Anda di halaman 1dari 22

BUDI JOKO SANTOSO

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA


PURWOKERTO
KAMIS, 19 Desember 2019
RPP
Jenjang karir perawat
a.Model jenjang karir perawat
b.Prinsip-prinsip Sistem Pengembangan karir
c.Standar kompetensi perawat tiap jenjang

Jenjang karir Penata Anestesi


a.Model jenjang karir Penata Anestesi
b.Prinsip-prinsip Sistem Pengembangan karir
c.Standar kompetensi perawat tiap jenjang
Dasar :
1.Permenpan nomor 10 tahun 2017 tentang
JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN PENATA ANESTESI
2.Permenpan nomor 11 tahun 2017 tentang
JABATAN FUNGSIONAL PENATA ANESTESI
MODEL JENJANG KARIR PENATA ANESTESI

1.Jabatan Fungsional Asisten Penata Anestesi adalah jabatan yang


mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, wewenang, dan
hak untuk melaksanakan kegiatan pelayanan asuhan kepenataan
anestesi sesuai kewenangan dan peraturan perundang-undangan.
2.Jabatan Fungsional Penata Anestesi adalah jabatan yang
mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, wewenang, dan
hak untuk melaksanakan kegiatan pelayanan asuhan kepenataan
anestesi sesuai kewenangan dan peraturan perundang-undangan.
PRINSIP-PRINSIP SISTEM PENGEMBANGAN KARIR

A. KATEGORI DAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL


ASISTEN PENATA ANESTESI

Jabatan Fungsional Asisten Penata Anestesi merupakan


Jabatan Fungsional Kategori Keterampilan.

Jenjang Jabatan Fungsional Asisten Penata Anestesi


terdiri atas:
a. Asisten Penata Anestesi Terampil/Pelaksana.
b. Asisten Penata Anestesi Mahir/Pelaksana
Lanjutan.
c. Asisten Penata Anestesi Penyelia.
Pangkat dan golongan ruang Jabatan Fungsional
Asisten
Penata Anestesi terdiri atas:
a. Asisten Penata Anestesi Terampil/Pelaksana:
1. Pangkat Pengatur, golongan ruang II/c.
2. Pangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d.
b. Asisten Penata Anestesi Mahir/Pelaksana Lanjutan:
1. Pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a.
2. Pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang
III/b.
c. Asisten Penata Anestesi Penyelia:
1. Pangkat Penata, golongan ruang III/c.
2. Pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
B. KATEGORI DAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL
PENATA ANESTESI
Jabatan Fungsional Penata Anestesi merupakan
Jabatan Fungsional Kategori Keahlian.

Jenjang Jabatan Fungsional Penata Anestesi


terdiri atas:
a. Penata Anestesi Ahli Pertama/Pertama.
b. Penata Anestesi Ahli Muda/Muda.
c. Penata Anestesi Ahli Madya/Madya.
Pangkat dan golongan ruang Jabatan Fungsional
Penata
Anestesi yaitu:

a. Penata Anestesi Ahli Pertama/Pertama, pangkat:


1. Penata Muda, golongan ruang III/a.
2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.
b. Penata Anestesi Ahli Muda/Muda, pangkat:
1. Penata, golongan ruang III/c.
2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
c. Penata Anestesi Ahli Madya/Madya, pangkat:
1. Pembina, golongan ruang IV/a;
2. Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b.
3. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.
STANDAR KOMPETENSI PERAWAT TIAP JENJANG

A.ASISTEN PENATA ANESTESI


PERMENPAN NO 10 TAHUN 2017.pdf

B. PENATA ANESTESI
PERMENPANRB 11 Thn 2017.pdf
Standar Kompetensi
Penata Anestesi
I PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18
TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PENATA
ANESTESI

Ii PERMENPAN NOMOR 10TAHUN 2017 TENTANG


JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN PENATA
ANESTESI

Iii PERMENPAN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG


JABATAN FUNGSIONAL PENATA ANESTESI
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENATA ANESTESI

•Profil Lulusan
Lulusan Program Sarjana Terapan Keperawatan Anastesiologi adalah sebagai Penata
Anestesi dengan sebutan Sarjana Terapan Kesehatan yang mampu bertindak sebagai:
•Pemberi Asuhan keperawatan anestesi (Care Provider)
Adalah pemberi asuhan keperawatan anestesi meliputi: pelayanan pra anestesi,
intraanestesi, pasca anestesi, pelayanan gawat darurat, keperawatan kritis dan manajemen
nyeri sesuai dengan kewenangannya.
•Pengelola (Manager)
Sebagai perencana, pengorganisasi, pelaksana dan evaluator dalam pelayanan
keperawatan anestesi.
•Komunikator (Communicator)
Sebagai komunikator yang efektif dalam pelayanan keperawatan anestesi terhadap
pasien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.
•Edukator (Educator)
Sebagai pemberi edukasi dalam pelayanan asuhan keperawatan
anestesi.
•Kolaborator (Collaborator)
Sebagai mitra kerja dalam Tim Pelayanan Anestesi (anesthesia
care team) yang mampu bekerjasama dalam mengoptimalkan
pelayanan kepada pasien.
•Peneliti (Researcher)
Sebagai peneliti yang mampu mengkaji kasus penerapan ilmu dan
teknologi keperawatan anestesi.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN
PENYELENGGARAAN PRAKTIK PENATA ANESTESI
Penata Anestesi adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan bidang
keperawatan anestesi atau Penata Anestesi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan.

