagian belakang masih terasa sakit, nyeri
ulu hati dan pasien masih batuk.

B. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


Saat di rumah, Pasien mengalami muntah selama 4 hari setelah mencoba
makanan masuk. Sampai pada Tanggal 19 April 2022 pasien masih
selalu muntah sesaat setelah mencoba makanan masuk. Karena keadaan
yang sudah lemah Tanggal 20 April 2022 pukul 07.50 pasien di bawa ke
IGD RSUD Sepaku oleh keluarga. Pasien mengatakan nyeri kepala, nyeri
ulu hati dan batuk ± 5 hari. Lalu pasien di pindahkan ke ruang rawat inap
perempuan hingga sekarang.

C. RIWAYAT KESEHATAN TERDAHULU


Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki riwayat penyakit DM (>10
tahun) dan Hipertensi.

D. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Keluarga pasien tidak memiliki Riwayat hipertensi dan DM

21
E. Genogram keluarga

KETERANGAN :
: Laki-Laki : Garis
Keturunan

: Perempuan : Tinggal
Serumah

: Laki-Laki sudah meninggal

: Pasien

22
: Garis Pernikahan

F. DATA PSIKO-SOSIAL-EKONOMI-SPIRITUAL
1. Psikologi :
a) Status Emosi
Ekspresi hati dan perasaan klien :
1) Raut wajah pasien terlihat murung dan pasrah
2) Pasien mengatakan dapat menerima penyakitnya dengan
baik
b) Pola Interaksi
Pasien dapat merespon ketika di ajak berbicara tetapi harus
menggunakan suara yang keras
2. Sosial :
Hubungan pasien dengan keluarga sangat baik, pasien tidak memiliki
konflik sosial, tidak aktif dalam kegiatan masyarakat.
3. Ekonomi :
Pasien tidak memiliki masalah keuangan karena semua
kebutuhannya di tanggung oleh anak nya.
4. Spiritual :
Keluarga pasien mengatakan selama di Rumah Sakit pasien tidak
shalat karena keadaan yang lemah

G. DATA FISIK
1. Penampilan Umum
Penampilan umum klien terlihat baik sesuai dengan usianya.

2. Acitivity Daily Living (ADL)


No ADL Di Rumah Di Rumah Sakit

1. Nutrisi 1 porsi makan 1x 1 porsi makan


sehari 3x/hari

23
a. Makan
b. Minum Sehari 1.500 cc Sehari ±1.000 cc

2. Istirahat dan Tidur Tidur normal Tidur sekitar 4


sekitar 8 jam jam. Merasa
a. Malam gelisah dan tidak
nyenyak
b. Siang ± 2 jam ± ½ jam

3. Eliminasi 5-6 x/hari 5 x/hari

a. BAK
b. BAB 1 x/hari 1 x/2-3 hari

4. Personal Hygiene 2x sehari Hanya seka-seka

a. Mandi
b. Berpakaian Bersih dan rapi Bersih

5. Mobilisasi dan Aktifitas Gerak biasa atau Gerak terbatas


lancar karena terpasang
infus

3. Pemeriksaan Fisik (Kozier, 1983 : 324)


a) Keadaan Umum
1) Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
Tanda- Tanda Vital
2) Tekanan Darah : 160/80 mmHg
Nadi : 70 x/m
RR : 23 x/m
Suhu : 36,40C

24
b) Berat & Tinggi Badan
Berat badan sebelum sakit : 54 Kg
Berat badan sesudah sakit : 53 Kg
Tinggi badan : 150 Cm

c) Kulit, Rambut dan Kuku


1) Kulit
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, bersih
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tidak ada
benjolan dan tidak ada lesi
2) Rambut
Inspeksi : Berwarna putih sedikit hitam lurus
dan panjang
Palpasi : Terasa halus dan tidak berminyak
3) Kuku
Inspeksi : Bersih tidak Panjang, bewarna
merah muda
Palpasi : Tidak ada lesi

d) Kepala, Muka, dan Leher


1) Kepala
Inspeksi : Bentuk simetris
Palpasi : Tidak teraba banjolan,tidak ada
nyeri tekan dan tidak ada lesi.
2) Muka
Inspeksi : Tidak pucat dan tidak ada lesi
Palpasi : Tidak teraba benjolan dan tidak ada
nyeri

25
3) Leher
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak terdapat daki
atau kotoran
Palpasi : Tidak ada pembesaran atau
benjolan
e) Mata dan Penglihatan
Konjungtiva : Merah
Sklera : Putih
Pupil : Coklat
Visus : Tidak Terkaji
Istiraha’ test : Tidak Terkaji

f) Telinga dan Pendengaran


Inspeksi : Keadaan telinga bersih, Bentuk
simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi
Pendengaran : Kurang Normal

g) Abdomen
Inspeksi : Tidak kembung, Tidak ada bekas
operasi
Auskultasi : Bising usus 11 x/menit
Perkusi : Timpani
Palpasi : tidak terasa nyeri tekan

h) Genital
Tidak dilakukan pengkajian

26
i) Rektum :
Tidak dilakukan pengkajian

j) Ekstremitas Atas :
Tidak ada edema
5 5
5 5
k) Ektremitas Bawah :
Tidak ada edema

DATA PENUNJANG
1. Laboratorium

Tanggal 19 April 2022


Pemeriksaan Hasil Normal

Antigen Negatif Negatif

2. Radiologi Kesan
Tidak dilakukan pengkajian

3. Therapi
Infus NaCL 20 TPM
Neurosonbe ampul 1/24 jam
Injeksi ranitidine 2x1 ampul
Amlodipine 5 mg diminum 1x1 Secara oral
Infus RL 20 TPM

27
RESUME

Data Subyektif & Objektif Tindakan Yg Di Lakukan Evaluasi

1. Data Subjektif - Melakukan identifikasi pasien 1. Data Subjektif


dan memperkenalkan diri
- Pasien mengatakan merasakan nyeri -Pasien mengatakan sudah
di bagian ulu hati. -Menjelaskan kepada klien tidak merasa nyeri di
tindakan yang akan dilakukan bagian ulu hati lagi.
- Pasien mengatakan mengalami batuk
± 5 hari. - Melakukan kontrak waktu -Pasien mengatakan
dengan klien batuknya sudah berkurang
- Pasien mengatakan masih merasa
mual tetapi tidak muntah -Mengukur TTV pasien dan - Pasien mengatakan sudah
saturasi oksigen. tidak merasa mual /
- Keluarga pasien mengatakan pasien
muntah
memiliki riwayat DM (>10 tahun) - Membantu perawat memberikan
dan Hipertensi. obat oral pada pasien secara - Pasien merasakan kepala
sublingual. bagian belakang sudah
- Pasien mengatakan hanya tidur
tidak terasa berat.
sekitar 4 jam, dan merasa gelisah - Membantu perawat memberikan
sehingga tidak dapat tidur nyenyak. injeksi ranitidine. 2. Data Objektif

- Pasien mengatakan kepala bagian -Melakukan pengkajian pada - Raut wajah pasien masih
belakang terasa berat. pasien. terlihat murung dan pasrah

2. Data Objektif

- Raut wajah pasien terlihat murung Kesadaran : Compos Mentis


dan pasrah.
GCS : E4V5M6
- Pasien hanya bisa gerak terbatas
TD : 160/80 mmHg
karena terpasang infus.
Nadi : 70 x/m

28
RR : 24 x/m

Kesadaran : Compos Mentis Suhu : 36,4 0C

GCS : E4V5M6 SPO2 : 96

TD : 220/100 mmHg

Nadi : 85 x/menit

Suhu : 36,0°C

RR : 24 x/menit

SPO2 : 96

Siswa Pembimbing Ruangan/CI

29
BAB IV
HASIL

TARGET YANG HARUS DICAPAI OLEH SISWA


DALAM KEGIATAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
SELAMA 4 MINGGU

NO UNIT KOMPETENSI TARGET MINGGU


I II III IV
I Kebutuhan Oksigen
1. Memposisikan Pasien (Fowler dan Semi Fowler) 5

2.Memberikan O2 Nasal Kanul 5


3. Memberi minum peropral 5
4.Melatih nafas dalam 5
5.Melatih batuk efektif 5
II Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
1. Mengukur Tekanan Darah 10

30
2. Menghitung Nadi 10

3.Pemeriksaan Fisik 5
4.Menghitung Keseimbangan Cairan 5
III Kebutuhan Nutrisi
1. Mengukur TB 5
2.Mengukur BB 5
3.Mengukur LILA (lingkar lengan atas) 5
4.Mengukur LILB (lingkar lengan bawah) 5
5.Mengitung IMT (Indeks masa Tubuh) 5
IV Kebutuhan Eleminasi
1.Membantu BAK diTempat Tidur 1
2.Membantu BAB diTempat Tidur 1
3.Memasang Diapers/Popok/Pempers 1
V Kebutuhan Aktivitas
1.Memindahkan Pasien dari TT Ke kursi 5
2.Memindahkan pasien dari TT ke tempat TT lain 5
3.Memposisikan pasien : Lithotomi 5

