PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian nyeri.
2. Untuk mengetahui teori-teori mengenai nyeri.
3. Untuk mengetahui kasifikasi nyeri.
4. Untuk mengetahui pengukuran intensitas nyeri.
1.4 Manfaat
1. Mengetahui ilmu mengenai pengertian nyeri.
2. Mengetahui bagaimana teori-teori mengenai nyeri.
3. Mengetahui bagaimana klasifikasi nyeri.
4. Mengetahui bagaimana pengukuran intensitas nyeri.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
(Andarmoyo, 2013). Teori spesivitas ini tidak menunjukkan karakteristik
multidimensi dari nyeri, teori ini hanya melihat nyeri secara sederhana
yakni paparan biologis tanpa melihat variasi dari efek psikologis individu
(Prasetyo, 2010).
3
diinterpretasikan sebagai nyeri. Endorphine kemugkinan bertindak
sebagai neurotrasmitter maupun neoromodulator yang menghambat
trasmisi dari pesan nyeri (Andarmoyo, 2013).
4
, nyeri ini lebih sulit diobati (Andarmoyo, 2013).
5
2.4 Pengukuran Intensitas Nyeri
6
b. Skala Intensitas Nyeri Numerik
7
d. Skala Intensitas Nyeri dari FLACC
Skor
Kategori
0 1 2
8
Tabel 2.1 Skala Intensitas Nyeri dari FLACC
Andarmoyo, S. (2013)
9
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
10
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/12345
6789/2481/6.%2520BAB%2520II.pdf%3Fsequence%3D6%26isAllowed
%3Dy&ved=2ahUKEwjJ89Sn96fmAhWPe30KHbHkA8AQFjADegQIBRAB&us
g=AOvVaw2muMwNSOVaVEOknJCDxqoR (Diakses pada 7 Desember 2019)
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.ump.ac.id/1079/6/GALUH
%2520DEWI%2520HINDUN%2520BAB
%2520II.pdf&ved=2ahUKEwjJ89Sn96fmAhWPe30KHbHkA8AQFjAEegQIBB
AB&usg=AOvVaw3bz7O2NL4dmz4E5VNgCtbl (Diakses pada 7 Desember
2019)
12