Standar Profesi Penata Anestesi adalah batasan kemampuan


minimal berupa pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
profesional yang harus dikuasai dan dimiliki oleh seorang Penata
Anestesi untuk dapat melakukan praktik keprofesiannya pada
masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh Organisasi Profesi.
     PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEPROFESIAN PENATA ANESTESI

Wewenang

Penata Anestesi dalam menjalankan praktik keprofesiannya


berwenang untuk melakukan pelayanan asuhan kepenataan
anestesi pada : (Pasal 10)

a. pra anestesi;

b. intra anestesi; dan

c. pasca anestesi.
PRA ANESTESI

1. Melakukan pengkajian penatalaksanaan pra anestesia yang


meliputi::
a. Persiapan administrasi pasien;
b. Pemeriksaan tanda-tanda vital;
c. Pemeriksaan lain yang diperlukan sesuai kebutuhan
pasien baik secara inspeksi, palpasi, maupun
auskultasi;
d. Pemeriksaan dan penilaian status fisik pasien;
e. Analisis hasil pengkajian dan merumuskan masalah pasien;
f. Evaluasi tindakan penatalaksanaan pelayanan pra
anestesia, mengevaluasi secara mandiri maupun
kolaboratif;
g. Mendokumentasikan hasil anamnesis/ pengkajian;
Lanjutan pra anestesi

h. Persiapan mesin anestesia secara menyeluruh setiap kali akan


digunakan dan memastikan bahwa mesin dan monitor dalam
keadaan baik dan siap pakai;

i. Pengontrolan persediaan obat-obatan dan cairan setiap hari untuk


memastikan bahwa semua obat- obatan baik obat anestesia
maupun obat emergensi tersedia sesuai standar rumah
sakit; dan

j. Memastikan tersedianya sarana prasarana anestesia berdasarkan


jadwal, waktu, dan jenis operasi tersebut.
INTRA ANESTESI
a. Pemantauan peralatan dan obat-obatan sesuai
dengan perencanaan teknik anestesia;

b. Pemantauan keadaan umum pasien secara


menyeluruh dengan baik dan benar; dan

c. Pendokumentasian semua tindakan yang


dilakukan agar seluruh tindakan tercatat baik dan
benar.
PASCA ANESTESI
a. Merencanakan tindakan kepenataan pasca tindakan
anestesia;
b. Penatalaksanaan dalam manajemen nyeri sesuai instruksi
dokter spesialis anestesi.
c. Pemantauan kondisi pasien pasca pemasangan kateter
epidural;
d. Pemantauan kondisi pasien pasca pemberian obat
anestetika regional;
LANJUTAN PASCA ANESTESI….

e. Pemantauan kondisi pasien pasca pemberian obat


anestesia umum;
f. Evaluasi hasil kondisi pasien pasca pemasangan
kateter epidural;
g. Evaluasi hasil pemasangan kateter epidural dan
pengobatan anestesia regional;
h. Evaluasi hasil pemasangan kateter epidural dan
pengobatan anestesia umum;
Lanjutan Pasca Anestesi

i. Pelaksanaan tindakan dalam mengatasi kondisi


gawat;
j. Pendokumentasian pemakaian obat-obatan dan
alat kesehatan yang dipakai; dan
k. Pemeliharaan peralatan agar siap untuk dipakai
pada tindakan anestesia selanjutnya.
PELIMPAHAN WEWENANG
Pelimpahan wewenang secara mandat dari dokter
spesialis anestesiologi atau dokter lain :
dalam rangka membantu pelayanan anestesi yang
meliputi:
a.Pelaksanaan anestesia sesuai dengan instruksi
dokter spesialis anestesiologi;
b.Pemasangan alat monitoring non invasif;
c.Melakukan pemasangan alat monitoring invasif;
d.Pemberian obat anestesi;
e.Mengatasi penyulit yang timbul;
Pelimpahan wewenang ….lanjutan…

f. Pemeliharaan jalan napas;

g. Pemasangan alat ventilasi mekanik;

h. Pemasangan alat nebulisasi;

i. Pengakhiran tindakan anestesia; dan

j. Pendokumentasian pada rekam medik.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai