Anda di halaman 1dari 17

MEDIKASI

1. Pendahuluan
Pemberian medikasi yang aman dan akurat adalah tanggung jawab perawat. Meskipun obat
menguntungkan, obat bukan tanpa reaksi merugikan, sehingga diperlukan perhatian khusus baik
dalam hal persiapan, pemberian maupun pendokumentasian.

2. Prinsip Pemberian Obat


a. Benar Obat
Menetapkan keakuratan pesanan. Bila pesan medikasi tampak tidak benar atau tidak tepat,
konsul pada pemberi resep sebelum memberikan obat. Pastikan bahwa obat generic sesuai
dengan nama dagang obat, klien tidak elergi pada kandungan obat yang didapat, memeriksa
label obat dengan catatan pemberian obat.
b. Benar Dosis
Harus dipastikan tentang penghitungan obat. Bila tidak yakin tentang penghitungan obat
minta perawat kedua untuk menghitung dosis obat. Hitung dosis obat dengan memperhatikan
berat badan dan umur klien, periksa dosis pada label obat untuk membandingkan dengan
dosis yang tercata pada catatan pemberian obat, lakukan penghitungan dosis secara akurat.
c. Benar Klien
Memastikan identitas klien dan memintanya untuk menyebutkan nama bila memungkinkan.
Periksa nama klien, nomer RM, ruang, nama dokter yang meresepkan pada catatan
pemberian obat, catatan pobat, kartu obat, dan label identitas klien.
d. Benar Cara
Berikan obat sesuai dengan cara yang ditetapkan. Apakah per-oral, injeksi, supositoria atau
lainnya. Gunakan medikasi dengan persiapan yang tepat untuk cara yang telah ditetapkan.
e. Benar Waktu
Ikuti jadwal pemberian medikasi dengan tepat. Periksa waktu pemberian obat sesuai dengan
waktu yang tertera pada catatan pemberian obat (misalnya obat yang diberikan 2 kali sehari,
maka pada catatan pemberian obat akan tertera waktu pemberian jam 6 pagi, dan 6 sore).
f. Benar Dokumentasi
Semua tindakan yang telah dilakukan oleh perawat harus didokumentasikan dalam asuhan
keperawatan yang sesuai dengan standar agar tindakan perawat dapat dipertanggung
jawabkan dan dipertanggunggugatkan.
g. Benar Penkes Perihal Medikasi Pasien
Perawat mempunyai tanggungjawab dalam melakukan pendidikan kesehatan pada
pasien,keluarga dan masyrakat luas terutama yang berkaitan dengan obat seperti manfaat
obat secara menyeluruh, hasil yang diharapkan setelah pemberian obat, efek samping dan
reaksi yang merugikan dari obat, interaksi obat dengan obat, dan obat dengan
makanan,perubahan-perubahan yang diperlukan dalam menjalankan aktivitas sehari- hari
selama sakit.
h. Hak Pasien untuk Menolak
Klien berhak untuk menolak dalam pemberian obat. Perawat harus memberikan inform
consent dalam pemberian obat.
i. Pemeriksaan TTV sebelum Pemberian Medikasi

1
Melakukan pengkajian awal untuk ketepatan pemberian medikasi
j. Benar Evaluasi
Perawat selalu melihat atau memantau efek kerja dari obat setelah pemberiannya.
k. Benar Reaksi Terhadap Makanan
Obat memeliki efektifitas jika diberikan pada waktu yang tepat. Jika obat diminum sebelum
makan untuk memperoleh kadar yang diperlukan harus diberikan satu jam sebelum makan
misalnya tetrasiklin, dan sebaliknya ada obat yang harus diminum setelah makan misalnya
indometasin.
l. Benar Reaksi Terhadap Obat lainnya
Melakukan pemeriksaan indikasi dan kontraindikasi dalam pemberian obat secara bersama-
sama

