(Pain Concept)
MADYO M., MNS
Definisi nyeri
Secara umum nyeri adl rasa tdk nyaman, baik ringan maupun berat.
Nyeri didefinisikan sbg suatu keadaan yg mempengaruhi seseorang dan
eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri,
2007).
Nyeri akut
Adl: nyeri yg tjd stlh cedera akut, penyakit, atau intervensi bedah
dan memiliki proses yg cepat dg intensitas yg bervariasi (ringan
sampai berat), dan berlangsung utk waktu yg singkat (Andarmoyo,
2013). Nyeri akut berdurasi singkat (kurang lebih 6 bulan) dan akan
menghilang tanpa pengobatan stlh area yg rusak pulih kembali
(Prasetyo, 2010).
Nyeri kronik
Adl: nyeri konstan yg intermiten yg menetap sepanjang suatu priode
waktu, Nyeri ini berlangsung lama dg intensitas yg bervariasi dan
biasanya berlangsung lebih dari 6 bulan (McCaffery, 1986 dalam
Potter &Perry, 2005).
Klasifikasi Nyeri
(Berdasarkan Asal Nyeri)
1. Nyeri Nosiseptif
Merupakan nyeri yg diakibatkan oleh aktivitas atau sensivitas
nosiseptor perifer yg merupakan respetor khusus yg mengantarkan
stimulus naxious (Andarmoyo, 2013). Nyeri nosiseptor ini dpt tjd
krn adanya stimulus yg mengenai kulit, tulang, sendi, otot, jaringan
ikat, dll (Andarmoyo, 2013).
2. Nyeri Neuropatik
Nyeri neuropatik merupakan hasil suatu cedera atau abnormalitas
yg di dpt pd struktur saraf perifer maupun sentral , nyeri ini lebih
sulit diobati (Andarmoyo, 2013).
Klasifikasi Nyeri
(Berdasarkan Lokasi Nyeri)
1. Supervicial (Cutaneus)
Adl: nyeri yang disebabkan stimulus kulit. Karakteristik dari nyeri
berlangsung sebentar dan berlokalisasi. Nyeri biasanya terasa sebagai
sensasi yg tajam (Potter dan Perry, 2006 dalam Sulistyo, 2013).
2. Viseral Dalam
Adl: nyeri yg tjd akibat stimulasi organ-organ internal (Potter
dan Perry, 2006 dalam Sulistyo, 2013). Nyeri ini bersifat difusi dan
dpt menyebar kebeberapa arah. Nyeri ini menimbulkan rasa tdk
menyenangkan dan berkaitan dg mual dan gejala-gejala otonom.
ex: sensasi pukul (crushing) seperti angina pectoris dan sensasi
terbakar seperti pada ulkus lambung.
3. Nyeri Alih (Referred pain)
Nyeri alih merupakan fenomena umum dlm nyeri viseral karna
banyak organ tdk memiliki reseptor nyeri. Karakteristik nyeri dpt
terasa di bagian tubuh yg terpisah dari sumber nyeri dan dpt terasa
dgn berbagai karakteristik (Potter dan Perry, 2006 dalam Sulistyo,
2013)
4. Radiasi
Nyeri radiasi merupakan sensi nyeri yg meluas dr tempat awal
cedera ke bagian tubuh yg lain (Potter dan Perry, 2006 dalam
Sulistyo, 2013). Karakteristik nyeri terasa seakan menyebar ke
bagian tubuh bawah atau sepanjang kebagian tubuh.
Teori- Teori Nyeri
1. Non-Farmakologi
Distraksi
adalah teknis memfokuskan perhatian ps pd sesuatu selain pd nyeri
(Brunner & Suddarth, 199
Keefektifan distraksi tergantung pd kemampuan ps utk menerima dan
membangkitkan input sensori selain nyeri (Brunner & Suddarth, 1996).
6).
Teknik Distraksi
(1) Penglihatan: membaca, melihat pemendangan dan
gambar, menonton TV
(2) Pendengaran: mendengarkan musik, suara burung,
gemercik air
(3) Taktil kinestik: memegang orang tercinta, binatang
peliharaan atau mainan, pernafasan yang berirama
(4) Projek: permainan yang menarik, puzzle, kartu, menulis
cerita, mengisi teka-teki silang.
Manajemen Nyeri Cont..
2. Farmakologi
Farmakologis Modalitas analgetik paska pembedahan termasuk
didalamnya analgesik oral parenteral, blok saraf perifer, blok
neuroaksial dengan anestesi lokal dan opioid intraspinal Pemilihan
teknik analgesia secara umum berdasarkan tiga hal yaitu pasien,
prosedur dan pelaksanaannya. .
Faktor yg mempengaruhi nyeri
a. Usia
Menurut Potter & Perry (1993) usia adl variabel penting yg
mempengaruhi nyeri terutama pd anak dan orang dewasa.
Perbedaan perkembangan yg ditemukan antara kedua
kelompok umur ini dpt mempengaruhi bagaimana anak dan
orang dewasa bereaksi thd nyeri
b. Jenis Kelamin
Gill (1990) mengungkapkan laki-laki dan wanita tdk
mempunyai perbedaan scr signifikan mengenai respon
mereka thd nyeri. Masih diragukan bahwa jenis kelamin
merupakan faktor yg berdiri sendiri dlm ekspresi nyeri.
C. Budaya
Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara individu
mengatasi nyeri. Individu mempelajari apa yg diharapkan dan apa
yg diterima oleh kebudayaan mereka. Hal ini meliputi bagaimana
bereaksi thd nyeri (Calvillo & Flaskerud, 1991).
D. Ansietas
Meskipun pd umumnya diyakini bahwa ansietas akan
meningkatkan nyeri, mungkin tdk seluruhnya benar dlm semua
keadaaan. Riset tdk memperlihatkan suatu hubungan yg konsisten
antara ansietas dan nyeri juga tdk memperlihatkan bahwa pelatihan
pengurangan stres praoperatif menurunkan nyeri saat
pascaoperatif.
e. Pengalaman masa lalu dg nyeri
Seringkali individu yg lebih berpengalaman dg nyeri yg
dialaminya, makin takut individu tersebut thd peristiwa
menyakitkan yg akan diakibatkan.
f. Efek plasebo
Efek plasebo tjd ketika seseorang berespon thd pengobatan
atau tindakan lain krn sesuatu harapan bahwa pengobatan
tersebut benar benar bekerja. Menerima pengobatan atau
tindakan saja sdh merupakan efek positif.
g. Keluarga dan Support Sosial
Faktor lain yg juga mempengaruhi respon thd nyeri adl
kehadiran dr orang terdekat. Orang-orang yg sedang dlm
keadaan nyeri sering bergantung pd keluarga utk
mensupport
h. Pola koping
Ketika seseorang mengalami nyeri dan menjalani perawatan
di rumah sakit adalah hal yg sangat tak tertahankan. Secara
terus-menerus klien kehilangan kontrol dan tdk mampu utk
mengontrol lingkungan termasuk nyeri.
C. SIFAT-SIFAT NYERI
Nyeri melelahkan dan membutuhkan byk energi.
Nyeri bersifat subyektif dan individual
Nyeri tak dpt dinilai secara objektif seperti sinar X atau lab darah.
Perawat hy dpt mengkaji nyeri ps dg melihat perubahan fisiologis
tingkah laku dan dr pernyataan klien.
Hanya klien yg mengetahui kapan nyeri timbul dan seperti apa
rasanya.
Nyeri merupakan mekanisme pertahanan fisiologis
Nyeri merupakan tanda peringatan adanya kerusakan jaringan.
Nyeri mengawali ketidakmampuan
Persepsi yg salah ttg nyeri menyebabkan manajemen nyeri jadi tdk
optimal
FISIOLOGI NYERI :
Transduksi
Proses stimulus noksius aktivitas elektrik reseptor terkait. Transmisi tiga
komponen saraf (saraf sensorik perifer yg meneruskan impuls ke medulla spinalis,
kemudian jaringan saraf yg meneruskan impuls yg menuju ke atas (ascendens),
dari medulla spinalis ke batang otak dan thalamus. Yang terakhir hubungan timbal
balik antara thalamus dan cortex.
Modulasi
Aktivitas saraf utk mengontrol transmisi nyeri. Suatu jaras tertentu telah
diteruskan di sistem saran pusat yg secara selektif menghambat transmisi nyeri di
medulla spinalis. Jaras ini diaktifkan oleh stress/obat analgetika seperti morfin.
Persepsi
Proses impuls nyeri yg ditransmisikan hingga menimbulkan perasaan subyektif dr
nyeri sama sekali blm jelas. bahkan struktur otak yg menimbulkan persepsi
tersebut juga tdk jelas. Sangat disayangkan krn nyeri scr mendasar merupakan
pengalaman subyektif sehingga tdk terhindarkan keterbatasan utk memahaminya
(Dewanto).
Pengkajian Nyeri
Nyeri tdk dpt diukur scr objektif misalnya dg X-Ray atau tes darah.
Namun tipe nyeri yg muncul dpt diramalkan berdasarkan tanda dan
gejalanya. Kadang-kadang perawat hanya bisa mengkaji nyeri dg
bertumpu pd ucapan dan perilaku klien karena hy klien yg
mengetahui nyeri yg dialaminya. Oleh sebab itu perawat harus
mempercayai bahwa nyeri tersebut memang ada.
Gambaran skala dari berat nyeri merupakan makna yg lebih objektif
yg dpt diukur.
Gambaran skala nyeri tdk hanya berguna dlm mengkaji beratnya
nyeri, tetapi juga dlm mengevaluasi perubahan kondisi klien (Potter
& Perry, 1993).
Menurut Wong & Whaley’s (1996) banyak
metode utk menilai nyeri, salah satu yg umum
yaitu: QUESTT
6. Mengambil tindakan
Alasan perawat dalam mengkaji nyeri adalah agar dapat mengurangi
nyeri baik dengan obat-obatan atau cara non-farmakologik.
Pengukuran skala nyeri pada
anak
Intensitas nyeri (skala nyeri) adl gambaran ttg seberapa parah nyeri
dirasakan individu, pengukuran intensitas nyeri sgt subjektif dan
individual dan kemungkinan nyeri dlm alam intensitas yg sama
dirasakan sgt berbeda oleh dua org yg berbeda (Tamsuri, 2007)
1. Face Pain Rating Scale
Menurut Wong dan Baker (1998) pengukuran skala nyeri utk anak usia
pra sekolah dan sekolah, pengukuran skala nyeri menggunakan Face
Pain Rating Scale yaitu terdiri dari 6 wajah kartun mulai dari wajah
yang tersenyum untuk “tidak ada nyeri” hingga wajah yg menangis utk
“nyeri berat”.
2. Word Grapic Rating Scale