Kelompok 10 (1B)
Disusun Oleh :
1. Chintia sari (21021)
2. Fetty laelia (21043)
3. Nisrina Haifa Nurhida (21073)
4. Mashfufa Putri Farwansa (21061)
5. Rafdi Ash Shiddieqy (21082)
6. Rahmaliya Shofanah (21085)
Dosen pengampu:
A. Definisi nyeri
Secara umum dapat dinyatakan bahwa nyeri adalah perasaan yang tidak
menyenangkan bagi tubuh,nyeri bersifat subjektif (tergantung persepsi
masing-masing individu) dan tidak dapat diukur secara objektif oleh orang lain
baik melalu tes labolatorium maupun dengan diagnosis,sering dipersepsikan
atau salah memahami.
Nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman yang sangat subjektif dan hanya
orang yang mengalaminya yang dapat menjelaskan dan mengevaluasi
perasaan tersebut, Asmadi (2008) Menurut Prasetyo (2010) konsep atau nilai
yang berkaitan dengan nyeri meliputi:
1. Nyeri hanya dapat dirasakan dan digambarkan secara akurat oleh
individu yang mengalami nyeri tersebut.
2. Apabila pasien mengatakan bahwa dia nyeri, maka dia benar
merasakan nyeri walaupun anda tidak menemukan kerusakan pada
tubuhnya.
3. Nyeri mencakup dimensi psikis, emosional, kognitif, sosiokultural dan
spiritual.
4. Nyeri sebagai peringatan adanya ancaman yang bersifat aktual maupun
potensial.
B. Penyebab
Penyebab nyeri dapat diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu penyebab
yang berhubungan dengan fisik dan berhubungan dengan psikis. Secara fisik
misalnya, penyebab nyeri adalah trauma (baik trauma mekanik, termis,
kimiawi, maupun elektrik), neoplasma, peradangan, gangguan sirkulasi darah,
dan lain-lain. Secara psikis, penyebab nyeri dapat terjadi oleh karena adanya
trauma psikologis (Asmadi, 2008).
Proses terjadinya nyeri berkaitan dengan adanya stimulus dan reseptor yang
menghantarkan nyeri. Munculnya nyeri dimulai dengan adanya stimulus
(rangsangan) nyeri. Stimulus-stimulus tersebut dapat berupa zat kimia,zat
panas, listrik serta mekanik. Stimulus-stimulus tersebutkemudian
ditransmisikan dalam bentuk impuls-impuls nyeri yang dikirim ke otak (Sigit,
2010)
C. Klasfikasi
Menurut Prasetyo (2010), nyeri diklasifikasikan berdasarkan jenis nyeri yaitu:
1. Nyeri Akut
Nyeri akut terjadi setelah cidera akut, penyakit, atau intervensi bedah
dan memiliki awitan yang cepat dengan intensitas yang bervariatif
(ringan sampai berat) dan berlangsung dengan waktu yang singkat.
Fungsi nyeri akut adalah untuk memberi peringatan akan cidera atau
penyakit yang akan datang. Nyeri akut biasanya menghilang dengan
atau tanpa pengobatan setelah area yang rusak pulih kembali. Nyeri
akut berdurasi singkat (kurang dari 6 bulan), biasanya akibat dari
trauma, bedah, atau inflamasi. Contonya seperti sakit kepala, sakit gigi,
tertusuk jarum, terbakar, nyeri otot, nyeri saat melahirkan, nyeri
sesudah tindakan pembedahan (Prasetyo, 2010).
2. Nyeri Kronis
Nyeri kronis berlangsung lebih lama dari nyeri akut (lebih dari 6
bulan), dengan intensitas bervariasi yaitu ringan sampai berat,
penderita kanker maligna biasanya akan merasakan nyeri kronis terus
menerus dan berlangsung sampai kematian. Nyeri kronis dibedakan
dalam dua kelompok besaryaitu nyeri kronis maligna dan nyeri kronis
non maligna.
5. Data apa saja yang perlu ditambahkan untuk melengkapi diagnosis keperawatan yang
dirumuskan?
1. Status Kesehatan
2. Riwayat kesehatan
3. Pemeriksaan fisik
4. Pemeriksaan Lab
Analisa Data
DO :
Klien terlihat meringis
Kesadaran : Composmetis
Keadaan umum : Lemah
Ttv :
TD : 130/90 mmHg
RR:
Nadi : 68x / menit
Suhu : 34,5 C
Klien terlihat gelisah
Terdapat luka terbuka
dikaki kanan dan luka lecet
di lengan
DS : Risiko infeksi Ketidakadekuatan
Klien mengeluh nyeri pada peratahan tubuh primer:
daerah luka di kaki sebelah kerusakan integritas kulit
kanan
DO:
Pasien terdapat luka
terbuka di kaki sebelah
kanan dengan ukuran
12X2,5cm, luka lecet pada
lengan,
DO :
1.Klien terlihat kekurangan
tidur
2.Kesadaran Composmetis
3.Keadaan umum lemah
4. Ttv :
TD : 130/90 mmHg
RR:
Nadi : 68x / menit
Suhu : 34,5 C
Klien terlihat gelisah
Intervensi
8. Tuliskan daftar pustaka yang digunakan mengikuti penulisan APA style (minimal 5
sumber bacaan)