3. Rute Pemberian Obat


a. Rute oral
1) Pemberian per oral
Rute pemberian melalui oral/mulut adalah yang paling mudah dan paling umum
digunakan. Obat diberikan melalui mulut dan ditelan.
2) Pemberian sublingual
Obat diletakkan di bawah lidah dan kemudian dilarutkan, mudah diabsorbsi. Obat yang
diberikan di bawah lidah tidak boleh ditelan karena akan mengurangi efeknya.
Nitrogliserin umumnya diberikan secara sublingual.
3) Pemberian bukal
Pemberian obat melalui bukal dilakukan dengan menempatkan obat padat di mukosa pipi
sampai obat larut. Klien harus diajarkan untuk menempatkan dosis obat secara
bergantian di pipi kanan dan kiri agar mukosa tidak iritasi, anjurkan untuk tidak
mengunyah atau menelan obat atau minum air bersama obat.
Hal yang harus diperhatikan perawat :
1) Lindungi klien dari bahaya aspirasi
2) Posisikan klien pada posisi duduk untuk mencegah akumulasi cairan atau tertinggalnya
obat di belakang tenggorokan
3) Pada klien yang tidak dapat menelan secara cepat, berikan sejumlah air tiap kali klien
menelan
4) Klien seharusnya menelan hanya satu pil atau kapsul pada satu waktu
5) Jika klien mulai batuk saat pemberian obat, perawat menahan memberikan obat yang
berikutnya sampai klien dapat bernafas lebih mudah
6) Jika klien memiliki kesulitan menelan tablet, obat dalam bentuk lain perlu pertimbangan
untuk diberikan
b. Rute parenteral
Pemberian obat melalui injeksi merupakan prosedur invasif menggunakan jarum steril
yang dimasukkan ke dalam jaringan tubuh, sehingga teknik aseptik harus dipertahankan
karena klien berisiko infeksi bila jarum menembus kulit. Karakteristik jaringan mempengaruhi
kecepatan absorbsi obat dan awitan kerja obat. Jadi sebelum menginjeksikan obat, perawat
harus mengetahui volume obat yang berikan, karakteristik obat, dan lokasi struktur anatomi
di bawah tempat injeksi.
Pemberian obat melalui parenteral dapat dilakukan dengan cara:

2
1) Subcutaneus (SC)
Pada injeksi subkutan, obat dideposisikan ke dalam jaringan penyambung di bawah
dermis. Karena jaringan subkutan tidak banyak disuplai pembuluh darah, absorbsi obat
kadang lebih lambat daripada injeki intramuscular. Jaringan subkutan berisi reseptor
nyeri, sehingga hanya dosis kecil obat yang larut air dan tidak mengiritasi harus diberikan
melalui rute ini.
Tempat-tempat yang bisa dipakai untuk injeksi subkutan antara lain di lengan atas
(deltoid), paha (vastus lateral), dan abdomen.

2) Intradermal (ID) yaitu menyuntikkan obat ke dalam lapisan dermis, di bawah epidermis.
3) Intramuskular (IM)
Rute intramuskular memberi absorpsi obat lebih cepat karena vaskularitas otot.
Bahaya kerusakan jaringan lebih kecil bila obat memasuki otot dalam. Otot juga lebih
sedikit sensitif pada obat yang mengiritasi atau kental. Namun, ada resiko obat yang
diinjeksikan secara sembrono ke dalam pembuluh darah apabila perawat tidak hati-hati.
Tempat injeksi intramuskular antara lain pada tempat-tempat berikut ini;
a) Paha (vastus lateralis) : Klien dalam posisi berbaring terlentang dengan lutut agak
fleksi
b) Ventrogluteal : Klien dalam posisi berbaring miring, telentang, atau telentang dengan
lutut dan panggul miring dengan tepat yang diinjeksi fleksi.
c) Lengan atas (deltoid) : Klien dalam posisi duduk atau berbaring datar dengan lengan
bawah fleksi tetapi rileks menyilangi abdomen atau pangkuan.

Pembagian Kuadran

3
4) Intravenous (IV) yaitu menyuntikkan obat ke dalam vena
Obat-obat yang diberikan melalui parenteral ini diabsorbsi lebih cepat dibandingkan
obat yang diberikan melalui sistem gastrointestinal, karena obat tidak perlu melewati
barier jaringan epitel pada organ gastrointestinal sebelum akhirnya masuk ke dalam
sirkulasi darah.
Pemberian medikasi yang pekat atau padat secara langsung ke dalam vena
merupakan metode pemberian obat yang sangat berbahaya. Obat terseut akan bereaksi
dengan cepat karena obat masuk ke dalam sirkulasi darah klien secara langsung. Efek
samping yang serius dapat terjadi dalam hitungan detik. Oleh karena itu, masalah ini
penting untuk diperhatikan bahwa pemberian obat oleh perawat harus hati-hati dan
memperhatikan reaksi obat tersebut setelah dilakukan injeksi. Teknik pemberian terapi
intra vena ini diunakan juga untuk menghindari pencampuran medikasi yang tidak cocok.
Tempat injeksi intravena dapat dilakukan pada vena yang berada di lengan, kaki,
kepala (pada bayi) atau pada vena-vena yang besar dan terlihat oleh mata.
c. Rute topikal
Obat yang diberikan melalui kulit dan membran mukosa pada prinsipnya menimbulkan
efek lokal. Efek sistemik timbul jika kulit klien tipis, konsentrasi obat tinggi, atau jika obat
bersentuhan dengan kulit dalam jangka waktu yang panjang. Jika tempat pemberian siap
diberikan obat, obat dapat dengan mudah diberikan. Jika tempat pemberian berupa rongga
seperti hidung dan mata maka perlu menggunakan alat mekanik sebelum memberikan obat.
d. Rute Suppositoreal
Obat suppositoria memiliki bentuk seperti peluru dan mudah cair. Pada pemberian obat
suppositoria yang perlu diperhatikan adalah mencegah trauma anus saat memasukkan obat.
Obat suppositoria memiliki pengaruh lokal yaitu meningkatkan defekasi, atau efek sistemik
yaitu mengurangi mual. Obat suppositoria disimpan dalam lemari es sampai obat tersebut
akan diberikan.
Hal-hal yang harus diperhatikan saat pemberian obat suppositoria
1) Perawat menempatkan obat suppositoria melewati spinter anal internal dan melawan
mukosa rektal
2) Obat suppositoria mungkin akan dikeluarkan oleh klien sebelum obat larut dan diabsorbsi
ke dalam mukosa
3) Perawat perlu mengenali sensasi rileksasi spinter klien saat perawat memasukkan obat
suppositoria
4) Obat suppositoria seharusnya tidak didorong ke dalam massa fekal, untuk itu perlu
membersihkan rektum dengan sedikit enema sebelum memasukkan obat suppositoria
e. Inhalasi
f. Intraokuler

4
4. Persiapan Obat
a. Menyiapkan obat dari ampul
Ampul adalah wadah bening kaca dengan leher menyempit. Ampul berisi dosis obat
terukur dalam bentuk cairan. Untuk mengambil obat di dalamnya, maka perawat harus
mematahkan leher ampul. Ketika mengambil obat perlu diperhatikan teknik aseptik
(mencegah jarum menyentuh permukaan luar ampul) untuk menjaga kesterilan. Cairan dapat
diaspirasi dengan mudah ke dalam spuit dengan menarik plunger spuit.
b. Menyiapkan obat dari vial
Vial adalah wadah kaca multi dosis dengan penutup karet pada bagian atasnya, namun
karet ini dilindung juga dengan penutup logam sampai vial siap digunakan. Vial berisi
cairan/bentuk obat kering (serbuk). Vial adalah sistem tertutup, sehingga untuk memudahkan
dalam pengambilan obat di dalamnya perlu memasukkan udara terlebih dahulu.
c. Mencampur obat dari vial
Jika dua obat kompatibel maka keduanya dapat dicampur dalam satu injeksi, dan jika
dosis secara keseluruhan berada dalam batas-batas yang dapat diterima.
Prinsip ketika mencampur obat dari dua vial
1) Jangan mengkontaminasi satu obat dengan obat lainnya
2) Pastikan bahwa dosis yang terakhir akurat
3) Pertahankan teknik aseptik
d. Mencampur obat dari satu vial dan satu ampul
Mencampur obat dari satu ampul dan satu vial merupakan hal yang sederhana karena
tidak perlu menambahkan udara untuk mengisap obat dari sebuah ampul. Perawat mula-mula
menyiapkan obat dari vial, kemudian dengan menggunakan spuit dan jarum yang sama, isap
obat dari ampul. Teknik ini mencegah kontaminasi larutan dari jarum.
e. Menyiapkan insulin
Insulin adalah hormon yang digunakan untuk mengobati diabetes. Obat harus diberikan
melalui injeksi karena obat tersebut merupakan protein yang akan dicerna dan dihancurkan
dalam saluran gastrointestinal.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1) Insulin dapat disimpan dengan aman selama sekitar satu bulan pada ruangan temperatur,
tetapi perlu didinginkan selama jangka waktu yang lebih lama. Obat tidak boleh diberikan
dalam keadaan dingin, harus dibiarkan sampai suhu yang sama dengan ruangan.
2) Tidak boleh mengocok vial insulin karena akan terbentuk gelembung dan busa yang
membuat partikel insulin terperangkap dan mengubah dosis.
3) Skala spuit dan dosis obat harus sesuai

5
DAFTAR TILIK
MENYIAPKAN OBAT SUNTIKAN DARI AMPUL

Nama :……………………………………………….
NIM :……………………………………………….
Petunjuk:
Berilah tanda (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan penampilan mahasiswa:
1. Langkah kerja tidak diperagakan oleh mahasiswa.
2. Langkah kerja dikerjakan tetapi masih perlu bantuan
3. Langkah kerja dikerjakan dengan benar sesuai dengan urutan.

NO LANGKAH KERJA NILAI


0 1 2
1. Memeriksa dan meyakinkan bahwa order pengobatan telah akurat
2. Menyiapkan alat secara ergonomic :
 Bak instrument kecil tempat spuit
 Ampul obat sesuai resep
 Kassa steril
 Kapas alcohol
 Spuit dan jarum yang sesuai
 Jarum steril ekstra (bila perlu)
 Air steril / normal Salin (bila perlu)
 Kartu obat / catatan rencana pengobatan
 Gergaji ampul (bila perli)
 Bengkok
 Baki obat
 Label obat
3. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,mengeringkan dengan
handuk bersih
4. Periksa label obat dengan catatan pemberian obat sesuai dengan prinsip
5 benar /5B (Benar Obatnya, Benar Dosisnya, Benar Orangnya, Benar
Waktunya, dan Benar cara pemberian)
5. Lakukan penghitungan dosis sesuai yang dibutuhkan
6. Mengambil ampul, mengatur posisi ampul tegak lurus sejajar dengan
mata kita
7. Menyetil kepala ampul atau memutar ampul beberapa kali bila cairan
obat ada atau banyak terdapat dibagian kepala
8. Mengambil kassa steril, meletakannya mengelilingi leher ampul
9. Mematahkan leher ampul dengan ibu jari dan jari-jari (menggunakan
gergaji ampul apabila ampul susah dipatahkan)
10. Buang leher ampul pada tempat yang khusus
11. Memegang ampul secara menjorok atau tegak lurus dalam posisi terbalik
dengan tangan yang tidak dominan
12. Mengambil spuit dengan tangan yang dominant, memasukkan jarum
spuit kedalam lubang ampul, ujung jarum atau batang spuit tidak
menyentuh pinggir ampul
13. Memasukkan cairan obat ke dalam spuit sesuai kebutuhan dengan
menarik penghisap. Mempertahankan jarum di bawah permukaan cairan

6
14. Mengangkat jarum dari ampul, menutup jarum dengan metode
penutupan satu tangan

15. Memegang spuit tegak lurus mengarah keatas, tarik bagian pengisap
sedikit, dorong kembali keatas pelan-pelan untuk mengeluarkan udara.
Jangan sampai cairan keluar berlebih
16. Periksa kembali jumlah larutan yang ada pada spuit, bandingkan dengan
volume yang dibutuhkan
17. Bandingkan label obat dengan catatan pemberian obat
18. Bila perlu ganti jarum spuit yang baru, jika obat dapat mengiritasi kulit
19. Beri label spuit dengan label obat yang sesuai
20. Meletakkan spuit kedalam bak instrument, kapas alkohol dan kartu obat
diatas baki
21. Membereskan alat
22. Mencuci tangan dgn sabun dan air mengalir,mengeringkan dgn handuk
bersih
JUMLAH SCORE

PENGUJI
Nilai : Jumlah Score
0,44

(…………………..............………)

7
DAFTAR TILIK
MENYIAPKAN OBAT SUNTIKAN DARI VIAL

Nama :……………………………………………….
NIM :……………………………………………….
Petunjuk:
Berilah tanda (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan penampilan mahasiswa:
1. Langkah kerja tidak diperagakan oleh mahasiswa.
2. Langkah kerja dikerjakan tetapi masih kurang tepat/belum lancar
3. Langkah kerja dikerjakan dengan benar sesuai dengan urutan.

NO LANGKAH KERJA NILAI


0 1 2
1. Memeriksa dan meyakinkan bahwa order pengobatan telah akurat
2. Menyiapkan alat secara ergonomic :
 Bak instrument kecil tempat spuit
 Vial obat sesuai resep
 Kassa/kapas alcohol
 Spuit dan jarum yang sesuai
 Jarum steril ekstra (bila perlu)
 Kapas alkohol
 Baki obat
 Label obat
 Air steril / normal Salin bila perlu
 Kartu obat / catatan rencana pengobatan
 Bengkok
3. Mencuci tangan dgn sabun dan air mengalir,mengeringkan dgn handuk
bersih
4. Siapkan peralatan
5. Mengambil vial, hitung dosis yang diperlukan campur larutan dalam vial
dengan memutar vial dalam genggaman (jangan mengocok karena akan
menimbulkan banyak gelembung udara / busa)
6. Membuka logam penyegel vial yang menutupi karet
7. Mendesinfeksi karet penutup denga kapas alcohol dan membiarkan
kering
8. Bila obat dalam vial berbentuk serbuk melakukan pengoplosan dengan
air steril sesuai kebutuhan dosis
9. Membuka spuit dari kemasan,mengencangkan jarum dengan tabung
spuit, mendorong plunger untuk mengeluarkan udara yang ada di tabung
spuit
10. Membalikkan vial dengan mulut vial dibawah (dengan ibu jari dan jari
tangan yang tidak dominant) sejajar dengan mata kita
11. Dengan tangan yang dominant, menusukkan jarum suntik ke karet vial
dan menghisap cairan obat (ibu jari dan jari telunjuk memegang ujung
barel dan plunger)
12. Menahan bagian ujung jarum dibawah ketinggian cairan
13. Menyentil bagian ujung barel dengan hati-hati untuk melepaskan
gelembung udara. Mengeluarkan semua udara yang terdapat di bagian

8
atas spuit kedalam vial (untuk mengeluarkan udara biarkan jarum tetap
dalam vial)
14. Menarik barel dari spuit bila dosis telah terpenuhi
15. Menutup spuit dengan teknik satu tangan
16. Jika masih terdapat gelembung udara pada spuit :
 Pegang spuit secara vertikal, dengan jarum menghadap keatas
 Tarik plunger kebawah dan jentikkan spuit dengan jari
 Dorong plunger perlahan keatas untuk mengeluarkan udara, tetapi
jaga agar tidak mengeluarkan larutan
17. Periksa kembali jumlah larutan yang ada pada spuit, bandingkan dengan
volume yang dibutuhkan
18. Bandingkan label obat dengan catatan pemberian obat
19. Ganti jarum spuit yang baru
20. Beri label spuit dengan label obat yang sesuai
21. Meletakkan spuit kedalam bak instrument, kapas alkohol dan kartu obat
diatas baki
22. Membereskan alat
23. Mencuci tangan dgn sabun dan air mengalir,mengeringkan dgn handuk
bersih
JUMLAH SCORE

PENGUJI
Nilai : Jumlah Score
0,46

(…………………..............………)

9
DAFTAR TILIK
INJEKSI INTRACUTAN/ INTRADERMAL
Nama :……………………………………………….
Nim :……………………………………………….
Petunjuk:
Berilah tanda (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan penampilan mahasiswa:
0 Langkah kerja tidak diperagakan oleh mahasiswa.
1. Langkah kerja dikerjakan tetapi masih kurang tepat/belum lancar
2. Langkah kerja dikerjakan dengan benar sesuai dengan urutan.

NO LANGKAH KERJA NILAI


0 1 2
1. Menyiapkan peralatan:
 Buku catatan pemberian obat atau kartu obat
 Kapas alkohol
 Sarung tangan disposible (bersih)
 Obat yang sesuai
 Spuit 1ml dengan gauge 25, 26 atau 27, panjang jarum ¼ - 5/8
inc
 Pulpen/ spidol
 Bak spuit
 Baki obat
 Bengkok
2. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien tindakan yang akan
dilakukan
3. Menyiapkan alat dan bahan, membawa kedekat pasien
4. Memasang sampiran
5. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
6. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
7. Mengeringkan dengan handuk bersih
8. Memakai sarung tangan
9. Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
10. Memasang pengalas dibawah daerah yang akan disuntik
11. Mendisinfeksi kulit dengan kapas alkohol, secara serkuler dengan
diameter 5 cm
12. Pegang kapas alkohol dengan jari-jari tengah pada tangan non
dominan
13. Buka tutup jarum
14. Menegangkan kulit dengan tangan yang tidak dominan
15. Menusukan jarum kedalam kulit dengan tangan yang dominan (jarum
dan kulit membentuk sudut 15-20 derajat)
16. Memasukan obat perlahan-lahan hingga timbul gelembung berwarna
putih (jendalan harus terbentuk)
17. Cabut jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan
18. Usap pelan-pelan area penyuntikkan dengan kapas alkohol. ( Jangan
melakukan massase pada area penusukan)
19. Memberi tanda dengan pena secara melingkar pada sekeliling
suntikan dengan diameter 2,5 cm (pada test alergi), instruksikan klien
untuk tidak menggosok area tersebut

10
20. Observasi kulit adanya kemerahan atau bengkak.
Jika test alergi, observasi reaksi sistemik (misalnya sulit bernafas,
berkeringat dingin, pingsan, mual dan muntah)
21. Kembalikan posisi pasien
22. Membereskan alat, buang alat suntik dan bekas vial/ampul obat
dengan benar
23. Melepas sarung tangan, merendam dalam larutan clorin 0,5% selama
10 menit
24. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
25. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
26. Kaji kembali pasien dan tempat injeksi setelah 5 menit, 15 menit dan
selanjutnya secara periodik
JUMLAH SCORE

PENGUJI
Nilai : Jumlah Score
0, 32

(…………………..............………)

11
DAFTAR TILIK
INJEKSI SUBCUTAN
Nama :……………………………………………….
Nim :……………………………………………….
Petunjuk:
Berilah tanda (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan penampilan mahasiswa:
0. Langkah kerja tidak diperagakan oleh mahasiswa.
1. Langkah kerja dikerjakan tetapi masih kurang tepat/belum lancar
2. Langkah kerja dikerjakan dengan benar sesuai dengan urutan.

No Langkah kerja Nilai


0 1 2
1. Menyiapkan peralatan:
 Obat-obat yang diperlukan, harus memperhatikan prinsip 5B (Benar
Obatnya, Benar Dosisnya, Benar Orangnya, Benar Waktunya, dan
Benar cara pemberian)
 Buku catatan pemberian obat atau kartu obat
 Kapas alkohol
 Sarung tangan disposible (bersih)
 Spuit 3 ml dengan gauge 25, 26 atau 27, panjang jarum ¼ - 5/8
inc
 Bak spuit
 Baki obat
 Bengkok
 Kassa steril (bila perlu)
 Plester
2. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien tindakan yang akan
dilakukan
3. Menyiapkan alat dan bahan, membawa kedekat pasien
4. Memasang sampiran
5. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
6. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
7. Mengeringkan dengan handuk bersih
8. Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
9. Memakai sarung tangan
10. Mendisinfeksi kulit dengan kapas alkohol, secara serkuler dengan
diameter 5 cm
11. Pegang kapas alkohol dengan jari-jari tengah pada tangan non dominan
12. Buka tutup jarum
13. Mengangkat kulit dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan yang tidak
dominan
14. Dengan ujung jarum menghadap keatas dan menggunkaan tangan
dominan, masukkan jarum dengan sudut 45 derajat dan 90 derajat
pada orang yang gemuk (kerena pada orang yang gemuk jaringan
subcutannya lebih tebal)
15. Lepaskan tarikan dengan tangan non dominan
16. Tarik plunger dan observasi ada nya darah pada spuit
17.  Jika tidak ada darah, masukkan obat perlahan-lahan
 Jika ada darah:

12
 Tarik kembali jarum dari kulit
 Tekan tempat penusukan selama 2 menit
 Observasi adanya hematoma atau memar
 Jika perlu berikan plester
 Siapkan obat baru, mulai dengan langkah pertama dan pilih
area penusukan yang baru
18. Cabut jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan, sambil
melakukan penekanan dengan menggunkan kapas alkohol pada area
penusukan
19. Jika terdapat perdrahan, maka tekan area tersebut dengan
menggunakan kassa steril sampai perdarahan berhenti (injeksi
subcutan biasanya jarang menyebabkan perdarahan)
20. Kembalikan posisi pasien
21. Membereskan alat, buang alat suntik dan bekas vial/ampul obat
dengan benar
22. Melepas sarung tangan, merendam dalam larutan clorin 0,5% selama
10 menit
23. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
24. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
JUMLAH SCORE

PENGUJI
Nilai : Jumlah Score
0,48

(…………………..............………)

13
DAFTAR TILIK
INJEKSI INTRAMUSCULER

Nama :……………………………………………….
Nim :……………………………………………….

Petunjuk:
Berilah tanda (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan penampilan mahasiswa:
0. Langkah kerja tidak diperagakan oleh mahasiswa.
1. Langkah kerja dikerjakan tetapi masih kurang tepat/belum lancer
2. Langkah kerja dikerjakan dengan benar sesuai dengan urutan.

NO LANGKAH KERJA NILAI


0 1 2
1. Menyiapkan peralatan:
 Buku catatan pemberian obat atau kartu obat
 Kapas alkohol
 Sarung tangan disposible (bersih)
 Obat yang sesuai
 Spuit 3-5 cc
 Bak spuit
 Baki obat
 Bengkok

2. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien tindakan yang akan


dilakukan
3. Menyiapkan alat dan bahan, membawa kedekat pasien
4. Memasang sampiran
5. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
6. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
7. mengeringkan dengan handuk bersih
8. Memakai sarung tangan
9. Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
10. Memasang pengalas dibawah daerah yang akan disuntik
11. Mendisinfeksi kulit dengan kapas alkohol, secara serkuler dengan
diameter 5 cm
12. Pegang kapas alkohol dengan jari-jari tengah pada tangan non
dominan
13. Buka tutup jarum
14. Menegangkan kulit dengan tangan yang tidak dominan
15. Memasukan jarum dibawah kulit dengan tangan yang dominan (jarum
dan kulit membentuk sudut 90 derajat)
16. Menarik sedikit penghisap untuk aspirasi apakah jarum masuk
pembuluh darah atau tidak
17. Memasukan obat perlahan-lahan kedalam otot (apabila dalam
aspirasi tidak terdapat darah, apabila ada darah cabut segera spuit
dan ganti dengan yang baru)
18. Menarik jarum keluar setelah obat dimasukan, dengan meletakan
kapas alkohol diatas jarum kemudian tarik jarum keluar

14
19. Melakukan massase ditempat penyuntikan dan bila keluar darah
maka ditekan dengan kasa sampai beberapa menit
20. Kembalikan posisi pasien
21. Membereskan alat
22. Melepas sarung tangan, merendam dalam larutan clorin 0,5% selama
10 menit
23. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
24. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
JUMLAH SCORE

PENGUJI
Nilai : Jumlah Score
0,48

(…………………..............………)

15
DAFTAR TILIK
INJEKSI INTRAVENA
Nama :……………………………………………….
Nim :……………………………………………….
Petunjuk:
Berilah tanda (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan penampilan mahasiswa:
0. Langkah kerja tidak diperagakan oleh mahasiswa.
1. Langkah kerja dikerjakan tetapi masih kurang tepat/belum lancar
2. Langkah kerja dikerjakan dengan benar sesuai dengan urutan.

NO LANGKAH KERJA NILAI


0 1 2
1. Menyiapkan peralatan:
 Buku catatan pemberian obat atau kartu obat
 Kapas alkohol
 Sarung tangan disposible (bersih)
 Obat yang sesuai
 Spuit 3-5 cc
 Bak spuit
 Baki obat
 Bengkok
2. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan
3. Menyiapkan alat dan bahan, membawa kedekat pasien
4. Memasang sampiran
5. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
6. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
7. mengeringkan dengan handuk bersih
8. Memakai sarung tangan
9. Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
10. Memasang pengalas dibawah daerah yang akan disuntik
11. Mencari daerah yang terlihat jelas venanya
12. Mengikat bagian diatas daerah yang akan disuntik dengan karet
pembendung/torniquet, mengajurkan pasien mengepalkan tangan
13. Mendisinfeksi kulit dengan kapas alkohol, secara serkuler dengan diameter 5 cm
14. Pegang kapas alkohol dengan jari-jari tengah pada tangan non dominan
15. Buka tutup jarum
16. Menegangkan kulit dengan tangan yang tidak dominan
17. Menusukkan jarum dibawah kulit dengan tangan yang dominan (jarum dan kulit
membentuk sudut 20 derajat)
18. Menarik sedikit penghisap untuk aspirasi apakah jarum masuk vena atau tidak
19. Membuka karet pembendung, menganjurkan pasien membuka tangannya dan
memasukkan obat perlahan-lahan kedalam vena
20. Kembalikan posisi pasien
21. Membereskan alat
22. Melepas sarung tangan, merendam dalam larutan clorin 0,5% selama 10 menit
23. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
24. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
JUMLAH SCORE

16
PENGUJI
Nilai : Jumlah Score (…………………..............………)
0,48

GAMBAR SUDUT INJEKSI ( IM, SC, IV DAN IC )

17

Anda mungkin juga menyukai