31
4.Memposisikan pasien : Dorsal recumbent 5

5.Memposisikan pasien : Sim 5


6.Memposisikan pasien : Tendelenberg 5
7.Memposisikan pasien : Supin 5
8.Memposisikan pasien : Prone 5
9.Melatih berjalan 5
VI Kebutuhan Personal Hygiene
1.Memandikan pasien 1
2.Mencuci tangan aseptic Setiap ingin
melakukan
tindakan
3.Mencuci tangan anti septik Setiap ingin
melakukan
tindakan
4.Menggunakan Alat Pelindung diri : Barak scort, Setiap ingin
sarung tangan. melakukan
tindakan

32
VII Tindakan Kolaborasi
1.Memberikan obat oral 5
2.memberikan injeksi IC (intra cutan) 5
3.memberikan injeksi SC (Sub Cutan) 5
4.memberikan Injeksi IM (Intra Muscular) 5
5.memberikan injeksi IV (intra vena) 5
6.memberikan obat tetes mata 5
7.memberikan obat oles (salef) 2
8.memberikan obat supositoria 5
IX PENKES (Pendidikan Kesehatan) JIKA ADA

33
LEMBAR HASIL PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL

1. Inisial Px : Ny. R 11. Inisial Px : Tn. M 21. Inisial Px : Ny. K


TD : 141/75 mmHg TD : 125/81 mmHg TD : 150/100 mmHg
0 0 0
T : 37,5 C T : 36,2 C T : 36,0 C
N : 144 x/m N : 88 x/m N : 122 x/m
RR : 25 x/m RR : 19 x/m RR : 30 x/m
Keluhan : Sesak Keluhan : Sesak Keluhan : Sesak

2. Inisial Px : Ny. I 12 Inisial Px : Ny. S 22. Inisial Px : An. A


TD : 120/77 mmHg TD : 110/76 mmHg TD : mmHg
0 0 0
T : 36,5 C T : 36,5 C T : 37,1 C
N : 95 x/m N : 40 x/m N : 119 x/m
RR : 25 x/m RR : 20 x/m RR : 40 x/m
Keluhan : Nyeri dada Keluhan : Bengkak pada Keluhan : Demam
kaki dan tangan
3. Inisial Px :An. N 13. Inisial Px : Tn. S 23. Inisial Px : Ny. E
TD : mmHg TD : 123/62 mmHg TD : 109/75 mmHg
0 0
T : 36,0 C T : 36,5 C T : 36,5 0C
N : 80 x/m N : 60 x/m N : 103 x/m
RR : 27 x/m RR : 20 x/m RR : 19 x/m
Keluhan : Demam Keluhan : Luka di kaki Keluhan :

4. Inisial Px : Tn. J 14. Inisial Px : Ny. S 24. Inisial Px : Tn. M


TD : 120/90 mmHg TD : 201/106 mmHg TD : 135/85 mmHg
T : 36,5 0C T : 36,0 0
C T : 36,6 0
C
N : 76 x/m N : 89 x/m N : 77 x/m
RR : 17 x/m RR : 20 x/m RR : 19 x/m
Keluhan : Kram di leher Keluhan : Muntah setiap Keluhan : Leher dan bahu
belakang makanan masuk terasa tegang

34
5. Inisial Px : Ny. M 15. Inisial Px : Ny. I 25. Inisial Px : Tn. Y
TD : 150/90 mmHg TD : 142/80 mmHg TD : 182/81 mmHg
0 0 0
T : 36,0 C T : 35,9 C T : 36,5 C
N : 85 x/m N : 110 x/m N : 60 x/m
RR : 23 x/m RR : 28 x/m RR : 16 x/m
Keluhan : Nyeri di leher Keluhan : Sesak Keluhan : Nyeri Kepala
belakang

6. Inisial Px : Tn. F 16. Inisial Px : Ny. L 26. Inisial Px : An. S


TD : 161/91 mmHg TD : 100/60 mmHg TD : mmHg
0 0 0
T : 38,9 C T : 36,2 C T : 36 C
N : 115 x/m N : 70 x/m N : 107 x/m
RR : 19 x/m RR : 16 x/m RR : 30 x/m
Keluhan : Demam Keluhan : Pendarahan Keluhan : pilek

7. Inisial Px : Tn. R 17. Inisial Px : Tn. S 27. Inisial Px : Ny. S


TD : 133/76 mmHg TD : 142/76 mmHg TD : 149/91 mmHg
0 0 0
T : 36,3 C T : 36,2 C T : 36,5 C
N : 79 x/m N : 72 x/m N : 85 x/m
RR : 18 x/m RR : 20 x/m RR : 17 x/m
Keluhan : Nyeri kepala Keluhan : pusing Keluhan : Sakit Kepala

8. Inisial Px : Ny. H 18. Inisial Px : Tn. I 28. Inisial Px : Tn. S


TD : 160/80 mmHg TD : 144/84 mmHg TD : 130/80 mmHg
0 0 0
T : 36,4 C T : 36,6 C T : 36 C
N : 70 x/m N : 95 x/m N : 95 x/m
RR : 24 x/m RR : 17 x/m RR : 19 x/m
Keluhan : Mual Keluhan : Demam Keluhan : Batuk

35
9. Inisial Px : Ny. N 19. Inisial Px : Sdr. W 29. Inisial Px :
TD : 145/109 mmHg TD : 146/73 mmHg TD : mmHg
0 0 0
T : 36 C T : 36,2 C T: C
N : 131 x/m N : 97 x/m N: x/m
RR : 29 x/m RR : 20 x/m RR : x/m
Keluhan : Sesak Keluhan : Nyeri Kepala Keluhan :

10. Inisial Px : Ny. T 20. Inisial Px : Tn. B 30. Inisial Px :


TD : 100/80 mmHg TD : 136/77 mmHg TD : mmHg
T : 36,5 0C T : 36,6 0
C T: 0
C
N : 60 x/m N : 81 x/m N: x/m
RR : 18 x/m RR : 18 x/m RR : x/m
Keluhan : Nyeri dada Keluhan : Nyeri di bagian Keluhan :
leher belakang

36
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada Ny. S
dengan diagnosa Hipertensi di ruang rawat inap perempuan RSUD
Sepaku.
Penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 21 April 2022 pukul
10.00 didapatkan yaitu terjadinya penyakit Hipertensi pada Ny. S
dengan gejala yang dirasakan yaitu nyeri di bagian leher belakang,
nyeri ulu hati dan batuk.
2. Pelaksanaan atau implementasi untuk mengatasi nyeri ulu hati, nyeri
bagian leher belakang dan batuk ajarkan teknik non farmakologis
yaitu mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam yang bertujuan untuk
menurunkan intensitas nyeri. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital yang meliputi mengukur tekanan darah, suhu tubuh, menghitung
nadi, pernafasan, dan saturasi oksigen tujuannya untuk memantau
perubahan kondisi kesehatan pasien. Menganjurkan pada pasien agar
meningkatkan waktu istirahat nya yang bertujuan membantu
pemulihan dan menyediakan energi bagi tubuh.
3. Evaluasi dilakukan untuk memonitor keberhasilan yang tercapai
selama tahap pengkajian, analisa, perencanaan,dan tindakan
keperawatan.

37
B. Saran
1. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan bisa lebih meningkatkan pelayanan kesehatan dan
mempertahankan kerja sama baik antara tim kesehatan maupun
dengan klien sehingga asuhan keperawatan yang diberikan dapat
mendukung kesembuhan klien.
2. Bagi Pasien
Diharapkan klien kooperatif dalam menjalani proses asuhan
keperawatan yang diberikan, menjalankan pola hidup yang sehat
untuk mencegah komplikasi lebih lanjut serta diharapkan penderita
hipertensi teratur melakukan kontrol tekanan darah sehingga
meminimalisir kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi.
3. Bagi Keluarga
Peran keluarga sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
klien, pada penatalaksanaan hipertensi keluarga berperan dalam
memantau aktivitas selama proses diet, mengontrol makanan sesuai
anjuran dokter, menerapkan pola hidup yang sehat serta rutin
memeriksakan tekanan darah pasien ke fasilitas kesehatan.
4. Bagi Penulis
Hasil dari laporan kasus ini diharapkan bisa menjadi gambaran dalam
upaya memberikan asuhan keperawatan pada klien hipertensi dengan
tepat, peneliti selanjutnya diharapkan dapat menguasai konsep teori
tentang penyakit hipertensi tersebut. Selain itu peneliti juga harus
melakukan pengkajian dengan tepat dan akurat agar asuhan
keperawatan dapat tercapai sesuai dengan masalah yang ditemukan
pada klien.

38
39
40

Anda mungkin juga menyukai